0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
40 tayangan5 halaman
1. Siswa memiliki nilai rendah dalam literasi numerasi karena kurang berminat dengan materi tersebut, menganggap soal sulit, dan cara mengajar guru kurang menarik.
2. Motivasi belajar siswa di rumah rendah karena terbeban tugas sekolah, tidak suka cara mengajar guru, dan lebih suka menghabiskan waktu dengan gadget.
3. Komunikasi antara guru dan orang tua kurang karena orang tua sibuk beker
1. Siswa memiliki nilai rendah dalam literasi numerasi karena kurang berminat dengan materi tersebut, menganggap soal sulit, dan cara mengajar guru kurang menarik.
2. Motivasi belajar siswa di rumah rendah karena terbeban tugas sekolah, tidak suka cara mengajar guru, dan lebih suka menghabiskan waktu dengan gadget.
3. Komunikasi antara guru dan orang tua kurang karena orang tua sibuk beker
1. Siswa memiliki nilai rendah dalam literasi numerasi karena kurang berminat dengan materi tersebut, menganggap soal sulit, dan cara mengajar guru kurang menarik.
2. Motivasi belajar siswa di rumah rendah karena terbeban tugas sekolah, tidak suka cara mengajar guru, dan lebih suka menghabiskan waktu dengan gadget.
3. Komunikasi antara guru dan orang tua kurang karena orang tua sibuk beker
Masalah yang Hasil eksplorasi penyebab Analisis eksplorasi
No. diidentifikasi masalah penyebab masalah 1 Siswa memiliki Sumber Kajian Literatur/artikel : Siswa kurang nilai yang rendah Diyarko dan Waluyo (2016) berminat dengan dalam hal literasi Kurangnya pembiasaan dari guru materi numerasi numerasi untuk menyelesaikan masalah yang Siswa berkaitan dengan literasi numerasi menganggap soal Samlesh Chand,Kaylash Caudhary numerasi sulit dkk, (2021) Kemampuan Cara guru mengajar pelajaran literasi numerasi matematika tidak praktis dan menarik dasar siswa rendah karena kurangnya pengetahuan tentang Cara mengajar pedagogik untuk mapel matematika guru tidak menarik Hermanis.com bagi siswa Literasi adalah bukan hanya Siswa tidak kemampuan membaca,tetapi juga mengerti kemampuan menganalisis bacaan dan penjelasan guru memahami konsep dibalik tulisan itu. Siswa tidak Litersai numerasi adalah pengetahuan terbiasa kecakapan untuk : menyelesaikan o Menggunakan angka dan simbol persoalan yang yang terkait dengan matematika membutuhkan dasar untuk menyelesaikan analisis persoalan Guru kurang o Menganalisis informasi yang menekankan pada ditampilkan dalam bentuk pemahaman grafik,bagan,tabel dan sebagainya konsep o Menggunakan interpretasi hasil Kemampuan analisis tersebut untuk pedagogik guru memprediksi dan mengambil keputusan kurang baik.
Wawancara Ketua jurusan (Syafi’i,
S.T) Sebagian siswa kurang berminat dengan pelajaran yang berhubungan dengan numerasi Wawancara rekan guru ( M. Nuzuluddin, M.Pd) Siswa tidak mengerti penjelasan guru yang rumit 2 Motivasi belajar Sumber Kajian Literatur/artikel : Siswa terbeban siswa di rumah Muhammad C. Moslem , Mumu dengan banyaknya rendah. Komaro, Yayat (2019) pelajaran/tugas Terdapat 2 faktor yang Siswa tidak suka mempengaruhi motivasi belajar cara mengajar guru siswa faktor A yang terdiri atas: cita- Siswa tidak suka cita/aspirasi siswa, kondisi dengan mapel ligkungan, unsur dinamis dalam tertentu belajar dan pembelajaran dan faktor Siswa lebih suka B yang terdiri atas: kondisi siswa, menghabiskan dan upaya guru dalam mengelola waktu dengan kelas. dengan main game Chrysalis-school.com (2016) HP daripada - Beban sekolah yang banyak. belajar Banyaknya pelajaran akan Belum adanya menyebabkan turunnya minat budaya belajar di belajar siswa rumah - Cara mengajar guru yang Mindset siswa tidak disukai siswa bahwa belajar - Kurang minat pada pelajaran hanya di sekolah tertentu Tidak ada - Faktor perhatian orang lingkungan,keluarga ,teman,d tua tentang an sebagainya pentingnya belajar Wawancara ketua jurusan (Syafi’i, anak di rumah. S.T) Mindset siswa tentang sekolah itu hanya mencari ijazah saja,yang penting masuk sekolah untuk absen sudah cukup ,tak perlu belajar di rumah. Wawancara rekan guru ( M. Nuzuluddin, M.Pd) Faktor lingkungan. kebiasaan belajar di rumah belum terbentuk. Game HP,tiktok dan media sosial lainnya lebih menarik minat siswa daripada belajar. 3 Relasi guru Sumber Kajian Literatur/artikel : dengan orangtua Menurut Nur Ngazizah, dkk (2021) Orang tua tidak siswa terkait dalam penelitian "Peran Pendampingan memperhatikan pembelajaran Orangtua Dalam Mendukung peserta didik karena masih terbatas Perkembangan Belajar Anak" sibuk dengan penyebab orangtua kurang terlibat pekerjaannya. dalam pendidikan anak adalah: Guru tidak membuat 1. Waktu orangtua tersita untuk grup jalinan pekerjaan sehingga kurang komunikasi dengan memperhatikan anak. orang tua peserta 2. Orangtua kurang memahami didik misalnya penggunaan teknologi. melalui Whatt up. 3. Orangtua kurang memahami Orang tua peserta materi belajar anak. didik kurang 4. Orangtua merasa sekolah sudah memahami dapat diandalkan untuk penggunaan pendidikan anak tanpa teknologi. keterlibatan mereka Guru kurang Menurut Sri Hartini (2017) dalam pendekatan tentang Pendidikan Karakter Disiplin, hasil perkembangan dan penelitiannya adalah : terjadi siswa-siswi permasalahan yang melanggar disiplin tata tertib peserta didik. Madrasah, kenakalan, perilaku menyimpang masih saja terjadi di Madrasah, diantaranya : 1. Adanya kesibukan oran tua dalam memenuhi kebutuhan hidup dengan banyaknya pekerjaan yang cukup melelahkan baik sebagai karyawan, pekerja swata, PNS, maupun sebagai pekerja harian, buruh terkadang sangat menyita waktu yang begitu berharga untuk keluarga. Sesibuk apapun orang tua penting menyisihkan waktu. 2. Selain itu permasalahan di Madrasah begitu berkembang tidak hanya dari kesalahan dari siswa saja, namun guru-guru yang mengajarpun dirasa kurang akan kepeduliannya, mereka menjadi guru seharusnya tidak hanya mengajar, namun juga harus mendidik dan membimbing.
Hasil Wawancara Ketua jurusan
(Syafi’i ST) Latar belakang pendidikan orangtua orang tua yang rendah
Hasil Wawancara Rekan guru
(M.Nuzuluddin M.Pd) Faktor kesibukan orang tua bekerja 4 Model Sumber Kajian Literatur/artikel: Guru kurang pembelajaran memahami model inovatif sesuai Fransiska dan Quratul (2022) pembelajaran dengan Kesulitan yang dialami guru terkait inovatif karakteristik penerapan model-model pembelajaran Kurangnya materi dan siswa adalah : pelatihan guru belum Guru kesulitan dalam mengalokasikan terkait model terimplementasi waktu dengan baik pada saat pembelajaran dengan baik penggunaan model-model inovatif pembelajaran Guru tidak Guru kesulitan dalam menentukan terbiasa keluar model yang tepat sesuai dengan dari zona nyaman materi pembelajaran dalam mengajar Guru kesulitan Farida Yusrina,Bain bain,Andy menetukan model Suryadi (2019) yang tepat sesui Hambatan yang dihadapi guru dalam penerapan model pembelajaran inovatif karakteristik adalah penguasaan materi dan materi dan siswa pemahaman guru tentang model inovatif yang masih terbatas Wawancara Ketua jurusan (Syafi’i, ST)
Guru tidak sepenuhnya memahami
berbagai macam model pembelajaran
Wawancara rekan guru ( M.
