Anda di halaman 1dari 1

Pengambilan Spesimen Darah Vena Pada Pasien

Solo – Pengambilan spesimen darah vena merupakan salah satu tindakan medis yang
dilakukan untuk mengambil spesimen darah melalui pembuluh darah vena yang bertujuan untuk
pemeriksaan laboratorium. Tindakan pengambilan spesimen darah vena dilakukan oleh Perawat dan
tenaga medis laboratorium dengan mempertimbangkan prinsip aseptik. Yang dimaksud dengan
prinsip Aseptik disini adalah prinsip yang menjaga kesterilan tindakan dari terkontaminasi kotoran
yang lain.

Pengambilan Darah Vena dilakukan untuk mendapatkan sampel darah yang cukup banyak
untuk pemeriksaan tindak lanjut kurang lebih volumenya ( > 500 mikroliter) yang digunakan untuk
pemeriksaan laboratorium lengkap. Selain itu tujuan untuk pemeriksaan laboratorium adalah untuk
menganalisa kandungan didalam seperti hemoglobin, Sel darah merah, trombosit, Leukosit, Sel
darah putih dan Kandungan didalam darah lainnya.

Untuk pengambilan vena dilakukan pada beberapa lokasi antara lain : Vena mediana cubiti,
Vena Basilica dan Vena Cepalika. Untuk pilihan pertama pemilihan adalah vena mediana cubiti
karena memiliki pembuluh darah besar, terfiksasi dengan baik, paling sedikit nyeri dan terkecil
kemungkinan memarnya. Sedangkan untuk pilihan kedua adalah vena Cefalika meskipun pembuluh
darah tersebut besar tetapi kurang terfiksasi dengan baik dan lebih sakit apabila ditusuk dibanding
vena mediana cubiti. Sedangkan pilihan yang terakhir adalah vena Basilika yang merupakan pilihan
ketiga dikarenakan selain mudah diraba tetapi kelemahannya adalah tidak terfiksasi dengan baik.
Untuk vena Basilika sendiri terletak didekat Arteri Brachialis dan saraf Mediana cubiti yang secara
tidak sengaja dapat tertusuk.

Adapun komplikasi yang bisa terjadi ketika pengambilan spesimen darah vena antara lain
Pingsan (Syncope), kegagalan memperoleh darah, Hematoma dan Ptekie. Sedangkan komplikasi
yang berbahaya lainnya adalah perdarahan yang berlebihan. Biasanya perdarahan akan berhenti
beberapa menit pada tempat pungsi vena. Pasien yang mendapat pengobatan antiokagulan dan
atau minum obat untuk arthritis dosis tinggi atau obat lain dapat mengalami perdarahan dalam
jangka waktu lama.Oleh karena itu setiap kali pungsi vena tempat bekas pungsi harus ditekan sampai
perdarahan berhenti.

Dosen Spesialis Medikal Bedah “Prima Trisna Aji” menyampaikan bahwa untuk tindakan
pengambilan spesimen darah vena diperlukan ketenangan dan kecermatan tenaga medis ketika
melakukan pengambilan darah vena. Dikarenakan pada pasien yang memiliki karakteristik Gemuk
dan memiliki pembuluh vena yang tipis akan mudah untuk pecah ketika dilakukan pengambilan
darah vena. *Red

Anda mungkin juga menyukai