A. Latar Belakang
Karies gigi merupakan masalah kesehatan gigi dan mulut pada sebagian besar penduduk
Indonesia. Di banyak negara, sebagian besar karies pada anak-anak masih tidak diobati sehingga
mengakibatkan sakit gigi, penyakit pulpa, ulserasi mukosa di jaringan sekitarnya, abses dan fi
stula. Kondisi ini dapat berdampak pada kesehatan umumanak. Di seluruh dunia, karies
berkontribusi 15 kali lebih tinggi sebagai beban penyakit disabilityadjusted life year (DALY)
dibandingkan dengan penyakit periodontal. Keterbatasan (disable) berarti rasa sakit dan
ketidaknyamanan serta kurangnya perawatan diri, sering tidak masuk sekolah, gangguan kognisi,
terganggunya kegiatan interpersonal, gangguan tidur dan berkurangnya energi.
Dengan demikian maka pentingnya untuk menyusun pedoman pelayanan gigi yang
terstruktur yang dapat digunakan sebagai acuan dokter gigi dan perawat gigi dalam pelaksanaan
pelayanan gigi mulut yang baik untuk mencapai keberhasilan dalam meningkatkan kesehatan
gigi mulut di masyarakat.
B. Tujuan Pedoman
Tersedianya pedoman sebagai acuan dalam penyelenggaraan pelayanan medik dasar yang
profesionaldan bermutu di sarana kesehatan.
Tujuan Khusus:
1. Terselenggaranya pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas yang aman,
bermanfaat, bermutu dan terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.
2. Meningkatkan ketrampilan tenaga kesehatan gigi dalam memberikan pelayanan
kesehatan gigi dan mulut dasar.
3. Tersedianya pedoman pelayanan kesehatan gigi dan mulut dasar bagi tenaga kesehatan
yang ada di poli gigi
C. Sasaran Pedoman
Tenaga kesehatan yang ada di poli gigi baik dokter gigi dan perawat gigi
E. Batasan Operasional
1. Pusat kesehatan masyarakat yang selanjutnya disebut puskesmas adalah fasilitas
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif
dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di
wilayah kerjanya.
2. Upaya kesehatan perseorangan yang selanjutnya disingkat UKP dalah suatu kegiatan
dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk peningkatan,
pencegahan, penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit dan
memulihkan kesehatan perseorangan.
3. Upaya kesehatan masyarakat selanjutnya yang disingkat UKM adalah setiap kegiatan
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi
timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok, dan masyarakat.
4. Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan
serta memiliki pengetahuan dan atau ketrampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan
yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
5. Tindakan kedokteran atau kedokteran gigi yang selanjutnya disebut tundakan kedokteran
adalah suatu tindakan medis berupa preventif, diagnostik, teraupeutik dan rehebilitatif
yang dilakukan oleh dokter atau dokter gigi terhadap pasien.
6. Dokter atau dokter gigi adalah lulusan pendidikan kedokteran atau kedokteran gigi di
dalam maupun di luar negri oleh pemerintah Republik Indonesia sesuai peraturan
perundangan.
7. Mutu adalah kemampuan untuk memenuhi persyaratan berdasarkan karakteristik yang
dimiliki suatu produk
8. Mutu pelayanan kesehatan adalah derajat kesempurnaan yang memenuhi kebutuhan
masyarakat yang dilaksanakan sesuai standar pelayanan kesehatan dengan menggunakan
sumber daya yang tersedia wajar, efisen, dan efektif serta memberikan keamanan dan
memuaskan sesuai norma dan etika.
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
Tenaga baru harus melalui orientasi petugas. Tenaga kesehatan mengikuti seminar dan
pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan.
