Anda di halaman 1dari 6

Terms of Reference (TOR)

FGD Program Dakwah Komunitas


Pemberdayaan Masyarakat Menuju Keluarga Sakinah
Pada Daerah Miskin Berkekerasan di Propinsi Jawa Barat dan Banten
Jakarta, 18 – 19 Oktober 2022

I. Pendahuluan

Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah (PPA) mencanangkan program Dakwah Komunitas untuk


merespon problem kemiskinan dan kekerasan yang dihadapi oleh masyarakat di propinsi
Jawa Barat (Jabar) dan Banten. Problem kemiskinan dan kekerasan tersebut disampaikan
oleh Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Jabar dan Banten pada rapat konsolidasi di akhir tahun
2021. Perhatian khusus diberikan pada 5 kabupaten, yaitu: Karawang, Indramayu,
Tasikmalaya, Lebak dan Pandeglang. PPA kemudian melakukan koordinasi internal dan
menunjuk Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan (MEK) sebagai koordinator bersama
dengan Majelis Pedidikan Dasar (Dikdas) dan Majelis Kesehatan (MKes) untuk memberikan
supervisi program Dakwah Komunitas pada Wilayah dan Daerah yang dimaksud. Para
pimpinan Majelis kemudian membentuk Tim Pokja yang terdiri dari perwakilan ketiga
Majelis tersebut.

Program Dakwah Komunitas diharapkan bisa menjadi model dakwah lintas majelis
‘Aisyiyah dalam merespon masalah-masalah yang ada di tengah masyarakat. Keberhasilan
program ini sepenuhnya bertumpu pada kepemimpinan lokal atau champion di tingkat
kecamatan dalam membuat perencanaan sekaligus mengelola program serta aktivitas-
aktivitas yang digagas. Strategi ini selaras dengan karakter ‘Aisyiyah sebagai organisasi yang
memiliki kekuatan di tingkat akar rumput. Secara keseluruhan ada 15 kecamatan yang akan
dijadikan permodelan atau pilot project. Pada setiap kecamatan telah ditunjuk seorang
champion yang dipilih oleh Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) bersama dengan Pimpinan
Daerah ‘Aisyiyah (PDA). Program Dakwah Komunitas akan dilakukan selama 6 bulan mulai
Februari – Juli 2022.

II. Hasil Asesmen Awal: Sebuah Lingkaran Masalah Kemiskinan dan Kekerasan

Problem kemiskinan disertai dengan bentuk-bentuk kekerasan baik fisik, kultural


maupun struktural, merupakan sebuah situasi yang kompleks. Kemiskinan dan kekerasan
menjadi sebuah lingkaran persoalan dimana satu masalah menjadi sebab dan sekaligus akibat
bagi masalah yang lain. Hal ini sejalan dengan hasil kajian internal PPA yang memahami
masalah kemiskinan dan kekerasan melalui kacamata multidimensi meliputi: (1) keterbatasan
ekonomi; (2) kurangnya akses hak pendidikan dasar; (3) terbatasnya hak layanan kesehatan
masyarakat; dan (4) minimnya perlindungan dari tindak kekerasan. Oleh karena itu upaya
penanganan dan pencegahan masalahnya memerlukan pendekatan lintas sektor/majelis dan
dengan melibatkan sebanyak mungkin pihak-pihak terkait/multistakeholders.

Kemiskinan di Indonesia menunjukkan angka sebesar 9,71% pada akhir tahun 2021.
Angka kemiskinan di kabupaten Tasikmlaya dan Pandeglang relatyif lebih tinggi yaitu
berturut-turut mencapai 10,84%, dan 10,72%. Sementara tingkat kemiskinan sedikit lebih
rendah di kabupaten Karawang (9,26%), Indramayu (9,21%), dan Lebak (9,24%). Hasil
asesmen awal yang dilakukan secara daring oleh Tim Pokja memberikan gambaran tingkat

1
harapan hidup yang rendah (68,54 tahun) di kabipaten Tasikmalaya dan juga banyaknya
penyandang disabilitas serta kasus stunting. Sementara di Pandeglang banyak kelompok-
kelompok masyarakat yang berada pada level sangat miskin khususnya mereka para nelayan
dan pedagang kecil. Problem kemiskinan di kabupaten Lebak dan Karawang berdampak pada
banyaknya kantong Pekerja Migran Indonesia (PMI) illegal selain tingginya angka kematian
ibu dan anak pada saat melahirkan. Di kabupaten Lebak bisa dicatat rendahnya Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) salah satunya ditandai dari banyaknya penyandang disabilitas
sebagai akibat berkekurangan gizi.

Problem kekerasan pada perempuan dan anak-anak (perempuan serta laki-laki)


merupakan sebuah fenomena gunung es di hampir semua kabupaten. Lingkaran kekerasan
fisik, kultural dan struktural telah menjadi problem akut di wilayah-wilayah tersebut. Dari
kabupaten Tasikmalaya dilaporkan adanya kenaikan kasus kekerasan pada anak sebesar
143%. Sementara kabupaten Lebak, Karawang dan Pandeglang mencatatkan tingginya
praktek pernikahan anak yang menghasilkan kehamilan dini dan selanjutnya berdampak pada
tingginya kematian ibu dan anak. Bahkan dari kabupaten Indramayu dilaporkan adanya kasus
kekerasan seksual (perkosaan) pada anak yang dilakukan oleh anggota keluarganya sendiri.

Selain problem kemiskinan dan kekerasan yang ada di masyarakat, asesmen awal juga
mengidentifikasi beberapa masalah terkait dengan sumberdaya manusia pada kepengurusan
di tingkat daerah. Masalah-masalah tersebut diantaranya:

 Secara umum terdapat persoalan kekurangan sumber daya manusia terutama di


tingkat pengurus sehingga banyak terjadi rangkap jabatan di tingkat PDA dan PCA.
Pengurus yang aktif adalah mereka yang tidak rangkap jabatan.
 Program terlaksana tapi seringkali tidak tuntas dan tidak berkelanjutan.
 Jumlah anggota cukup banyak namun tidak siap ditunjuk sebagai pengurus karena
berbagai faktor: usia, lokasi jauh dan kesibukan kerja.
 Pengurus gagap dalam mengidentifikasi masalah kemiskinan dan kekerasan
masyarakat umum; lebih lancar menjelaskan program-program yang sifatnya internal
dan ada pendanaan, tentang amal usaha pendidikan dan kesehatan.
 Beberapa kelompok kader/fasilitator yang pernah dibentuk oleh MKes perlu didata
lebih rinci karena berpotensi dijadikan angota tim Pokja Kecamatan untuk Dakwah
Komunitas.

III. Tujuan Program

Program Dakwah Komunitas secara umum bertujuan untuk memberdayakan


kelompok-kelompok masyarakat yang berada dalam situasi berkemiskinan dan berkekerasan
di wilayah propinsi Jabar dan Banten. Proses pemberdayaan diterjemahkan kedalam
aktivitas-aktivitas produktif, pendampingan, edukasi dan juga advokasi di bidang ekonomi,
pendidikan dan kesehatan. Sehingga program ini memliki beberapa tujuan khusus yaitu
untuk:

1. Menciptakan aktivitas-aktivitas pemberdayaan ekonomi ketenagakerjaan.


2. Memberikan pendampingan bagi pemenuhan hak pendidikan dasar.
3. Memberikan edukasi dan pelayanan kesehatan masyarakat.

2
4. Mengupayakan advokasi kebijakan pencegahan dan perlindungan dari kekerasan pada
perempuan, anak serta kelompok rentan lainnya.
IV. Rencana Pelaksanaan Program

Faktor lain yang akan menyumbang pada keberhasilan Dakwah Komunitas adalah
program dan aktivitas berbasis data atau problem nyata masyarakat. Untuk mendapatkan
gambaran awal tentang masalah-masalah yang ada di masyarakat Tim Pokja telah melakukan
asesmen daring sebanyak 2 kali. Asesmen daring ini akan diperdalam dengan asesmen
lapangan dimana Tim Pokja bersama dengan PDA dan para champion kecamatan melakukan
observasi terhadap masalah-masalah yang sebelumnya telah diidentifikasi pada saat asesmen
awal. Asesmen lapangan juga sekaligus untuk melihat kesiapan PDA dan para champion
dalam merencanakan dan melaksanakan program dan aktivitas yang akan dilakukan. Tujuan
lain dari asesmen lapangan adalah membantu para champion menemukan mitra untuk
berjejaring dan bekerjasama dalam melaksanakan program Dakwah Komunitas di masing-
masing kecamatan terpilih.

Berikut adalah rencana pelaksanaan beserta time line program Dakwah Komunitas
yang diusulkan oleh Tim Pokja:

Tabel 1. Rencana Pelaksanaan Program dan Time Line

No Program dan Aktivitas Waktu Tempat/PIC


1 Koordinasi dan asesmen pertama antar Tim Online/MEK
Pokja dan dengan PWA/ PDA terpilih.

2 Asesmen kedua dengan PDA untuk 27 Januari 2022 Online/MEK


mendengarkan kesiapan dan modalitas 09.00 – 11.00: Jabar
kepemimpinan dan program/aktivitas yang 13.00– 15.00: Banten
sudah dilaksanakan.

3 Asesmen lapangan: observasi dan On the site


wawancara untuk memahami situasi,
kesiapan kepemimpinan lokal, modalitas
program, kemungkinan jejaring dan
kerjasama, dan identifikasi peluang pintu
masuk program.
Tim 1: Kab. Tasikmalaya 8 – 9 Februari Neni, Arifah, Hirfa
Tim 2: Pandeglang 14 – 17 Februari Neni, Arifah, Hirfa
Tim 3: Karawang, Indramayu dan Lebak 16 Maret All Tim
(daring)

4 FGD dengan semua champion, 18 – 19 Oktober 2022 Jakarta/Tim Pokja


pendamping di PWA dan PDA, tim
Pokja, dan PPA. Tujuan untuk: (1)
memberikan pembekalan kepemimpinan
dan manajemen program; (2) curah
pendapat alternatif aktivitas; (3)
pemilihan aktivitas unggulan di setiap
kecamatan; dan (4) pembuatan timeline
aktivitas unggulan; (5) launching
program.

3
5 Launching program Online/PPA
6 Pelaksanaan program dan aktivitas
7 Monitoring dan evaluasi Online dan kunjungan
lapangan
8 Pelaporan dan pembelajaran/refleksi Online

V. Nama Kegiatan
Focus Group Discussion (FGD) Champions Dakwah Komunitas Aisyiyah

VI. Waktu dan Tempat Kegiatan

Kegiatan FGD Dakwah Komunitas dilaksanakan secara luring pada tanggal 18 – 19 Oktober
2022 di TK Aisyiyah Bustanul Athfal Tebet, DKI Jakarta.

VII. Penanggungjawab dan Pelaksana

Pelaksana utama program Dakwah komunitas adalah para champion di tingkat


kecamatan yang akan mendapat dukungan dari PDA masing-masing. Tim Pokja PPA
bertugas untuk memfasilitasi proses persiapan dan sekaligus memberikan supervisi pada saat
pelaksanaan program. Berikut adalah daftar Tim Pokja dan pelaksana program Dakwah
Komunitas selengkapnya, termasuk para champion atau PIC kecamatan yang sudah ditunjuk.

