Anda di halaman 1dari 1

Serba serbi Hukum di seputar Duren Tiga (bag 1)

Mengenal Pasal “LEGEND” 340 KUHP

BARANG SIAPA DENGAN SENGAJA DAN DENGAN RENCANA TERLEBIH DAHULU MERAMPAS NYAWA
ORANG LAIN, DIANCAM KARENA PEMBUNUHAN DENGAN RENCANA, DENGAN PIDANA MATI ATAU
PIDANA PENJARA SEUMUR HIDUP ATAU SELAMA WAKTU TERTENTU, PALING LAMA DUA PULUH TAHUN
(Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum (JDIH) Mahkamah Agung)

Pasal 340 KUHP bisa dikatakan sebagai pasal KUHP yang paling terkenal di masyarakat. Pasal dengan
ancaman tertinggi (Pidana Mati) ini seolah menjadi malaikat pencabut nyawa dalam KUHP.

Kata kunci dalam Pasal 340 ini adalah “RENCANA”.

Kata inilah yang membuat ancaman pasal ini berbeda dengan Pasal 338 (pembunuhan), yang
ancamannya “hanya” lima belas tahun.

KUHP tidak menjelaskan dengan detail unsur “RENCANA” ini. Para praktisi hukum sering mendefinisikan
“rencana” ini dengan adanya unsur – unsur sebagai berikut :

1. Pelaku memikirkan perbuatan yang akan dilakukan secara tenang


2. Adanya rentang waktu antara kehendak dan pelaksanaan (pembunuhan),

Artinya secara umum, unsur pembunuhan berencana terpenuhi bila pelaku punya waktu untuk
memikirkan perbuatannya secara tenang, bahkan memikirkan cara pelaksanaannya, dan tetap
melaksanakan kehendaknya tersebut.

Masih menjadi perdebatan, berapakah lama “waktu” yang dimaksud untuk pemenuhan unsur pasal 340.
Hal inilah yang pastinya akan menjadi ajang “peperangan” para Aparat Penegak Hukum (Jaksa,
Pengacara, dan Hakim)di sidang pengadilan nanti.

Perlu diingat pesan Prof Muladi (2016:16) yang mengingatkan untuk selalu mengaitkan hukum pidana
dengan hak-hak asasi manusia, sebab pertumbuhan hukum pidana merupakan tahap perjuangan untuk
membebaskan manusia dari pengekangan terhadap hak-hak asasi manusia.

Fiat Justitia Ruat Caelum


Let justice be done though the heavens fall.

Anda mungkin juga menyukai