Laporan Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Penyelesaian Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) 1
di SMA Negeri 13 Medan
Periode Semester Satu
Oleh :
Yesika Rumapea
7000062248
Disusun Oleh :
NIM : 7000062248
Kepala sekolah
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan hasil observasi dengan judul
Laporan Hasil Observasi Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) 1 SMA Negeri 13 Medan.
Dalam penulisan laporan ini, Penulis mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak,
maka pada kesempatan ini Penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Syamsul Gultom, S.K.M, M.Kes selaku Rektor Universitas Negeri Medan
2. Bapak Dr. Zainuddin Muchtar, M.Si selaku Ketua Prodi Pendidikan Kimia
Univeristas Negeri Medan.
3. Bapak Dr. Ayi Darmana, M.Si selaku Dosen Pembimbing Lapangan yang telah
memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis
4. Ibu Hj. Fauziah Hasibuan, S.Pd, M.Si selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 13 Medan
yang telah mengizinkan penulis melakukan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan
(PPL).
5. Bapak Fazli Mirwan, S.Pd, M.Si selaku wakil kepala sekolah bidang kurikulum yang
telah membimbing dalam pelaksanaan observasi di SMAN 13 Medan.
6. Ibu Sri Wahyuni Lubis, S.Si selaku guru Pamong yang telah membimbing dan
mengarahkan penulis dalam melaksanakan observasi di SMA Negeri 13 Medan
7. Seluruh guru dan staff SMA Negeri 13 Medan yang telah memberi kesempatan
kepada Penulis sehingga dapat melakukan observasi.
Penulis menyadari laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu Penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan ini.
Semoga laporan ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Istilah observasi berasal dari bahasa Latin yang berarti ”melihat” dan
“memperhatikan”. Istilah observasi diarahkan pada kegiatan memperhatikan secara akurat,
mencatat fenomena yang muncul, dan mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam
fenomena tersebut. Praktik observasi di lingkungan sekolah merupakan salah satu metode
pengumpulan data dengan cara melakukan suatu pengamatan secara langsung di lingkungan
satuan pendidikan yang tujuannya untuk memperoleh informasi. Observasi akan berhasil
dengan baik apabila sebelum pelaksanaan kegiatan tersebut mahasiswa calon guru
mempersiapkan terlebih dahulu dengan sebaik-baiknya hal-hal yang akan di observasi.
Kegiatan observasi yang dilaksanakan adalah untuk menganalisis beberapa aspek akademik
maupun non akademik. Observasi dilakukan adalah untuk menganalisis terkait karakteristik
peserta didik, perangkat pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, manajemen sekolah dan
lingkungan belajar sekolah.
Dengan melakukan pengamatan atau observasi, mahasiswa PPG akan mendapat
gambaran mengenai karakteristik peserta didik, perangkat pembelajaran, pelaksanaan
pembelajaran, manajemen sekolah dan lingkungan belajar. Selain itu dengan adanya
observasi sekolah mahasiswa PPG dapat belajar untuk beradaptasi dengan lingkungan
sekolah dan dapat membentuk karakter dari seorang guru. Penulis melaksanakan kegiatan
observasi di SMAN 13 Medan. Observasi yang dilaksanakan merupakan salah satu bagian
dari mata kuliah PPL yang sedang di laksanakan penulis dalam menyelesaikan studi untuk
menjadi Guru Profesional melalui program Kementrian Pendidikan yakni Program Profesi
Guru (PPG). Mahasiswa PPG belajar mengembangkan identitas guru dan proses
pembelajarannya dengan mengintegrasikan pemahaman analitikal konteks satuan pendidikan
tertentu dengan konsep dan praktik mata kuliah inti lainnya. Pengalaman praktik mahasiswa
PPG dirancang sebagai proses perbaikan berkelanjutan melalui format lesson study dan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Kolaboratif.
B. Tujuan Observasi
Kegiatan observasi bertujuan agar mahasiswa memiliki keterampilan menangkap dan
memaknai kejadian, fenomena, dan gejala yang nampak selama proses pembelajaran yang
berpotensi mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran. Selain itu, observasi juga
bertujuan agar mahasiswa memiliki pemahaman yang utuh tentang lingkungan akademik dan
1
non akademik di sekolah tempat PPL. Observasi ini dilakukan terhadap fakta, kejadian, gejala
atau perubahan di sekolah dengan menggunakan panca indera. Hasil observasi selanjutnya
dirumuskan dalam bentuk inferensi/kesimpulan sementara.
C. Manfaat Observasi
Manfaat yang didapat dari kegiatan observasi yang dilakukan selama PPL
diantaranya:
1. Mahasiswa PPG terampil mengobservasi dan mengidentifikasi peserta didik,
lingkungan belajar dan pelaksanaan pembelajaran secara mandiri dan bertanggung
jawab
2. Mahasiswa PPG dapat memahami manajemen sekolah serta pengaruhnya terhadap
proses pembelajaran.
3. Mahasiswa PPG dapat memahami karakter siswa serta mengetahui strategi
pembelajaran yang sesuai dengan karakter peserta didik.
4. Mahasiswa PPG terampil menyusun rencana pembelajaran sesuai dengan standar
kompetensi yang akan dicapai dengan mengadaptasi karakteristik peserta didik dan
lingkungan belajar.
D. Sasaran Observasi
Sasaran dari observasi ini ialah sasaran akademik dan non-akademik.
Sasaran akademik diantaranya:
1. Karakteristik peserta didik
Observasi karakteristik peserta didik digunakan sebagai bahan untuk menyusun
rencana pembelajaran. Aspek yang diobservasi mencakup budaya kelas, keterlibatan
peserta didik, identifikasi kesiapan siswa, perkembangan emosi, perkembangan sosial
serta perkembangan moral/spiritual peserta didik.
2. Perangkat pembelajaran
Observasi dilakukan pada perangkat pembelajaran berupa modul ajar yang disusun
oleh guru pamong yang digunakan dalam proses belajar mengajar. Aspek yang
diobservasi mencakup analisis ketepatan dan kelengkapan pada komponen-komponen
dari modul ajar yang disusun serta kesesuaian dengan prinsip modul ajar yaitu
esensial dan bermakna, berkesinambungan, kontekstual, serta sederhana
3. Pelaksanaan pembelajaran
2
Observasi ini dilakukan terhadap pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru
pamong dan peserta didik. Aspek yang diobservasi mencakup analisis proses belajar
mengajar, dan respon peserta didik dalam proses pembelajaran, serta penggunaan
modul ajar.
Adapun sasaran non-akademik diantaranya:
1. Manajemen sekolah
Observasi ini dilakukan terhadap manajemen sekolah di SMA Negeri 13 Medan.
Aspek yang diobservasi mencakup manajemen kesiswaan, manajemen kurikulum,
sumber daya manusia, sarana dan prasarana, anggaran, sistem informasi dan
menajemen ketatalaksanaan disekolah.
