TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pembinaan
yang sedang dilaksanakan selalu sesuai dengan rencana atau tidak menyimpang
dari hal yang telah direncanakan. Hal ini sebagaimana yang telah di jelaskan
tersebut. Apabila tujuan hidup tersebut tidak tercapai maka manusia akan
seseorang dengan perilaku tidak baik menjadi baik, dengan pendekatan secara
personil sehingga dapat sekaligus diketahui penyebab perilaku yang tidak baik
12
13
sebagaimana mestinya.
terhadap negara dan bangsa, merupakan salah satu usaha untuk mengimbangi
4. Terwujudnya pegawai yang setia dan taat kepada Pancasila dan Undang-
5. Ditujukan kepada terwujudnya suatu iklim kerja yang serasi dan menjamin
Dilihat dari dua segi, yaitu dari segi pegawai atau individu dan dari segi
organisasi. Dari segi pegawai atau individu, Pembinaan pegawai dapat memberi
3. Merubah sikap.
4. Memperbaiki atau menambah imbalan atau balas jasa yang diperoleh dari
2. Menurunkan biayai
mengisi lowongan-lowongan.
mengisi lowongan-lowongan.
15
sebagai berikut:
1. Bimbingan
2. Pengarahan
jabatan secara efektif dan pada tempatnya demi kepentingan jangka panjang
suatu organisasi
3. Pengembangan
2.1.2 Pengawasan
apapun menjadi mutlak dilakukan. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Terry
(controlling).
perintah, tujuan, dan kebijaksanaan dalam upaya mencapai tujuan yang telah
semua pekerjaan yang sedang dilakukan berjalan sesuai dengan rencana yang
telah ditetapkan.
17
pengawasan adalah tindakan atau dan kegiatan atasan yang dilakukan secara
disiplin, etika dan kinerja pegawai negeri pada Kepolisian Negara Republik
mengenai kegiatan yang diperiksa. Oleh karena itu internal audit harus dapat
bahwa terdapat empat tujuan dari fungsi pengawasan. Keempat tujuan tersebut
1. Adaptasi Lingkungan
2. Meminimumkan Kegagalan
3. Meminimumkan Biaya
itu, jelas fungsi pengawasan memiliki peran penting untuk menjamin bahwa
dibagi dalam:
1) Penerimaan dari Pajak dan Bea Cukai dilakukan oleh Kantor Inspeksi
praktik APBN.
a. Pengawasan preventif
b. Pengawasan Detektif
pertanggungjawaban Bendaharawan.
a. Pengawasan Internal
internal yang dilakukan oleh aparat pengawas yang berasal dari lembaga
lembaga Eksekutif.
b. Pengawasan Eksternal
eksekutif.
21
a. Pengawasan Melekat
b. Pengawasan Fungsional
eksternal Pemerintah.
manajamen, karena apabila fungsi ini tidak dilaksanakan, cepat atau lambat akan
(2012:193) ialah:
ditentukan.
22
sedang dilaksanakan.
salah jika tidak ada ketidakberesan, akan tetapi untuk menemukan apa yang
tidak betul.
baginya.
1. Arahan
2. Inspeksi
23
sebagainya.
3. Asistensi
4. Supervisi
penyelengaraan instansi
gairah kinerja, semangat kerja dan terwujudnya tujuan instansi, pegawai dan
24
masyarakat. Oleh karena itu, setiap manager selalu berusaha agar para
memelihara dan meningkatkan kedisiplinan yang baik adalah hal yang sulit
yang terpenting karena semakin baik disiplin pegawai semakin tinggi prestasi
kerja yang dapat dicapainya. Tanpa disiplin yang baik, sulit bagi instansi maupun
digunakan manajer untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya
2. Membangun kepribadian
25
3. Melatih kepribadian
senantiasa menunjukan kinerja yanng baik. Sikap, prilaku dan pola kehidupan
yang baik dan berdisiplin terbentuk melalui satu proses yang panjang. Salah
4. Hukuman
Disiplin yang disertai ancaman sanksi atau hukuman sangat penting karena
dapat menjadi lemah serta motivasi untuk mengikuti aturan yang berlaku
menjadi berkurang.
