BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pemimpin memiliki peran yang penting dalam kehidupan dalam
kehidupan manusia, baik sebagai individu, dalam lingkungan keluarga,
masyarakat maupun dalam kehidupan bernegara. Jika tidak ada pemimpin
maka sudah dapat dipastikan akan sangat sulit mencapai visi, misi dan tujuan
dalam suatu organisasi atau kelompok masyarakat sesuai dengan tenggat
waktu yang ditetapkan.
Ditinjau dari sumbernya, kepemimpinan dibagi menjadi dua, yaitu: 1)
kepemimpinan resmi atau status leader, titular leader, atau formal leader
(menjadi pemimpin karena secara resmi/formal dingkat sebagai pemipin); 2)
kemepimpinan tak resmi atau emerging leader, real leader, actual leader,
functional leader, atau “recognized” (menjadi pemimpin karena bakat dan
kemampuan kepemimpinannya). 1
Salah satu konsep kepemimpinan yang diuraikan dalam kajian
kepemimpinan sebagai mana Purwanto mengatakan yang ditulis oleh
Saefullah,2 kepemimpinan merupakan suatu kemampuan yang berupa sifat-
sifat yang dibawa sejak lahir, yang ada pada diri seorang pemimpim. Menurut
konsep ini, kepemimpinan diartikan sebagai traits within the individual
leader. Seorang dapat menjadi pemimpin karena ia memang dilahirkan
sebagai pemimpin dan bukan karena dibuat atau dididik untuk itu (leader were
borned and not made). Konsep ini merupakan konsep kepemimpinan yang
paling tua dan paling lama dianut oleh para ahli.
Salah satu pemimpin yang sudah ditakdirkan oleh Allah SWT sejak lahir
menjadi seorang pemimpin adalah Nabi Muhammad SAW, sosok pemimpin
1
Hendyat Soetopo. Perilaku Organisasi Teori dan Praktek di Bidang Pendidikan.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010. Hal 211.
2
Saefullah. Manajemen Pendidikan Islam. Bandung: CV Pustaka Setia, 2014. Hal 140
2
3
Hadari Nawawi. Kepemimpinan Menurut Islam. Yogyakarta: Gajah Mada University
Press, 1993. Hal 273.
3
Bikin 10 Kampus UGM.4 Hal ini sangat penting sebagai pemimpin zaman
milinel ini penerus pewaris tahta nenek moyang terdahulu alangkah baiknya
merujuk pada sosok kepribadian yang dimiliki oleh Nabi Muhammad SAW.
tidak diragukan lagi kepemimpinan seperti beliau yang memiliki mutu yang
luar biasa, seorang pemimpin yang dapat menghadapi situasi baru dengan
cakap dan bijaksana, yang dapat membangkitkan kepercayaaan dalam diri
umatnya dan memperoleh kerjasama mereka secara sukarela bahkan dalam
menghadapi tekanan yang berat.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana beografi profetik Nabi Muhammad SAW?
2. Bagaimana kepemimpinan Nabi Muhammad SAW?
3. Bagaimana urgensi kepemimpinan Nabi Muhammad SAW bagi
dinamika peradapan Islam?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui beografi profetik Nabi Muhammad SAW?
2. Untuk mengetahui kepemimpinan Nabi Muhammad SAW?
3. Untuk mengetahui urgensi kepemimpinan Nabi Muhammad SAW bagi
dinamika peradapan Islam?
4
Haris Fadhil. Kerugian Korupsi Disebut Capai Rp 509 T, KPK Nilai Lebih Besar Lagi.
Jakarta: detikNews. https://news.detik.com/berita/d-4459091/kerugian-korupsi-disebut-capai-rp-
509-t-kpk-nilai-lebih-besar lagi?_ga=2.90168795.1994186950.1552276561-
214352290.1552276561. Aksen 11/3/2019 Jam 11.58 Wib.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
Rusman Siregas. Biografi Nabi Muhammad, Manusia Teragung Sepanjang Masa.
Ensiklopedia Shirah Nabawi: Minggu, 10 Juni 2018 - 16:27. Akses 12 Maret 2019
https://ramadan.sindonews.com/read/1313232/70/biografi-nabi-muhammad-manusia-teragung-
sepanjang-masa-1528622826
5
mengajarkan kembali agama Islam, yang pada masa itu sudah dilupakan
manusia. Rasulullah SAW menyuruh pengikutnya untuk hijrah ke Habsyah
pada 614 M sebelum baginda dan pengikutnya lain berhijrah ke Madinah
(dahulu dikenali sebagai Yathrib) pada tahun 622 M.
