Anda di halaman 1dari 21

Diidentifikasi pada tahun 1943

Oleh psikiater, Leo Kanner


2 ciri penting, yaitu
suka menyendiri dan tidak suka akan
perubahan
 gangguan perkembangan yang sangat kompleks
pada anak, yang gejalanya sudah timbul sebelum
anak itu mencapai usia tiga tahun.
 Dapat dikenali melalui beberapa gejala, yakni :
hambatan dalam komunikasi, interaksi sosial dan
organisasi perseptual.
 Simptom-nya dapat bervariasi tingkat
keparahannya. Dari ringan (mild) sampai berat
(severe).
§ Prevalensi autisme meningkat dengan sangat
mengkhawatirkan dari tahun ke tahun. Menurut Autism
Research Institute di San Diego, jumlah individu autistik pada
tahun 1987 diperkirakan 1:5000 anak.

§ Jumlah ini meningkat dengan sangat pesat dan pada tahun


2005 sudah menjadi 1:160 anak.
§ Di Indonesia belum ada data yang
akurat oleh karena belum ada
pusat registrasi untuk autisme.
Namun diperkirakan angka di
Indonesia sudah melewati angka
§ di atas.

§ Autisme lebih banyak terjadi pada


pria daripada wanita, dengan
perbandingan 4:1
4. Faktor genetika
Ditemukan 20 gen yang terkait dengan autisme. Namun,
gejala autisme baru bisa muncul jika terjadi kombinasi
banyak gen. Bisa saja autisme tidak muncul, meski anak
membawa gen autisme.
5. Keracunan logam berat
Berdasarkan tes laboratorium yang dilakukan pada
rambut dan darah ditemukan kandungan logam berat
beracun pada banyak anak autis.
6.Vaksinasi MMR (measles, mumps dan rubella).
- Zat pengawet pada vaksin ini (thimerosal) dianggap
bertanggungjawab menyebabkan autisme
- Namun di bantah oleh pemerintah hingga saat ini
Mempunyai anak autis dapat menimbulkan stres
karena orang tua dihadapkan permasalahan anak
seperti :
Masalah perilaku anak

Masalah kemampuan anak

Masalah pendidikan dan terapi

Masalah biaya yang diperlukan


Masalah hubungan dengan anggota keluarga yang
lain atau kurang adanya dukungan sosial yang
menyebabkan stres
Harus ada sedikitnya 6 simptom dari:
A. Interaksi Sosial (minimal 2):
1.Tidak mampu menjalin interaksi sosial non verbal: kontak mata, ekspresi muka,
posisi tubuh, gerak-gerik kurang tertuju
2.Kesulitan bermain dengan teman sebaya
3.Tidak ada empati, perilaku berbagi kesenangan/minat
4.Kurang mampu mengadakan hubungan sosial dan emosional 2 arah

B. Komunikasi Sosial (minimal 1):


1.Tidak/terlambat bicara, tidak berusaha berkomunikasi non verbal
2.Bisa bicara tapi tidak untuk komunikasi/inisiasi, egosentris
3.Bahasa aneh & diulang-ulang/stereotip
4.Cara bermain kurang variatif/imajinatif, kurang imitasi sosial

C. Imaginasi, berpikir fleksibel dan bermain imaginatif (minimal 1):


1.Mempertahankan 1 minat atau lebih dengan cara yang sangat khas dan
berlebihan, baik intensitas dan fokusnya
2.Terpaku pada suatu kegiatan ritualistik/rutinitas yang tidak berguna
3.Ada gerakan-gerakan aneh yang khas dan berulang-ulang. Seringkali sangat
terpukau pada bagian-bagian tertentu dari suatu benda
Autism is a developmental disability that affects a
child’s communication, social interaction skills, and
patterns of behavior.
 Strong visual performance skills
 Ability to learn and follow routines
 Focused attention related to special
interests
 Rote Memorization skills (Menghafal).
 Honest
 Tingkat intelegensi pd anak autisme
beragam macamnya, dari yang
terendah hingga superior dengan non-
verbal cognitive skills.
 Perkiraan sekitar 50% individu yg
mengalami ASD mengalami
intellectual disability
Usia 0 - 6 Bulan:
- Bayi jarang menangis
- Terlalu sensitif, cepat terusik
- Gerakan tangan dan kaki berlebihan terutama bila mandi
- Tidak ada “babbling”
- Tidak ada senyum di atas 10 minggu
-Tidak ada kontak mata diatas umur 3 bulan
Usia 6 - 12 Bulan:
- Badan dikakukan jika digendong
- Tidak mau bermain sprt ciluk ba (tidak ada respon)
- Tidak mengeluarkan kata
-Tidak tertarik pd boneka namun lebih tertarik pd benda 2
sprt botol, kertas, karet dll
- Suka memperhatikan tgn sendiri / mengelus 2 tgn
- Adanya keterlambatan baik motorik halus maupun kasar
Usia 2 - 3 Tahun
- Tidak tertarik utk bersosialisasi dgn anak lain
- Lebih tertarik melihat benda dibandingkan dgn orang
- Kontak mata tidak ada / terbatas
- Kaku bila digendong

Usia 4 - 5 Tahun
- Sering ekolalia (membeo)
- Suka mengeluarkan suara-suara yg aneh
- Marah jika rutinitas diganggu atau seharusnya berubah
- Menyakiti diri sendiri
- Temperamen (tantrum)/ agresif
Instrumen screening yang saat ini telah berkembang dapat
digunakan untuk mendiagnosa autisme:
1.Childhood Autism Rating Scale (CARS): skala peringkat autisme masa kanak-
kanak yang dibuat oleh Eric Schopler di awal tahun 1970 yang didasarkan pada
pengamatan perilaku. Alat menggunakan skala hingga 15; anak dievaluasi
berdasarkan hubungannya dengan orang, penggunaan gerakan tubuh, adaptasi
terhadap perubahan, kemampuan mendengar dan komunikasi verbal

2.The Checklis for Autism in Toddlers (CHAT): berupa daftar pemeriksaan autisme
pada masa balita yang digunakan untuk mendeteksi anak berumur 18 bulan,
dikembangkan oleh Simon Baron Cohen di awal tahun 1990-an.

3.The Autism Screening Questionare: adalah daftar pertanyaan yang terdiri dari
40 skala item yang digunakan pada anak dia atas usia 4 tahun untuk mengevaluasi
kemampuan komunikasi dan sosial mereka

4.The Screening Test for Autism in Two-Years Old: tes screening autisme bagi
anak usia 2 tahun yang dikembangkan oleh Wendy Stone di Vanderbilt didasarkan
pada 3 bidang kemampuan anak, yaitu; bermain, imitasi motor dan konsentrasi.
§ PENDENGARAN:
Bila terdapat gangguan pendengaran harus dilakukan beberapa
pemeriksaan Audiogram (frekuensi bunyi) dan Timpanometri
(memeriksa telinga bagian tengah).

§ ELEKTROENSEFALOGRAM (EEG):
Utk memeriksa gelombang otak

§ SCREENING METABOLIC:
Memeriksa darah, rambut & feses utk melihat metabolisme
makanan di dlm tubuh & pengaruhnya pd tumbuh kembang anak.

§ MAGNETIC RESONANCE IMAGING (MRI) DAN COMPUTER ASSITED AXIAL


TOMOGRAPHY (CAT SCAN):
Melihat apakah ada kelainan struktur otak

§ Pemeriksaan darah untuk melihat kelainan genetik


Beberapa penelitian menemukan adanya autisme pada pola DNA
dalam tubuh
Mengobservasi langsung untuk melihat:
§ Interaksi anak dgn orang di lingkungannya
§ Melihat emosi anak
§ bagaimana cara komunikasi anak
§ Kemampuan kognitif anak

Melakukan wawancara dgn pengasuh/ orang tua:


§ untuk mendapatkan informasi keseharian anak

§ 7-annya untuk mengetahui bagaimana bisa terjadi perubahaan PL


§ Dpt mengetahui kebiasaan bljr anak & pola interaksi melalui penilaian
permainan

Anda mungkin juga menyukai