Anda di halaman 1dari 23

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pemimpin memiliki peran yang penting dalam kehidupan dalam
kehidupan manusia, baik sebagai individu, dalam lingkungan keluarga,
masyarakat maupun dalam kehidupan bernegara. Jika tidak ada pemimpin
maka sudah dapat dipastikan akan sangat sulit mencapai visi, misi dan tujuan
dalam suatu organisasi atau kelompok masyarakat sesuai dengan tenggat
waktu yang ditetapkan.
Ditinjau dari sumbernya, kepemimpinan dibagi menjadi dua, yaitu: 1)
kepemimpinan resmi atau status leader, titular leader, atau formal leader
(menjadi pemimpin karena secara resmi/formal dingkat sebagai pemipin); 2)
kemepimpinan tak resmi atau emerging leader, real leader, actual leader,
functional leader, atau “recognized” (menjadi pemimpin karena bakat dan
kemampuan kepemimpinannya). 1
Salah satu konsep kepemimpinan yang diuraikan dalam kajian
kepemimpinan sebagai mana Purwanto mengatakan yang ditulis oleh
Saefullah,2 kepemimpinan merupakan suatu kemampuan yang berupa sifat-
sifat yang dibawa sejak lahir, yang ada pada diri seorang pemimpim. Menurut
konsep ini, kepemimpinan diartikan sebagai traits within the individual
leader. Seorang dapat menjadi pemimpin karena ia memang dilahirkan
sebagai pemimpin dan bukan karena dibuat atau dididik untuk itu (leader were
borned and not made). Konsep ini merupakan konsep kepemimpinan yang
paling tua dan paling lama dianut oleh para ahli.
Salah satu pemimpin yang sudah ditakdirkan oleh Allah SWT sejak lahir
menjadi seorang pemimpin adalah Nabi Muhammad SAW, sosok pemimpin

1
Hendyat Soetopo. Perilaku Organisasi Teori dan Praktek di Bidang Pendidikan.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010. Hal 211.
2
Saefullah. Manajemen Pendidikan Islam. Bandung: CV Pustaka Setia, 2014. Hal 140
2

yang paling berpengaruh di Dunia. Tidak hanya sebagai pemimpin yang


religious, tetapi juga seorang pemimpin sekuler. Bahkan, sebagai kekuatan
dibalik penaklukan-penaklukan Arab, beliau merupakan pemimpin politik
paling berpengaruh sepanjang sejarah. Islam sangat cermat dalam
menetapkan pemimpin yang akan menjadi teladan kelompok yaitu
menyuburkan dan membangun kepribadian Muslim. Salah seorang pemimpin
yang memenuhi kualitas seperti itu, bagi seluruh umat Islam adalah Nabi
Muhammad SAW. Pengangkatan beliau sebagai Rasul Allah SWT itu selain
untuk memimpin umat manusia adalah juga untuk seluruh alam. Kepribadian
Nabi Muhammad SAW sebagai manusia yang kepemimpinannya patut
diteladani adalah ketangguhan beliau untuk menjadi pribadi yang tidak
dipengaruhi keadaan masyarakat di sekitarnya yang masih jahiliyah.
Aspek kepribadian yang sangat menonjol di dalam dirinya seperti
kejujuran (shiddiq), 4 yang menjadi prinsip dalam menjalani hidup dan
kehidupannya. Kepribadian yang sempurna yang dimiliki oleh Nabi
Muhammad SAW. sebagai Rasul Allah, sebagai kepribadian yang terpuji dan
sempurna, terkenal dengan sebutan sifat-sifat wajib bagi Rasul Allah, yang
meliputi, shiddiq, amanah, tabligh, dan fathanah. 3
Dalam sejarah tercatat
bahwa sosok Nabi Muhammad SAW. Berperan tidak hanya sebagai pemimpin
dalam satu hal saja, melainkan sebagai pemimpin dalam segi kehidupan
meliputi politik, ekonomi, militer, maupun dakwah.
Namun faktanya miris Ahli ekonomi dari Universitas Gadjah Mada
(UGM) Dr Rimawan Pradiptyo menyebut ada biaya sosial korupsi yang
mencapai Rp 509,57 triliun. Namun, KPK menilai angka tersebut bisa saja
lebih besar lagi. Nilai kerugian itu bisa untuk pembiayaan kampus sekelas
UGM selama 5 tahun. Namun bukan hanya 1 UGM, Rimawan mengibaratkan
angka kerugian itu bisa untuk membiayai 10 kampus setingkat UGM selama 5
tahun. Sama dengan Ekonom Hitung Kerugian Akibat Korupsi di RI: Bisa

3
Hadari Nawawi. Kepemimpinan Menurut Islam. Yogyakarta: Gajah Mada University
Press, 1993. Hal 273.
3

Bikin 10 Kampus UGM.4 Hal ini sangat penting sebagai pemimpin zaman
milinel ini penerus pewaris tahta nenek moyang terdahulu alangkah baiknya
merujuk pada sosok kepribadian yang dimiliki oleh Nabi Muhammad SAW.
tidak diragukan lagi kepemimpinan seperti beliau yang memiliki mutu yang
luar biasa, seorang pemimpin yang dapat menghadapi situasi baru dengan
cakap dan bijaksana, yang dapat membangkitkan kepercayaaan dalam diri
umatnya dan memperoleh kerjasama mereka secara sukarela bahkan dalam
menghadapi tekanan yang berat.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana beografi profetik Nabi Muhammad SAW?
2. Bagaimana kepemimpinan Nabi Muhammad SAW?
3. Bagaimana urgensi kepemimpinan Nabi Muhammad SAW bagi
dinamika peradapan Islam?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui beografi profetik Nabi Muhammad SAW?
2. Untuk mengetahui kepemimpinan Nabi Muhammad SAW?
3. Untuk mengetahui urgensi kepemimpinan Nabi Muhammad SAW bagi
dinamika peradapan Islam?

