Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN AKHIR TAHUN

PELAKSANAAN PROGRAM USAID MADANI


(PEREKAT DEMOKRASI)

“DISCLAIMER: Penerbitan dokumen ini dimungkinkan berkat dukungan Badan Pembangunan Internasional
Amerika Serikat (USAID). Isi dari dokumen ini merupakan tanggung jawab …………………………………… dan tidak
sepenuhnya mencerminkan pandangan USAID atau Pemerintah Amerika Serikat”
DAFTAR ISI
Pengantar..........................................................................................................................................................3
A. PENDAHULUAN.....................................................................................................................................4
B. RENCANA PROGRAM TAHUN KE-2.................................................................................................5
C. GAMBARAN PELAKSANAAN PROGRAM TAHUN KE-2 DAN HASILNYA...............................7
D. ANALISA FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT.............................................................15
E. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI..............................................................................................18
F. LAMPIRAN:...........................................................................................................................................18

2
Pengantar
Puji Syukur Alhamdulillah, selama kurang lebih 2 tahun berjalan, Program USAID MADANI di Kabupaten
Tangerang berjalan dengan sangat baik. Perkumpulan Masyarakat Untuk Demokrasi (PEREKAT Demokrasi)
yang dimandatkan sebagai Distric Support Partner (DSP) untuk memberikan dukungan tehnis dan non tehnis
terhadap Lead Partner (LP) yakni Forum Peduli Kesehatan Ibu dan Anak (FOPKIA) telah melaksanakan
tugasnya dengan baik.

Selama 2 tahun menjalankan program Simpul Belajar MADANI, secara kelembagaan, Perekat Demokrasi
mendapatkan banyak hal, diantaranya peningkatan kapasitas kelembagaan, pengalaman melakukan
pendampingan, serta kesempatan memperkuat kembali jejaring Perekat Demokrasi baik ke Birokrasi, jaringan
CSO, Jaringan Media dan juga jaringan Sektor Privat.

Dalam proses pelaksanaan program, tentunya kami Perekat Demokrasi merasa masih banyak
kekurangan baik terkait tehnis dan seremoni kegiatan, terutama juga dalam hal substansi, output
maupun outcome program. Namun demikian, upaya memberikan yang terbaik bagi pencapaian
program terus kami ikhtiarkan.

Bagi kami Perekat Demokrasi, sebuah lembaga lokal yang masih minim pengalaman dan
sumberdaya, hal ini sungguh menjadi kesempatan dan pengalaman yang sangat berharga dapat
bermitra dan bekerjasama dengan USAID MADANI. Tentunya, kami mohon maaf apabila selama
perjalanan kerjasama ini ada hal-hal yang kurang berkenan.

Semoga, kedepan kelembagaan kami Perekat Demokrasi, FOPKIA dan juga CSO-CSO yang terlibat
dalam Learning Forum Sehat Gemilang dapat mengimplementasikan berbagai pengetahuan, Skill
dan value yang telah didapatkan selama proses pembelajaran dalam Learning Forum Sehat
Gemilang.

Akhir kata, kami haturkan ucapan terimakasih kepada USAID MADANI yang telah memberikan
kesempatan bagi Perekat Demokrasi dan CSO-CSO yang terlibat dalam Learning Forum Sehat
Gemilang untuk belajar bersama dalam upaya meningkatkan kapasitas lembaga sekaligus
memberikan daya tahan, eksistensi dan keberlanjutan CSO-CSO di Kabupaten Tangerang.

Salam Hangat

KHOERUN HUDA
Direktur PEREKAT Demokrasi

3
A. PENDAHULUAN
Perekat Demokrasi adalah lembaga independen yang berlokasi di Kabupaten Tangerang, memiliki
visi mendorong terwujudnya masyarakat yang kritis, dinamis dan partisipatif dalam sistem
demokrasi, mendorong sistem yang transparan , akuntabel dan berpihak pada masyarakat miskin.
Mendorong terwujudnya Pelayanan Publik yang demokratis dan dapat diakses oleh masyarakat dan
berprespektif gender. Perekat Demokrasi memiliki pengalaman yang cukup dalam melaksanakan
program-program peningkatan kapasitas dan pemberdayan masyarakat. Pun termasuk dalam
mendorong partisipasi aktif melibatkan kelompok-kelompok basis atau elemen masyarakat lainya.

Semenjak 17 Juni 2020 Perekat Demokrasi mengajukan Proposal ke USAID-MADANI dengan


Nomor aplikasi RFA Banten Batch 3 #09 Sebagai Madani Suport Partner. Setelah melalui
beberapa tahapan dan verifikasi serta setelah mendapatkan Duns Number akhirnya pada tanggal 14
Oktober 2020 Perekat Demokrasi secara resmi bergabung dan menandatangani kontrak kerja dengan
USAID- MADANI. Tahun 2022 ini memasuki tahun kedua pelaksanaan program Simpul Belajar
Madani terhitung 11 Februari 2022 sampai dengan 11 Februari 2023.

