Anda di halaman 1dari 34

BAB IV

PENYAJIAN DAN HASIL ANALISIS DATA

A. Gambaran Objek Penelitian

Madrasah Tsasanawiya (Mts) Sa Najmul Ulum Al-Mursyidiyah

berada di wilayah Madura Dusun Gersik Desa Tlokoh Kecamatan

Kokop Kabupaten Bangkalan. Di kelurahan terdapat banyak Sekolah

Swasta yang mengelolah pendidikan formal dari tingkat RA/TK, SD/MI,

SMP/MTs, SMA/MA bahkan sampai dengan Perguruan Tinggi (ma’had

Ali.) Tetapi selama ini mutu pendidikan tersebut masih kalah bersaing

dengan sekolah-sekolah lain.

Madrasah Tsasanawiya (Mts) Sa Najmul Ulum Al-Mursyidiyah

Berdiri sejak tahun 2009 sampai saat ini masih tetap eksis dan dapat

melaksanakan Kegiatan Belajar mengajar walaupun dalam serba

keterbatasan.

Madrasah Tasanawiya (Mts) Sa Najmul Ulum Al-Mursyidiyah

mempunyai potensi yang besar dan dapat dikembangkan lebih maju lagi,

diantaranya karena :

1. Gedung Madrasah Tasanawiya (Mts) Sa Najmul Ulum Al-

Mursyidiyah sudah direnovasi sehingga Ruang kelas Belajarnya

standar dan nyaman untuk belajar.

2. Sumber Daya Manusia ( SDM ) atau Guru sebagian besar sudah

Strata Satu (S.1) dan sudah Pegawai Negeri Sipil ( PNS ).

3. Lokasi yang strategis

35
36

4. Lokasi lahan yang luas.

Dengan segenap aktivitas akademik Madrasah Tasanawiya

(Mts) Sa Najmul Ulum Al-Mursyidiyah akan selalu berusaha

semaksimal mungkin untuk meningkatkan mutu pendidikan, agar

lulusan dari Madrasah Tasanawiya (Mts) Sa Najmul Ulum Al-

Mursyidiyah dapat bersaing dengan lulusan dari sekolah lain.

Visi dan misi


Visi
“Terwujudnya Generasi Muslim Yang Cerdas Dan Berahlak Mulia”

Indikator-indikator dari visi tersebut adalah sebagai berikut

1. Terwujudnya yang mampu bersaing dengan lulusan yang sederajat

untuk diterima di jenjang pendidikan yang lebih tinggi

2. Terwujudnya lulusan yang ber fikir aktif. kareatif. dan

keterampilanmemecahkan masalah

3. Terwujudnya lulusan bisa menjadi teladan bagi teman dan

masyarakat

4. Terwujudnya lulusan mampu mengembangkan dan mengaplikasikan

teknologi pada jalur yang benar

5. Terwujudnya lulusan yang mampu mengamalkan ajaran agama islam

secara benar dan konsekuen

6. Terwujudnya lulusan yang memiliki rasa cinta tanah air dan

semangat nasionalisme
37

Misi
1. Melaksanakan kegiatan pembelajaran dan bimbingan secara eefektif

sehingga siswa berkembang secara oftimal sesuai dengan potensi

yang dimiliki

2. Menyelenggarakan pembelajaran untuk menumbuh kembangan

kemampuan berfikir aktif, kareatif dan aktif dalam memecahkan

masalah

3. Menumpuh kembangan perilaku terpuji dan peraktik nyata sehingga

siswa dapat menjadi taladan bagi teman dan masyarakat

4. Menumpuh kembangan dan mengaplikasikan teknologi pada jalur

yang benar

5. menumpuh kembangkan lingkungan dan perilaku religus sehingga

siswa dat mengamalkan dan menghayati ajaran agama islam secara

nyata dan konsekuen

6. bersama masyarakatmengadakan berbagai kegiatan dalam rangka

peringatan hari besar nasional sebagai wujut kecintaan madrasah

terhadap bangsa dan negara.