Pembina:
Ketua Majelis Ekonomi Ketenagakerjaan PPA 1 orang
Ketua Majelis Kesehatan PPA 1 orang
Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah PPA dan Jajaran = 5 orang

Tim Pokja:
Ketua (sekaligus anggota) : Arifah Rahmawati (MEK)
Sekretaris (sekaligus anggota): Neni Herlina (Dikdasmen)
Anggota : 1. Nor Rochman (MKes)
2. Dewi Amanatun (MEK)
3. Dien Malik Fajar (Dikdasmen)
4. Hirfa Turahmi (MKes)
5. Fahriany (Dikdasmen)

Tim Teknis TK ABA Tebet, DKI Jakarta = 4 orang

VIII. Peserta Kegiatan

Daftar nama peserta/champion Kecamatan dan Pembina di tingkat PDA dan PWA sebanyak
22 orang, dapat dilihat pada table 2 berikut:

Tabel 2. Pelaksana di Tingkat Wilayah, Daerah dan Kecamatan (champion):

PWA PDA Kecamatan Champion/PIC

4
BANTEN 1.Lebak 1.Leuwidamar Een Nuraeni
Enong Yustianti Muniroh 081213341822
0818 0802 2237 0831 3951 8697 2.Rangkasbitung Lela Khotimatulaela
087881827555
3.Cibadak Lilis Padilah
089516899209
2.Pandeglang 1. Labuan Tetu Maftuhah
Wiwit Sulistiawati 085780464313
0859 6640 0037 2.Menes Eneng Suarah
08387448349
3.Cisata Siti Mahmudah
08777384154
JAWA BARAT 3.Karawang 1.Karawang Barat Kokom

2.Karawang Timur Iyus Susiah

3.Cikampek Yayah Lutfiyah

4.Indramayu 1. Juntinyuat Aam Aminah


Nuraliyah 082321232631
Suryaningsih 2.Indramayu Lili Yulianah, S.Pd.I
0877 1066 1901 081222101037
3.Kandanghaur Mayasari
08996549777
5.Tasikmalaya 1. Cigalontang Rosmini
Tika Ikhwatika 085223942534
0853 1879 8592 2.Leuwisari Awang
081323614362
3.Sariwangi Aisyiyah
085294574105

IX. Jadwal Acara

Hari Pertama Selasa, 18 Oktober 2022

No Waktu Kegiatan Fasilitator

1. 08.00-10.00 WIB Registrasi Peserta Tim Teknis


2. 10.00-11.00 WIB Pembukaan Tim Teknis
3. 11.00-12.00 WIB Personal Introduction PIC : Arifah
4. 12.00-13.00 WIB ISHOMA
5. 13.00-15.00 WIB Coaching Champions PIC : Dien Malik
6. 15.00-17.00 WIB Perencanaan DK PIC : Fahriany
7. 17.00-18.30 WIB ISHOMA
8. 18.30-20.30 WIB Strategi DK PIC : Neni Herlina
9. 20.30-21.30 WIB Persiapan Presentasi All Tim Pokja

5
Hari Kedua Rabu , 19 Oktober 2022

No Waktu Kegiatan Fasilitator

1. 08.00-12.00 WIB Presentasi All Tim Pokja


2. 12.00-13.00 WIB ISHOMA Tim Teknis
3. 13.00-17.00 WIB Pelatihan Keterampilan Ecoprint Tim Teknis
4. 17.00-18.30 WIB ISHOMA
5. 18.30-20.30 WIB Penyusunan Time Line DK All Tim Pokja
6. 20.30-21.00 WIB Penutupan Tim Teknis

X. Penutup

Demikian TOR ini disampaikan sebagai acuan, semoga ikhtiar program Dakwah
Komunitas untuk pemberdayaan masyarakat miskin berkekerasan menuju keluarga Sakinah
berjalan dengan baik dan lancar.

Jakarta,14 Oktober 2022


Penanggungjawab, Pelaksana,
Ketua Majelis Dikdasmen Tim Task Force
Dakwah Komunitas Aisyiyah

Dra. Fitniwilis, M.Pd Neni Herlina, S.Pd, M.A.P

Mengetahui,
Koordinator Pendidikan PP Aisyiyah

Prof. Dr, Masyithoh Chusnan, M.Ag

Anda mungkin juga menyukai