4
Haris Fadhil. Kerugian Korupsi Disebut Capai Rp 509 T, KPK Nilai Lebih Besar Lagi.
Jakarta: detikNews. https://news.detik.com/berita/d-4459091/kerugian-korupsi-disebut-capai-rp-
509-t-kpk-nilai-lebih-besar lagi?_ga=2.90168795.1994186950.1552276561-
214352290.1552276561. Aksen 11/3/2019 Jam 11.58 Wib.
4

BAB II

PEMBAHASAN

A. Beografi profetik Nabi Muhammad SAW


Muhammad bin Abdullah adalah Nabi dan Rasul terakhir yang diutus
Allah Swt. Beliau lahir di Mekkah sekitar 570 Masehi atau pada tahun Gajah
dan wafat di Madinah 632 Masehi pada usia 63 tahun. Ayah beliau bernama
Abdullah bin Abdul Muththalib dan Ibu beliau adalah Aminah binti Wahab.
Secara bahasa, kata Muhammad berarti “dia yang terpuji”. Muhammad
Rasulullah SAW menjadi yatim sejak masih dalam kandungan ibunya. Ketika
beliau berusia 6 tahun, sang ibunda tercinta, Aminah wafat. Jadilah beliau
yatim piatu dalam usia yang amat muda sekali.
Kemudian Rasulullah diasuh oleh sang kakek yang amat
mencintainya, Abdul Muttalib bin Hasyim. Namun saat Rasulullah berusia
sekitar 8 tahun, Abdul Muttalib pun wafat. Akhirnya pengasuhan beliau
diserahkan kepada sang paman, Abu Thalib bin Abdul Muttalib. Dalam asuhan
keluarga sang paman, Abu Thalib, Rasulullah tumbuh dan merasakan banyak
kebahagiaan. Ketika kecil, Rasulullah bekerja sebagai pengembala kambing
dan ikut berdagang bersama sang paman ke negri yang jauh.
Nabi Muhammad SAW menikah pada usia 25 tahun dengan Khadijah
binti Khuwailid (40 tahun).5 Ketika Rasulullah berumur 40 tahun, baginda
telah menerima wahyu yang pertama dari Allah melalui malaikat Jibril ketika
berada di Gua Hira. Tiga tahun setelah kejadian itu, baginda berdakwah secara
terbuka kepada penduduk Makkah dengan mengatakan “Tuhan itu Esa” dan

5
Rusman Siregas. Biografi Nabi Muhammad, Manusia Teragung Sepanjang Masa.

Ensiklopedia Shirah Nabawi: Minggu, 10 Juni 2018 - 16:27. Akses 12 Maret 2019

https://ramadan.sindonews.com/read/1313232/70/biografi-nabi-muhammad-manusia-teragung-

sepanjang-masa-1528622826
5

mengajarkan kembali agama Islam, yang pada masa itu sudah dilupakan
manusia. Rasulullah SAW menyuruh pengikutnya untuk hijrah ke Habsyah
pada 614 M sebelum baginda dan pengikutnya lain berhijrah ke Madinah
(dahulu dikenali sebagai Yathrib) pada tahun 622 M.
Peristiwa penghijrahan Rasulullah itu menandakan permulaan bagi
kalendar Islam atau takwim Hijrah. Di Madinah, Rasulullah menyatukan
semua suku kaum di bawah Piagam Madinah. Setelah bersengketa dengan
penduduk Makkah selama 8 tahun, baginda membawa 10,000 pasukan ke
Makkah serta membukanya. Rasulullah dan para pengikutnya memusnahkan
patung berhala yang terdapat di Makkah. Pada tahun 632 Masehi, beberapa
bulan selepas peristiwa Haji Wada atau Haji Perpisahan, Nabi Muhammad
SAW jatuh sakit lalu berpulang ke rahmat Allah. Ketika wafatnya, hampir
seluruh semenanjung Arab berada di bawah naungan Islam dan bersatu dengan
tatanegara Islam.

1. Nama Lengkap
Nama : Muhammad bin Abdullah bin Abdul Mutthalib bin
Hasyim bin Abdul Manaf bin Qushay bin Kilab
bin Murrah bin Ka’ab bin Luay bin Ghalib bin Fihr
(Quraisy).
Lahir : Mekkah, Senin, 12 Rabiul Awal 570 M (53
Sebelum Hijriah) atau Tahun Gajah
Wafat : Madinah, 8 Juni 633 M (11 Hijriyah) pada usia 63
Tahun dan dimakamkan di Rumah Aisyah yang saat
ini menjadi bagian dari Kompleks Masjid
Nabiwiyah.
2. Nama-nama Rasulullah6
Jubair bin Mut’im berkata: “Rasulullah SAW bersabda: ‘Saya
adalah Muhammad, saya adalah Ahmad, saya adalah al-Mahi yang

6
Al-Hafiz Abdul Ghani bin Abdul Wahid Al-Maqdisy. Sejarah Rasulullah. Maktab
Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah, 2011. Hal 5
6

dengan sebabku Allah SWT menghapus kekufuran, saya adalah al-


Hasyir yang mengumpulkan manusia, saya adalah al-A’qib yang tidak
ada nabi lagi setelahku.’” (Hadits sahih diriwayatkan oleh Bukhari
dan Muslim) Abu Musa Abdullah bin Qais berkata: “Rasulullah SAW
memberikan dirinya beberapa nama di antaranya ada yang kami
hafal. Beliau mengatakan: ‘Saya Muhammad, saya Ahmad, saya al-
Muqaffi, saya Nabi taubat dan Nabi rahmat.’ Dalam riwayat lain:
‘dan Nabi peperangan.’ Hadits sahih diriwayatkan oleh Muslim.
Jabir bin abdillah berkata: “Rasulullah SAW bersabda: ‘Saya
Ahmad, saya Muhammad, saya al-Hasyir (yang mengumpulkan),
saya al-Mahi (yang dengan sebabku Allah SWT menghapus kekefuran),
dan pada hari kiamat nanti panji kemuliaan berada di tanganku.
Aku pemimpin para rasul dan pemilik syafaat mereka." Allah SWT
memberikan nama kepadanya di dalam Al-Quran dengan nama Basyir
(pembawa kabar baik), Nadzir (pembawa berita buruk), Rauf (lemah
lembut), Rahim (penyayang), dan Rahmatan lilalamin (pembawa
rahmat buat alam semesta).

