Anda di halaman 1dari 1

Dalam visi saya sebagai guru adalah agar siswa tak hanya menjadi manusia yang berlimu melainkan

menjadikan mereka manusia yang bebas secara lahir dan batin dalam memahami ilmu pengetahuan
tetapi tetap pada norma dan adat istiadat yang ada. Saat ini kita berada di era globalisasi dimana akses
kita terhadap dunia luar begitu mudah. Hanya pada genggaman tangan saja, kita dapat mengetahui
berbagai informasi dari seluruh dunia. Hal ini bisa saja menjadi positif sekaligus negative. Karena jika kita
tidak membekali peserta didik dengan norma dan adat yang sesuai dengan bangsa kita, mereka tidak
dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Peserta didik di zaman ini disebut digital
native, artinya mereka sudah terbiasa dengan teknologi dan mumpuni dalam mempergunakan teknologi
dari genggaman mereka. Sehingga hal ini yang menjadi perhatian saya sebagai guru. Pengetahuan dari
luar sangat baik untuk menambah wawasan dan pengetahuan, namun jika tidak dibekali dengan norma
dan adat yang sesuai dengan bangsa Indonesia, mereka akan dapat mudah terpengaruh dan hal ini yang
ditakutkan akan membuat bangsa kita tidak memiliki cirri khas sebagai bangsa yang santun.

Guru yang dalam hal ini adalah ujung tombak pendidikan, diharapkan dapat mentransfer ilmu
pengetahuan yang berbasis pada norma dan adat kebangsaan dalam kurikulum yang diterapkan pada
peserta didiknya. Dengan hal itu, mereka akan dibekali tak hanya dengan ilmu pengetahuan, melainkan
norma dan adat kebangsaan secara terus menerus. Sehingga hal tersebut akan melekat pada diri
peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai