Disusun oleh:
Ahmad Kurniadi
2230111711438
LAPORAN OBSERVASI
SDN SUNGAI MIAI 2
Oleh:
Ahmad Kurniadi
2230111711438
Menyetujui,
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan segala
nikmat-Nya terkhusus nikmat ilmu pengetahuan dan kesehatan sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan observasi di SDN Sungai Miai 2.
Laporan observasi ini disusun sebagai tugas mata kuliah Praktik Pengalaman
Lapangan I pada Program Pendidikan Profesi Guru prodi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat. Dalam menyelesaikan laporan observasi ini,
penulis dibantu oleh berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Ahmad Suriansyah, M.Pd., Ph. D. sebagai dosen pembimbing lapangan.
2. Ibu Ita Rahmiyani, S.Pd sebagai guru pamong.
3. Seluruh guru dan staf SDN Sungai Miai 2.
4. Peserta didik di SDN Sungai Miai 2 yang telah berpartisipasi.
5. Rekan-rekan mahasiswa PPG Prajabatan 2022.
6. Seluruh keluarga dan berbagai pihak yang telah memberikan motivasi dan dukungan
dalam menjalankan praktik lapangan 1.
Penulis menyadari banyak kekurangan dan kesalahan dari segi materi atau penulisan
dalam laporan observasi ini. Oleh karena itu, penulis mohon maaf atas kekurangan tersebut
dan mengharapkan kritik dan saran konstruktif dari pembaca yang diharapkan demi
kesempurnaan laporan observasi ini. Semoga laporan ini bermanfaat bagi para pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
LAMPIRAN ............................................................................................................................ 18
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Program Pengalaman Lapangan 1 (PPL Praktik Terbimbing 1) atau Micro Teaching
merupakan salah satu kegiatan yang wajib dilaksanaan oleh mahasiswa jurusan
Pendidikan PPG Prajabatan Angkatan 2 Tahun 2022, Universitas Lambung Mangkurat.
Meskipun definisi Micro Teaching berarti suatu kegiatan mengajar yang dilakukan
dengan cara menyederhanakan atau segalanya dikecilkan, yakni dengan mengajar
tertentu, akan dapat diidentifikasikan berbagai keunggulan dan kelemahan diri calon
guru secara akurat. Akan tetapi dalam kegiatan PPL 1 ini yang dilaksanakan mahasiswa
di sekolah bukan merupakan kegiatan pengabdian pada sekolah yang bersangkutan,
tetapi PPL 1 hanya merupakan kegiatan observasi terhadap kegiatan belajar mengajar di
sekolah yang bertujuan agar mahasiswa dapat melihat secara langsung contoh proses
kegiatan belajar mengajar sehingga mahasiswa mempunyai pengalaman sebelum terjun
langsung mengajar di sekolah sebagai seorang guru. Observasi merupakan suatu proses
pengamatan dan pencatatan secara langsung dan sistematis mengenai gejala-gejala yang
akan kita teliti. Observasi ini menjadi salah satu dari teknik pengumpulan data apabila
sesuai dengan tujuan penelitian, yang direncanakan dan dicatat secara sistematis, serta
dapat dikontrol keandalan (reliabilitas) dan kesahihannya (validitasnya). Dan kali ini
penulis selaku observer telah melakukan observasi pada kelas dan Manajemen
Administrasi SDN Sungai Miai 2 adalah salah satu satuan pendidikan dengan jenjang SD
di Sungai Miai, Kec. Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Dalam
menjalankan kegiatannya, SDN Sungai Miai 2 berada di bawah naungan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Adapun pelaksanaan observasi dilakukan sebanyak lima kali dengan guru yang
berbeda dimana pelaksanaannya dilakukan kurang lebih satu minggu yang dimulai
dengan permohonan izin observasi sampai pada kegiatan observasi itu sendiri. Meskipun
waktu yang digunakan dalam melakukan observasi ini relatif singkat dan sedikit
terkendala pada penyesuaian jadwal sekolah dan kuliah, akan tetapi itu tidak menjadi
kendala yang signifikan untuk mencapai tujuan dan sasaran dari kegiatan pelaksanaan
observasi.
Dengan adanya Kegiatan ini diharapkan agar mahasiswa terkhusus bagi penulis
sendiri selaku observer dan sebagai calon guru PGSD pada tingkat Sekolah Dasar dapat
1
mengambil pengalaman dari lokasi observasi tersebut. sehingga benar-benar bisa
menjadi tenaga pendidik yang baik dan profesional dengan adanya pengalaman dari
kegiatan PPL 1.