3. Istri Istri Rasulullah


a. Khadijah binti Khuwailid [555 M]
b. Saudah binti Zam'ah [? - 54 H]
c. Aisyah binti Abu Bakar [614 M/ - 58 H]
d. Hafshah binti Umar [607 M/- 45 H],
e. Zainab binti Khuzaimah [597 M/ - 4 H]
f. Ummu Salamah [597 M]
g. Juwairiyah Binti Al Harits [609 M/50 H]
h. Zainab binti Jahsy [590 M/- 20 H]
i. Ummu Habibah [592 M/- 44 H]
j. Maymunah binti Harits [604 M/63 H]
7

k. Shafiyah binti Huyay [612 M/ - masa kekhalifahan Mu’awiyah]


l. Mariyah Al-Qibthiyah [?] Anak Angkat Zaid bin Haritsah.
4. Anak Tiri (Dari Khadijah)
a. Halah bin Abu Halah anak tiri Khadijah dari suami pertama
b. Hindun bin Abu Halah
c. Zainab binti Abu Halah
d. Abdullah bin Atiq
e. Jariyah bin Atiq
f. Hindun binti Atiq
5. Anak Kandung
a. Qasim
b. Zaynab
c. Abdullah
d. Ruqayyah
e. Ummu Kultsum
f. Fatimah
g. Ibrahim
6. Ayah Ayah’ Nabi Muhammad
a. Abdullah bin Abdul Muththalib
b. Abdul Muththalib
c. Harits bin Abdul Izzi
d. Abu Thalib
7. Ibu Asuh Nabi Muhammad
a. Aminah binti Wahab
b. Ummu Aiman
c. Thuwaibah
d. Halimah As Saadiyah
e. Judzamah binti Harits
f. Fatimah binti Asad
8

8. Ibu Susu Nabi Muhammad


a. Aminah bin Wahab
b. Thuwaibah
c. Halimah As Saadiyah
9. Saudara Sesusu Nabi Muhammad
Masruuh, Hamzah, Abu Salamah bin Abdul al Asad al
Makhzumi, Kabsyah bin Harits bin Abdul Izzi, Abdullah bin Harits bin
Abdul Izzi, Anisah binti Harits bin Abdul Izzi, Hudzafah binti Harits bin
Abdul Izzi, Abu Sufyan bin Harits bin Abdul Muthalib, Hamzah
10. Diangkat Menjadi Nabi di Usia 40 Tahun
Sejarah mencatat bahwa pada usia 40 tahun, beliau diutus
menjadi nabi oleh Allah. Ia mewahyukan kepada beliau al-Quran yang
seluruh manusia dan jin tidak mampu untuk menandinginya. Ia
menamakan beliau sebagai pamungkas para nabi dan memujinya karena
kemuliaan akhlaknya. Beliau hidup di dunia ini selama enam puluh tiga
tahun. Menurut pendapat masyhur, beliau wafat pada hari Senin bulan
Shafar 11 Hijriah di Madinah.
lbnu Hisyam berkata, “Jadi Rasulullah shalallahu alaihi wa
sallam (SAW), adalah anak keturunan Adam yang paling mulia
keturunannya dan nasabnya dari jalur ayah dan ibunya. Semoga Allah
memberikan shalawat-Nya kepadanya, memuliakannya, dan
mengagungkannya.

B. Kepemimpinan Nabi Muhammad SAW


Manusia diciptakan oleh Allah SWT. ke muka bumi ini sebagai
khalifah (pemimpin), oleh sebab itu manusia tidak terlepas dari perannya
sebagai pemimpin yang merupakan peran sentral dalam setiap upaya
pembinaan. Hal ini telah banyak dibuktikan dan dapat dilihat dalam gerak
9

langkah setiap organisasi. Nabi Muhammad SAW merupakan Nabi sekaligus


Rasul yang diutus dan sebagai penutup para Nabi. 7 Saperti para Nabi
sebelumnya, tugas utama Nabi Muhammad SAW adalah menata
masyarakatnya dan membimbing mereka ke arah kehidupan yang lebih
harmonis dengan berasaskan sendisendi moral dan akhlak.
Nabi Muhammad adalah tokoh nomor satu paling berpengaruh di
dunia,8 dialah satu-satunya dalam sejarah sangat berhasil, baik dalam hal
keagamaan maupun sekuler. Dari asal usulnya yang besahaja, Nabi
Muhammad SAW mendirikan dan mengembangkan salah satu agama besar
dunia, serta menjadi pemimpin politik yang amat efektif. Saat ini, tiga belas
abad pasca wafatnya, pengaruhnya masih kuat dan merasuk.
Muhammad SAW disamping jabatannya sebagi Nabi dan Rasul
Allah, pada mulanya adalah seorang pemimpin informal dalam masyarakat
Makkah. Tingkah lakunya yang terpuji dan kejujurannya yang tidak ada tolok
bandingnya, menyebabkan ia digelari “Al Amin” (orang terpercaya).9 Padahal
ketika itu ia masih sangat muda. Usahanya mendamaikan antara kabilah
yang saling berebut untuk memasang kembali batu hitam (hajar al aswad)
di Baitullah dengan penuh kebijaksanaan yang benar-benar memuaskan
semua kabilah yang berselisih itu, merupakan salah satu bukti
kepemimpinannya yang luar biasa; padahal ia tidak pernah belajar ilmu
manajemen.
Menurut Choudhury (1993) dan Watt (1961), yang dikutip oleh
Suraiya Ishak Nabi Muhammad bukan hanya seorang pemimpin spiritual
yang berjaya, sebaliknya merupakan ketua negara (stateman) dan pentadbir
(administrator) yang berjaya. Manakala dalam konteks pembawa perubahan
(reformer) baginda telah berjaya menghasilkan revolusi yang signifikan
dalam cara hidup dan pemikiran masyarakat Arab. Telah menyenaraikan tiga

