Anda di halaman 1dari 4

D.

Materi
Topik 1. Kehamilan

Kehamilan dan tanda-tanda kehamilan

Konsep Kehamilan

Kehamilan adalah suatu keadaan dimana terjadi pembuahan ovum oleh spermatozoa yang
kemudian mengalami nidasi pada uterus dan berkembang sampai janin lahir (Muliawati & Lestari, 2013).
Kehamilan adalah proses alamiah yang dialami oleh setiap wanita dalam siklus reproduksi. Lamanya
hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid
terakhir.Kehamilan berlangsung dalam tiga trimester, trimester satu berlangsung dalam 13 minggu
(minggu 0-13), trimester kedua 14 minggu ( minggu ke-14 hingga ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu
(minggu ke-28 hingga ke-40) (Evayanti, 2015). Selama kehamilan ini terjadi perubahan-perubahan, baik
perut, fisik maupun psikologi ibu (Varney, 2007).

Proses Kehamilan

Proses Terjadinya Kehamilan

Pada saat seorang anak perempuan mulai menstruasi, terjadi pematangan sel telur secara
periodik satu bulan sekali indung telur akan melepaskan satu buah sel telur. Proses ini disebut dengan
ovulasi. Sel telur tersebut akan ditangkap oleh ujung saluran telur dan masuk dalam saluran telur.
Ovulasi terjadi 14 hari sebelum menstruasi yang akan datang. Sel telur hanya dapat dibuahi dalam
beberapa jam setelah ovulasi, sedangkan sel sperma dalam badan perempuan masih dapat membuahi
sekitar 1-3 hari. Masa subur adalah masa disekitar saat ovulasi dimana jika terjadi hubungan seksual
dapat menghasilkan kehamilan. Masa subur terjadi 3-5 hari sebelum dan sesudah hari ke 14 sebelum
menstruasi yang akan datang.

Apabila pada masa subur tersebut terjadi hubungan seksual, maka sel sperma yang masuk ke
saluran vagina akan bergerak masuk ke dalam rahim menuju saluran telur. Di saluran telur tersebut
sperma bertemu/masuk dalam sel telur, yang disebut pembuahan. Setelah terjadi pembuahan sel telur
akan memasuki rahim, menempel di lapisan dinding rahim, tumbuh dan berkembang menjadi
janin/bayi.

Tanda-tanda Kehamilan :

• Tidak datangnya menstruasi

• Mual, muntah, pusing dan mengantuk terutama hamil muda

• Payudara membesar Puting susu menonjol

• Perut membesar
Risiko kehamilan di usia remaja

Kehamilan remaja merupakan salah satu dari 4 Terlalu pada kehamilan risiko tinggi yaitu terlalu
muda.Jika seseorang perempuan hamil dan ia berusia kurang dari 20 tahun, ada beberapa faktor risiko
dapat terjadi pada remaja tersebut yaitu :

Blologis :

• Keguguran

• Bayi lahir dengan berat badan rendah

• Bayi lahir sebelum waktunya Kesulitan dalam proses melahirkan

• Gangguan kejiwaan karena stress menghadapi kehamilan

• Risiko putus sekolah Risiko tindakan aborsi dengan cara tidak aman Risiko akibat kehamilan dan
persalinan lainnya (anemia, prematur, BBLR, stunting dll), risiko IMS

Psikologis:

Gangguan kejiwaan karena stress menghadapi kehamilan, cemas dan takut, depresi dan bunuh diri.

Sosial :

Risiko putus sekolah, membuat malu keluarga, dikucilkan oleh masyarakat

Bagaimana Pencegahan Kehamilan Usia Remaja ?

1. Remaja perempuan harus berani mengatakan tidak bila teman laki-lakinya mengajak untuk
melakukan hubungan seksual

2. Remaja laki-laki harus menghormati teman perempuan dengan tidak meminta apalagi memaksa
untuk melakukan hubungan seksual sebelum menikah

3. Hindari sentuhan langsung pada bagian tubuh yang mudah terangsang seperti alat kelamin, pantat,
paha bagian dalam, payudara, leher dan mulut

4. Hindari berduaan di tempat sepi

Pencegahan Kehamilan

Pencegahan Kehamilan

Dengan masuknya remaja dalam tahap pubertas dan adanya perubahan psikis pada remaja dan
mudahnya remaja mengakses media informasi/internet, guru perlu untuk membimbing dan
mengedukasi remaja agar menghindari seks pra nikah. Seks pra nikah bisa mengakibatkan:
-Kehamilan yang tidak diinginkan (KTD)

-Infeksi menular seksual

-Aborsi

-Putus sekolah

-Risiko akibat kehamilan dan persalinan lainnya (anemia, prematur, BBLR, stunting dll) Dampak
kejiwaan lainnya.

Dampak hubungan seksual usia remaja :

Kehamilan yang tidak diinginkan (KTD)

• Rentan terkena virus HPV

• Infeksi menular seksual

• Aborsi tidak aman HIV

• Rasa bersalah Rasa malu

• Ketagihan

Pada pasangan suami istri, kehamilan dapat dicegah dengan menerapkan berbagai metode kontrasepsi
berikut ini:

1. Kondom. Alat kontrasepsi yang dapat digunakan untuk mencegah kehamilan dan penularan Infeksi
Menular Seksual (IMS). Alat kontrasepsi ini dapat mencegah penetrasi sperma pada vagina perempuan.

2. Pil KB. Pil KB mencegah telur lepas dari ovarium tiap bulan. Pil juga membuat sperma sulit menempel
pada lapisan Rahim karena hormone di pil membuat lapisan mukosa di pintu masuk rahim menebal.

3. Suntik kontrasepsi KB. Metode ini mencegah telur lepas dari ovarium tiap bulan. Suntik KB juga
membuat sperma sulit menempel pada lapisan rahim karena hormone yang disuntikkan membuat
lapisanmukosadipintumasukrahimmenebal.

4. Implant Norplant. Alat kontrasepsi ini mencegah telur lepas dari ovarium tiap bulan serta membuat
sperma sulit menempel pada lapisan Rahim karena dapat membuat lapisan mukosa di pintu rahim
menebal. masuk

5. Intrauterine Device (IUD). IUD mencegah sperma bertemu sel telur.

6. Pil mencegah sel telur yang telah dibuahi menempel dan berkembang dibuat dari hormon sintetis
yang menyebabkan rahim tidak kondusif untuk perkembangan sel telur yang telah dibuahi.
7. Kontrasepsi mantap. Kontrasepsi mantap adalah kontrasepsi yang ditujukan untuk mencegah
kehamilan dalam jangka waktu yang lama (tidak terbatas). Vasektomi pada laki, tubektomi pada
perempuan.

Proses reproduksi manusia yang bertanggung jawab sangat dipengaruhi oleh kesiapan:

1. Fisik. Keadaan yang paling baik bagi seseorang untuk memiliki anak, dimana pertumbuhan tubuh dan
organ reproduksi telah sempurna yaitu pada perempuan antara usia 20-35 tahun dan pada laki-laki bila
telah mencapai usia 25 tahun.

2. Jiwa. Kesiapan jiwa dimana perempuan dan laki-laki merasa ingin mempunyai anak dan merasa telah
siap untuk menjadi orang tua yang bertangungjawab dalam mengasuh dan mendidik anaknya.

3. Sosial ekonomi. Secara ideal jika seorang bayi dilahirkan maka ia akan membutuhkan tidak hanya
kasih sayang orang tuanya, tetapi juga sarana yang membuatnya bisa tumbuh dan berkembang. Bayi
membutuhkan tempat tinggal yang tetap. Karena itu pasangan dikatakan siap secara sosial ekonomi jika
ia bisa memenuhi kebutuhan dasar seperti pakaian, makan minum, tempat dan kebutuhan pendidikan
bagi anaknya.

Ketiga hal tersebut diperlukan untuk menciptakan lingkungan keluarga yang sehat dan
sejahtera, saling menyayangi, berpendidikan dan berkecukupan.

Mitos terkait Kehamilan

1. Nanas menggugurkan

2. Berhubungan seksual sekali saja tidak akan menimbulkan kehamilan

3. Petting (Menggesekan alat kelamin dengan kelamin) tidak akan menimbulkan kehamilan

Pemahaman yang salah / mitos dikalangan remaja bisa menyebabkan kehamilan yang tidak
dikehendaki.

Anda mungkin juga menyukai