Anda di halaman 1dari 10

NAMA : SYAHRIR

PRODI : PGSD B
SEMESTER : VI (Enam)

MATERI
PERKALIAN PECAHAN

7. Perkalian Pecahan
Perkalian pecahan terdiri atas tiga kategori, yaitu perkalianpecahan dengan
bilangan bulat, bilangan bulat dengan pe-cahan, dan pecahan dengan pecahan.
Adanya pembelajaran dengan menggunakan media peraga akan memudahkan
siswa dalam menyerap konsep ini.
Penanaman Konsep (Perkalian Bilangan Bulat dengar Pecahan)
Media yang diperlukan Kertas lipat atau kertas yang dapat dilipat.
Kegiatan Pembelajaran
1. Sebagai pengantar, siswa diingatkan kembali tentang perkalian yang
sebenarnya merupakan penjumlahan berulang, dan juga konsep penjumlahan
pecahan.

2. Kali ini akan diperagakan perkalian bilangan bulat dengan pecahan,


1
misalnya 3x = …
2

Perkalian diubah ke dalam penjumlahan berulang:


1 1 1 3 1
= + + + ¿ =1
2 2 2 2 2

Digabung REALISTIK

1 1 13 1
+ + =1
2 2 22 2
Atau 1 3 1
3x = =1
2 2 2

1
3. Kali ini akan ditunjukkan dengan peragaan hasil dari 5x =…
4
Digabung REALISTIK

1 1 1 1 1 5 1
+ + + + = =1
4 4 4 4 5 4 4

1 5 1
Atau 5x = =1
4 4 4

Pemahaman konsep

Kegiatan pemahaman konsep dapat dilakukan dengan memberikan contoh soal


dengan jawaban yang benar dan salah sebagai berikut.
Benar atau salahkah pernyataan di bawah ini?

1 1 1 2
a. 2x = + = =1
2 2 2 2

1 1 1 2
b. 3x = + =
4 4 4 4
1 1 1 1 1 4
c. 4x = + + + =
5 5 5 5 5 5

1 1 1 1 1 4 1
d. 5x = + + + = =1
3 3 3 3 3 3 4

Pembinaan keterampilan
Pembinaan keterampilan dapat dilakukan dengan pemberian 'teknik cepat dalam
menyelesaikan perkalian antara pecahan dengan bilangan bulat ini. Selanjutnya,
siswa dapat diberikan latihan soal secara tertulis dan soal cerita.
Selesaikan soal berikut dengan teknik pengerjaan cepat!

1 3 1 3
a. 3x = × = =…
2 1 2 2

1 4 1
b. 4x = × =…
5 1 2

2
c. 5x =…
7

Penanaman konsep (Perkalian Pecahan dengan


Pecahan)
Media yang diperlukan Kertas lipat atau kertas yang dapat dilipat.
Kegiatan Pembelajaran
1. blok pecahan yang dapat terbuat dari mika , tripleks ,atau kertas karton.
2. Kertas lipat atau kertas yang dapat di lipat .
Kegiatan pembelajaran
1. Sebagai pengantar siswa diingatkan kembali tentang perkalian, perkalian
pecahan dengan bilangan bulat, dan perkalian bilangan bulat dengan
pecahan.
2. Siswa mennyediakan media peraga (dalam hal ini kertas lipat) kali ini akan
diperagakan perkalian pecahan dengan bilangan bulat sebagai berikut :
1 1
x4=… (perkalian ini dapat juga dibaca dari 4 )
2 2

REALISTIK ;
Pereganga pertama ;

1
× 4=2
2

Pereganga kedua ;
REALISTIK;
1 1
dari 4=2 atau × 4−2
2 2

Pada awalnya, pengerjaan masih dibantu dengan bimbingan jawaban. Selanjutnya,


bimbingan jawaban dihilangkan, seperti pada soal d.

Pemahaman Konsep
Kegiatan pemahaman konsep dapat dilakukan dengan pemberian contoh soal
dengan jawaban yang benar dan salah sebagai berikut.
Benar atau salahkah pernyataan di bawah ini?
1
a. ×6=3
2
1
b. × 4=4
4
1
c. ×6=3
3
1
d. ×3=1
3

Apabila siswa mengatakan "salah" pada contoh soal dengan jawaban salah, serta
dapat memperbaikinya, maka siswa tersebut benar-benar paham. Pembinaan
Keterampilan Pembinaan keterampilan dapat dilakukan dengan pemberian 'teknik
cepat dalam menyelesaikan perkalian antara bilangan bulat dengan pecahan ini.
Selanjutnya,siswa diberikan latihan soal secara tertulis dan soal cerita.
Selesaikan soal berikut dengan teknik pengerjaan cepat!
1 1 4 4
a. × 4= × = =…
2 2 1 2
1
b. × 4=…
5
2
c. ×6=…
3
2. Kali ini akan diperagakan perkalian pecahan dengan bilagan pecahan, misalnya
1 1
× =…
3 2