7
Yusno Abdullah Otta. Madinah dan Pluralisme Sosial (Studi Atas Kepemimpinan
Rasulullah SAW). Jurnal Al-Syir’ah Vol. 8, No. 2, Desember 2010
8
Michael H. Hart Terjemahan M. Nurul Islam. 100 Tokoh Paling Berpengaruh di Dunia.
Jakarta Selatan: Naura Book (PT Mizan Publika), 2012. Hal 3
9
A. Zaeny. Khilafah Islamiyah Dan Profil Kepemimpinan Pada Lembaga Keagamaan Di
Indonesia. Jurnal TAPIs Vol.11 No.2 Juli-Desember 2015
10

(3) kualiti kehebatan diri Nabi Muhammad (SAW) yang menyebabkan


tersebarnya pengaruh Islam ke seluruh dunia yaitu:10
1. Mampu melihat jauh ke masa hadapan;
2. Kebijaksanaan sebagai ketua negara (stateman); dan
3. Kemahiran sebagai pentadbir dan kebijaksanaan dalam memilih orang-
orang untuk pendelegasian kerja-kerja pentadbiran.

Dalam manajemen pendidikan Islam, pelaksanaan kepemimpinan


dipengaruhi oleh berbagai macam factor. Menurut H. Jodeph Reitz (1981) yang
dikutip oleh Boedi Abdullah faktor-faktor itu antara lain:11
1. Kepribadia (pesonality), pengalaman masa lalu dan harapan pemimpin.
Hal ini mencakup nilai-nilai, latar belakang dan pengalamannya
akan mempengaruhi pilihan dalam gaya kepemimpinan. Dalam
manajemen pendidikan Islam, kepribadian utama seorang pemimpin
adalah keteladanannya yang patut ditiru oleh semua bawahannya. Nabi
Muhammad SAW memiliki banyak sifat yang membuat disukai oleh
setiap orang yang berhubungan dengannya dan yang membuat menjadi
pujaan para pengikutnya. Beliau sangat ramah, sopan, rendah hati,
penyayang, dan menarik hati orang-orang sehingga mereka bersedia
untuk berkorban segalanya untuknya.12
2. Harapan dan perilaku atasan berkaitan dengan tujuan kepemimpinan
yakni saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran.
Allah SWT telah memilih Nabi Muhammad sebagai utusannya
dan utusan yang istimewa di dunia. 13
Misi Nabi Muhammad SAW
berlangsung hingga dua puluh tiga tahun setelah 12 Februari 610 M

10
Suraiya Ishak. Model Kepemimpinan Etika Berlandas Sirah Nabi Muhammad
SAW. Jurnal Hadhari 3 (2) (2011) 23 - 44
11
Boedy Abdullah. Manajemen Pendidikan Islam. Jawa Barat: CV Pustaka Setia, 2014.
Hal 150
12
Afzalur Rahman Terjemahan Anas Sidik. Nabi Muhammad Sebagai Seorang
Pemimpin Militer. Jakarta: Amzah, 2002. Hal 65
13
Maulana Wahidudin Khan. Muhammad Nabi untuk Semua. Jakarta: Pustaka Alvabet,
2005. Hal 25
11

malaikat menemui Nabi di dalam Gua. Selama masa itu isi Al-Qur’an
diturunkan kepada beliau. Itulah kitab agama yang terakhir.
Beliau meliwati masa yang penuh dengan penderitaan dan
kepahitan di Mekkah, tetapi beliau menjalaninya dengan sabar dan tidak
pernah bersungut atau mengeluh. Walaupun beliau selalu
memperlakukan musuhnya denga sikat yang sangat baik. Dengan sabar,
beliau menjalankan perburuan yang dilakukan kamum Quraisy sampai
beliau dipaksa meninggalkan kota kediamannya. Tingkah laku di
Mekkah sungguh merupakan teladan, sikapnya selama di Mekkah
menunjukkan mutu kepemimpinan yang luar biasa.
Beliau terus melanjutkan pekerjaanya dengan sabar dan taba,
dan menerima dengan lapang dada semua perlakuan buruk orang kafir,
serta tidak patah semangat dan marah. Untuk membangkitkan
semangatnya dalam masa-masa sulit ini dan memberinya hiburan, Qur’an
memberikan contoh dan teladan para Nabi sebelumnya. 14
”maka
bersabarlah seperti semua para Nabi yang teguh sebelumnya, dan
jaganlah tidak sabar mengahadapi orang yang tidak beriman.” QS. Al-
Ahqaaf (46) ayat 35.
Inilah penghargaan Allah kepada Nabi Muhammad SAW atas
kesabaran, ketabahan, dan daya tahanya, dan ini sepenuhnya dibenarkan
oleh sejarah. Sejak dari permulaan sampai akhir semua keberhasilan
gerakan Islam merupakan suatu bukti hidup atas kesabaran dan daya
tahan Nabi Muhammad SAW. Hanya satu orang saja, tampa bantuan apa
pun dari luar, yang dapat berdiri tegar di tengah-tengah politeisme dan
mengajak orang untuk menyembah Allah Yang Maha Esa.
Mereka menentangnya dan menekannya, pertama di Mekkah
dalam bentuk penghinaan dan pemburuan, dan kemudian di Madinah,
dalam bentuk serangan, perampokan, dan perang terhadap diri dan
pengikutnya. Akhirnya, semuanya itu mengalami kegagalan melawan

