Anda di halaman 1dari 5

NAMA : Lalu Riyadus Solihin

NPM : 229010495040

LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Masalah yang Hasil eksplorasi penyebab Analisis eksplorasi


No.
diidentifikasi masalah penyebab masalah
1 Siswa memiliki Sumber Kajian Literatur/artikel :  Siswa kurang
nilai yang rendah  Diyarko dan Waluyo (2016) berminat dengan
dalam hal literasi Kurangnya pembiasaan dari guru materi numerasi
numerasi untuk menyelesaikan masalah yang  Siswa
berkaitan dengan literasi numerasi menganggap soal
 Samlesh Chand,Kaylash Caudhary numerasi sulit
dkk, (2021)  Kemampuan
Cara guru mengajar pelajaran literasi numerasi
matematika tidak praktis dan menarik dasar siswa rendah
karena kurangnya pengetahuan tentang  Cara mengajar
pedagogik untuk mapel matematika guru tidak menarik
 Hermanis.com bagi siswa
Literasi adalah bukan hanya  Siswa tidak
kemampuan membaca,tetapi juga mengerti
kemampuan menganalisis bacaan dan penjelasan guru
memahami konsep dibalik tulisan itu.  Siswa tidak
Litersai numerasi adalah pengetahuan
terbiasa
kecakapan untuk :
menyelesaikan
o Menggunakan angka dan simbol
persoalan yang
yang terkait dengan matematika
membutuhkan
dasar untuk menyelesaikan
analisis
persoalan
 Guru kurang
o Menganalisis informasi yang
menekankan pada
ditampilkan dalam bentuk
pemahaman
grafik,bagan,tabel dan sebagainya
konsep
o Menggunakan interpretasi hasil
 Kemampuan
analisis tersebut untuk
pedagogik guru
memprediksi dan mengambil
keputusan kurang baik.

Wawancara Ketua jurusan (Syafi’i,


S.T)
 Sebagian siswa kurang berminat
dengan pelajaran yang berhubungan
dengan numerasi
Wawancara rekan guru ( M.
Nuzuluddin, M.Pd)
 Siswa tidak mengerti penjelasan guru
yang rumit
2 Motivasi belajar Sumber Kajian Literatur/artikel :  Siswa terbeban
siswa di rumah  Muhammad C. Moslem , Mumu dengan banyaknya
rendah. Komaro, Yayat (2019) pelajaran/tugas
Terdapat 2 faktor yang  Siswa tidak suka
mempengaruhi motivasi belajar cara mengajar guru
siswa faktor A yang terdiri atas: cita-  Siswa tidak suka
cita/aspirasi siswa, kondisi dengan mapel
ligkungan, unsur dinamis dalam tertentu
belajar dan pembelajaran dan faktor  Siswa lebih suka
B yang terdiri atas: kondisi siswa, menghabiskan
dan upaya guru dalam mengelola waktu dengan
kelas. dengan main game
 Chrysalis-school.com (2016) HP daripada
- Beban sekolah yang banyak. belajar
Banyaknya pelajaran akan  Belum adanya
menyebabkan turunnya minat budaya belajar di
belajar siswa rumah
- Cara mengajar guru yang  Mindset siswa
tidak disukai siswa bahwa belajar
- Kurang minat pada pelajaran hanya di sekolah
tertentu  Tidak ada
- Faktor
perhatian orang
lingkungan,keluarga ,teman,d
tua tentang
an sebagainya
pentingnya belajar
Wawancara ketua jurusan (Syafi’i, anak di rumah.
S.T)
 Mindset siswa tentang sekolah itu
hanya mencari ijazah saja,yang
penting masuk sekolah untuk absen
sudah cukup ,tak perlu belajar di
rumah.
Wawancara rekan guru ( M.
Nuzuluddin, M.Pd)
 Faktor lingkungan. kebiasaan belajar
di rumah belum terbentuk.
 Game HP,tiktok dan media sosial
lainnya lebih menarik minat siswa
daripada belajar.
3 Relasi guru Sumber Kajian Literatur/artikel :
dengan orangtua  Menurut Nur Ngazizah, dkk (2021)  Orang tua tidak
siswa terkait dalam penelitian "Peran Pendampingan memperhatikan
pembelajaran Orangtua Dalam Mendukung peserta didik karena
masih terbatas Perkembangan Belajar Anak" sibuk dengan
penyebab orangtua kurang terlibat pekerjaannya.
dalam pendidikan anak adalah:  Guru tidak membuat
1. Waktu orangtua tersita untuk grup jalinan
pekerjaan sehingga kurang komunikasi dengan
memperhatikan anak. orang tua peserta
2. Orangtua kurang memahami didik misalnya
penggunaan teknologi. melalui Whatt up.
3. Orangtua kurang memahami  Orang tua peserta
materi belajar anak. didik kurang
4. Orangtua merasa sekolah sudah memahami
dapat diandalkan untuk penggunaan
pendidikan anak tanpa teknologi.
keterlibatan mereka  Guru kurang
 Menurut Sri Hartini (2017) dalam pendekatan tentang
Pendidikan Karakter Disiplin, hasil perkembangan dan
penelitiannya adalah : terjadi siswa-siswi permasalahan
yang melanggar disiplin tata tertib peserta didik.
Madrasah, kenakalan, perilaku
menyimpang masih saja terjadi di
Madrasah, diantaranya :
1. Adanya kesibukan oran tua dalam
memenuhi kebutuhan hidup dengan
banyaknya pekerjaan yang cukup
melelahkan baik sebagai karyawan,
pekerja swata, PNS, maupun sebagai
pekerja harian, buruh terkadang
sangat menyita waktu yang begitu
berharga untuk keluarga. Sesibuk
apapun orang tua penting
menyisihkan waktu.
2. Selain itu permasalahan di Madrasah
begitu berkembang tidak hanya dari
kesalahan dari siswa saja, namun
guru-guru yang mengajarpun dirasa
kurang akan kepeduliannya, mereka
menjadi guru seharusnya tidak hanya
mengajar, namun juga harus
mendidik dan membimbing.

