Anda di halaman 1dari 49

LAPORAN OBSERVASI PPL 1

Mata Kuliah Praktik Pengalaman Lapangan 1

Dosen Pembimbing Lapangan (DPL PPL)


Prof. Ahmad Suriansyah, M.Pd., Ph.D.

Disusun oleh:
Ahmad Kurniadi
2230111711438

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU
BANJARMASIN
2023
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN OBSERVASI
SDN SUNGAI MIAI 2

Oleh:
Ahmad Kurniadi
2230111711438

Menyetujui,

Dosen Pembimbing Lapangan Guru Pamong

Prof. Ahmad Suriansyah, M.Pd., Ph. D. Ita Rahmiyani, S.Pd


NIP. 195912251986031001 NIP. 19780720 201101 2 005

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan segala
nikmat-Nya terkhusus nikmat ilmu pengetahuan dan kesehatan sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan observasi di SDN Sungai Miai 2.

Laporan observasi ini disusun sebagai tugas mata kuliah Praktik Pengalaman
Lapangan I pada Program Pendidikan Profesi Guru prodi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat. Dalam menyelesaikan laporan observasi ini,
penulis dibantu oleh berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Ahmad Suriansyah, M.Pd., Ph. D. sebagai dosen pembimbing lapangan.
2. Ibu Ita Rahmiyani, S.Pd sebagai guru pamong.
3. Seluruh guru dan staf SDN Sungai Miai 2.
4. Peserta didik di SDN Sungai Miai 2 yang telah berpartisipasi.
5. Rekan-rekan mahasiswa PPG Prajabatan 2022.
6. Seluruh keluarga dan berbagai pihak yang telah memberikan motivasi dan dukungan
dalam menjalankan praktik lapangan 1.

Penulis menyadari banyak kekurangan dan kesalahan dari segi materi atau penulisan
dalam laporan observasi ini. Oleh karena itu, penulis mohon maaf atas kekurangan tersebut
dan mengharapkan kritik dan saran konstruktif dari pembaca yang diharapkan demi
kesempurnaan laporan observasi ini. Semoga laporan ini bermanfaat bagi para pembaca.

Banjarnasin, 11 Januari 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................................... i


KATA PENGANTAR .............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1


A. Latar Belakang ................................................................................................................... 2
B. Tujuan Observasi ................................................................................................................ 2
C. Manfaat Observasi .............................................................................................................. 2
D. Sasaran Observasi .............................................................................................................. 2

BAB II HASIL OBSERVASI ................................................................................................... 3


A. Hasil Observasi .................................................................................................................... 3
B. Analisis Hasil Observasi ....................................................................................................... 5
C. Faktor Penghambat dan Pendukung Pelaksanaan Observasi .............................................. 14

BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 16


A. Kesimpulan ........................................................................................................................ 16
B. Refleksi...............................................................................................................................16
C. Rencana .............................................................................................................................. 16

LAMPIRAN ............................................................................................................................ 18

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Program Pengalaman Lapangan 1 (PPL Praktik Terbimbing 1) atau Micro Teaching
merupakan salah satu kegiatan yang wajib dilaksanaan oleh mahasiswa jurusan
Pendidikan PPG Prajabatan Angkatan 2 Tahun 2022, Universitas Lambung Mangkurat.
Meskipun definisi Micro Teaching berarti suatu kegiatan mengajar yang dilakukan
dengan cara menyederhanakan atau segalanya dikecilkan, yakni dengan mengajar
tertentu, akan dapat diidentifikasikan berbagai keunggulan dan kelemahan diri calon
guru secara akurat. Akan tetapi dalam kegiatan PPL 1 ini yang dilaksanakan mahasiswa
di sekolah bukan merupakan kegiatan pengabdian pada sekolah yang bersangkutan,
tetapi PPL 1 hanya merupakan kegiatan observasi terhadap kegiatan belajar mengajar di
sekolah yang bertujuan agar mahasiswa dapat melihat secara langsung contoh proses
kegiatan belajar mengajar sehingga mahasiswa mempunyai pengalaman sebelum terjun
langsung mengajar di sekolah sebagai seorang guru. Observasi merupakan suatu proses
pengamatan dan pencatatan secara langsung dan sistematis mengenai gejala-gejala yang
akan kita teliti. Observasi ini menjadi salah satu dari teknik pengumpulan data apabila
sesuai dengan tujuan penelitian, yang direncanakan dan dicatat secara sistematis, serta
dapat dikontrol keandalan (reliabilitas) dan kesahihannya (validitasnya). Dan kali ini
penulis selaku observer telah melakukan observasi pada kelas dan Manajemen
Administrasi SDN Sungai Miai 2 adalah salah satu satuan pendidikan dengan jenjang SD
di Sungai Miai, Kec. Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Dalam
menjalankan kegiatannya, SDN Sungai Miai 2 berada di bawah naungan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Adapun pelaksanaan observasi dilakukan sebanyak lima kali dengan guru yang
berbeda dimana pelaksanaannya dilakukan kurang lebih satu minggu yang dimulai
dengan permohonan izin observasi sampai pada kegiatan observasi itu sendiri. Meskipun
waktu yang digunakan dalam melakukan observasi ini relatif singkat dan sedikit
terkendala pada penyesuaian jadwal sekolah dan kuliah, akan tetapi itu tidak menjadi
kendala yang signifikan untuk mencapai tujuan dan sasaran dari kegiatan pelaksanaan
observasi.
Dengan adanya Kegiatan ini diharapkan agar mahasiswa terkhusus bagi penulis
sendiri selaku observer dan sebagai calon guru PGSD pada tingkat Sekolah Dasar dapat

1
mengambil pengalaman dari lokasi observasi tersebut. sehingga benar-benar bisa
menjadi tenaga pendidik yang baik dan profesional dengan adanya pengalaman dari
kegiatan PPL 1.

B. Tujuan Observasi
Berdasarkan latar belakang di atas maka tujuan dari pelaksanaan observasi ini yaitu:
1. Sebagai syarat wajib dalam memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah PPL 1.
2. Untuk menambah pengalaman mahasiswa PPG Prajabatan Angkatan 2 Tahun 2022
di dunia pendidikan.
3. Untuk mengetahui tingkat kemampuan atau keterampilan seorang guru dalam
melaksanakan Proses Belajar Mengajar (PMB).
4. Untuk mendapatkan hasil observasi.
5. Untuk menganalisis hasil observasi.
6. Untuk mengidentifikasi faktor penghambat dan pendukung pelaksanaan observasi.

C. Manfaat Observasi
Adapun Manfaat dari pelaksanaan observasi ini yaitu:
1. Memberikan gambaran tentang dunia kerja yang sesungguhnya di sekolah sebagai
seorang calon guru sehingga pada saat terjun ke sekolah diharapkan dapat
mempersiapkan dan merencanakan pelaksanaan pendidikan yang bermutu.
2. Melatih diri dalam berkomunikasi yang baik dan benar.
3. Memberikan pengalaman bagi mahasiswa untuk menjadi pendidik yang baik dan
profesional pada masa yang akan datang.

D. Sasaran Observasi
Sasaran observasi adalah kepala sekolah, guru, staf, peserta didik, administrasi sekolah
dan kondisi lingkungan sekolah yang ada di SDN Sungai Miai 2.

2
BAB II
HASIL OBSERVASI

A. Hasil Observasi
1. Hasil Observasi Karakteristik Peserta Didik
Hasil pengamatan di SDN Sungai Miai 2 yang mana guru sudah melakukan
kegiatan-kegiatan yang menjadikan peserta didik aktif didalam kelas, melatih
kedisiplinan peserta didik, dan mampu mengemabngkan kemampuannya masing-
masing dan guru dapat mengaitkan pembelajaran dengan karakter profil pelajar
pancasila yang menjadikan peserta didik menjadi jiwa nasionalisme, gotong royong
dan berakhlakul karimah.
Karakteristik peserta didik SDN Sungai Miai 2 Banjarmasin dari hasil
observasi yang bisa dikatakan berbeda-beda yang mana ada peserta didik yang
menggunakan gaya belajar auditorial, visual dan kinestetik. Tetapi ada juga peserta
didik kelas tiga yang ABK dan mengalami keterlambatan dalam belajar. Oleh sebab
itu guru kelas tiga menggunakan pendekatan dan metode belajar yang bervariatif
sehingga peserta didik yang mengalami gangguan tadi bisa mendapatkan
pembelajaran selayaknya peserta didik lain.

2. Hasil Observasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang disusun telah berurutan dan
sistematis. Unsur-unsur yang ada dalam RPP yaitu Identitas, kompetensi inti,
kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar,
metode pembelajaran, alokasi waktu, kegiatan pembelajaran, penilaian/asesmen,
sumber belajar dan media pemelajaran. Bahasa yang digunakan pada RPP juga mudah
dipahami bagi yang membaca. RPP yang disusun pada tahapan kegiatan pembelajaran
sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Penilaian sudah memuat aspek
sikap, kognitif dan psikomotorik siswa. Kegiatan pada RPP sudah disusun sesuai
dengan alokasi waktu yang ada.

3. Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran


Pelajaran berharga yang kami dapatkan bahwa peserta didik memiliki
karakteristik yang berbeda-beda, begitu juga dengan minat belajar mereka. Selain itu,
guru-guru dalam mengajar pun sangat bersemangat dan sangat memperhatikan

3
karakteristik peserta didiknya dalam menghadapinya. Seorang guru dituntut untuk
serba bisa, baik dalam hal mentransfer ilmu, memahami peserta didiknya, dan
mencari solusi supaya semua peserta didik merasa belajar itu adalah hal yang
menyenangkan sehingga mendapatkan hasil belajar yang baik.

4. Hasil Observasi Lingkungan Belajar di Sekolah


Mengenai lingkungan belajar sekolah dapat disimpulkan SDN Sungai Miai 2
dalam lingkungan belajarnya dapat dikatakan sudah baik dan sudah memenuhi syarat
sebagai sekolah yang baik dalam lingkungan belajar peserta didik di sekolah, hal ini
terlihat dari bagaimana peran seluruh masyarakat sekolah yang sudah saling berusaha
dalam meningkatkan lingkungan sekolah, baik itu di dalam kelas maupun
dilingkungan sekolah. Diharapkan kedepannya SDN Sungai Miai 2 bisa berkembang
lebih baik lagi dan dapat memperbaiki atau mengatasi segala kendala yang masih di
hadapi sekolah ini.
Iklim keamanan di satuan pendidikan pada SDN Sungai Miai 2 telah
menerapkan peraturan-peraturan sekolah, tata tertib dan poster-poster untuk saling
hidup rukun bagi warga sekolah, selain itu juga penanaman karakter kepada peserta
didik juga dilakukan di setiap pagi di sekolah yaitu membacakan pancasila dan
asmaul husna. Melaksanakan ibadah sholat Dzuhur juga dilaksanakan di sekolah ini.
Dari beberapa rangkaian kegiatan tersebut sekolah berharap peserta didik menjadi
pribadi yang taat kepada Tuhan dan memiliki jiwa pancasila sehingga akan tercipta
perasaan hidup rukun dan damai.

5. Hasil Observasi Manajemen Sekolah


Kebutuhan peserta didik yang menjadi prioritas sekolah yakni mengenai
keprofesionalitasan seorang guru dalam mengajar dan kelengkapan pembelajaran
yang akan diberikan kepada peserta didik, kelengkapan sarana dan prasarana yang
menunjang pembelajaran dan sebagainya.
Hal yang diupayakan SDN Sungai Miai 2 ialah dengan memberikan
pelayanan, fasilitas, dan kegiatan yang menunjang untuk kebutuhan belajar peserta
didik. Beberapa diataranya yakni dengan digunakannya aplikasi untuk menentukan
gaya belajar, ketersediaan UKS (adanya program dokter kecil) dan perpustakaan.
Kebutuhan peserta didik ini tercermin dalam analisis karakteristik peserta
didik yakni misal dengan penentuan gaya belajar peserta didik. Dengan hal ini maka

4
guru dapat memberikan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik
yang beragam.
Kebutuhan peserta didik ini tercermin dalam tujuan satuan pendidikan yakni
dengan adanya tujuan untuk menambah profesionalitas guru dalam memberikan
pelayanan pembelajaran kepada peserta didik yakni salah satunya dengan bantuan alat
bantu aplikasi penentuan gaya belajar.

B. Analisis Hasil Observasi


1. Analisis Observasi Karakteristik Peserta Didik
Karakteristik peserta didik SDN Sungai Miai 2 Banjarmasin dari hasil observasi
yang dilakukan yang mana peserta didik dalam kedisiplinan bisa dikatakan disiplian
yang dimana peserta didik selalu ditekankan oleh guru untuk belajar disiplin
sedemikian rupa, maka dari itu karakter disiplin ini sangat ditekankan pada peserta
didik.
Saat mengetahui bahwa kompetensi awal peserta didik beragam. Pendidik
dalam pengelolaan kelasnya memasangkan tempat duduk peserta didik yang unggul
dengan peserta didik yang mengalami kesulitan belajar. Sehingga, peserta didik yang
mengalami kesulitan belajar tidak terlalu ketinggalan dalam belajar. Pendidik dalam
merespons peserta didik yang belum bisa mengekspresikan dirinya dengan melakukan
pembimbingan dan arahan. Serta mengapresiasi kemajuan peserta didik dalam
mengekspresikan dirinya. Sehingga, peserta didik mau mencoba mengekspresikan
dirinya
Peserta didik cukup aktif selama pembelajaran berlangsung, melalui kegiatan
tanya jawab bersama pendidik seputar materi cuaca, Saya menangkap antusiasme
peserta didik di kelas melalui kegiatan mendengarkan pertanyaan yang pendidik
diktekan. Peserta didik aktif merespon pertanyaan pendidik saat pembelajaran karena
pendidik bagus dalam pengelolaan kelas. Disekolah juga diterapkan dimensi-dimensi
frofil pelajar pancasila yang mana profil pelajar pancasila ini yang berlandaskan ada 6
aspek yang mana berketuhanan YME, berkebhinekaan global, gotong royong,
mandiri, bernalar kritis dan kreatif.
Pendidik membangun nilai-nilai integritas disiplin peserta didik dengan
membiasakan peserta didik datang ke sekolah tepat waktu dan berpakaian rapi ke
sekolah. Pendidik juga memberikan apresiasi kepada peserta didik yang berhasil
melakukan nilai-nilai integritas.

5
2. Analisis Observasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Pembelajaran yang disusun pada RPP juga berpusat kepada peserta didik
sehingga peserta didik bisa terlibat secara aktif. Pada RPP guru juga berusaha untuk
memenuhi seluruh kebutuhan belajar siswa. Guru menyiapkan video pembelajaran
atau powerpoint untuk siswa visual, guru juga memberikan direct instruction untuk
siswa dengan gaya belajar audiotori. Guru juga menerapkan pembelajaran project
based learning untuk siswa kinestetik dan agar pembelajaran lebih bermakna.
Namun, pada RPP guru tidak memuat soal-soal pengayaan atau remedial walaupun
dalam pelaksanaan pembelajaran guru memberikan pengayaan dan remedial. Kegiatan
remedial bertujuan membantu siswa yang belum tuntas menguasai kompetensi yang
ditetapkan melalui pembelajaran tambahan.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) secara keseluruhan sudah
memiliki kelengkapan minimum dan tersusun secara berurutan serta
pembelajaran yang disusun sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran sesuai materi.
Pembelajaran yang terdapat di RPP juga berkesinambungan dengan asesmen yang
dimuat dan pembelajaran yang kontekstual. Namun, ada beberapa unsur
kekuranagan pada RPP yang telah disusun seperti tidak memuat soal-soal
remedial dan pengayaan.

3. Analisis Pelaksanaan Pembelajaran


Proses pembelajaran sudah baik. Baik dari peserta didiknya maupun gurunya.
Guru dapat mengemas pembelajaran sedemikian rupa sehingga tercipta kondisi
pembelajaran yang efektif dan menyenangkan, sehingga pembelajaran dapat
bermakna bagi peserta didik dan tujuan pembelajaranpun dapat tercapai.
Aspek-aspek lain yang dapat dicermati oleh observer antara lain difokuskan
pada interaksi antar peserta didik dalam satu kelompok, interaksi peserta didik antar
kelompok, interaksi peserta didik – guru, interaksi peserta didik – media/ sumber
belajar, serta interaksi peserta didik – lingkungan.
 Interaksi peserta didik dalam kelompok antar peserta didik berjalan dengan baik
mereka aktif untuk saling membantu teman yang belum bisa dibantu oleh teman
yang sudah bisa.

6
 Interaksi dengan guru berjalan dengan baik, peserta didik tidak malu untuk
bertanya dan menjawab apa-apa persoalan dalam proses diskusi tersebut.
 Interaksis peserta didik dengan lingkungan sangat baik sehingga terciptalah
lingkungan yang aktif, kodusif dan menyenangkan.

4. Analisis Observasi Manajemen Sekolah


a. Manajemen Peserta Didik
Berdasarkan hasil yang sudah dipaparkan secara umum manajemen kepeserta
didikan yang ada di SDN Sungai Miai 2 sudah sangat baik dan berjalan lurus
dengan tujuan yang sudah dirumuskan sekolah dengan kenyataan atau fakta
sebenarnya. Kepala sekolah sering minimal 2 minggu sekali mengadakan rapat
kegiatan yang bertujuan untuk memantau sejauh mana kinerja masing-masing guru
dalam memberikan pelayanan pembelajaran kepada peserta didik. Selain itu, di
SDN Sungai Miai 2 juga mengadakan atau menjadwalkan kegiatan yang berbasis
IT selama 15 menit dalam satu minggu. Kegiatan ini sangat baik agar peserta didik
dapat melek terhadap teknologi.
Program UKS sebaiknya disusun secara berkesinambungan, yakni dapat
berkelanjutan setiap tahunnya. Untuk itu sekolah harus membentuk Tim Pelaksana
UKS dan memasukkan rencana kerja UKS. Manajemen layanan khusus di sekolah
pada dasarnya dibuat untuk mempermudah atau memperlancar pembelajaran, serta
dapat memenuhi kebutuhan khusus siswa di sekolah. Mengingat UKS merupakan
salah satu unit yang memberikan layanan kesehatan kepada peserta didik, untuk
meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan hidup sehat
sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis dan
optimal.
b. Manajemen Kurikulum
SDN Sungai Miai 2 mengelola pembelajaran dengan menyiapakan perangkat
pembelajaran terlebih dahulu (RPP, Silabus, Penilaian).Proses perencanaan dan
desain kurikulum yang dilakukan di SDN Sungai Miai 2 yakni sebelum memulai
tahun pelajaran yang baru para guru sudah mulai menyiapkan perangkat
pembelajaran selama 1 tahun.

7
Monitoring terhadap pelaksanaan pembelajaran dilakukan selama 2 kali dalam
1 tahun. Pertama monitoring terhadap perangkat pembelajaran yang dibuat
pendidik dan monitoring selanjutnya terhadap pelaksanaan pembelajarannya.
Monitoring dilakukan oleh Kepala Sekolah dan guru-guru juga sering bertukar
informasi dengan rekan sejawat mengenai pembelajaran yang dilakukan.
Selanjutnya setiap 2 minggu, sekurang-kurangnya 1 bulan sekali kepala sekolah,
guru dan staf selalu mengadakan monitoring mengenai keterlaksanaan proses
pembelajaran, administrasi sekolah, dan sebagainya.
Penggunaan data dalam proses refleksi kurikulum sangatlah vital sebab
digunakan untuk menyesuaikan dengan kebutuhan peserta didik. Manajemen
kurikulum di SDN Sungai Miai 2 sudah terlaksana dengan baik. Hal ini dapat
dilihat dari kegiatan monitoring yang intes dilakukan disekolah ini. Monitoring
kegiatan sekolah mulai dari administrasi guru, keterlaksanaan proses pembelajaran,
dan sebagainya sangatlah berdampak besar untuk kemajuan sekolah khususnya
dalam pengelolaan pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik.
c. Manajemen Sumber Daya Manusia
Proses penerimaan Guru di SDN Sungai Miai 2 dengan melihat kebutuhan
peserta didik dalam artian apabila kebutuhan guru kelas sudah terpenuhi dan staf
sudah mencukupi maka sekolah tidak menerima guru lagi. Selain itu, guru yang
dipilih juga haruslah sesuai dengan bidang dan kualifikasinya. Misalnya saja yakni
guru BTA yang diambil lulusan dari IAIN Antasari Banjarmasin. Untuk guru
Bahasa Inggris memang lulusan dari Sarjana Pendidikan Bahasa Inggris.
Kegiatan khusus untuk membekali guru yang baru mengajar yakni dengan
memberikan monitoring, masukan dan juga saran dalam pengelolaan pelaksanaan
pembelajaran.Kegiatan khusus untuk pengembangan profesional guru yakni
dengan diadakannya supervisi oleh kepala sekolah dan juga kegiatan monitoring
yang dilakukan minimal 2 minggu sekali dan sekurang-kurangnya 1 bulan sekali
yang membahas tentang pengelolaan pembelajaran, perangkat pembelajaran dan
juga administrasi sekolah. Selain itu, dengan diagendakannya kegiatan berbasisi IT
seminggu sekali guna menambah kepiawaian guru dalam menggunakan media
pembelajaran berbasis IT.
Manajemen Sumber Daya Manusia di SDN Sungai Miai 2 sudah sangat
optimal. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan dan agenda rutin yang telah diupayakan.
Mulai dari kegiatan supervisi yang dilakukan secara berkelanjutan, kemudian

8
sangat intens mengadakan monitoring guna menambah keprofesionalitasan guru
dalam memberikan layanan pembelajaran, penggunaan IT yang wajib dilakukan
oleh guru kelas seminggu sekali yang sangat berguna untuk menambah keahlian
guru di bidang IT.
d. Manajemen sarana & prasarana
Data yang dapat digunakan untuk perencanaan sarana dan prasarana di SDN
Sungai Miai 2 yakni data peserta didik, dalam artian kebutuhan peserta didik dan
jumlah anggaran yang tersedia Penggunaan sarana dan prasarana sudah efektif
untuk mendukung proses pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari adanya kegiatan
rutin penggunaan LCD/Proyektor, pengadaan laptop yang digunakan untuk
kegiatan Quizzi, adanya perpustakaan yang menunjang kegiatan literasi, UKS yang
menunjang program dokter kecil dan sebagainya.
Sarana dan prasarana di sekitar sekolah yang dapat dimanfaatkan untuk
mendukung pembelajaran yakni perpustakaan yang digunakan untuk siswa
membaca, kegiatan literasi dan diskusi. Selanjutnya ada UKS digunakan saat ada
siswa yang sakit, misalnya siswa yang pingsan saat upacara bendera, siswa yang
tiba-tiba merasa mual dan pusing, atau siswa yang sakit perut. Selain itu, ketika ada
siswa yang jatuh dan terluka, misalnya lututnya lecet dan berdarah, maka selalu
dibawa menuju ke Ruang UKS untuk mengambil obat-obatan.
Manajemen sarana & prasarana di SDN Sungai Miai 2 sudah efektif dan tepat
sasaran. Hal ini dapat dilihat adanya kertersediaan dari alat dan media
pembelajaran berbasis IT, adanya perpustakaan UKS, adanya mushola darurat dan
ruang kantor yang berbeda dengan ruang kepala sekolah.
Sarana dan prasarana merupakan salah satu faktor penting dari keberhasilan
suatu kegiatan. Semakin lengkap sarana penunjang makin efektif pula suatu
kegiatan. Suatu proses kegiatan yang akan dilakukan tidak akan dapat mencapai
hasil yang diharapkan sesuai dengan rencana jika sarana dan prasarana tidak
tersedia
Mewujudkan sekolah yang unggul tidak terlepas dari peranan kelengkapan
sarana dan prasarana yang dapat digunakan. Manajemen arana dan prasarana yang
sesuai dan memadai dapat membantu mewujudkan kehidupan sekolah yang sehat
dalam menunjang kelancaran proses belajar mengajar. Contohnya dalam hal ini
yakni dengan ketersedian sarana dan prasarana yang lengkap sesuai standart
minimal merupakan bagian terpenting dalam meningkatkan derajat kesehatan

9
peserta didik. Semakin lengkap ketersediaan sarana dan prasarana UKS dan
sumber daya manusia yang berkualitas maka dalam pelaksanaan program-program
UKS akan mudah dilaksanakan dengan baik untuk mencapai tujuan UKS yang
diharapkan.
e. Manajemen Anggaran
Berdasarkan hasil observasi, SDN Sungai Miai 2 sudah merencanakan,
melaksanakan, dan memonitor anggaran dan penggunaannya sebagaimana
mestinya. Perencanaan anggaran juga selalu dilakukan sebelum memasuki tahun
ajaran baru. Sekolah juga mempunyai bendahara BOS yang ahli dalam bidang IT
sebab sekarang perencanaan dan penganggaran sudah beralih ke aplikasi ARKAS.
Sehingga pengguanaan dan sistem yang digunakan sudahlah tentu sesuai dengan
apa yang dibutuhkan. Mulai dari penganggaran kelengkapan perpustakaan, UKS,
dan administrasi lainnya bersumber dari dana BOS. Sehingga penggunaanya sudah
tepat dan sesuai sasaran.
Dengan adanya dana yang diperoleh yaitu dari Dana Bos sekolah, maka
kegiatan pembelajaran, adimistrasi sekolah, kegiatan perpustakaan, program UKS
akan berjalan lancar karena dana pelaksanaan sangatlah penting. Sebagai
contohnya, untuk pengadaan perlengkapan dan peralatan seperti: obat-obatan untuk
sakit kepala, obat-obatan untuk alergi kulit, obat tetes mata, kapas, gunting, perban,
serta alat-alat medis.
f. Manajemen Sistem Informasi
Informasi/data yang mendukung untuk proses pembelajaran yaitu informasi
mengenai karakteristik peserta didik, lingkungan peserta didik tinggal, ketersediaan
informasi tentang sarana misalnya pengadaan berbagai jenis buku yang dapat
menunjang proses pembelajaran di kelas. Informasi yang dikelola sehingga
pembelajaran bisa dilakukan berbasis data yakni dengan mengkoordinasikan
terlebih dahulu antara kepala sekolah, wali kelas dan dapat juga dengan staf/TU.
Dalam hal ini guru bisa langsung mengakses dan menggunakan data tersebut
untuk mendukung proses pembelajaran. Contohnya guru dapat leluasa mengambil
buku sebagai referensi dalam proses belajar mengajar di perpustakaan.
Manajemen system informasi yang ada di SDN Sungai Miai 2 sudah baik. Dalam
hal ini guru dapat leluasa mengakses sitem informasi/data yang diperlukan untuk
menunjang proses pembelajaran.

10
Berdasarkan hasil analisis lembar observasi lampiran 4 yakni tentang
manajemen sekolah di SD Negeri Sungai Miai 2 yakni terkait manajemen
kesiswaan dan manajemen kurikulum yang sudah optimal dan berjalan lurus
dengan tujuan yang sudah dirumuskan sekolah dengan kenyataan atau fakta
sebenarnya. Salah satunya dengan mengadakan atau menjadwalkan kegiatan yang
berbasis IT selama 15 menit dalam satu minggu. Kegiatan ini sangat bermanfaat
agar peserta didik melek terhadap teknologi dan guru lebih terampil dalam
penggunaan media pembelajaran berbasis IT.
Selanjutnya mengenai sasaran dari manajemen sumber daya manusia juga sudah
baik hal ini dapat dilihat dari adanya kegiatan khusus untuk pengembangan
profesional guru yakni dengan diadakannya supervisi oleh kepala sekolah dan juga
kegiatan monitoring yang dilakukan minimal 2 minggu sekali dan sekurang-
kurangnya 1 bulan sekali yang membahas tentang pengelolaan pembelajaran,
perangkat pembelajaran dan juga administrasi sekolah.
Kemudian dalam manajemen sekolah juga ada manajemen sarana dan prasarana,
manajemen anggaran, manajemen sistem informasi serta manajemen
keterlaksanaan yang membahas mengenai administrasi di SDN Sungai Miai 2, dan
berdasarkan hasil dari analisis mengenai hal ini sudah berada pada kategori baik.
Hal ini dapat dicermati dalam berbagai hal diantaranya mengenai pengoptimalan
dan keefektifan dari penggunaan sarana dan prasarana di SDN Sungai Miai 2 ;
ketepatan sasaran dari penggunaan dana operasional sekolah (BOS) untuk kegiatan
pembelajaran, adimistrasi sekolah, kegiatan perpustakaan dan program UKS ;
tersedianya sistem informasi untuk mendukung dan menunjang proses
pembelajaran, pengelolaan sistem informasi yang baik sehingga bisa di akses oleh
semua guru serta manajemen keterlaksanaan yang sudah optimal dengan
tersedianya sumber daya manusia yang mumpuni yang dapat memperlancar
kegiatan administrasi sekolah serta tersedianya sarana penunjang keterlaksaan yang
juga turut membantu proses pengadministrian.

5. Analisis Observasi Lingkungan Belajar


Dari hasil observasi diatas dapat dianalisis bahwa latar belakang sosial-
ekonomi murid merupakan salah satu hambatan yang dialami peserta didik untuk
mendapatkan rasa nyaman ketika di sekolah. Hal ini karena beberapa peserta didik
memiliki penghasilan ekonomi yang rendah, untuk itu peserta didik menjadi

11
minder di sekolah. Adapun yang dilakukan oleh pihak sekolah dalam mengatasi
hal ini adalah dengan memberikan peserta didik bantuan untuk apa yang dia
perlukan selain itu juga berkonsultasi dengan orang tua peserta didik dalam
memecahka masalah tersebut.
Selanjutnya adalah kualitas pembelajaran di kelas, terlihat dari hasil observasi
yang dilakukan di dalam kelas terlihat bahwa pendidik sudah mampu dalam
memberikan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan, hal ini terlihat dari
bagaimana pendidik membuat perencanaan pembelajaran yang matang sebelum
melaksanakan pembelajaran. Pendidik sudah menyampaikan pembelajaran sesuai
dengan kompetensi yang akan dicapai, terlihat pendidik sangat jelas, sistematis
dan terperinci sehingga banyak peserta didik yang senang dan antusias dalam
memperhatikan pembelajaran di kelas. Selain itu pendidik juga memberikan ice
breaking, menyanyi bersama-sama lagu daerah serta menambahkan model
pembelajaran, sehingga suasana belajar di kelas tidak membosankan dan menjadi
sangat menyenangkan.
Kemudian untuk refleksi dan perbaikan pembelajaran yang dilakukan oleh
pendidik SDN Sungai Miai 2 dikatakan sudah baik hal ini karena langkah yang
diambil pendidik dalam melakukan refleksi pembelajaran sudah tepat adapun
kegiatan yang pendidik lakukan yaitu pendidik selalu melakukan refleksi dan
perbaikan pembelajaran disetiap akhir dari pembelajaran, hal ini di lakukan agar
kelebihan dan kekurangan pembelajaran dapat diketahui, sehingga dapat
ditemukan solusi yang tepat untuk mengatasi kekurangan yang ada utnuk itu guru
selalu memberikan pengembangan disetiap pembelajaran berikutnya apabila
tujuam pembelajaran belum tercapai.
Kepemimpinan instruksional yang dilakukan oleh kepala sekolah di SDN
Sungai Miai 2 yaitu membuatan program kegiatan setiap awal tahun beserta
anggarannya (BOS). Hal ini dilakukan demi mencegah terjadinya kesalahan dalam
melaksanakan kegiatannya. Kemudian visi misi dibuat berdasarkan
pengembangan kurikulum dan karakter peseta didik berdasarkan pancasila karena
sekolah ini memiliki tujuan dalam melahirkan generasi peserta didik yang tidak
hanya cerdas tetapi juga berkarakter. Untuk mendukung pengembangan kualitas
pendidik dalam meningkatkan mutu pembelajaran, pendidik diharuskan mengikuti
KKG maupun program pelatihan dari pemerintah.

12
Dari kegiatan itu pula maka iklim kebinekaan di satuan pendidikan pada SDN
Sungai Miai 2 ini bisa tercipta. Dari kegiatan ini tidak terlepas dari pendidik dan
seluruh staf sekolah penerapan kebiasaan yang baik diberikan agar bisa menjadi
contoh yang baik bagi peserta didik. Kegiatan yang juga menjadi kebiasaan dari
sekolah ini yaitu hidup bersih, melakukan kegiatan bersih-bersih seperti
memungut sampah, membersihkan kelas dan juga merapikan pakaian. Selain itu
pendidik juga memberikan himbauan dan motivasi kepada peserta didik dalam
melakukan hal kebaikan.
Iklim kesetaraan gender SDN Sungai Miai 2 yaitu tidak membeda-bedakan
peserta didik baik itu laki-laki maupun perempuan dalam mendapatkan perlakuan
baik maupun pendidikan, hal ini dilakukan agar semua peserta didik memiliki hak
dan kewajiban yang sama. Namun pendidik tetap memperhatikan dari segi aspek
yang tidak dapat dilakukan oleh perempuan maupun dari aspek yang tidak dapat
dilakukan oleh laki-laki.
Iklim inklusivitas, sebenarnya tidak ada ABK yang memiliki gangguan fisik di
sekolah ini akan tetapi dilihat dari segi kemampuan berfikir terdapat beberapa
peserta didik yang memiliki sedikit gangguan belajar seperti sulit untuk
memahami pelajaran, anti social maupun tidak bisa diam ketika di kelas. Namun
ini merupakan gangguan yang masih bisa diatasi oleh pendidik.
Kemudian hasil observasi yang terakhir yaitu dukungan orangtua dan murid
terhadap program satuan pendidikan di SDN Sungai Miai 2 sudah baik hal ini
dapat diketahui dari cerita pendidik dan orangtua peserta didik. Partisipasi orang
tua sudah mulai bisa bekerjasama dengan baik kepada sekolah itu dapat dilihat
dari rapat yang diadakan oleh sekolah yang mengundang orang tua peserta didik
dan apabila guru mengalami masalah dengan peserta didik kemudian pendidik
bisa menghubungi orang tuanya dalam menyelesaikan masalah tersebut.
Oleh sebab itu, lingkungan sekolah di SDN Sungai Miai 2 sudah bisa
dikatakan baik dari beberapa hasil observasi mengenai latar belakang peserta
didik, kualitas pembelajaran di kelas, refleksi perbaikan dari pendidik,
kepemimpinan kepala sekolah, keamanan di dalam lingkungan sekolah,
kebersamaan dan persatuan seluruh masyarakat sekolah, hak dan kewajiban setiap
peserta didik dan peran orang tua dalam mendukung program sekolah.

13
C. Faktor Penghambat dan Pendukung Pelaksanaan Observasi
Faktor penghambat pelaksanaan observasi di antaranya yaitu:
1. Terdapat beberapa narasumber yang memiliki kesibukan sehingga observasi menjadi
tertunda. Misalnya ketika ingin mengobservasi perihal manajemen sekolah,
narasumber cukup sulit ditemui, maka dari itu perlu menyesuaikan waktu yang cocok
dengan narasumber hingga dapat melakukan observasi dan wawancara.
2. Kesulitan dalam menyesuaikan waktu yang tepat antar sesama anggota PPL untuk
melakukan observasi bersama. Misalnya ketika telah menentukan jadwal observasi,
ada beberapa teman yang harus masuk ke kelas untuk membantu guru sehingga
kegiatan observasi menjadi kurang maksimal dan harus dijadwalkan ulang.

Faktor pendukung pelaksanaan observasi di antaranya yaitu:

1. Pihak sekolah yaitu SD Negeri Sungai Miai 2 Banjarmasin menyambut mahasiswa


dengan ramah dan penuh dukungan sehingga selama proses observasi terjalin kerja
sama yang baik dan mahasiswa tidak mendapat kesulitan yang berarti selama
observasi.
2. Guru pamong memberikan bimbingan dan mengarahkan setiap kegiatan sehingga
dapat menambah wawasan dan pengalaman serta memberi kemudahan juga bagi
mahasiswa.
3. Waktu yang diberikan untuk observasi terbilang cukup lama sehingga mahasiswa
dapat mengatur waktu ulang dan menunggu narasumber yang susah untuk ditemui.

14
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan Hasil Observasi

Sekolah mendukung terjadinya pembelajaran yang efektif dan membangun


agar kompetensi peserta didik berkembang dengan baik secara akademik maupun
nonakademik. Peserta didik dituntun agar mempunyai karakter sesuai dengan profil
pelajar pancasila. Hal ini terlihat dari manajemen sekolah yang sudah tersusun rapi
dan dikoordinasikan dengan baik, fasilitas serta sarana prasarana tersedia dengan
baik dan sesuai kebutuhan untuk mendukung proses pembelajaran, sumber daya
manusia (guru dan staff) yang berusaha untuk selalu ditingkatkan. Guru juga
mengembangkan pembelajaran di kelas agar efektif, kontekstual, dan bermakna
dengan menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebelum pembelajaran
serta pembelajaran yang dilakukan berpusat kepada peserta didik agar terlibat secara
aktif dan dapat lebih mengembangkan pembelajaran lebih optimal, walaupun masih
terdapat beberapa peserta didik yang kurang terlibat aktif dan harus ditingkatkan lagi
motivasi belajarnya. Dengan demikian lingkungan belajar di sekolah telah
mendukung seluruh peserta didik meskipun peserta didik di SDN Sungai Miai 2
Banjarmasin berasal dari latar belakang yang berbeda-beda.

B. Refleksi
Setelah melakukan beberapa kegiatan sasaran observasi, mahasiswa dapat
merefleksikan beberapa informasi diantaranya :
1. Melalui observasi karakteristik peserta didik yang dilakukan mahasiswa dapat
mengetahui bagaimana kegiatan-kegiatan yang menjadikan peserta didik aktif,
mengetahui tingkat kedisiplinan peserta didik dalam memakai atribut sekolah serta
kedisiplinan peserta didik saat kegaiatan pembelajaran di kelas.
2. Melalui observasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disusun oleh
guru sudah tersusun dan sistematis dan menempatkan alokasi waktu pada setiap
kegiatannya. Guru juga telah memberikan apersepsi dan motivasi kepada
peserta didik agar peserta didik dapat berkembang kemauannya untuk belajar
lebih banyak. Hanya saja pada RPP ada beberapa hal yang perlu ditambahkan
seperti soal asesmen, pengayaan dan remedial serta kriteria penilaian
hendaknya dimuat dalam RPP, kurangnya detail-detail pertanyaan refeksi, pada

15
RPP sudah terdapat pembelajaran yang kontekstual terhadap kehidupan namun
tidak ada kaitan pembelajaran terhadap lingkunganserta budaya kearifan lokal
hendaknya hal tersebut perlu ditambahkan.
3. Melalui observasi Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru sudah sesuai
dengan kondisi peserta didik dan guru berusaha untuk memenuhi kebutuhan
belajar peserta didik di SDN Sungai Miai 2. Namun, ada beberapa pelaksanaan
pembelajaran yang dilakukan tidak sama dengan RPP yang telah disusun.
Seperti pada RPP guru menyusun dengan menggunakan model project
based learning sedangkan pada pelaksanaan guru menggunkan problem based
learning. Hal ini dimodifikasi guru karna menyesuaikan dengan peserta didik dan
alokasi waktu yang ada. Pembelajaran yang dilakukan juga sudah kontekstual
terhadap hah-hal yang ada di kehidupan karna guru menggunakan pembelajaran
berbasis masalah.
4. Melalui observasi manajemen sekolah seperti sarana prasarana hendaknya sekolah
bisa memaksimalkan penggunaan musholla sebagai kegiatan keagamaan baik
pendidik maupun peserta didik, pada manajemen kurikulum hendaknya mulai
menggunakan kurikulum merdeka.
5. Melalui observasi lingkungan belajar yang dilakukan mahasiswa dapat mengenal
kondisi fisik maupun non fisik di SDN Sungai Miai 2, bagaimana iklim pergaulan
dan berbagai aspek kependidikan lainnya yang mana ini dapat menjadi pelajaran
agar mahasiswa dapat menyesuaikan diri dengan baik selama kegiatan PPL
berlangsung.

C. Rencana
Tindak lanjut terhadap manajemen sekolah adalah dengan membantu
mempromosikan sekolah dengan memberikan informasi terbaru tentang sekolah
melalui media sosial instagram. Informasi menjadi hal terpenting di era transformasi
digital. Ketika sebuah sekolah ingin meningkatkan layanannya, informasi terbaru
tentang pengembangan peserta didik di sekolah adalah hal utama yang perlu
ditingkatkan. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dibuat menggunakan model
yang berorientasi kepada kemampuan abad 21 yaitu 4C (communication,
collaboration, critical thinking, dan creative thinking). Diusahakan menggunakan
model PBL (Problem Based Learning) dan PjBL (Project Based Learning). RPP yang
telah disusun diusahakan sesuai karakteristik peserta didik, kebutuhan peserta didik

16
dan memuat kearifan lokal. Adapun untuk lampiran RPP diusahakan memuat 1)
Penilain; 2) Bahan Ajar; 3) Media Pembelajaran; dan 4) LKPD (Lembar Kerja Peserta
Didik) yang dimuat dengan menarik dan bervariasi.
Pelaksanaan pembelajaran diusahakan mengikuti RPP yang telah disusun
agar pembelajaran lebih terarah, namun tidak menutup kemungkinaan
pelaksanaan pembelajaran dimodifikasi. Sebagai pendidik, modifikasi RPP
memang terkadang mungkin dilakukan disituasi dan kondisi tertentu. Oleh karena itu,
diusahakan dalam pembuatan RPP di dibuat rencana cadangan, hal ini dilakukan agar
pendidik selalu siap menghadapi situasi dan kondisi kelas yang bisa berubah sewaktu-
waktu.

17
LAMPIRAN

18
Lampiran 1. Hasil Observasi Karakteristik Peserta Didik
Sekolah PPL : SDN Sungai Miai 2
Kelas Sasaran : 1-6

No Kelas Hasil Observasi


1 1

Karakterteristik peserta didik berbeda setiap


individunya, dengan begitu perlu pendidik dalam
memahami setiap perbedaan karakter peserta didik agar
proses pembelajaran dapat optimal. Disini Pendidikan
karakter bertujuan membangun bangsa yang berakhlak
mulia, bermoral, tangguh, bertoleransi dan bergotong
royong. Untuk mencapai hal itu, maka peserta didik perlu
ditanamkan nilai-nilai pendidikan karakter yang bersumber
dari ajaran Agama, Pancasila dan Budaya. Pendidikan
karakter adalah cara paling tepat untuk memastikan para
siswa memiliki karakter dan kepribadian yang baik dalam
hidupnya.
2 2
Dari hasil observasi karakteristik peserta didik kelas 2
SDN Sungai Miai 2 memiliki semangat dan antusias belajar
yang tinggi, sehingga hampir seluruh siswa aktif dalam
pembelajaran dikelas. Perkembangan emosi, moral dan
spiritual siswa juga terlihat berkembang secara baik. Sifat
profil pelajar Pancasila juga ditanamkan kepada siswa
dilingkungan sekolah.
3 3

Dari hasil pengamatan di SDN Sungai Miai 2 tepatnya


pada kelas 3 karena saya ditugaskan untuk mengobservasi
kelas 3 yang mana guru sudah melakukan kegiatan-
kegiatan yang menjadikan peserta didik aktif didalam
kelas, melatih kedisiplinan peserta didik, dan mampu
mengemabngkan kemampuannya masing-masing dan
guru dapat mengaitkan pembelajaran dengan karakter
profil pelajar pancasila yang menjadikan peserta didik
menjadi jiwa nasionalisme, gotong royong dan
berakhlakul karimah.

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan oleh


saya di kelas IV SDN Sungai Miai 2, maka saya dapat
menyimpulkan bahwa karakteristik peserta didik yang
ada di kelas IV SDN Sungai Miai 2 sudah baik. Hal ini
dapat kami lihat secara langsung di dalam kelas dimana
guru sebagai role model bagi peserta didiknya. Peserta
didik akan menjadi orang yang lebih baik di masa depan
jika mereka diajar oleh guru yang memiliki karakteristik
kuat. Tentunya hal ini dilakukan untuk membentuk
mahasiswa sesuai dengan profil pelajar Pancasila.
5

Karakteristik kelas 5: Berdasarkan hasil observasi


yang telah dilakukan di SDN Sungai Miai 2
Banjarmasin, maka kami menyimpulkan bahwa
karakteristik peserta didik yang ada di di SDN Sungai
Miai 2 Banjarmasin sudah sangat baik. Hal ini dapat kami
lihat secara langsung di dalam kelas dengan dampingan
oleh guru pamong yang juga menjadi salah satu guru role
model bagi peserta didiknya. Karakteristik guru yang kuat
akan mengantarkan peserta didik menjadi insan
yang lebih baik lagi ke depannya. Tentunya hal ini
dilakukan untuk membentuk peserta didik sesuai dengan
profil pelajar Pancasila.
6

Mengamati karakteristik peserta didik kelas VI SDN


Sungai Miai 2 telah dilakukan secara langsung dengan
bimbingan wali kelas. Karakteristik peserta didik pada
dasarnya meliputi banyak aspek seperti etnik, kultural,
status sosial, minat, perkembangan kognitif, kemampuan
awal, gaya belajar, motivasi, perkembangan emosi,
perkembangan sosial, perkembangan moral dan spiritual,
dan perkembangan motorik.
Peserta didik terlibat aktif dalam proses pembelajaran,
seperti menjawab pertanyaan guru, mengajukan
pertanyaan, melakukan diskusi kelompok, dan sebagainya.
Ketika guru menjelaskan, peserta didik menyimak dengan
baik. Terdapat beberapa peserta didik yang duduk di
barisan belakang, terlihat kurang bersemangat dan agak
sulit ketika diminta maju ke depan untuk menyelesaikan
soal-soal latihan. Guru memberikan motivasi kepada
peserta didik sehingga mereka terlibat aktif selama
pembelajaran. Ketika suasana kelas mulai gaduh, guru
menyelipkan ice breaking. Adapun terdapat beberapa
peserta didik yang kemampuannya di atas rata-rata,
difasilitasi untuk membantu teman sejawat memahami
materi yang dirasa sulit. Guru juga menerapkan permainan-
permainan sederhana dalam memilih peserta didik yang
maju ke depan sehingga ini menciptakan suasana yang adil
di kelas dan seluruh peserta didik akan mendapatkan
kesempatan yang sama. Hanya saja peserta didik merasa
terdistraksi dengan gangguan dari luar, yakni permainan
latto-latto yang membuat suasana menjadi berisik dan
peserta didik merasa terganggu dengan hal tersebut. Selain
itu, pada awal dan akhir pembelajaran sudah dilakukan
pembiasaan pada aspek religious, yaitu berdoa bersama.
Lampiran 2. Hasil Observasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Sekolah PPL : SDN Sungai Miai 2

No Kelas Hasil Observasi


1. 1 (Satu) Dalam Menyusun RPP perlu memerhatikan tujuan
pembelajaran yang dibuat sehingga proses pembelajaran
menjadi terarah. Dengan memerhatikan indikator dan
kompetensi dasar yang menjadi acuan bagi pendidik. Dengan
RPP pembelajaran di kelas menjadi tertata, menggunakan
penyampaian materi lebih mudah, menentukan target dan
tujuan, melihat keberhasilan peserta didik, mengembangkan
kegiatan pembelajaran dan menentukan sumber belajar.
Tanpa perencanaan pendidik tidak bisa melakukan proses
pembelajaran dengan baik. pendidik tidak memiliki
gambaran tentang tujuan yang ingin dicapai. pendidik juga
tidak bisa menentukan arah dan cara yang dipakai dalam
mencapai tujuan pembelajaran.

2. 2 (Dua) Dari hasil observasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


(RPP) Guru kelas 2 SDN Sungai Miai 2 secara keseluruhan
sudah memiliki kelengkapan minimum, memuat unsur-unsur
yang harus dimuat dalam RPP dan tersusun secara berurutan
dan sistematis serta pembelajaran yang disusun sudah sesuai
dengan tujuan pembelajaran sesuai materi. Kegiatan di dalam
RPP memuat kegiatan yang membuat siswa terlibat aktif
alam kegiatan pembelajaran. Pembelajaran yang terdapat di
RPP juga berkesinambungan dengan asesmen yang dimuat.
Assesmen juga secara jelas mengukur ketercapaian tujuan
pembelajaran.. Namun, ada beberapa unsur kekuranagan
pada RPP yang telah disusun seperti tidak memuat soal-soal
remedial dan pengayaan.

3. 3 (Tiga) RPP sudah memuat seluruh unsur-unsur dalam RPP, RPP


sudah dipaparkan dengan jelas dan sistematis. Akan tetapi,
pada KD dan indikator tidak di buat sejajar di tabel.
Sehingga agak kurang praktis dalam melihat perumusan
indikatornya. Lampiran RPP berupa penilaian, bahan ajar,
media pembelajaran, dan LKPD sudah lengkap. Penilaian
sudah memuat aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan.
Untuk bahan ajar berupa teks saja, hendaknya ada tambahan
gambar atau tulisan yang berwarna cerah, jangan monoton
berwarna hitam saja. Selanjutnya, untuk media pembelajaran
berupa gambar yang disajikan juga kurang menarik karena
warnanya pudar. Untuk LKPD sudah disajikan dengan
menarik dan langkah-langkah pada LKPD juga mudah
dimengerti.

4. 4 (Empat) Dalam kegiatan observasi RPP, terdapat beberapa prinsip


dalam aspek observasi yang diamati. Pada prinsip
kelengkapan komponen minimum, dalam tujuan
pembelajaran berpedoman pada rumus Audien, Behavior,
Condition, dan Degree serta kesesuaiannya dengan indikator
yang dibuat. Adapun untuk langkah-langkah pembelajaran
yaitu sudah sesuai dengan memuat pedahuluan, inti dan
penutup dengan alokasi waktu 1 hari. Pada bagian
pendahuluan sudah terdapat langkah-langkah yang memadai
yang dimulai dari guru memberi salam dan menanyakan
kabar, mengecek kesiapan siswa hingga melakukan kegiatan
apersepsi untuk mengingatkan siswa pada pembelajaran
sebelumnya. Adapun asesmen pembelajaran sudah jelas
dilengkapi dengan instrumen penilaian, soal dirumuskan
dengan memperhatikan tujuan pembelajaran serta hasil dari
evaluasi dan LKPD yang sudah didapatkan dilampirkan
semakin memperkaya RPP tersebut.
5. 5 (Lima) Kelas 5 observasi RPP : RPP tersebut sudah disusun dengan
bahasa yang sederhana dan jelas, RPP yang dibuat agar guru
bisa fleksibel dalam pengembangan materi sehingga
pembelajaran dapat dilaksanakan secara optimal.
Pembelajaran yang termuat mesti mengembangkan hal dasar
yang dijelaksan dalam RPP tersebut sehingga efektifitas serta
alokasi waktu dapat dioptimalkan dalam penyelengaran
pembelajaran dikelas. Disisi lain aspek detail dari capaian
pembelajaran, asesmen, serta langkah pembelajaran dari RPP
tersebut bisa dikembangkan oleh guru sehingga segala aspek
tersebut dapat dicapai dipembelajaran.
6. 6 (Enam) RPP yang disusun oleh Wali kelas VI sudah memenuhi
kelengkapan komponen minimum yaitu sudah dicantumkan
tujuan pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, dan
asesmen yang terperinci. Tujuan pembelajaran yang dibuat
tidak mengandung makna ganda dan telah selaras dengan
Kompetensi Dasar yang ingin dicapai. Kegiatan
pembelajaran sudah disusun dengan baik menyesuaikan
alokasi waktu yang tersedia. Langkah-langkah kegiatan
mulai dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, hingga
kegiatan penutup disusun secara sistematis dan berorientasi
pada penguatan kompetensi yang ingin dicapai. Proses
pembelajaran yang dirancang berpusat kepada peserta didik.
Namun pada RPP muatan Matematika, masih belum terdapat
kegiatan seperti remedial dan pengayaan. Asesmen telah
dimuat secara jelas dan terukur sesuai tujuan pembelajaran
dan menjadi umpan balik bagi peserta didik. Namun untuk
mengecek kesiapan peserta didik belum ada asesmen di awal
pembelajaran. Kriteria untuk mengukur ketercapaian tujuan
pembelajaran sudah cukup jelas. RPP yang dibuat telah
menggunakan bahasa yang jelas dan mudah untuk dipahami.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dirancang
oleh guru ketika ditinjau lebih rinci, telah memenuhi
beberapa aspek dan sesuai dengan prinsip-prinsip yang ada.
Kegiatan pembelajaran disusun menggunakan bahasa dan
istilah yang mudah dimengerti serta relevan dengan tujuan
pembelajaran dan kebutuhan peserta didik. Hanya saja
terdapat beberapa aspek yang belum terpenuhi, sehingga
masih dibutuhkan perbaikan lebih lanjut ke depannya.
Lampiran 3. Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran
Sekolah PPL : SDN Sungai Miai
Kelas Sasaran :1-6

No Kelas Hasil Observasi


1 1

Dilihat dari pelaksnaan pembelajaran memberikan pengalaman


berarti bahwa menyusun rencana tidak sesimpel kelihatannya.
Prosesnya akan berbeda dari apa yang diharapkan. Maka dari itu
diperlukan assesmen pada saat awal proses dan akhir pembelajaran.
Pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran
kooperatif akan membuat suasana belajar peserta didik menjadi lebih
menyenangkan dan dapat berperan aktif dalam diskusi kelompok
maupun dalam diskusi kelas.
2 2
Guru menerapkan model pembelajaran tersebut karna
menyesuaikan dengan alokasi waktu yang ada serta situasi kelas. Pada
saat pembelajaran guru tetap membuat siswa berkelompok untuk
mendorong siswa berdiskusi dan berinteraksi dengan sesama teman,
sehingga siswa jadi lebih telibat aktif dalam pembelajaran. Proses
pembelajaran sudah baik. Baik dari peserta didiknya maupun gurunya.
Guru dapat mengemas pembelajaran sedemikian rupa sehingga tercipta
kondisi pembelajaran yang efektif dan menyenangkan, sehingga
pembelajaran dapat bermakna bagi peserta didik dan tujuan
pembelajaran pun dapat tercapai.
3 3

Proses pembelajaran dilaksanakan secara student center. Guru


menggunakan sumber belajar yaitu buku guru kelas 3 tema 5 sub tema
1. Di awal pembelajaran pendidik melakukan apersepsi dan memotivasi
peserta didik untuk memulai pembelajaran. Pendidik menggunakan
media pembelajaran berupa gambar, namun sayangnya gambar yang
disajikan kurang menarik karna warnanya pudar. Adapun, untuk media
pembelajaran seperti benda konkret ataupun realita tidak disajikan saat
pembelajaran. Secara keseluruhan pengelolaan kelas pendidik baik,
dapat dilihat dari bagaimana pendidik melakukan ice breaking di situasi
kelas kurang kondusif. Di saat pelaksaan pembelajaran memang ada
sedikit tindakan pendidik yang tidak ada di dalam RPP, atau dalam kata
lain pendidik melakukan modifikasi. Akan tetapi, modifikasi yang
dilakukan oleh pendidik ini menurut saya bermaksud baik mengingat
situasi dan kondisi kelas saat itu.
4 4

Berdasarkan kegiatan observasi ini maka dapat disimpulkan bahwa


kelas yang dikelola dengan baik dapat mewujudkan kegiatan
pembelajaran yang efektif, dimana peserta didik aktif mengikuti
pembelajaran, mau memberikan pendapatnya, memberikan jawaban
saat ditanya, dan juga berani bertanya saat mengalami kendala dalam
pembelajaran.
5 5

Cara guru dalam menangani-menangani peserta didik yang


beragam dalam kegiatan belajar mengajar sudah sangat bagus dengan
bernyanyi-nyanyi yang berhubungan dengan materi yang dipelajari
serta tanggapan peserta didik terhadap proses pembelajaran guru sangat
baik.
6 6

Dalam upaya menekankan nilai-nilai profil pelajar Pancasila, guru


menyampaikan dan melakukan pembiasaan yang baik di sekolah. Guru
memastikan kesiapan setiap peserta didik di kelas, kemudian melakukan
apersepsi dan melaksanakan kegiatan pembelajaran. Guru menanyakan
kesulitan peserta didik dan membimbingnya guna memudahkan dan
memperdalam pemahaman peserta didik terhadap materi. Ruang belajar diatur
sedemikian rupa sehingga dapat memberikan suasana nyaman dan aman bagi
peserta didik, mereka dapat mengekspresikan dirinyanya dengan baik. Dalam
menghadapi peserta didik yang belum bisa mengekspresikan diri, guru
berinteraksi dengan peserta didik dan melakukan pendekatan yang tepat
sasaran. Guru menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan di
kelas dengan cara melibatkan peserta didik secara aktif dalam kegiatan
pembelajaran, guru mengarahkan peserta didik dan menanamkan pendidikan
karakter guna mengembangkan kemampuan sosialnya, misalnya dalam
kegiatan berkelompok.
Lampiran 4. Hasil Observasi Manajemen Sekolah di SDN Sungai Miai 2

NO HASIL & ANALISIS OBSERVASI DOKUMENTASI

1 Manajemen Kesiswaan
Kebutuhan peserta didik yang menjadi
prioritas sekolah yakni mengenai
keprofesionalitasan seorang guru dalam
mengajar dan kelengkapan pembelajaran
yang akan diberikan kepada peserta didik,
kelengkapan sarana dan prasarana yang
menunjang pembelajaran dan sebagainya.
Hal yang diupayakan SDN Sungai Miai 2
ialah dengan memberikan pelayanan,
fasilitas, dan kegiatan yang menunjang
untuk kebutuhan belajar peserta didik.
Beberapa diataranya yakni dengan
digunakannya aplikasi untuk menentukan
gaya belajar, ketersediaan UKS (adanya
program dokter kecil) dan perpustakaan.
Kebutuhan peserta didik ini tercermin
dalam analisis karakteristik peserta didik
yakni misal dengan penentuan gaya belajar
peserta didik. Dengan hal ini maka guru
dapat memberikan pembelajaran yang
sesuai dengan karakteristik peserta didik
yang beragam.
Kebutuhan peserta didik ini tercermin
dalam tujuan satuan pendidikan yakni
dengan adanya tujuan untuk menambah
profesionalitas guru dalam memberikan
pelayanan pembelajaran kepada peserta
didik yakni salah satunya dengan bantuan
alat bantu aplikasi penentuan gaya belajar.
Berdasarkan hasil yang sudah dipaparkan
secara umum manajemen kesiswaann yang
ada di SDN Sungai Miai 2 sudah sangat
baik dan berjalan lurus dengan tujuan yang
sudah dirumuskan sekolah dengan
kenyataan atau fakta sebenarnya. Kepala
sekolah sering minimal 2 minggu sekali
mengadakan rapat kegiatan yang bertujuan
untuk memantau sejauh mana kinerja
masing-masing guru dalam memberikan
pelayanan pembelajaran kepada peserta
didik. Selain itu, di SDN Sungai Miai 2
juga mengadakan atau menjadwalkan
kegiatan yang berbasis IT selama 15 menit
dalam satu minggu. Kegiatan ini sangat
baik agar peserta didik dapat melek
terhadap teknologi.
l,k/Program UKS sebaiknya disusun
secara berkesinambungan, yakni dapat
berkelanjutan setiap tahunnya. Untuk itu
sekolah harus membentuk Tim Pelaksana
UKS dan memasukkan rencana kerja UKS.
Manajemen layanan khusus di sekolah
pada dasarnya dibuat untuk mempermudah
atau memperlancar pembelajaran, serta
dapat memenuhi kebutuhan khusus siswa
di sekolah. Mengingat UKS merupakan
salah satu unit yang memberikan layanan
kesehatan kepada peserta didik, untuk
meningkatkan kemampuan hidup sehat
peserta didik dalam lingkungan hidup
sehat sehingga peserta didik dapat belajar,
tumbuh dan berkembang secara harmonis
dan optimal.

2 Manajemen Kurikulum
SDN Sungai Miai 2 mengelola
pembelajaran dengan menyiapakan
perangkat pembelajaran terlebih dahulu
(RPP, Silabus, Penilaian).Proses
perencanaan dan desain kurikulum yang
dilakukan di SDN Sungai Miai 2 yakni
sebelum memulai tahun pelajaran yang
baru para guru sudah mulai menyiapkan
perangkat pembelajaran selama 1 tahun.
Monitoring terhadap pelaksanaan
pembelajaran dilakukan selama 2 kali
dalam 1 tahun. Pertama monitoring
terhadap perangkat pembelajaran yang
dibuat pendidik dan monitoring
selanjutnya terhadap pelaksanaan
pembelajarannya. Monitoring dilakukan
oleh Kepala Sekolah dan guru-guru juga
sering bertukar informasi dengan rekan
sejawat mengenai pembelajaran yang
dilakukan. Selanjutnya setiap 2 minggu,
sekurang-kurangnya 1 bulan sekali kepala
sekolah, guru dan staf selalu mengadakan
monitoring mengenai keterlaksanaan
proses pembelajaran, administrasi sekolah,
dan sebagainya.
Penggunaan data dalam proses refleksi
kurikulum sangatlah vital sebab digunakan
untuk menyesuaikan dengan kebutuhan
peserta didik. Manajemen kurikulum di
SDN Sungai Miai 2 sudah terlaksana
dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari
kegiatan monitoring yang intes dilakukan
disekolah ini. Monitoring kegiatan sekolah
mulai dari administrasi guru,
keterlaksanaan proses pembelajaran, dan
sebagainya sangatlah berdampak besar
untuk kemajuan sekolah khususnya dalam
pengelolaan pembelajaran yang dilakukan
oleh pendidik.

3 Manajemen Sumber Daya Manusia


Proses penerimaan Guru di SDN Sungai
Miai 2 dengan melihat kebutuhan peserta
didik dalam artian apabila kebutuhan guru
kelas sudah terpenuhi dan staf sudah
mencukupi maka sekolah tidak menerima
guru lagi. Selain itu, guru yang dipilih juga
haruslah sesuai dengan bidang dan
kualifikasinya. Misalnya saja yakni guru
BTA yang diambil lulusan dari IAIN
Antasari Banjarmasin. Untuk guru Bahasa
Inggris memang lulusan dari Sarjana
Pendidikan Bahasa Inggris.
Kegiatan khusus untuk membekali guru
yang baru mengajar yakni dengan
memberikan monitoring, masukan dan
juga saran dalam pengelolaan pelaksanaan
pembelajaran.Kegiatan khusus untuk
pengembangan profesional guru yakni
dengan diadakannya supervisi oleh kepala
sekolah dan juga kegiatan monitoring yang
dilakukan minimal 2 minggu sekali dan
sekurang-kurangnya 1 bulan sekali yang
membahas tentang pengelolaan
pembelajaran, perangkat pembelajaran dan
juga administrasi sekolah. Selain itu,
dengan diagendakannya kegiatan berbasisi
IT seminggu sekali guna menambah
kepiawaian guru dalam menggunakan
media pembelajaran berbasis IT.
Manajemen Sumber Daya Manusia di
SDN Sungai Miai 2 sudah sangat optimal.
Hal ini dapat dilihat dari kegiatan dan
agenda rutin yang telah diupayakan. Mulai
dari kegiatan supervisi yang dilakukan
secara berkelanjutan, kemudian sangat
intens mengadakan monitoring guna
menambah keprofesionalitasan guru dalam
memberikan layanan pembelajaran,
penggunaan IT yang wajib dilakukan oleh
guru kelas seminggu sekali yang sangat
berguna untuk menambah keahlian guru di
bidang IT.

4 Manajemen Sarana & Prasarana


Data yang dapat digunakan untuk
perencanaan sarana dan prasarana di SDN
Sungai Miai 2 yakni data peserta didik,
dalam artian kebutuhan peserta didik dan
jumlah anggaran yang tersedia Penggunaan
sarana dan prasarana sudah efektif untuk
mendukung proses pembelajaran. Hal ini
dapat dilihat dari adanya kegiatan rutin
penggunaan LCD/Proyektor, pengadaan
laptop yang digunakan untuk kegiatan
Quizzi, adanya perpustakaan yang
menunjang kegiatan literasi, UKS yang
menunjang program dokter kecil dan
sebagainya.
Sarana dan prasarana di sekitar sekolah
yang dapat dimanfaatkan untuk
mendukung pembelajaran yakni
perpustakaan yang digunakan untuk siswa
membaca, kegiatan literasi dan diskusi.
Selanjutnya ada UKS digunakan saat ada
siswa yang sakit, misalnya siswa yang
pingsan saat upacara bendera, siswa yang
tiba-tiba merasa mual dan pusing, atau
siswa yang sakit perut. Selain itu, ketika
ada siswa yang jatuh dan terluka, misalnya
lututnya lecet dan berdarah, maka selalu
dibawa menuju ke Ruang UKS untuk
mengambil obat-obatan.
Manajemen sarana & prasarana di SDN
Sungai Miai 2 sudah efektif dan tepat
sasaran. Hal ini dapat dilihat adanya
kertersediaan dari alat dan media
pembelajaran berbasis IT, adanya
perpustakaan UKS, adanya mushola
darurat dan ruang kantor yang berbeda
dengan ruang kepala sekolah.
Sarana dan prasarana merupakan salah
satu faktor penting dari keberhasilan suatu
kegiatan. Semakin lengkap sarana
penunjang makin efektif pula suatu
kegiatan. Suatu proses kegiatan yang akan
dilakukan tidak akan dapat mencapai hasil
yang diharapkan sesuai dengan rencana
jika sarana dan prasarana tidak tersedia
Mewujudkan sekolah yang unggul tidak
terlepas dari peranan kelengkapan sarana
dan prasarana yang dapat digunakan.
Manajemen arana dan prasarana yang
sesuai dan memadai dapat membantu
mewujudkan kehidupan sekolah yang sehat
dalam menunjang kelancaran proses
belajar mengajar. Contohnya dalam hal ini
yakni dengan ketersedian sarana dan
prasarana yang lengkap sesuai standart
minimal merupakan bagian terpenting
dalam meningkatkan derajat kesehatan
peserta didik. Semakin lengkap
ketersediaan sarana dan prasarana UKS
dan sumber daya manusia yang berkualitas
maka dalam pelaksanaan program-program
UKS akan mudah dilaksanakan dengan
baik untuk mencapai tujuan UKS yang
diharapkan.
5 Manajemen Anggaran
Berdasarkan hasil observasi, SDN
Sungai Miai 2 sudah merencanakan,
melaksanakan, dan memonitor anggaran
dan penggunaannya sebagaimana
mestinya. Perencanaan anggaran juga
selalu dilakukan sebelum memasuki tahun
ajaran baru. Sekolah juga mempunyai
bendahara BOS yang ahli dalam bidang IT
sebab sekarang perencanaan dan
penganggaran sudah beralih ke aplikasi
ARKAS. Sehingga pengguanaan dan
sistem yang digunakan sudahlah tentu
sesuai dengan apa yang dibutuhkan. Mulai
dari penganggaran kelengkapan
perpustakaan, UKS, dan administrasi
lainnya bersumber dari dana BOS.
Sehingga penggunaanya sudah tepat dan
sesuai sasaran.
Dengan adanya dana yang diperoleh
yaitu dari Dana Bos sekolah, maka
kegiatan pembelajaran, adimistrasi
sekolah, kegiatan perpustakaan, program
UKS akan berjalan lancar karena dana
pelaksanaan sangatlah penting. Sebagai
contohnya, untuk pengadaan perlengkapan
dan peralatan seperti: obat-obatan untuk
sakit kepala, obat-obatan untuk alergi kulit,
obat tetes mata, kapas, gunting, perban,
serta alat-alat medis.
6 Manajemen Sistem Informasi
Informasi dan data yang dikumpulkan
dalam mendukung proses pembelajaran
berupa data peserta didik, karakterisitik
peserta didik, rancangan pembelajaran
yang sesuai dengan kebutuhan peserta
didik, data kegiatan ekstrakurikuler di
sekolah, penerimaan siswa baru, dan
berbagai kegiatan operasional lainnya baik
akademik maupun non-akademik.
Informasi dan data telah dikelola
dengan baik, pihak sekolah dapat dengan
mudah dalam mengelola dan mengakses
data-data peserta didik, guru, dan
karyawan sekolah karena data tersebut
tersentralisasi dan tertata dengan baik.
Guru dapat mengakses dan
menggunakan data-data dan informasi
yang tersedia untuk mendukung proses
pembelajaran sehingga dapat
meningkatkan efisiensi dan efektivitas
kegiatan belajar mengajar.

7 Manajemen Ketatalaksanaan
Sekolah menyediakan perangkat yang
diberikan oleh sekolah untuk membantu
sistem administrasi seperti koneksi
internet, melakukn pendataan dengan
Dapodik dan pelatihan untuk tata usaha.
Lampiran 5. Hasil Observasi Lingkungan Belajar

HASIL ANALISIS HASIL DOKUMENTASI


OBSERVASI
Dari hasil  Dari hasil observasi diatas
observasi dapat dianalisis bahwa latar
mengenai belakang sosial-ekonomi murid
lingkungan belajar merupakan salah satu hambatan
sekolah dapat yang dialami peserta didik
disimpulkan SDN untuk mendapatkan rasa
Sungai Miai 2 nyaman ketika di sekolah. Hal
dalam lingkungan ini karena beberapa peserta
belajarnya dapat didik memiliki penghasilan
dikatakan sudah ekonomi yang rendah, untuk itu
baik dan sudah peserta didik menjadi minder di Kelas I
memenuhi syarat sekolah. Adapun yang
sebagai sekolah dilakukan oleh pihak sekolah
yang baik dalam dalam mengatasi hal ini adalah
lingkungan belajar dengan memberikan peserta
peserta didik di didik bantuan untuk apa yang
sekolah, hal ini dia perlukan selain itu juga
terlihat dari berkonsultasi dengan orang tua
bagaimana peran peserta didik dalam
seluruh masyarakat memecahka masalah tersebut.
sekolah yang sudah  Selanjutnya adalah kualitas Kelas II
saling berusaha pembelajaran di kelas, terlihat
dalam dari hasil observasi yang
meningkatkan dilakukan di dalam kelas
lingkungan terlihat bahwa pendidik sudah
sekolah, baik itu di mampu dalam memberikan
dalam kelas pembelajaran yang efektif dan
maupun menyenangkan, hal ini terlihat
dilingkungan dari bagaimana pendidik
sekolah. membuat perencanaan
Diharapkan pembelajaran yang matang Kelas III
kedepannya SDN sebelum melaksanakan
Sungai Miai 2 bisa pembelajaran. Pendidik sudah
berkembang lebih menyampaikan pembelajaran
baik lagi dan dapat sesuai dengan kompetensi yang
memperbaiki atau akan dicapai, terlihat pendidik
mengatasi segala sangat jelas, sistematis dan
kendala yang terperinci sehingga banyak
masih di hadapi peserta didik yang senang dan
sekolah ini. antusias dalam memperhatikan
pembelajaran di kelas. Selain
Kelas IV
itu pendidik juga memberikan
ice breaking, menyanyi
bersama-sama lagu daerah serta
menambahkan model
pembelajaran, sehingga suasana
belajar di kelas tidak
membosankan dan menjadi
sangat menyenangkan.
 Kemudian untuk refleksi dan
perbaikan pembelajaran yang Kelas V
dilakukan oleh pendidik SDN
Sungai Miai 2 dikatakan sudah
baik hal ini karena langkah
yang diambil pendidik dalam
melakukan refleksi
pembelajaran sudah tepat
adapun kegiatan yang pendidik
lakukan yaitu pendidik selalu
melakukan refleksi dan
perbaikan pembelajaran Kelas VI
disetiap akhir dari
pembelajaran, hal ini di
lakukan agar kelebihan dan
kekurangan pembelajaran dapat
diketahui, sehingga dapat
ditemukan solusi yang tepat
untuk mengatasi kekurangan
yang ada utnuk itu guru selalu
memberikan pengembangan
disetiap pembelajaran
berikutnya apabila tujuam Tampak Depan Sekolah
pembelajaran belum tercapai.
 Kepemimpinan instruksional
yang dilakukan oleh kepala
sekolah di SDN Sungai Miai 2
yaitu membuatan program
kegiatan setiap awal tahun
beserta anggarannya (BOS).
Hal ini dilakukan demi
mencegah terjadinya kesalahan
dalam melaksanakan UKS
kegiatannya. Kemudian visi
misi dibuat berdasarkan
pengembangan kurikulum dan
karakter peseta didik
berdasarkan pancasila karena
sekolah ini memiliki tujuan
dalam melahirkan generasi
peserta didik yang tidak hanya
cerdas tetapi juga berkarakter.
Untuk mendukung
pengembangan kualitas Perpustakaan
pendidik dalam meningkatkan
mutu pembelajaran, pendidik
diharuskan mengikuti KKG
maupun program pelatihan dari
pemerintah.
 Iklim keamanan di satuan
pendidikan pada SDN Sungai
Miai 2 telah menerapkan
peraturan-peraturan sekolah,
tata tertib dan poster-poster
Tampak Depan
untuk saling hidup rukun bagi
warga sekolah, selain itu juga
penanaman karakter kepada
peserta didik juga dilakukan di
setiap pagi di sekolah yaitu
membacakan pancasila dan
asmaul husna. Melaksanakan
ibadah sholat Dzuhur juga
dilaksanakan di sekolah ini.
Dari beberapa rangkaian
kegiatan tersebut sekolah
berharap peserta didik menjadi
pribadi yang taat kepada Tuhan
dan memiliki jiwa pancasila
sehingga akan tercipta perasaan
hidup rukun dan damai.
 Dari kegiatan itu pula maka
iklim kebinekaan di satuan
pendidikan pada SDN Sungai
Miai 2 ini bisa tercipta. Dari
kegiatan ini tidak terlepas dari
pendidik dan seluruh staf
sekolah penerapan kebiasaan
yang baik diberikan agar bisa
menjadi contoh yang baik bagi
peserta didik. Kegiatan yang
juga menjadi kebiasaan dari
sekolah ini yaitu hidup bersih,
melakukan kegiatan bersih-
bersih seperti memungut
sampah, membersihkan kelas
dan juga merapikan pakaian.
Selain itu pendidik juga
memberikan himbauan dan
motivasi kepada peserta didik
dalam melakukan hal kebaikan.
 Iklim kesetaraan gender SDN
Sungai Miai 2 yaitu tidak
membeda-bedakan peserta
didik baik itu laki-laki maupun
perempuan dalam mendapatkan
perlakuan baik maupun
pendidikan, hal ini dilakukan
agar semua peserta didik
memiliki hak dan kewajiban
yang sama. Namun pendidik
tetap memperhatikan dari segi
aspek yang tidak dapat
dilakukan oleh perempuan
maupun dari aspek yang tidak
dapat dilakukan oleh laki-laki.
 Iklim inklusivitas, sebenarnya
tidak ada ABK yang memiliki
gangguan fisik di sekolah ini
akan tetapi dilihat dari segi
kemampuan berfikir terdapat
beberapa peserta didik yang
memiliki sedikit gangguan
belajar seperti sulit untuk
memahami pelajaran, anti
social maupun tidak bisa diam
ketika di kelas. Namun ini
merupakan gangguan yang
masih bisa diatasi oleh
pendidik.
 Kemudian hasil observasi yang
terakhir yaitu dukungan
orangtua dan murid terhadap
program satuan pendidikan di
SDN Sungai Miai 2 sudah baik
hal ini dapat diketahui dari
cerita pendidik dan orangtua
peserta didik. Partisipasi orang
tua sudah mulai bisa
bekerjasama dengan baik
kepada sekolah itu dapat dilihat
dari rapat yang diadakan oleh
sekolah yang mengundang
orang tua peserta didik dan
apabila guru mengalami
masalah dengan peserta didik
kemudian pendidik bisa
menghubungi orang tuanya
dalam menyelesaikan masalah
tersebut.
 Oleh sebab itu, lingkungan
sekolah di SDN Sungai Miai 2
sudah bisa dikatakan baik dari
beberapa hasil observasi
mengenai latar belakang
peserta didik, kualitas
pembelajaran di kelas, refleksi
perbaikan dari pendidik,
kepemimpinan kepala sekolah,
keamanan di dalam lingkungan
sekolah, kebersamaan dan
persatuan seluruh masyarakat
sekolah, hak dan kewajiban
setiap peserta didik dan peran
orang tua dalam mendukung
program sekolah.

Anda mungkin juga menyukai