Machine Translated by Google

Artikel ini diunduh oleh: [Universitas Cornell]

Pada: 18 Juli 2012, Pukul: 06:32
Penerbit: Routledge
Informa Ltd Terdaftar di Inggris dan Wales Nomor Terdaftar: 1072954 Kantor terdaftar:
Mortimer House, 37-41 Mortimer Street, London W1T 3JH, Inggris

Geografi Sosial & Budaya

Detail publikasi, termasuk instruksi untuk penulis dan informasi langganan:

http://www.tandfonline.com/loi/rscg20

Rute instrumental menuju geografi emosional

b
Kayu Nicola & Susan J. Smith
sebuah

sebuah

Sekolah Ilmu Geografi, Universitas Bristol, Inggris

b
Departemen Geografi, Universitas Durham, Inggris

Versi catatan pertama kali diterbitkan: 18 Feb 2007

Mengutip artikel ini: Nichola Wood & Susan J. Smith (2004): Rute instrumental menuju geografi emosional, Geografi Sosial & Budaya, 5:4, 533-548

Untuk menautkan ke artikel ini: http://dx.doi.org/10.1080/1464936042000317686

HARAP SCROLL KE BAWAH UNTUK ARTIKEL

Syarat dan ketentuan penggunaan lengkap: http://www.tandfonline.com/page/terms-and-conditions

Artikel ini dapat digunakan untuk tujuan penelitian, pengajaran, dan studi pribadi. Setiap reproduksi substansial atau sistematis, redistribusi, penjualan
kembali, pinjaman, sublisensi, pasokan sistematis, atau distribusi dalam bentuk apa pun kepada siapa pun secara tegas dilarang.

Penerbit tidak memberikan jaminan tersurat maupun tersirat atau membuat pernyataan apapun bahwa isi akan lengkap atau akurat atau up to date. Keakuratan
setiap instruksi, formula, dan dosis obat harus diverifikasi secara independen dengan sumber primer. Penerbit tidak akan bertanggung jawab atas kerugian,
tindakan, klaim, proses, permintaan, atau biaya atau kerusakan apapun atau apapun penyebabnya yang timbul secara langsung atau tidak langsung
sehubungan dengan atau timbul dari penggunaan materi ini.
 Machine Translated by Google

Geografi Sosial & Budaya, Vol. 5, No. 4, Desember 2004

Rute instrumental menuju

geografi emosional

Nichola Wood1 & Susan J.

Smith2 Sekolah Ilmu Geografis, University of Bristol,
1 2
UK;
Departemen
Geografi, Universitas Durham, Inggris

Pengalaman dan hubungan emosional secara tradisional terpinggirkan dalam geografi manusia meskipun
berdampak pada semua aspek kehidupan sosial. Kami berpendapat, bagaimanapun, bahwa memahami
emosi sangat penting untuk menghargai bagaimana dunia (inter)aksi manusia bekerja. Untuk
mengembangkan argumen ini, kami membahas dua pertanyaan kunci. Pertama, kami bertanya bagaimana
mungkin ilmuwan sosial mengakses konten emosional yang intim dari urusan manusia. Satu jawaban
untuk ini terletak pada pengaturan di mana dimensi emosional dari hubungan sosial ditingkatkan secara
sengaja dan rutin. Contoh yang kami ambil adalah pertunjukan musik.
Kedua, kami mempertimbangkan apa yang mungkin dilakukan dengan cara-cara mengetahui yang
emosional ini setelah diperoleh. Apa relevansi yang dimiliki oleh pengetahuan dan keberadaan emosional?
Untuk mengatasi hal ini, kami beralih ke konsep kesejahteraan sosial yang relatif terabaikan, dan kami
University]
Diunduh
[Cornell
06:32
2012
pada
oleh
Juli
18

menguraikan beberapa cara di mana 'bermusik' dapat digunakan untuk mempromosikannya. Ini termasuk
musik sebagai terapi; musik sebagai cara meningkatkan kualitas hidup; dan musik sebagai media pemberdayaan.

Kata kunci: emosi, musik, penampilan, terapi, kesejahteraan, pemberdayaan.

pengantar khususnya—telah didominasi oleh daya tarik nalar,

Makalah ini berangkat dari keyakinan bahwa
pengalaman dan hubungan emosional telah terlalu
lama terpinggirkan dalam geografi manusia (Anderson
dan Smith 2001). Titik awal kami adalah bahwa
memahami emosi sangat penting untuk menghargai
dengan benar bagaimana kehidupan dijalani, sejarah
dialami, geografi dibuat, dan masa depan dibentuk.
Untuk mengembangkan ide ini, kami menangani dua
pertanyaan kunci. Pertama, kami bertanya bagaimana
mungkin ilmu sosial memanfaatkan konten emosional
dari urusan manusia. Apa
adalah kemungkinan untuk mengakses emosi: untuk
menetapkan bagaimana mereka 'bekerja' dalam
kehidupan sehari-hari; untuk mengenali tempat mereka
dalam penataan dunia yang — di ruang publik es
seolah-olah rasionalitas dan sentimen adalah dua cara
keberadaan yang berbeda dan tidak sejalan?
Pertanyaan kedua berkenaan dengan apa yang dapat
dilakukan ilmu sosial dengan cara-cara emosional
untuk mengetahui. Apa gunanya terlibat dengan dunia
emosi? Sejauh mana apresiasi geografi emosional—
cara di mana pengalaman afektif kita tentang diri sendiri
dan orang lain dikontekstualisasikan secara temporal
dan spasial—mengubah dan meningkatkan pemahaman
kita tentang bagaimana dunia bekerja?
Kedua pertanyaan ini, tentu saja, terkait: bagaimana
kita bisa tahu dan apa yang bisa kita ketahui
terkait erat. Namun demikian, untuk kenyamanan
konseptual akan sangat membantu untuk
mempertimbangkannya secara terpisah, dan ini tercermin dalam struk