B. Tujuan Observasi
Berdasarkan latar belakang di atas maka tujuan dari pelaksanaan observasi ini yaitu:
1. Sebagai syarat wajib dalam memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah PPL 1.
2. Untuk menambah pengalaman mahasiswa PPG Prajabatan Angkatan 2 Tahun 2022
di dunia pendidikan.
3. Untuk mengetahui tingkat kemampuan atau keterampilan seorang guru dalam
melaksanakan Proses Belajar Mengajar (PMB).
4. Untuk mendapatkan hasil observasi.
5. Untuk menganalisis hasil observasi.
6. Untuk mengidentifikasi faktor penghambat dan pendukung pelaksanaan observasi.
C. Manfaat Observasi
Adapun Manfaat dari pelaksanaan observasi ini yaitu:
1. Memberikan gambaran tentang dunia kerja yang sesungguhnya di sekolah sebagai
seorang calon guru sehingga pada saat terjun ke sekolah diharapkan dapat
mempersiapkan dan merencanakan pelaksanaan pendidikan yang bermutu.
2. Melatih diri dalam berkomunikasi yang baik dan benar.
3. Memberikan pengalaman bagi mahasiswa untuk menjadi pendidik yang baik dan
profesional pada masa yang akan datang.
D. Sasaran Observasi
Sasaran observasi adalah kepala sekolah, guru, staf, peserta didik, administrasi sekolah
dan kondisi lingkungan sekolah yang ada di SDN Sungai Miai 2.
2
BAB II
HASIL OBSERVASI
A. Hasil Observasi
1. Hasil Observasi Karakteristik Peserta Didik
Hasil pengamatan di SDN Sungai Miai 2 yang mana guru sudah melakukan
kegiatan-kegiatan yang menjadikan peserta didik aktif didalam kelas, melatih
kedisiplinan peserta didik, dan mampu mengemabngkan kemampuannya masing-
masing dan guru dapat mengaitkan pembelajaran dengan karakter profil pelajar
pancasila yang menjadikan peserta didik menjadi jiwa nasionalisme, gotong royong
dan berakhlakul karimah.
Karakteristik peserta didik SDN Sungai Miai 2 Banjarmasin dari hasil
observasi yang bisa dikatakan berbeda-beda yang mana ada peserta didik yang
menggunakan gaya belajar auditorial, visual dan kinestetik. Tetapi ada juga peserta
didik kelas tiga yang ABK dan mengalami keterlambatan dalam belajar. Oleh sebab
itu guru kelas tiga menggunakan pendekatan dan metode belajar yang bervariatif
sehingga peserta didik yang mengalami gangguan tadi bisa mendapatkan
pembelajaran selayaknya peserta didik lain.
3
karakteristik peserta didiknya dalam menghadapinya. Seorang guru dituntut untuk
serba bisa, baik dalam hal mentransfer ilmu, memahami peserta didiknya, dan
mencari solusi supaya semua peserta didik merasa belajar itu adalah hal yang
menyenangkan sehingga mendapatkan hasil belajar yang baik.
4
guru dapat memberikan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik
yang beragam.
Kebutuhan peserta didik ini tercermin dalam tujuan satuan pendidikan yakni
dengan adanya tujuan untuk menambah profesionalitas guru dalam memberikan
pelayanan pembelajaran kepada peserta didik yakni salah satunya dengan bantuan alat
bantu aplikasi penentuan gaya belajar.
5
2. Analisis Observasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Pembelajaran yang disusun pada RPP juga berpusat kepada peserta didik
sehingga peserta didik bisa terlibat secara aktif. Pada RPP guru juga berusaha untuk
memenuhi seluruh kebutuhan belajar siswa. Guru menyiapkan video pembelajaran
atau powerpoint untuk siswa visual, guru juga memberikan direct instruction untuk
siswa dengan gaya belajar audiotori. Guru juga menerapkan pembelajaran project
based learning untuk siswa kinestetik dan agar pembelajaran lebih bermakna.
Namun, pada RPP guru tidak memuat soal-soal pengayaan atau remedial walaupun
dalam pelaksanaan pembelajaran guru memberikan pengayaan dan remedial. Kegiatan
remedial bertujuan membantu siswa yang belum tuntas menguasai kompetensi yang
ditetapkan melalui pembelajaran tambahan.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) secara keseluruhan sudah
memiliki kelengkapan minimum dan tersusun secara berurutan serta
pembelajaran yang disusun sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran sesuai materi.
Pembelajaran yang terdapat di RPP juga berkesinambungan dengan asesmen yang
dimuat dan pembelajaran yang kontekstual. Namun, ada beberapa unsur
kekuranagan pada RPP yang telah disusun seperti tidak memuat soal-soal
remedial dan pengayaan.
6
Interaksi dengan guru berjalan dengan baik, peserta didik tidak malu untuk
bertanya dan menjawab apa-apa persoalan dalam proses diskusi tersebut.
Interaksis peserta didik dengan lingkungan sangat baik sehingga terciptalah
lingkungan yang aktif, kodusif dan menyenangkan.
7
Monitoring terhadap pelaksanaan pembelajaran dilakukan selama 2 kali dalam
1 tahun. Pertama monitoring terhadap perangkat pembelajaran yang dibuat
pendidik dan monitoring selanjutnya terhadap pelaksanaan pembelajarannya.
Monitoring dilakukan oleh Kepala Sekolah dan guru-guru juga sering bertukar
informasi dengan rekan sejawat mengenai pembelajaran yang dilakukan.
Selanjutnya setiap 2 minggu, sekurang-kurangnya 1 bulan sekali kepala sekolah,
guru dan staf selalu mengadakan monitoring mengenai keterlaksanaan proses
pembelajaran, administrasi sekolah, dan sebagainya.
Penggunaan data dalam proses refleksi kurikulum sangatlah vital sebab
digunakan untuk menyesuaikan dengan kebutuhan peserta didik. Manajemen
kurikulum di SDN Sungai Miai 2 sudah terlaksana dengan baik. Hal ini dapat
dilihat dari kegiatan monitoring yang intes dilakukan disekolah ini. Monitoring
kegiatan sekolah mulai dari administrasi guru, keterlaksanaan proses pembelajaran,
dan sebagainya sangatlah berdampak besar untuk kemajuan sekolah khususnya
dalam pengelolaan pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik.
c. Manajemen Sumber Daya Manusia
Proses penerimaan Guru di SDN Sungai Miai 2 dengan melihat kebutuhan
peserta didik dalam artian apabila kebutuhan guru kelas sudah terpenuhi dan staf
sudah mencukupi maka sekolah tidak menerima guru lagi. Selain itu, guru yang
dipilih juga haruslah sesuai dengan bidang dan kualifikasinya. Misalnya saja yakni
guru BTA yang diambil lulusan dari IAIN Antasari Banjarmasin. Untuk guru
Bahasa Inggris memang lulusan dari Sarjana Pendidikan Bahasa Inggris.
Kegiatan khusus untuk membekali guru yang baru mengajar yakni dengan
memberikan monitoring, masukan dan juga saran dalam pengelolaan pelaksanaan
pembelajaran.Kegiatan khusus untuk pengembangan profesional guru yakni
dengan diadakannya supervisi oleh kepala sekolah dan juga kegiatan monitoring
yang dilakukan minimal 2 minggu sekali dan sekurang-kurangnya 1 bulan sekali
yang membahas tentang pengelolaan pembelajaran, perangkat pembelajaran dan
juga administrasi sekolah. Selain itu, dengan diagendakannya kegiatan berbasisi IT
seminggu sekali guna menambah kepiawaian guru dalam menggunakan media
pembelajaran berbasis IT.
Manajemen Sumber Daya Manusia di SDN Sungai Miai 2 sudah sangat
optimal. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan dan agenda rutin yang telah diupayakan.
Mulai dari kegiatan supervisi yang dilakukan secara berkelanjutan, kemudian
8
sangat intens mengadakan monitoring guna menambah keprofesionalitasan guru
dalam memberikan layanan pembelajaran, penggunaan IT yang wajib dilakukan
oleh guru kelas seminggu sekali yang sangat berguna untuk menambah keahlian
guru di bidang IT.
d. Manajemen sarana & prasarana
Data yang dapat digunakan untuk perencanaan sarana dan prasarana di SDN
Sungai Miai 2 yakni data peserta didik, dalam artian kebutuhan peserta didik dan
jumlah anggaran yang tersedia Penggunaan sarana dan prasarana sudah efektif
untuk mendukung proses pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari adanya kegiatan
rutin penggunaan LCD/Proyektor, pengadaan laptop yang digunakan untuk
kegiatan Quizzi, adanya perpustakaan yang menunjang kegiatan literasi, UKS yang
menunjang program dokter kecil dan sebagainya.
Sarana dan prasarana di sekitar sekolah yang dapat dimanfaatkan untuk
mendukung pembelajaran yakni perpustakaan yang digunakan untuk siswa
membaca, kegiatan literasi dan diskusi. Selanjutnya ada UKS digunakan saat ada
siswa yang sakit, misalnya siswa yang pingsan saat upacara bendera, siswa yang
tiba-tiba merasa mual dan pusing, atau siswa yang sakit perut. Selain itu, ketika ada
siswa yang jatuh dan terluka, misalnya lututnya lecet dan berdarah, maka selalu
dibawa menuju ke Ruang UKS untuk mengambil obat-obatan.
Manajemen sarana & prasarana di SDN Sungai Miai 2 sudah efektif dan tepat
sasaran. Hal ini dapat dilihat adanya kertersediaan dari alat dan media
pembelajaran berbasis IT, adanya perpustakaan UKS, adanya mushola darurat dan
ruang kantor yang berbeda dengan ruang kepala sekolah.
Sarana dan prasarana merupakan salah satu faktor penting dari keberhasilan
suatu kegiatan. Semakin lengkap sarana penunjang makin efektif pula suatu
kegiatan. Suatu proses kegiatan yang akan dilakukan tidak akan dapat mencapai
hasil yang diharapkan sesuai dengan rencana jika sarana dan prasarana tidak
tersedia
Mewujudkan sekolah yang unggul tidak terlepas dari peranan kelengkapan
sarana dan prasarana yang dapat digunakan. Manajemen arana dan prasarana yang
sesuai dan memadai dapat membantu mewujudkan kehidupan sekolah yang sehat
dalam menunjang kelancaran proses belajar mengajar. Contohnya dalam hal ini
yakni dengan ketersedian sarana dan prasarana yang lengkap sesuai standart
minimal merupakan bagian terpenting dalam meningkatkan derajat kesehatan
9
peserta didik. Semakin lengkap ketersediaan sarana dan prasarana UKS dan
sumber daya manusia yang berkualitas maka dalam pelaksanaan program-program
UKS akan mudah dilaksanakan dengan baik untuk mencapai tujuan UKS yang
diharapkan.
e. Manajemen Anggaran
Berdasarkan hasil observasi, SDN Sungai Miai 2 sudah merencanakan,
melaksanakan, dan memonitor anggaran dan penggunaannya sebagaimana
mestinya. Perencanaan anggaran juga selalu dilakukan sebelum memasuki tahun
ajaran baru. Sekolah juga mempunyai bendahara BOS yang ahli dalam bidang IT
sebab sekarang perencanaan dan penganggaran sudah beralih ke aplikasi ARKAS.
Sehingga pengguanaan dan sistem yang digunakan sudahlah tentu sesuai dengan
apa yang dibutuhkan. Mulai dari penganggaran kelengkapan perpustakaan, UKS,
dan administrasi lainnya bersumber dari dana BOS. Sehingga penggunaanya sudah
tepat dan sesuai sasaran.
Dengan adanya dana yang diperoleh yaitu dari Dana Bos sekolah, maka
kegiatan pembelajaran, adimistrasi sekolah, kegiatan perpustakaan, program UKS
akan berjalan lancar karena dana pelaksanaan sangatlah penting. Sebagai
contohnya, untuk pengadaan perlengkapan dan peralatan seperti: obat-obatan untuk
sakit kepala, obat-obatan untuk alergi kulit, obat tetes mata, kapas, gunting, perban,
serta alat-alat medis.
f. Manajemen Sistem Informasi
Informasi/data yang mendukung untuk proses pembelajaran yaitu informasi
mengenai karakteristik peserta didik, lingkungan peserta didik tinggal, ketersediaan
informasi tentang sarana misalnya pengadaan berbagai jenis buku yang dapat
menunjang proses pembelajaran di kelas. Informasi yang dikelola sehingga
pembelajaran bisa dilakukan berbasis data yakni dengan mengkoordinasikan
terlebih dahulu antara kepala sekolah, wali kelas dan dapat juga dengan staf/TU.
Dalam hal ini guru bisa langsung mengakses dan menggunakan data tersebut
untuk mendukung proses pembelajaran. Contohnya guru dapat leluasa mengambil
buku sebagai referensi dalam proses belajar mengajar di perpustakaan.
Manajemen system informasi yang ada di SDN Sungai Miai 2 sudah baik. Dalam
hal ini guru dapat leluasa mengakses sitem informasi/data yang diperlukan untuk
menunjang proses pembelajaran.
10
Berdasarkan hasil analisis lembar observasi lampiran 4 yakni tentang
manajemen sekolah di SD Negeri Sungai Miai 2 yakni terkait manajemen
kesiswaan dan manajemen kurikulum yang sudah optimal dan berjalan lurus
dengan tujuan yang sudah dirumuskan sekolah dengan kenyataan atau fakta
sebenarnya. Salah satunya dengan mengadakan atau menjadwalkan kegiatan yang
berbasis IT selama 15 menit dalam satu minggu. Kegiatan ini sangat bermanfaat
agar peserta didik melek terhadap teknologi dan guru lebih terampil dalam
penggunaan media pembelajaran berbasis IT.
Selanjutnya mengenai sasaran dari manajemen sumber daya manusia juga sudah
baik hal ini dapat dilihat dari adanya kegiatan khusus untuk pengembangan
profesional guru yakni dengan diadakannya supervisi oleh kepala sekolah dan juga
kegiatan monitoring yang dilakukan minimal 2 minggu sekali dan sekurang-
kurangnya 1 bulan sekali yang membahas tentang pengelolaan pembelajaran,
perangkat pembelajaran dan juga administrasi sekolah.
Kemudian dalam manajemen sekolah juga ada manajemen sarana dan prasarana,
manajemen anggaran, manajemen sistem informasi serta manajemen
keterlaksanaan yang membahas mengenai administrasi di SDN Sungai Miai 2, dan
berdasarkan hasil dari analisis mengenai hal ini sudah berada pada kategori baik.
Hal ini dapat dicermati dalam berbagai hal diantaranya mengenai pengoptimalan
dan keefektifan dari penggunaan sarana dan prasarana di SDN Sungai Miai 2 ;
ketepatan sasaran dari penggunaan dana operasional sekolah (BOS) untuk kegiatan
pembelajaran, adimistrasi sekolah, kegiatan perpustakaan dan program UKS ;
tersedianya sistem informasi untuk mendukung dan menunjang proses
pembelajaran, pengelolaan sistem informasi yang baik sehingga bisa di akses oleh
semua guru serta manajemen keterlaksanaan yang sudah optimal dengan
tersedianya sumber daya manusia yang mumpuni yang dapat memperlancar
kegiatan administrasi sekolah serta tersedianya sarana penunjang keterlaksaan yang
juga turut membantu proses pengadministrian.
11
minder di sekolah. Adapun yang dilakukan oleh pihak sekolah dalam mengatasi
hal ini adalah dengan memberikan peserta didik bantuan untuk apa yang dia
perlukan selain itu juga berkonsultasi dengan orang tua peserta didik dalam
memecahka masalah tersebut.
Selanjutnya adalah kualitas pembelajaran di kelas, terlihat dari hasil observasi
yang dilakukan di dalam kelas terlihat bahwa pendidik sudah mampu dalam
memberikan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan, hal ini terlihat dari
bagaimana pendidik membuat perencanaan pembelajaran yang matang sebelum
melaksanakan pembelajaran. Pendidik sudah menyampaikan pembelajaran sesuai
dengan kompetensi yang akan dicapai, terlihat pendidik sangat jelas, sistematis
dan terperinci sehingga banyak peserta didik yang senang dan antusias dalam
memperhatikan pembelajaran di kelas. Selain itu pendidik juga memberikan ice
breaking, menyanyi bersama-sama lagu daerah serta menambahkan model
pembelajaran, sehingga suasana belajar di kelas tidak membosankan dan menjadi
sangat menyenangkan.
Kemudian untuk refleksi dan perbaikan pembelajaran yang dilakukan oleh
pendidik SDN Sungai Miai 2 dikatakan sudah baik hal ini karena langkah yang
diambil pendidik dalam melakukan refleksi pembelajaran sudah tepat adapun
kegiatan yang pendidik lakukan yaitu pendidik selalu melakukan refleksi dan
perbaikan pembelajaran disetiap akhir dari pembelajaran, hal ini di lakukan agar
kelebihan dan kekurangan pembelajaran dapat diketahui, sehingga dapat
ditemukan solusi yang tepat untuk mengatasi kekurangan yang ada utnuk itu guru
selalu memberikan pengembangan disetiap pembelajaran berikutnya apabila
tujuam pembelajaran belum tercapai.
Kepemimpinan instruksional yang dilakukan oleh kepala sekolah di SDN
Sungai Miai 2 yaitu membuatan program kegiatan setiap awal tahun beserta
anggarannya (BOS). Hal ini dilakukan demi mencegah terjadinya kesalahan dalam
melaksanakan kegiatannya. Kemudian visi misi dibuat berdasarkan
pengembangan kurikulum dan karakter peseta didik berdasarkan pancasila karena
sekolah ini memiliki tujuan dalam melahirkan generasi peserta didik yang tidak
hanya cerdas tetapi juga berkarakter. Untuk mendukung pengembangan kualitas
pendidik dalam meningkatkan mutu pembelajaran, pendidik diharuskan mengikuti
KKG maupun program pelatihan dari pemerintah.
12
Dari kegiatan itu pula maka iklim kebinekaan di satuan pendidikan pada SDN
Sungai Miai 2 ini bisa tercipta. Dari kegiatan ini tidak terlepas dari pendidik dan
seluruh staf sekolah penerapan kebiasaan yang baik diberikan agar bisa menjadi
contoh yang baik bagi peserta didik. Kegiatan yang juga menjadi kebiasaan dari
sekolah ini yaitu hidup bersih, melakukan kegiatan bersih-bersih seperti
memungut sampah, membersihkan kelas dan juga merapikan pakaian. Selain itu
pendidik juga memberikan himbauan dan motivasi kepada peserta didik dalam
melakukan hal kebaikan.
Iklim kesetaraan gender SDN Sungai Miai 2 yaitu tidak membeda-bedakan
peserta didik baik itu laki-laki maupun perempuan dalam mendapatkan perlakuan
baik maupun pendidikan, hal ini dilakukan agar semua peserta didik memiliki hak
dan kewajiban yang sama. Namun pendidik tetap memperhatikan dari segi aspek
yang tidak dapat dilakukan oleh perempuan maupun dari aspek yang tidak dapat
dilakukan oleh laki-laki.
Iklim inklusivitas, sebenarnya tidak ada ABK yang memiliki gangguan fisik di
sekolah ini akan tetapi dilihat dari segi kemampuan berfikir terdapat beberapa
peserta didik yang memiliki sedikit gangguan belajar seperti sulit untuk
memahami pelajaran, anti social maupun tidak bisa diam ketika di kelas. Namun
ini merupakan gangguan yang masih bisa diatasi oleh pendidik.
Kemudian hasil observasi yang terakhir yaitu dukungan orangtua dan murid
terhadap program satuan pendidikan di SDN Sungai Miai 2 sudah baik hal ini
dapat diketahui dari cerita pendidik dan orangtua peserta didik. Partisipasi orang
tua sudah mulai bisa bekerjasama dengan baik kepada sekolah itu dapat dilihat
dari rapat yang diadakan oleh sekolah yang mengundang orang tua peserta didik
dan apabila guru mengalami masalah dengan peserta didik kemudian pendidik
bisa menghubungi orang tuanya dalam menyelesaikan masalah tersebut.
Oleh sebab itu, lingkungan sekolah di SDN Sungai Miai 2 sudah bisa
dikatakan baik dari beberapa hasil observasi mengenai latar belakang peserta
didik, kualitas pembelajaran di kelas, refleksi perbaikan dari pendidik,
kepemimpinan kepala sekolah, keamanan di dalam lingkungan sekolah,
kebersamaan dan persatuan seluruh masyarakat sekolah, hak dan kewajiban setiap
peserta didik dan peran orang tua dalam mendukung program sekolah.
13
C. Faktor Penghambat dan Pendukung Pelaksanaan Observasi
Faktor penghambat pelaksanaan observasi di antaranya yaitu:
1. Terdapat beberapa narasumber yang memiliki kesibukan sehingga observasi menjadi
tertunda. Misalnya ketika ingin mengobservasi perihal manajemen sekolah,
narasumber cukup sulit ditemui, maka dari itu perlu menyesuaikan waktu yang cocok
dengan narasumber hingga dapat melakukan observasi dan wawancara.
2. Kesulitan dalam menyesuaikan waktu yang tepat antar sesama anggota PPL untuk
melakukan observasi bersama. Misalnya ketika telah menentukan jadwal observasi,
ada beberapa teman yang harus masuk ke kelas untuk membantu guru sehingga
kegiatan observasi menjadi kurang maksimal dan harus dijadwalkan ulang.
14
BAB III
PENUTUP
B. Refleksi
Setelah melakukan beberapa kegiatan sasaran observasi, mahasiswa dapat
merefleksikan beberapa informasi diantaranya :
1. Melalui observasi karakteristik peserta didik yang dilakukan mahasiswa dapat
mengetahui bagaimana kegiatan-kegiatan yang menjadikan peserta didik aktif,
mengetahui tingkat kedisiplinan peserta didik dalam memakai atribut sekolah serta
kedisiplinan peserta didik saat kegaiatan pembelajaran di kelas.