2. Lingkungan belajar di sekolah
Observasi ini dilakukan untuk memahami lingkungan belajar bagaimana situasi dan
kondisi sekolah seperti Latar belakang sosial-ekonomi peserta didik, kualitas
pembelajaran di kelas, refleksi perbaikan proses pembelajaran, iklim keamanan,
kebinekaan, kesetaraan gender serta Dukungan orangtua dan peserta didik terhadap
program satuan pendidikan
3
BAB II
HASIL OBSERVASI
A. Hasil Observasi
Setelah melakukan observasi terhadap karakteristik peserta didik, perangkat
pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, manajemen sekolah dan lingkungan belajar di
sekolah mulai tanggal 11 Januari sampai dengan 20 Januari didapatkan hasil observasi
sebagai berikut:
1. Karakteristik Peserta Didik
Dalam memahami karakteristik peserta didik dapat dikaji melalui observasi pada aspek
budaya sekolah, budaya kelas, keterlibatan peserta didik, identifikasi kesiapan siswa,
perkembangan emosi, sosial dan moral. Hasil observasi terhadap karakteristik peserta didik
berdasarkan proses belajar-mengajar terlihat bahwa suasana sekolah sangat mendukung
pembelajaran dan membangun interaksi yang optimal. Hal ini terlihat dari sarana prasarana
yang tersedia di kelas seperti meja, kursi, papan tulis, infokus dan tempat sampah. Di
lingkungan sekolah juga tidak diperbolehkan siswa menggunakan Handphone (Hp) kecuali
pada saat pembelajaran yang membutuhkan fasilitas Hp tersebut. Profil pelajar pancasila
dihidupkan dalam sekolah, seperti: beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
mandiri untuk mencari referensi atau sumber belajar, kreatif dan gotong royong pada saat
pembelajaran berkelompok ataupun saat melakukam kegiatan sekolah yang lain, misalnya
saja pada saat Jumat Bersih.
Sebelum pembelajaran dimulai terlihat guru mengecek kesiapan peserta didik dengan
menanyakan kabar peserta didik, mengabsen peserta didik, menyiapkan lingkungan kelas
yang kondusif untuk belajar. Setelah tercipta lingkungan kelas yang nyaman dan mendukung
untuk proses pembelajaran, guru membuka pelajaran. Sebelum menjelaskan materi
pembelajaran, guru terlebih dahulu memberikan pertanyaan pemantik atau stimulus yang
berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Kemudian memberikan penjelasan materi dengan
metode tanya jawab. Kemudian guru membagi peserta didik kedalam kelompok belajar.
Kelompok ini nantinya menjadi kelompok diskusi di Laboratoriun Kimia saat kegiatan
praktikum. Guru memberikan bimbingan dan pengawasan kepada peserta didik selama proses
diskusi. Kelas dan ruang pembelajaran menjadi ruang ekspresi diri yang sehat dengan cara
peserta didik dapat mengutarakan pendapatnya, antara guru dan peserta didik saling
menghargai pendapat yang disampaikan oleh peserta didik.
4
2. Perangkat Pembelajaran (Modul Ajar)
Observasi dilakukan terhadap RPP yang dikembangkan oleh guru pamong dengan
materi “Larutan Elektrolit dan Larutan Non Elektrolit”. Data dari hasil observasi diperoleh
bahwa RPP yang dikembangkan sudah sesuai dengan pembelajaran berdiferensiasi. Aspek-
aspek pembelajaran berdiferensiasi yang dimuat dalam RPP adalah dari segi proses, konten
dan produk. Informasi umum mengenai identitas sekolah, materi pokok, alokasi waktu, tujuan
pembelajaran, Media dan sumber belaja, model pembelajaran serta alur dari kegiatan
pembelajaran (Fase engagement, eksplorasi, eksplanasi, elaborasi, evaluasi, refeleksi, dan
penutup), Assemen dan rubrik sudah dimuat dalam RPP.
3. Pelaksanaan Pembelajaran
Berdasarkan hasil observasi dalam proses pelaksanaan pembelajaran dikelas diperoleh
bahwa peserta didik benar-benar telah belajar tentang topik yang sedang dipelajari yaitu
larutan elektrolit dan non elektrolit. Proses peserta didik belajar dengan cara aktif dalam
setiap kegiatan belajar, merespon pertanyaan guru, memberikan pendapat. Proses Belajar
Mengajar dilakukan dengan metode tanya jawab, kemudian pemberian soal-soal. Sehingga
setiap peserta didik mendapat kesempatan untuk menjawab soal sesuai dengan pengetahuan
yang sudah dimiliki. Setelah itu guru membagi peserta didik dalam beberapa kelompok.
Kelompok belajar ini juga menjadi kelompok praktikum di laboratorium.
4. Manajemen Sekolah
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan bersama bapak ibu guru yang menjadi
pemangku kepentingan/bidang disekolah SMAN 13 Medan didapatkan informasi mengenai
menajemen sekolah yang mencakup berbagai aspek diantaranya :
a) Manajemen Kesiswaan, Sekolah mengutamakan kebutuhan peserta didik baik di bidang
akademik dan non akademik seperti bidang seni, olahraga, pamuka dan bidang lainnya.
Sekolah membuka kesempatan dan peluang kepada siswa untuk mengikuti sebuah
kegiatan seperti turnamen yang bersifat resmi maupun tidak resmi, misalnya yang resmi
kegiatan dari dinas Pendidikan dan tidak resmi seperti Club antar sekolah. Sekolah
memfasilitasi dari sarana dan prasarana sekolah untuk mendorong minat dan bakat
peserta didik sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Sekolah juga sesuai dengan visi
misinya terwujud warga sekolah yang berkarakter, beriman, bertaqwa, cerdas dan
terampil, unggul dalam prestasi, serta peduli terhadap lingkungan.
b) Manajemen Kurikulum, Pengelolahan pendidikan pada SMAN 13 Medan dimulai dari
menjalankan pembelajaran sesuai struktur kurikulum K-13 dengan pertingkatan 14 mata
5
pelajaran. Pembelajaran itu berjalan mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
Evaluasi dilakukan ada 5 yaitu UTS Ganjil, US Ganjil, UTS Genap, US Genap, dan
Ujian Sekolah XII. Penganti Ujian Nasional yaitu Asesmen Nasional yang dilakukan
pada kelas XI dengan jumlah 45 siswa (dan 5 cadangan). Hasil Asesmen Nasional yaitu
Raport Pendidikan dan rekomendasi untuk meningkatkan mutu. Proses perencanaan dan
desain kurikulum SMAN 13 Medan menyesuaikan dengan pemerintah, untuk semester
depan tahun ajaran baru memakai Kurikulum Merdeka (KurMer) melalui program
Merdeka Mandiri. Desain kurikulumnya yaitu: kelas X menggunakan KurMer sedangkan
kelas XI – XII menggunakan K-13. Terdapat pembelajaran P5 (Program Proyek Profil
Pelajar Pancasila) di KurMer. Sekolah membuat program supervisi akademik dan
penilaian kinerja guru dengan melakukan formatif dan sumatif. Supervisi akademik
dilakukan dengan 3 komponen yaitu pengawas sekolah, kepala sekolah, guru senior
(berdasarkan golongan). Data yang diambil saat ini untuk merefleksikan kurikulum
adalah dari hasil Asesmen Nasional yaitu Rapot Pendidikan. Rapot ini berbasis data
tentang Kemampuan Literasi, Kemampuan Numerasi, Kemampuan Bernalar, Karakter,
Kemampuan Guru, Kualitas Pembelajaran, Iklim Keamanan Sekolah, Iklim Kesetaraan
Gender, Iklim Inplusif, Partisipasi Warga, dan Pemberdayaan Sumber Daya.
c) Manajemen Sumber Daya Manusia, Proses penerimaan guru yaitu sekolah menerima
guru PNS dan jika pihak sekolah kekurangan guru, dilakukan pelaporan melalui DAKL
ke Dinas Pendidikan, dan dalam hal ini bisa dipenuhi melalui mutasi guru dari luar kota.
Selain itu, sekolah juga menerima guru honor. Untuk guru baru dibekali melalui
pembimbingan dan kolaborasi dengan guru senior dalam MGMP. Secara umum
dilakukan kegiatan Bimtek Penguatan Kapasitas Guru setiap bulan Desember.
d) Manajemen sarana dan prasarana, Data yang digunakan sekolah SMA Negeri 13 Medan
untuk perencanaan sarana dan prasarana yaitu dengan pendataan kebutuhan yang
tertuang dalam RKAS. Untuk membuat RKAS seluruh warga sekolah berhak
memberikan masukan melalui google form yang disediakan oleh Bendahara BOS
sekolah. Semua masukan dari warga sekolah akan dirapatkan dengan Tim Manajemen
Sekolah maka terbentuklah RKAS. RKAS adalah rencana biaya dan program atau
kegiatan untuk 1 (satu) tahun anggaran. Kemudian data base tersebut terdapat sarana
prasrana digital. Sarana dan prasarana yang sudah efektif digunakan pendidik dalam
mengajar yaitu proyektor/infocus, speaker dan laptop.
e) Manajemen anggaran, Untuk anggaran sekolah bersumber dari 3 (tiga) yaitu BOS
(Bantuan Operasional Sekolah), SPP (Sumbangan Pembinaan Pendidikan), serta BOP
6
(Bantuan Operasional Pemda). Dalam merencanakan penggunaan anggaran yaitu melalui
RAKS (Rencana Anggaran Kegiatan Sekolah). Kemudian dalam pelaksanaannya,
anggaran ini harus mengacu pada 8 Standar Nasional Pendidikan (standar isi, proses,
kompetensi lulusan, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana,
pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan). Untuk memonitor anggaran dan
penggunaannya sekolah memilih ketua komite dari masyarakat (orang tua dari siswa).
Setelah komite, pengawas anggaran yaitu cabang dinas pendidikan, dinas pendidikan,
inspektorat, BPK, dan kejaksaan.
f) Manajemen sistem informasi, Data yang dikumpulkan melalui Dapodik (Data Pokok
Pendidik dan Kependidikan) ada 3 macam yaitu : Sumber Daya Manusia (pendidik,
tenaga kependidikan, tenaga penunjang), Siswa (biodata seperti jumlah keseluruhan
berdasarkan agama dan gender, dsb.), Sarana dan Prasarana. Informasi dikelola melalui
Dapodik dan juga aplikasi DATA-SIS (Sistem Informasi Sekolah).
g) Manajemen ketatalaksanaan, Untuk sistem administrasi guru terdapat aplikasi e-Kinerja
dan SIMPKB melalui Dapodik. Sedangkan untuk siswa administrasi dilakukan secara
manual dan juga aplikasi DATA-SIS.
5. Lingkungan Belajar
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada lingkungan belajar, didapatkan hasil
observasi sebagai berikut:
a) Tingkat perekonomian orang tua peserta didik adalah menengah ke bawah. Untuk
membantu siswa yang tidak mampu maka pihak Sekolah memberikan PIP (Program
Indonesia Pintar). Tingkat pendidikan orang tua peserta didik masih termasuk rendah,
namun semangat dari peserta didik untuk melanjutkan pendidikan sangatlah besar. Untuk
fasilitas belajar yang dimiliki siswa, hampir seluruh siswa sudah memiliki Hp. Siswa
dengan kondisi sosial-ekonomi yang berbeda memiliki hak yang sama dalam mengakses
dan memperoleh layanan pendidikan yang berkualitas
b) Kualitas pembelajaran, Kegiatan belajar mengajar di kelas sudah dilaksanakan oleh guru
untuk menciptakan situasi kelas yang kondusif untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
maksimal. Proses pembelajaran yang berjalan dikelas merupakan pembelajaran yang
interaktif, terjalin komunikasi dua arah antara guru dengan peserta didik.
c) Refleksi dan perbaikan pembelajaran oleh guru, Refleksi dan perbaikan pembelajaran
oleh guru ada dan dilaksanakan di Sekolah. Refleksi ini dimulai dari komunitas MGMP
sesuai dengan mata pelajaran masing-masing. Kemudian ke komunitas yang lebih besar
yaitu antar Mata pelajaran. Selain itu guru juga mencari informasi dari PMM (Platform
7
Merdeka Mengajar) dan Kepala Sekolah melakukan supervise akademik dengan cara
Kepala Sekolah masuk ke kelas untuk melihat langsung guru yang mengajar.
d) Kepemimpinan instruksional, Visi, Misi disusun bersama dan didiskusikan oleh warga
Sekolah dalam Rapat Awal Tahunan. Perancangan program biasanya dilaksanakan di
akhir Juni dan pelaksanaannya di bulan Juli. Perancangan ini dilakukan setelah kepala
Sekolah mengidentifikasi aset sekolah (Keunggulan Sekolah).
e) Iklim keamanan disatuan pendidikan, Pihak Sekolah memberikan rasa aman dan nyaman
kepada peserta didik. Kepala Sekolah selalu menganjurakan kepada setiap guru agar tetap
memperhatikan UU perundungan. SMAN 13 juga memberikan pendidikan kepada siswa
tentang bahaya penyalahgunaan Narkotika dan melarang keras adanya pelecehan seksual
dan guru BK turut serta dalam membimbing siswa agar tidak menonton video Pornografi.
Tidak ada hukuman fisik, dan pihak sekolah sudah memberikan aturan-aturan yang harus
dipatuhi oleh siswa.
f) Iklim kebinekaan di satuan pendidikan, Kebinekaan di satuan pendidikan SMAN 13
Medan terlihat pada keragaman agama. Setiap warga sekolah menunjukkan sikap
toleransi dan sikap menghargai perbedaan agama.
g) Iklim kesetaraan gender, Lingkungan satuan pendidikan SMAN 13 Medan dalam
kesetaraan gender menerapkan dengan adil pada peserta didik untuk bebas dalam memilih
kegiatan sekolah tanpa membedakan gender. Misalkan dalam pemilihan ketua osis, semua
siswa berhak untuk mencalonkan diri baik laki-laki maupun perempuan. Perbedaan
gender hanya dalam fasilitas toilet saja.
h) Iklim inklusivitas, Iklikm inklusivitas di SMAN 13 Medan tidak terdapat PDBK (Peserta
Didik Berkebutuhan Khusus) dan tidak terdapat CIBI (Siswa cerdas Istimewa dan siswa
Bakat Istimewa). Dan jika suatu saat nanti ada siswa PDBK dan CIBI mendaftar di
SMAN 13 Medan, pihak sekolah akan mengakomodasi hal tersebut dan menyesuaikan
pembelajaran terhadap siswa tersebut.
i) Dukungan orangtua dan murid terhadap program satuan pendidikan, Dalam program-yang
diadakan Sekolah orangtua turut serta memberi dukungan. Dukungan orangtua
ditunjukkan dengan adanya Komite Sekolah yang dipilih dengan syarat komite tersebut
harus memiliki anak yang bersekolah di SMAN 13 Medan dengan masa jabatan selama 3
tahun. Komite sekolah melakukan fungsi partisipatif dan melakukan pengawasan terhadap
setiap program sekolah.