Kertas dibagi tiga, lalu satu bilangan


1
diarsir untuk menujukkan pecahan
3

Kertas dibagi dua tidak serah dengan


pembagian pertama, lalu arsirlah salah
satu bagian untuk menunjukkan
1
pecahan
2
1
6

Guru kemudian memberikan pertanyaan:


Ada berapa bagian kertas yang mendapat arsiran dua kali? ( jawaban yang
1
diharap: bagian)
6
1 1 1
Dari hasil peragaan ditunjukkan bahwa x =
3 2 6
1 1
3. Selanjutnya akan diperagakan perkalian x =…
2 4

Kertas dibagi dua, lalu satu


bagian diarsir untuk
1
menunjukkan pecahan
2

Kertas dibagi empat tidak searah


dengan pembagian pertama.
Arsirlah salah satu bagian untuk
1
menunjukkan pecahan
4

1
8
1 1 1
Dari hasil peragaan ditunjukkan bahwa x =
2 4 8

Pemahaman konsep
Kegiatan pemahaman konsep dapat dilakukan dengan memberikan contoh soal
dengan jawaban yang benar dan salah sebagai berikut.
Benar atau salahkah pernyataan di bawah ini?
1 1 2
a. x =
2 3 6

1 1 2
b. x =
3 4 12
1 1 1
c. x =
2 5 7

1 1 1
d. x =
3 3 9

Pembinaan keterampilan
Pembinaan keterampilan dapat dilakukan dengan pem- berian 'teknik cepat' dalam
penyelesaian perkalian antara pecahan dengan pecahan ini. Selanjutnya, siswa
diberikan latihan soal secara tertulis beserta soal cerita.
Selesaikan soal berikut dengan teknik pengerjaan cepat!
2 1 2x 1
a. x = =…
3 2 3x 2

3 1
b. x =…
4 5

1 2
c. x =…
2 7

2 3
d. x =…
5 4

Penanaman konsep (Perkalian Pecahan dengan Bilangan Bulat)


Media yang diperlukan
1. Blok pecahan yang dapat terbuat dari mika, tripleks, atau kertas karton.
2. Kertas tipat atau kertas yang dapat dilipat.
Kegiatan Pembelajaran
1. Sebagai pengantar, siswa diingatkan kembali tentang perkalian dan perkalian
bilangan bulat dengan pecahan.
2. Siswa menyediakan media peraga (dalam hal ini kertas lipat). Kali ini akan
diperagakan perkalian pecahan dengan bilangan bulat sebagai berikut:
1
*4 =... (Perkalian ini dapat juga dibaca dari 4)
2
Peragaan pertama:
digabung
x4=2
2
Peragaan kedua:
dari 4 = 2
atau
4=2
2
REALISTIK
Ada banyak nama lain dari kue tradisional Bugis Makassar yang juga banyak
di temukan di kab.pangkajene dan kepulauan. Suku Makassar menyebutnya
Bannang-Bannang, suku Bugis menyebutnya Nennu-nennu’. Bannang-bannang
dalam bahasa Makassar bermakna benang yang saling membentuk jalinan.
Sepintas kue yang bercitarasa manis ini memang terlihat seperti lilitan benang
yang saling jalin menjalin.
Bannang-bannang kerap dimaknai sebagai simbolisasi dari hubungan yang saling
kait mengait, itulah mengapa kue ini selalu hadir dalam upacara pernikahan
sebagai simbolisasi saling terkaitnya dan eratnya hubungan antara dua keluarga
yang sedang melaksanakan upacara pernikahan. Kedua mempelai dan keluarga
nantinya diharapkan saling membutuhkan dan bekerjasama hingga maut
memisahkan mereka.
Bannang-bannang terlihat seperti benang kusut berbentuk persegi panjang.
Rasanya yang gurih dan manis, cocok untuk dijadikan kudapan saat menyeruput
teh atau kopi pada saat pesta perkawinan. Bannang-bannang terbuat dari tepung
beras dan gula merah.

Masyarakat tradisional Makassar dan sekitarnya menganggap bahwa Bannang-


bannang adalah simbol kekekalan dan ketakputusan. Hal ini bermakna, bahwa
dalam pernikahan, pasangan suami istri harus selalu bersama dalam hubungan
yang tak henti, meski dalam kondisi yang tidak mampu pasangan tersebut terka.

Bannang-bannang juga adalah simbol bersatunya keluarga dari kedua pihak


mempelai yang disahkan dalam prosesi nikah dan ijab qobul.

Filosofi lain yang kerap disebut adalah bahwa kue bannang-bannang ini seperti
sikap kebangsawanan. Ia tidak peduli dari mana ia berasal (tak ketahuan
pangkalnya), juga tak ketahuan ujungnya, tetapi ia membawa manis
(kebaikan).Dalam matematika realistic kue bannang bannang dapat di jadikan
sebuah contoh dalam pecahan perkalian dimana bentukya yang berbentuk persegi
panjang.

Digabung
1 1 13 1
+ + =1
2 2 22 2

Anda mungkin juga menyukai