Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN HASIL OBSERVASI

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN I (PPL I)


DI SMA NEGERI 13 MEDAN

Laporan Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Penyelesaian Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) 1
di SMA Negeri 13 Medan
Periode Semester Satu

DOSEN PEMBIMBING LAPANGAN:


Dr. Ayi Darmana, M.Si

Oleh :
Yesika Rumapea
7000062248

PPG PRAJABATAN 2022


JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Hasil Observasi Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) I
di SMA Negeri 13 Medan

Disusun Oleh :

Nama Mahasiswa PPG : Yesika Rumapea

NIM : 7000062248

Prodi/Bidang Studi : Pendidikan Kimia

Medan, 27 Januari 2023


Mengetahui:

Dosen Pembimbing Lapangan Guru Pamong

Dr. Ayi Darmana, M.Si Sri Wahyuni Lubis, S.Si


NIP. 196608071990101001 NIP. 198210282009032018

Kepala sekolah

Hj. Fauziah Hasibuan, S.Pd, M.Si


NIP. 196908031992032004

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan hasil observasi dengan judul
Laporan Hasil Observasi Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) 1 SMA Negeri 13 Medan.
Dalam penulisan laporan ini, Penulis mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak,
maka pada kesempatan ini Penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Syamsul Gultom, S.K.M, M.Kes selaku Rektor Universitas Negeri Medan
2. Bapak Dr. Zainuddin Muchtar, M.Si selaku Ketua Prodi Pendidikan Kimia
Univeristas Negeri Medan.
3. Bapak Dr. Ayi Darmana, M.Si selaku Dosen Pembimbing Lapangan yang telah
memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis
4. Ibu Hj. Fauziah Hasibuan, S.Pd, M.Si selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 13 Medan
yang telah mengizinkan penulis melakukan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan
(PPL).
5. Bapak Fazli Mirwan, S.Pd, M.Si selaku wakil kepala sekolah bidang kurikulum yang
telah membimbing dalam pelaksanaan observasi di SMAN 13 Medan.
6. Ibu Sri Wahyuni Lubis, S.Si selaku guru Pamong yang telah membimbing dan
mengarahkan penulis dalam melaksanakan observasi di SMA Negeri 13 Medan
7. Seluruh guru dan staff SMA Negeri 13 Medan yang telah memberi kesempatan
kepada Penulis sehingga dapat melakukan observasi.

Penulis menyadari laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu Penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan ini.
Semoga laporan ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca.

Medan, Januari 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................................ i


KATA PENGANTAR .................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1
B. Tujuan Observasi .................................................................................................. 1
C. Manfaat Observasi ................................................................................................ 2
D. Sasaran Observasi ................................................................................................. 2

BAB II HASIL OBSERVASI ......................................................................................... 4


A. Hasil Observasi ...................................................................................................... 4
B. Analisis Hasil Observasi ........................................................................................ 9
C. Faktor penghambat dan pendukung pelaksanaan observasi ......................... 10
BAB III PENUTUP ........................................................................................................12
A. Simpulan Hasil Observasi .................................................................................. 12
B. Refleksi (atas kemampuan diri melakukan observasi) ..................................... 12
C. Rencana Tindak Lanjut (untuk meningkatkan kemampuan observasi)........ 13
LAMPIRAN ...................................................................................................................14

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Istilah observasi berasal dari bahasa Latin yang berarti ”melihat” dan
“memperhatikan”. Istilah observasi diarahkan pada kegiatan memperhatikan secara akurat,
mencatat fenomena yang muncul, dan mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam
fenomena tersebut. Praktik observasi di lingkungan sekolah merupakan salah satu metode
pengumpulan data dengan cara melakukan suatu pengamatan secara langsung di lingkungan
satuan pendidikan yang tujuannya untuk memperoleh informasi. Observasi akan berhasil
dengan baik apabila sebelum pelaksanaan kegiatan tersebut mahasiswa calon guru
mempersiapkan terlebih dahulu dengan sebaik-baiknya hal-hal yang akan di observasi.
Kegiatan observasi yang dilaksanakan adalah untuk menganalisis beberapa aspek akademik
maupun non akademik. Observasi dilakukan adalah untuk menganalisis terkait karakteristik
peserta didik, perangkat pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, manajemen sekolah dan
lingkungan belajar sekolah.
Dengan melakukan pengamatan atau observasi, mahasiswa PPG akan mendapat
gambaran mengenai karakteristik peserta didik, perangkat pembelajaran, pelaksanaan
pembelajaran, manajemen sekolah dan lingkungan belajar. Selain itu dengan adanya
observasi sekolah mahasiswa PPG dapat belajar untuk beradaptasi dengan lingkungan
sekolah dan dapat membentuk karakter dari seorang guru. Penulis melaksanakan kegiatan
observasi di SMAN 13 Medan. Observasi yang dilaksanakan merupakan salah satu bagian
dari mata kuliah PPL yang sedang di laksanakan penulis dalam menyelesaikan studi untuk
menjadi Guru Profesional melalui program Kementrian Pendidikan yakni Program Profesi
Guru (PPG). Mahasiswa PPG belajar mengembangkan identitas guru dan proses
pembelajarannya dengan mengintegrasikan pemahaman analitikal konteks satuan pendidikan
tertentu dengan konsep dan praktik mata kuliah inti lainnya. Pengalaman praktik mahasiswa
PPG dirancang sebagai proses perbaikan berkelanjutan melalui format lesson study dan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Kolaboratif.

B. Tujuan Observasi
Kegiatan observasi bertujuan agar mahasiswa memiliki keterampilan menangkap dan
memaknai kejadian, fenomena, dan gejala yang nampak selama proses pembelajaran yang
berpotensi mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran. Selain itu, observasi juga
bertujuan agar mahasiswa memiliki pemahaman yang utuh tentang lingkungan akademik dan

1
non akademik di sekolah tempat PPL. Observasi ini dilakukan terhadap fakta, kejadian, gejala
atau perubahan di sekolah dengan menggunakan panca indera. Hasil observasi selanjutnya
dirumuskan dalam bentuk inferensi/kesimpulan sementara.

C. Manfaat Observasi
Manfaat yang didapat dari kegiatan observasi yang dilakukan selama PPL
diantaranya:
1. Mahasiswa PPG terampil mengobservasi dan mengidentifikasi peserta didik,
lingkungan belajar dan pelaksanaan pembelajaran secara mandiri dan bertanggung
jawab
2. Mahasiswa PPG dapat memahami manajemen sekolah serta pengaruhnya terhadap
proses pembelajaran.
3. Mahasiswa PPG dapat memahami karakter siswa serta mengetahui strategi
pembelajaran yang sesuai dengan karakter peserta didik.
4. Mahasiswa PPG terampil menyusun rencana pembelajaran sesuai dengan standar
kompetensi yang akan dicapai dengan mengadaptasi karakteristik peserta didik dan
lingkungan belajar.

D. Sasaran Observasi
Sasaran dari observasi ini ialah sasaran akademik dan non-akademik.
Sasaran akademik diantaranya:
1. Karakteristik peserta didik
Observasi karakteristik peserta didik digunakan sebagai bahan untuk menyusun
rencana pembelajaran. Aspek yang diobservasi mencakup budaya kelas, keterlibatan
peserta didik, identifikasi kesiapan siswa, perkembangan emosi, perkembangan sosial
serta perkembangan moral/spiritual peserta didik.
2. Perangkat pembelajaran
Observasi dilakukan pada perangkat pembelajaran berupa modul ajar yang disusun
oleh guru pamong yang digunakan dalam proses belajar mengajar. Aspek yang
diobservasi mencakup analisis ketepatan dan kelengkapan pada komponen-komponen
dari modul ajar yang disusun serta kesesuaian dengan prinsip modul ajar yaitu
esensial dan bermakna, berkesinambungan, kontekstual, serta sederhana
3. Pelaksanaan pembelajaran

2
Observasi ini dilakukan terhadap pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru
pamong dan peserta didik. Aspek yang diobservasi mencakup analisis proses belajar
mengajar, dan respon peserta didik dalam proses pembelajaran, serta penggunaan
modul ajar.
Adapun sasaran non-akademik diantaranya:
1. Manajemen sekolah
Observasi ini dilakukan terhadap manajemen sekolah di SMA Negeri 13 Medan.
Aspek yang diobservasi mencakup manajemen kesiswaan, manajemen kurikulum,
sumber daya manusia, sarana dan prasarana, anggaran, sistem informasi dan
menajemen ketatalaksanaan disekolah.
2. Lingkungan belajar di sekolah
Observasi ini dilakukan untuk memahami lingkungan belajar bagaimana situasi dan
kondisi sekolah seperti Latar belakang sosial-ekonomi peserta didik, kualitas
pembelajaran di kelas, refleksi perbaikan proses pembelajaran, iklim keamanan,
kebinekaan, kesetaraan gender serta Dukungan orangtua dan peserta didik terhadap
program satuan pendidikan

3
BAB II
HASIL OBSERVASI
A. Hasil Observasi
Setelah melakukan observasi terhadap karakteristik peserta didik, perangkat
pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, manajemen sekolah dan lingkungan belajar di
sekolah mulai tanggal 11 Januari sampai dengan 20 Januari didapatkan hasil observasi
sebagai berikut:
1. Karakteristik Peserta Didik

Dalam memahami karakteristik peserta didik dapat dikaji melalui observasi pada aspek
budaya sekolah, budaya kelas, keterlibatan peserta didik, identifikasi kesiapan siswa,
perkembangan emosi, sosial dan moral. Hasil observasi terhadap karakteristik peserta didik
berdasarkan proses belajar-mengajar terlihat bahwa suasana sekolah sangat mendukung
pembelajaran dan membangun interaksi yang optimal. Hal ini terlihat dari sarana prasarana
yang tersedia di kelas seperti meja, kursi, papan tulis, infokus dan tempat sampah. Di
lingkungan sekolah juga tidak diperbolehkan siswa menggunakan Handphone (Hp) kecuali
pada saat pembelajaran yang membutuhkan fasilitas Hp tersebut. Profil pelajar pancasila
dihidupkan dalam sekolah, seperti: beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
mandiri untuk mencari referensi atau sumber belajar, kreatif dan gotong royong pada saat
pembelajaran berkelompok ataupun saat melakukam kegiatan sekolah yang lain, misalnya
saja pada saat Jumat Bersih.
Sebelum pembelajaran dimulai terlihat guru mengecek kesiapan peserta didik dengan
menanyakan kabar peserta didik, mengabsen peserta didik, menyiapkan lingkungan kelas
yang kondusif untuk belajar. Setelah tercipta lingkungan kelas yang nyaman dan mendukung
untuk proses pembelajaran, guru membuka pelajaran. Sebelum menjelaskan materi
pembelajaran, guru terlebih dahulu memberikan pertanyaan pemantik atau stimulus yang
berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Kemudian memberikan penjelasan materi dengan
metode tanya jawab. Kemudian guru membagi peserta didik kedalam kelompok belajar.
Kelompok ini nantinya menjadi kelompok diskusi di Laboratoriun Kimia saat kegiatan
praktikum. Guru memberikan bimbingan dan pengawasan kepada peserta didik selama proses
diskusi. Kelas dan ruang pembelajaran menjadi ruang ekspresi diri yang sehat dengan cara
peserta didik dapat mengutarakan pendapatnya, antara guru dan peserta didik saling
menghargai pendapat yang disampaikan oleh peserta didik.

