Anda di halaman 1dari 3

2.

RINITIS VASOMOTOR

BATASAN
Rinitis vasomotor adalah sindroma/gejala-gejala kronik yang berupa pilek encer, bersin-
bersin dan buntun hidung yang tidak diketahui dasar penyebabnya.

PATOFISIOLOGI / ETIOLOGI
- Etiologi pasti belum diketahui.
- Diperkirakan ada ketidakseimbangan sistem sarag otonom, yaitu antara aktivitas
kolenergik dan adrenergik dengan berbagai faktor yang mempengaruhi masing-
masing.
- Biasanya ada hubungan dengan kelembaban udara yang tinggi dan udara dingin.

GEJALA KLINIK
- Pilek encer.
- Bersin-bersin paroksismal.
- Buntu hidung.
- Biasanya kambuh waktu pagi (dingin), mendung (kelembaban tinggi).

DIAGNOSIS

1. Anamnesis yang cermat dan teliti


2. Pemeriksaan fisik
- Rinoskopi anterior:
Pada saat serangan:
- Konka udim
- Sekret serokumulus
- Warna mukosa tidak khas
3. Pemeriksaan tambahan
- Transiluminasi
- x-foto sinus (water), bila dicurigai adanya penyulit.
- Tes alergi, untuk menyingkirkan apakah ada latar belakang alergi.

DIAGNOSIS BANDING
- Rinitis alergi
- Rinitis akut (“infectious Rhinitis”)
- Rinitis karena iritan (“irritant Contact Rhinitis”)
- Rinitis medikamentosa (“Drug Induced Rhinitis”)
- Rinitis hormonal (“Hormonally Induced Rhinitis”)

PENYULIT
- Sinusitis paranasal: paling sering sinus maksilaris
- Polip hidung
- Otitis media

TERAPI
Terapi kausal tidak ada; dapat dilakukan terapi simtomatik a.l:
- Kombinasi antistamin dan dekongestan oral sebelum tidur malam/saat serangan.
Antihistamin: CTM, (2-4 mg) pada saat serangan.
Dekongestan oral: Psedoefedrin (30-60 mg) pada saat serangan.
- Meningkatkan kondisi badan.
- Olah raga pagi, gizi cukup, istirahat cukup.
- Kalau buntu dapat dilakukan/diberi:
 Tetes hidung (waktu serangan akut).
 Kaustik konka inferior, atau kalau lebih berat,
 Konkotomi konka inferior (ICOPIM 5-215).
DAFTAR PUSTAKA.

1. Ballenger JJ.Chronic infections of the nasal fossae. In: Ballenger JJ. Diseases of the
nose, throat, ear, head and neck. 13th external ear. In: Philadelphia: Lea & Febiger,
1985:199-204.
2. Kimmelman CP, Ali Gamal HA. Vasomotoe rhinitis. Otolaryngol Clin of North Am
1986;19:65-72.
3. Marshall KG, Attia EL. Disorder of the nose and paranasal sinus. Massachusetts:
PSG Publishing Company, Inc, 1987:195-98.
4. Weir N. Vasomotor rinitis-allergi and non allergi. In: Ballantyne J, Groves J, eds.
Scott-Brown’s diseases of the ear, nose, throat. 3rd ed. London: Butterwoths, 1979:
209-24.

Anda mungkin juga menyukai