2. Melalui observasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disusun oleh
guru sudah tersusun dan sistematis dan menempatkan alokasi waktu pada setiap
kegiatannya. Guru juga telah memberikan apersepsi dan motivasi kepada
peserta didik agar peserta didik dapat berkembang kemauannya untuk belajar
lebih banyak. Hanya saja pada RPP ada beberapa hal yang perlu ditambahkan
seperti soal asesmen, pengayaan dan remedial serta kriteria penilaian
hendaknya dimuat dalam RPP, kurangnya detail-detail pertanyaan refeksi, pada
15
RPP sudah terdapat pembelajaran yang kontekstual terhadap kehidupan namun
tidak ada kaitan pembelajaran terhadap lingkunganserta budaya kearifan lokal
hendaknya hal tersebut perlu ditambahkan.
3. Melalui observasi Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru sudah sesuai
dengan kondisi peserta didik dan guru berusaha untuk memenuhi kebutuhan
belajar peserta didik di SDN Sungai Miai 2. Namun, ada beberapa pelaksanaan
pembelajaran yang dilakukan tidak sama dengan RPP yang telah disusun.
Seperti pada RPP guru menyusun dengan menggunakan model project
based learning sedangkan pada pelaksanaan guru menggunkan problem based
learning. Hal ini dimodifikasi guru karna menyesuaikan dengan peserta didik dan
alokasi waktu yang ada. Pembelajaran yang dilakukan juga sudah kontekstual
terhadap hah-hal yang ada di kehidupan karna guru menggunakan pembelajaran
berbasis masalah.
4. Melalui observasi manajemen sekolah seperti sarana prasarana hendaknya sekolah
bisa memaksimalkan penggunaan musholla sebagai kegiatan keagamaan baik
pendidik maupun peserta didik, pada manajemen kurikulum hendaknya mulai
menggunakan kurikulum merdeka.
5. Melalui observasi lingkungan belajar yang dilakukan mahasiswa dapat mengenal
kondisi fisik maupun non fisik di SDN Sungai Miai 2, bagaimana iklim pergaulan
dan berbagai aspek kependidikan lainnya yang mana ini dapat menjadi pelajaran
agar mahasiswa dapat menyesuaikan diri dengan baik selama kegiatan PPL
berlangsung.
C. Rencana
Tindak lanjut terhadap manajemen sekolah adalah dengan membantu
mempromosikan sekolah dengan memberikan informasi terbaru tentang sekolah
melalui media sosial instagram. Informasi menjadi hal terpenting di era transformasi
digital. Ketika sebuah sekolah ingin meningkatkan layanannya, informasi terbaru
tentang pengembangan peserta didik di sekolah adalah hal utama yang perlu
ditingkatkan. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dibuat menggunakan model
yang berorientasi kepada kemampuan abad 21 yaitu 4C (communication,
collaboration, critical thinking, dan creative thinking). Diusahakan menggunakan
model PBL (Problem Based Learning) dan PjBL (Project Based Learning). RPP yang
telah disusun diusahakan sesuai karakteristik peserta didik, kebutuhan peserta didik
16
dan memuat kearifan lokal. Adapun untuk lampiran RPP diusahakan memuat 1)
Penilain; 2) Bahan Ajar; 3) Media Pembelajaran; dan 4) LKPD (Lembar Kerja Peserta
Didik) yang dimuat dengan menarik dan bervariasi.
Pelaksanaan pembelajaran diusahakan mengikuti RPP yang telah disusun
agar pembelajaran lebih terarah, namun tidak menutup kemungkinaan
pelaksanaan pembelajaran dimodifikasi. Sebagai pendidik, modifikasi RPP
memang terkadang mungkin dilakukan disituasi dan kondisi tertentu. Oleh karena itu,
diusahakan dalam pembuatan RPP di dibuat rencana cadangan, hal ini dilakukan agar
pendidik selalu siap menghadapi situasi dan kondisi kelas yang bisa berubah sewaktu-
waktu.
17
LAMPIRAN
18
Lampiran 1. Hasil Observasi Karakteristik Peserta Didik
Sekolah PPL : SDN Sungai Miai 2
Kelas Sasaran : 1-6
1 Manajemen Kesiswaan
Kebutuhan peserta didik yang menjadi
prioritas sekolah yakni mengenai
keprofesionalitasan seorang guru dalam
mengajar dan kelengkapan pembelajaran
yang akan diberikan kepada peserta didik,
kelengkapan sarana dan prasarana yang
menunjang pembelajaran dan sebagainya.
Hal yang diupayakan SDN Sungai Miai 2
ialah dengan memberikan pelayanan,
fasilitas, dan kegiatan yang menunjang
untuk kebutuhan belajar peserta didik.
Beberapa diataranya yakni dengan
digunakannya aplikasi untuk menentukan
gaya belajar, ketersediaan UKS (adanya
program dokter kecil) dan perpustakaan.
Kebutuhan peserta didik ini tercermin
dalam analisis karakteristik peserta didik
yakni misal dengan penentuan gaya belajar
peserta didik. Dengan hal ini maka guru
dapat memberikan pembelajaran yang
sesuai dengan karakteristik peserta didik
yang beragam.
Kebutuhan peserta didik ini tercermin
dalam tujuan satuan pendidikan yakni
dengan adanya tujuan untuk menambah
profesionalitas guru dalam memberikan
pelayanan pembelajaran kepada peserta
didik yakni salah satunya dengan bantuan
alat bantu aplikasi penentuan gaya belajar.
Berdasarkan hasil yang sudah dipaparkan
secara umum manajemen kesiswaann yang
ada di SDN Sungai Miai 2 sudah sangat
baik dan berjalan lurus dengan tujuan yang
sudah dirumuskan sekolah dengan
kenyataan atau fakta sebenarnya. Kepala
sekolah sering minimal 2 minggu sekali
mengadakan rapat kegiatan yang bertujuan
untuk memantau sejauh mana kinerja
masing-masing guru dalam memberikan
pelayanan pembelajaran kepada peserta
didik. Selain itu, di SDN Sungai Miai 2
juga mengadakan atau menjadwalkan
kegiatan yang berbasis IT selama 15 menit
dalam satu minggu. Kegiatan ini sangat
baik agar peserta didik dapat melek
terhadap teknologi.
l,k/Program UKS sebaiknya disusun
secara berkesinambungan, yakni dapat
berkelanjutan setiap tahunnya. Untuk itu
sekolah harus membentuk Tim Pelaksana
UKS dan memasukkan rencana kerja UKS.
Manajemen layanan khusus di sekolah
pada dasarnya dibuat untuk mempermudah
atau memperlancar pembelajaran, serta
dapat memenuhi kebutuhan khusus siswa
di sekolah. Mengingat UKS merupakan
salah satu unit yang memberikan layanan
kesehatan kepada peserta didik, untuk
meningkatkan kemampuan hidup sehat
peserta didik dalam lingkungan hidup
sehat sehingga peserta didik dapat belajar,
tumbuh dan berkembang secara harmonis
dan optimal.
2 Manajemen Kurikulum
SDN Sungai Miai 2 mengelola
pembelajaran dengan menyiapakan
perangkat pembelajaran terlebih dahulu
(RPP, Silabus, Penilaian).Proses
perencanaan dan desain kurikulum yang
dilakukan di SDN Sungai Miai 2 yakni
sebelum memulai tahun pelajaran yang
baru para guru sudah mulai menyiapkan
perangkat pembelajaran selama 1 tahun.
Monitoring terhadap pelaksanaan
pembelajaran dilakukan selama 2 kali
dalam 1 tahun. Pertama monitoring
terhadap perangkat pembelajaran yang
dibuat pendidik dan monitoring
selanjutnya terhadap pelaksanaan
pembelajarannya. Monitoring dilakukan
oleh Kepala Sekolah dan guru-guru juga
sering bertukar informasi dengan rekan
sejawat mengenai pembelajaran yang
dilakukan. Selanjutnya setiap 2 minggu,
sekurang-kurangnya 1 bulan sekali kepala
sekolah, guru dan staf selalu mengadakan
monitoring mengenai keterlaksanaan
proses pembelajaran, administrasi sekolah,
dan sebagainya.
Penggunaan data dalam proses refleksi
kurikulum sangatlah vital sebab digunakan
untuk menyesuaikan dengan kebutuhan
peserta didik. Manajemen kurikulum di
SDN Sungai Miai 2 sudah terlaksana
dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari
kegiatan monitoring yang intes dilakukan
disekolah ini. Monitoring kegiatan sekolah
mulai dari administrasi guru,
keterlaksanaan proses pembelajaran, dan
sebagainya sangatlah berdampak besar
untuk kemajuan sekolah khususnya dalam
pengelolaan pembelajaran yang dilakukan
oleh pendidik.
7 Manajemen Ketatalaksanaan
Sekolah menyediakan perangkat yang
diberikan oleh sekolah untuk membantu
sistem administrasi seperti koneksi
internet, melakukn pendataan dengan
Dapodik dan pelatihan untuk tata usaha.
Lampiran 5. Hasil Observasi Lingkungan Belajar