ISSN 1464-9365 cetak/ISSN 1470-1197 online/04/040533–16 ÿ 2004 Taylor & Francis Ltd
DOI: 10.1080/1464936042000317686
 Machine Translated by Google
534 Kayu Nichola & Susan J. Smith
kertas. Kita mulai dengan menguraikan satu rute ke dalam
dunia geografi emosional: satu arah
menegosiasikan 'struktur perasaan' intim yang sama
pentingnya dengan spasialitas
kehidupan manusia sebagai politik formal atau rasional
ekonomi (lih. Williams 1977). Kemudian kami
mempertimbangkan beberapa cara di mana pengetahuan
emosional dapat mengubah cara berpikir orang
tentang, menggunakan, mereproduksi, mengatur dan memodifikasi
dunia.
Dalam mengembangkan ide-ide ini kami terlibat
berbagai pekerjaan empiris pada ruang dan
hubungan ditempa melalui pertunjukan musik.
Metodologi yang digunakan adalah kualitatif dan
eksperimental, termasuk berbagai
gaya wawancara, bersama dengan strategi yang
kami telah memberi label dengan istilah seperti 'jeli
mendengarkan 'dan' penginderaan peserta '. Bekerja
dengan Michelle Duffy, kami sudah berangkat
parameter metodologi ini, termasuk a
spektrum pembuatan musik dari klasik hingga
populer, dalam pengaturan dari dirancang dengan hati-hati
University]
Diunduh
[Cornell
06:32
2012
pada
oleh
Juli
18
ruang konser hingga lapangan terbuka berlumpur (Duffy,
Smith dan Wood 2001). Untuk mengilustrasikan
argumen dalam makalah ini kami menarik, jika sesuai,
dari data yang diamankan oleh Wood (2004).1
Memahami geografi emosional
Giliran 'emosional' dalam berbagai disiplin ilmu
telah merangsang cara berpikir baru tentang
muatan afektif kehidupan sosial. Tulisan dari
Norman Denzin (1984), Peter Goldie (2000),
Paul Griffiths (1997), Jack Katz (1999) dan
Deborah Lupton (1998) secara khusus
berpengaruh dalam hal ini. Dalam makalah ini kami
tertarik pada geografi emosional, dan oleh karena itu
pada spasialitas perasaan di sekitarnya
berada dan berbuat (di) dunia. Kami bekerja dari
gagasan bahwa emosi terletak perasaan diri
(Denzin 1984; Goldie 2000), yang menempatkan orang
dalam jaringan manusia dan non-manusia
hubungan yang secara harfiah masuk akal
dunia (Lupton 1998). Dan kami bekerja menuju
cara perasaan ini—subyektivitas yang diwujudkan ini—
dinegosiasikan dalam konteks
peristiwa, hubungan, dan lingkungan yang membentuk
ruang waktu tertentu.2
Meskipun sentralitas emosi dalam
praktek kehidupan sehari-hari, terlibat dengan
konten emosional dari spektrum yang luas dari urusan
'publik' maupun 'pribadi' bukanlah hal yang mudah
tugas. Manifestasi fisik emosional
pengalaman dalam gerakan wajah, menangis dan
tertawa, mudah dikenali meskipun tidak mudah
dipahami (Ekman 2003). Lebih sulit untuk dipahami adalah
subjektivitas yang mendasari hal-hal lahiriah ini
ekspresi; proses afektif dimana
hidup dijalani dan masa depan dibentuk. Oleh karena
itu, tantangan untuk memahami emosi
memicu pencarian cara baru untuk mengetahui:
cara-cara yang melampaui tradisi visual dan
representasional yang telah begitu lama
pemikiran sosial yang mendominasi. Kontribusi kami untuk
ini untuk terlibat dengan indera yang terhubung
suara, dalam dunia yang dibuat melalui pertunjukan
ace.
'Kinerja' telah menjadi semacam a
kunci—bahkan desas-desus—kata dalam geografi manusia di
tahun terakhir, dan tidak ada ruang untuk melakukan keadilan
ke literatur yang relevan di sini. Sekarang ada
edisi khusus jurnal utama (Rose and Thrift
2000), entri dalam karya referensi utama (Pratt
2000a; Tajam 1999; Hemat 2000a) dan ulasan
aplikasi metodologis (Smith 2001),
semua dikhususkan untuk tema ini. Banyak kepentingan
dalam kinerja dalam geografi telah
berakar pada ide-ide yang dikembangkan oleh Judith Butler
(1990, 1993) tentang yang dirutinkan dan diatur
reproduksi (dalam kasus Butler berdasarkan jenis kelamin)
identitas melalui 'perbuatan' berulang dari berbagai
jenis pertunjukan atau tindakan. Sementara karya Butler
melibatkan masalah geografis
dengan cara yang relatif terbatas (Nelson 1999), kami
mengambil pernyataan Thrift bahwa 'kinerja
 Machine Translated by Google
Rute instrumental menuju geografi emosional 535
memperoleh banyak efeknya melalui manipulasi spekulatif
ruang dan waktu' (2000a:
577). Kinerja adalah tindakan 'geografis'.
Secara konseptual, kepedulian terhadap kinerja—
dengan 'apa yang dilakukan subjek individu,
katakan, “bertindak”' (Gregson dan Rose 2000: 434);
dengan keterikatan sepenuhnya sensorik manusia
relasi, objek, dan lingkungan—memerlukan
ilmuwan sosial untuk menghadapi yang diwujudkan,
semangat emosional kehidupan (lih. Diamond 1996;
Fortier 1999; Parker dan Sedgwick 1995; Phelan
1993; Pratt 2000b; Smith 2000; Hemat 1996,
2000b). Kinerja adalah non-representasional
geografi; keterlibatan aktif, praktis, indrawi dengan
pembuatan 'sekarang' (Smith
2000; Hemat 2000b). Secara metodologis, bekerja
dengan kinerja karenanya dapat dianggap sebagai cara
untuk mengungkap afektif
isi dari 'pengetahuan diam-diam' yang dapat dilakukan
subjek tetapi tidak harus diartikulasikan
secara lisan atau bahkan secara sadar3 (Gertler 2003).
Tentu saja, semua 'pertunjukan' dibentuk
University]
Diunduh
[Cornell
06:32
2012
pada
oleh
Juli
18
melalui hubungan yang bersifat simultan
dan tak terpisahkan emosional, politik dan ekonomi, dan
memang yang dipengaruhi dalam semua
macam cara lain. Namun, tampaknya alasan dapat
menyatakan bahwa beberapa helai yang terdiri dari
jaringan hubungan manusia lebih mudah diungkapkan
dan diakses dalam beberapa konteks
daripada yang lain. Di banyak bidang perdagangan, untuk
Misalnya, hubungan emosional yang disengaja
ditekan demi mereka yang tampaknya lebih
gaya interaksi 'rasional' di sekitarnya
pasar umumnya dikonseptualisasikan. Menariknya, upaya
Crouch (2001) untuk mengeksplorasi
'perasaan [yang] melakukan' (penekanan kami) dari
praktik sehari-hari berakar pada studi, bukan dari
kehidupan sehari-hari di rumah atau di tempat kerja, tetapi dari macam indera dan peristiwa yang terlibat. Menyentuh,
praktik karavan sehari-hari, di ruang angkasa
di luar rutinitas ini. Memang, Crouch mendokumentasikan
serangkaian praktik yang memeriahkan kunci
situs 'liburan' dengan cara yang secara eksplisit dikontraskan oleh
responden terhadap 'membosankan' kehidupan di rumah.
Pekerjaan kami juga mencari pengaturan di
yang merupakan isi emosional dari hubungan manusia
tions sengaja ditelanjangi: ruang dari
penampilan musik. Fokus kami adalah pada mereka
waktu kinerja dan ruang berbentuk, memang
diciptakan, oleh orang-orang yang menganggap diri mereka sebagai
seniman, dan berbagai audiens mereka. Kita
berkaitan dengan ruang waktu yang ditempa oleh dan dengan
mereka yang terampil secara profesional dalam memulai
dan mengelola kualitas hubungan
yang sengaja dan jelas
'emosional' dalam segala hal. Ini bukan
satu-satunya tempat yang dibentuk dan diisi secara
emosional, tetapi itu adalah titik awal yang berguna jika
tujuan kita adalah bekerja dengan sentimen.
serta alasan di spektrum yang lebih luas
geografi manusia. Hal ini karena seniman, lebih
daripada kita semua, secara rutin bekerja dengan dan
melalui lingkungan emosional; keterampilan mereka dalam
hubungan emosional kadang-kadang — dan tentu saja
khususnya, 'umum', tempat—lebih hati-hati
diasah daripada orang-orang di jalan-jalan kehidupan lainnya. Mereka
oleh karena itu memainkan peran penting dalam memprovokasi dan
mendorong orang untuk terlibat dengan diwujudkan
cara emosional menjadi dan mengetahui.
Tentu saja, ada banyak jenis acara pertunjukan yang
menghuni, memang menentukan, banyak
macam ruang pertunjukan. Emosional
hubungan yang membentuk ini juga datang dalam semua
bentuk dan ukuran. Mereka termasuk ketakutan, kemarahan,
frustrasi, kerinduan, kebencian dan sakit hati; mereka
memberikan kesejahteraan, kepuasan, harapan dan
kebahagiaan. Selanjutnya, emosi dinyalakan oleh,
dan hidup melalui, banyak media. Tidak ada
bagian dari kehidupan sosial dari mana emosi berada
dikecualikan, dan bahkan di bidang kehidupan itu
di mana emosi sengaja diaduk, semuanya
penciuman, pengecapan dan pendengaran serta
penglihatan; sastra, film, tari, teater, lukisan dan pornografi
untuk beberapa nama. 'Jalan masuk' kami adalah,
Namun, melalui media musik yang
selalu dianggap penting
 Machine Translated by Google
536 Kayu Nichola & Susan J. Smith
rute untuk mengalami dan mengekspresikan berbagai
macam emosi manusia (Smith 1997; Wood 2002).
Musik bisa, di satu sisi, kasar, keras, memberontak
dan berisik (Attali 1985; Boyle 2002; Thompson 1991).
Dalam kedok ini kadang-kadang menjadi sarana
perlawanan
tatanan politik-ekonomi yang dominan, tetapi sama-
sama dimanfaatkan untuk tujuan represif dan
dipertanyakan secara politik. Misalnya, musik dan
musisi berperan penting dalam mengumpulkan
legitimasi emosional yang diperlukan untuk
mempertahankan politik Jerman Nazi (lih. Kater 1999;
Negus 1996; Wicke 1985); baru-baru ini, kancah punk
lokal telah memainkan peran penting dalam memotivasi
dukungan untuk kelompok-kelompok nasionalis di
Basque Country (cf. Kasmir 2002; Lahusen 1993). Di
sisi lain, seperti yang akan kami tunjukkan, ada
struktur perasaan—di sekitar kesehatan, ketahanan,
kesejahteraan, dan kesejahteraan—yang dapat
dilibatkan secara setara oleh musik. Musik
menanamkan mode keberadaan emosional yang,
University]
Diunduh
[Cornell
06:32
2012
pada
oleh
Juli
18
menurut Simon Williams (1998), juga tentang berbagai
cara merasakan, dan menjadi, berdaya atau tidak
berdaya. Itulah salah satu alasan mengapa Edward
Said (1992), antara lain, mengakui bahwa musik
merupakan bagian tak terpisahkan dari cara
masyarakat bekerja—untuk penjabaran kehidupan
sosial, politik, dan ekonomi. Kami mungkin tidak ingin
mengistimewakan musik sebagai hubungan emosional
di atas semua sarana elaborasi sosial lainnya; tetapi
sama-sama ada argumen yang baik untuk
menggunakan pertunjukan musik sebagai titik awal
dalam memetakan kapan, di mana, mengapa dan
bagaimana serangkaian emosi menanamkan spasialitas kehidupan
Demikiansehari-hari.
Untuk menyempurnakan rangkaian ide pertama program, atau set, dapat memengaruhi kualitas
dalam makalah ini—ide tentang bagaimana, secara
praktis, mengeksplorasi apa itu geografi emosional
dan bagaimana itu dibuat—kami mengambil dari