4
2. Perangkat Pembelajaran (Modul Ajar)

Observasi dilakukan terhadap RPP yang dikembangkan oleh guru pamong dengan
materi “Larutan Elektrolit dan Larutan Non Elektrolit”. Data dari hasil observasi diperoleh
bahwa RPP yang dikembangkan sudah sesuai dengan pembelajaran berdiferensiasi. Aspek-
aspek pembelajaran berdiferensiasi yang dimuat dalam RPP adalah dari segi proses, konten
dan produk. Informasi umum mengenai identitas sekolah, materi pokok, alokasi waktu, tujuan
pembelajaran, Media dan sumber belaja, model pembelajaran serta alur dari kegiatan
pembelajaran (Fase engagement, eksplorasi, eksplanasi, elaborasi, evaluasi, refeleksi, dan
penutup), Assemen dan rubrik sudah dimuat dalam RPP.
3. Pelaksanaan Pembelajaran
Berdasarkan hasil observasi dalam proses pelaksanaan pembelajaran dikelas diperoleh
bahwa peserta didik benar-benar telah belajar tentang topik yang sedang dipelajari yaitu
larutan elektrolit dan non elektrolit. Proses peserta didik belajar dengan cara aktif dalam
setiap kegiatan belajar, merespon pertanyaan guru, memberikan pendapat. Proses Belajar
Mengajar dilakukan dengan metode tanya jawab, kemudian pemberian soal-soal. Sehingga
setiap peserta didik mendapat kesempatan untuk menjawab soal sesuai dengan pengetahuan
yang sudah dimiliki. Setelah itu guru membagi peserta didik dalam beberapa kelompok.
Kelompok belajar ini juga menjadi kelompok praktikum di laboratorium.
4. Manajemen Sekolah
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan bersama bapak ibu guru yang menjadi
pemangku kepentingan/bidang disekolah SMAN 13 Medan didapatkan informasi mengenai
menajemen sekolah yang mencakup berbagai aspek diantaranya :
a) Manajemen Kesiswaan, Sekolah mengutamakan kebutuhan peserta didik baik di bidang
akademik dan non akademik seperti bidang seni, olahraga, pamuka dan bidang lainnya.
Sekolah membuka kesempatan dan peluang kepada siswa untuk mengikuti sebuah
kegiatan seperti turnamen yang bersifat resmi maupun tidak resmi, misalnya yang resmi
kegiatan dari dinas Pendidikan dan tidak resmi seperti Club antar sekolah. Sekolah
memfasilitasi dari sarana dan prasarana sekolah untuk mendorong minat dan bakat
peserta didik sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Sekolah juga sesuai dengan visi
misinya terwujud warga sekolah yang berkarakter, beriman, bertaqwa, cerdas dan
terampil, unggul dalam prestasi, serta peduli terhadap lingkungan.
b) Manajemen Kurikulum, Pengelolahan pendidikan pada SMAN 13 Medan dimulai dari
menjalankan pembelajaran sesuai struktur kurikulum K-13 dengan pertingkatan 14 mata

5
pelajaran. Pembelajaran itu berjalan mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
Evaluasi dilakukan ada 5 yaitu UTS Ganjil, US Ganjil, UTS Genap, US Genap, dan
Ujian Sekolah XII. Penganti Ujian Nasional yaitu Asesmen Nasional yang dilakukan
pada kelas XI dengan jumlah 45 siswa (dan 5 cadangan). Hasil Asesmen Nasional yaitu
Raport Pendidikan dan rekomendasi untuk meningkatkan mutu. Proses perencanaan dan
desain kurikulum SMAN 13 Medan menyesuaikan dengan pemerintah, untuk semester
depan tahun ajaran baru memakai Kurikulum Merdeka (KurMer) melalui program
Merdeka Mandiri. Desain kurikulumnya yaitu: kelas X menggunakan KurMer sedangkan
kelas XI – XII menggunakan K-13. Terdapat pembelajaran P5 (Program Proyek Profil
Pelajar Pancasila) di KurMer. Sekolah membuat program supervisi akademik dan
penilaian kinerja guru dengan melakukan formatif dan sumatif. Supervisi akademik
dilakukan dengan 3 komponen yaitu pengawas sekolah, kepala sekolah, guru senior
(berdasarkan golongan). Data yang diambil saat ini untuk merefleksikan kurikulum
adalah dari hasil Asesmen Nasional yaitu Rapot Pendidikan. Rapot ini berbasis data
tentang Kemampuan Literasi, Kemampuan Numerasi, Kemampuan Bernalar, Karakter,
Kemampuan Guru, Kualitas Pembelajaran, Iklim Keamanan Sekolah, Iklim Kesetaraan
Gender, Iklim Inplusif, Partisipasi Warga, dan Pemberdayaan Sumber Daya.
c) Manajemen Sumber Daya Manusia, Proses penerimaan guru yaitu sekolah menerima
guru PNS dan jika pihak sekolah kekurangan guru, dilakukan pelaporan melalui DAKL
ke Dinas Pendidikan, dan dalam hal ini bisa dipenuhi melalui mutasi guru dari luar kota.
Selain itu, sekolah juga menerima guru honor. Untuk guru baru dibekali melalui
pembimbingan dan kolaborasi dengan guru senior dalam MGMP. Secara umum
dilakukan kegiatan Bimtek Penguatan Kapasitas Guru setiap bulan Desember.
d) Manajemen sarana dan prasarana, Data yang digunakan sekolah SMA Negeri 13 Medan
untuk perencanaan sarana dan prasarana yaitu dengan pendataan kebutuhan yang
tertuang dalam RKAS. Untuk membuat RKAS seluruh warga sekolah berhak
memberikan masukan melalui google form yang disediakan oleh Bendahara BOS
sekolah. Semua masukan dari warga sekolah akan dirapatkan dengan Tim Manajemen
Sekolah maka terbentuklah RKAS. RKAS adalah rencana biaya dan program atau
kegiatan untuk 1 (satu) tahun anggaran. Kemudian data base tersebut terdapat sarana
prasrana digital. Sarana dan prasarana yang sudah efektif digunakan pendidik dalam
mengajar yaitu proyektor/infocus, speaker dan laptop.
e) Manajemen anggaran, Untuk anggaran sekolah bersumber dari 3 (tiga) yaitu BOS
(Bantuan Operasional Sekolah), SPP (Sumbangan Pembinaan Pendidikan), serta BOP
6
(Bantuan Operasional Pemda). Dalam merencanakan penggunaan anggaran yaitu melalui
RAKS (Rencana Anggaran Kegiatan Sekolah). Kemudian dalam pelaksanaannya,
anggaran ini harus mengacu pada 8 Standar Nasional Pendidikan (standar isi, proses,
kompetensi lulusan, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana,
pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan). Untuk memonitor anggaran dan
penggunaannya sekolah memilih ketua komite dari masyarakat (orang tua dari siswa).
Setelah komite, pengawas anggaran yaitu cabang dinas pendidikan, dinas pendidikan,
inspektorat, BPK, dan kejaksaan.
f) Manajemen sistem informasi, Data yang dikumpulkan melalui Dapodik (Data Pokok
Pendidik dan Kependidikan) ada 3 macam yaitu : Sumber Daya Manusia (pendidik,
tenaga kependidikan, tenaga penunjang), Siswa (biodata seperti jumlah keseluruhan
berdasarkan agama dan gender, dsb.), Sarana dan Prasarana. Informasi dikelola melalui
Dapodik dan juga aplikasi DATA-SIS (Sistem Informasi Sekolah).
g) Manajemen ketatalaksanaan, Untuk sistem administrasi guru terdapat aplikasi e-Kinerja
dan SIMPKB melalui Dapodik. Sedangkan untuk siswa administrasi dilakukan secara
manual dan juga aplikasi DATA-SIS.
5. Lingkungan Belajar
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada lingkungan belajar, didapatkan hasil
observasi sebagai berikut:
a) Tingkat perekonomian orang tua peserta didik adalah menengah ke bawah. Untuk
membantu siswa yang tidak mampu maka pihak Sekolah memberikan PIP (Program
Indonesia Pintar). Tingkat pendidikan orang tua peserta didik masih termasuk rendah,
namun semangat dari peserta didik untuk melanjutkan pendidikan sangatlah besar. Untuk
fasilitas belajar yang dimiliki siswa, hampir seluruh siswa sudah memiliki Hp. Siswa
dengan kondisi sosial-ekonomi yang berbeda memiliki hak yang sama dalam mengakses
dan memperoleh layanan pendidikan yang berkualitas
b) Kualitas pembelajaran, Kegiatan belajar mengajar di kelas sudah dilaksanakan oleh guru
untuk menciptakan situasi kelas yang kondusif untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
maksimal. Proses pembelajaran yang berjalan dikelas merupakan pembelajaran yang
interaktif, terjalin komunikasi dua arah antara guru dengan peserta didik.
c) Refleksi dan perbaikan pembelajaran oleh guru, Refleksi dan perbaikan pembelajaran
oleh guru ada dan dilaksanakan di Sekolah. Refleksi ini dimulai dari komunitas MGMP
sesuai dengan mata pelajaran masing-masing. Kemudian ke komunitas yang lebih besar
yaitu antar Mata pelajaran. Selain itu guru juga mencari informasi dari PMM (Platform
7
Merdeka Mengajar) dan Kepala Sekolah melakukan supervise akademik dengan cara
Kepala Sekolah masuk ke kelas untuk melihat langsung guru yang mengajar.
d) Kepemimpinan instruksional, Visi, Misi disusun bersama dan didiskusikan oleh warga
Sekolah dalam Rapat Awal Tahunan. Perancangan program biasanya dilaksanakan di
akhir Juni dan pelaksanaannya di bulan Juli. Perancangan ini dilakukan setelah kepala
Sekolah mengidentifikasi aset sekolah (Keunggulan Sekolah).
e) Iklim keamanan disatuan pendidikan, Pihak Sekolah memberikan rasa aman dan nyaman
kepada peserta didik. Kepala Sekolah selalu menganjurakan kepada setiap guru agar tetap
memperhatikan UU perundungan. SMAN 13 juga memberikan pendidikan kepada siswa
tentang bahaya penyalahgunaan Narkotika dan melarang keras adanya pelecehan seksual
dan guru BK turut serta dalam membimbing siswa agar tidak menonton video Pornografi.
Tidak ada hukuman fisik, dan pihak sekolah sudah memberikan aturan-aturan yang harus
dipatuhi oleh siswa.
f) Iklim kebinekaan di satuan pendidikan, Kebinekaan di satuan pendidikan SMAN 13
Medan terlihat pada keragaman agama. Setiap warga sekolah menunjukkan sikap
toleransi dan sikap menghargai perbedaan agama.
g) Iklim kesetaraan gender, Lingkungan satuan pendidikan SMAN 13 Medan dalam
kesetaraan gender menerapkan dengan adil pada peserta didik untuk bebas dalam memilih
kegiatan sekolah tanpa membedakan gender. Misalkan dalam pemilihan ketua osis, semua
siswa berhak untuk mencalonkan diri baik laki-laki maupun perempuan. Perbedaan
gender hanya dalam fasilitas toilet saja.
h) Iklim inklusivitas, Iklikm inklusivitas di SMAN 13 Medan tidak terdapat PDBK (Peserta
Didik Berkebutuhan Khusus) dan tidak terdapat CIBI (Siswa cerdas Istimewa dan siswa
Bakat Istimewa). Dan jika suatu saat nanti ada siswa PDBK dan CIBI mendaftar di
SMAN 13 Medan, pihak sekolah akan mengakomodasi hal tersebut dan menyesuaikan
pembelajaran terhadap siswa tersebut.
i) Dukungan orangtua dan murid terhadap program satuan pendidikan, Dalam program-yang
diadakan Sekolah orangtua turut serta memberi dukungan. Dukungan orangtua
ditunjukkan dengan adanya Komite Sekolah yang dipilih dengan syarat komite tersebut
harus memiliki anak yang bersekolah di SMAN 13 Medan dengan masa jabatan selama 3
tahun. Komite sekolah melakukan fungsi partisipatif dan melakukan pengawasan terhadap
setiap program sekolah.

8
B. Analisis Hasil Observasi
Hasil observasi yang dilakukan pada satuan pendidikan di lingkungan SMAN 13
Medan sebagai sekolah mitra memberikan gambaran yang dinalisis sebagai berikut:
1. Karakteristik Peserta Didik
Karakteristik Peserta Didik perlu dipahami dan dianalisis oleh guru. Berdasarkan
observasi dapat dianalisis bahwa karakteristik peserta didik di SMAN 13 Medan sangatlah
beragam. Untuk memenuhi kebutuhan belajar sesuai dengan karakteristik peserta didik guru
memiliki peran yang penting mulai dari budaya sekolah dan budaya kelas. Budaya sekolah
dan kelas di SMAN 13 Medan sudah mengimplementasikan profil pancasila, karena pada
proses pembelajaran terlihat penekanan nilai-nilai profil pelajar pancasila kepada peserta
didik dengan melakukan doa sebelum belajar, mandiri, bernalar kritis, dan gotong royong.
Proses pembelajaran yang berlangsung terlihat efektif dimana peserta didik sudah terlibat
aktif dan terbangun komunikasi dua arah. Guru juga mengembangkan kemampuan emosi,
moral, spiritual, dan kemampuan sosial peserta didik dengan membuat kelompok diskusi.
Pembelajaran yang dilakukan tidak hanya di ruangan kelas tapi juga di laboratorium sesuai
dengan kebutuhan siswa dan tujuan pembelajaran.

2. Perangkat Pembelajaran (Modul Ajar)


Perangkat pembelajaran (Modul ajar) yang disusun oleh guru pamong sudah memuat
pembelajaran yang berdiferensiasi meskipun kurikulum yang berlaku di sekolah masih
kurikulum 2013. Berdasarkan analisis terhadap RPP masih ada hal-hal yang belum terdapat
pada RPP pembelajaran berdiferensiasi, seperti asesmen diagnostik yang digunakan untuk
pemetaan siswa, kegiatan pengayaan atau remedial. Namun aspek-aspek pembelajaran
berdiferensiasi sudah ada seperti aspek konten, proses, dan produk. Dimana pada RPP sudah
dijelaskan mengenai produk yang dihasilkan oleh setiap peserta didik akan berbeda tiap
kelompok berdasarkan aspek minat peserta didik.
3. Pelaksanaan Pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran tentunya berpedoman pada RPP yang sudah disusun.


Pelaksanaan pembelajaran di kelas masih menerapkan kurikulum 2013. Meskipun pada RPP
telah memuat pembelajaran berdiferensiasi namun belum sepenuhnya diterapkan dalam kelas.
Pada saat pelaksanaan pembelajaran terlihat peserta didik terlibat dalam proses pembelajaran,
aktif merespon pertanyaan guru dan menjawab soal-soal yang terdapat pada buku bacaan
sebagai sumber belajar siswa. Pelaksanaan pembelajaran juga bukan hanya di kelas, tetapi
juga di laboratorium kimia. Di Laboratorium guru memberikan bimbingan dan pengawasan

9
terhadap tiap kelompok, guru menyiapkan alat praktikum, memberikan arahan prosedur
dalam merangkai alat uji daya hantar listrik larutan. Setiap kelompok membawa sampel
praktikum yang berbeda-beda sehingga setiap peserta didik dapat mengamati setiap sampel
antar kelompok untuk menambah pengetahuan mereka. Selama proses pembelajaran di kelas
dan di laboratorium peserta didik terlibat aktif dan antusias dalam praktikum. Semua
kegiatan yang diberikan oleh guru bermakna untuk peserta didik.
4. Manajemen Sekolah
Manajemen sekolah di SMAN 13 Medan tertata dengan rapi. Berbagai kegiatan di
sekolah dapat terlaksana dengan baik dengan pembagian tugas dalam proses manajemen
sekolah. Kegiatan akademik maupun non akademik difasilitasi dengan baik oleh pihak
sekolah. Fasilitas yang ada di sekolah sudah mendukung dan sesuai dengan kebutuhan
sekolah. Manajemen sekolah juga sudah mengatur dan merencanakan kurikulum yang
diterapkan dan yang akan diterapkan di sekolah. Untuk peningkatan kemampuan yang
dimiliki guru, sekolah sudah berupaya dengan adanya program MGMP. Secara keseluruhan
manajemen sekolah sangat mendukung dan memfasilitasi kebutuhan peserta didik untuk
pengembangan minat dan potensi siswa dan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di
sekolah.
5. Lingkungan Belajar
Siswa SMAN 13 Medan berasal dari berbagai latar belakang sosial-ekonomi. Namun
keberagaman latar belakang sosial-ekonomi tersebut tidak menjadikan siswa memperoleh
layanan pendidikan yang berbeda, semua siswa memiliki hak yang sama untuk memperoleh
pembelajaran yang berkualitas di sekolah. Lingkungan belajar SMAN 13 Medan juga sudah
memberikan lingkungan belajar yang aman, nyaman bagi siswa jauh dari perundungan,
penggunaan narkotika dan pornografi. Siswa juga diajari menumbuhkan sikap toleransi
dalam mengahadapi perbedaan suku dan agama.
C. Faktor Penghambat dan Pendukung Pelaksanaan Observasi

Dalam melakukan observasi sebagai tindakan mengamati langsung kondisi yang


terjadi pada lingkungan SMA Negeri 13 Medan, terdapat faktor penghambat dan pendukung
diantaranya :

1. Faktor Penghambat
 Tidak adanya pembekalan PPL dari kampus, sehingga mahasiswa mengalami kesulitan
dalam melakukan kegiatan observasi karena tidak terarahnya setiap kegiatan yang
harus dikerjakan.
10
2. Faktor Pendorong
 Guru pamong yang responsive dan memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk
melakukan observasi serta memfasilitasi hal-hal yang diperlukan untuk observasi dan
pengisian LMS.
 Wakil Kepala Sekolah dibidang kurikulum yang memberikan arahan dan bimbingan
kepada mahasiswa selama pelaksanaan observasi

11
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan Hasil Observasi
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di SMA Negeri 13 Medan, maka
dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Karakteristik peserta didik di sekolah SMA Negeri 13 Medan telah baik dilihat dari
budaya sekolah dan budaya kelas yang telah mendukung kegiatan pembelajaran dan
pengembangan kemampuan peserta didik. Peserta didik juga sudah mencerminkan
profil pelajar pancasila melalui pembiasaan baik di lingkungan sekolah.
2. Modul Ajar/ RPP telah dirancang dengan baik oleh guru menggunakan pembelajaran
berdiferensiasi, namun masih terdapat hal-hal yang belum dimuat dalam RPP seperti
asesmen diagnostik, pengayaan dan remedial.
3. Pelaksanaan pembelajaran di kelas belum sepenuhnya berpedoman pada RPP, namun
pelaksanaan pembelajaran sudah baik. Peserta didik dilatih untuk terlibat secara aktif
baik secara individu maupun kelompok selama proses pembelajaran sehingga
pembelajaran yang dilaksanakan telah berpusat kepada peserta didik.
4. Manajemen sekolah sudah memiliki pengelolaan yang baik. Setiap manajemen
memfasilitasi peserta didik untuk mendapat sarana prasarana yang dibutuhkan siswa
dalam proses pembelajaran dikelas maupun kegiatan ekstrakurikuler serta manajemen
sekolah sudah membuat program-program yang baik untuk dilaksanakan kedepannya,
seperti perencanaan kurikulum yang akan digunakan.
5. Lingkungan belajar di sekolah telah memberikan suasana yang baik untuk mendukung
kegiatan pembelajaran peserta didik di kelas. Peserta didik di SMA Negeri 13 Medan
diajak untuk saling menghargai dan bertoleransi terhadap keragaman yang ada.
Lingkungan belajar SMAN 13 Medan jauh dari perundungan, penggunaan narkotika
dan pornografi.

B. Refleksi
Setelah melakukan observasi di SMAN 13 Medan, mahasiswa dapat mengetahui
karakteristik peserta didik, lingkungan sekolah, pelaksanaan pembelajaran dan manajemen
sekolah karena dapat terjun langsung untuk mengobservasinya. Melalui kegiatan ini
mahasiswa mendapat pengalaman nyata yang dapat menjadi pembelajaran berharga,
menambah pengetahuan lebih dalam mengenai keadaan sekolah. Mahasiswa juga dapat
mengadopsi dan mengembangkan hal-hal baik yang sudah terlaksana dalam proses
12
pembelajaran, sebagai bekal untuk mahasiswa sebagai calon guru. Melalui observasi ini
mahasiswa dapat meningkatkan kualitas dan keterampilan diri.

C. Rencana Tindak Lanjut


Setelah melakukan observasi adapun rencana tindak lanjut adalah:
1. Menyusun modul ajar (RPP) yang akan digunakan pada kegiatan PPL berikutnya yang
sesuai dengan karakteristik peserta didik
2. Meningkatkan pemahaman terhadap materi pembelajaran yang akan diajarkan di kegiatan
PPL berikutnya
3. Memotivasi peserta didik untuk semakin aktif dalam pembelajaran

13
LAMPIRAN

Lampiran 1: Format Lembar Observasi Karakteristik Peserta Didik

FORMAT LEMBAR OBSERVASI KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK

Nama Mahasiswa PPG : Yesika Rumapea


Kelas Sasaran Observasi : X MIA 6
Untuk Siklus Pembelajaran ( ) Terbimbing
( ) Mandiri, siklus ke
*Aspek sesuai dengan kebutuhan
Tgl. Aspek yang diobservasi* Hasil observasi

13 Budaya sekolah Hasil observasi:


Jan ● Apakah suasana sekolah mendukung  Suasana sekolah sangat mendukung
2023 pembelajaran dan interaksi yang pembelajaran dan membangun interaksi
optimal ? yang optimal. Hal ini terlihat dari sarana
● Secara umum, apakah profil pelajar prasarana yang tersedia di ruangan
Pancasila dihidupkan dalam sekolah? kelas, seperti : meja dan kursi yang
sudah terpenuhi, papan tulis, infokus
dan spidol, tempat sampah dan alat
kebersihan. Di lingkungan sekolah juga
tidak diperbolehkan siswa
menggunakan Handphone (Hp) kecuali
pada saat pembelajaran yang
membutuhkan fasilitas Hp tersebut.
 Profil pelajar pancasila dihidupkan
dalam sekolah, seperti: beriman,
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, mandiri untuk mencari referensi
atau sumber belajar, kreatif dan gotong
royong pada saat pembelajaran
berkelompok ataupun saat melakukam
kegiatan sekolah yang lain, misalnya
saja pada saat Jumat Bersih.

Interpretasi:
Dari hasil observasi budaya SMAN 13
Medan sudah bagus dan mendukung
pembelajaran dan interaksi yang optimal
serta menghidupkan profil pelajar
pancasila.

13 Budaya kelas Hasil observasi:


Jan ● Bagaimana guru dan peserta didik  Guru dan peserta didik melakukan
2023 melakukan kesepakatan kelas? kesepakatan kelas dengan mendengar
● Bagaimana guru menekankan nilai- dan mengumpulkan saran dari peserta
nilai profil pelajar Pancasila kepada didik. Seperti kesepakatan dalam waktu
peserta didik pengumpulan tugas, pemberian materi
hafalan yang harus dipresentasikan

14
peserta didik ke depan kelas.
 Guru mengajarkan nilai-nilai profil
pancasila salah satunya adalah
mengajak siswa untuk bernalar kritis,
gotong royong dan mandiri pada saat
melakukan proses pembelajaran baik
dikelas maupun di laboratorium.

Interpretasi:
Dari hasil observasi terhadap Budaya kelas
di SMAN 13 Medan sangat mendukung
proses pembelajaran dengan mendengar
pendapat peserta didik. Dalam budaya
kelas juga terlihat guru menanamkan nilai-
nilai profil pelajar pancasila, diantaranya
adalah dengan mengajak peserta didik
untuk bernalar kritis, mandiri, dan gotong
royong terutama dalam praktikum.

13 Keterlibatan peserta didik Hasil observasi:


Jan ● Apakah peserta didik terlibat aktif  Iya, peserta didik aktif selama
2023 selama pembelajaran berlangsung? pembelajaran berlangsung. Bentuk
Dalam bentuk apa saja keterlibatan keterlibatannya adalah peserta didik
peserta didik dalam pembelajaran ini? memberi respon dari pertanyaan yang
● Jika iya, bagaimana guru memotivasi diberikan oleh guru saat pembelajaran
peserta didik untuk terlibat dalam berlangsung, peserta didik juga aktif
pembelajaran? dalam memberi pertanyaan kepada guru
● Jika tidak, mengapa peserta didik tidak tentang topik yang belum dipahaminya.
termotivasi dalam pembelajaran?  Guru memotivasi peserta didik dengan
● Apakah Anda menangkap antusiasme memberikan pertanyaan-pertanyaan
belajar dari para peserta didik? yang dekat dan berhubungan dengan
● Apakah peserta didik aktif merespon kehidupan sehari-hari, sehingga memicu
pertanyaan guru selama pembelajaran siswa untuk semakin ingin tahu
berlangsung? Jelaskan terhadap pelajaran tersebut.
 Ya, pesereta didik sangat antusias dalam
mengikuti proses pembelajaran kimia
baik di kelas maupun di laboratorium.
 Peserta didik aktif merespon pertanyaan
yang diberikan oleh guru selama
pembelajaran berlangsung.

Interpretasi:
Dari hasil observasi pada saat proses
pembelajaran, peserta didik sudah terlibat
aktif. Sehingga tercipta pembelajaran yang
interaktif dan tidak berpusat pada
guru.Ketika guru memberikan soal, peserta
didik sangat antusias untuk mengerjakan
soal di depan kelas.

13 Identifikasi kesiapan siswa Hasil observasi:


Jan ● Apakah di awal pembelajaran guru  Ya, guru melakukan tes kesiapan
2023 mengamati atau mengecek kesiapan kepada peserta didik secara non
peserta didik? Baik secara kondisi kognitif. Seperti menanyakan kabar

15
maupun secara materi yang akan peserta didik, menyiapkan lingkungan
diajarkan kelas yang kondusif untuk belajar.
● Apa yang dilakukan oleh guru saat Untuk secara kognitif guru menanyakan
mengetahui bahwa kompetensi awal atau melihat kembali nilai atau hasil
peserta didik beragam? ujian serta didik semester ganjil.
● Bagaimana guru mendampingi setiap  Yang dilakukan guru saat mengetahui
peserta didik agar mencapai tujuan bahwa kompetensi awal peserta didik
pembelajaran? beragam adalah dengan membagi
peserta didik menjadi beberapa
kelompok dengan maksud agar peserta
didik yang memiliki kemampuan lebih
baik pada bidang tersebut dapat
membantu teman satu kelompoknya
untuk memahami materi yang diajarkan
oleh guru selama proses pembelajaran.
 Guru mendampingi setiap peserta didik
agar mencapai tujuan pembelajaran
dengan cara guru bertindak sebagai
fasilitator, memberikan materi
pembelajaran sesuai dengan tujuan
pembelajaran

Interpretasi:
Dari hasil observasi yang dilakukan, untuk
identifikasi kesiapan siswa telah
dilaksanakan dengan baik di sekolah.

13 Perkembangan emosi Hasil observasi:


jan ● Sejauh mana kelas dan ruang  Kelas dan ruang pembelajaran menjadi
2023 pembelajaran lainnya menjadi ruang ruang ekspresi diri yang sehat dengan
ekspresi diri yang sehat untuk peserta cara peserta didik dapat mengutarakan
didik? pendapatnya, antara guru dan peserta
● Bagaimana guru merespons peserta didik saling menghargai pendapat yang
didik yang belum bisa disampaikan oleh peserta didik.
mengekspresikan diri dengan tepat?  Guru merespons peserta didik yang
belum bisa mengekspresikan diri
dengan cara menanyakan kepada peserta
didik hal-hal apa saja yang belum
dipahami oleh peserta didik tentang
materi hari ini, kemudian menjelaskan
kembali materi tersebut sampai peserta
didik dapat mengekspresikan
pengetahuan yang diperoleh dalam
ruang pembelajaran.

Interpretasi:
Dari hasil observasi yang dilakukan, untuk
melihat perkembangan emosi peserta didik,
guru sudah melakukan langkah yang baik
dan memberikan pendekatan kepada
peserta didik.

13 Perkembangan sosial Hasil observasi:


Jan ● Secara umum, bagaimana guru  Guru membangun atmosfer yang

16
2023 membangun atmosfer yang mendukung mendukung peserta didik untuk
peserta didik untuk mengembangkan mengembangkan kemampuan
kemampuan bersosialisasi? misalnya bersosialisasi adalah dengan membagi
peka terhadap situasi sekitar, peserta didik ke dalam kelompok.
berempati, saling menghargai, serta Didalam kelompok peserta didik dapat
berinteraksi dan berkomunikasi? bersosialisasi, berbagi tentang
● Bagaimana guru memfasilitasi peserta pegetahuan yang mereka miliki
didik dalam mengembangkan  Guru memfasilitasi peserta didik dengan
keterampilan sosial peserta didik dalam membentuk kelompok diskusi dan
kegiatan belajar (contoh, kerja praktikum. Dimana setiap anggota
kelompok, mengerjakan proyek kelompok harus terlibat aktif. Selain itu
bersama)? guru juga memberikan tugas dalam
bentuk laporan pengamatan hasil
praktikum yang telah dilakukan di
Laboratorium Kimia Sekolah.

Interpretasi:
Dari hasil observasi yang dilakukan, guru
membantu perkembangan sosial peserta
didik dengan membentuk kelompok diskusi
dan pemberian tugas secara berkelompok
untuk melatih kerjasama tim.

13 Perkembangan moral/spiritual Hasil observasi:


Jan ● Apa saja yang dilakukan guru dalam  Yang dilakukan guru dalam
2023 membangun nilai-nilai integritas dan membangun nilai-nilai integritas dan
spiritual peserta didik? spiritual peserta didik adalah sebelum
memulai dan mengakhiri pembelajaran ,
guru meminta salah satu peserta didik
untuk membawa dalam doa sesuai
agama dan kepercayaan masing-masing.
Selain itu guru juga menumbuhkan
sikap peduli terhadap teman,
membimbing siswa agar tidak
mengganggu temannya, menumbukan
sikap toleransi terhadap perbedaan yang
ada.

Interpretasi:
Dari hasil observasi yang dilakukan, guru
membimbing peserta didik untuk
menumbuhkan nilai integritas dan spiritual
dalam diri peserta didik.