Nuzuluddin, M.Pd) Kurangnya pelatihan tentang macam-macam model pembelajaran
5 Siswa tidak mampu Sumber Kajian Literatur/artikel: Konsep belajar
menganalisis dan siswa adalah menyelesaikan soal Sofri Fikri A,Zaenuri,Adi Nurcahyo menghapal HOTS (2020) bukan Kurangnya kemampuan berfikir kritis memahami disebabkan oleh beberapa faktor salah konsep. satunya yaitu siswa cenderung menghafal Rendahnya materi dan rumus daripada memahami frekuensi guru konsep sehingga siswa kesulitan dalam dalam menyelesaikan permasalahan yang memberikan membutuhkan analisis,manipulasi dan soal HOTS strategi. Siswa belum Mufid dan Wrahatnolo(2020) terbiasa Kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa menyelesaikan SMK berada di level rendah yakni soal analisis dikarenakan berbagai faktor seperti: (1) Kurangnya siswa kurang siap dalam menghadapi kemauan guru proses pembelajaran; (2) budaya literasi dalam siswa; (3) faktor lingkungan; (4) proses memunculkan pembelajaran; dan (5) kurikulum potensi siswa melakukan pembatasan dimensi proses untuk berfikir kognitif siswa. kritis siswa malas Wawancara Ketua jurusan (Syafi’i, berfikir hal-hal S.T) rumit kemampuan Siswa terbiasa menghafal literasi yang daripada memahami konsep dan rendah tidak terbiasa berfikir tingkat kemampuan tinggi numerasi yang Wawancara rekan guru ( M. rendah Nuzuluddin, M.Pd) Siswa malas berfikir hal-hal yang rumit
6 Belum Sumber Kajian Literatur/artikel : Rendahnya
optimalnya Amalia Styaningrum, Mila kemampuan guru pemanfaatan Chrisnawati P (2016) menggunakan peralatan Kemampuan guru menggunakan teknologi teknologi dalam teknologi tergolong rendah, Guru malas pembelajaran sebagian besar guru masih untuk menerapkan menggunakan metode metode baru konvensional yang mengandalkan Minat guru guru sebagai pusat informasi kurang dalam dikarenakan guru malas untuk mempelajari menerapkan metode baru dan teknologi baru mempelajari teknologi yang Guru kesulitan dirasa perkembangan teknologi mengelola waktu terlalu cepat dan rumit. Kendala yang paling inti merupakan hambatan dari diri guru sendiri yaitu kemauan guru untuk mempelajari teknologi dan memotivasi diri sendiri untuk mencoba dan belajar suatu teknologi. Menurut Hafizah et al, 2022 menyatakan bahwa kendala yang dialami guru dalam penggunaan model pembelajaran yaitu: - kesulitan memfasilitasi siswa, - kesulitan mengelola waktu, - siswa belum tentu memahami materi pelajaran.
Wawancara Ketua jurusan (Syafi’i,
S.T)
Guru sudah terbiasa
menggunakan cara mengajar konvensional sengingga sulit untuk keluar zona nyaman dengan beralih menggunakan peralatan teknologi. Wawancara rekan guru ( M. Nuzuluddin, M.Pd) Kurang minat untuk belajar pengguanaan peralatan teknologi dalam pembelajaran