Anda di halaman 1dari 14

Tugas Kelompok Dosen Pengampu

Pendidikan IPS Terpadu Hardisem Syabrus, S.Pd., M.Si

MAKALAH
PENGEMBANGAN KETERAMPILAN MEMBACA IPS

Disusun Oleh :
Kelompok 9 :
Dian Musfitasari (1805112937)
Dicha Putri Rezkia (1805111631)
Harliza (1805112593)
Nadia Savitri Wijaya (1805110595)

PE AKUNTANSI 5

Disusun untuk Persyaratan Tugas Mata Kuliah Pendidikan IPS Terpadu

PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU
2020/202
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis ucapkan kepada Allah Swt. yang telah memberikan
kemampuan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Pengembangan Keterampilan Membaca dalam IPS”. Penulis menyadari
bahwa penyelesaian makalah ini tidak terlepas dari motivasi dan bantuan berbagai
pihak. Untuk itu, terima kasih penulis ucapkan kepada :
1. Bapak Hardisem Syabrus, S.Pd., MM. selaku dosen pengampu mata kuliah
Pendidikan IPS Terpadu.
2. Kepada teman-teman yang bersedia membantu dan memberikan masukan
yang bersifat membangun demi penyelesaian dan kesempurnaan makalah ini.
Semoga kebaikan yang telah mereka berikan dibalas oleh Allah Swt. Penulis
telah berusaha menyelesaikan makalah ini sesuai dengan ilmu dan pengetahuan
yang penulis peroleh. Penulis berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi
kita semua terutama dalam kemajuan dunia pendidikan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik
dari segi sistematika penulisan maupun dari segi penyajian. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun sangat penulis harapkan dari pembaca. Atas
perhatian, saran, dan kritikan dari pembaca penulis ucapkan terima kasih.

Pekanbaru, 10 Desember 2020

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................2
C. Tujuan Penulisan Makalah........................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................3
A. Pengertian Keterampilan Membaca...........................................................3
B. Pengembangan Keterampilan Membaca IPS.............................................3
C. Konsep Dasar Keterampilan Sosial...........................................................7
D. Guru Sebagai Fasilitator Pengembangan Keterampilan............................8
BAB III PENUTUPAN........................................................................................10
A. Kesimpulan................................................................................................10
B. Saran..........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kegiatan membaca sering kali kita lakukan
dalam waktu luang atau sedang santai, ketika bekerja, ketika belajar, ketika
belanja, di jalan-jalan ketika melihat spanduk-spanduk atau bacaan lainnya yang
memberikan informasi kepada kita dan lain sebagainya. Namun pernahkah kita
menyadari sudah seberapa mahir dan terampil diri kita dalam menguasai atau
memahami bacaan yang sedang dan sudah kita baca. Maka dari itu kita perlu
mengembangkan keterampilan membaca, meskipun sejak kita duduk di bangku
sekolah dasar telah belajar membaca akan tetapi kita kembali pada hakekat dan
tujuan IPS. Salah satu tujuan IPS adalah untuk mempersiapkan warga negara
Indonesia agar dapat berpartisipasi dalam hidup di masyarakat, baik dalam
masyarakat lokal, nasional, maupun masyarakat dunia. Agar dapat berpartisapasi
dalam masyarakat tersebut, seorang warga perlu memiliki kemampuan berupa
pengetahuan (knowledge), sejumlah keterampilan (skills), sikap dan nilai
(attitudes and values) serta kemampuan berperilaku (action) sebagai warga
negara. Di sinilah, seseorang memerlukan keterampilan membaca tentang hal-hal
yang berkaitan dengan kehidupan bermasyarakat.
Ilmu-ilmu sosial dapat diartikan sebagai bagian ilmu pengetahuan mengenai
manusia dengan konteks sosialnya atau sebagai anggota masyarakat. Dengan
demikian setiap ilmu pengetahuan yang mempelajari dan mengkaji aspek
kehidupan manusia dalam masyarakat. Termasuk ilmu-ilmu sosial.
Manusia adalah suatu dinamika. Dinamika manusia merupakan ungkapan
hakikat jiwa manusia sebagai makhluk yang berakal-budi. Dan sebagai makhluk
social hakikat inilah yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya
dipermukaan bumi. Pengembangan akal-budi manusia dengan relasi social ini lah
yang menyebabkan keadaan kehidupan dipermukaan bumi seperti kenyataan ini.
Manusia sebagai makhluk sosial juga memiliki sikap, kemampuan, emosi dan
potensi-potensi kejiwaan lainnya. Yang dapat berkembang dalam kehidupan
bermasyarakat. Manusia merupakan makhluk berkembang dalam bermasyarakat.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah yang di tarik ialah :
1. Apa pengertian keterampilan membaca ?
2. Bagaimana pengembangan keterampilan membaca IPS ?
3. Bagaimana konsep dasar keterampilan sosial ?
4. Bagaimana peran guru dalam pengembangan keterampilan sosial ?

C. Tujuan Penulisan Makalah


1. Untuk mengetahi apa itu keterampilan membaca
2. Untuk mengetahui perkembangan keterampilan membaca IPS
3. Untuk mengetahui konsep dasar keterampilan social
4. Untuk mengetahui peran guru dalam pengembangan keterampilan

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pengembangan Keterampilan
Pengembangan keterampilan merupakan bagian yang cukup esensial dalam
peroses belajar mengajar IPS. Keterampilan-keterampilan yang dimaksud
merupakan kebutuhan mendasar untuk kehidupan anak didik pada masa sekarang
dan masa yang akan datang.
Suatu keterampilan tidak akan bisa dipelajari secara cepat. Sebagian besar
keterampilan dapat dikaji secara baik dengan jalan induktif. Setelah melalui
beberapa penjelasan, anak didik dapat memahami tentang apa yang harus mereka
kerjakan dan bagaimana cara kerja mereka. Cara ini hanya akan terwujud apabila
mereka mampu meningkatkan tingkat kesadarannya terhadap permasalahan yang
diberikan oleh gurunya.
Membaca adalah salah satu keterampilan dalam belajar untuk memperoleh
sejumlah pengalaman dan atau pengetahuan, sikap dan keterampilan tertentu.
Salah satu bagian penting dari aktivitas belajar adalah mengembangkan suatu
kesadaran bagaimana belajar itu terjadi. Dengan kata lain, kita harus
membiasakan diri menilai seberapa banyak kita tahu tentang pokok bahasan yang
telah kita ketahui atau pelajari dan bagaimana kita belajar ketika kita membaca.
Kita harus menganalisis diri sendiri tentang pengetahuan apa yang kita pelajari,
analisis ini disebut metakognisi atau kesadaran metakognitif (metacognitive
awareness)

B. Pengembangan Keterampilan Membaca Ilmu Pengetahuan Sosial


Membaca adalah salah satu keterampilan dalam belajar untuk memproleh
sejumlah pengalaman dan atau pengetahuan. Salah satu bagian penting dari
aktivitas belajar adalah mengembangkan suatu kesadaran bagaimana belajar itu
terjadi. Adapun pengembangan keterampilan membaca dalam ilmu pengetahuan
sosial (IPS) antara lain:
1. Pengembangan Keterampilan Pemahaman

3
Memahami suatu istilah dan atau konsep maka diperlukan keterampilan
memahami terhadap bacaan-bacaan yang ada. James Banks (1990) menyebut
kemampuan yang dimaksud dengan istilah kesadaran metakognitif yaitu
sering diartikan “mengetahui tentang mengetahui” (knowing about knowing)
atau “mengetahui bagaimana untuk mengetahui” (know how to know).
Metakognitif merupakan kesadaran tentang apa yang harus dilakukan untuk
belajar. Dengan kesadaran ini maka memungkinkan para pembaca berusaha
menentukan apakah mereka telah memahami dan kapan. Kemampuan yang
diperlukan agar kemampuan metakognitif ini muncul adalah kemampuan
melakukan kontrol (monitoring) pemahaman terhadap isi bacaan. Banks
(1990) mengemukakan empat langkah untuk memonitoring adalah sebagai
berikut:
1) Kita harus mengetahui kapan kita melakukan dan tidak melakukan sesuatu.
2) Kita harus mengetahui apa yang kita ketahui.
3) Kita harus mengetahui apa yang mereka perlukan untuk mengetahui.
4) Kita harus mengetahui kegunaan teknik-teknik yang membantu kita dalam
belajar.
Empat langkah dalam memonitoring pemahaman membaca ini sangatlah
penting karena kesadaran metakognitif perlu adanya monitoring oleh diri
sendiri (self-monitoring) dan evaluasi diri (self-evaluation). Kemampuan
membaca dalam IPS perlu keterampilan khusus karena bahan bacaannya yang
beragam. Jarolimek & Parker (1993) mengemukakan sejumlah keterampilan
membaca dalam IPS, sebagai0berikut:
Diharapkan siswa IPS adalah pembaca yang mampu:
1) Membaca secara fleksibel.
2) Menggunakan judul bab dan subbab sebagai alat bantu membaca.
3) Menggunakan kunci kontekstual untk mendapatkan makna.
4) Menyesuaikan kecepatan membaca dengan tujuan.
5) Menduga hubungan sebab-akibat.
6) Menggunakan bahan referensi, bila perlu, untuk memahami istilah kosa
kata penting.

4
7) Mencari data.
8) Menggunakan bagian-bagian buku (seperti indeks, daftar isi, pengantar,
dan sebagainya) sebagai alat bantu membaca.
9) Menunjukkan pilihan.
10) Menempatkan fakta dan menduga ide-ide utama.
11) Membandingkan penjelasan satu dengan yang lainnya.
12) Mengenal kalimat-kalimat topik.
13) Menggunakan keterampilan untuk menemukan bahan kepustakaan.
Membaca adalah proses berpikir, dan intinya adalah proses memaknai,
yakni merekontruksi makna. Proses pemaknaan ini dilakukan oleh pembaca
disesuaikan dengan situasi dan teks yang dibaca. Dengan demikian, membaca
merupakan suatu interaksi antara pembaca, teks, dan konteks. Membaca
sering juga dikatakan sebagai proses kognitif yang kompleks. Namun, bukan
berarti bahwa pekerjaan membaca tidak dapat disederhanakan. Jarolimek dan
Parker menyarankan beberapa keterampilan membaca isi buku teks, sebagai
berikut:
1. Memanfaatkan beberapa bagian buku-buku.
Bagian-bagian buku hendaknya dibelajarkan sebagai alat bantu dalam
memperoleh informasi. Seperti indeks, daftar isi, pengantar, dan
sebagainya.
2. Mengenali kalimat-kalimat topik
Kalimat topik adalah sesuatu yang penting dalam setiap paragraf karena
kalimat ini memberi informasi tentang apakah paragraf tersebut. Adapun
yang harus dipelajari siswa:
a. Bahwa kalimat topik memberikan informasi tentang apakah paragraf
tersebut,
b. Bahwa kalimat lain dalam paragraf hanya menguraikan, menjelaskan
atau mendukung kalimat topik,
c. Bahwa kalimat topik biasanya, walaupun tidak selalu, adalah kalimat
pertama dalam suatu paragraf.
3. Memanfaatkan teknik pengorganisasian buku

5
Kita bisa menggunakan bagian-bagian dalam buku, seperti bab, subbab,
peta, chart, gambar, tabel, dan pendahuluan yang akan membantu
pembaca dalam memahami isi bacaan.
4. Memanfaatkan gambar untuk membantu pemahaman
Penggunaan alat bantu visual yang paling luas dalam buku adalah gambar,
foto, dan ilustrasi. Ini digunakan untuk memperoleh realisme, untuk
mengungkapkan pemikiran, untuk mengingat objek yang sebenarnya,
singkatnya untuk memberikan pemaknaan dalam belajar. Upaya ini
dilakukan karena kata-kata saja tidak cukup dapat menyampaikan pesan
atau arti secara akurat, tepat, dan cepat seperti gambar. Pesan yang
dibawakan serta materi yang dibahas terdapat sinkronisasi dan sinergisme.
Jarolimek (1993) mengemukakan tujuan mendasar dari pembelajaran
dengan memanfaatkan alat bantu gambar, misalnya, adalah agar pesan
yang disampaikan betul-betul akurat. Faktor lain yang perlu
dipertimbangkan adalah bahwa gambar, foto atau ilustrasi hendaknya
disesuaikan dengan tingkat perkembangan atau jenjang usia siswa. Dengan
kata lain, alat bantu tersebut hendaknya menjadi media yang dapat
mempermudah penyampaian pesan.
2. Pengembangan Keterampilan Vokabuler Sosial
Menurut Jarolimek & Parker (1993) strategi tepat untuk mengembangkan
vokabuler adalah dengan cara menuliskan kata-kata atau istilah kunci pada
suatu kalimat dan mendiskusikannya.
Salah satu keterampilan yang sangat berguna dalam membaca buku IPS
adalah penggunaan “clue” (petunjuk) dalam konteks. Memperoleh pengertian
melalui konteks sangatlah penting dan banyak manfaatnya karena dengan
memaknai konteks maka para siswa atau pembaca akan berlatih secara nalar.
Proses mengkombinasikan kata atau istilah baru yang telah diketahui artinya
dengan cara menyusun sehingga membentuk kata baru dan memaknainya
merupakan teknik yang membantu memperkaya vokabuler. Memperoleh
pengertian melalui konteks sangatlah penting dan banyak manfaatnya karena
memaknai konteks maka para siswa pun akan berlatih membaca secara nalar.

6
Teknik ini sangat berbeda dengan mengartikan kata demi kata secara lepas,
tidak dalam konteks. Glosarium tidak memberikan arti kata dan istilah yang
sesuai dengan konteks sehingga terjadinya keterbatasan dalam
memperkenalkan arti kata dan istilah baru.
Untuk meningkatkan keterampilan dan kemahiran dalam memahami
vokabuler sosial hendaknya kita belajar menggunakan berbagai sumber acuan
atau referensi. Kegunaan acuan atau rujukan bukan tergantung pada
ketersediaannya, tetapi juga pada kemampuan kita memanfaatkannya karena
ada beberapa jenis referensi yang memiliki kegunaan yang bersifat
multifungsi yang bisa dimanfaatkan secara efisien.
Vokabuler atau vokabolarium sosial/bahan rujukan yang biasa digunakan
dalam belajar ips dapat dikelompokkan atas beberapa jenis :
1) Buku teks
2) Buku bacaan tambahan
3) Buku bergambar
4) Biografi
5) Fiksi sejarah

C. Konsep Dasar Keterampilan Sosial


Secara umum keterampilan sosial dapat dipahami sebagai perilaku yang
dipelajari, bisa diterima secara sosial, yang memungkinkan orang berinteraksi
dengan orang lain melalui cara-cara yang menghasilkan respon positif dan
membantu dalam menghindari respon negatif dari orang lain tersebut.
Keterampilan sosial tidak hanya berhubungan dengan kemampuan untuk
menginisiasikan dan menjaga interaksi positif dengan orang lain, tetapi
berhubungan juga dengan kemampuan untuk mencapai tujuan yang individu
miliki untuk berinteraksi dengan orang lain.
Pengertian keterampilan sosial tidak hanya melibatkan unsur kemampuan
seseorang untuk berinteraksi dengan orang dan menjaga interaksi dengan baik,
tetapi juga melibatkan unsur tujuan dari orang yang saling berinteraksi. Seseorang
menunjukan perilaku yang terampil secara sosial dalam sebuah interaksi dengan

7
orang lain untuk mencapai tujuan tertentu melalui interaksi tertentu. Keterampilan
saling berbagi adalah salah satu komponen yang ada di dalam keterampilan sosial,
dan berdampingan dengan keterampilan-keterampilan lainnya sehingga
membentuk sebuah keterampilan sosial.

D. Guru Sebagai Fasilitator Pengembang Keterampilan


Pendidikan merupakan proses pembentukan kepribadian manusia yang
bertujuan untuk membantu peserta didik agar dapat menumbuh kembangkan
potensi-potensi kemanusiaannya. Dalam pendidikan guru berusaha memberikan
pembelajaran kepada para siswa untuk lebih aktif mengembangkan potensi yang
ada pada dirinya. Untuk mencapai pada tujuan pendidikan guru, sebagai motivator
dan fasilitator dalam proses belajar mengajar sangat besar peranannya terutama
dalam usaha pembelajaran siswa. Berhasil atau tidaknya suatu pembelajaran tidak
terlepas dari cara atau metode pengajaran yang diterapkan guru di sekolah. Oleh
karena itu, guru dituntut untuk dapat memilih model mengajar yang tepat dan
inovatif dalam menyajikan pelajaran. Mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial
perlu diberikan kepada semua peserta didik dimulai dari sekolah dasar untuk
membekali mereka dengan kemampuan untuk berfikir logis, analitis, sistematis,
kritis dan kreatif serta kemampuan bekerja sama, dalam membelajarkan ilmu
pengetahuan sosial kepada siswa, dan apabila guru masih menggunakan
paradigma pembelajaran lama dalam arti komunikasi dalam pembelajaran ilmu
pengetahuan sosial, maka pembelajaran kooperatif dapat dipilih menjadi
solusinya. Pembelajaran kooperatif adalah strategi belajar dimana siswa belajar
dalam kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan yang berbeda.
Istilah ilmu pengetahuan sosial (IPS) diarahkan pada penelaahan masyarakat,
meliputi kenyataan dan berbagai masalahnya melalui pembelajaran sejarah,
geografi, ekonomi, dan sosiologi. IPS secara lebih mendalam mengkaji hubungan
antar manusia yang mencakup hubungan individu dengan kelompok, kelompok
dengan kelompok, dan kelompok dengan alam. Seorang guru harus jadi penyelam
bagi anak-anak didiknya termasuk untuk mengembangkan keterampilan saling
berbagi pada anak didiknya, siswa tidak akan mengenali sesuatu jika tidak

8
dikenalkan, maka seorang guru harus berupaya untuk memperkenalkannya
khususnya keterampilan saling berbagi ini, pengenalan sedikit demi sedikit akan
menumbuhkan kepekaan pada anak didik kita, memahami dan dengan berjalannya
waktu anak didik akan menguasai keterampilan saling berbagi ini dan siap
diterapkan di kehidupannya yang lebih luas yaitu masyarakat.

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Membaca adalah salah astu keterampilan dalam belajar untuk memperoleh
sejumlah pengalaman dan atau pengetahuan, sikap dan keterampilan tertentu.
membaca adalah proses berpikir, dan intinya adalah proses memaknai, yakni
merekontruksi makna. Membaca sering juga dikatakan sebagai proses kognitif
yang kompleks. Namun bukan berarti bahwa pekerjaan membaca tidak dapat
disederhanakan. Untuk dapat menjadi warga negara yang bisa berpartisipasi
dalam masyarakat maka perlu adanya pembelajaran pengembangan keterampilan
membaca tentang hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan bermasyarakat.
Perkembangan pengetahuan sosial merupakan ilmu pengetahuan yang
disederhanakan untuk pendidikan, dimana mencakup tiga keterampilan,
diantaranya keterampilan mebaca ilmu pengetahuan sosial, keterampilan
partisipasi sosial, serta keterampilan menggunakan globe dan peta. Dan adapun
keterampilan pengetahuan pengetahuan merupakan suatu bentuk kemampuan
membentuk pikiran.
Dengan pembelajaran pengembangan keterampilan membaca tersebut, dapat
membcantuk kita berpartisipasi lebih baik di dalam masyarakat.

B. Saran
Demikian yang dapat penyusun paparkan mengenai materi yang menjadi
pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Penyusun banyak
berharap para pembaca yang budiman dapat memberikan kritik dan saran yang
membangung kepada penyusun demi sempurnanya makalah ini dan penulisan
makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi
penyusun pada khususnya juga para pembaca pada umumnya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Hidayah, L. F. (2015). Media Pembelajaran IPS Interaktif. Jurnal Penelitian dan


Pendidikan IPS , Vol. 9 (2).
Setiawan, Deny. (2017). Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Terpadu.
Medan: Akasha Sakti
Diakses pada 10 Desember 2020 melalui :
https://pgsdday.blogspot.com/2017/12/keterampilan-dasar-dalam-ilmu-ilmu.
https://sitihalimatussakdiyah.blogspot.com/2014/07/pengembanganketerampilan-
partisipasi.html?m=1
http://mentarinurhanifah.blogspot.com/2014/12/
vbehaviorurldefaultvmlo_28.html?m=1

11

Anda mungkin juga menyukai