Kesimpulan :

Dari hasil observasi yang dilakukan terhadap karakteristik peserta didik, guru memiliki peran yang
penting dan memberikan pengaruh positif terhadap keberagaman karakteristik peserta didik. Misalnya
saja untuk meningkatkan perkembangan emosi, sosial, moral/spiritual siswa. Guru juga sudah
memfasilitasi peserta didik untuk dapat belajar dengan aman dan nyaman di lingkungan sekolah serta
menghidupkan profil pelajar pancasila, guru mengembangkan kemampuan sosial peserta didik

17
dengan membuat kelompok diskusi dan pembelajaran yang dilakukan tidak hanya di ruangan kelas
tapi juga di laboratorium sesuai dengan kebutuhan siswa dan tujuan pembelajaran.

Mengetahui,
Medan, Januari 2023 Medan, Januari 2023

Dosen Pembimbing Lapangan Guru Pamong

Dr. Ayi Darmana, M.si Sri Wahyuni Lubis, S.Si


NIP. 196608071990101001 NIP. 198210282009032018

18
Lampiran 2: Format Lembar Observasi RPP

FORMAT LEMBAR OBSERVASI Modul Ajar/RPP*

Nama Mahasiswa PPG : Yesika Rumapea

NIM : 7000062248

Prodi/Bidang Studi : Pendidikan Kimia

Penyusun Modul ajar/RPP : Sri Wahyuni Lubis, S.Si


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas : X MIA
Capaian : Menganalisis sifat larutan berdasarkan daya hantar listrik berbagai
Pembelajaran/KD larutan melalui perancangan dan pelaksanaan percobaan
 Peserta didik mampu mengidentifikasi sifat larutan elektrolit
dan non elektrolit
 Peserta didik dapat mengelompokkan larutan ke dalam
larutan elektrolit dan non elektrolit berdasarkan sifat
hantaran listriknya
 Peserta didik mampu melakukan praktikum uji daya hantar
listrik larutan

* ) Modul ajar atau RPP yang disusun oleh Guru Pamong.


Prinsip Aspek Observasi Catatan

Kelengkapan ● Apakah sudah ada tujuan pembelajaran, Dari RPP yang disusun oleh
komponen langkah-langkah pembelajaran, dan Guru Pamong, sudah jelas
minimum asesmen pembelajaran yang jelas? memuat tujuan pembelajaran,
langkah-langkah
pembelajaran.Namun untuk
asesmen diagnostik belum
dimuat.

Esensial dan ● Kejelasan perumusan tujuan Tujuan


bermakna pembelajaran memenuhi kriteria ● Tujuan pembelajaran sudah
SMART (Specific, Measurable, sesuai dengan kompetensi dasar
Achievable, Relevant, dan Time) (tidak (KD) dan tidak menimbulkan
menimbulkan penafsiran ganda dan penafsiran ganda
mengandung perilaku hasil belajar) ● Konsep utama yang dipelajari,
Tujuan pengetahuan inti, keterampilan
● Apakah modul ajar/RPP memuat tujuan dan sikap yang akan dipelajari
pembelajaran yang sesuai selaras dengan tertera secara jelas
CP yang dituju? ● Konten yang dipelajari sudah
● Apakah konsep utama yang akan bebas dari muatan SARA
dipelajari, pengetahuan inti, pornografi, pornoaksi, dan
keterampilan, dan sikap yang akan provokasi
dipelajari tertera secara jelas? ● Ada pertanyaan pemantik yang

19
● Apakah konten yang dipelajari sudah menyasar konsep inti
bebas dari muatan SARA pornografi,
pornoaksi, dan provokasi. Kegiatan
● Apakah terdapat pertanyaan bermakna ● Alur kegiatan disusun secara
dan pertanyaan pemantik yang menyasar runtut, sistematis, sesuai
konsep inti? dengan alokasi waktu
● Rangkaian kegiatan
Kegiatan berorientasi pada penguatan
● Apakah alur kegiatan disusun secara kompetensi dan kemampuan
runtut, sistematis, sesuai dengan alokasi berpikir area tinggi
waktu? ● RPP belum menyertakan
● Apakah rangkaian kegiatan berorientasi kegiatan remedial dan
pada penguatan kompetensi dan pengayaan
kemampuan berpikir area tinggi?
● Apakah modul ajar/RPP menyertakan Asesmen
berbagai kegiatan (termasuk remedial ● Ya, ada assesmen di awal
dan pengayaan) yang berpusat pada berupa asesmen diagnostik non
siswa/ menjadikan siswa peserta aktif? kognitif
● Ya, assesmen yang termuat
untuk mencapai tujuan
Asesmen pembelajaran
● Apakah ada asesmen awal pembelajaran ● Bentuk asesmen memberikan
beserta cara penilaiannya untuk umpan balik pada proses
mengecek kesiapan siswa? belajar siswa
● Apakah asesmen yang termuat secara ● Kriteria untuk mengukur
jelas mengukur ketercapaian Tujuan ketercapaian tujuan
Pembelajaran? pembelajaran sudah tertera
● Apakah bentuk asesmen memberikan
umpan balik pada proses belajar siswa?
● Apakah kriteria untuk mengukur
ketercapaian Tujuan Pembelajaran tertera
secara jelas?

Berkesinam- ● Apakah urutan pembelajaran sistematis ● Ya sudah jelas dan sistematis


Bungan dan logis? dari awal hingga akhir
● Apakah terdapat pertanyaan kunci yang pembelajaran
membantu guru dan siswa untuk ● Tidak terdapat pertanyaan
merefleksikan kegiatan pembelajaran di kunci untuk kegiatan refleksi
kelas? ● Ya, assesmen sudah selaras
● Apakah asesmen yang tertera di modul dengan kegiatan pembelajaran
ajar/RPP selaras dengan kegiatan
pembelajaran?

Kontekstual ● Apakah modul ajar/RPP memuat ● Modul ajar/RPP memuat


alternatif kegiatan untuk alternatif kegiatan untuk
diimplementasikan pada lingkungan diimplementasikan pada
sekolah yang berbeda? lingkungan sekolah yang
● Apakah modul ajar/RPP dapat berbeda.
mengakomodir siswa dengan kebutuhan ● Modul ajar/RPP belum dapat
yang berbeda? mengakomodir siswa dengan
● Apakah modul ajar/RPP memuat kebutuhan yang berbeda.
kearifan lokal daerah setempat? ● Modul ajar/RPP tidak memuat
kearifan lokal daerah setempat.

20
Sederhana  Apakah modul ajar/RPP menggunakan  Modul ajar/RPP menggunakan
bahasa yang jelas dan mudah dipahami? Bahasa yang jelas dan mudah
 Apakah bahasa/istilah yang digunakan dipahami dan istilah yang
mudah dipahami? digunakan mudah dipahami.

Komponen  Apakah pemilihan sumber/media  Pemilihan sumber/media


pendukung pembelajaran sesuai dengan tujuan, pembelajaran sesuai dengan
materi, dan karakteristik peserta didik? tujuan materi tapi tidak dengan
 Apakah ada kegiatan remedial atau karakteristik peserta didik.
pengayaan?  Tidak ada kegiatan remedial
 Apakah ada daftar pustaka? atau pengayaan pada akhir
pembelajaran
 Daftar pustaka dimuat dalam
RPP.

Kesimpulan :
Modul ajar yang dikembangkan guru pamong sudah sesuai dengan pembelajaran berdiferensiasi,
namun masih ada beberapa hal yang belum dimuat dalam RPP seperti kegiatan asesmen diagnostik,
pengayaan dan remedial.

Mengetahui,
Medan, Januari 2023 Medan, Januari 2023
Dosen Pembimbing Lapangan Guru Pamong

Dr. Ayi Darmana, M.Si


Sri Wahyuni Lubis, S.Si
NIP. 196608071990101001
NIP. 198210282009032018

21
Lampiran 3: Format Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran untuk Observer

FORMAT LEMBAR OBSERVASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(untuk Mahasiswa, DPL, DP sebagai Observer pada Kegiatan Lesson Study)

Mata Pelajaran/Topik Kimia / Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit


Sekolah/ Kelas SMAN 13 Medan/ X MIA 6
Nama Guru Model Sri Wahyuni Lubis, S.Si
Kompetensi Dasar Menganalisis sifat larutan berdasarkan daya hantar listrik berbagai larutan
melalui perancangan dan pelaksanaan percobaan.

Hal yang diobservasi Hasil Observasi Bila Anda adalah guru di


(tuliskan apa yang terjadi dan kelas tersebut, hal apa
alasannya) yang akan Anda lakukan
berbeda?

Apakah semua peserta didik Ya, peserta didik benar-benar telah Saya melakukan hal yang
benar-benar telah belajar belajar tentang topik pembelajaran. sama
tentang topik pembelajaran Proses mereka belajar dengan cara
hari ini? Bagaimana proses aktif dalam menjawab pertanyaan
mereka belajar? guru, mampu menjawab soal latihan
yang terdapat dalam buku bacaan,
terlibat aktif dalam kegiatan
praktikum.

Peserta didik mana yang Peserta didik yang tidak dapat Yang saya lakukan adalah
tidak dapat mengikut mengikuti kegiatan pembelajaran melakukan pendekatan
kegiatan pembelajaran pada adalah beberapa peserta didik laki- kepada siswa dan
hari ini? laki yang duduk paling belakang menanyakan kendala yang
dihadapi siswa

Mengapa peserta didik Peserta didik tidak dapat belajar Meningkatkan motivasi
tersebut tidak dapat belajar dengan baik karena kurang siswa, misalnya dalam
dengan baik? Menurut termotivasi dalam belajar kimia menyajikan pembelajaran
Anda apa penyebabnya dan menggunakan teknologi atau
bagaimana alternatif hal baru bagi peserta didik.
solusinya?

Bagaimana usaha guru Dengan memberikan stimulus Merencanakan strategi


model dalam mendorong kepada peserta didik tetapi dengan pembelajaran yang menarik
peserta didik yang tidak keterbatasan waktu sehingga tidak perhatian siswa. Misalkan
aktif untuk belajar? Apakah memiliki waktu untuk menjangkau menggunakan kelompok
usaha tersebut berhasil seluruh siswa. belajar, membimbing siswa
agar seluruh siswa terlibat
aktif menyampaikan
pendapat dan pengetahuan
yang dimiliki

Apakah pembelajaran Pembelajaran sudah berjalan efektif Saya akan memberikan


berjalan dengan efektif? dan kegiatan bermakna untuk pembelajaran yang bermakna
(Semua kegiatan yang peserta didik, kecuali untuk bagi peserta didik agar

22
diberikan bermakna untuk beberapa peserta didik yang belum seluruh peserta didik dan
peserta didik, semua peserta termotivasi dalam belajar guru dapat mewujudkan
didik terlibat aktif dan tidak pembelajaran dengan efektif
ada yang idle)

Bagaimana usaha guru Usaha guru membantu peserta didik Saya akan melakukan hal
membantu peserta didik yang mengalami kesulitan dalam yang sama
yang mengalami kesulitan mencapai tujuan pembelajaran
dalam mencapai tujuan adalah dengan menanyakan peserta
pembelajaran? didik siapa yang belum paham dan
menjelaskan materi kembali dengan
memperbanyak contoh

Bagaimana usaha guru Belum terlihat jelas usaha guru Memberikan soal soal
dalam memfasilitasi memfasilitasi peserta didik yang pengayaan kepada peserta
peserta didik yang lebih lebih cepat dari rata-rata kelas didik supaya kemampuannya
cepat dari rata-rata kelas dalam mencapai tujuan semakin meningkat
dalam mencapai tujuan pembelaaran.
pembelajaran?

