Anda di halaman 1dari 13

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Motivasi adalah perilaku yang ingin mencapai tujuan tertentu yang
cenderung untuk menetap. Motivasi juga merupakan kekuatan yang
mendorong dan mengarahkan keberhasilan prilaku yang tetap ke  arah
tujuan tertentu. Motivasi bisa berasal dari dalam diri seseorang atau pun dari
luar dirinya. Motivasi yang berasal dari dalam diri sesorang disebut motivasi
instrinsik, dan yang berasal dari luar adalah motivasi ekstrinsik.
Motivasi adalah sebuah kemampuan kita untuk memotivasi diri kita
tanpa memerlukan bantuan orang lain. Memotivasi diri adalah proses
menghilangkan faktor yang melemahkan dorongan kita. Rasa tidak berdaya
dihilangkan menjadi pribadi yang lebih percaya diri.
Motivasi mempunyai peranan yang strategis dalam aktivitas
seseorang. Tidak ada seorang pun yang belajar tanpa motivasi. Tidak ada
motivasi berarti tidak ada kegiatan belajar. Agar peranan motivasi lebih
optimal, maka prinsip-prinsip motivasi dalam belajar tidak hanya diketahui,
tetapi juga harus diterangkan dalam aktivitas belajar mengajar.
Dengan demikian jika sebuah  motivasi (dalam hal ini ketidak
berdayaan dan tanpa harapan) dihilangkan, maka aliran energi dalam tubuh
kita bisa mengalir kembali.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu motivasi ?
2. Apa saja jenis-jenis motivasi ?
3. Bagaimana cara memotivasi kerja ?
2

C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk memahami motivasi
2. Untuk mengetahui jenis-jenis motivasi
3. Untuk mengetahui cara memotivasi kerja
3

BAB II
PEMBAHASAN

A. Motivasi  
1. Pengertian Motivasi
Motivasi berasal dari kata lain “MOVERE” yang berarti dorongan
atau bahasa Inggrisnya to move. Motif diartikan sebagai kekuatan yang
terdapat dalam diri organisme yang mendorong untuk berbuat (driving
force). Motif tidak berdiri sendiri, tetapi saling berkaitan dengan faktor-
faktor lain, baik faktor eksternal, maupun faktor internal. Hal-hal yang
mempengaruhi motif disebut motivasi.
Mangkunegara mengukip William J. Stanton Motif didefinisikan
sebagai suatu kecenderungan untuk beraktivitas, di mulai dari dorongan
dalam diri (drive) dan diakhiri dengan penyesuaian diri. Penyesuaian diri
dikatakan untuk memuaskan motif. Mangkunegara mengukip Fillmore H.
Stanforf Motivasi sebagai seatu kondisi yang menggerakkan manusia ke
arah suatu tujuan tertentu.1
Berdasarkan pendapat para ahli di atas. Dapat disimpulkan bahwa
motif merupakan suatu dorongan kebutuhan dalam diri pegawai yang
perlu dipenuhi agar pegawai tersebut dapat meyesuaikan diri terhadap
lingkungannya, sedangkan motivasi adalah kondisi yang menggerakkan
pegawai agar mampu mencapai tujuan dari motifnya.
Motivasi mempersoalkan bagaimana caranya mendorong gairah
kerja bawahan, agar mereka mau bekerja keras dengan memberikan
semua kemampuan dan keterampilannya umtuk mewujutkan tujuan
perusahaan. Bapa dasarnya perusahaan bukan saja mengharapkan
karyawan yang mampu, cakap dan terampil, tetapi yang terpenting
mereka mau bekerja giat dan berkeinginan untuk mencapai hasil kerja
yang optimal. Kemampuan, kecakapan, dan keterampilan karyawan tidak