B. Distribusi Ketenagaan
Pengaturan dan penjadwalan pelayanan dikoordinir oleh penanggungjawab poli gigi
C. Jadwal Kegiatan
A. Denah Ruang
1. Ukuran ruangan 4 x 4 m untuk satu dental unit
2. Setiap ruangan memiliki ventilasi dan penerangan yang cukup
3. Tersedia air mengalir, listrik, pengelolaan limbah dan sanitasi yang baik
ss
L..A L.A
mej Dental
a unit
B. Standar Fasilitas
Jumlah kondisi
No Jenis peralatan standart Yang berfungsi Tak keterangan
ada berfungsi
I. Set kesehatn gigi dan
mulut
1 ART 1set -
2 Bein Lurus besar 1 2 2
3 Bein lurus kecil 1 2 2
4 Bur intan highspeed 1set 2 biji 2 biji
5 Bur intan contra 1set 1 set 1set
6 Ekskavator berujung
5buah 2 buah 2 buah 3 buah
dua (besar)
7 Ekskavator berujung
5 buah 2 buah 2 buah 3 buah
dua (kecil)
8 Gunting operasi gusi 1 buah 1 buah 1 buah
9 Handpiece contra
1 buah 1 buah 1 buah
angle
10 Handpiece straight 1 buah 1 buah 1 buah
11 Kaca mulut datar
4 buah 6 buah 4 buah 2 buah
no.4 tanpa tangkai
12 Klem 1 buah 1 buah 1 buah
13 Set kursi gigi
elektrik
Kursi gigi 1 buah 1 buah 1 buah
Cuspidor unit 1 buah 1 buah 1 buah
Meja instrumen 1 buah 1 buah 1 buah
Foot controller
1 buah 1 buah 1 buah
highspeed
Kompressor oilness
1 buah 1 buah 1 buah
1 pk
14 Jarum ekstirpasi 1 set 1 set 1 set
15 Jarum K-file (15-40) 1 set 2 biji 2 biji 3 patah
16 Jarum K-file (45-80) 1 set -
17 Light curing 1 buah 1 buah 1 buah
18 Mikromotor 1 buah 1 buah 1 buah
19 Pelindung jari 1 buah 1 buah 1 buah
20 Pemegang matriks 1 buah 1 buah 1 buah
21 Penahan lidah 1 buah 1 buah 1 buah
22 Cryer Distal 1 buah 3 buah 3 buah
23 Cryer Mesial 1 buah 1 buah 1 buah
24 Penumpat Plastis 1 buah 1 buah 1 buah
25 Periodontal probe 1 buah -
26 Penumpat semen 1 buah 2 buah 2 buah
berujung 2
27 Pinset gigi 5 buah 6 buah 6 buah
28 Polishing bur 1 set 1 buah 1 buah
29 Skeler standar, 1 buah 1 buah 1 buah
cangkul kiri
30 Skeler standar, 1 buah 1 buah 1 buah
cangkul kanan
31 Skeler standar 1 buah 1 buah 1 buah
bentuk tombak
32 Skeler standar black 1 buah 1 buah 1 buah
kiri kanan
33 Skeler standar black 1 buah 1 buah 1 buah
kiri kiri
34 Skeler ultrasonik 1 buah 1 buah 1 buah
35 Sonde lengkung 5 buah 4 buah 3 buah 1 buah
36 Sonde lurus 5 buah 2 buah 2 buah
37 Spatula pengaduk 1 buah 3 buah 2 buah 1 buah
semen
38 Spatula pengaduk 1 buah 3 buah 1 buah 2 buah
glassionomer
39 Set tang cabut 1 set 1 set 1 set
dewasa
40 Set tang pencabutan 1 set 1 set 1 set
gigi anak
41 Skalpel mata pisau 1 buah -
bedah besar
42 Skalpel mata pisau 1 buah 1 buah 1 buah
bedah kecil
43 Skalpel, tangkai 1 buah 1 buah 1 buah
pisau operasi
44 Tangkai kaca mulut 5 buah 6 buah 6 buah
III. perlengkapan
1 Baki logam tempat 1 buah 1 buah 1 buah
alat steril bertutup
2 Korentang, 1 buah -
penjepitsponge
3 Lampu spiritus isi 1 buah 1 buah 1 buah
120cc
4 Lemari peralatan 1 buah 1 buah 1 buah
5 Lempeng kaca 1 buah 1 buah 1 buah
pengaduk semen
6 Needle distroyer 1 buah -
7 Silinder korentang 1 buah 1 buah 1 buah
steril
