Kritikus Hadist
Kritikus Hadist
Perbedaan sikap ulama hadist dalam menilai kualitas periwayat hadist itu
berbeda-beda. Dan perbedaan penilaian ini ada tiga yaitu;
I. Tasyaddud
1. Al-Nasa’i (215-303 H)
2. Ibn al-Madini (161-234 H)
3. Yahya Ibn sa’id (120-198 H)
4. Ibn Ma’in (158-233 H)
5. Abi Hatim al-razi (240-347 H)
II. Tasahhul
Tasahhul merupakan bentuk masdar dari kata tasahhala-yatasahhalu yang
mempuyai arti longgar. Maksudnya adalah mudah memberikan penilaian adil
terhadap seorang periwayat dan kelonggarannya dalam menilai keshahihan hadist.
III. Tawassut
Ulama yang seperti ini lebih proposional dalam memandang kecatatan dan
keadilan seorang periwayat. Ketika tahu seorang periwayat yang melakukan
sesuatu yang merusak Muru’ah-nya, maka dilakukan penyelidikan mengenai
sebab-sebabnya. Mereka melakukan itu karena darurat dan ada sesuatu yang
terpaksa.