1
A. A. Anwar. Prabu Mangkunegara. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung:
PT. Remaja Rosda Karya, 2005. Hal 93
4

ada artinya bagi perusahaan, jika mereka tidak mau bekerja keras dengan
mempergunakan kemampuan, kecakapan dan keterampilan yang
dimilikinya.
Motivasi penting karena dengan motivasi ini diharapkan setiap
individu karyawan mau bekerja keras dan antusias untuk mencapai
produktifitas kerja yang tinggi.Kenapa motivasi harus dilakukan
pimpinan terhadap bawahannya?2
a) Karena pimpinan membagi-bagikan pekerjaannya kepada para
bawahan untuk dikerjakan dengan baik.
b) Karena ada bawahan yang mampu untuk mengerjakan pekerjaannya,
tetapi ia malas atau kurang bergairah mengerjakannya.
c) Untuk memelihara dan atau meningkatkan kegairahan kerja bawahan
dalam menyelesaikan tugas-tugasnya.
d) Untuk memberikan penghargaan dan kepuasan kerja kepada
bawahannya.
Motovasi ini hanya dapat diberikan kepada “orang-orang yang
mampu” untuk mengerjakan pekerjaan tersebut bagin orang yang tak
mampu mengerjakan pekerjaan tersebut tidak perlu dimotivasi/percuma.
Memotivasi ini sangat sulit, karena pimpinan sulit untuk mengetahui
kebutuhan (needs) dan keingina (wonts) yang diperlukan bawahan dari
hasil pekerjaannya itu.
Orang-orang mau bekerja untuk dapat memenuhi kebutuhan dan
keinginan (fisik dan mental), baik itu kebutuhan yang disadari (consious
needs) maupun kebutuhan yang tidak disadari (unconscious needs)-nya.
Kebutuhan (needs) setiap orang adalah “sama” misalnya setiap orang
butuh makan dan minum, tetapi keinginan (wonts) dari setiap orang
“tidak sama”, karena dipengaruhi oleh selera, kebiasaan dan
lingkungannya. Misalnya Elvin senang minuman yang panas , sedang
Vitrawan senang minuman yang dingin.

2
Malayu & Hasibuan. Organisasi dan Motivasi. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2005. Hal 93
5

Dalam memotivasi ini pimpinan hanya berdasarkan perkiraan-


perkiraan. Manajer dalam memotivasi ini harus menyadari, bahwa orang
akan mau bekerja keras dengan harapan, ia akan dapat memenuhi
kebutuhan dan keinginan-keinginannya dari hasil pekerjaannya.
J. Winardi Mengukit bahwa keinginan akan kekuasaan sebagai
motivator primer, sedangkan keinginan akan individualitas merupakan
sumber dasar memotivasi.3 Kebutuhan (needs) dan keinginan-keinginan
(wonts) yang dipuaskan dengan pekerjaan itu adalah:
a) Kebutuhan fisik dan keamanan: menyangkut kebutuhan fisik
(biologis), seperti makan, ,minum, tempat tinggal, dan lainnya,
disamping kebutuhan akan rasa aman dalam menikmatinya.
b) Kebutuhan sosial: karena manusia tergantung satu sama lain, maka
terdapat bebrbagai kebutuhan yang hanya bisa dipuaskan, jika masing-
masing individu ditolong atau diakui orang lain.
c) Kebutuhan egoistik; ini berhubungan dengan keinginan orang untuk
babas mengerjakan sesuatu sendiri dan puas karena berhasil
menyelesaikannya dengan baik.
Kepuasaan pekerjaan di atas ada yang dinikmati di sekitar
pekerjaan, di luar pekerjaan dan lewat pekerjaan. Kerja adalah sejumlah
aktivitas fisik dan mental untuk mengerjakan sesuatu pekerjaan.
Semanbgat kerja adalah kemauan untuk melakukan pekerjaan dengan
giat dan antusias, sehingga menyelesaikan pekerjaan cepat dan baik.
Gairah kerja adalah kemauan dan kesenangan yang mendalam terhadap
pekerjaan yang dialkuakan. Motivasi kerja adalah sesuatu yang
memberikan dorongan atau semangat kerja
Dengan mengetahui perilaku manusia, apa sebabnya orang mau
bekerja dan kepuasan-kepuasan apa yang dinikmatinya karena bekerja,
maka seorang manajer akan lebih mudah memotivasi bawahannya.
Tingkah laku seseorang diperngaruhi serta dirangsang oleh keinginan,