8 Sterelisator kering 1buah 1 buah 1 buah
9 Tempat alkhohol 1 buah -
10 Toples kapas logam 1 buah 1 buah 1 buah
dengan pegas
11 Toples pembuangan 1 buah -
kapas
12 nierbeken 1 buah 5 buah 5 buah
IV. meubelair
1 Kursi kerja 3 buah 3 buah 3 buah
2 Lemari arsip 1 buah 1 buah 1 buah
3 Meja tulis ½ biro 1 buah 1 buah 1 buah
V. pencatatan pelaporan
1 Register pelayanan Sesuai Ada
kebutuhan
2 Kartu rekam medis Sesuai Ada
kebutuhan
3 Formulir informed Sesuai Ada
consent kebutuhan
4 Formulir rujukan Sesuai Ada
kebutuhan
5 Surat keterangan Sesuai -
sakit kebutuhan
6 Formulir dan surat Sesuai Ada
keterangan lain kebutuhan
sesuai kebutuhan
pelayanan yang
diberikan
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
A. Lingkup Kegiatan
Kegiatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut berdasarkan standar pelayanan
kesehatan gigi dan mulut dari kemenkes RI meliputi :
1. Pelayanan kedaruratan gigi
2. Pelayanan pencegahan
3. Pelayanan medik gigi dasar
4. Pelayanan kesehatan rujukan
B. Metode
Metode yang digunakan dalam melakukan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di
puskesmas adalah dengan pendekatan Pelayanan Kesehatan Dasar (Primary Health
Care/PHC). PHC dimaksudkan untuk menyediakan pelayanan kuratif dan preventiff
mendasar dengan biaya yang terjangkau bagi masyarakat .Pemerintah telah mengadopsi
pendekatan Pelayanan Kesehatan Dasar (Primary Health Care/PHC) di Puskesmas dalam
sistem pelayanan kesehatan nasional.
C. Langkah Kegiatan
1. Pelayanan kedaruratan gigi
Pelayanan kesehatan dalam menghilangkan nyeri gigi dan mulut serta
penatalaksanaan infeksi gigi-mulut dan trauma gigi dilakukan dalam Penanganan
Kegawatdaruratan Medik Gigi, yang meliputi :
a) Tindakan mengurangi rasa sakit melalui tindakan pemberian obatobatan dan
perawatan penambalan gigi
b) Pertolongan pertama infeksi gigi dan mulut serta trauma gigi dan jaringan
penyangga
c) Rujukan untuk kasus-kasus yang kompleks
2. Pelayanan pencegahan
a) Pelayanan yang ditujukan kepada komunitas : kampanye kesehatan gigi melalui
penyuluhan
b) Pelayanan yang ditujukan kepada kelompok : promosi kesehatan gigi dan mulut
melalui program pendidikan kepada kelompok tertentu, program UKGS dan
UKGM
c) Pelayanan yang ditujukan kepada perorangan : pemeriksaan gigi dan mulut,
nasehat dan petunjuk kepada perorangan mengenai hygine mulut, pembersihan
karang gigi dan pelaksanaan fissure sealent
3. Pelayanan medik gigi dasar
a) Ekstraksi tanpa komplikasi
b) Restorasi tumpatan
c) Perawatan Saluran Akar
d) Perawatan penyakit/ kelainan jaringan mulut
e) Menghilangkan traumatik oklusi
4. Pelayanan kesehatan rujukan
Memberikan pelayanan rujukan ke tingkat lanjutan yang lebih berkompeten dalam
melakukan perawatan gigi mulut.
BAB V
LOGISTIK
Kebutuhan dana dan logistik untuk melaksanakan kegiatan pelayanan medik rawat jalan
direncanakan dalam loka karya mini sesuai dengan tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan.