Apakah guru melakukan Ya, guru melakukan modifikasi dari Saya melakukan hal yang
modifikasi dari modul RPP yang telah disusun sama untuk memodifikasi
ajar/RPP? Apakah RPP
modifikasi tersebut
merupakan keputusan guru
untuk merespons situasi
kelas dan peserta didik?

Pelajaran berharga apa yang Anda dapatkan dari pengamatan ini?


Pelajaran berharga yang saya dapat dari pengamatan ini adalah saya mendapat gambaran mengenai
proses pembelajaran di kelas, yang nantinya gambaran ini bisa menjadi pengalaman untuk saya dalam
mengajar. Saya juga dapat melihat langsung bagaimana guru mengajar di kelas, sehingga saya bisa
mengadopsi cara-cara yang baik yang dilakukan oleh guru untuk saya kembangkan ketika saya sudah
mengajar nantinya.
Kesimpulan:
Dari hasil observasi pelaksanaan pembelajaran terlihat bahwa apa yang sudah direncankan di modul
ajar (RPP) tidak akan bisa terlaksana semua dikarenakan keterbatasan waktu dan jumlah siswa selain
itu minat dan kemampuan peserta didik sangat beragam sehingga sebagai guru tidak bisa
menyamaratakan hal tersebut.

Catatan lain:
Aspek-aspek lain yang dapat dicermati oleh observer antara lain difokuskan pada interaksi antar
peserta didik dalam satu kelompok, interaksi peserta didik antar kelompok, interaksi peserta didik –
guru, interaksi peserta didik – media/ sumber belajar, serta interaksi peserta didik – lingkungan.

 Interaksi antar peserta didik dalam satu kelompok sudah terjalin dengan baik, kerja sama
dan gotong royong dalam melakukan praktikum
 Interaksi peserta didik antar kelompok sudah terjalin dengan baik, dimana tiap kelompok
melakukan sharing mengenai pengetahuan yang mereka miliki
 Interaksi peserta didik – guru sudah terjalin baik, pembelajaran yang berlangsung sudah

23
interaktif
 Interaksi peserta didik – media/ sumber belajar, peserta didik sudah memperhatikan sumber
belajar dengan baik
 Interaksi peserta didik – lingkungan sudah baik, peserta didik menjaga kebersihan
lingkungan sekolah dan menerapkan 5S.

24
Lampiran 4: Format Lembar Observasi - Manajemen Sekolah
LEMBAR WAWANCARA
MANAJEMEN SEKOLAH

Nama Mahasiswa : Yesika Rumapea


NIM : 7000062248
Prodi/Bidang Studi : Pendidikan Kimia
Sekolah PPl : SMAN 13 Medan

Mahasiswa dapat mewawancara kepala satuan pendidikan, wakil kepala satuan bidang kurikulum,
atau guru yang terlibat dalam manajemen sekolah. Di tiap sasaran digali informasi tentang kebijakan
dan program kegiatan yang dirancang, pelaksanaan kebijakan dan program, dan evaluasi
pelaksanaan kegiatan dan tindak lanjut. Dikaji juga faktor lingkungan yang mendukung dan
menghambat pelaksanaan kebijakan atau program.

Tgl. Sasaran Observasi*) Hasil Observasi


13 Manajemen Kesiswaan Hasil Observasi
Jan ● Apa saja kebutuhan siswa yang  Sekolah mengutamakan bagian
2023 menjadi prioritas sekolah? ekstrakurikuler sekolah yaitu prestasi-prestasi
● Apa yang sudah diupayakan peserta didik baik dari segi seni , olahraga dan
satuan pendidikan untuk bidang akademis lainya.
memenuhi kebutuhan tersebut  Sekolah membuka kesempatan dan peluang
● Bagaimana kebutuhan siswa ini kepada siswa untuk mengikuti sebuah
tercermin dalam analisis kegiatan seperti turnamen yang bersifat resmi
karakteristik satuan pendidikan? maupun tidak resmi, misalnya yang resmi
● Bagaimana kebutuhan peserta kegiatan dari dinas Pendidikan dan tidak
didik ini tercermin dalam tujuan resmi seperti Club antar sekolah
satuan pendidikan?  Sekolah memfasilitasi dari sarana dan
prasarana sekolah untuk mendorong minat
dan bakat peserta didik sesuai dengan
kebutuhan peserta didik.
 Sekolah sesuai dengan visi misi sekolah yaitu
Terwujudnya warga sekolah yang berkarakter,
beriman, bertaqwa, cerdas dan terampil,
unggul dalam prestasi, serta peduli terhadap
lingkungan.
Interpretasi Hasil Observasi
Manajemen kesiswaan di SMAN 13 Medan sudah
mendukung dan memfasilitasi peserta didik.
Dimana setiap kegiatan yang dilakukan sesuai
dengan kebutuhan peserta didik. Tidak hanya di
bidang akademis tapi juga dibidang
ekstrakurikuler. Sehingga setiap potensi yang
dimiliki siswa dapat dikembangkan sesuai dengan
minatnya.

25
13 Manajemen Kurikulum Hasil Observasi
Jan ● Bagaimana satuan pendidikan  Pengelolahan pendidikan pada SMAN 13
2023 mengelola pembelajarannya? Medan dimulai dari menjalankan
● Bagaimana proses perencanaan pembelajaran sesuai struktur kurikulum K-13
dan desain kurikulum? dengan pertingkatan 14 mata pelajaran.
● Seberapa jauh/rutin sekolah Setelah di tetapkan pembelajaran dilaksanakan
melakukan monitoring terhadap dan seluruh guru harus menyiapkan perangkat
pelaksanaan kurikulum? pembelajaran. Jadi pembelajaran itu berjalan
● Seberapa jauh penggunaan data mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan
dalam proses refleksi kurikulum? evaluasi. Evaluasi dilakukan ada 5 yaitu UTS
Ganjil, US Ganjil, UTS Genap, US Genap,
dan Ujian Sekolah XII. Penganti Ujian
Nasional yaitu Asesmen Nasional yang
dilakukan pada kelas XI dengan jumlah 45
siswa (dan 5 cadangan). Hasil Asesmen
Nasional yaitu Raport Pendidikan dan
rekomendasi untuk meningkatkan mutu.
 Proses perencanaan dan desain kurikulum
SMAN 13 Medan menyesuaikan dengan
pemerintah, untuk semester depan tahun ajaran
baru memakai Kurikulum Merdeka (KurMer)
melalui program Merdeka Mandiri. Desain
kurikulumnya yaitu: kelas X menggunakan
KurMer sedangkan kelas XI – XII
menggunakan K-13. Terdapat pembelajaran
P5 (Program Proyek Profil Pelajar Pancasila)
di KurMer.
 Sekolah membuat program supervisi akademik
dan penilaian kinerja guru dengan melakukan
formatif dan sumatif. Supervisi akademik
dilakukan dengan 3 komponen yaitu pengawas
sekolah, kepala sekolah, guru senior
(berdasarkan golongan).
 Data yang diambil saat ini untuk
merefleksikan kurikulum adalah dari hasil
Asesmen Nasional yaitu Rapot Pendidikan.
Rapot ini berbasis data tentang Kemampuan
Literasi, Kemampuan Numerasi, Kemampuan
Bernalar, Karakter, Kemampuan Guru,
Kualitas Pembelajaran, Iklim Keamanan
Sekolah, Iklim Kesetaraan Gender, Iklim
Inplusif, Partisipasi Warga, dan Pemberdayaan
Sumber Daya.
Interpretasi Hasil Observasi
Kurikulum K-13 yang diterapkan di SMAN 13
Medan sudah berjalan sesuai dengan sintaks
Permendikbud No 20-24 tahun 2016 dan rutin

26
melakukan evaluasi untuk mencapai pembelajaran
sesuai dengan yang diharapkan.
13 Manajemen Sumber Daya Manusia Hasil Observasi
Jan ● Bagaimana proses penerimaan  Proses penerimaan guru yaitu sekolah
2023 guru dalam satuan pendidikan? menerima guru PNS dan jika pihak sekolah
● Apakah ada kegiatan khusus untuk kekurangan guru, dilakukan pelaporan melalui
membekali guru yang baru DAKL ke Dinas Pendidikan, dan dalam hal ini
mengajar? bisa dipenuhi melalui mutasi guru dari luar
● Apakah ada kegiatan khusus untuk kota. Selain itu, sekolah juga menerima guru
pengembangan profesional guru? honor.
 Ya, ada, untuk guru baru dibekali melalui
pembimbingan dan kolaborasi dengan guru
senior dalam MGMP
 Ya, ada, secara umum dilakukan kegiatan
Bimtek Penguatan Kapasitas Guru setiap bulan
Desember. Adapun materi di Bimtek tersebut
seperti penguasaan kurikulum sekolah dan
kurikulum pendidikan; aplikasi belajar; dan
aplikasi peningkatan karir.
Interpretasi Hasil Observasi
Berdasarkan prosedur yang sudah diterapkan, di
SMAN 13 Medan terdapat guru-guru professional
di bidangnya masing-masing dan mampu berperan
sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran.
16 Manajemen sarana & prasarana Hasil Observasi
Jan ● Apa saja data yang digunakan  Data yang digunakan sekolah SMA Negeri 13
2023 untuk perencanaan sarana dan Medan untuk perencanaan sarana dan
prasarana? prasarana yaitu dengan pendataan kebutuhan
● Apakah penggunaan sarana dan yang tertuang dalam RKAS. Untuk membuat
prasarana sudah efektif untuk RKAS seluruh warga sekolah berhak
mendukung proses pembelajaran? memberikan masukan melalui google form
● Apakah ada sarana dan prasarana yang disediakan oleh Bendahara BOS sekolah.
di sekitar sekolah yang dapat Semua masukan dari warga sekolah akan
dimanfaatkan untuk mendukung dirapatkan dengan Tim Manajemen Sekolah
pembelajaran? maka terbentuklah RKAS. RKAS adalah
rencana biaya dan program atau kegiatan
untuk 1 (satu) tahun anggaran. Kemudian data
base tersebut terdapat sarana prasrana digital.
 Ya, sudah. Sarana dan prasarana yang sudah
efektif digunakan pendidik dalam mengajar
yaitu proyektor/infocus, speaker dan laptop.
 Ya, ada. Sarana dan prasarana di sekitar
sekolah yang dapat dimanfaatkan untuk
mendukung pembelajararan yaitu lapangan,
taman yang biasanya digunakan untuk
kegiatan olahraga, pramuka dan
ekstrakulikuler lainnya.

27
Interpretasi Hasil Observasi
Sarana dan prasarana digunakan untuk
mendukung proses pembelajaran agar dapat
berjalan secara efektif. Contohnya yaitu
tersedianya proyektor/infocus, speaker, dan
laptop. Selain itu, sekolah tidak hanya
memanfaatkan saran dan prasarana yang ada di
sekolah saja tetapi juga memanfaatkan yang ada
di luar sekolah untuk penunjang pembelajaran.
13 Manajemen anggaran Hasil Observasi
Jan ● Apakah satuan pendidikan  Untuk anggaran sekolah bersumber dari 3
2023 memiliki sistem dalam (tiga) yaitu BOS (Bantuan Operasional
merencanakan, melaksanakan, dan Sekolah), SPP (Sumbangan Pembinaan
memonitor anggaran dan Pendidikan), serta BOP (Bantuan Operasional
penggunaannya? Pemda). Dalam merencanakan penggunaan
anggaran yaitu melalui RAKS (Rencana
Anggaran Kegiatan Sekolah). Kemudian
dalam pelaksanaannya, anggaran ini harus
mengacu pada 8 Standar Nasional Pendidikan
(standar isi, proses, kompetensi lulusan,
pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan
prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan
penilaian pendidikan). Untuk memonitor
anggaran dan penggunaannya sekolah memilih
ketua komite dari masyarakat (orang tua dari
siswa). Setelah komite, pengawas anggaran
yaitu cabang dinas pendidikan, dinas
pendidikan, inspektorat, BPK, dan kejaksaan.
Interpretasi Hasil Observasi
Manajemen anggaran di SMAN 13 Medan telah
dilaksanakan sesuai dengan sistem
Permendikbudristek No. 2 Tahun 2022.
13 Manajemen Sistem Informasi Hasil Observasi
Jan ● Apa saja informasi/data yang  Data yang dikumpulkan melalui Dapodik (Data
2023 dikumpulkan dalam mendukung Pokok Pendidik dan Kependidikan) ada 3
proses pembelajaran? macam:
● Bagaimana informasi dikelola - Sumber Daya Manusia (pendidik, tenaga
sehingga pembelajaran bisa kependidikan, tenaga penunjang)
dilakukan berbasis data? - Siswa (biodata seperti jumlah keseluruhan
● Sejauh mana guru bisa mengakses berdasarkan agama dan gender, dsb.)
dan menggunakan data tersebut - Sarana dan Prasarana
untuk mendukung proses  Informasi dikelola melalui Dapodik dan juga
pembelajaran? aplikasi DATA-SIS (Sistem Informasi
Sekolah). Data ini dikelola terutama untuk
mengetahui kondisi ekonomi dari peserta didik
sehingga bisa dilakukan pengusulan dana PIP
(Program Indonesia Pintar) bagi siswa yang

28
kurang mampu.
 Guru yang sudah memiliki NUPTK bisa
mengakses Dapodik dengan menggunakan akun
SIMPKB, yang mana di dalamnya terdapat
pelatihan, program GP (Guru Penggerak), PPG
Daljab, Beasiswa LPDP untuk S2, dsb.
Kemudian guru juga bisa mengakses DATA-
SIS untuk mengakses informasi terkait peserta
didik dan komponen guru. Data yang diakses
dapat digunakan untuk peningkatan mutu dan
proses pembelajaran.
Interpretasi Hasil Observasi
Manajemen Sistem Informasi (IT) di SMAN 13
Medan cukup baik dengan beranggotakan pihak-
pihak yang kompeten di bidang informasi digital.
13 Manajemen Ketatalaksanaan Hasil Observasi
Jan ● Apa saja yang dimiliki satuan  Untuk sistem administrasi guru terdapat
2023 pendidikan untuk membantu aplikasi e-Kinerja dan SIMPKB melalui
sistem administrasi? Dapodik. Sedangkan untuk siswa administrasi
dilakukan secara manual dan juga aplikasi
DATA-SIS. Melalui aplikasi ini dapat
diketahui biodata lengkap dari siswa mulai
dari nama, TTL, golongan darah, tinggi dan
berat badan, dsb.
Interpretasi Hasil Observasi
Manajemen ketatalaksanaan (TU) di SMAN 13
Medan sudah cukup baik.

Pelajaran berharga apa yang Anda dapatkan dari wawancara dan pengamatan ini?
Pelajaran berharga yang saya dapat dari wawancara pengamatan ini adalah saya dapat mengetahui
bahwa untuk mendukung proses pembelajaran di sekolah selain guru yang mengajar di kelas
dibutuhkan sistem manajemen sekolah yang baik dan memfasilitasi peserta didik untuk
mengembangkan minat dan potensinya.
Kesimpulan :
Sistem Manajemen di SMAN 13 Medan sudah baik, tiap manajemen saling terhubung dan bekerja
sama untuk mendukung proses pembelajaran di sekolah dan memfasilitasi peserta didik dalam
peningkatan potensi dan minatnya.

Mengetahui,
Medan, Januari 2023 Medan, Januari 2023
Dosen Pembimbing Lapangan Guru Pamong

Dr. Ayi Darmana, M.Si Sri Wahyuni Lubis, S.Si


NIP. 196608071990101001 NIP. 198210282009032018

29
Lampiran 5: Format Lembar Observasi - Lingkungan Belajar di Sekolah

LEMBAR OBSERVASI
LINGKUNGAN BELAJAR

Nama Mahasiswa : Yesika Rumapea


NIM : 7000062248
Prodi/Bidang Studi : Pendidikan Kimia

Tanggal Sasaran Observasi*) Hasil Observasi Interpretasi Hasil


Observasi
18 Tingkat perekonomian orang
1. Latar belakang sosial- Latar belakang
Jan tua peserta didik adalah
ekonomi murid sosial-ekonomi
2023 menengah ke bawah. Sehingga
murid beragam.
dalam pembayaran SPP bagi
Murid dengan kondisi sosial- Untuk mengatasi
orangtua yang kurang mampu
perbedaan
ekonomi yang berbeda diberi kebebasan untuk
tersebut pihak
membayar SPP secara sukarela
memiliki hak yang sama dalam sekolah sudah
dan apabila orangtua benar-
menyiapkan
mengakses dan memperoleh benar tidak mampu
program-
layanan pendidikan yang diperbolehkan untuk tidak
program yang
membayar. Untuk membantu
berkualitas, seperti tingkat baik untuk
siswa yang tidak mampu maka
mendukung
pendidikan orang tua dan pihak Sekolah memberikan PIP
proses
(Program Indonesia Pintar)
fasilitas belajar yang tersedia pembelajaran
Tingkat pendidikan orang tua
di rumah. siswa di sekolah.
peserta didik masih termasuk
rendah.Namun semangat dari
peserta didik untuk melanjutkan
pendidikan sangatlah besar.
Untuk fasilitas belajar yang
dimiliki siswa, hampir seluruh
siswa sudah memiliki Hp.
siswa dengan kondisi sosial-
ekonomi yang berbeda
memiliki hak yang sama dalam
mengakses dan memperoleh
layanan pendidikan yang
berkualitas.
18 Kegiatan belajar mengajar di Kualitas
2. Kualitas pembelajaran di
Jan kelas sudah dilaksanakan oleh pembelajaran
kelas
2023 guru untuk menciptakan situasi dikelas sudah
kelas yang kondusif untuk baik. Proses
Seluruh kegiatan belajar mencapai tujuan pembelajaran pembelajaran
mengajar di kelas, mencakup yang maksimal. Proses yang terjadi di
pembelajaran yang berjalan kelas tidak lagi
indikator manajemen kelas, dikelas merupakan berpusat pada
dukungan afektif, pembelajaran yang interaktif, guru, siswa
pembelajaran interaktif dan terjalin komunikasi dua arah terlibat aktif
antara guru dengan peserta dalam rangkaian
penyesuaian cara mengajar didik, pembelajaran yang kegiatan
dilakukan juga dengan pembelajaran.

30
dengan tingkat kemampuan pembagian kelompok belajar Sehingga
murid. yang nantinya siswa yang pembelajaran
memiliki kemampuan lebih interaktif.
dapat membantu siswa yang
kemampuannya berada
dibawahnya.
18 Refleksi dan perbaikan Kegiatan refleksi
3. Refleksi dan perbaikan
Jan pembelajaran oleh guru ada dan dan perbaikan
pembelajaran oleh guru
2023 dilaksanakan di Sekolah. pembelajaran
Refleksi ini dimulai dari yang ada di
Kemampuan pengembangan komunitas MGMP sesuai Sekolah ini sudah
guru untuk terus meningkatkan dengan mata pelajaran masing- bagus dan ini
masing. Kemudian ke sangat membantu
kompetensi melalui belajar komunitas yang lebih besar untuk
mandiri dengan merefleksi yaitu antar Mata pelajaran. meningkatkan
praktik pengajaran yang telah Selain itu guru juga mencari kualitas
informasi dari PMM (Platform pembelajaran di
diterapkan dan juga belajar Merdeka Mengajar) dan Kepala kelas.
dari rekan guru. Sekolah melakukan supervise
akademik dengan cara Kepala
Sekolah masuk ke kelas untuk
melihat langsung guru yang
mengajar.
18 Visi, Misi disusun bersama dan Kepemimpinan
4. Kepemimpinan
Jan didiskusikan oleh warga ini sudah baik
instruksional
2023 Sekolah dalam Rapat Awal dan melibatkan
Tahunan. Perancangan program semua warga
Kemampuan kepala satuan biasanya dilaksanakan di akhir sekolah dan
pendidikan dalam menyusun Juni dan pelaksanaannya di menghasilkan
bulan Juli. Perancangan ini budaya positif
dan mengkomunikasikan visi, dilakukan setelah kepala dengan
misi, program, dan kebijakan Sekolah mengidentifikasi aset memanfaatkan
yang mendukung guru dalam sekolah (Keunggulan Sekolah). lingkungan
Misalkan keunggulan sekolah Sekolah untuk
meningkatkan mutu terdapat pada Lingkungan meningkatkan
pembelajaran di satuan Sekolah, maka pembelajaran mutu
yang dilakukan pembelajaran pembelajaran.
pendidikan.
berbasis lingkungan.

18 Pihak Sekolah memberikan rasa Iklim keamanan


Jan 5. Iklim keamanan di satuan aman dan nyaman kepada di sekolah ini
2023 pendidikan peserta didik. Kepala Sekolah sudah baik.
selalu menganjurakan kepada Sudah
Satuan pendidikan yang setiap guru agar tetap memberikan rasa
memperhatikan UU aman dan
memiliki kebijakan, perundungan. SMAN 13 juga nyaman kepada
pemahaman, dan program memberikan pendidikan kepada semua warga
siswa tentang bahaya Sekolah terutama
terkait perundungan, hukuman
penyalahgunaan Narkotika dan peserta didik.
fisik, kekerasan seksual dan melarang keras adanya
narkotika sehingga pelecehan seksual dan guru BK
turut serta dalam membimbing
memberikan perlindungan dan siswa agar tidak menonton
video Pornografi. Tidak ada

31
rasa aman bagi warga satuan hukuman fisik, dan pihak
pendidikan, baik secara fisik sekolah sudah memberikan
aturan-aturan yang harus
maupun psikologis. dipatuhi oleh siswa.

18 Kebinekaan di satuan Iklim kebinekaan


6. Iklim kebinekaan di satuan
Jan pendidikan SMAN 13 Medan di satuan
pendidikan
2023 terlihat pada keragaman agama. pendidikan
Setiap warga sekolah SMAN 13 Medan
Llingkungan satuan
menunjukkan sikap toleransi sudah baik,
pendidikan yang menghargai dan sikap menghargai sangat
keragaman agama maupun perbedaan agama dengan cara menghargai
siswa yang beragama Islam perbedaan yang
sosial-budaya dan dukungan melakukan literasi kitab suci di ada.
kesetaraan hak. kelas semantara ayang Nasrani
melakukan literasi ditempat
yang sudah ditentukan. Untuk
pembelajaran Agama, untuk
agama Islam pembelajaran di
kelas, sementara agama Nasrani
pembelajaran dilakukan di
ruangan Agama yang sudah
disediakan.
18 Lingkungan satuan pendidikan
7. Iklim kesetaraan gender Iklim kesetaraan
Jan SMAN 13 Medan dalam
gender di SMAN
2023 kesetaraan gender menerapkan
Bagaimana lingkungan satuan 13 Medan sudah
dengan adil pada peserta didik
sangat baik.
pendidikan berperilaku adil, untuk bebas dalam memilih
Tidak ada
kegiatan sekolah tanpa
memberikan kesempatan yang perbedaan antara
membedakan gender. Misalkan
laki-laki dengan
sama bagi warga satuan dalam pemilihan ketua osis,
perempuan
pendidikan, baik laki-laki semua siswa berhak untuk
mencalonkan diri baik laki-laki
maupun perempuan dalam maupun perempuan. Perbedaan
menjalankan peran gender hanya dalam fasilitas
toilet saja.
publik.seperti dukungan
kepala satuan pendidikan dan
guru atas kesetaraan gender.
18 Iklikm inklusivitas di SMAN Di SMAN 13
8. Iklim inklusivitas
Jan 13 Medan tidak terdapat PDBK Medan tidak
2023 Pengetahuan, penerimaan (Peserta Didik Berkebutuhan terapat PDBK
dan dukungan guru Khusus) dan tidak terdapat dan CIBI. Pihak
terhadap murid dengan CIBI (Siswa cerdas Istimewa SMAN 13 sudah
disabilitas serta murid dan siswa Bakat Istimewa). Dan menyiapkan
cerdas istimewa dan murid jika suatu saat nanti ada siswa program yang
bakat istimewa. PDBK dan CIBI mendaftar di baik dan
SMAN 13 Medan, pihak mendukung
sekolah akan mengakomodasi proses
hal tersebut dan menyesuaikan pembelajaran
pembelajaran terhadap siswa untuk siswa
tersebut. seperti itu
nantinya.

32
18 Dalam program-yang diadakan Dukungan
9. Dukungan orangtua dan
Jan Sekolah orangtua turut serta orangtua dan
murid terhadap program
2023 memberi dukungan. Dukungan murid terhadap
satuan pendidikan
orangtua ditunjukkan dengan program satuan
adanya Komite Sekolah yang pendidikan di
Partisipasi orangtua dalam dipilih dengan syarat komite SMAN 13 sudah
kegiatan satuan pendidikan, tersebut harus memiliki anak baik. Orangtua
yang bersekolah di SMAN 13 sudah turut serta
dan partisipasi murid dalam Medan dengan masa jabatan dalam program
penyusunan program satuan selama 3 tahun. Komite sekolah Sekolah.
pendidikan. melakukan fungsi partisipatif
dan melakukan pengawasan
terhadap setiap program
sekolah.
Kesimpulan:
Dari hasil observasi yang dilakukan lingkungan belajar di SMAN 13 Medan sudah baik, tidak
perbedaan terhadap status sosial-ekonomi peserta didik, semua peserta didik memiliki hak yang
sama untuk mendapatkan pembelajaran dan lingkungan belajar SMAN 13 juga sudah memberikan
rasa aman dan nyaman kepada peserta didik

33
Lampiran 8: Jurnal Harian

HALAMAN PENGESAHAN
JURNAL HARIAN MAHASISWA PPL I/II*)
PROGRAM PPG PRAJABATAN

Nama Mahasiswa : Yesika Rumapea


NIM : 7000062248
Prodi : Pendidikan Kimia
Sekolah Lokasi PPL : SMAN 13 Medan
Nama Guru Pamong : Sri Wahyuni Lubis, S.Si
Jumlah halaman :

Medan, 27 Januari 2023

Mengetahui
Kepala SMAN 13 Medan

Hj. Fauziah Hasibuan, S.Pd, M.Si


NIP. 196908031992032004

34
JURNAL HARIAN PESERTA PPG SELAMA PPL
Minggu ke: 1
Hal yang dilakukan hari ini Dua pertanyaan penting hari ini:

Senin Tidak ada kegiatan PPL


9 januari
2023

Selasa Tidak ada kegiatan PPL


10 Januari
2023
Rabu  Penyerahan mahasiswa kepada  Bagaimana implementasi
11 Januari pihak Satuan Pendidikan SMAN 13 kurikulum di lingkungan sekolah ?
2023 Medan oleh Dosen Pembimbing
Lapangan
 Orientasi Lingkungan SMAN 13  Apa saja topik-topik kimia yang
Medan dipelajari di kelas X sesuai dengan
kurikulum yang berlaku di Sekolah
?
 Diskusi dengan guru pamong
tentang kelas yang akan di observasi
Kamis  Melakukan observasi kelas terkait  Bagaimana strategi pengajaran
12 januari kegiatan belajar di kelas yang sesuai dengan karakteristik
2023 peserta didik yang beragam?
 Apakah semua peserta didik sudah
terlibat dalam proses pembelajaran
?
Jumat  Mengikuti kegiatan senam pagi dan  Bagaimana pelaksanaan
13 januari Jumat bersih pembelajaran di lingkungan sekolah
2023 sesuai dengan kurikulum yang
berlaku di sekolah ?
 Melakukan wawancara kepada  Bagaimana penerapan pengajaran
wakil kepala satuan bidang yang menarik dan menyeseuaikan
kurikulum terkait manajemen dengan perkembangan peserta
sekolah didik?
 Melakukan observasi kelas terkait
perkembangan fsiologis, kognitif,
moral, sosial dan motivasi belajar
peserta didik

35
Catatan & evaluasi diri:

Dalam melakukan rangkaian kegiatan sebaiknya harus membuat perencanaan yang matang
supaya observasi yang dilakukan dapat berjalan maksimal.

Mengetahui
Guru Pamong

Sri Wahyuni Lubis, S.Si


NIP.198210282009032018

36
Minggu ke: 2
Hal yang dilakukan hari ini Dua pertanyaan penting hari ini:

Senin  Mengolah data hasil wawancara terkait  Bagaimana manajemen


16 januari manajemen di lingkungan SMAN 13 sekolah dapat menciptakan
2023 Medan lingkungan sekolah yang
mendukung proses
pembelajaran ?
 Apakah sarana dan prasarana
sekolah sudah terpenuhi untuk
mendukung proses
pembelajaran yang efektif ?
Selasa  Melakukan observasi kelas pada saat  Bagaimana keterampilan siswa
17 Januari kegiatan praktikum di Laboratorium dalam mengikuti praktikum ?
2023
 Bagaimana kemampuan awal
siswa sebagai modal untuk
dapat mengikuti kegiatan
praktikum di laboratorium ?
Rabu  Melakukan wawancara kepada wakil  Bagaimana kondisi
18 Januari kepala sekolah bagian kurikulum lingkungan belajar peserta
2023 mengenai Lingkungan belajar di SMAN didik dari segi latar belakang
13 Medan peserta didik seperti sosial-
ekonomi ?
 Melakukan observasi terhadap RPP yang  Apakah proses pembelajaran
disusun oleh guru Pamong yang berlangsung di kelas
sesuai dengan RPP yang
disusun oleh guru pamong ?
Kamis  Mengobservasi kegiatan literasi kitab  Apakah kegiatan praktikum
19 Januari suci yang dilakukann peserta didik di dapat meningkatkan
2023 kelas keterampilan dan pengetahuan
siswa ?
 Melakukan observasi kelas pada saat  Apakah dengan adanya
kegiatan praktikum di Laboratorium kegiatan literasi kitab suci
meningkatkan budaya
membaca di SMAN 13 Medan
?
Jumat  Mengikuti kegiatan senam dan jumat  Bagaimana semangat siswa
20 Januari bersih dalam mengikuti senam pagi
2023  Membantu guru pamong dalam proses dan jumat bersih ?
pembelajaran (praktikum) di
Laboratorium
 Apakah dengan adanya senam
pagi meningkatkan semangat
belajar peserta didik ?

37
Catatan & evaluasi diri:

Dalam melakukan rangkaian kegiatan harus mempersiapkan hal-hal apa saja yang harus
diobservasi dan membangun komunikasi yang baik dengan pihak sekolah.

Mengetahui
Guru Pamong

Sri Wahyuni Lubis, S.Si


NIP.198210282009032018

38
Dokumentasi Kegiatan

Observasi Kegiatan Praktikum Penyerahan mahasiswa oleh DPL

Observasi lingkungan sekolah (Literasi) Wawancara Manajemen sekolah

Observasi pelaksanaan pembelajaran Orientasi Lingkungan sekolah

39

Anda mungkin juga menyukai