3
J. Winardi. Mnajemen Perilaku Organisasi. Jakarta: Prenada Media, 2004. 348
6

kebutuhan, tujuan dan kepuasannya. Rangsangan timbul dari diri sendiri


(internal) dan dari luar (eksternal= lingkungannya).
2. Teori-teori Motivasi
a) Teori Motivasi ABRAHAM MASLOW (Teori Kebutuhan)
Abraham Maslow mengemukakan bahwa pada dasarnya semua
manusia memiliki kebutuhan pokok. Ia menunjukkannya dalam 5
tingkatan yang berbentuk piramid, orang memulai dorongan dari
tingkatan terbawah. Lima tingkat kebutuhan itu dikenal dengan
sebutan Hirarki Kebutuhan Maslow, dimulai dari kebutuhan biologis
dasar sampai motif psikologis yang lebih kompleks; yang hanya akan
penting setelah kebutuhan dasar terpenuhi. Kebutuhan pada suatu
peringkat paling tidak harus terpenuhi sebagian sebelum kebutuhan
pada peringkat berikutnya menjadi penentu tindakan yang penting;

Gambar 1. Hierarki Kebutuhan Menurut Maslow.4

4
A. A. Anwar. Prabu Mangkunegara. Op.cit . Hal 95
7

1) Kebutuhan fisiologis (rasa lapar, rasa haus, dan sebagainya)


2) Kebutuhan rasa aman (merasa aman dan terlindung, jauh dari
bahaya)
3) Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki (berafiliasi dengan
orang lain, diterima, memiliki)
4) Kebutuhan akan penghargaan (berprestasi, berkompetensi, dan
mendapatkan dukungan serta pengakuan)
5) Kebutuhan aktualisasi diri (kebutuhan kognitif: mengetahui,
memahami, dan menjelajahi; kebutuhan estetik: keserasian,
keteraturan, dan keindahan; kebutuhan aktualisasi diri:
mendapatkan kepuasan diri dan menyadari potensinya).
Teori Hirarki Kebutuhan Maslow dipakai untuk menjelaskan
bahwa motivasi para guru dalam melaksanakan pekerjaan ditentukan
oleh faktor-faktor seperti kebutuhan fisiologis dan keamanan (seperti
jaminan, tunjangan), kebutuhan msosial (seperti rekan kerja),
penghargaan (seperti penghargaan, penghargaan, dan status), dan
realisasi diri (seperti kesempatan mengembangkan karir, pelatihan dan
pengembangan, serta prestasi kerja).5

b) Teori Motivasi HERZBERG (Teori dua faktor)


Menurut Herzberg (1966), ada dua jenis faktor yang mendorong
seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan dan menjauhkan diri
dari ketidakpuasan. Dua faktor itu disebutnya faktor higiene (faktor
ekstrinsik) dan faktor motivator (faktor intrinsik).

5
Paulus Saweduling. Motivasi Kerja, Kompensasi, Pelatihan Dan Pengembangan, Karakteristik
Pekerjaan Terhadap Prestasi Kerja Guru SMP di Kabupaten Kepulauan Talaud. Jurnal Emba:
Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Visnis dan Akutansi Vol. 1 No. 4 2013.
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/view/2739
8

1) Faktor higiene memotivasi seseorang untuk keluar dari


ketidakpuasan, termasuk didalamnya adalah hubungan antar
manusia, imbalan, kondisi lingkungan, dan sebagainya (faktor
ekstrinsik),
2) Faktor motivator memotivasi seseorang untuk berusaha mencapai
kepuasan, yang termasuk di dalamnya adalah achievement,
pengakuan, kemajuan tingkat kehidupan, dsb (faktor intrinsik).

c) Teori Motivasi DOUGLAS McGREGOR


Mengemukakan dua pandangan manusia yaitu teori X (negative)
dan teori y (positif), Menurut teori x empat pengandaian yag dipegang
manajer:
1) karyawan secara inheren tertanam dalam dirinya tidak menyukai
kerja
2) karyawan tidak menyukai kerja mereka harus diawasi atau
diancam dengan hukuman untuk mencapai tujuan.
3) Karyawan akan menghindari tanggung jawab.
4) Kebanyakan karyawan menaruh keamanan diatas semua factor
yang dikaitkan dengan kerja.
Kontras dengan pandangan negative ini mengenai kodrat
manusia ada empat teori Y :
1) karyawan dapat memandang kerjasama dengan sewajarnya seperti
istirahat dan bermain.
2) Orang akan menjalankan pengarahan diri dan pengawasan diri
jika mereka komit pada sasaran.
3) Rata rata orang akan menerima tanggung jawab.
4) Kemampuan untuk mengambil keputusan inovatif.
9

d) Teori Motivasi ACHIEVEMENT Mc CLELLAND (Teori


Kebutuhan Berprestasi)
Teori yang dikemukakan oleh Mc Clelland (1961), menyatakan
bahwa ada tiga hal penting yang menjadi kebutuhan manusia, yaitu:
1) Need for achievement (kebutuhan akan prestasi)
2) Need for afiliation (kebutuhan akan hubungan sosial/hampir sama
dengan soscialneed-nya Maslow)
3) Need for Power (dorongan untuk mengatur).

B. Jenis Motivasi
Jenis-jenis motivasi dapat dikelompokan menjadi dua jenis menurut Malayu
S.P. Hasibuan (2005), yaitu sebagai berikut: 6
1. Motivasi Positif (Insentif positif)
Manajer memotivasi bawahan dengan memberikan hadiah kepada
mereka yang berprestasi baik. Dengan motivasi positif ini semangat kerja
bawahan akan meningkat, karena manusia pada umumnya senang
menerima yang baik-baik saja.
2. Motivasi Negatif (Insentif negatif)
Manajer memotivasi bawahannya dengan memberikan hukuman
kepada mereka yang pekerjaannya kurang baik (prestasi rendah). Dengan
memotivasi negatif ini semangat kerja bawahan dalam waktu pendek
akan meningkat, karena takut hukuman. Penggunaan kedua motivasi
tersebut haruslah diterapkan kepada siapa dan kapan agar berjalan efektif
merangsang gairah bawahan dalam bekerja. motivasi dibedakan atas 2
jenis yaitu:
a) Motivasi Intrinsik
motivasi intrinsik adalah motif-motif (daya penggerak) yang
menjadi aktif dan berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar karena
dari diri individu sudah terdapat dorongan untuk melakukan sesuatu.

6
https://www.e-jurnal.com/2014/03/jenis-jenis-motivasi.html
10

b) Motivasi Ekstrinsik
motivasi ekstrinsik adalah dorongan yang menggerakkan
seseorang untuk melakukan sesuatu itu bersumber pada suatu
kebutuhan yang harus dipenuhi.
Dari pendapat diatas dapat dikatakan bahwa motivasi yang berasal
dari dalam diri adalah motivasi intrinsik, sedangkan motivasi yang
berasal dari luar diri dalam melakukan sesuatu disebut motivasi
ekstrinsik.

C. Cara meningkatkan motivasi kerja 7


1. Memotivasi Lewat Sentuhan-Sentuhan Kecil
Beberapa bentuk sentuhan-sentuhan kecil yang membuat bawahan
termotivasi, antara lain:
a) Mengucapkan salam lebih dahulu.
b) Mengembangkan jabat tangan yang hangat dengan menatap matanya.
c) Memberikan pujian yang tulus dan memergoki orang mengerjakan
yang benar.
d) Berikan senyuman pada saat bertemu dan berpisah.
e) Tanyakan kesehatan dan kondisi keluarganya dan tunjukkan rasa
empati.
2. Mengobarkan Semangat Bawahan dengan Cara Membuat Mereka
Merasa Penting
Beberapa cara manajer dapat membuat karyawannya merasa
penting, antara lain:
a) Dengarkanlah mereka secara baik-baik dengan penuh perhatian.
b) Jangan sekali-sekali pada saat bawahan menghadap di ruang Anda,
Anda mendengarkan sambil menulis, menandatangani surat, atau
mengangkat telepon.
c) Hargai pendapat, dan ide-idenya, tanggapilah dengan umpan balik
yang positif.