Sebagaimana halnya tahun pertama, dalam kegiatanya, Perekat Demokrasi berperan sebagai Suport
Partner untuk lembaga Forum Peduli Kesehatan Ibu dan Anak (FOPKIA) sebagai Lead Partner
dalam program Simpul Belajar Madani di Kabupaten Tangerang. Perekat Demokrasi dimandatkan
untuk memberikan dukungan tehnis dan non tehnis kepada FOPKIA berupa penguatan jaringan
kepada stakholder terkait baik instansi Pemerintah, Swasta ataupun juga kepada jaringan Organisasi
Masyarakat Sipil (OMS) yang ada di Kabupaten Tangerang serta penguatan tehnis lainya dalam
rangka menjalankan program Simpul Belajar MADANI. Adapun fokus isu yang menjadi garapan dari
FOPKIA adalah isu tematik yakni persoalan Kesehatan Ibu Hamil dan Bayi Baru Lahir di Kabupaten
Tangerang. Hal lain yang menjadi tugas Perekat Demokrasi adalah mendorong isu-isu yang lebih
makro yang menjadi target capaian USAID MADANI. yakni diantaranya terkait dengan
Akuntabilitas Pemerintah Daerah, Keberlanjutan dan kemandirian Civil Society Organization (CSO)
di Kabupaten Tangerang, serta isu-isu keberagaman dan toleransi yang ada di Kabupaten Tangerang.

Dengan mengacu pada panduan Workplan yang sudah dibuat sebelumnya, Perekat Demokrasi
berupaya melaksanakan berbagai tahapan kegiatan dengan sebaik-baiknya dengan sistem, pola dan
alat ukur yang jelas. Sehingga ouput dan outcome yang ditargetkan dapat tercapai secara maksimal.
Pada Periode tahun kedua ini , Perekat Demokrasi telah berhasil melaksanakan seluruh kegiatan yang
tertuang Workplan yang bertujuan memberikan dukungan terhadap kerja-kerja Lead Partner

4
(FOPKIA) sekaligus melakukan penguatan dan pembelajaran bersama Learning Forum Sehat
Gemilang:

B. RENCANA PROGRAM TAHUN KE-2

Tujuan/Kegiatan Hasil yang diharapkan/Output

Tujuan 1: Memfasilitasi rangkaian acara Meningkatnya pengetahuan Mitra Utama dan


kepemimpinan bagi Mitra Utama dan Simpul Belajar terkait demokrasi lokal dan hak
anggota Simpul Belajar khususnya bagi dasar warga dengan perspektif GESI
perempuan dan kaum muda
Kegiatan 1. Diskusi Tematik : Memahami Hak-hak Dasar Warga dalam Aspek Kesehatan
dan Strategi Advokasi Sektor Kesehatan di Kabupaten Tangerang
2. Diskusi Tematik : " Kebijakan dan Politik Anggaran berbasis Gender di
Kabupaten Tangerang"
3. Diskusi Tematik : Implementasi Keterbukaan Informasi Publik di Kabupaten
Tangerang
4. Sesi ketrampilan kepemimpinan: Teknik menyampaikan pendapat di dalam rapat
dengar pendapat
Tujuan 2: Membantu Mitra Utama Materi advokasi dirumuskan oleh Mitra Utama dan
menyusun bahan advokasi kebijakan Simpul Belajar, dan beberapa kegiatan advokasi
strategis daerah kebijakan strategis di kabupaten dilakukan
Kegiatan 1. Workshop peninjauan materi rekomendasi kebijakan LP terkait Anggaran
Layanan Kesehatan khususnya Kesehatan Ibu Hamil & Bayi Baru Lahir di
Kabupaten Tangerang.
2. Workshop penyempurnaan rekomendasi kebijakan yang disusun oleh LP dan LF
tentang Kesehatan Ibu Hamil & Bayi Baru Lahir berdasarkan penerapan Kartu
Penilaian Komunitas di Kabupaten Tangerang.
3. Memfasilitasi LP dan LF melakukan Audiensi dengan Dinas Kesehatan
Kabupaten Tangerang.
4. Memfasilitasi LP dan LF melakukan audiensi dengan DPRD Kabupaten
Tangerang.

5
Tujuan 3: Terus memperkuat Mitra Kegiatan Simpul Belajar terlaksana secara reguler;
Utama dalam melakukan dan memimpin dan kegiatan bersama dengan pemerintah daerah
Simpul Belajar, untuk menyelenggarakan oleh Mitra Utama dan Simpul Belajar di tingkat
aksi bersama. masyarakat terlaksana
Kegiatan 1. Diskusi integrasi perspektif GESI dalam advokasi LF dan pembahasan/
penajaman mekanisme LF dengan mengintegrasikan perspektif GESI ke dalam
aturan dan mekanisme LF
2. Diskusi refleksi pelaksanaan kegiatan simpul belajar bersama LP dan LF dan
rencana pengembangan LF.
3. Diskusi kolaborasi LP, LF dan Puskesmas Tigaraksa untuk Peningkatan Peran
MKIA pada pemantauan Layanan Kesehatan di Puskesmas.

Tujuan 4: Memperkuat jaringan CSO dan Peningkatan anggota Simpul Belajar dengan
Para Pemangku Kepentingan. keterlibatan pemangku kepentingan yang lebih luas
di tingkat kabupaten, termasuk OMS, sektor swasta,
dan OPD terkait
Kegiatan 1. Diskusi dan silaturahmi dengan wartawan di Kabupaten Tangerang.
2. Diskusi dan silaturahmi dengan Private Sector; Forum Personalia Tangerang
(FKPT) di Kabupaten Tangerang.
3. Pertemuan dengan OMS lainnya yang belum tergabung dalam Simpul Belajar Kab.
Tangerang.
4. Pertemuan Forum Multi Stakholder Di Kabupaten Tangerang

C. GAMBARAN PELAKSANAAN PROGRAM TAHUN KE-2 DAN


HASILNYA

Tujuan 1: Memfasilitasi rangkaian acara kepemimpinan bagi Mitra Utama dan anggota
Simpul Belajar khususnya bagi perempuan dan kaum muda. Program ini terlaksana menjadi
beberapa kegiatan diantaranya :

1) Diskusi Tematik : Memahami Hak-hak Dasar Warga dalam Aspek Kesehatan dan Strategi
Advokasi Sektor Kesehatan di Kabupaten Tangerang.

6
Kegiatan Diskusi Tematik I ini tentang “Memahami Hak-Hak dasar Warga Dalam
Aspek Kesehatan Dan Strategi Advokasi Sektor Kesehatan di Kabupaten Tangerang”
dilaksanakan pada hari Kamis tangal 07 April 2022 di Warung Sunda Telaga Bestari,
Cikupa Tangerang. Kegiatan ini mengundang 3 narasumber yakni :

1. H. Ahmad Baidowi (Tim Banggar DPRD Kab. Tangerang – Fraksi PKB)


2. Subandi Musbah (Direktur Visi Nusantara)
3. Khoerun Huda (Direktur Perekat Demokrasi)
4. Mohammad Romly (Moderator)

Dari kegiatan yang dilaksanakan, setidaknya ada beberapa hal yang menjadi output dari
kegiatan tersebut diantaranya :

a) Peserta Simpul Belajar mendapatkan pengetahuan tentang hak-hak dasarnya sebagai warga
negara khususnya terkait dengan hak atas kesehatan;

b) Peserta Simpul Belajar mendapatkan pengetahuan tentang kompleksitas isu-isu kesehatan


terutama isu Kesehatan Ibu Hamil dan Bayi Baru Lahir (KIA);

c) Peserta Simpul Belajar mendapatkan pengetahuan berbagai kebijakan baik kebijakan


program ataupun kebijakan anggaran yang telah dilakukan oleh Pemerintah Daerah
Kabupaten Tangerang;

d) Peserta Simpul Belajar mendapatkan pengetahuan tentang strategi advokasi dan rencana aksi
yang memungkinkan untuk dilakukan secara kolektif baik oleh Forum Simpul Belajar atau
dilakukan oleh kelompok-kelompok masyarakat lainya.

2) B.1.1.2. Diskusi Tematik : " Kebijakan dan Politik Anggaran Berbasis Gender di Kabupaten
Tangerang.

Kegiatan Diskusi Tematik II ini tentang“Kebijakan dan Politik Anggaran Berbasis Gender di
Kabupaten Tangerang” dilaksanakan pada hari Jum’at tangal 15 April 2022 di Warung Sunda
Telaga Bestari, Cikupa Tangerang. Kegiatan ini mengundang 3 narasumber yakni :

1. Hj. Aida Hubaedah (Anggota DPRD Kab. Tangerang – Fraksi Demokrat)


2. Panji Romdhon (PATTIRO Banten)
3. Khoerun Huda (Direktur Perekat Demokrasi)
4. Solehatul Mursidah (Moderator)

7
Dari kegiatan yang dilaksanakan, setidaknya ada beberapa hal yang menjadi output dari
kegiatan tersebut diantaranya :

a) Peserta Simpul Belajar mendapatkan pengetahuan dan gambaran tentang berbagai


Kebijakan dan Politik Anggaran Responsif Gender di Kabupaten Tangerang;
b) Peserta Simpul Belajar mendapatkan pengetahuan dan pemahaman tentang pentingnya
keadilan anggaran diantaranya dengan merumuskan kebijakan Anggaran Responsif
Gender ;
c) Adanya gambaran sejauh mana keberpihakan dari para pemangku kepentingan di
Kabupaten Tangerang terhadap kebijakan Anggaran Responsif Gender ;
d) Adanya rumusan strategi advokasi dan rencana aksi untuk mendorong meningkatnya
kebijakan Anggaran yang Responsif Gender di Kabupaten Tangerang diantaranya melalui
intervensi kebijakan anggaran Desa.

3) B.1.2.1. Sesi Ketrampilan Kepemimpinan: Teknik Menyampaikan Pendapat Dalam Rapat


Dengar Pendapat.

Kegiatan Diskusi Tematik III ini tentang “Sesi Kepemimpinan : Tehnik Menyampaikan
Pendapat dalam Rapat Dengar Pendapat” dilaksanakan pada hari Jum’at tangal 01 Juli 2022
di Warung Sunda telaga bestari, Cikupa Tangerang. Kegiatan ini mengundang 3 narasumber
yakni :

1. Ari Ujianto (Jala PRT)


2. TB. Adam Ma’rifat (Tenaga Ahli DPR RI)
3. Khoerun Huda (Direktur Perekat Demokrasi)
4. Mohammad Romli (Moderator)

Dari kegiatan yang dilaksanakan, setidaknya ada beberapa hal yang menjadi output dari kegiatan
tersebut diantaranya:

a) Peserta Simpul Belajar mendapatkan pengetahuan dan gambaran tentang konsep advokasi
dengan menyampaikan pendapat atau aspirasi kepada Stakeholder ;
b) Mitra Utama dan Simpul Belajar Sehat Gemilang memahami teknik-teknik dasar dalam
penyampaikan pendapat dalam advokasi di sektor kesehatan di Kabupaten Tangerang serta
memiliki kemampuan fasilitasi forum;

8
c) Mitra Utama dan Simpul Belajar Sehat Gemilang mengetahui tahapan-tahapan dan persiapan
sebelum melakukan Public Hearing atau Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan
Stakeholder terkait.;
d) Adanya rencana tindaklanjut untuk melakukan praktik public hearing/Audiensi kepada
pemangku kepentingan

4) B.2.1.1. Workshop Peninjauan Materi Rekomendasi Kebijakan LP Terkait Anggaran


Layanan Kesehatan Khususnya Kesehatan Ibu Hamil & Bayi Baru Lahir di Kabupaten
Tangerang
Workshop ini dibuka oleh Khoirun Huda (Direktur Perekat Demokrasi). Dalam mengawali
diskusi Huda menyampaikan gambaran progress kegiatan yang telah dilakukan oleh LP
(Lead Partner) FOPKIA dalam melakukan CSC (Community Score Card) dan rekomendasi-
rekomdasi hasil dari poroses CSC untuk dua Puskesmas yang berada di Kecamatan
Teluknaga. Dijelaskan bahwa dalam proses CSC tersebut ditemukan bahwa secara umum
penerima layanan pada dua Puskesmas tersebut sudah puas dengan pelayanan. Akan tetapi
bagi pemberi layanan menganggap pelayanan yang diberikan belum maksimal.

Dari kegiatan yang dilaksanakan, setidaknya ada beberapa hal yang menjadi output dari kegiatan
tersebut diantaranya :

a) Peserta Simpul Belajar mendapatkan pengetahuan tentang prosedur dan mekanisme penyusunan
Policy Brief ;
b) Peserta Simpul Belajar mendapatkan pengetahuan tentang kompleksitas persoalan yang dihadapi
ketika masyarakat mengakses layanan kesehatan terutama isu Kesehatan Ibu Hamil dan Bayi Baru
Lahir (KIA);
c) Adanya data dan bahan yang memadai mengenai tentang porsi anggaran Kesehatan pada APBD
Kabupaten Tangerang, mengetahui nomenklatur anggaran kesehatan, dokumen dan catatan kritis
terkait anggaran Layanan Kesehatan, sebagai bahan penyusunan rekomendasi kebijakan dan
penyusunan instrumen Community Score Card (CSC);
d) Penyempurnaan Rekomendasi Kebijakan yang telah dibuat baik dari sisi substansi ataupun redaksi,
sehingga dapat diterima dan dapat dijadikan acuan penyusunan kebijakan oleh Pemangku
Kepentingan dalam hal ini adalah Puskesmas Tegal Angus, Puskesmas Kampung Melayu Barat
dan atau Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang .

Tujuan 2: Mendukung Mitra Utama dan Simpul Belajar dalam Advokasi Kebijakan Pada
Tema Tertentu

9
1. 2.1.2. Workshop penyempurnaan rekomendasi kebijakan yang disusun oleh LP dan LF
tentang Kesehatan Ibu Hamil & Bayi Baru Lahir berdasarkan penerapan Kartu Penilaian
Komunitas di Kabupaten Tangerang.
Workshop pada kesempatan ini dipandu langsung oleh Khoirun Huda (Direktur Perekat
Demokrasi). Sebelum membahas materi utama pada workshop ini Huda menyampaikan
bahwa Perekat Demokrasi sebagai DSP di Program MADANI ini bertindak selaku mitra
pendamping yang memberikan support dalam penyempurnaan rekomendasi kebijakan yang
disusun oleh Lead Partner (LP) dan Learning Forum Sehat Gemilang (LF) tentang Kesehatan
Ibu Hamil & Bayi Baru Lahir. Ia berharap baik LP maupun LF bisa melaksanakan kegiatan
secara mandiri juga bisa memberikan kontribusi pada CSO-CSO nya untuk perbaikan.