1. Disiplin Diri
Sikap disiplin dikembangkan atau dikontrol oleh diri sendiri. Hal ini merupakan
tanggung jawab pribadi yang berarti mengakui dan menerima nilai-nilai yang
ada di luar dirinya. Melalui disiplin diri, pegawai merasa bertanggung jawab
2. Disiplin Kelompok
3. Disiplin Preventif
4. Disiplin Korektif
yang berlaku dan memperbaikinya untuk masa yang akan datang. Hal ini
5. Disiplin Progresif
pelnggaran yang berulang seperti yang dikemukan oleh Zainal (2015) bahwa
alat untuk melihat sejauh mana pegawai itu mematuhi peraturan yang
2. Sikap dan Perilaku; yakni tingkat penyesuaian diri seorang pegawai dalam
3. Tanggung Jawab; yakni hasil atau konsekuensi seorang pegawai atas tugas-
atau hasil kerja baik kualitas maupun kuantitas yang dicapai SDM persatuan
adalah seluruh hasil yang diproduksi pada fungsi pekerjaan atau aktivitas khusus
selama periode khusus. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja
28
merupakan hasil dari proses pekerjaan tertentu secara terencana pada waktu
kerja atau hasil unjuk kerja (Suwatno dan Priansa, 2016). August W. Smith
menyatakan bahwa kinerja merupakan hasil dari suatu proses yang dilakukan
menyatakan bahwa kinerja pegawai adalah hasil kerja secara kualitas dan
dilakukan oleh penilai terhadap anggota yang dinilai. Menurut Perpol Nomor 2
Tahun 2018 kinerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh setiap anggota Polri
berikut:
pekerjaanya.
29
Kinerja pegawai secara objektif dan akurat dapat dievaluasi melalui tolak
ukur tingkat kinerja. Pengukuran tersebut berarti memberi kesempatan bagi para
a. Kepemimpinan
bersama.
b. Orientasi pelayanan
c. Komunikasi
konsep yang kita miliki dan keinginan yang ingin kita sampaikan pada orang
lain.
d. Pengendalian emosi
e. Integritas
f. Empati
Empati adalah kemampuan untuk memahami apa yang dirasakan orang lain,
melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain, dan juga membayangkan diri
h. Kerja sama
terdahulu sebagai landasan dan acuan terhadap arah dari penelitian ini. Terdapat
terhadap kinerja pegawai yang dimediasi oleh disiplin kerja adalah sebagai
berikut:
31
1. Desi Marlina (2021) dengan judul penelitian: Pengaruh Pola Pembinaan dan
dilihat dari nilai f-hitung sebesar 3.805 dengan probabilitas sig 0,033 < α
(0,05), dan tidak terdapat pengaruh secara simultan pola pembinaan dan
pola pengawasan kepala sekolah terhadap kinerja guru dilihat dari nilai f-
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini,
sedangkan secara parsial hanya variabel pelatihan yang signifikan tidak ada.
3. Sigit Kariyanto, Retno Setyo Pertiwi, dan Handiarto (2022) dengan judul:
6. Gursharan Kaur Sidhu dan Ismail Nizam (2020) dengan judul: Coaching and
efek 24,9%.
penelitian ini adalah 100 responden. Metode analisis yang digunakan adalah
10. Said Muhammad Rizal dan Radiman (2019) dengan judul Pengaruh
11. Adinda Dwivana Larasati, Bambang Budi Wiyono. dan Achmad Supriyanto
dengan uji validitas dan reliabilitas. Analisis data menggunakan regresi linier
sederhana. Hasil penelitian ini yakni H diterima yang dapat diartikan bahwa
Fahrina Mustafa. Ilham, dan Richard Andreas Palilingan (2022) dengan judul
untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja dan stres kerja terhadap kinerja
oli dan pipa. Dua variabel independen dengan satu variabel dependen yang
uji koefisien determinasi (R2). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa disiplin
14. Dwiki Ramdani, Darmawaty Abd. Razak, dan Sandi Prahara (2022) dengan
0,645 (64,5%) dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dikaji yang berupa
Djalaludin Gorontalo ada tingkat hubungan yang sedang sebesar (r= 0,596).
15. Elisa dan Latersia Br Gurusinga (2022) dengan judul penelitian Pengaruh
variabel keselamatan diperoleh nilai T hitung 2.442 > T tabel 1.997 artinya
hasil Uji F nilai F hitung 26.024 > F tabel 2.742 hal ini dapat disimpulkan