Anda di halaman 1dari 2

Assalamualaikum Wr. Wb.

Kaum muslimin rahimakumullah,
Nikmat Allah Swt. yang diberikan kepada kita sangatlah berlimpah.

Bahkan, terkadang tanpa kita pinta, Allah tetap menganugerahkan nikmat yang
sangat banyak.

Mulai dari nikmat sehat, nikmat pancaindera, nikmat akal, nikmat Islam, dan masih
banyak lagi.

Maka dari itu, tidak ada yang lebih patut untuk dilakukan selain bersyukur atas
limpahan rahman dan rahim-Nya.

Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an:

‫َو ِانْ َت ُع ُّد ْوا ِنعْ َم َة هّٰللا ِ اَل ُتحْ ص ُْو َها ۗاِنَّ هّٰللا َ َل َغفُ ْو ٌر رَّ ِح ْي ٌم‬
Wa in ta'uddụ ni'matallāhi lā tuḥṣụhā, innallāha lagafụrur raḥim

“Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya.
Sungguh, Allah benar-benar Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS. An Nahl: 18).
Kaum muslimin yang dirahmati Allah Swt.

Secara bahasa syukur adalah pujian kepada yang telah berbuat baik atas apa yang
dilakukan kepadanya.

Syukur merupakan kebalikan dari kufur.

Sementara menurut istilah, syukur adalah penggunaan seluruh nikmat Allah Swt.
oleh seorang hamba, baik dalam bentuk pendengaran, penglihatan, hati, maupun
yang lainnya, sesuai dengan tujuan penciptanya.

Rasul saw. adalah manusia yang pandai bersyukur


Suatu ketika, beliau pernah ditanya Bilal, “Apakah yang menyebabkan baginda
menangis, padahal Allah telah mengampuni dosa-dosa baginda, baik yang dahulu
maupun yang akan datang?”

Rasul menjawab, “Tidakkah engkau suka aku menjadi seorang hamba yang
bersyukur?”

Oleh karena itu, memang kita mesti siap dalam setiap kondisi ketika bersyukur
Umar bin al-Khaththab pernah berujar, “Kalaulah sabar dan syukur itu ibarat dua
ekor unta, maka aku tidak peduli unta mana yang aku kendarai.”

Itulah kultum singkat tentang bersyukur. Semoga bermanfaat.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai