Anda di halaman 1dari 2

LAPORAN BACAAN

SASTRA UNTUK AGAMA, AGAMA “UNTUK” SASTRA


Siska Putri (181010700389)

1. Hubungan sastra dan Agama.

Sastra sangat memungkinkan untuk digunakan oleh berbagai pihak, termasuk manusia beragama.
Sastra dapat digunakan oleh seseorang untuk menyebarluaskan tentang kepercayaan mengenai suatu
agama kepada pembaca. Sastra digunakan sebagai medium komunikasi antara penulis dengan
pembaca. Sastra dianggap sebagai seni bertutur kata, sehingga dianggap memiliki keunggulan
komunikatif. Sastra dan agama memiliki hubungan yang setara diantara keduanya serta saling
berhubungan. Keduanya dapat mempengaruhi orang atau bisa dikatakan sebagai medan didaktik.

2. Konsep sastra untuk Agama

Sastra keagamaan merupakan jalinan erat antara karya sastra dan agama, di dalamnya
mengandung nilai-nilai ajaran agama, moralitas, dan unsur estetika. Konsep sastra untuk Agama pun
dapat hadir dengan bermacam-macam rupa dan relasi. Dalam relasi ini, sastra dipandang sebagai bagian
dari ekspresi kesalehan yang digunakan oleh umat manusia untuk mengomunikasikan dirinya dengan
tuhan. Namun demikian, tidak berarti sastra hadir semata-mata sebagai juru promosi nilai- nilai agama.
Justru bisa hadir sebagai kritikus yang mempersoalkan penindasan dan dominasi atas nama agama.
Untuk mendukung dan mengokohkan sebagai sesuatu yang benar, sastra justru bisa hadir
mewartawakan “praktik beragama” yang tidak agamis.

3. Konsep Agama untuk sastra

Secara lazim, penganut agama memiliki keyakinan bahwa agama tidak sekedar mengatur
hubungan batin antara manusia dengan tuhan. Agama juga mengatur hubungan antara manusia
dengan manusia atau makhluk lain. Dalam posisi ini agama merupakan semesta aturan yang mengatur
hal-hal lahir dan batin, hal yang fisik dan rohani, yang privat dan publik, juga hal yang provan dan
spiritual.

4. Fungsi sastra agama


Menurut Hendropuspito (1983) berpendapat bahwa agama memiliki lima
fungsi dalam masyarakat, yakni fungsi edukatif, penyelamatan, kontrol sosial, memperkokoh
persaudaraan, dan fungsi transformatif.

a. Fungsi edukatif
Agama menjadi sumber ilmu pengetahuan mengenai hidup dan kehidupan. Melalui agama, manusia
diajak memahami dirinya, masyarakatnya, serta alam sekitarnya.
b. Fungsi penyelamatan agama

Tergambar dalam berbagai anjuran kebaikan yang diterangkan melalui kitab suci. Agama memberikan
pilihan bagi penganutnya untuk taat atau ingkar. Jika taat, manusia dijanjikan hadiah berupa
keselamatan hidup di dunia dan akhirat.

c. Fungsi kontrol sosial


Agama menawarkan norma dan kesusilaan untuk mencapai tujuan masyarakat yang ideal. Agama
menyeleksi norma-norma yang berlaku, berusaha menghilangkan norma yang tidak sesuai dan
mengukuhkan norma yang sesuai.

d. Fungsi memperkokoh persaudaraan


Meskipun tidak dapat ditampik bahwa perbedaan agama menyebabkan demikian banyak kerusuhan,
agama-agama di dunia menganjurkan untuk memelihara persaudaraan.

e. Fungsi transformatif

Agama berfungsi untuk mengubah bentuk masyarakat lama ke dalam bentuk baru yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai