Merajut Tali Kebangsaan Melalui Penerapan Program Kedaulatan Pangan,
Konservasi Lingkungan Berbasis Pemberdayaan
Bangsa pada hakikatnya merupakan penjelmaan dari sifat kodrat manusia
tersebut dalam merealisasikan harkat dan martabat kemanusiaan. Manusia membentuk suatu bangsa karena untuk memenuhi kodratnya yaitu sebagai individu dan makhluk sosial, oleh karena itu deklarasi bangsa tidak didasarkan pada deklarasi individu sebagaimana bangsa liberal. Rasa cinta terhadap bangsa adalah rasa kebanggaan, rasa memiliki, rasa menghargai, rasa menghormati dan loyalitas yang dimilki oleh setiap individu pada negara dimana tempat ia tinggal. Oleh karena itu, rasa cinta terhadap bangsa dan negara perlu ditumbuh kembangkan dalam jiwa setiap individu sejak usia dini yang menjadi warga dari sebuah negara atau bangsa agar tujuan hidup bersama dapat tercapai. Cara untuk menumbuhkembangkan atau merajut tali kebangsaan yaitu melalui penerapan program kedaulatan pangan. Kedaulatan pangan adalah hak asasi manusia untuk pemenuhan kebutuhan pangannya, hak untuk menentukan hidup sendiri, hak masyarakat adat menentukan wilayah, dan hak masyarakat desa untuk memproduksi kebutuhan lokal dan pasar nasional. Kedaulatan pangan merupakan alternatif kebijakan dari kebijakan pasar bebas sehingga pangan diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat dan nasional. Oleh karena itu konsep kedaulatan pangan tidak hanya menekankan pada tersedianya pangan dalam jumlah yang cukup dan baik, tapi juga harus diproduksi melalui metode yang dapat dipertanggungjawabkan secara ekologis dan berkelanjutan, serta hak masyarakat untuk mendefinisikan sistem pangan dan pertaniannya yang sesuai dengan kondisi ekologis, sosial, dan budaya lokal masyarakat. Selain itu, kedaulatan pangan dapat dilakukan dengan cara mikrobiologi pertanian. Pengendalian hama dan penyakit tanaman dengan menggunakan bakteri serta pengolahan tanah dengan mempertimbangkan mikroorganisme yang menguntungkan di dalam tanah dapat memungkinkan terjadinya peningkatan hasil produksi pertanian secara signifikan. Pemanfaatan mikrobiologi tidak hanya dalam masa produksi, namun juga pada masa pra produksi dan pasca produksi. Pra produksi dengan teknik rekayasa dan kultur jaringan yang memungkinkan terjadinya varietas tanaman yang baik. Sedangkan mikrobiologi pasca produksi pertanian lebih mengarah pada pengolahan hasil produksi pertanian, yang dapat meningkatkan nilai tambah dan gizi dari hasil pertanian tersebut, dengan begitu kedaulatan pangan bukan lagi impian, namun sebuah kenyataan. Program konservasi lingkungan juga merupakan salah satu cara untuk merajut tali kebangsaan. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kepedulian masyarakat atas pentingnya lingkungan hidup yang baik dan sehat, meningkatkan kapasitas masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup, melibatkan masyarakat secara aktif untuk berperan serta dalam pelestarian lingkungan serta meningkatkan kualitas lingkungan yang bersih dan hijau. Pentingnya keterlibatan masyarakat bukan sekedar objek, melainkan sekaligus subjek dalam mencapai kelestarian lingkungan hidup. Artinya masyarakat berhak untuk berperan serta dan ambil bagian dalam pengelolaan lingkungan hidup, sebagaimana tercermin dalam dalam pasal 5, ayat 1, 2, dan 3, UU Nomor 23 Tahun 1997 tentang lingkungan. Keterlibatan masyarakat dalam mengolah lingkungan hidup sejalan dengan pendekatan dalam pembangunan dengan pendekatan pembangunan yang berpusat pada manusia. Dalam usaha pemberian peran serta oleh pemerintah terhadap masyarakat dan keterlibatannya terhadap proses pembangunan lingkungan dapat diwujudkan dengan cara dilibatkannya masyarakat mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan pengawasan hingga evaluasi pembangunan. Hal ini dimaksudkan agar masyarakat mempunyai kepedulian dan rasa memiliki atas setiap program pembangunan terutama yang berorientasi terhadap pembangunan ekonomi masyarakat dan lingkungan. Maksud yang lain agar ketergantungan masyarakat terhadap sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui dapat dikurangi karena tingkat kesadaran lingkungan yang tinggi. Oleh karena itu keterlibatan masyarakat merupakan faktor yang sangat penting dalam menjamin kesuksesan, kesinambungan, dan pengembangan program yang dibuat oleh pemerintah. Dalam kaitan ini peran masyarakat secara individu dan kelompok adalah perpanjangan tangan pemerintah sebagai agen pembaharu, yang akhirnya melalui kelompok inilah dimulai perubahan budaya dan perilaku masyarakat dari yang acuh tak acuh menjadi masyarakat yang peduli dan sadar lingkungan. Berdasarkan uraian di atas, pembangunan berwawasan lingkungan, mau tidak mau adalah merupakan keharusan bagi pemerintah dan masyarakat.