14
Afzalur Rahman Terjemahan Anas Sidik. Op .cit. hal 68
12

kesabaram dan daya tahan luar biasa, dan beliau keluar sebagai
pemenang.
3. Karakteristik, harapan, dan perilaku bawahan memengaruhi terhadap
gaya kepemimpinan yang diterapkan.
Gaya yang paling ideal adalah gaya kepemimpinan Nabi
Muhammad SAW yang selalu menjaga sikap disiplin, professional,
pengasih, penyayang dan mengembangkan kerjasama. Salah satunya
adalah rencana rasulullah dalam pembangunan kependudukan.15
Perhatian Rasulullah akan perumahan dan tempat tinggal rakyat yang
layak dan sehat terbukti dari pengetahuan beliau yang luas dan recananya
yang teliti dan didasarkan atas kepentingan bersama, serta lancara lalu
lintas kendaraan dan orang banyak, disamping hak tetangga yang tidak
boleh diabaikan, dan kehormatan tempat-tempat ibadah. Demikian juga
faktor kesehatan dangat diutamakan dan lokasi di tempat mana bangunan
itu akan didirikan selalu diperhatikan.
Pada saat merencanakan pembangunan rumah-rumah tempat
tinggal, beliau menetukan letak pemandian umum dan pasar. Bahkan
beliau sendiri turun ke lapangan untuk ikut melaksanakan dan juga
memberi pengarahan langsung.
Ibnu sa’ad dalam kitabnya At-Thabaqot meriwayatkan bahwa
Rasullah merencanakan pembangunan perumahan di kota Madinah,
beliau sendiri yang merencanakan atau mendesain rumah gedung yang
akan dibangun oleh Utsman. Beliau keluar menuju sebidang tanah yang
luas dan menunjukkan letak bagiaan-bagian penting dari rumah yang
akan dibangun itu.
4. Kebutuhan tugas, setiap tugas bawahan juga mempengaruhi gaya
pemimpin. Bawahan harus taat kepada atasan yang selalu berada di jalan
Allah SWT.
Allah SWT mengutus dan memerintahkan Nabi Muhammad
SAW, untuk mengajak kaumnya memeluk Islam. Allah SWT memberi

15
Isfa. Rasulullah Manusia Tampa Cela. Bandung: CV. Nuansa Aulia, 2008. Hal 269
13

tahu bahwa kelak Rasulullah akan mengalami berbagai penderitaan, tipu


daya, kekufuran, dan keingkaran. Tidak ada cara lain kecuali kesabaran
menerima perintah Allah dan menempuh jalannya serta menyerahkan diri
kepadaanya. Sedangkan hasilnya, ada di tangan Allah semata, Allah
SWT berfirman:16

Hai Nabi, sesungguhnya kami mengutusmu untuk jasa saksi,


dan pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan, dan
untuk jadi penyeru pada agama Allah dengan izinnya da untuk
jadi cahaya yang menerangi. Dan sampaikanlah berita gembira
kepada orang-orang Mukmin bahwa sesungguhnya bagi mereka
karunia yang besar dari Allah. Dan janganlah kamu menuruti
orang-orang yang kafir dan orang-orang munafik itu,
janganlah kamu hiraukan gangguan mereka dan bertawakallah
kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai pelindung. (QS.
Ahzab (33): 45-48)
Rasulullah SAW bangkit melaksanakan perintah Allah SWT
kemudian beliau mengajak orang-orang terdekatnya untuk beriman.
Khadijah masuk Islam dan diikuti oleh Ali dari kalangan anak-anak. Dari
kalangan laki-laki dewasa yang masuk Islam pertama kali adalah Abu
Bakar, kemudian Zaid bin Harits. Abu Bakar mengajak para sahabatnya,
lalu beberapa pemuka dan tokoh masyarakat masuk Islam melalui

16
Abdurrahman Ya’qub. Pesona Akhlak Rasulullah SAW. Bandung: PT Mizan Pustaka,
2005. Hal 62.
14

dirinya. Di Antara mereka adalah Utsman bin Affan, Zubair bin Awwam,
Abdurrahman bin Auf, Sa’ad bin Abi Waqqash, dan Thalhah bin
Ubaidillah.
5. Iklim dan kebijakan organisasi mempengaruhi harapan dan perilaku
bawahan.
Abu Wafa’ Nasher Al-Huruniy dalam kitabnya Al-Mathali’ An
Nashariyah berkata: “tulis menulis tidaklah berkembang, melainkan
setelah berjalan setahun dari hijrah Rasulullah ke Kota Madinah, yaitu
tatkala orang-orang Islam menawan tujuh puluh orang pemuka-pemuka
Quraisy di Perang Badar tahun kedua hijriyah. Para tawanan itu
dibebaskan bila ditebus oleh keluarganya dengan sejumlah uang yang
telah ditentukan atas masing-masing. Bagi yang tidak mampu harus
mengajar membaca dan menulis kepada sepuluh anak-anak golongan
Anshar, setelah selesai barulah ia bebaskan sebagai ganti uang tebusan.
Sejak itu, tulis menulis semakin berkembang di setiap penjuru yang
dimasuki oleh Agama Islam.
6. Harapan dan perilaku reka organisasi iikat diikat oleh tali persaudaraan.
Suatu ketika Nabi Muhammad SAW hijrah ke Yatsrib, di atas
perintah beliau sendiri, hijrahnya yang penuh berkah menjadi acuan
pemulain sejarah Islam. Nabi Muhammad SAW mendirikan Negara
Islam pertama.17 Beliau mengukuhkan pondasi-pondasinya sepanjang
tahun pertama pasca hijrah yang dimulai dengan penghancuran berhala-
berhala dan pembangunan Mesjid Nabi SAW.
Berliau mempersiapkan masjid ini sebagai sentral aktifitas,
dahwah, dan dakwah dan pemerintahan. Pondasi lain yang dibangunnya
adalah mempersaudarakan kaum Muhajirin dan kaum Anshar, sehinngga
hal itu menjadi pondasi publikyang kokoh di atasnya Negara baru berdiri.
Konsep kepemimpinan mencakup sekurang-kurang tiga unsur
berikut ini: Seorang pemimpin yang memimpin, mempengaruhi dan