8
B. Analisis Hasil Observasi
Hasil observasi yang dilakukan pada satuan pendidikan di lingkungan SMAN 13
Medan sebagai sekolah mitra memberikan gambaran yang dinalisis sebagai berikut:
1. Karakteristik Peserta Didik
Karakteristik Peserta Didik perlu dipahami dan dianalisis oleh guru. Berdasarkan
observasi dapat dianalisis bahwa karakteristik peserta didik di SMAN 13 Medan sangatlah
beragam. Untuk memenuhi kebutuhan belajar sesuai dengan karakteristik peserta didik guru
memiliki peran yang penting mulai dari budaya sekolah dan budaya kelas. Budaya sekolah
dan kelas di SMAN 13 Medan sudah mengimplementasikan profil pancasila, karena pada
proses pembelajaran terlihat penekanan nilai-nilai profil pelajar pancasila kepada peserta
didik dengan melakukan doa sebelum belajar, mandiri, bernalar kritis, dan gotong royong.
Proses pembelajaran yang berlangsung terlihat efektif dimana peserta didik sudah terlibat
aktif dan terbangun komunikasi dua arah. Guru juga mengembangkan kemampuan emosi,
moral, spiritual, dan kemampuan sosial peserta didik dengan membuat kelompok diskusi.
Pembelajaran yang dilakukan tidak hanya di ruangan kelas tapi juga di laboratorium sesuai
dengan kebutuhan siswa dan tujuan pembelajaran.
9
terhadap tiap kelompok, guru menyiapkan alat praktikum, memberikan arahan prosedur
dalam merangkai alat uji daya hantar listrik larutan. Setiap kelompok membawa sampel
praktikum yang berbeda-beda sehingga setiap peserta didik dapat mengamati setiap sampel
antar kelompok untuk menambah pengetahuan mereka. Selama proses pembelajaran di kelas
dan di laboratorium peserta didik terlibat aktif dan antusias dalam praktikum. Semua
kegiatan yang diberikan oleh guru bermakna untuk peserta didik.
4. Manajemen Sekolah
Manajemen sekolah di SMAN 13 Medan tertata dengan rapi. Berbagai kegiatan di
sekolah dapat terlaksana dengan baik dengan pembagian tugas dalam proses manajemen
sekolah. Kegiatan akademik maupun non akademik difasilitasi dengan baik oleh pihak
sekolah. Fasilitas yang ada di sekolah sudah mendukung dan sesuai dengan kebutuhan
sekolah. Manajemen sekolah juga sudah mengatur dan merencanakan kurikulum yang
diterapkan dan yang akan diterapkan di sekolah. Untuk peningkatan kemampuan yang
dimiliki guru, sekolah sudah berupaya dengan adanya program MGMP. Secara keseluruhan
manajemen sekolah sangat mendukung dan memfasilitasi kebutuhan peserta didik untuk
pengembangan minat dan potensi siswa dan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di
sekolah.
5. Lingkungan Belajar
Siswa SMAN 13 Medan berasal dari berbagai latar belakang sosial-ekonomi. Namun
keberagaman latar belakang sosial-ekonomi tersebut tidak menjadikan siswa memperoleh
layanan pendidikan yang berbeda, semua siswa memiliki hak yang sama untuk memperoleh
pembelajaran yang berkualitas di sekolah. Lingkungan belajar SMAN 13 Medan juga sudah
memberikan lingkungan belajar yang aman, nyaman bagi siswa jauh dari perundungan,
penggunaan narkotika dan pornografi. Siswa juga diajari menumbuhkan sikap toleransi
dalam mengahadapi perbedaan suku dan agama.
C. Faktor Penghambat dan Pendukung Pelaksanaan Observasi
1. Faktor Penghambat
Tidak adanya pembekalan PPL dari kampus, sehingga mahasiswa mengalami kesulitan
dalam melakukan kegiatan observasi karena tidak terarahnya setiap kegiatan yang
harus dikerjakan.
10
2. Faktor Pendorong
Guru pamong yang responsive dan memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk
melakukan observasi serta memfasilitasi hal-hal yang diperlukan untuk observasi dan
pengisian LMS.
Wakil Kepala Sekolah dibidang kurikulum yang memberikan arahan dan bimbingan
kepada mahasiswa selama pelaksanaan observasi
11
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan Hasil Observasi
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di SMA Negeri 13 Medan, maka
dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Karakteristik peserta didik di sekolah SMA Negeri 13 Medan telah baik dilihat dari
budaya sekolah dan budaya kelas yang telah mendukung kegiatan pembelajaran dan
pengembangan kemampuan peserta didik. Peserta didik juga sudah mencerminkan
profil pelajar pancasila melalui pembiasaan baik di lingkungan sekolah.
2. Modul Ajar/ RPP telah dirancang dengan baik oleh guru menggunakan pembelajaran
berdiferensiasi, namun masih terdapat hal-hal yang belum dimuat dalam RPP seperti
asesmen diagnostik, pengayaan dan remedial.
3. Pelaksanaan pembelajaran di kelas belum sepenuhnya berpedoman pada RPP, namun
pelaksanaan pembelajaran sudah baik. Peserta didik dilatih untuk terlibat secara aktif
baik secara individu maupun kelompok selama proses pembelajaran sehingga
pembelajaran yang dilaksanakan telah berpusat kepada peserta didik.
4. Manajemen sekolah sudah memiliki pengelolaan yang baik. Setiap manajemen
memfasilitasi peserta didik untuk mendapat sarana prasarana yang dibutuhkan siswa
dalam proses pembelajaran dikelas maupun kegiatan ekstrakurikuler serta manajemen
sekolah sudah membuat program-program yang baik untuk dilaksanakan kedepannya,
seperti perencanaan kurikulum yang akan digunakan.
5. Lingkungan belajar di sekolah telah memberikan suasana yang baik untuk mendukung
kegiatan pembelajaran peserta didik di kelas. Peserta didik di SMA Negeri 13 Medan
diajak untuk saling menghargai dan bertoleransi terhadap keragaman yang ada.
Lingkungan belajar SMAN 13 Medan jauh dari perundungan, penggunaan narkotika
dan pornografi.
B. Refleksi
Setelah melakukan observasi di SMAN 13 Medan, mahasiswa dapat mengetahui
karakteristik peserta didik, lingkungan sekolah, pelaksanaan pembelajaran dan manajemen
sekolah karena dapat terjun langsung untuk mengobservasinya. Melalui kegiatan ini
mahasiswa mendapat pengalaman nyata yang dapat menjadi pembelajaran berharga,
menambah pengetahuan lebih dalam mengenai keadaan sekolah. Mahasiswa juga dapat
mengadopsi dan mengembangkan hal-hal baik yang sudah terlaksana dalam proses
12
pembelajaran, sebagai bekal untuk mahasiswa sebagai calon guru. Melalui observasi ini
mahasiswa dapat meningkatkan kualitas dan keterampilan diri.
13
LAMPIRAN
Interpretasi:
Dari hasil observasi budaya SMAN 13
Medan sudah bagus dan mendukung
pembelajaran dan interaksi yang optimal
serta menghidupkan profil pelajar
pancasila.
14
peserta didik ke depan kelas.
Guru mengajarkan nilai-nilai profil
pancasila salah satunya adalah
mengajak siswa untuk bernalar kritis,
gotong royong dan mandiri pada saat
melakukan proses pembelajaran baik
dikelas maupun di laboratorium.
Interpretasi:
Dari hasil observasi terhadap Budaya kelas
di SMAN 13 Medan sangat mendukung
proses pembelajaran dengan mendengar
pendapat peserta didik. Dalam budaya
kelas juga terlihat guru menanamkan nilai-
nilai profil pelajar pancasila, diantaranya
adalah dengan mengajak peserta didik
untuk bernalar kritis, mandiri, dan gotong
royong terutama dalam praktikum.
Interpretasi:
Dari hasil observasi pada saat proses
pembelajaran, peserta didik sudah terlibat
aktif. Sehingga tercipta pembelajaran yang
interaktif dan tidak berpusat pada
guru.Ketika guru memberikan soal, peserta
didik sangat antusias untuk mengerjakan
soal di depan kelas.
15
maupun secara materi yang akan peserta didik, menyiapkan lingkungan
diajarkan kelas yang kondusif untuk belajar.
● Apa yang dilakukan oleh guru saat Untuk secara kognitif guru menanyakan
mengetahui bahwa kompetensi awal atau melihat kembali nilai atau hasil
peserta didik beragam? ujian serta didik semester ganjil.
● Bagaimana guru mendampingi setiap Yang dilakukan guru saat mengetahui
peserta didik agar mencapai tujuan bahwa kompetensi awal peserta didik
pembelajaran? beragam adalah dengan membagi
peserta didik menjadi beberapa
kelompok dengan maksud agar peserta
didik yang memiliki kemampuan lebih
baik pada bidang tersebut dapat
membantu teman satu kelompoknya
untuk memahami materi yang diajarkan
oleh guru selama proses pembelajaran.
Guru mendampingi setiap peserta didik
agar mencapai tujuan pembelajaran
dengan cara guru bertindak sebagai
fasilitator, memberikan materi
pembelajaran sesuai dengan tujuan
pembelajaran
Interpretasi:
Dari hasil observasi yang dilakukan, untuk
identifikasi kesiapan siswa telah
dilaksanakan dengan baik di sekolah.
Interpretasi:
Dari hasil observasi yang dilakukan, untuk
melihat perkembangan emosi peserta didik,
guru sudah melakukan langkah yang baik
dan memberikan pendekatan kepada
peserta didik.
16
2023 membangun atmosfer yang mendukung mendukung peserta didik untuk
peserta didik untuk mengembangkan mengembangkan kemampuan
kemampuan bersosialisasi? misalnya bersosialisasi adalah dengan membagi
peka terhadap situasi sekitar, peserta didik ke dalam kelompok.
berempati, saling menghargai, serta Didalam kelompok peserta didik dapat
berinteraksi dan berkomunikasi? bersosialisasi, berbagi tentang
● Bagaimana guru memfasilitasi peserta pegetahuan yang mereka miliki
didik dalam mengembangkan Guru memfasilitasi peserta didik dengan
keterampilan sosial peserta didik dalam membentuk kelompok diskusi dan
kegiatan belajar (contoh, kerja praktikum. Dimana setiap anggota
kelompok, mengerjakan proyek kelompok harus terlibat aktif. Selain itu
bersama)? guru juga memberikan tugas dalam
bentuk laporan pengamatan hasil
praktikum yang telah dilakukan di
Laboratorium Kimia Sekolah.
Interpretasi:
Dari hasil observasi yang dilakukan, guru
membantu perkembangan sosial peserta
didik dengan membentuk kelompok diskusi
dan pemberian tugas secara berkelompok
untuk melatih kerjasama tim.
Interpretasi:
Dari hasil observasi yang dilakukan, guru
membimbing peserta didik untuk
menumbuhkan nilai integritas dan spiritual
dalam diri peserta didik.
Kesimpulan :
Dari hasil observasi yang dilakukan terhadap karakteristik peserta didik, guru memiliki peran yang
penting dan memberikan pengaruh positif terhadap keberagaman karakteristik peserta didik. Misalnya
saja untuk meningkatkan perkembangan emosi, sosial, moral/spiritual siswa. Guru juga sudah
memfasilitasi peserta didik untuk dapat belajar dengan aman dan nyaman di lingkungan sekolah serta
menghidupkan profil pelajar pancasila, guru mengembangkan kemampuan sosial peserta didik
17
dengan membuat kelompok diskusi dan pembelajaran yang dilakukan tidak hanya di ruangan kelas
tapi juga di laboratorium sesuai dengan kebutuhan siswa dan tujuan pembelajaran.
Mengetahui,
Medan, Januari 2023 Medan, Januari 2023
18
Lampiran 2: Format Lembar Observasi RPP
NIM : 7000062248
Kelengkapan ● Apakah sudah ada tujuan pembelajaran, Dari RPP yang disusun oleh
komponen langkah-langkah pembelajaran, dan Guru Pamong, sudah jelas
minimum asesmen pembelajaran yang jelas? memuat tujuan pembelajaran,
langkah-langkah
pembelajaran.Namun untuk
asesmen diagnostik belum
dimuat.
19
● Apakah konten yang dipelajari sudah menyasar konsep inti
bebas dari muatan SARA pornografi,
pornoaksi, dan provokasi. Kegiatan
● Apakah terdapat pertanyaan bermakna ● Alur kegiatan disusun secara
dan pertanyaan pemantik yang menyasar runtut, sistematis, sesuai
konsep inti? dengan alokasi waktu
● Rangkaian kegiatan
Kegiatan berorientasi pada penguatan
● Apakah alur kegiatan disusun secara kompetensi dan kemampuan
runtut, sistematis, sesuai dengan alokasi berpikir area tinggi
waktu? ● RPP belum menyertakan
● Apakah rangkaian kegiatan berorientasi kegiatan remedial dan
pada penguatan kompetensi dan pengayaan
kemampuan berpikir area tinggi?