Hasil Wawancara Ketua jurusan


(Syafi’i ST)
Latar belakang pendidikan orangtua
orang tua yang rendah

Hasil Wawancara Rekan guru


(M.Nuzuluddin M.Pd)
Faktor kesibukan orang tua bekerja
4 Model Sumber Kajian Literatur/artikel:  Guru kurang
pembelajaran memahami model
inovatif sesuai Fransiska dan Quratul (2022) pembelajaran
dengan Kesulitan yang dialami guru terkait inovatif
karakteristik penerapan model-model pembelajaran  Kurangnya
materi dan siswa adalah : pelatihan guru
belum  Guru kesulitan dalam mengalokasikan terkait model
terimplementasi waktu dengan baik pada saat pembelajaran
dengan baik penggunaan model-model inovatif
pembelajaran  Guru tidak
 Guru kesulitan dalam menentukan terbiasa keluar
model yang tepat sesuai dengan dari zona nyaman
materi pembelajaran dalam mengajar
 Guru kesulitan
Farida Yusrina,Bain bain,Andy
menetukan model
Suryadi (2019)
yang tepat sesui
Hambatan yang dihadapi guru dalam
penerapan model pembelajaran inovatif karakteristik
adalah penguasaan materi dan materi dan siswa
pemahaman guru tentang model inovatif
yang masih terbatas
Wawancara Ketua jurusan (Syafi’i,
ST)

 Guru tidak sepenuhnya memahami


berbagai macam model pembelajaran

Wawancara rekan guru ( M.


Nuzuluddin, M.Pd)
 Kurangnya pelatihan tentang
macam-macam model pembelajaran

5 Siswa tidak mampu Sumber Kajian Literatur/artikel:  Konsep belajar


menganalisis dan siswa adalah
menyelesaikan soal Sofri Fikri A,Zaenuri,Adi Nurcahyo menghapal
HOTS (2020) bukan
Kurangnya kemampuan berfikir kritis memahami
disebabkan oleh beberapa faktor salah konsep.
satunya yaitu siswa cenderung menghafal  Rendahnya
materi dan rumus daripada memahami frekuensi guru
konsep sehingga siswa kesulitan dalam dalam
menyelesaikan permasalahan yang memberikan
membutuhkan analisis,manipulasi dan soal HOTS
strategi.
 Siswa belum
Mufid dan Wrahatnolo(2020) terbiasa
Kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa menyelesaikan
SMK berada di level rendah yakni soal analisis
dikarenakan berbagai faktor seperti: (1)  Kurangnya
siswa kurang siap dalam menghadapi kemauan guru
proses pembelajaran; (2) budaya literasi dalam
siswa; (3) faktor lingkungan; (4) proses memunculkan
pembelajaran; dan (5) kurikulum potensi siswa
melakukan pembatasan dimensi proses untuk berfikir
kognitif siswa. kritis
 siswa malas
Wawancara Ketua jurusan (Syafi’i, berfikir hal-hal
S.T) rumit
 kemampuan
 Siswa terbiasa menghafal literasi yang
daripada memahami konsep dan rendah
tidak terbiasa berfikir tingkat  kemampuan
tinggi numerasi yang
Wawancara rekan guru ( M. rendah
Nuzuluddin, M.Pd)
 Siswa malas berfikir hal-hal yang
rumit

6 Belum Sumber Kajian Literatur/artikel :  Rendahnya


optimalnya  Amalia Styaningrum, Mila kemampuan guru
pemanfaatan Chrisnawati P (2016) menggunakan
peralatan Kemampuan guru menggunakan teknologi
teknologi dalam teknologi tergolong rendah,  Guru malas
pembelajaran sebagian besar guru masih untuk menerapkan
menggunakan metode metode baru
konvensional yang mengandalkan  Minat guru
guru sebagai pusat informasi kurang dalam
dikarenakan guru malas untuk mempelajari
menerapkan metode baru dan teknologi baru
mempelajari teknologi yang  Guru kesulitan
dirasa perkembangan teknologi mengelola waktu
terlalu cepat dan rumit. Kendala
yang paling inti merupakan
hambatan dari diri guru sendiri
yaitu kemauan guru untuk
mempelajari teknologi dan
memotivasi diri sendiri untuk
mencoba dan belajar suatu
teknologi.
 Menurut Hafizah et al, 2022
menyatakan bahwa kendala yang
dialami guru dalam penggunaan
model pembelajaran yaitu:
- kesulitan memfasilitasi siswa,
- kesulitan mengelola waktu,
- siswa belum tentu memahami
materi pelajaran.

Wawancara Ketua jurusan (Syafi’i,


S.T)

 Guru sudah terbiasa


menggunakan cara mengajar
konvensional sengingga sulit
untuk keluar zona nyaman
dengan beralih menggunakan
peralatan teknologi.
Wawancara rekan guru ( M.
Nuzuluddin, M.Pd)
 Kurang minat untuk belajar
pengguanaan peralatan teknologi
dalam pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai