Indikasi
• Sinusitis maksilaris akut
• Bronkitis kronik dengan eksaserbasi bakteri akut
• Pneumonia (Community-Acquired Pneumonia)
• Infeksi kulit dan struktur kulit tanpa komplikasi
• Infeksi saluran kemih kompleks
• Pielonefritis akut
Outline Training
3 Golongan kuinolon
Mikroba
Mikroba atau mikroorganisme merupakan makhluk hidup yang berukuran sangat kecil yaitu
dalam skala micrometer atau micron (μ) dan tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.
Jenis Mikroba
Berdasarkan kebutuhan O2
Aerob :
Memerlukan oksigen untuk perkembangan nya
Anaerob :
Tidak memerlukan oksigen untuk perkembangannya
Infeksi
Infeksi adalah proses masuknya mikroorganisme ke dalam tubuh manusia.
Klasifikasi Antibiotik :
• Levofloxacin
• Gatifloxacin • Sama dengan generasi kedua ditambah beberapa bakteri gram-
Ketiga • Sparfloxacin positif (Penicilin sensitif dan Penicilin resisten S. Pneumonia)
• Grepafloxacin serta bakteri atipikal patogen yg lebih luas
• Moxifloxacin
• Spektrum yang sama dengan generasi ketiga ditambah bakteri
Keempat • Trovafloxacin
anaerob.
INTERNAL USE ONLY
Profil Produk
Komposisi
Tiap ml mengandung Levofloxacin 5 mg
Indikasi
• Sinusitis maksilaris akut
• Bronkitis kronik dengan eksaserbasi bakteri akut
• Pneumonia (Community-Acquired Pneumonia)
• Infeksi kulit dan struktur kulit tanpa komplikasi
• Infeksi saluran kemih kompleks
• Pielonefritis akut
Dosis & Administrasi
Dosis
• Dosis lazim : 250 - 500 mg satu kali sehari
• Lama pemberian 7-14 hari tergantung keparahan penyakit
• Bentuk sediaan oral dan parenteral yg ekivalen, dapat diberikan dosis dalam jumlah
yg sama
• Pengobatan awal secara IV, setelah beberapa hari memungkinkan untuk diganti
pemberian secara oral.
• Pasien usia lanjut dan pasien dengan kerusakan fungsi hati (tetapi fungsi ginjalnya
normal) dapat menerima dosis seperti pasien dewasa normal.
Dosis & Administrasi
Dosis
• Dosis pada pasien dengan insufisiensi ginjal (bersihan kreatinin ≤ 50 ml/menit)
Dosis & Administrasi
Cara Pemberian
• Levofloxacin IV harus diberikan secara perlahan melalui infus IV
• Untuk dosis 500 mg (100 ml) pemberian infus tidak boleh kurang dari 60 menit dan
untuk dosis 250 mg (50 ml) pemberian tidak boleh kurang dari 30 menit.
• Jika tutup vial telah dibuka (rubber stopper telah dilubangi) larutan harus segera
digunakan (dalam waktu 3 jam) hal ini untuk mencegah kontaminasi bakteri.
Kontraindikasi
• Pasien yg hipersensitif terhadap kandungan obat atau golongan quinolone lain
• Pasien epilepsi
• Pasien dengan sejarah gangguan pada tendon yg berhubungan dengan pemberian
fluoroquinolone.
• Anak-anak dan remaja
• Ibu hamil dan menyusui.
Peringatan & Perhatian
• Jika selama menggunakan floroquinolone pasien mengalami rasa nyeri, pembengkakan,
peradangan pada tendon dan ruptur tendon, maka :
a. Segera menghentikan penggunaan obat ini
b. Segera menghubungi dokter untuk mengkonsultasikan alternatif obat pengganti
c. Menghindari aktivitas olahraga dan aktivitas lain menggunakan tendon yang terkena
dampak.
• Hati-hati pada pasien yg diketahui atau dicurigai memiliki gangguan SSP, karena seperti
quinolone lainnya, levofloxacin cenderung dapat menimbulkan serangan atau menurunkan
ambang rangsang kejang (seperti arteriosklerosis serebral berat, epilepsi) atau adanya faktor
risiko lain (seperti terapi obat, disfungsi ginjal).
• Perlu dilakukan monitor kadar glukosa darah pada pasien yg mendapat terapi hipoglikemik atau
insulin.
Efek samping
• Reaksi hipersensitivitas : reaksi pada kulit seperti erupsi karena obat, urtikaria,
macular erythema, sindrom Steven-Johnson.
• Saluran cerna : diare, mual, kembung, nyeri abdomen, dispepsia, muntah,
konstipasi
• Kulit : pruritus, kulit kemerahan
• Lain-lain : vaginitis, moniliasis genital, pusing, insomnia, gangguan pengecapan,
anoreksia, cemas, edema, lelah, sakit kepala, peningkatan keringat, malaise,
gugup, gangguan tidur, tremor.
Perlakuan
• N = 528 pasien pneumonia yg dirawat di RS
• Kelompok I (n=256) : Levofloxacin 750 mg
selama 5 hari
• Kelompok II (n =272) : Levofloxacin 500 mg
selama 10 hari
Pemberian Levofloxacin 750 mg selama 5 hari menunjukan efikasi klinis dan mikrobiologis yg
sebanding dengan Levofloxacin 500 mg selama 10 hari. Pada hari ke-3 terapi, sebagian besar
pasien dalam kelompok Levofloxacin 750 mg menghasilkan perbaikan gejala yg lebih cepat,
terutama demam.
Dosis Levofloxacin 750 mg selama 5 hari lebih baik dalam mengatasi gejala CAP (sudah
terlihat pada hari ke-3) dibandingkan dengan dosis 500 mg. Sehingga regimen 750 mg lebih
cepat dialihkan ke PO dan memberikan efek biaya (cost therapy) yg lebih rendah.