17
The Ahl-Ul-Bayt World Assembly. Teladan Abadi Sang Adiinsan Muhammad
Rasulullah SAW. Jakarta: Al Huda, 2009. Hal 35
15

memberikan bimbingan; anggota atau bawahan yang dikendalikan; dan


tujuan yang diperjuangkan melalui serangkaian kegiatan. Dalam pandangan
Islam keberadaan pemimpin bagi suatu kelompok atau organisasi wajib
hukumnya, sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan Abu
Dawud yang artinya : "Jika tiga orang berjalan dalam suatu perjalanan,
angkatlah salah satu di antara mereka sebagai pemimpin" Dalam al- Qur'an
perintah mentaati dan mematuhi imam (pemimpin) dinyatakan :18

Artinya : "Hai orang-orang yang beriman taatilah Allah dan ta'atilah Rasul
(Nya), dan ulil amri (pemimpin) di antara kamu" (Q.S. An-Nisa: 59).
Esensinya dalam ayat tersebut bahwa setiap orang harus patuh dan taat
kepada pemimpinnya selama mengajak kepada kebaikan. Kewajiban taat
dan patuh kepada pemimpin dalam pandangan Islam karena ia dipilih umat
dengan memiliki sifat-sifat yang terpuji . Dengan demikian, seorang
pemimpin dalam proses kepemimpinannya tidak terlepas dari pandangan
Allah dan umat (yang dipimpinnya), maka pemimpin harus memiliki sifat-
sifat yang terpuji. Rasulullah SAW memimpin manusia dengan sifat yang
mulia sehingga sifat kepemimpinannya menjadi acuan bagi setiap
pemimpin, khususnya bagi umat Islam dan menjadi rahmat bagi seluruh
alam sebagaimana ditegaskan dalam al-Qur'an yaitu :

18
M. Ihsan Dacholfany. Peran Kepemimpinan Peguruan Tinggi Islam dalam
Membangun Peradapan Islam. NIZHAM, Vol. 01. No.02, Juli-Desember 2013
16

Artinya : Dan tidaklah kami mengutusmu (Muhammad) melainkan untuk


menjadi rahmat bagi semesta Alam (Q.S. Al-Anbiya: 107).
Esensi dari ayat tersebut bahwa Muhammad sebagai Nabi yang diutus
oleh Allah agar menjadi rahmat, petunjuk bagi ummatnya di dunia ini. Dalam
teori kepemimpinan Islam ditawarkan konsep tentang karakteristik seorang
pemimpin, sebagaimana terdapat pada sifat pribadi Rasul, yaitu: Siddiq,
Amanah, Tabligh, dan Fatanah.19
1. Siddiq artinya benar dan jujur. Seorang pemimpin harus senantiasa
berperilaku benar dan jujur dalam sepanjang kepemimpinannya.
2. Amanah artinya dapat dipercaya, bertanggung jawab, dan kredibel.
Amanah juga berarti memiliki tanggung jawab dalam melaksanakan tugas
dan kewajiban yang diberikan kepadanya. Sifat amanah ini akan
membentuk kredibilitas yang tinggi dan sikap penuh tanggung jawab pada
setiap individu muslim.
3. Tabligh artinya komunikatif dan argumentatif. Orang, akan
menyampaikannya dengan benar dan dengan tutur kata yang tepat (bi al-
hikmah). Sifat tabligh dengan bahasanya yang bi al-hikmah, artinya
berbicara dengan orang lain dengan sesuatu yang mudah dipahami dan
diterima oleh akal, bukan berbicara yang sulit dimengerti.
4. Fatanah dapat diartikan sebagai intelektual, kecerdikan, dan
kebijaksanaan. Sifat ini dapat menumbuhkan kreatifitas dan
kemampuan melakukan berbagai inovasi yang bermanfaat.
Empat sifat kepemimpinan Rasulullah SAW dapat dipahami
dengan konteks pemahaman yang lebih luas. Maka secara umum keempat sifat
tersebut akan mengantarkan siapa saja kepada keberhasilan dalam
menjalankan roda kepemimpinannya. Kaitannya dengan kemajuan dan
perubahan yang terjadi dalam masyarakat sekarang ini, maka sifat-sifat
pimpinan di suatu lembaga/oganisasi Islam atau pimpinan formil lainnya
memiliki beban yang berat, dengan demikian seorang pemimpin harus
memiliki kelebihan dalam ilmu pengetahuan, daya tahan mental dan fisik.

19
Kartajaya. Syari'ah Marketing. Bandung: Mizan, 2006. Hal 27
17

Sifat-sifat yang disebutkan di atas, memang tidaklah mungkin dimiliki secara


sempurna oleh setiap pemimpin, kecuali pemimpin yang diangkat dan
ditetapkan secara langsung oleh Allah SWT seperti para Rasul dan para
Nabi, kenyataannya tidak sedikit pemimpin yang memiliki kelemahan dan
kekurangan.
Namun, semakin dapat dimengerti oleh pimpinan lembaga/organisasi
Islam dan memahami sifat-sifat manajemen kepemimpinan yang terpuji,
maka dapatlah pemimpin berusaha keras dengan meningkatkan
kemampuan dan mengikis habis kekurangan dan kelemahan yang ada
pada dirinya dalam mengatur suatu lembaga/organisasi Islam. Keinginan
yang jujur untuk memperbaiki diri sendiri dan lembaganya sangatlah penting
agar tidak lalai dalam menjalankan amanat yang dipikulnya, sebagai
pemimpin ia hidup di bawah pengawasan Allah SWT dan manusia.