Peristiwa penghijrahan Rasulullah itu menandakan permulaan bagi
kalendar Islam atau takwim Hijrah. Di Madinah, Rasulullah menyatukan
semua suku kaum di bawah Piagam Madinah. Setelah bersengketa dengan
penduduk Makkah selama 8 tahun, baginda membawa 10,000 pasukan ke
Makkah serta membukanya. Rasulullah dan para pengikutnya memusnahkan
patung berhala yang terdapat di Makkah. Pada tahun 632 Masehi, beberapa
bulan selepas peristiwa Haji Wada atau Haji Perpisahan, Nabi Muhammad
SAW jatuh sakit lalu berpulang ke rahmat Allah. Ketika wafatnya, hampir
seluruh semenanjung Arab berada di bawah naungan Islam dan bersatu dengan
tatanegara Islam.
1. Nama Lengkap
Nama : Muhammad bin Abdullah bin Abdul Mutthalib bin
Hasyim bin Abdul Manaf bin Qushay bin Kilab
bin Murrah bin Ka’ab bin Luay bin Ghalib bin Fihr
(Quraisy).
Lahir : Mekkah, Senin, 12 Rabiul Awal 570 M (53
Sebelum Hijriah) atau Tahun Gajah
Wafat : Madinah, 8 Juni 633 M (11 Hijriyah) pada usia 63
Tahun dan dimakamkan di Rumah Aisyah yang saat
ini menjadi bagian dari Kompleks Masjid
Nabiwiyah.
2. Nama-nama Rasulullah6
Jubair bin Mut’im berkata: “Rasulullah SAW bersabda: ‘Saya
adalah Muhammad, saya adalah Ahmad, saya adalah al-Mahi yang
6
Al-Hafiz Abdul Ghani bin Abdul Wahid Al-Maqdisy. Sejarah Rasulullah. Maktab
Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah, 2011. Hal 5
6
7
Yusno Abdullah Otta. Madinah dan Pluralisme Sosial (Studi Atas Kepemimpinan
Rasulullah SAW). Jurnal Al-Syir’ah Vol. 8, No. 2, Desember 2010
8
Michael H. Hart Terjemahan M. Nurul Islam. 100 Tokoh Paling Berpengaruh di Dunia.
Jakarta Selatan: Naura Book (PT Mizan Publika), 2012. Hal 3
9
A. Zaeny. Khilafah Islamiyah Dan Profil Kepemimpinan Pada Lembaga Keagamaan Di
Indonesia. Jurnal TAPIs Vol.11 No.2 Juli-Desember 2015
10
10
Suraiya Ishak. Model Kepemimpinan Etika Berlandas Sirah Nabi Muhammad
SAW. Jurnal Hadhari 3 (2) (2011) 23 - 44
11
Boedy Abdullah. Manajemen Pendidikan Islam. Jawa Barat: CV Pustaka Setia, 2014.
Hal 150
12
Afzalur Rahman Terjemahan Anas Sidik. Nabi Muhammad Sebagai Seorang
Pemimpin Militer. Jakarta: Amzah, 2002. Hal 65
13
Maulana Wahidudin Khan. Muhammad Nabi untuk Semua. Jakarta: Pustaka Alvabet,
2005. Hal 25
11
malaikat menemui Nabi di dalam Gua. Selama masa itu isi Al-Qur’an
diturunkan kepada beliau. Itulah kitab agama yang terakhir.
Beliau meliwati masa yang penuh dengan penderitaan dan
kepahitan di Mekkah, tetapi beliau menjalaninya dengan sabar dan tidak
pernah bersungut atau mengeluh. Walaupun beliau selalu
memperlakukan musuhnya denga sikat yang sangat baik. Dengan sabar,
beliau menjalankan perburuan yang dilakukan kamum Quraisy sampai
beliau dipaksa meninggalkan kota kediamannya. Tingkah laku di
Mekkah sungguh merupakan teladan, sikapnya selama di Mekkah
menunjukkan mutu kepemimpinan yang luar biasa.
Beliau terus melanjutkan pekerjaanya dengan sabar dan taba,
dan menerima dengan lapang dada semua perlakuan buruk orang kafir,
serta tidak patah semangat dan marah. Untuk membangkitkan
semangatnya dalam masa-masa sulit ini dan memberinya hiburan, Qur’an
memberikan contoh dan teladan para Nabi sebelumnya. 14
”maka
bersabarlah seperti semua para Nabi yang teguh sebelumnya, dan
jaganlah tidak sabar mengahadapi orang yang tidak beriman.” QS. Al-
Ahqaaf (46) ayat 35.
Inilah penghargaan Allah kepada Nabi Muhammad SAW atas
kesabaran, ketabahan, dan daya tahanya, dan ini sepenuhnya dibenarkan
oleh sejarah. Sejak dari permulaan sampai akhir semua keberhasilan
gerakan Islam merupakan suatu bukti hidup atas kesabaran dan daya
tahan Nabi Muhammad SAW. Hanya satu orang saja, tampa bantuan apa
pun dari luar, yang dapat berdiri tegar di tengah-tengah politeisme dan
mengajak orang untuk menyembah Allah Yang Maha Esa.
Mereka menentangnya dan menekannya, pertama di Mekkah
dalam bentuk penghinaan dan pemburuan, dan kemudian di Madinah,
dalam bentuk serangan, perampokan, dan perang terhadap diri dan
pengikutnya. Akhirnya, semuanya itu mengalami kegagalan melawan
14
Afzalur Rahman Terjemahan Anas Sidik. Op .cit. hal 68
12
kesabaram dan daya tahan luar biasa, dan beliau keluar sebagai
pemenang.
3. Karakteristik, harapan, dan perilaku bawahan memengaruhi terhadap
gaya kepemimpinan yang diterapkan.
Gaya yang paling ideal adalah gaya kepemimpinan Nabi
Muhammad SAW yang selalu menjaga sikap disiplin, professional,
pengasih, penyayang dan mengembangkan kerjasama. Salah satunya
adalah rencana rasulullah dalam pembangunan kependudukan.15
Perhatian Rasulullah akan perumahan dan tempat tinggal rakyat yang
layak dan sehat terbukti dari pengetahuan beliau yang luas dan recananya
yang teliti dan didasarkan atas kepentingan bersama, serta lancara lalu
lintas kendaraan dan orang banyak, disamping hak tetangga yang tidak
boleh diabaikan, dan kehormatan tempat-tempat ibadah. Demikian juga
faktor kesehatan dangat diutamakan dan lokasi di tempat mana bangunan
itu akan didirikan selalu diperhatikan.
Pada saat merencanakan pembangunan rumah-rumah tempat
tinggal, beliau menetukan letak pemandian umum dan pasar. Bahkan
beliau sendiri turun ke lapangan untuk ikut melaksanakan dan juga
memberi pengarahan langsung.
Ibnu sa’ad dalam kitabnya At-Thabaqot meriwayatkan bahwa
Rasullah merencanakan pembangunan perumahan di kota Madinah,
beliau sendiri yang merencanakan atau mendesain rumah gedung yang
akan dibangun oleh Utsman. Beliau keluar menuju sebidang tanah yang
luas dan menunjukkan letak bagiaan-bagian penting dari rumah yang
akan dibangun itu.
4. Kebutuhan tugas, setiap tugas bawahan juga mempengaruhi gaya
pemimpin. Bawahan harus taat kepada atasan yang selalu berada di jalan
Allah SWT.
Allah SWT mengutus dan memerintahkan Nabi Muhammad
SAW, untuk mengajak kaumnya memeluk Islam. Allah SWT memberi
15
Isfa. Rasulullah Manusia Tampa Cela. Bandung: CV. Nuansa Aulia, 2008. Hal 269
13
16
Abdurrahman Ya’qub. Pesona Akhlak Rasulullah SAW. Bandung: PT Mizan Pustaka,
2005. Hal 62.
14
dirinya. Di Antara mereka adalah Utsman bin Affan, Zubair bin Awwam,
Abdurrahman bin Auf, Sa’ad bin Abi Waqqash, dan Thalhah bin
Ubaidillah.
5. Iklim dan kebijakan organisasi mempengaruhi harapan dan perilaku
bawahan.
Abu Wafa’ Nasher Al-Huruniy dalam kitabnya Al-Mathali’ An
Nashariyah berkata: “tulis menulis tidaklah berkembang, melainkan
setelah berjalan setahun dari hijrah Rasulullah ke Kota Madinah, yaitu
tatkala orang-orang Islam menawan tujuh puluh orang pemuka-pemuka
Quraisy di Perang Badar tahun kedua hijriyah. Para tawanan itu
dibebaskan bila ditebus oleh keluarganya dengan sejumlah uang yang
telah ditentukan atas masing-masing. Bagi yang tidak mampu harus
mengajar membaca dan menulis kepada sepuluh anak-anak golongan
Anshar, setelah selesai barulah ia bebaskan sebagai ganti uang tebusan.
Sejak itu, tulis menulis semakin berkembang di setiap penjuru yang
dimasuki oleh Agama Islam.
6. Harapan dan perilaku reka organisasi iikat diikat oleh tali persaudaraan.
Suatu ketika Nabi Muhammad SAW hijrah ke Yatsrib, di atas
perintah beliau sendiri, hijrahnya yang penuh berkah menjadi acuan
pemulain sejarah Islam. Nabi Muhammad SAW mendirikan Negara
Islam pertama.17 Beliau mengukuhkan pondasi-pondasinya sepanjang
tahun pertama pasca hijrah yang dimulai dengan penghancuran berhala-
berhala dan pembangunan Mesjid Nabi SAW.
Berliau mempersiapkan masjid ini sebagai sentral aktifitas,
dahwah, dan dakwah dan pemerintahan. Pondasi lain yang dibangunnya
adalah mempersaudarakan kaum Muhajirin dan kaum Anshar, sehinngga
hal itu menjadi pondasi publikyang kokoh di atasnya Negara baru berdiri.
Konsep kepemimpinan mencakup sekurang-kurang tiga unsur
berikut ini: Seorang pemimpin yang memimpin, mempengaruhi dan
17
The Ahl-Ul-Bayt World Assembly. Teladan Abadi Sang Adiinsan Muhammad
Rasulullah SAW. Jakarta: Al Huda, 2009. Hal 35
15
Artinya : "Hai orang-orang yang beriman taatilah Allah dan ta'atilah Rasul
(Nya), dan ulil amri (pemimpin) di antara kamu" (Q.S. An-Nisa: 59).
Esensinya dalam ayat tersebut bahwa setiap orang harus patuh dan taat
kepada pemimpinnya selama mengajak kepada kebaikan. Kewajiban taat
dan patuh kepada pemimpin dalam pandangan Islam karena ia dipilih umat
dengan memiliki sifat-sifat yang terpuji . Dengan demikian, seorang
pemimpin dalam proses kepemimpinannya tidak terlepas dari pandangan
Allah dan umat (yang dipimpinnya), maka pemimpin harus memiliki sifat-
sifat yang terpuji. Rasulullah SAW memimpin manusia dengan sifat yang
mulia sehingga sifat kepemimpinannya menjadi acuan bagi setiap
pemimpin, khususnya bagi umat Islam dan menjadi rahmat bagi seluruh
alam sebagaimana ditegaskan dalam al-Qur'an yaitu :
18
M. Ihsan Dacholfany. Peran Kepemimpinan Peguruan Tinggi Islam dalam
Membangun Peradapan Islam. NIZHAM, Vol. 01. No.02, Juli-Desember 2013
16
19
Kartajaya. Syari'ah Marketing. Bandung: Mizan, 2006. Hal 27
17
20
Boedy Abdullah. Op.cit. Hal 149
18
Artinya: dan orang yang berkata, “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada
kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan
jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertaqwa”.
Betapa pentingnya masalah kepemimpinan ini, ada satu pendapat yang
sangat ekstrim yang menyatakan bahwa, “Dunia atau ummat manusia di dunia
ini pada hakikatnya hanya ditentukan oleh beberapa orang saja, yakni yang
berstatus sebagai pemimpin.”
Sebentar lagi bangsa Indonesia akan melaksanakan ajang pesta
demokrasi Pemilu (pemilihan umum 2019 tinggal menghitung hari jika benar-
benar diselenggarakan sesuai jadwal 17 April 2019. Rakyat akan memilih
calon presiden dan wakil presiden. Momentum ini sangat menentukan nasib
bangsa Indonesia untuk lima tahun ke depan. Maka, sebagai warga negara yang
baik, tentu ingin mensukseskan pemilu dengan cara berpartisipasi aktif dalam
seluruh rangkaiannya, agar pemimpin yang nanti terpilih benar-benar siap
melayani umat dan berbakti kepada Indonesia.
Pemimpin negara adalah faktor penting dalam kehidupan bernegara.
Jika pemimpin negara itu sederhana, jujur, baik, cerdas dan amanah, niscaya
rakyatnya akan makmur. Sebaliknya jika pemimpinnya tidak jujur, korupsi,
serta menzalimi rakyatnya, niscaya rakyatnya akan sengsara. Sebagai rakyat
Indonesia alangkah baiknya kita memilih pemimpin yang berpatokan/memiliki
sifat pribadi seperti Rasululah yaitu Siddiq, Amanah, Tabligh, dan Fatanah.
Bangsa Indonesi mayoritas beragam Islam, Dalam Al Qur’an juga
dilaskan kriteria pemimpin yang digunakan dalam ayat-ayat tersebut merujuk
pada pengertian seseorang yang memegang dan menguasai suatu wilayah kaum
Muslimin. Dengan kata lain pemimpin yang dimaksud di sini bermakna
pemimpin yang kekuasaannya bersifat kewilayahan dan memiliki wewenang
penuh atas wilayah kaum Muslimin secara penuh. Dijelaskan larangan
memilih pemimpin non Muslim bagi wilayah yang mayoritas penduduknya
Muslim. Seperti yang disebutkan di dalam Al-Qur’an surat Al Imron ayat 28:
19
21
Umar Sidiq. Kepemimpinan Dalam Islam: Kajian Tematik Dalam Al-Quran dan
Hadits. Dialogia, Vol. 12 No. 1 Juni 2014.
20
Ini adalah sebuah ancaman yang sangat keras dan adzab yang
pedih. Sesungguhnya, semua itu benar adanya, memenuhi persyaratan hukum
dan merupakan keputusan yang adil. Orang yang menipu beribu-ribu
bahkan berjuta-juta orang, membuat mereka terhina selama berpuluh-puluh
tahun dan menghalangi mereka untuk menikmati kehidupan dunia maka ia
akan menanggung adzab yang berlipat-lipat; dan sekali-kali tidaklah
Rabmu menganiaya hamba-hambanya. Allah SWT berfirman dalam surat An
Nisa ayat 59:
Artinya: wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul
(Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu.
Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, amak kembalikanlah
ia kepada Allah (Al Qur’an) dan Rasul (sunnahnya). Jika kamu beriman
kepada Allah dan hari kemudia. Yang demikian itu, lebih utama (bagimu) dan
lebih baik akibatnya.
Mentaati Allah dan Rasul dalam arti mematuhi perintahnya dan
menjahui larangannya. Hal ini menunjukkan bahwa orang yang tidak
berhukum kepada al-Kitab dan as-Sunnah dalam berbagai pertikaian, serta
tidak merujuk pada keduanya, maka bukanlah orang yang beriman kepada
Allah dan hari akhir.
BAB III
21
PENUTUP
1. Muhammad bin Abdullah adalah Nabi dan Rasul terakhir yang diutus Allah
Swt. Beliau lahir di Mekkah sekitar 570 Masehi atau pada tahun Gajah dan
wafat di Madinah 632 Masehi pada usia 63 tahun. Ayah beliau bernama
Abdullah bin Abdul Muththalib dan Ibu beliau adalah Aminah binti Wahab.
Menikah pada umur 25 tahun, istri pertamanya bernama Kjadijah, diangkat
menjadi Rasulullah pada umur 40 Tahun, wafat di Madinah, 8 Juni 633 M
(11 Hijriyah) pada usia 63 Tahun dan dimakamkan di Rumah Aisyah yang
saat ini menjadi bagian dari Kompleks Masjid Nabiwiyah.
2. Nabi Muhammad SAW seorang pemimpin informal dalam arti pemimpin
yang sudah ditakdirkan oleh Allah SWT sejak lahir menjadi seorang
pemimpin. Nabi Muhammad SAW memiliki banyak sifat yang membuat
disukai oleh setiap orang yang berhubungan dengannya dan yang membuat
menjadi pujaan para pengikutnya. Namun terdapat pada sifat pribadi Rasul,
yaitu: Siddiq, Amanah, Tabligh, dan Fatanah.
3. Pemimpin harus mampu menjadikan sebagai panutan dan mampu
mengarahkan untuk menjadi suri teladan. Mentaati Allah dan Rasul dalam
arti mematuhi perintahnya dan menjahui larangannya, (Al Qur’an) dan
Rasul (sunnahnya) sebagai pedoman umat manusia bagi dinamika
peradapan Islam selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
22