Dari kegiatan yang dilaksanakan, setidaknya ada beberapa hal yang menjadi output dari
kegiatan tersebut diantaranya :
a) Peserta Simpul Belajar mendapatkan pengetahuan tentang prosedur dan mekanisme
penyusunan Policy Brief ;
b) Peserta Simpul Belajar mendapatkan pengetahuan tentang kompleksitas persoalan yang
dihadapi ketika masyarakat mengakses layanan kesehatan terutama isu Kesehatan Ibu
Hamil dan Bayi Baru Lahir (KIA);
c) Penyempurnaan Rekomendasi Kebijakan yang telah dibuat baik dari sisi substansi
ataupun redaksi, sehingga dapat diterima dan dapat dijadikan acuan penyusunan
kebijakan oleh Pemangku Kepentingan dalam hal ini adalah Puskesmas Tegal Angus,
Puskesmas Kampung Melayu Barat dan atau Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang .
Tersusunya dokumen rekomendasi kebijakan Kesehatan Ibu Hamil & Bayi Baru Lahir di
Kabupaten Tangerang berdasarkan hasil pelaksanaan Community Score Card (CSC).

2. 2.2.1. Memfasilitasi LP dan LF melakukan Audiensi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten


Tangerang.
Kegiatan Audiensi FOPKIA dan Simpul Belajar Sehat Gemilang dengan Dinas Kesehatan
Kabupaten Tangerang ini adalah kegiatan yang tertuang dalam Workplane Perekat Demokrasi
namun tidak dibiayai oleh MADANI atau lebih tepatnya adalah kegiatan yang dilaksanakan
sebagai bentuk Cost Sharing dari lembaga Perekat Demokrasi. Kegiatan ini dimaksudkan
dalam upaya membangun relasi yang lebih dekat dengan Dinas Kesehatan sekaligus dalam
upaya melakukan advokasi serta mendorong aspirasi dan usulan
10
kebijakan/program/anggaran Kesehatan Ibu Hamil dan Bayi Baru Lahir pada APBD
Kabupaten Tangerang.
Dari kegiatan yang dilaksanakan, setidaknya ada beberapa hal yang menjadi output dari
kegiatan tersebut diantaranya :
a) Terbangunya Komunikasi yang baik antara Lead Partner (LP), Learning Forum (LF)
dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang
b) Tersampaikanya aspirasi dan usulan kebijakan/program/anggaran Kesehatan Ibu Hamil
dan Bayi Baru Lahir pada APBD Kabupaten Tangerang
c) Adanya Peningkatan Learning Forum (LF) Sehat Gemilang dengan keterlibatan
pemangku kepentingan yang lebih luas di tingkat Kabupaten Tangerang.
d) Bertambahnya pengetahuan dan data Learning Forum (LF) Sehat Gemilang dalam
melakukan kerja-kerja advokasi mengenai isu Pelayanan Publik di Kabupaten
Tangerang.
e) Diserahkanya Policy Brief Kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang

3. 2.2.2. Memfasilitasi LP dan LF melakukan audiensi dengan DPRD Kabupaten Tangerang.

Kegiatan Audiensi dengan DPRD Kabupaten Tangerang ini dilaksanakan pada tanggal 26
September 2022. Sebagaimana halnya kegiatan Audiensi dengan Dinas Kesehatan, Kegiatan
Audiensi dengan DPRD Kabupaten Tangerang ini juga tertuang dalam Workplane Perekat
Demokrasi namun tidak dibiayai oleh MADANI atau lebih tepatnya adalah kegiatan yang
dilaksanakan sebagai bentuk Cost Sharing dari lembaga Perekat Demokrasi. Kegiatan ini
dimaksudkan dalam upaya memperkenalkan keberadaan learning Forum Sehat Gemilang,
membangun relasi yang lebih dekat dengan DPRD Kabupaten Tangerang sekaligus dalam
upaya melakukan advokasi serta Mendorong aspirasi dan usulan
kebijakan/program/anggaran Kesehatan Ibu Hamil dan Bayi Baru Lahir di Kabupaten
Tangerang.

Dari kegiatan yang dilaksanakan, setidaknya ada beberapa hal yang menjadi output dari
kegiatan tersebut diantaranya :
a) Bertambahnya jejaring Lead Partner (LP), Learning Forum (LF) Sehat Gemilang
khusunya jejaring dengan pihak DPRD Kabupaten Tangerang.
b) Tersampaikanya aspirasi dan usulan kebijakan/anggaran Kesehatan Ibu Hamil dan
Bayi Baru Lahir melalui DPRD Kabupaten Tangerang

11
c) Terbangunya Komunikasi yang baik antara Lead Partner (LP), Learning Forum (LF)
dan CSO dengan Komisi II DPRD Kabupaten Tangerang
d) Adanya Peningkatan Learning Forum (LF) Sehat Gemilang dengan keterlibatan
pemangku kepentingan yang lebih luas di tingkat Kabupaten.
e) Terbangunya kesepahaman antara Lead Partner (LP), Learning Forum (LF) dengan
DPRD dalam upaya melakukan advokasi kebijakan anggaran.
f) Adanya penyerahan Policy Brief oleh Lead Partner (LP), Learning Forum (LF)
kepada Komisi II DPRD Kabupaten Tangerang

Tujuan 3: Mendampingi Mitra Utama dan Simpul Belajar melakukan advokasi kebijakan
strategis Daerah

……………………………

Tujuan 4 : Memperkuat jaringan CSO dan Para Pemangku Kepentingan.