7
https://www.academia.edu/31459405/MAKALAH_MOTIVASI_KERJA_PEGAWAI
11

d) Memberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan dan training.


3. Kritik yang Konstruktif untuk Bawahan
Beberapa cara mengkritik secara konstruktif untuk bawahan yaitu
sebagai berikut:
a) Jika ada sesuatu yang tidak beres, usahakan mencara siapa yang
bersalah atas hal itu secara tepat.
b) Jelaskan kepada bawahan mengenai suatu kesalahan secara spesifik
dan berilah kesempatan pada orang yang bersalah untuk mengetahui
secara jelas kesalahannya.
c) Seharusnya kita dapat mengendalikan diri pada saat mengkritik
seseorang.
d) Seharusnya kita biasa memberikan kritik secara pribadi.
e) Seharusnya kita memuji terlebih dahulu sebelum memberikan kritik.
f) Tunjukkan bahwa kita turut bertanggung jawab atas kesalahan
bawahan.
g) Dengarkan dengan sabar penjelasan dan alasan dari orang yang
melakukannya.
h) Bantulah orang tersebut untuk memperoleh kembali kepercayaan dan
harga dirinya.
i) Seharusnya kita bisa memaafkan dan melupakan suatu kesalahan.
4. Taktik Mengatasi Bawahan yang Tidak Loyal
Beberapa taktik mengatasi bawahan yang tidak loyal antara lain:
a) Beri keteladanan pada mereka, sikap dan perilaku kita harus pantas
menjadi contoh, jangan pernah melakukan sesuatu yang tidak pantas
di hadapan mereka.
b) Bertindaklah adil jika kita terpaksa memperlakukan istimewa terhadap
satu atau beberapa orang, berikan penjelasan mengapa ia berbuat
begitu agar ia memahami.
c) Menjaga perkataan kita terutama pada saat marah, kata-kata yang
menusuk hati tidak akan membuat orang sadar tapi sebaliknya justru
akan antipati pada kita.
12

BAB III
KESIMPULAN

           Kata motivasi (motivation) kata dasarnya yaitu motiv (motive) yang


berarti dorongan, sebab atau alasan seseorang orang melakukan sesuatu. Dengan
demikian motivasi berarti suatu kondisi yang mendorong atau menjadi sebab
seseorang melakukan suatu perbuatan/keinginan, yang berlangsung secara sadar.

Berdasarkan pendapat para tokoh-tokoh dapat disimpulkan bahwa motiv


merupakan suatu dorongan kebutuhan dalam diri menyusuaikan diri terhadap
lingkungannya, sedangkan motivasi adalah kondisi yang menggrakkan pegawai
agar mampu mencapai tujuan dari motivnya.
Motivasi kerja sangat penting dilaksanakan oleh seorang manajer pada
karyawannya guna meningkatkan kemampuan karyawan dan loyalitas keryawan
pada perusahaan dan perusahaan akan memperoleh keuntungan dari kinerja
karyawan yang begitu baik.
13

DAFTAR PUSTAKA

A. Anwar. Prabu Mangkunegara. Manajemen Sumber Daya Manusia


Perusahaan. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2005.
Malayu & Hasibuan. Organisasi dan Motivasi. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2005.
J. Winardi. Mnajemen Perilaku Organisasi. Jakarta: Prenada Media, 2004.
Paulus Saweduling. Motivasi Kerja, Kompensasi, Pelatihan Dan Pengembangan,
Karakteristik Pekerjaan Terhadap Prestasi Kerja Guru SMP di Kabupaten
Kepulauan Talaud. Jurnal Emba: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Visnis
dan Akutansi Vol. 1 No. 4 2013.
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/view/2739
https://www.e-jurnal.com/2014/03/jenis-jenis-motivasi.html
https://www.academia.edu/31459405/
MAKALAH_MOTIVASI_KERJA_PEGAWAI

Anda mungkin juga menyukai