Anda di halaman 1dari 2

Om swastyastu, selamat pagi Bu.

Sebelumnya mohon maaf mengganggu waktunya ibu,


Perkenalkan saya Nyoman Devi Mahayoni dari STAHN Mpu Kuturan Singaraja Prodi PGSD
semester 5. Saya izin bertanya terkait dengan permasalahan yang sering dihadapi guru saat
mengajar di kelas.
1. Sebelumnya sayq mohon ijin bertanya identitas ibu nggih?
Nama : Ketut Widhia Purwaningrat, S.Pd
Asal sekolah : SD Negeri 3 Bungkulan
Lama mengajar : 1 tahun 7 bulan
Mengajar di kelas : V (lima)
2. Bagaimana keadaan kelas saat ibu mengajar akhir-akhir ini? Sebagai guru kelas perlu
melakukan observasi dari segala aspek siswa. Keadaan yang dirasakan selama
pembelajaran beranekaragam. Keanekaragaman ini didasarkan oleh keadaan
latarbelakang keluarga dan kebiasaan anak-anak di rumah. Ada siswa yang memiliki rasa
ingin tahu yang besar seiring dengan kodrat zamannya, ada siswa yang pasif bahkan
masih perlu pendampingan dalam calistung. Saat pembelajaran dilaksanakan metode dan
model pembelajaran sangat mempengaruhi keantusiasan siswa dalam belajar. Belajar
bukanlah suatu perlombaan namun sebuah proses untuk berubah. Untuk itu diterapkanlah
pembelajaran tutor sebaya. Apabila siswa A telah mampu memahami materi yang
dibahas maka akan mengajarkan pada temannya. Hal ini dapat menanamkan daya ingat
siswa pada materi yang telah dikuasi tersebut.
Dalam aspek sikap, keadaan kelas lebih kondusif karena sebelum pembelajaran dimulai
telah membuat kesepakatan kelas antara siswa dan guru. Selain itu adanya koordinator
dari masing-masing sie (kebersihan, ketertiban, keamanan, dsb.) membuat siswa lebih
bertanggung jawab akan tugas dan kewajibannya. Namun masih ada beberapa siswa yang
memiliki sikap yang perlu pendampingan dan pengawasan kuat. Seperti menganggu
teman belajar, bahkan bercanda yang akan berakhir pada pertengkaran.
Dalam aspek keterampilan, keterampilan yang dimiliki masing-masing anak berbeda
namun walaupun demikian siswa lebih tertarik belajar dengan menggunakan
keterampilannya seperti bernyanyi, menari, menggambar, bercerita, dll.
3. Untuk mengajar ibu menggunakan model pemelajaran apa biasanya bu? Apakah
kooperatif atau yang lainnya? Model pembelajaran yang digunakan lebih condong pada
model pembelajaran problem solving, namun sewaktu-waktu menggunakan model
pembelajaran lain disesuaikan dengan materi dan keadaan siswa.
4. Kalo di kelas ibu, menurut ibu lebih efektif dengan metode pembelajaran yang
bagaimana bu? Model pembelajaran yang lebih efektif yaitu menggunakan model
pembelajaran problem solving karena dapat meningkatkan rasa ingin tahu siswa. Apalagi
saat ini untuk menggali informasi dalam memecahkan masalah didapat dengan mudah
melalui browsing internet.
5. Selama mengajar apa permasalahan yang sering ibu hadapi saat mengajar? Misalnya
anak yg terlalu aktif atau pasif, metode yang tidak tepat atau bagaimana? Permasalahan
yang sering dialami adalah loss learning sebagai dampak dari covid 19. Kendala yang
paling dirasakan adalah adanya beberapa siswa kelas V yang masih kurang dalam
calistung. Hal ini menjadi tantangan untuk melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi.
Permasalah yang sering terjadi pula adalah siswa yang tidak dapat mengontrol emosi
dengan teman sekelas saat bermain atau belajar bahkan mencegah agar tidak terjadi
tindak kekerasan/bullying.

6. Kemudian mengenai masalah tersebut, apa solusi yang ibu berikan atau yang ibu
lakukan selanjutnya untuk meminimalisir atau mengevaluasi masalah tsb? Solusi yang
dilakukan untuk menanggulangi masalah tersebut adalah melakukan komunikasi kepada
orang tua siswa terhadap proses pembelajaran siswa disekolah. Selain itu memberikan
pembelajaran ekstra untuk siswa yang kurang dalam calistung. Untuk permasalahan
tindak kekerasan siswa dilakukan bimbingan dan pemahaman tentang tata tertib sekolah
dan kesepakatan kelas.

Anda mungkin juga menyukai