1) 4.1.1. Diskusi dan silaturahmi dengan wartawan di Kabupaten Tangerang


Perekat Demokrasi dan Learning Forum (LF) Sehat Gemilang melakukan kegiatan diskusi
dan Silaturrahmi dengan Wartawan Tangerang. Kegiatan ini dalam rangka menjalin
silaturahmi serta menjajaki peluang kerja sama dalam rangka mendorong keberlanjutan
gerakan masyarakat sipil di Kabupaten Tangerang. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari
Kamis 27 Oktober 2022 bertempat di Warung Sunda Telaga Bestari, Cikupa Kabupaten
Tangerang.
Dari kegiatan yang dilaksanakan, setidaknya ada beberapa hal yang menjadi output dari
kegiatan tersebut diantaranya :
a) Bertambahnya jejaring Lead Partner (LP), Learning Forum (LF) Sehat Gemilang
khusunya jejaring pada Sektor Privat yang ada di Kabupaten Tangerang.
b) Semakin dikenalnya keberadaan Lead Partner (LP), Learning Forum (LF) Sehat
Gemilang
c) Terbangunya Komunikasi yang baik antara Lead Partner (LP), Learning Forum (LF)
dan CSO dengan para pegiat media di Kabupaten Tangerang
d) Adanya Peningkatan Learning Forum (LF) Sehat Gemilang dengan keterlibatan
pemangku kepentingan yang lebih luas di tingkat Kabupaten, termasuk OMS, dan
media.

12
e) Bertambahnya pengetahuan dan data Learning Forum (LF) Sehat Gemilang dalam
melakukan kerja-kerja advokasi mengenai isu Pelayanan Publik di Kabupaten
Tangerang.
f) Terbangunya kesepahaman antara Lead Partner (LP), Learning Forum (LF) dengan
para pegiat media untuk melakukan kerjasama-kerjasama program dibidang sosial
khususnya isu kesehatan.

2) 4.1.2. Diskusi dan silaturahmi dengan Private Sector; Forum Personalia Tangerang (FKPT) di
Kabupaten Tangerang
Perekat Demokrasi dan Forum Sehat Gemilang yang merupakan Simpul Belajar USAID
MADANI, melakukan kunjungan Lembaga ke Forum Komunikasi Personalia Kabupaten
Tangerang (FKPT). Kegiatan ini dalam rangka menjalin silaturahmi serta menjajaki peluang
kerja sama dalam rangka mendorong keberlanjutan gerakan masyarakat sipil di Kabupaten
Tangerang. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Jum’at 14 Oktober 2022 bertempat di Kantor
FKPT, Cikupa Kabupaten Tangerang.
Dari kegiatan yang dilaksanakan, setidaknya ada beberapa hal yang menjadi output dari
kegiatan tersebut diantaranya :
a) Bertambahnya jejaring Lead Partner (LP), Learning Forum (LF) Sehat Gemilang
khusunya jejaring pada Sektor Privat yang ada di Kabupaten Tangerang.
b) Semakin dikenalnya keberadaan Lead Partner (LP), Learning Forum (LF) Sehat
Gemilang
c) Terbangunya Komunikasi yang baik antara Lead Partner (LP), Learning Forum (LF)
dan CSO dengan Sektor Privat yang ada di Kabupaten Tangerang
d) Adanya Peningkatan Learning Forum (LF) Sehat Gemilang dengan keterlibatan
pemangku kepentingan yang lebih luas di tingkat kabupaten, termasuk OMS, sektor
Privat.
e) Terbangunya kesepahaman antara Lead Partner (LP), Learning Forum (LF) dengan
FKPT untuk melakukan kerjasama-kerjasama program dibidang sosial khususnya isu
kesehatan.

3) 4.2.1. Pertemuan dengan OMS lainnya yang belum tergabung dalam Simpul Belajar Kab.
Tangerang
Kegiatan ini dalam rangka menjalin silaturahmi serta memperkuat komitmen kolaborasi
kegiatan yang bisa dilaksankan anatar CSO yang tergabung dalam Simpul Belahjar Sehat

13
Gemilang dengan stakeholder yang terkait dengan isu keberlangsungan CSO di Kabupaten
Tangerang baik instansi pemerintah seperti Bappeda, Dinas Kesehatan, Kesbangpol dan
sektor privat Forum Komunikasi Personalia Tangerang (FKPT). Kegiatan ini dilaksanakan
pada hari Kamis 19 Januari 2023 bertempat di Waroeng Sunda Telaga Bestari, Cikupa
Kabupaten Tangerang.
Dari kegiatan yang dilaksanakan, setidaknya ada beberapa hal yang menjadi output dari
kegiatan tersebut diantaranya :
a) Bertambahnya jejaring Lead Partner (LP), Learning Forum (LF) Sehat Gemilang
khusunya jejaring pada jaringan Pesantren.
b) Semakin dikenalnya keberadaan Lead Partner (LP), Learning Forum (LF) Sehat
Gemilang
c) Terbangunya Komunikasi yang baik antara Lead Partner (LP), Learning Forum (LF)
dengan CSO yang belum tergabung Learning Forum (LF) Sehat Gemilang
d) Bertambahnya pengetahuan dan data Learning Forum (LF) Sehat Gemilang dalam
melakukan kerja-kerja kolaborasi dengan CSO-CSO lainya.

