Anda di halaman 1dari 2

ESTIMASI BIAYA

A. Konsep Estimasi Biaya


Estimasi biaya adalah pengembangan hubungan yang terdefinisi dengan
baik antara objek biaya dan pemicu biayanya untuk tujuan memprediksi
biaya. Estimasi biaya sangat penting untuk industri konstruksi. Proyek
konstruksi besar sering diperoleh atas dasar penawaran yang kompetitif.
Kontraktor yang menawar proyek-proyek ini harus memiliki metode estimasi
biaya yang akurat untuk memenangkan bagian mereka dari penawaran dan
untuk mendapatkan keuntungan. Metode estimasi biaya untuk kontraktor
mengembangkan analisis terperinci dari biaya material dan tenaga kerja yang
dapat dilacak langsung ke proyek, serta proyeksi biaya tidak langsung,
sebaiknya menggunakan analisis aktivitas
B. Peran Strategis Estimasi Biaya
Titik awal penting untuk manajemen biaya strategis adalah memiliki
perkiraan biaya yang akurat. Pendekatan strategis berwawasan ke depan.
Dengan demikian, estimasi biaya merupakan elemen penting darinya.
Estimasi biaya memfasilitasi manajemen strategis dalam dua cara penting,
diantaranya (1) Membantu memprediksi biaya masa depan menggunakan
penggerak biaya berbasis aktivitas, berbasis volume, struktural, atau eksekusi
yang telah diidentifikasi sebelumnya, dan (2) Membantu mengidentifikasi
pemicu biaya utama untuk objek biaya dan pemicu biaya mana yang paling
berguna dalam memprediksi biaya
C. Langkah-Langkah Estimasi Biaya
Terdapat 6 langkah-langkah dari estimasi biaya, diantaranya yakni :
1. Tentukan Obyek Biaya yang Akan Diestimasi
Meskipun mungkin tampak dasar, menentukan biaya tertentu yang akan
diestimasi membutuhkan kehati-hatian. Misalnya, jika tujuannya adalah
untuk memperkirakan biaya produk untuk meningkatkan harga produk,
objek biaya yang relevan adalah produk yang diproduksi di pabrik.
2. Tentukan Penggerak Biaya
Cost driver adalah faktor penyebab yang digunakan dalam estimasi biaya.
Mengidentifikasi pemicu biaya adalah langkah paling penting dalam
mengembangkan perkiraan biaya. Sejumlah penggerak yang relevan
mungkin ada, namun beberapa mungkin tidak langsung terlihat.
3. Kumpulkan Data yang Konsisten dan Akurat
Setelah pemicu biaya dipilih, akuntan manajemen mengumpulkan data
tentang objek biaya dan pemicu biaya. Data harus konsisten dan akurat.
Konsisten berarti bahwa setiap periode data dihitung menggunakan dasar
akuntansi yang sama dan semua transaksi dicatat dengan benar pada
periode terjadinya. Selanjutnya, untuk keakuratan data tergantung pada
sumbernya. Terkadang data yang dikembangkan di dalam perusahaan
sangat andal, sebagai hasil dari kebijakan dan prosedur manajemen untuk
memastikan keakuratannya. Sumber data eksternal, termasuk sumber
pemerintah, dan sumber lainnya, memiliki tingkat akurasi yang berbeda-
beda. Pilihan pemicu biaya memerlukan pertukaran antara relevansi
pemicu dan konsistensi serta akurasi data.
4. Gambarkan Datanya
Tujuan dari grafik data adalah untuk mengidentifikasi pola yang tidak
biasa. Setiap pergeseran atau nonlinier dalam data harus diberikan
perhatian khusus dalam mengembangkan perkiraan.
5. Pilih dan Gunakan Metode Estimasi
Kedua metode estimasi memiliki perbedaan kemampuan untuk
memberikan akurasi yang unggul dalam estimasi biaya relatif terhadap
biaya keahlian dan sumber daya yang dibutuhkan. Dalam hal ini, akuntan
manajemen memilih metode dengan presisi/biaya trade-off terbaik untuk
tujuan estimasi
6. Nilai Keakuratan Perkiraan Biaya
Langkah terakhir yang penting dalam estimasi biaya adalah
mempertimbangkan potensi kesalahan saat estimasi disiapkan. Ini
melibatkan pertimbangan kelengkapan dan kesesuaian pemicu biaya yang
dipilih pada langkah 2, konsistensi dan akurasi data yang dipilih pada
langkah 3, studi grafik pada langkah 4, dan ketepatan metode yang dipilih
pada langkah 5.

Anda mungkin juga menyukai