● Apakah modul ajar/RPP menyertakan Asesmen
berbagai kegiatan (termasuk remedial ● Ya, ada assesmen di awal
dan pengayaan) yang berpusat pada berupa asesmen diagnostik non
siswa/ menjadikan siswa peserta aktif? kognitif
● Ya, assesmen yang termuat
untuk mencapai tujuan
Asesmen pembelajaran
● Apakah ada asesmen awal pembelajaran ● Bentuk asesmen memberikan
beserta cara penilaiannya untuk umpan balik pada proses
mengecek kesiapan siswa? belajar siswa
● Apakah asesmen yang termuat secara ● Kriteria untuk mengukur
jelas mengukur ketercapaian Tujuan ketercapaian tujuan
Pembelajaran? pembelajaran sudah tertera
● Apakah bentuk asesmen memberikan
umpan balik pada proses belajar siswa?
● Apakah kriteria untuk mengukur
ketercapaian Tujuan Pembelajaran tertera
secara jelas?
20
Sederhana Apakah modul ajar/RPP menggunakan Modul ajar/RPP menggunakan
bahasa yang jelas dan mudah dipahami? Bahasa yang jelas dan mudah
Apakah bahasa/istilah yang digunakan dipahami dan istilah yang
mudah dipahami? digunakan mudah dipahami.
Kesimpulan :
Modul ajar yang dikembangkan guru pamong sudah sesuai dengan pembelajaran berdiferensiasi,
namun masih ada beberapa hal yang belum dimuat dalam RPP seperti kegiatan asesmen diagnostik,
pengayaan dan remedial.
Mengetahui,
Medan, Januari 2023 Medan, Januari 2023
Dosen Pembimbing Lapangan Guru Pamong
21
Lampiran 3: Format Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran untuk Observer
Apakah semua peserta didik Ya, peserta didik benar-benar telah Saya melakukan hal yang
benar-benar telah belajar belajar tentang topik pembelajaran. sama
tentang topik pembelajaran Proses mereka belajar dengan cara
hari ini? Bagaimana proses aktif dalam menjawab pertanyaan
mereka belajar? guru, mampu menjawab soal latihan
yang terdapat dalam buku bacaan,
terlibat aktif dalam kegiatan
praktikum.
Peserta didik mana yang Peserta didik yang tidak dapat Yang saya lakukan adalah
tidak dapat mengikut mengikuti kegiatan pembelajaran melakukan pendekatan
kegiatan pembelajaran pada adalah beberapa peserta didik laki- kepada siswa dan
hari ini? laki yang duduk paling belakang menanyakan kendala yang
dihadapi siswa
Mengapa peserta didik Peserta didik tidak dapat belajar Meningkatkan motivasi
tersebut tidak dapat belajar dengan baik karena kurang siswa, misalnya dalam
dengan baik? Menurut termotivasi dalam belajar kimia menyajikan pembelajaran
Anda apa penyebabnya dan menggunakan teknologi atau
bagaimana alternatif hal baru bagi peserta didik.
solusinya?
22
diberikan bermakna untuk beberapa peserta didik yang belum seluruh peserta didik dan
peserta didik, semua peserta termotivasi dalam belajar guru dapat mewujudkan
didik terlibat aktif dan tidak pembelajaran dengan efektif
ada yang idle)
Bagaimana usaha guru Usaha guru membantu peserta didik Saya akan melakukan hal
membantu peserta didik yang mengalami kesulitan dalam yang sama
yang mengalami kesulitan mencapai tujuan pembelajaran
dalam mencapai tujuan adalah dengan menanyakan peserta
pembelajaran? didik siapa yang belum paham dan
menjelaskan materi kembali dengan
memperbanyak contoh
Bagaimana usaha guru Belum terlihat jelas usaha guru Memberikan soal soal
dalam memfasilitasi memfasilitasi peserta didik yang pengayaan kepada peserta
peserta didik yang lebih lebih cepat dari rata-rata kelas didik supaya kemampuannya
cepat dari rata-rata kelas dalam mencapai tujuan semakin meningkat
dalam mencapai tujuan pembelaaran.
pembelajaran?
Apakah guru melakukan Ya, guru melakukan modifikasi dari Saya melakukan hal yang
modifikasi dari modul RPP yang telah disusun sama untuk memodifikasi
ajar/RPP? Apakah RPP
modifikasi tersebut
merupakan keputusan guru
untuk merespons situasi
kelas dan peserta didik?
Catatan lain:
Aspek-aspek lain yang dapat dicermati oleh observer antara lain difokuskan pada interaksi antar
peserta didik dalam satu kelompok, interaksi peserta didik antar kelompok, interaksi peserta didik –
guru, interaksi peserta didik – media/ sumber belajar, serta interaksi peserta didik – lingkungan.
Interaksi antar peserta didik dalam satu kelompok sudah terjalin dengan baik, kerja sama
dan gotong royong dalam melakukan praktikum
Interaksi peserta didik antar kelompok sudah terjalin dengan baik, dimana tiap kelompok
melakukan sharing mengenai pengetahuan yang mereka miliki
Interaksi peserta didik – guru sudah terjalin baik, pembelajaran yang berlangsung sudah
23
interaktif
Interaksi peserta didik – media/ sumber belajar, peserta didik sudah memperhatikan sumber
belajar dengan baik
Interaksi peserta didik – lingkungan sudah baik, peserta didik menjaga kebersihan
lingkungan sekolah dan menerapkan 5S.
24
Lampiran 4: Format Lembar Observasi - Manajemen Sekolah
LEMBAR WAWANCARA
MANAJEMEN SEKOLAH
Mahasiswa dapat mewawancara kepala satuan pendidikan, wakil kepala satuan bidang kurikulum,
atau guru yang terlibat dalam manajemen sekolah. Di tiap sasaran digali informasi tentang kebijakan
dan program kegiatan yang dirancang, pelaksanaan kebijakan dan program, dan evaluasi
pelaksanaan kegiatan dan tindak lanjut. Dikaji juga faktor lingkungan yang mendukung dan
menghambat pelaksanaan kebijakan atau program.
25
13 Manajemen Kurikulum Hasil Observasi
Jan ● Bagaimana satuan pendidikan Pengelolahan pendidikan pada SMAN 13
2023 mengelola pembelajarannya? Medan dimulai dari menjalankan
● Bagaimana proses perencanaan pembelajaran sesuai struktur kurikulum K-13
dan desain kurikulum? dengan pertingkatan 14 mata pelajaran.
● Seberapa jauh/rutin sekolah Setelah di tetapkan pembelajaran dilaksanakan
melakukan monitoring terhadap dan seluruh guru harus menyiapkan perangkat
pelaksanaan kurikulum? pembelajaran. Jadi pembelajaran itu berjalan
● Seberapa jauh penggunaan data mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan
dalam proses refleksi kurikulum? evaluasi. Evaluasi dilakukan ada 5 yaitu UTS
Ganjil, US Ganjil, UTS Genap, US Genap,
dan Ujian Sekolah XII. Penganti Ujian
Nasional yaitu Asesmen Nasional yang
dilakukan pada kelas XI dengan jumlah 45
siswa (dan 5 cadangan). Hasil Asesmen
Nasional yaitu Raport Pendidikan dan
rekomendasi untuk meningkatkan mutu.
Proses perencanaan dan desain kurikulum
SMAN 13 Medan menyesuaikan dengan
pemerintah, untuk semester depan tahun ajaran
baru memakai Kurikulum Merdeka (KurMer)
melalui program Merdeka Mandiri. Desain
kurikulumnya yaitu: kelas X menggunakan
KurMer sedangkan kelas XI – XII
menggunakan K-13. Terdapat pembelajaran
P5 (Program Proyek Profil Pelajar Pancasila)
di KurMer.
Sekolah membuat program supervisi akademik
dan penilaian kinerja guru dengan melakukan
formatif dan sumatif. Supervisi akademik
dilakukan dengan 3 komponen yaitu pengawas
sekolah, kepala sekolah, guru senior
(berdasarkan golongan).
Data yang diambil saat ini untuk
merefleksikan kurikulum adalah dari hasil
Asesmen Nasional yaitu Rapot Pendidikan.
Rapot ini berbasis data tentang Kemampuan
Literasi, Kemampuan Numerasi, Kemampuan
Bernalar, Karakter, Kemampuan Guru,
Kualitas Pembelajaran, Iklim Keamanan
Sekolah, Iklim Kesetaraan Gender, Iklim
Inplusif, Partisipasi Warga, dan Pemberdayaan
Sumber Daya.
Interpretasi Hasil Observasi
Kurikulum K-13 yang diterapkan di SMAN 13
Medan sudah berjalan sesuai dengan sintaks
Permendikbud No 20-24 tahun 2016 dan rutin
26
melakukan evaluasi untuk mencapai pembelajaran
sesuai dengan yang diharapkan.
13 Manajemen Sumber Daya Manusia Hasil Observasi
Jan ● Bagaimana proses penerimaan Proses penerimaan guru yaitu sekolah
2023 guru dalam satuan pendidikan? menerima guru PNS dan jika pihak sekolah
● Apakah ada kegiatan khusus untuk kekurangan guru, dilakukan pelaporan melalui
membekali guru yang baru DAKL ke Dinas Pendidikan, dan dalam hal ini
mengajar? bisa dipenuhi melalui mutasi guru dari luar
● Apakah ada kegiatan khusus untuk kota. Selain itu, sekolah juga menerima guru
pengembangan profesional guru? honor.
Ya, ada, untuk guru baru dibekali melalui
pembimbingan dan kolaborasi dengan guru
senior dalam MGMP
Ya, ada, secara umum dilakukan kegiatan
Bimtek Penguatan Kapasitas Guru setiap bulan
Desember. Adapun materi di Bimtek tersebut
seperti penguasaan kurikulum sekolah dan
kurikulum pendidikan; aplikasi belajar; dan
aplikasi peningkatan karir.
Interpretasi Hasil Observasi
Berdasarkan prosedur yang sudah diterapkan, di
SMAN 13 Medan terdapat guru-guru professional
di bidangnya masing-masing dan mampu berperan
sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran.
16 Manajemen sarana & prasarana Hasil Observasi
Jan ● Apa saja data yang digunakan Data yang digunakan sekolah SMA Negeri 13
2023 untuk perencanaan sarana dan Medan untuk perencanaan sarana dan
prasarana? prasarana yaitu dengan pendataan kebutuhan
● Apakah penggunaan sarana dan yang tertuang dalam RKAS. Untuk membuat
prasarana sudah efektif untuk RKAS seluruh warga sekolah berhak
mendukung proses pembelajaran? memberikan masukan melalui google form
● Apakah ada sarana dan prasarana yang disediakan oleh Bendahara BOS sekolah.
di sekitar sekolah yang dapat Semua masukan dari warga sekolah akan
dimanfaatkan untuk mendukung dirapatkan dengan Tim Manajemen Sekolah
pembelajaran? maka terbentuklah RKAS. RKAS adalah
rencana biaya dan program atau kegiatan
untuk 1 (satu) tahun anggaran. Kemudian data
base tersebut terdapat sarana prasrana digital.
Ya, sudah. Sarana dan prasarana yang sudah
efektif digunakan pendidik dalam mengajar
yaitu proyektor/infocus, speaker dan laptop.
Ya, ada. Sarana dan prasarana di sekitar
sekolah yang dapat dimanfaatkan untuk
mendukung pembelajararan yaitu lapangan,
taman yang biasanya digunakan untuk
kegiatan olahraga, pramuka dan
ekstrakulikuler lainnya.
27
Interpretasi Hasil Observasi
Sarana dan prasarana digunakan untuk
mendukung proses pembelajaran agar dapat
berjalan secara efektif. Contohnya yaitu
tersedianya proyektor/infocus, speaker, dan
laptop. Selain itu, sekolah tidak hanya
memanfaatkan saran dan prasarana yang ada di
sekolah saja tetapi juga memanfaatkan yang ada
di luar sekolah untuk penunjang pembelajaran.
13 Manajemen anggaran Hasil Observasi
Jan ● Apakah satuan pendidikan Untuk anggaran sekolah bersumber dari 3
2023 memiliki sistem dalam (tiga) yaitu BOS (Bantuan Operasional
merencanakan, melaksanakan, dan Sekolah), SPP (Sumbangan Pembinaan
memonitor anggaran dan Pendidikan), serta BOP (Bantuan Operasional
penggunaannya? Pemda). Dalam merencanakan penggunaan
anggaran yaitu melalui RAKS (Rencana
Anggaran Kegiatan Sekolah). Kemudian
dalam pelaksanaannya, anggaran ini harus
mengacu pada 8 Standar Nasional Pendidikan
(standar isi, proses, kompetensi lulusan,
pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan
prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan
penilaian pendidikan). Untuk memonitor
anggaran dan penggunaannya sekolah memilih
ketua komite dari masyarakat (orang tua dari
siswa). Setelah komite, pengawas anggaran
yaitu cabang dinas pendidikan, dinas
pendidikan, inspektorat, BPK, dan kejaksaan.
Interpretasi Hasil Observasi
Manajemen anggaran di SMAN 13 Medan telah
dilaksanakan sesuai dengan sistem
Permendikbudristek No. 2 Tahun 2022.
13 Manajemen Sistem Informasi Hasil Observasi
Jan ● Apa saja informasi/data yang Data yang dikumpulkan melalui Dapodik (Data
2023 dikumpulkan dalam mendukung Pokok Pendidik dan Kependidikan) ada 3
proses pembelajaran? macam:
● Bagaimana informasi dikelola - Sumber Daya Manusia (pendidik, tenaga
sehingga pembelajaran bisa kependidikan, tenaga penunjang)
dilakukan berbasis data? - Siswa (biodata seperti jumlah keseluruhan
● Sejauh mana guru bisa mengakses berdasarkan agama dan gender, dsb.)
dan menggunakan data tersebut - Sarana dan Prasarana
untuk mendukung proses Informasi dikelola melalui Dapodik dan juga
pembelajaran? aplikasi DATA-SIS (Sistem Informasi
Sekolah). Data ini dikelola terutama untuk
mengetahui kondisi ekonomi dari peserta didik
sehingga bisa dilakukan pengusulan dana PIP
(Program Indonesia Pintar) bagi siswa yang
28
kurang mampu.