C. Urgensi kepemimpinan Nabi Muhammad SAW bagi dinamika peradapan


Islam.
Hingga kini bangsa Indonesia belum memiliki pemimpin yang
memenuhi kriteria sempurna, memang sulit untuk berperilaku seperti
Rasulullah SAW. Kepemimpinan dalam perspektif Islam diartikan sebagai
suatu jabatan amanah yang harus dipertanggungjawabkan. Pemimpin harus
mampu menjadikan dirinya sebagai panutan dan mampu mengarahkan dirinya
untuk menjadi suri teladan. Dalam kehidupan bangsa Indonesia, pemimpin
harus mampu menjadi penggerak utama terhadap pelaksaaan aturan-aturan
yang berlaku.
Islam memberikan posisi terhormat bagi para pemimpin. Bahkan dalam
Al-Qur’an ada sebuah doa agar kita menjadi pemimpin baik. Sebagaimana
dinyatakan dalam surat Al-Furqan ayat 74: 20

20
Boedy Abdullah. Op.cit. Hal 149
18

Artinya: dan orang yang berkata, “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada
kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan
jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertaqwa”.
Betapa pentingnya masalah kepemimpinan ini, ada satu pendapat yang
sangat ekstrim yang menyatakan bahwa, “Dunia atau ummat manusia di dunia
ini pada hakikatnya hanya ditentukan oleh beberapa orang saja, yakni yang
berstatus sebagai pemimpin.”
Sebentar lagi bangsa Indonesia akan melaksanakan ajang pesta
demokrasi Pemilu (pemilihan umum 2019 tinggal menghitung hari jika benar-
benar diselenggarakan sesuai jadwal 17 April 2019. Rakyat akan memilih
calon presiden dan wakil presiden. Momentum ini sangat menentukan nasib
bangsa Indonesia untuk lima tahun ke depan. Maka, sebagai warga negara yang
baik, tentu ingin mensukseskan pemilu dengan cara berpartisipasi aktif dalam
seluruh rangkaiannya, agar pemimpin yang nanti terpilih benar-benar siap
melayani umat dan berbakti kepada Indonesia.
Pemimpin negara adalah faktor penting dalam kehidupan bernegara.
Jika pemimpin negara itu sederhana, jujur, baik, cerdas dan amanah, niscaya
rakyatnya akan makmur. Sebaliknya jika pemimpinnya tidak jujur, korupsi,
serta menzalimi rakyatnya, niscaya rakyatnya akan sengsara. Sebagai rakyat
Indonesia alangkah baiknya kita memilih pemimpin yang berpatokan/memiliki
sifat pribadi seperti Rasululah yaitu Siddiq, Amanah, Tabligh, dan Fatanah.
Bangsa Indonesi mayoritas beragam Islam, Dalam Al Qur’an juga
dilaskan kriteria pemimpin yang digunakan dalam ayat-ayat tersebut merujuk
pada pengertian seseorang yang memegang dan menguasai suatu wilayah kaum
Muslimin. Dengan kata lain pemimpin yang dimaksud di sini bermakna
pemimpin yang kekuasaannya bersifat kewilayahan dan memiliki wewenang
penuh atas wilayah kaum Muslimin secara penuh. Dijelaskan larangan
memilih pemimpin non Muslim bagi wilayah yang mayoritas penduduknya
Muslim. Seperti yang disebutkan di dalam Al-Qur’an surat Al Imron ayat 28:
19

Artinya: Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir


menjadi WALI (waly) pemimpin, teman setia, pelindung) dengan
meninggalkan orang-orang mukmin. Barang siapa berbuat demikian, niscaya
lepaslah ia dari pertolongan Allah, kecuali karena (siasat) memelihara diri
dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu
terhadap diri (siksa)-Nya, dan hanya kepada Allah kamu kembali.
Rakyat adalah amanat yang berada di tangan pemimpin yang harus ia
jaga, harus ia layani, dan harus pula ia berdayakan demi kemaslahatan
mereka.21 Siapapun orang yang oleh Allah diberi wewenang untuk mengatur
kehidupan manusia maka ia harus menjaga mereka dengan kebijakannya dan
dengan hati yang tulus mengatur mereka, sehingga semua kepentingan mereka
tetap terjaga seperti halnya kepentingan dirinya sendiri.
Rasulullah kemudian menjelaskan bahwa orang yang tidak menjaga
rakyatnya dengan kebajikannya dan tidak melindungi mereka dengan kata-kata
dan amal perbuatannya, tapi justru menjadi seorang hakim yang jatuh
martabatnya, wali yang dzalim dan pemimpin yang curang, yang hanya
menghiasi bibirnya dengan kemanisan sementara hatinya penuh dengan
kebusukan, menunjukkan kesungguhan kepada masyarakat dalam
memperjuangkan kemaslahatan sementara di hatinya menyimpan niat-niat
yang menghancurkannya, menampakkan diri sebagai seorang yang ahli
ibadah dan berpantang terhadap segala kekejian namun dibalik itu semua
kenyataannya bahwa ia adalah seorang penipu dan musuh yang licik, bila tidak
ia hentikan sampai kematian menjemputnya, maka Allah akan
mengharamkan surga atasnya bahkan tidak akan mencium baunya yang
merebak kemana-mana itu; tempatnya adalah di neraka; bahwa orang-
orang yang dzalim itu tidak akan mendapatkan satu penolong pun.

21
Umar Sidiq. Kepemimpinan Dalam Islam: Kajian Tematik Dalam Al-Quran dan
Hadits. Dialogia, Vol. 12 No. 1 Juni 2014.
20

Ini adalah sebuah ancaman yang sangat keras dan adzab yang
pedih. Sesungguhnya, semua itu benar adanya, memenuhi persyaratan hukum
dan merupakan keputusan yang adil. Orang yang menipu beribu-ribu
bahkan berjuta-juta orang, membuat mereka terhina selama berpuluh-puluh
tahun dan menghalangi mereka untuk menikmati kehidupan dunia maka ia
akan menanggung adzab yang berlipat-lipat; dan sekali-kali tidaklah
Rabmu menganiaya hamba-hambanya. Allah SWT berfirman dalam surat An
Nisa ayat 59:

Artinya: wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul
(Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu.
Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, amak kembalikanlah
ia kepada Allah (Al Qur’an) dan Rasul (sunnahnya). Jika kamu beriman
kepada Allah dan hari kemudia. Yang demikian itu, lebih utama (bagimu) dan
lebih baik akibatnya.
Mentaati Allah dan Rasul dalam arti mematuhi perintahnya dan
menjahui larangannya. Hal ini menunjukkan bahwa orang yang tidak
berhukum kepada al-Kitab dan as-Sunnah dalam berbagai pertikaian, serta
tidak merujuk pada keduanya, maka bukanlah orang yang beriman kepada
Allah dan hari akhir.