4) 4.2.2. Pertemuan Forum Multi Stakholder Di Kabupaten Tangerang


Kegiatan ini dalam rangka menjalin silaturahmi dan memperluas jangkauan Learning Forum
Sehat Gemilang kepada kalangan Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) lainnya yang belum
tergabung dalam Learning Forum Sehat Gemilang, Membangun hubungan dan relasi dengan
CSO diluar Learning Forum Sehat Gemilang, serta merancang rencana pendampingan dan
advokasi bersama.Agenda pertemuan dilaksanakan dengan Organisasi Rabithah Ma’ahid
Islamiyah (RMI) Kabupaten Tangerang. Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) adalah sebuah
organisasi yang berfokus pada dunia Pesantren atau semacam asosiasi Pondok-pondok
Pesantren. Organisasi tersebut memiliki struktur samapai dengan tingkat nasional. Konon
anggotanya mencapai 27 ribu Pondok Pesantren se Indonesia.

Dari kegiatan yang dilaksanakan, setidaknya ada beberapa hal yang menjadi output dari
kegiatan tersebut diantaranya :

a) Bertambahnya jejaring Lead Partner (LP), Learning Forum (LF) Sehat Gemilang
khusunya jejaring pada Sektor Privat yang ada di Kabupaten Tangerang.

b) Semakin dikenalnya keberadaan Lead Partner (LP), Learning Forum (LF) Sehat
Gemilang

14
c) Terbangunya Komunikasi yang baik antara Lead Partner (LP), Learning Forum (LF) dan
CSO dengan multi stakeholder yang terkait dengan keberlangsungan CSO di Kabupaten
Tangerang baik instansi pemerintah seperti Bappeda, Dinas Kesehatan, Kesbangpol dan
sektor privat Forum Komunikasi Personalia Tangerang FKPTdengan para pegiat media
di Kabupaten Tangerang

d) Adanya Peningkatan Learning Forum (LF) Sehat Gemilang dengan keterlibatan


pemangku kepentingan yang lebih luas di tingkat kabupaten, termasuk OMS, dan sector
privat.

e) Bertambahnya pengetahuan dan data Learning Forum (LF) Sehat Gemilang dalam
melakukan kerja-kerja kolaborasi denga multi stakeholder.

f) Terbangunya kesepahaman antara Lead Partner (LP), Learning Forum (LF) dengan
stakeholder yang terkait dengan keberlangsungan CSO di Kabupaten Tangerang baik
instansi pemerintah seperti Bappeda, Dinas Kesehatan, Kesbangpol

D. ANALISA FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT


A. Faktor Pendukung (Kekuatan dan Peluang)
 Selama periode Tahun kedua Program Learning Forum yang dilaksanakan secara umum
dapat terlaksana secara baik. Hal tersebut tiak terlepas dari kesiapan dan kerjasama yang
baik Lead Partner , Distric Suport Partner , Field Coordinator dan juga Propisi Suport
Partner. Beberapa cacatan penting yang perlu disampakan sebagai Faktor Pendukung
program ini diantaranya :
1. Kesiapan Sumberdaya Lead Partner (FOPKIA), dalam yang betul-betul
memahami isu-isu Kesehatan Ibu Hamil dan Bayi Baru Lahir, serta Sumberdaya
dan jaringan yang dimiliki sampai pada tingkat Desa;
2. Kesiapan Sumberdaya Distric Suport Partner (Perekat Demokrasi), yang
memiliki pengalaman pada isu-isu Makro sebagaimana diamanatkan oleh
MADANI yakni terkait isu Akuntabilitas Pemerintah Daerah, Demokratisasi,
Keberagaman dan terkait Keberlanjutan CSO.
3. Kelembagaan DSP yang memiliki jaringan cukup luas baik jaringan Birokrasi,
Media dan juga jaringan CSO, sehingga mempermudah proses pelaksanaan dan
output program yang dimandatkan.
4. Kepesertaan/anggota Learning Forum Sehat Gemilang yang memiliki komitment

15
tinggi untuk bersama-sama saling belajar dan menyukseskan program Simpul
Belajar MADANI.

B. Faktor Penghambat (Kekurangan dan Ancaman)


Diantara hambatan yang muncul selama menjalankan program Kegiatan USAID-MADANI
dalam kurun waktu tahun

2022 ini diantaranya :