beberapa contoh pertunjukan musik untuk membuat
tiga poin kunci. Ini semua berakar pada diskusi tentang
cara beberapa pertunjukan 'bekerja' lebih baik
daripada yang lain.4 Pembicaraan Pelaku
pertunjukan di mana mereka gagal untuk melibatkan
penonton meskipun upaya terbaik mereka dan mereka
juga berbicara tentang pertunjukan yang meningkat
'ke tingkat kesadaran yang lebih tinggi'. Dalam situasi
'sukses' ini, para pemain merasa bahwa sesuatu,
untuk beberapa alasan 'diklik'. Meskipun seberapa
'baik' sebuah konser, menurut orang-orang yang kami
ajak bicara, sulit untuk diprediksi, kesuksesan sebuah
pertunjukan musik umumnya diakui ada hubungannya
dengan geografi emosionalnya.
Poin pertama kami tentang geografi ini adalah
bahwa mereka secara aktif dikontekstualisasikan.
Pertunjukan musik sengaja diatur — melalui
serangkaian tindakan praktis — di atas panggung
yang bermuatan emosional. Sebastian berpendapat
bahwa memperhatikan infrastruktur ini bukanlah
pilihan: di satu sisi, ini adalah bagian dari apa yang
membuat pertunjukan menjadi menyenangkan; tetapi,
di sisi lain, ini merupakan prasyarat yang penting dan
bukan prasyarat untuk pertunjukan yang berhasil.
Apa yang saya nikmati tentang [band yang saya sesi dengan]
adalah, Anda tahu [mereka] memikirkan bagaimana hal itu akan
disajikan … Saya kira ada
unsur teater atau penggunaan ruang itu yang menarik bagi saya.
Jika Anda punya rig pencahayaan keren, gunakan itu. Dan jika
Anda dapat menggunakannya untuk menyempurnakan musik
yang Anda mainkan, lakukanlah. Karena Anda tahu selalu ada
potensi untuk itu. Itu bukan sesuatu yang bisa spontan. Itu harus
sedikit dibuat-buat. (Sebastian, penampil, 13 Februari 2000)
pula, pemain berpendapat bahwa desain
emosionalnya. Seorang narasumber, Mary,
membicarakan hal ini sebagai strategi yang sangat praktis:
Maksud saya bahayanya jika Anda tidak [menggunakan daftar
set], bahayanya adalah Anda akan berakhir di penghujung malam
dengan hanya hal-hal lambat yang tersisa untuk dimainkan
karena Anda sudah memainkan semua hal cepat Anda; dan kamu tidak
 Machine Translated by Google
Rute instrumental menuju geografi emosional 537
ingin melakukan itu karena Anda ingin membuat penonton sedikit
bersemangat. (Mary, artis, 29 Juni 2000)
Penampil lain, Horse, kurang terpisah, berbicara tentang
'set' (program) itu sendiri seolah-olah itu memiliki kualitas
manusia, atau setidaknya makhluk hidup: 'Anda menyukai
set untuk bernafas' katanya ketika dia berbicara tentang
cara pertunjukan menjadi hidup ketika pemain
memvariasikan kecepatan dan suasana hati. Bagi Brian
Wilson, inspirasi di balik album kultus Beach Boys 'Pet
Sounds',5 cara musik disusun bukan hanya 'lain' yang
hidup; itu adalah sesuatu yang dia sendiri perjuangkan
untuk datang: 'Saya terobsesi untuk menjelaskan secara
musik bagaimana perasaan saya di dalam ...
Saya bereksperimen
dengan suara yang akan membuat pendengarnya merasa
dicintai.' David Leaf, yang menulis catatan sampul untuk
edisi 1990, mengatakan lebih lanjut bahwa metode Wilson
termasuk 'menciptakan suara untuk menduplikasi emosi
tertentu' dan 'melapisi suara dan ritme untuk
mengekspresikan perasaannya yang semakin rumit'. Ian
University]
Diunduh
[Cornell
06:32
2012
pada
oleh
Juli
18
Bostridge, menulis tentang penampilannya sebagai Orfeo
dalam opera awal abad ke-17 karya Claudio Monteverdi
dengan nama yang sama, mencatat bahwa, pada akhirnya:
sebagai seorang pemain, saya harus membuang apa yang saya
ketahui tentang sebuah karya musik dan menanggapinya secara
emosional dan fisik. (2003: 17)
Singkatnya, untuk membuat penampilan mereka 'bekerja',
para musisi secara aktif menciptakan konteks yang
bermuatan emosional. Mereka melakukannya melalui
serangkaian strategi praktis; memperoleh keterampilan
pertunjukan dasar, menyiapkan daftar set atau program,
melatih dan mementaskan acara, menemukan cara untuk
memperluas pengalaman yang diwujudkan mereka sendiri
ke dalam ruang pertunjukan mereka sendiri.
Namun, ada lebih banyak geografi emosional daripada
pertunjukan yang dikontekstualisasikan, dipersiapkan
dengan baik dan dilatih. Poin kedua kami mengacu pada
improvisasi dan, cru
khususnya, kualitas interaktif yang melaluinya pertunjukan
'berlangsung'. Pertunjukan adalah bagian dari percakapan
praktik; karena itu tidak ada hal yang tetap, terbatas,
diskrit atau selesai (lih.
Phelan 1993). Pertunjukan pada hakikatnya adalah cara
hidup 'sedang dibuat'; dan sementara musik dapat
dimainkan dan dinikmati di rumah dan sendirian, esensi
pertunjukan adalah kesementaraan, negosiasi, dan
sosialisasi. Bruce Smith (1999: 112) telah menunjukkan
bahwa 'musik bukanlah apa yang tercetak di halaman,
tetapi apa yang didengar dalam pertunjukan'. Maka,
program konser yang sama dapat mengambil bentuk dan
bentuk yang sangat berbeda dalam latar yang berbeda,
pada waktu yang berbeda, dan dengan audiens yang
berbeda. Meskipun kami menyarankan bahwa apa yang
terjadi dalam pertunjukan musik bukanlah apa yang
didengar melainkan apa yang dirasakan, poin utama kami
adalah bahwa apa yang dirasakan bukanlah suatu benda,
melainkan suatu hubungan. Ruang emosional bersifat
relasional. Klaim ini dibuat dengan tegas oleh Mary dalam
pertukaran di mana dia menarik perbedaan penting antara
bagaimana penonton mengekspresikan perasaan mereka
(dengan bertepuk tangan) dan bagaimana perasaan
mereka (dengan berada, dalam hubungan emosional
dengan dia sebagai pemain).
G: Maksud saya audiens Anda sebenarnya sangat penting.
Jika mereka tidak mengembalikan apa pun, Anda bisa bermain,
tetapi Anda kehilangan semangat, Anda kehilangan energi.
Sulit untuk menggambarkannya, tetapi jika Anda mendapat banyak
tanggapan dari mereka, Anda bisa pergi jjjjjjjjjjj [berkata dengan
nada naik] dan naik ke level lain.
NW: Yang Anda maksud dengan tanggapan adalah hal-hal seperti bertepuk
tangan dan…
G: Ya, saya kira begitulah cara audiens menunjukkan apa yang
mereka rasakan, tetapi tidak harus seperti itu.
Itu juga bisa sangat sunyi. Jika seperti itu, Anda tahu bahwa Anda
memilikinya dan itu juga sangat bagus.
(Mary, artis, 29 Juni 2000)
Pentingnya hubungan emosional antara dan di antara
musisi dan penonton
 Machine Translated by Google
538 Kayu Nichola & Susan J. Smith
anggota ditekankan oleh Jimmy, ketika dia menjelaskan —
dengan susah payah — sebuah pertunjukan di mana dia dan
empat pemain akordeon lainnya melakukannya
tidak pernah bermain bersama sebelum naik ke atas panggung dan
melakukan set yang benar-benar improvisasi. Dia berkata:
kami hanya duduk dan berkata 'benar, anak-anak, ini dia'
dan kami pergi dan kami memulai sesi dan dari kata [go]
(taps table) ke nada terakhir, itu bang! Itu brilian! Bahkan
orang banyak, mereka hanya kagum dan kami semua
duduk, senyum lebar di wajah kami dan, oh wow, dan itu
berhasil Anda tahu dan saya beri tahu Anda itu lebih baik
daripada obat-obatan lho.
Itu benar-benar dan musik adalah obat. Dan ketika Anda
tiba-tiba memakan obat orang lain, itu lebih baik. (Jimmy,
penampil, 11 Desember 2000)
Dalam wawancara tersebut, Jimmy sangat bersemangat—
dia tidak dapat menghindari membawa tubuhnya sendiri
untuk menceritakan kembali bagaimana rasanya berada
dalam pertunjukan itu, di mana lima pemain akordion bermain
(seperti yang dia gambarkan) seolah-olah mereka dapat
University]
Diunduh
[Cornell
06:32
2012
pada
oleh
Juli
18
membaca satu per satu. pikiran orang lain. Karena itu dia
menandai fisik — perasaan sekaligus perasaan — dari
pertemuan emosional ini, menceritakan tentang adrenalin
yang memuncak baik dari desas-desus yang dia dapatkan
dari bermain dengan sangat baik, dan dari ketakutannya
bahwa pertemuan intim yang diatur dengan baik ini bisa
berantakan. kapan saja.
Sentralitas keterlibatan tubuh dengan hubungan musik
emosional ini ditandai secara lebih sistematis oleh Bruce
Smith yang berpendapat bahwa musik terjadi ketika pemain
membawa 'rasa' tubuh ke dalam teks musik: 'rasa' ini adalah
untuk hubungan antara satu nada dengan nada lainnya,
untuk pola ritmis yang mendistribusikan nada dalam waktu,
untuk perubahan volume yang membentuk frase, untuk
perubahan volume dan kecepatan yang menandakan
penutupan. (1999: 113)
Dan bukan hanya artis yang mengalami— dan membuat—
ruang musik dengan cara jasmani ini.
Anggota audiens juga berbicara tentang keterlibatan mereka
ment dalam hubungan emosional musi tersebut
momen kal. Misalnya Kirsty, pernah menghadiri acara di
Celtic Connections mengatakan…
Saya sangat bersemangat setelah [penampilan] itu karena
energinya… mereka benar-benar mengeluarkan banyak
energi kepada penonton dan Anda tidak bisa tidak terjebak
di dalamnya. (Kirsty, 8 Februari 2000)
Pentingnya perasaan yang dimiliki bersama untuk pembuatan
pertunjukan yang 'bekerja' diartikulasikan oleh pemain lain:
Sepertinya penampilan terbaik adalah saat saya benar-
benar tersesat … Saya melakukan konser di Aberdeen pada
sendiri … itu benar-benar seperti itu, itu sangat saya
intim, sangat intens, Anda bisa mendengar pin drop …
Tapi responnya sangat fenomenal. (Kuda, pemain,
3 April 2000)
Horse berbicara tentang bagaimana dia menjadi sangat emo
secara emosional terlibat dalam penampilan solonya sehingga
dia kehilangan dirinya sendiri, dan memasuki perasaan lain,
ditempa melalui hubungan emosional yang intim dengan
pendengar yang ditarik ke dalam ruang penampilannya. Dia
merasa sulit untuk menjelaskan bagaimana pengalaman
emosional yang meningkat seperti itu, (dengan) orang lain
terjadi. Memang, satu-satunya penjelasan yang dapat dia
berikan adalah bahwa selama pembuatan musik dia membuat
dirinya rentan secara emosional dan mengungkapkan apa
yang dia pahami sebagai perasaan yang mendalam; perasaan
yang biasanya tidak diungkapkan secara bebas kepada orang
asing. Dalam melakukan hal ini, Kuda mengundang
pendengarnya untuk berbagi dan terlibat dengan berbagai
emosi yang dialami dan diekspresikan secara intim. Tidak
ada pihak yang memahami mengapa mereka terlibat satu
sama lain dengan cara yang begitu kuat secara emosional,
tetapi kekuatan pengalaman dapat diraba baik oleh pemain
maupun mereka yang terikat dengan mereka dalam ruang
pertunjukan tertentu.
 Machine Translated by Google
Rute instrumental menuju geografi emosional 539
Konten emosional rela musik ini
tions kinerja dikaitkan dengan Susanne
Langer (1942) sebagian, setidaknya, pada kapasitas musik
untuk mengartikulasikan beberapa kompleksitas perasaan
yang halus yang tidak dapat dikandung oleh bahasa.
Dia berpendapat bahwa musik dapat digunakan untuk terlibat
dengan, dan melalui, emosi, suasana hati dan nafsu yang
tidak dapat diketahui dengan cara lain.
Ini, menurut Langer, karena ekspresi musik lebih sesuai
dengan pengalaman
emosi dari bahasa, memungkinkan orang untuk
berkomunikasi secara emosional dengan cara yang tidak
bisa dilakukan oleh bahasa semantik (lihat juga Aÿ hlberg
1994). Tentu saja hal ini menimbulkan pertanyaan mengapa
orang berusaha untuk terlibat satu sama lain secara
emosional, dan ini adalah topik final kami
titik.
Argumen ketiga kami yang berakar secara empiris adalah
bahwa salah satu alasan mengapa pertunjukan yang
bekerja terbaik adalah mereka yang membuat emosional
ikatan adalah karena ikatan ini, pada gilirannya, memelihara a
rasa keintiman. Kuda menyentuh ini di atas,
University]
Diunduh
[Cornell
06:32
2012
pada
oleh
Juli
18
dan dia melanjutkan untuk menunjukkan bagaimana, dalam ruang
kinerja, hubungan intim ini
'selesai' dan 'merasa', tidak dikatakan, atau diperhitungkan.
bagi saya itu adalah lingkaran penuh tempat Anda melakukan kontak
dengan orang-orang tanpa berkata apa-apa, Anda menyentuh
orang dan semua yang dapat saya pikirkan adalah bahwa apa pun itu
yang saya lakukan, itu adalah tempat yang sangat dalam yang tidak saya lakukan
tahu … erm, saya ketuk dan saya buang ke
audiens dan mereka berempati, mereka merasakannya, mereka
mengerti apa, mereka mungkin tidak mengerti apa itu,
tapi mereka merasakannya. (Kuda, pemain, 3 April 2000)
Pentingnya pengalaman dan hubungan kapal yang 'di luar
kata-kata', dan ruang
bahwa musicking menciptakan untuk ini, ditekankan
oleh Sebastian yang menjelaskan apa yang tidak bisa
diartikulasikan, dengan umpatan atau dengan referensi
untuk proses magis, yang dapat diketahui tetapi
tidak dijelaskan:
Anda mendapatkan momen seperti itu… hampir seperti itu
lingkaran umpan balik di mana Anda benar-benar memberi makan
energi yang datang dari mistik lantai, itu adalah … Ini sangat
hal yang ajaib dan Anda tahu Anda mendapatkan
manggung di telapak tangan Anda dan Anda hanya berpikir
'sialan' ya!' Tapi kemudian mereka membuat Anda berada di telapak tangan
tangan mereka dan itu utuh, Anda tahu … Anda
berjuang untuk itu, rasa persatuan itu.
(Sebastian, penampil, 13 Februari 2000)
Christopher Small (1998) berpendapat bahwa semua ruang
pertunjukan, baik ruang konser, stadion bola kaki, atau
taman umum, memiliki ciri khas tersendiri.
memungkinkan orang untuk mengalami diri mereka sendiri dan
orang lain dalam 'berbeda' dan intensif secara emosional
cara. Kami menyarankan lebih lanjut kinerja itu
ruang membuat pengaturan di mana hubungan
keintiman—mereka yang dekat, berisiko, secara emosional
hubungan dibebankan yang lebih biasanya
dicadangkan untuk pertemuan 'pribadi' dengan familiar
orang-mungkin terlibat dalam komparatif
orang asing dalam pengaturan 'publik'.6 Berlant (2000)
dan Wood (2004) lebih banyak memuat tentang ide
keintiman, tetapi tema juga dikemas oleh
Kecil ketika dia menyebut pertunjukan sebagai tempat
di mana:
Kami siap untuk tertawa, menangis, gemetar, menjadi
bersemangat, atau tergerak ke kedalaman keberadaan kita, semuanya
di perusahaan orang-orang yang mayoritasnya adalah kita
belum pernah melihat sebelumnya, kepada siapa kita mungkin akan
alamat bukan kata, atau gerakan, dan siapa kita akan
kemungkinan besar tidak akan pernah bertemu lagi. (1998: 39)
Keterbukaan pertemuan emosional yang intim ini dalam
ruang pertunjukan yang seolah-olah formal — rendering
emosional pribadi ini
geografi yang dapat diakses oleh orang lain yang tidak familiar,
termasuk peneliti—membuat kinerja menjadi
sebuah 'tipe ideal' ruang waktu melalui, dan dengan,
yang mengeksplorasi dan mempelajari pengalaman dan
hubungan emosional. Acara pertunjukan memberikan
kesempatan bagi peneliti untuk mengakses
 Machine Translated by Google
540 Nichola Wood & Susan J. Smith
dunia emosional karena tindakan membentuk dan
'mendengarkan' menciptakan ruang di mana imperatif
emosional yang menanamkan berbagai hubungan sosial
secara eksplisit, dapat diakses, dan berpotensi dapat
diketahui. Pertunjukan dunia suara membuka untuk
dicermati sebuah dunia pengalaman yang diketahui dari
seperti apa rasanya, bukan dari bagaimana hal itu
direpresentasikan.
Sebagai rangkuman, klaim utama kami di bagian
makalah ini adalah bahwa pertunjukan musik adalah
salah satu latar yang menyediakan akses yang relatif
siap untuk hubungan emosional yang membentuk
kehidupan sosial. Memang, sulit untuk tidak terjebak
dengan intensitas emosional yang dipupuk di tengah
setting yang begitu kuat.
Ini adalah poin yang kami berdua buat dalam catatan
'penginderaan peserta' kami: ketika pertunjukan benar-
benar berhasil, sulit untuk 'melakukan' penelitian dan
'menjadi' di antara penonton. Sebagai Smith
menempatkannya:
University]
Diunduh
[Cornell
06:32
2012
pada
oleh
Juli
18
Saya terpesona, dan menganggap semua orang
juga demikian (masalahnya adalah saya terlalu
asyik untuk melacak apa lagi yang terjadi). (2000: 628)
Hal ini menegaskan bahwa pertunjukan musik ini
memaksa kita untuk berpikir tentang cara hidup yang
tidak memprioritaskan apa yang orang pikirkan tetapi
bagaimana perasaan mereka. Mereka memaksa kita
untuk merenungkan tentang apa yang dilakukan
perasaan, bagaimana perasaan itu dapat digerakkan
dan dihidupi dan apa yang mereka lakukan untuk, untuk,
dan melalui kehidupan orang lain. Berbeda dengan apa
yang terjadi saat berkunjung ke bank, atau seharian di
kantor—di mana dimensi emosional dari relasi sosial
selalu hadir namun umumnya diremehkan—pertunjukan
musik menjadi ruang di mana relasi emosional
dimainkan. Mereka dimainkan dengan cara yang tidak
hanya mengingatkan kita tentang betapa sentralnya hubungan emosional
saluran kehidupan sehari-hari, tetapi yang juga
menyediakan satu cara untuk mengakses dan mengalami
seperti apa geografi emosional ini.
Perbuatan dan makhluk musik
Sejauh ini, sangat bagus: kami telah menegaskan
bahwa emosi penting dalam memahami cara hidup
dijalani, dan kami telah menyarankan satu cara—melalui
pertunjukan musik—menuju apresiasi tentang bagaimana
hubungan emosional dapat dan berhasil. Langkah
selanjutnya adalah mempertimbangkan apa konsekuensi
dan 'efek' dari dimensi emosional ini terhadap kehidupan.
Mengapa perlu mempertimbangkan seperti apa geografi
emosional itu, bagaimana perasaan mereka, apa yang
mungkin mereka lakukan?
Tema dominan dalam perhatian luas yang sekarang
diterima emosi dari peneliti sosial adalah pengalaman
tekanan emosional. Ini menandai pengakuan penting
dan berkembang bahwa berada di ujung yang salah
dari spektrum ketidaksetaraan sosial adalah merusak
secara emosional dan juga material (bnd. Rantakeisu,
Starrin dan Hagquist 1999; Wilkinson 1996). Ini juga
menandai keterlibatan yang disambut baik dengan
strategi
gies untuk mengelola rasa takut akan kejahatan,
menangani kondisi kesehatan, mengatasi putusnya
hubungan, mengatasi fobia dan sebagainya.
Ini sangat penting, secara teoretis dan praktis: terlalu
sering ketakutan dan kecemasan dianggap tidak rasional
dan keadaan menderita.
ing jarang mencapai platform sentral yang dilayaninya
—sebuah poin yang dibuat dengan kuat dalam kesaksian
Bourdieu (1999) yang menceritakan 'The weight of the
world'. Volume ini seperti halnya karya lain membuat
kasus untuk berkonsentrasi pada distribusi yang tidak
merata dari hal-hal buruk dalam hidup: untuk mengetahui
siapa yang menjumpai mereka, kapan dan mengapa,
dan untuk memetakan konsekuensi emosional serta
sosial, ekonomi dan politik mereka.
Hasilnya—di satu sisi keberhasilan—dari ini
Strateginya adalah bahwa ahli geografi medis secara
tradisional dengan penipu
mengetahui lebih banyak tentang penyakit
daripada tentang kesehatan, bahwa geografi
ketidaksetaraan adalah peta keputusasaan daripada
bagan kepuasan, dan bahwa geografi kejahatan mengandung
 Machine Translated by Google
Rute instrumental menuju geografi emosional 541
lebih pada viktimisasi dan ketakutan daripada yang dilakukannya
respons emosional lainnya terhadap ancaman
(kemarahan, kegembiraan, keberanian) atau pada rasa
aman.
Terlepas dari manfaat berfokus pada apa yang salah
dan untuk siapa kesalahan itu terjadi, ada
ketidakseimbangan di sini yang tidak mempengaruhi
hanya pemahaman kita tentang dunia tetapi juga
kemampuan kita untuk bertindak untuk mengubahnya.
Untuk mengatasi ketidakseimbangan ini, kami
menggunakan sisa makalah ini untuk mempertimbangkan
sisi lain dari koin: untuk mengenali tidak hanya korban
yang diambil melalui kesulitan emosional, tetapi juga
masalah apakah dan dengan cara apa emosi juga dapat
bekerja—atau bekerja. dengan—untuk meningkatkan
kesejahteraan sosial dan meningkatkan kualitas hidup.
Tujuan kami adalah menempatkan musik dalam
kecenderungan sosial yang lebih luas, yang mungkin
kami sebut sebagai perpindahan ke budaya terapeutik.
Dalam mengatasi hal ini, kami berusaha menandai
hanya satu dari banyak kemungkinan, yaitu bahwa
bekerja dengan musik—menampilkan dunia suara—
University]
Diunduh
[Cornell
06:32
2012
pada
oleh
Juli
18
memberikan beberapa petunjuk tentang cara mengakses,
mendiami, dan menikmati ruang kesejahteraan
emosional. Ini bukan untuk membantah bahwa musik
dan kesejahteraan terkait erat atau tak terhindarkan.
Suara bisa membuat stres, terutama ketika memasuki ruang pribadi
kondisiatau rumah
(dikutip
Musik bisa menindas, seperti yang kami tunjukkan di
atas. Di sini, bagaimanapun, kami mempertimbangkan
beberapa cara di mana pembuatan dan 'melakukan'
pertunjukan musik mungkin memiliki nuansa emosional
yang lebih positif.
Musik (sebagai) terapi
Kekuatan musik untuk menyembuhkan telah diakui
sejak jaman dahulu dan sejarah panjang musik sebagai
terapi didokumentasikan secara rinci dalam koleksi
editan Horden (2000). Runtuhnya sihir dan munculnya
rasionalisme telah berbuat banyak untuk menantang
akumulasi bukti yang menunjukkan bahwa musik dapat
digunakan untuk tujuan terapeutik. Teknik-teknik ini,
yang luas jangkauannya (Bonny 1997), telah dipraktekkan
dengan pasien muda dan tua, yang hidup dengan kondisi
seluas gangguan fisik, kesulitan belajar, penyakit
kejiwaan, penyakit kronis dan terminal, dan gangguan
psikologis. efek trauma (penelitian utama termasuk yang
dilakukan oleh Aldridge 1999, 2000; Bunt 1994, 1997;
Bunt dan Pavlicevic 2001; Edgerton 1994; Lang dan
McInerney 2002; Nordoff dan Robbins 1971; Pavlicevic
1994, 2002; Salmon 2001). Banyak universitas kini
menawarkan kursus terapi musik, dan sejumlah usaha
amal—seperti International Trust for Nordoff-Robbins
Music Therapy, MusicSpace trust, dan Live Music Now—
telah didirikan dengan tujuan memanfaatkan kekuatan
musik untuk mempromosikan kesehatan dan
kesejahteraan. Ini, kata Nigel Os borne, komposer (dan
profesor), adalah proses sosial dan kreatif. 'Faktanya',
dia dikutip mengatakan, 'Saya punya teori bahwa di
sinilah musik baru yang sebenarnya terjadi ...
Saya pikir kekuatan dan inspirasi kreatif yang nyata telah
bermigrasi ke pinggiran ini—'pinggiran' yang pada
akhirnya memberi tahu kita banyak tentang manusia.
(lihat
oleh misalnya
McGlone Zoech
2003: 18). dan Lister 2003).
Jadi, meskipun banyak literatur terapi musik memiliki
sedikit keunggulan klinis, ada kasus yang harus dibuat
untuk lebih memperhatikan cara musik dialami sebagai
peningkatan kehidupan melalui berbagai konteks
kepedulian di mana musik itu dilakukan. Ini, apalagi,
hanyalah titik awal untuk cara, dalam pekerjaan kita
sendiri, kita berusaha untuk terlibat dengan promosi
kesejahteraan secara lebih luas, dan untuk mengakui
bahwa musik itu penting — jika relatif diabaikan —
sebagai elemen dari ini.
Pencarian kesejahteraan sebagai cara hidup yang
positif telah ditandai oleh ahli geografi medis yang,
dalam beberapa tahun terakhir, telah menghilangkan
'medis', menggantinya dengan 'kesehatan' dan memeluk
konsep lanskap terapeutik sebagai
 Machine Translated by Google
542 Nichola Wood & Susan J. Smith
contoh mengapa geografi penting untuk menjadi sehat
seperti halnya untuk mengalami penyakit (beberapa
elemen dari pergeseran yang semakin terdokumentasi
dengan baik ini dirangkum oleh Kearns dan Moon
2002). Dewan Riset Ekonomi dan Sosial Inggris telah
bermain mata selama beberapa tahun dengan prospek
meluncurkan inisiatif kesejahteraan (yang akhirnya
didanai sebagai jaringan studi yang mengeksplorasi
konsep ketahanan) dan label ini ('kesejahteraan' dan
'ketahanan ') semakin ditampilkan sebagai 'kata kunci'
untuk artikel yang diterbitkan di berbagai disiplin ilmu.
Demikian pula, di AS ada pembicaraan tentang
kebijakan reformasi kesejahteraan yang menekankan
pada 'kesejahteraan' orang-orang yang berkelanjutan
di berbagai skala sosial (bnd. Braun, Olson dan Bauer
2002). Meskipun demikian, mempelajari kesejahteraan,
mengoperasionalkan ketahanan, memetakan kepuasan,
dan bahkan mempromosikan kesehatan yang positif
adalah mata pelajaran yang masih kurang berkembang.
Mereka, bagaimanapun, adalah masalah inti dari
emosional geografis, dan sama-sama mereka adalah
tema yang beresonansi erat dengan pengalaman
University]
Diunduh
[Cornell
06:32
2012
pada
oleh
Juli
18
pertunjukan musik.
Ini adalah poin yang dibuat oleh seorang pemain
yang komentarnya 'Saya bermain karena saya harus'
lebih merupakan pernyataan emosional daripada ekonomi. [Para musisi] benar-benar hebat dan itu benar- benar sangat
Dia melanjutkan dengan mengatakan:
Jika saya tidak [bermain] maka saya menjadi sangat gelisah
dan tidak bahagia, tanpa harus tahu alasannya. Tetapi setiap
periode kehidupan saya di mana saya tidak memiliki musik
kurang bahagia daripada periode di mana saya memilikinya.
(Mary, artis, 29 Juni 2000)
Pemain lain, Horse, juga yakin tentang kualitas
terapeutik musicking, yang dia rujuk dengan mengacu
pada geografi interior: ruang di mana dia bisa
kehilangan dirinya dengan aman.
Saya menemukan seluruh pengalaman [pertunjukan] cukup …
erm melepaskan jika Anda suka. Ini erm … itu untukku,
itu bentuk terapi saya karena erm, saya memasuki area yang
sangat dalam. Saya tidak tahu apa itu dan saya tidak bisa
menjelaskannya, yang saya tahu adalah bahwa akan ada saat-
saat ketika saya berada di panggung di mana saya benar-
benar tersesat, saya benar-benar masuk ke dalam diri saya
sendiri. (Kuda, pemain, 3 April 2000)
Kutipan berikut berasal dari wawancara dengan
penonton di konser musik populer. Mereka juga
mengilustrasikan bagaimana pertunjukan musik bekerja
dengan cara yang berbeda untuk meramaikan tubuh
dan menenangkan pikiran.
NW: Jadi apa pendapat Anda tentang pertunjukan itu?
R: Brilian! … Anda baru saja mendapatkan adrenalin dari
setiap orang yang menikmati diri Anda sendiri, melompat-
lompat. Ah itu rockin '. Anda harus menikmatinya saat bangun juga.
(Komentar 15 dari T in the Park, 9 Juli 2000)
Di akhir konser saya mendapatkan perasaan ini di mana
musiknya sangat luar biasa dan ada di sekitar saya dan saya
menyukainya. Saya suka ketika musik mengudara dan …
Anda bisa merasakannya, Anda bisa merasakannya melalui
Anda dan … itu seperti pelarian. (Elidih, 13 Juli 2000)
bagus, jadi tingkat pertama, satu-satunya hal yang dapat Anda
lakukan adalah meninggalkan gedung dengan diam-diam
setelah itu dalam kegembiraan yang tenang, karena denyutan
di dalam diri Anda adalah balapan yang luar biasa ini
(mengartikulasikan Vvÿ yang cepat Vvÿ terjadi
benar V ritme)
di … itu benar-
dalam diri
Anda sepanjang waktu. (Dougie, 4 Februari 2000)
Kutipan-kutipan ini mengilustrasikan injeksi ketahanan,
rasa sehat yang dapat dialami, dan diakumulasikan
melalui, pertunjukan musik. Apakah melompat-lompat
di festival rock, kehilangan diri sendiri dalam momen
musik atau merasa terangkat dan gembira di akhir
konser, pertunjukan musik dapat memanfaatkan
kualitas emosional yang memiliki kapasitas untuk
meningkatkan kualitas orang.
 Machine Translated by Google
Rute instrumental menuju geografi emosional 543
kehidupan. Argumen kami di sini didukung oleh Cohen dan
McManus (1991) yang studi familial tentang pembuatan
musik di Merseyside mengilustrasikan beberapa cara yang
bervariasi di mana orang menggunakan musik untuk
menciptakan komunitas yang saling mendukung,
meningkatkan semangat selama masa-masa sulit atau
melepaskan diri dari pekerjaan yang membosankan. dari
kehidupan kerja mereka.
Partisipan dalam penelitian ini mengapresiasi dan
menjadi saksi atas kapasitas musik untuk meningkatkan
kualitas hidup mereka dalam beberapa cara.
Pertunjukan musik memberi orang ruang waktu di mana
mereka dapat mengalami rentang emosi yang lebih besar
dengan lebih kuat daripada yang mereka lakukan dalam
kehidupan yang 'membosankan'. Terlebih lagi, pertunjukan
juga memberikan momen bagi orang-orang untuk
memperhatikan kesejahteraan emosional mereka sendiri.
Mereka memungkinkan orang untuk bekerja melalui (dan
dengan) emosi mereka dan mendapatkan pemahaman
yang lebih baik tentang diri mereka sendiri dan orang lain
sebagai makhluk emosional (dan emosional). Memang,
seperti yang dikatakan Horse, pertunjukan musik adalah
University]
Diunduh
[Cornell
06:32
2012
pada
oleh
Juli
18
terapi dalam arti luas; mereka memungkinkan orang untuk
membenamkan diri sepenuhnya dalam dunia geografi
emosional dan mengalami apa artinya menjadi bagian dari
dunia itu dengan cara yang positif dan meningkatkan
kehidupan. Musicking kemudian dapat memberikan
wawasan berharga tentang apa itu kesejahteraan. Itu
memberi kita — sebagai peneliti sosial — apresiasi yang
lebih penuh tentang apa artinya merasa aman, puas, dan
tenang; itu mulai menandakan manfaat sosial yang mungkin
diperoleh melalui promosi kesejahteraan di bidang kehidupan
lainnya.
Kekuatan musik
Relevansi musik sebagai terapi dan peran musik dalam
mempromosikan kesejahteraan keduanya didukung oleh
fakta bahwa emosi itu kuat dan musik adalah cara yang
kuat untuk menjadi emosional. Musisi selalu recog
menyadari ini. Pada masa Renaisans, para musisi terpesona
oleh kekuatan musik untuk menenangkan bayi, menjinakkan
binatang buas, membangkitkan cinta, dan sebagainya
(dijelaskan oleh Smith 1997). Dan kemudian, seperti
sekarang, banyak nyawa dihabiskan untuk mencari cara
memanfaatkan kekuatan ini. Hasilnya adalah kita memiliki
ide bagus sekarang bahwa kekuatan emosional musik ada
hubungannya dengan perwujudan suara: dengan
pertunjukan musik. Masih perlu dipertanyakan apa—selain
dari efek paliatif dan terapeutiknya, terlepas dari peran
kepedulian dan potensi mereka untuk meningkatkan
kesejahteraan—pertunjukan ini dapat melakukan hal yang
kuat dan memberdayakan? Jawabannya 'mungkin terlalu
banyak untuk disebutkan di sini', tetapi kami menyimpulkan
dengan menandai dua contoh.
Yang pertama telah dipertimbangkan secara rinci dalam
studi tentang kekuatan musik untuk melawan dan terlibat
dengan ketidaksetaraan yang dipromosikan melalui
rasialisasi kehidupan sosial. Meninjau literatur ini, Smith
(1997) mempertimbangkan bagaimana dan mengapa tradisi
musik terbukti begitu penting sepanjang abad ke-20 dalam
memberikan suara bagi orang Afrika-Amerika yang dicabut
haknya.
Dia berpendapat bahwa sejarah ragtime, blues, jazz, dan
rap semuanya bersaksi tentang kekuatan musik untuk
memobilisasi perasaan memiliki, perjuangan, perlawanan,
dan reaksi. Dia menunjukkan juga, bahwa semua musik ini,
pada intinya, adalah musik live: semuanya improvisasi dan
semuanya mengandalkan kekuatan mereka untuk membuat
kehadiran terasa; tentang penggunaan musik sebagai cara
untuk mengartikulasikan yang tak terkatakan, untuk menjadi
saksi atas apa yang tersembunyi, untuk merasakan yang
tak terpikirkan, dan untuk membuat diketahui—untuk
membuat tidak dapat disangkal—apa yang begitu sering
ditulis di luar undang-undang, dan secara rutin dihapus dari
politik. retorik.
Bagian dari kekuatan musik ini—dari semua musik—
adalah, seperti pendapat Susan McClary (1991), bahwa
pendengar tidak dapat merasionalisasikannya; mereka
tidak dapat mengendalikan apa yang mereka rasakan. Mu yang kuat
sic bersikeras; di dalam ruang suara selalu ada sesuatu
untuk didengar dan dirasakan,
 Machine Translated by Google

544 Kayu Nichola & Susan J. Smith

sesuatu yang tidak dapat diabaikan. Musik mengandung mengalami jenis ruang dan identitas baru, dan
dan mengkomunikasikan sesuatu yang memberi tahu melakukan transisi dari masa lalu ke masa depan yang
kita siapa orang-orang itu, apa yang telah terjadi pada mewujudkan jenis nilai lain
mereka, ke mana mereka pergi, mengapa dan dan aspirasi. Ini menunjukkan betapa kuatnya
bagaimana. Esai yang dikumpulkan oleh Sharma, penampilan emosional tidak hanya menghasilkan
Hutynk dan Sharma (1996) tentang politik musik dansa kembali yang lama, tetapi dapat mewujudkan dan
Asia baru di Inggris membuktikan hal ini. Mereka ditulis, menciptakan yang baru.
seperti yang dikatakan oleh editor, 'melawan
penyederhanaan, melawan anti-politik, melawan
korban' (1996: 2) dan mereka menggambarkan bahwa Kesimpulan
musik cukup kuat, bahkan (mungkin terutama) di
hadapan materi yang mendalam. dalam kesetaraan Tujuan kami dalam mengembangkan makalah ini
untuk bermartabat, memberi ruang bagi harapan dan adalah untuk menunjukkan bagaimana pertunjukan
membuka masa depan baru (lihat juga Baren boim dan musik dapat membentuk geografi emosional. Untuk
Said 2003).
tujuan ini, kami telah terlibat dengan tema tentang
Contoh kedua adalah dari tesis doktor Wood (2004).
geografi emosi, geografi pasca-medis, dan teori-teori
Bagian sentral dari PhD ini berkaitan dengan mengapa
non-representasional dan performatif. Pertunjukan
gagasan bangsa dan nasionalisme begitu kuat di dunia
selalu kuat dan selalu emosional: mereka adalah cara
(pasca) modern. Wood, seperti banyak komentator
emosional yang kuat untuk membuat dunia, dan mereka
lainnya, setuju bahwa kekuatan ini terletak pada
secara langsung memanfaatkan kekuatan emosi untuk
kandungan emosional identitas nasional (bnd. Connor
membentuk kehidupan sosial. Emosi membentuk
1993; Reicher dan Hopkins 2001). Tetapi apa yang
University]
Diunduh
[Cornell
06:32
2012
pada
oleh
Juli
18

kehidupan sosial dalam berbagai cara, tetapi satu hal

sangat sedikit dibicarakan oleh literatur yang lebih luas
— dan apa yang jarang didokumentasikan dalam studi
empiris mana pun — hanyalah bagaimana emosi itu
dimobilisasi, dan bagaimana mereka mencapai apa
yang mereka lakukan. Ini adalah pertanyaan yang ingin
dijawab oleh Wood. Dan jawabannya sangat kuat
terletak pada bagaimana musik memengaruhi perasaan
orang, dan bagaimana, pada gilirannya, perasaan ini
membantu individu dan kelompok membentuk dan
menegosiasikan identitas mereka.
Mengenali kekuatan emosional musik membantu
kita memahami mengapa nasionalisme itu berbahaya.
Nasionalisme selalu diasosiasikan dengan rasisme,
xenofobia, dan perebutan kekuasaan. Musik—misalnya
yang membingungkan ilmuwan sosial dan bahkan
praktisi kesejahteraan selama beberapa dekade adalah
bagaimana mengidentifikasi dan mempromosikan
kesejahteraan. Baik perjumpaan musik maupun emosi
yang membara tidak dapat membuat orang miskin
menjadi kaya, orang yang sekarat hidup, atau
lingkungan yang berisiko aman. Namun, pertunjukan
musik memang mengandung petunjuk tentang apa yang emosional
kesejahteraan adalah, seperti apa rasanya kebahagiaan,
kepuasan, dan harapan , dan itu menunjukkan betapa
kuatnya emosi-emosi ini. Ini, setidaknya, adalah langkah
menuju membayangkan mengetahui, bahkan
menciptakan dunia yang berbeda.

dari Wagner—tidak diragukan lagi dimanfaatkan untuk

tujuan ini (lihat juga Hockenos 1993; Negus 1996;
Wicke 1985). Tapi karya Wood pada pertunjukan musik
'Skotlandia' menunjukkan bagaimana keterikatan
emosional dengan bangsa juga bisa—
antara lain—digunakan untuk membuat dan
Terima kasih
Kami berterima kasih kepada banyak musisi, per
pembentuk dan penonton yang, dengan satu atau lain
cara, telah menginformasikan karya ini. Joyce
 Machine Translated by Google
Rute instrumental menuju geografi emosional 545
Davidson dan Christine Milligan, bersama
dengan tiga wasit anonim dan kolega di
konferensi Geografi Emosional (Universitas
Lancaster, September 2002), juga menawarkan
ide-ide yang bermanfaat.
Catatan
1 Penelitian doktoral Nichola Wood (2004) mengeksplorasi cara-cara
'Skotlandia' diekspresikan dan dialami di dua festival musik yang
berbasis di Skotlandia: Celtic Con
nections dan T di Taman. Itu berdasarkan wawancara
dengan sebelas penampil dan delapan puluh sembilan peserta
lainnya selesai antara 11 Januari 2000 dan 11 Desember 2000.
2 Penggunaan istilah ruang waktu mencerminkan anggapan bahwa tidak
mungkin memisahkan proses spasial dan temporal (bnd. Thrift 1996).
Memang, gagasan bahwa penciptaan dan pengalaman ruang terkait
erat dengan waktu menjadi sangat relevan ketika memikirkan tentang
praktik pertunjukan musik. Ini karena pertunjukan musik menciptakan
ruang melalui 'bermain' dengan waktu.
University]
Diunduh
[Cornell
06:32
2012
pada
oleh
Juli
18
3 Kami menyadari bahwa menulis tentang tindakan, sensasi dan suara
yang pada dasarnya 'non-representasional' penuh dengan kesulitan.
Salah satu pilihan adalah bereksperimen dengan strategi tekstual
yang berbeda atau media presentasi yang berbeda (keduanya telah
kami jelajahi dalam karya lain). Strategi yang kami adopsi di sini
adalah menggunakan materi wawancara untuk mengilustrasikan
bagaimana beberapa hal berada di luar kata-kata, dan juga untuk
mendorong mereka yang tahu banyak tentang hal-hal ini—dalam hal
ini musisi—untuk mengungkapkannya dengan cara yang tidak
mereka miliki. pengetahuan semacam ini, dapat diakses.
4 Pelaku dan pendengar yang dibahas dalam teks adalah re
disebut dengan peran atau nama samaran, kecuali dalam sejumlah
kecil kasus di mana peserta ingin menggunakan nama mereka
sendiri.
5 Awalnya direkam pada 1965/6, dibuat ulang secara digital pada 1987,
dan dirilis ulang di Capital Records, 1990 (CDP 7 48421 2).
6 Kami mengakui penggunaan dikotomi 'publik'/'privat' yang problematis
terutama mengingat anggapan Berlant (2000) bahwa studi tentang
keintiman memperlihatkan batas-batas kabur antara 'privat' dan
'publik'. Namun, studi Wood (2004) mengungkapkan bahwa
pertunjukan musik memang memungkinkan orang untuk menjalin
(walaupun sementara) hubungan dengan orang-orang yang dianggap
intim.
dengan cara yang dianggap tidak biasa dalam pengaturan 'publik'.
Referensi
Aÿ hlberg, L.-O. (1994) Susanne Langer tentang representasi dan emosi
dalam musik, British Journal of Aesthetics 34(1): 69–81.
Aldridge, D. (1999) Terapi Musik dalam Perawatan Paliatif.
London: Jessica Kingsley.
Aldridge, D. (2000) Terapi Musik dalam Perawatan Demensia.
London: Jessica Kingsley.
Anderson, K. dan Smith, SJ (2001) Geografi emosional, Transaksi
Institut Geografi Inggris 26(1): 7–10.
Attali, J. (1985) Kebisingan. Minneapolis: Universitas Min
nesota Tekan.
Barenboim, D. dan Said, E. (2003) Paralel dan Paradoks: Eksplorasi
dalam Musik dan Masyarakat. London: Bloomsbury (diedit dan dengan
kata pengantar oleh A. Guzelimian).
Berlant, L. (2000) Intimacy: a special issue, dalam Berlant, L. (ed.)
Intimacy. Chicago: University of Chicago Press, hlm. 1–9.
Bonny, HL (1997) Keadaan seni terapi musik, Seni dalam Psikoterapi
24(1): 65–73.
Bostridge, I. (2003) Jangan menoleh ke belakang, Guardian Review, 11
Januari
Bourdieu, P. (1999) Bobot Dunia: Penderitaan Sosial dalam Masyarakat
Kontemporer. Cambridge: Politik
Tekan.
Boyle, M. (2002) Membangun Gael yang memberontak: penggunaan
kenangan masa lalu Irlandia yang bermasalah di antara diaspora
Katolik Irlandia di Skotlandia Barat, di Harvey, DC, Jones, R., McInroy,
N. dan Milligan, C. (eds) Geografi Celtic: Budaya Lama, Zaman Baru.
London: Rout langkan, hlm. 173–191.
Braun, B., Olson, PD dan Bauer, JW (2002) Kesejahteraan menuju
transisi kesejahteraan, Penelitian Indikator Sosial 60: 147–154.
Bunt, L. (1994) Terapi Musik: Sebuah Seni Melampaui Kata-kata.
London: Rute.
Bunt, L. (1997) Penggunaan musik secara klinis dan terapeutik, dalam
Hargreaves, DJ dan North, AC (eds) The Social Psy chology of Music.
Oxford: Oxford University Press, hlm. 249–267.
Bunt, L. dan Pavlicevic, M. (2001) Musik dan emosi: perspektif dari terapi
musik, dalam Juslin, PN dan Sloboda, JA (eds) Musik dan Emosi:
Teori dan Penelitian. Oxford: Oxford University Press, hlm. 181–202.
 Machine Translated by Google
546 Kayu Nichola & Susan J. Smith
Butler, J. (1990) Masalah Gender: Feminisme dan Sub
versi Identitas. London: Rute.
Butler, J. (1993) Tubuh yang Penting: Pada Batas Diskursif 'Seks'.
London: Rute.
Cohen, S. dan McManus, K. (1991) Hubungan Harmonis: Musik
Populer dalam Kehidupan Keluarga di Merseyside. Liverpool:
Museum dan Galeri Nasional di Merseyside.
Connor, W. (1993) Manusia adalah hewan an/rasional ('Melampaui
nalar: sifat ikatan etnonasional'), dalam Eth nonationalism: The
Quest for Understanding. Princeton, NJ: Princeton University
Press, hlm. 195–210.
Crouch, D. (2001) Spasialitas dan perasaan melakukan,
Geografi Sosial & Budaya 2: 61–75.
Denzin, N. (1984) Tentang Pengertian Emosi. San Fran
cisco: Jossey-Bass.
Diamond, E. (1996) Pendahuluan, dalam Diamond, E. (ed.)
Kinerja dan Politik Budaya. London: Routledge, hlm. 1–15.
Duffy, M., Smith, SJ dan Wood, N. (2001) Metodologi musik,
makalah, Konferensi Tahunan Asosiasi Ahli Geografi Amerika,
New York, Februari/Maret.
Edgerton, CL (1994) Pengaruh terapi musik improvisasi pada
perilaku komunikatif anak autis, Journal of Music Therapy 31:
311–362.
University]
Diunduh
[Cornell
06:32
2012
pada
oleh
Juli
18
Ekman, P. (2003) Emosi Terungkap: Memahami Wajah dan
Perasaan. London: Weidenfeld dan Nicolson.
Fortier, A.-M. (1999) Mengingat tempat-tempat dan kinerja
kepemilikan, Teori, Budaya dan Masyarakat 16(2): 41–64.
Gertler, M. (2003) Tacit pengetahuan dan geografi ekonomi
konteks, atau diam-diam tak terdefinisi (di sana), Jurnal
Geografi Ekonomi 3: 75-99.
Goldie, P. (2000) Emosi: Sebuah Eksplorasi Filosofis. Oxford:
Oxford University Press.
Gregson, N. dan Rose, G. (2000) Membawa Butler ke tempat
lain: performativitas, spasial dan subjektivitas, Lingkungan dan
Perencanaan D: Masyarakat dan Ruang 18: 433–452.
Griffiths, PE (1997) Apa Emosi Sebenarnya: Masalah Kategori
Psikologis. Chicago: Universitas Chicago Press.
Hockenos, P. (1993) Sayangnya selamanya: ketegangan rasial
di Cekoslowakia, New Statesman and Society 6(238): 24–
27.
Horden, P. (ed.) (2000) Musik sebagai Pengobatan: Sejarah
Terapi Musik Sejak Jaman Dahulu. Aldershot: Penayangan
Ashgate Pub.
Kasmir, S. (2002) 'Lebih Basque daripada kamu!': kelas, pemuda
dan identitas di kota industri Basque, Identitas 9(1):
39–68.
Kater, MH (1999) The Twisted Muse: Musisi dan
Musik mereka di Reich Ketiga. New York: Oxford
Pers Universitas.
Katz, J. (1999) Bagaimana Emosi Bekerja. Chicago: Universitas
Chicago Press.
Kearns, R. and Moon, G. (2002) Dari medis ke geografi kesehatan:
kebaruan, tempat dan teori setelah satu dekade perubahan,
Kemajuan dalam Geografi Manusia 26: 605–628.
Lahusen, C. (1993) Estetika radikalisme: hubungan antara punk
dan gerakan nasionalis patriotik negara Basque, Musik Populer
12:
263–281.
Lang, L. dan McInerney, U. (2002) Sebuah layanan terapi musik
di lingkungan pasca perang, di Sutton, JP (ed.) Musik, Terapi
Musik dan Trauma. London: Jessica Kingsley, hlm. 153–175.
Langer, SK (1942) Filsafat dalam Kunci Baru: Kajian Simbolisme
Nalar, Ritus dan Seni. Cambridge, MA: Harvard University
Press.
Lupton, D. (1998) Diri Emosional. London: Sage Publi
kation.
McClary, S. (1991) Ujung Feminin: Musik, Gender dan Seksualitas.
Minneapolis: University of Minnesota Press.
McGlone, J. (2003) Musik: bahasa universal, Edit 3(1): 17–18.
Negus, K. (1996) Musik Populer dalam Teori: Sebuah Pengantar
tion. Cambridge: Polity Press.
Nelson, L. (1999) Tubuh (dan ruang) memang penting: batas
performativitas, Gender, Tempat, dan Budaya 6: 331–353.
Nordoff, P. dan Robbins, C. (1971) Terapi Musik untuk Anak
Cacat. London: Victor Gollancz.
Parker, A. and Sedgwick, EK (1995) Pendahuluan: kinerja dan
performa, dalam Parker, A. dan Sedgwick, EK (eds)
Performativitas dan Performa. London: Routledge, hlm. 1–19.
Pavlicevic, M. (1994) Antara kekacauan dan kreativitas: terapi
musik dengan anak-anak trauma di Afrika Selatan, Jurnal
Terapi Musik Inggris 4(2): 5–9.
Pavlicevic, M. (2002) Ritme yang rapuh dan pendengaran yang
tidak pasti: perspektif dari terapi musik dengan anak-anak
Afrika Selatan, dalam Sutton, JP (ed.) Musik, Terapi Musik dan
Trauma. London: Jessica Kingsley, hlm. 97–119.
Phelan, P. (1993) Tanpa tanda: Politik Kinerja.
London: Rute.
Pratt, G. (2000a) Performativitas, dalam Johnston, RJ, Gre
gory, D., Pratt, G. and Watts, M. (eds) Dictionary of Human
Geography (edisi keempat). Oxford: Blackwell,
p. 578.
Pratt, G. (2000b) Pertunjukan penelitian, Lingkungan dan
Perencanaan D: Masyarakat dan Ruang 18: 639–651.
 Machine Translated by Google

Rute instrumental menuju geografi emosional 547

Rantakeisu, U., Starrin, B. dan Hagquist, C. (1999) Kesulitan
dan rasa malu finansial: model tentatif untuk memahami
dampak sosial dan kesehatan dari pengangguran, British
Journal of Social Work 29: 877–901.
Reicher, S. dan Hopkins, N. (2001) Diri dan Bangsa:
Kategorisasi, Kontestasi dan Mobilisasi. London: Bijak.
Rose, G. and Thrift, N. (eds) (2000) Ruang kinerja.
Isu khusus Lingkungan dan Perencanaan D: Masyarakat dan
Ruang 18(4/5).
Said, E. (1992) Elaborasi Musik. London: Antik
Buku.
Salmon, D. (2001) Terapi musik sebagai proses psikospiritual
dalam perawatan paliatif, Jurnal Perawatan Paliatif 17: 142–147.
Sharma, S., Hutynk, J. dan Sharma, A. (1996) Dis-Orienting
Rhythms. Politik Musik Dansa Asia Baru. London: Buku Zed.
Williams, SJ (1998) Emosi, kesetaraan dan kesehatan, dalam
Peter son, A. dan Waddell, C. (eds) Masalah Kesehatan:
Sosiologi Penyakit, Pencegahan dan Perawatan. Buckingham:
Open University Press, hlm. 55–71.
Wood, N. (2002) 'Sekali lagi dengan perasaan': memasukkan
emosi ke dalam geografi musik, dalam Bondi, L., Avis, H.,
Bankey, R., Bingley, A., Davidson, J., Duffy, R ., Einagel, VI,
Green, A.-M., Johnston, L., Lilley, S., Listerborn, C., Marshy,
M., McEwan, S., O'Connor, N., Rose, G. , Vivat, B. dan Wood,
N. Subjektivitas, Pengetahuan, dan Geografi Feminis: Subjek
dan Etika Penelitian Sosial. London dan Lanham, MD:
Rowman dan Littlefield, hlm. 57–72.
Wood, N. (2004) Mengambil hati bangsa: eksplorasi musikal
tentang peran dan signifikansi geografi emosional dalam
produksi (ulang) identitas Nasional Skotlandia, disertasi PhD,
Institut Geografi, Universitas Edinburgh.

Sharp, JP (1999) Performance, di McDowell, L. and Sharp, JP

(eds) A Feminist Glosary of Human Geogra phy. London: Zoech, I. dan Lister, S. (2003) Jingle hell, jingle hell…, The
Kali, 4 Des .
Arnold, hal. 199.
Kecil, C. (1998) Musicking: Makna Pertunjukan dan
Mendengarkan. Hanover, NH: Pers Universitas New England.

Smith, B. (1999) Dunia Akustik Inggris Modern Awal: Menghadiri Terjemahan abstrak
O-Factor. Chicago: Universitas Chicago Press.
University]
Diunduh
[Cornell
06:32
2012
pada
oleh
Juli
18

Smith, SJ (1997) Melampaui dunia geografi yang terlihat: politik
budaya musik, Kemajuan dalam Geografi Manusia
21: 502–529.
Smith, SJ (2000) Performing the (sound)world, Environ ment
and Planning D: Society and Space 18: 615–637.
Smith, SJ (2001) Melakukan penelitian kualitatif: dari interpretasi
ke tindakan, dalam Limb, M. dan Dwyer, C. (eds)
Metodologi Kualitatif untuk Ahli Geografi: Masalah dan
Perdebatan. London: Arnold, hlm. 23–41.
Thompson, EP (1991) Musik kasar, dalam Customs in Com
mon. London: The Merlin Press, hlm. 467–531.
Hemat, N. (1996) Formasi Spasial. London: Sage Publi
kation.
Thrift, N. (2000a) Performance, dalam Johnston, RJ, Gregory,
D., Pratt, G. and Watts, M. (eds) Dictionary of Human
Geography (edisi keempat). Oxford: Blackwell, hal. 577.
Thrift, N. (2000b) Penutup, Lingkungan dan Perencanaan D:
Masyarakat dan Ruang 18: 213–255.
Wicke, P. (1985) Sentimentalitas dan kesedihan tinggi: musik
populer di Jerman fasis, Musik Populer 5: 149–159.
Wilkinson, RG (1996) Masyarakat Tidak Sehat: Penderitaan
Ketidaksetaraan. London dan New York: Routledge.
Williams, R. (1977) Marxisme dan Sastra. Oxford: Sapi
Ford University Press.
Les chemins instrumentaux vers les ge'ogra
phies e'motionnelles
Par le passe´, les expe´riences e´motionnelles et
les relation ont e´te´ e´carte´es du domaine de la
ge´ographie humaine malgre´ leur important a`
tous les niveaux de la vie sociale. Soutenons par
contre que comprendre les e´mo tions essensiiel
to reconnaÿˆtre la juste valeur du fonctionnement
de l'univers des (in ter)actions humanes. Kami
mengabaikan beberapa pertanyaan dasar untuk
membangun argumen ini.
Sebagai pengganti utama, permintaan kami untuk
mengomentari les chercheurs en sciences sociales
s'y prennent pour acce´der aux e´le´ments intimes
et e´motionnels proppres aux affaires humaines.
Une respons re´side dans les milieux de vie ou`
les dimensions senses de relations sociales
tidak menonjolkan de´libe´re´ment dan de fac¸on
rou tinie`re. Kami memilih contoh pertunjukan
musikal. Sebagai pengganti kedua, une fois acquis,
 Machine Translated by Google
548 Kayu Nichola & Susan J. Smith
ujian kami yang kami tuangkan di sini dan direalisasikan
dengan rahmat a` ces moyens de connaissance sur
les e´motions. Les connaissances sur les e´motions et
sur la vie sont-elles relevans yang masuk akal? Tuang
e´clairer la question, nous nous re´fe´rons au concept
de bien-eˆtre social qui ae´te´ un peu mis a` l'e´cart, et
nous de´crivons sommairement comment le «musik»,
c 'est-a`-dire la cre´- ation de la musique par soi-
meˆme, peut fa voriser son avancement. Kami
menjelajahi musik sebagai instrumen therapeutique,
sebagai moyen untuk meningkatkan kualitas
permainan, dan sebagai perantara yang menguntungkan
dalam pemberdayaan.
Mots-clefs: e´motions, musique, performance, the
´rapie, bien-eˆtre, pemberdayaan.
Rutas memutuskan ke geografÿ´a de sentimien
tos
University]
Diunduh
[Cornell
06:32
2012
pada
oleh
Juli
18
Pengalaman emosional dan hubungan antara orang-
orang yang memiliki margin tradisional secara
tradisional dalam geografi manusia memberikan
dampak besar yang terkait dengan semua aspek
kehidupan sosial. Aquÿ´ sugerimos que es de critical
Pentingnya entender los sentimientos para poder
entender sebagai fungsi dunia interaksi antar manusia.
Parade
sarollar este razonamiento tratamos dos cues
kepala sekolah. Primero preguntamos co´mo aquellos
de las ciencias sociales pueden obtener acceso al
contenido emocional ÿ´ntimo de los
asuntos humanos. Sebuah jawaban yang ingin Anda
dapatkan dalam situasi di mana Anda melakukan
rutinitas rutin dan mempertimbangkan dimensi
emosional hubungan sosial.
Ejemplo que empleamos aquÿ´ es el de repre sentacio
´n musical. Kedua, pertimbangkan bahwa Anda dapat
melakukan ini dengan mode emosional pedang, sekali
lagi yang diperlukan. ¿Cua'l es la relevan cia del saber
y el ser emocional? Para peserta kontes ini memiliki
referensi tentang konsep, dan gran parte olvidado,
bienestar social dan ex plicamos resumemente
algunas de las maneras en que sepuede mu'sica para
promover this concept. Di mana-mana ada musik
sebagai terapi, musik sebagai mode mempertahankan
kualitas hidup, dan musik sebagai media investasi
kekuatan.
Palabras claves: emociones, musica, representa
cio'n, terapia, bienestar, investirse de poder.