BAB III
21

PENUTUP

Berdasarkan rumusan masalah maka pemakalah menyimpulkan sebegaia


berikut:

1. Muhammad bin Abdullah adalah Nabi dan Rasul terakhir yang diutus Allah
Swt. Beliau lahir di Mekkah sekitar 570 Masehi atau pada tahun Gajah dan
wafat di Madinah 632 Masehi pada usia 63 tahun. Ayah beliau bernama
Abdullah bin Abdul Muththalib dan Ibu beliau adalah Aminah binti Wahab.
Menikah pada umur 25 tahun, istri pertamanya bernama Kjadijah, diangkat
menjadi Rasulullah pada umur 40 Tahun, wafat di Madinah, 8 Juni 633 M
(11 Hijriyah) pada usia 63 Tahun dan dimakamkan di Rumah Aisyah yang
saat ini menjadi bagian dari Kompleks Masjid Nabiwiyah.
2. Nabi Muhammad SAW seorang pemimpin informal dalam arti pemimpin
yang sudah ditakdirkan oleh Allah SWT sejak lahir menjadi seorang
pemimpin. Nabi Muhammad SAW memiliki banyak sifat yang membuat
disukai oleh setiap orang yang berhubungan dengannya dan yang membuat
menjadi pujaan para pengikutnya. Namun terdapat pada sifat pribadi Rasul,
yaitu: Siddiq, Amanah, Tabligh, dan Fatanah.
3. Pemimpin harus mampu menjadikan sebagai panutan dan mampu
mengarahkan untuk menjadi suri teladan. Mentaati Allah dan Rasul dalam
arti mematuhi perintahnya dan menjahui larangannya, (Al Qur’an) dan
Rasul (sunnahnya) sebagai pedoman umat manusia bagi dinamika
peradapan Islam selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA
22

Abdurrahman Ya’qub. Pesona Akhlak Rasulullah SAW. Bandung: PT Mizan


Pustaka, 2005
Afzalur Rahman Terjemahan Anas Sidik. Nabi Muhammad Sebagai Seorang
Pemimpin Militer. Jakarta: Amzah, 2002.
Al-Hafiz Abdul Ghani bin Abdul Wahid Al-Maqdisy. Sejarah Rasulullah. Maktab
Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah, 2011
Boedy Abdullah. Manajemen Pendidikan Islam. Jawa Barat: CV Pustaka Setia,
2014.
Hadari Nawawi. Kepemimpinan Menurut Islam. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press, 1993.
Haris Fadhil. Kerugian Korupsi Disebut Capai Rp 509 T, KPK Nilai Lebih Besar
Lagi. Jakarta: detikNews.
https://news.detik.com/berita/d-4459091/kerugian-korupsi-disebut-capai-rp-
509-t-kpk-nilai-lebih-besar lagi?_ga=2.90168795.1994186950.1552276561-
214352290.1552276561. Aksen 11/3/2019 Jam 11.58 Wib
Hendyat Soetopo. Perilaku Organisasi Teori dan Praktek di Bidang Pendidikan.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010.
Isfa. Rasulullah Manusia Tampa Cela. Bandung: CV. Nuansa Aulia, 2008
Kartajaya. Syari'ah Marketing. Bandung: Mizan, 2006
Maulana Wahidudin Khan. Muhammad Nabi untuk Semua. Jakarta: Pustaka
Alvabet, 2005.
Michael H. Hart Terjemahan M. Nurul Islam. 100 Tokoh Paling Berpengaruh di
Dunia. Jakarta Selatan: Naura Book (PT Mizan Publika), 2012.
M. Ihsan Dacholfany. Peran Kepemimpinan Peguruan Tinggi Islam dalam
Membangun Peradapan Islam. NIZHAM, Vol. 01. No.02, Juli-Desember
2013
Saefullah. Manajemen Pendidikan Islam. Bandung: CV Pustaka Setia, 2014
Suraiya Ishak. Model Kepemimpinan Etika Berlandas Sirah Nabi Muhammad
SAW. Jurnal Hadhari 3 (2) (2011) 23 - 44
23

Rusman Siregas. Biografi Nabi Muhammad, Manusia Teragung Sepanjang Masa.


Ensiklopedia Shirah Nabawi: Minggu, 10 Juni 2018 - 16:27. Akses 12
Maret 2019 https://ramadan.sindonews.com/read/1313232/70/biografi-nabi-
muhammad-manusia-teragung-sepanjang-masa-1528622826
The Ahl-Ul-Bayt World Assembly. Teladan Abadi Sang Adiinsan Muhammad
Rasulullah SAW. Jakarta: Al Huda, 2009
Umar Sidiq. Kepemimpinan Dalam Islam: Kajian Tematik Dalam Al-Quran dan
Hadits. Dialogia, Vol. 12 No. 1 Juni 2014
Yusno Abdullah Otta. Madinah dan Pluralisme Sosial (Studi Atas Kepemimpinan
Rasulullah SAW). Jurnal Al-Syir’ah Vol. 8, No. 2, Desember 2010
Zaeny. Khilafah Islamiyah Dan Profil Kepemimpinan Pada Lembaga Keagamaan
Di Indonesia. Jurnal TAPIs Vol.11 No.2 Juli-Desember 2015.

Anda mungkin juga menyukai