1. Intensitas Kegiatan Forum Simpul Belajar Sehat Gemilang


Pada tahun kedua ini intensitas pertemuan/pembelajaran Forum Simpul Belajar Sehat
Gemilang cukup terbatas. Hal ini terjadi karena Kegiatan Forum Simpul Belajar Sehat
Gemilang yang secara penuh mengundang peserta hanya ada pada Workplane Perekat
Demokrasi, sementara pada Workplane FOPKIA undangan bagi Simpul Belajar
hanya beberapa/Perwakilan.
2. Pengelolaan Forum Simpul Belajar
Forum Simpul Belajar yang terbentuk dari hasil pemetaan CSO- CSO lokal di
Kabupaten Tangerang memiliki potensi sumberdaya yang bagus baik dari sisi
intelektualitas, jaringan atupun juga posisi jabatan di oraganisasinya. Namun
demikian, ragam CSO dengan latarbelakang dan fokus garapan yang beragam
tersebut, menjadi dinamika dan tantangan tersendiri bagi FOPKIA ataupun Perekat
Demokrasi dalam mengelola dan mendinamisasi forum tersebut.
3. Komitment Peserta Simpul Belajar
Dalam beberapa kegiatan yang dilaksanakan, tingkat kehadiran dan ketepatan waktu
hadir peserta relatif agak menurun, hal ini mengakibatkan kurang optimalnya proses
kegiatan dan proses transfer knolegde yang dilakukan kepada Peserta Simpul Belajar.
4. Target Capaian kegiatan
Adanya target capaian peserta dalam kegiatan dimana 50% keterwakilan Perempuan
dan Youth. Sementara Peserta Simpul Belajar sudah dibakukan pada penentuan
Peserta Simpul Belajar di tahun pertama.

Dari beberapa persoalan dan tantangan diatas, beberapa pelajaran yang dapat diambil
adalah proses menemukan solusi dan cara mengatasi tantangan-tantangan tersebut.
Beberapa hal yang dilakukan dalam upaya mengatasi tantangan tersebut antara lain :

16
1. Kurangnya intensitas pertemuan Peserta Simpul Belajar, maka kami mencoba
memanfaatkan sesi-sesi pertemuan semaksimal mungkin, baik dalam proses
pembelajaran atau melakukan pendekatan atau melakukan diskusi-diskusi informal
kepada Peserta Simpul Belajar,
2. Beragamnya latar belakang peserta Forum Simpul Belajar menjadi tantangan
tersendiri. Dibutuhkan strategi dan pendekatan yang tepat agar setiap peserta memiliki
kesadaran dan cara pandang tentang visi misi forum. Sehingga setiap potensi yang ada
dapat dikerahkan dalam upaya pencapaian tujuan forum. Upaya yang dilakukan
diantaranya dengan membangun kesepakatan-kesepakatan, membangun suasana
nyaman dan saling menghormati diantara peserta forum serta membangun kesetaraan
antar peserta atau bahkan dengan mitra utama, mitra pendukung maupun FC.
3. Menurunya Komitment Peserta Simpul Belajar dalam proses dan capaian kegiatan.
Hal yang kami lakukan adalah dengan membangun kesepakatan-kesepakatan kembali
agar Peserta Simpul Belajar dapat memenuhi komitment kehadiran dan termasuk
untuk mengahadiri kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan sesuai waktu yang telah
ditentukan.
4. Adanya target capaian peserta dalam kegiatan dimana 50% keterwakilan Perempuan
dan Youth, merupakan tantangan yang menarik. Solusinya kami bersama Mitra Utama
berkordinasi dengan FC dan PSP untuk melakukan evauasi terhadap Peserta Simpul
Belajar dengan mengganti beberapa peserta yang tidak aktif dengan peserta lain, yang
terlebih dahulu dikomunikasikan dengan yang bersangkutan dan dikomunikasikan
kepada CSO dimana peserta tersebut direkomendasikan.

E. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI


Dari rangkaian pelaksanaan program yang telah terlaksanakan, ada beberapa kesimpulan dan
rekomendasi yang perlu disampaikan diantaranya :

a) Program Simpul Belajar MADANI menjadi program yang cukup baik dalam upaya pembelajaran
bersama bagi pegiat-pegiat CSO lokal di Kabupaten Tangerang. Dalam program ini, tidak hanya
transfer Knoledge yang didapat oleh peserta Learning Forum, akan tetapi juga peningkatan skill
berorganisasi, Skill Pendampingan dan Advokasi serta penanaman nilai-nilai idealisme yang
wajib dipegang dan diperjuangkan oleh pegiat-pegiat CSO.
b) Bahwa Program Simpul Belajar MADANI memberikan kontribusi yang sangat besar khususnya
bagi peningkatan kapasitas kelembagaan CSO-CSO di Kabupaten Tangerang.

17
c) Pendampingan, Advokasi dan kolaborasi yang dilakukan baik dengan Pemerintah Daerah
ataupun privat sector secara nyata cukup membantu pencapaian dan aselerasi Pembangunan di
Kabupaten Tangerang.
d) Bahwa Program Simpul Belajar MADANI di Kabupaten Tangerang diharapkan dapat terus
dilanjutkan karena menurut kami kehadiran USAID MADANI masih sangat dibutuhkan
khususnya dalam rangka peningkatan kapasitas kelemabagaan CSO-CSO di Kabupaten
Tangerang.
e) Bahwa Program Simpul Belajar MADANI diharapkan mampu menjangkau lebih banyak lagi
CSO-CSO yang ada di Kabupaten Tangerang, sehingga upaya peningkatan kapasitas
kelembagaan serta upaya menjaga keberlanjutan CSO dapat terus dilakukan, sehingga upaya
mendorong Pemerintahan Daerah yang kolaboratif dapat dilaksanakan.

F. LAMPIRAN:
- Detail WP thn ke-2

18

Anda mungkin juga menyukai