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN
Bab ini mengemukakan tentang keselamatan sasaran kegiatan, maksud dari sasaran keselamatan
kegiatan adalah mendorong peningkatan spesifik dalam keselamatan kegiatan yang ada di poli
gigi. Seperti yang diketahui dalam pelayanan poli gigi terdapat kegiatan yang meliputi;
5. Pelayanan kedaruratan gigi
Pelayanan kesehatan dalam menghilangkan nyeri gigi dan mulut serta
penatalaksanaan infeksi gigi-mulut dan trauma gigi dilakukan dalam Penanganan
Kegawatdaruratan Medik Gigi, yang meliputi :
d) Tindakan mengurangi rasa sakit melalui tindakan pemberian obatobatan dan
perawatan penambalan gigi
e) Pertolongan pertama infeksi gigi dan mulut serta trauma gigi dan jaringan
penyangga
f) Rujukan untuk kasus-kasus yang kompleks
6. Pelayanan pencegahan
d) Pelayanan yang ditujukan kepada komunitas : kampanye kesehatan gigi melalui
penyuluhan
e) Pelayanan yang ditujukan kepada kelompok : promosi kesehatan gigi dan mulut
melalui program pendidikan kepada kelompok tertentu, program UKGS dan
UKGM
f) Pelayanan yang ditujukan kepada perorangan : pemeriksaan gigi dan mulut,
nasehat dan petunjuk kepada perorangan mengenai hygine mulut, pembersihan
karang gigi dan pelaksanaan fissure sealent
7. Pelayanan medik gigi dasar
f) Ekstraksi tanpa komplikasi
g) Restorasi tumpatan
h) Perawatan Saluran Akar
i) Perawatan penyakit/ kelainan jaringan mulut
j) Menghilangkan traumatik oklusi
8. Pelayanan kesehatan rujukan
Memberikan pelayanan rujukan ke tingkat lanjutan yang lebih berkompeten dalam
melakukan perawatan gigi mulut.
Di dalam pelaksanaanya setiap kegiatan pelayanan kesehatan gigi mulut di puskesmas Tapen di
dasari oleh sop sebagai pencegahan akan kemungkinan kejadian kecelakaan kegiatan terjadi
sehingga keselamatan kegiatan dapat terpenuhi. Dan berikut merupakan analisa keselamatan
kegiatan dalam kegiatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di poli gigi puskesmas tapen;
Mutu pelayanan medik adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada seseorang
pasien sebaik- baiknya melalui pengetahuan yang konsisten sesuai dengan pengetahuan terkini,
sehingga probabilitas outcome yang diharapkan meningkat (IOM 1990)
Dalam meningkatkan kualitas mutu pelayanan kesehatan gigi mulut maka perlu
dilakukannya pengendalian mutu dalam pelayanan kesehatan gigi mulut di poli gigi puskesmas
Tapen. Diperlukan sasaran mutu pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang dapat di kendalikan
dalam meningkatkan pelayanan kesehatan gigi dan mulut.
1. Tujuan
a) Untuk mengetahui pencapaian sasaran mutu poli gigi
b) Untuk menentukan rencana tindak lanjut (follow up), terhadap hasil pencapaian
4. Pelaksanaan teknis
Rekapitulasi jumlah tumpatan tetap pada gigi permanen maupun gigi susu post perawatan
pulp capping dilakukan setiap bulan pada akhir bulan
Rumus : ∑ pasien yang berhasil dilakukan perawatan pulpcapping
X 100%
∑ pasien yang dilakukan perawatan pulpcapping
BAB IX
PENUTUP
Pedoman ini sebagai acuan bagi karyawan puskesmas yang ada di poli gigi puskesmas tapen
dalam melaksanakan pelayanan medik dasar gigi di puskesmas. Keberhasilan pelayanan medik
dasar terkait dengan kepatuhan pemberi layanan terhadap standar dan prosedur yang ditetapkan.