Guru yang sudah memiliki NUPTK bisa
mengakses Dapodik dengan menggunakan akun
SIMPKB, yang mana di dalamnya terdapat
pelatihan, program GP (Guru Penggerak), PPG
Daljab, Beasiswa LPDP untuk S2, dsb.
Kemudian guru juga bisa mengakses DATA-
SIS untuk mengakses informasi terkait peserta
didik dan komponen guru. Data yang diakses
dapat digunakan untuk peningkatan mutu dan
proses pembelajaran.
Interpretasi Hasil Observasi
Manajemen Sistem Informasi (IT) di SMAN 13
Medan cukup baik dengan beranggotakan pihak-
pihak yang kompeten di bidang informasi digital.
13 Manajemen Ketatalaksanaan Hasil Observasi
Jan ● Apa saja yang dimiliki satuan Untuk sistem administrasi guru terdapat
2023 pendidikan untuk membantu aplikasi e-Kinerja dan SIMPKB melalui
sistem administrasi? Dapodik. Sedangkan untuk siswa administrasi
dilakukan secara manual dan juga aplikasi
DATA-SIS. Melalui aplikasi ini dapat
diketahui biodata lengkap dari siswa mulai
dari nama, TTL, golongan darah, tinggi dan
berat badan, dsb.
Interpretasi Hasil Observasi
Manajemen ketatalaksanaan (TU) di SMAN 13
Medan sudah cukup baik.
Pelajaran berharga apa yang Anda dapatkan dari wawancara dan pengamatan ini?
Pelajaran berharga yang saya dapat dari wawancara pengamatan ini adalah saya dapat mengetahui
bahwa untuk mendukung proses pembelajaran di sekolah selain guru yang mengajar di kelas
dibutuhkan sistem manajemen sekolah yang baik dan memfasilitasi peserta didik untuk
mengembangkan minat dan potensinya.
Kesimpulan :
Sistem Manajemen di SMAN 13 Medan sudah baik, tiap manajemen saling terhubung dan bekerja
sama untuk mendukung proses pembelajaran di sekolah dan memfasilitasi peserta didik dalam
peningkatan potensi dan minatnya.
Mengetahui,
Medan, Januari 2023 Medan, Januari 2023
Dosen Pembimbing Lapangan Guru Pamong
29
Lampiran 5: Format Lembar Observasi - Lingkungan Belajar di Sekolah
LEMBAR OBSERVASI
LINGKUNGAN BELAJAR
30
dengan tingkat kemampuan pembagian kelompok belajar Sehingga
murid. yang nantinya siswa yang pembelajaran
memiliki kemampuan lebih interaktif.
dapat membantu siswa yang
kemampuannya berada
dibawahnya.
18 Refleksi dan perbaikan Kegiatan refleksi
3. Refleksi dan perbaikan
Jan pembelajaran oleh guru ada dan dan perbaikan
pembelajaran oleh guru
2023 dilaksanakan di Sekolah. pembelajaran
Refleksi ini dimulai dari yang ada di
Kemampuan pengembangan komunitas MGMP sesuai Sekolah ini sudah
guru untuk terus meningkatkan dengan mata pelajaran masing- bagus dan ini
masing. Kemudian ke sangat membantu
kompetensi melalui belajar komunitas yang lebih besar untuk
mandiri dengan merefleksi yaitu antar Mata pelajaran. meningkatkan
praktik pengajaran yang telah Selain itu guru juga mencari kualitas
informasi dari PMM (Platform pembelajaran di
diterapkan dan juga belajar Merdeka Mengajar) dan Kepala kelas.
dari rekan guru. Sekolah melakukan supervise
akademik dengan cara Kepala
Sekolah masuk ke kelas untuk
melihat langsung guru yang
mengajar.
18 Visi, Misi disusun bersama dan Kepemimpinan
4. Kepemimpinan
Jan didiskusikan oleh warga ini sudah baik
instruksional
2023 Sekolah dalam Rapat Awal dan melibatkan
Tahunan. Perancangan program semua warga
Kemampuan kepala satuan biasanya dilaksanakan di akhir sekolah dan
pendidikan dalam menyusun Juni dan pelaksanaannya di menghasilkan
bulan Juli. Perancangan ini budaya positif
dan mengkomunikasikan visi, dilakukan setelah kepala dengan
misi, program, dan kebijakan Sekolah mengidentifikasi aset memanfaatkan
yang mendukung guru dalam sekolah (Keunggulan Sekolah). lingkungan
Misalkan keunggulan sekolah Sekolah untuk
meningkatkan mutu terdapat pada Lingkungan meningkatkan
pembelajaran di satuan Sekolah, maka pembelajaran mutu
yang dilakukan pembelajaran pembelajaran.
pendidikan.
berbasis lingkungan.
31
rasa aman bagi warga satuan hukuman fisik, dan pihak
pendidikan, baik secara fisik sekolah sudah memberikan
aturan-aturan yang harus
maupun psikologis. dipatuhi oleh siswa.
32
18 Dalam program-yang diadakan Dukungan
9. Dukungan orangtua dan
Jan Sekolah orangtua turut serta orangtua dan
murid terhadap program
2023 memberi dukungan. Dukungan murid terhadap
satuan pendidikan
orangtua ditunjukkan dengan program satuan
adanya Komite Sekolah yang pendidikan di
Partisipasi orangtua dalam dipilih dengan syarat komite SMAN 13 sudah
kegiatan satuan pendidikan, tersebut harus memiliki anak baik. Orangtua
yang bersekolah di SMAN 13 sudah turut serta
dan partisipasi murid dalam Medan dengan masa jabatan dalam program
penyusunan program satuan selama 3 tahun. Komite sekolah Sekolah.
pendidikan. melakukan fungsi partisipatif
dan melakukan pengawasan
terhadap setiap program
sekolah.
Kesimpulan:
Dari hasil observasi yang dilakukan lingkungan belajar di SMAN 13 Medan sudah baik, tidak
perbedaan terhadap status sosial-ekonomi peserta didik, semua peserta didik memiliki hak yang
sama untuk mendapatkan pembelajaran dan lingkungan belajar SMAN 13 juga sudah memberikan
rasa aman dan nyaman kepada peserta didik
33
Lampiran 8: Jurnal Harian
HALAMAN PENGESAHAN
JURNAL HARIAN MAHASISWA PPL I/II*)
PROGRAM PPG PRAJABATAN
Mengetahui
Kepala SMAN 13 Medan
34
JURNAL HARIAN PESERTA PPG SELAMA PPL
Minggu ke: 1
Hal yang dilakukan hari ini Dua pertanyaan penting hari ini:
35
Catatan & evaluasi diri:
Dalam melakukan rangkaian kegiatan sebaiknya harus membuat perencanaan yang matang
supaya observasi yang dilakukan dapat berjalan maksimal.
Mengetahui
Guru Pamong
36
Minggu ke: 2
Hal yang dilakukan hari ini Dua pertanyaan penting hari ini:
37
Catatan & evaluasi diri:
Dalam melakukan rangkaian kegiatan harus mempersiapkan hal-hal apa saja yang harus
diobservasi dan membangun komunikasi yang baik dengan pihak sekolah.
Mengetahui
Guru Pamong
38
Dokumentasi Kegiatan
39