STRUKTUR ORGANISASI

Untuk struktur organisasi Madrasah Tasanawiya (Mts) Sa Najmul

Ulum Al-Mursyidiyah Dusun Gersik Desa Tlokoh Kecamatan Kokop

Kabupaten Bangkalan.

berdasarkan data yang diperoleh penulis dari bagian administrasi yaitu


sebagai berikut:
38

STRUKTUR ORGANISASI

MADRASAH TSANAWIYAH (MTs) SA NAJMUL ULUM

MURSYIDIYAH

TAHUN PELAJARA 2022/202

KEPALA KOMIT KEPALA MADRASAH

KORDINATOR TU

UR. KURIKULU UR. KESISWAAN

UR. HUMAS UR, SARANA DAN PARA SARANA

KOORD. PERPUS KOORD. LABORAT

GURU

WALI KELAS BP/BK

MATA PELAJARAN PEMBINA

SISWA

Tabel 4,2

SUSUSNAN STRUKTUR ORGANISASI KOMITE/ DEWAN MADRASAH

TSANAWIYAH (MTs) SA NAJMUL ULUM AL-MURSYIDIYAH 01


39

Bapak. ABD KADIR KEPALA KOMITE I

Bapak.KHOLIS KEPALA KOMITE II

BapakSAMSUDIN.MSPd.I KEPALA SEKOLAH. I

Bapak. ALI. SOFROWI S.Pd.I KEPALA SEKOLAH II

BapakMOH DA’I SPd.I KORDINATOR TU. I

BapakSAMUJI SPd KORDINATOR TU II

Bapak. AHMADI S.Pd UR. KURIKULUM, I

BapakHASAN AS’ARI UR. KURIKULUM II

Bapak.ACH NASIR SPd UR KESISWAAN. II

Bapak. HANAFI SPd UR KESISWAAN. II

Bapak. ABD QOSIM HUMAS. I

BapakFATHUR ROZI HUMAS. II

Bapak. ACH RAHMAN SPd SARANA DAN PARA SARANA. I

BapakABD ROHIM. SPd SARANA DAN PARA SARANA. II

Bapak. ADB ROFIQ SPd KOOR PERPUS TAKAAN,I

Bapak. ABD ROHMAN SPd KOOR PERPUS TAKAAN,II

Bapak. RIDHA’I SPd PEMBINA. I

Bapak. MOH SYAFI’I SPd PEMBINA. II

Bapak. SYANSUL HADI SPd MATA PELAJARAN. I

Bapak. RIDHALLAH S.Pd MATA PELAJARAN. II

Bapak. MOH. SUDI SPd WALI KLES VII

Bapak. MUHAMMAD S.Pd WALI KELAS VIII

Bapak. ABD ROKIB. S.Pd WALI KLES IX

Bapak. MUAALI ZAIN KETUA OSIS.I

Bapak. FAWAL KETUA OSIS.II


40

B. Paparan Data Dan Temuan Penelitian

1. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Fiqih Melalui Penarapan Metode

Demontrasi

Metode pengajaran demonstrasi memiliki kedudukan yang cukup

strategis dalam mendukung keberhasilan pengajaran Pendidikan

Agama Islam di Kelas VIII Madrasah Tsanawiyah (Mts) Sa

Najmul Ulum Al-Mursyidiyah Gersik. Tlokoh Kecamatan Kokop

Kabupaten Bangkalan. Itulah sebabnya parah ahli pendidikan

sepakat, bahwa seorang guru yang ditugaskan mengajar disekolah,

haruslah guru yang profesional, yaitu guru yang antara lain

ditandai oleh penguasaan yang baik terhadap metode

pembelajaran. Dengan menggunakan metode demonstrasi, mata

pelajaran dapat disampaikan secara efesian dan efektif sehingga

kegiatan pembelajaran dapat terlaksana dengan baik dan tepat.

Salah satu indikator untuk mengetahui apakah metode

pembelajaran berjalan dengan efektif atau tidak efektif dapat

dilihat dari pengaruh pendidikan terhadap siswa, metode

pembelajaran Agama Islam dapat dikatakan efektif apabila

pendidikan Agama Islam itu sendiri berpengaruh terhadap tingkat

pemahaman peserta didik. Dengan hasil penelitian dilapangan

menunjukkan bahwa proses pelaksanaan kegiatan pembelajaran

dengan menggunakan metode demonstrasi telah berjalan efektif


41

hal ini dapat dilihat pada keaktifan peserta didik mengikuti

kegiatan pembelajaran. Metode demonstrasi merupakan salah satu

metode yang sering digunakan guru dalam pembelajaran di Kelas

VIII Madrasah Tsanawiyah (Mts) Sa Najmul Ulum Al-

Mursyidiyah Gersik. Tlokoh Kecamatan Kokop Kabupaten

Bangkalan.

Sementara hasil wawancara dengan kepala sekolah tentang

efektivitas penggunaan metode demonstrasi mengungkapkan

bahwa:

Dengan menggunaka metode demonstrasi sebagai bahan

strategi pembelajaran, bagi guru berkualifikasi sesuai dengan

profesi dan bidangnya. Maka penggunaan metode demonstrasi

ternyata efektif digunakan dalam proses pembelajaran Pendidikan

Agama Islam di Kelas VIII Madrasah Tsanawiyah (Mts) Sa

Najmul Ulum Al-Mursyidiyah Gersik. Tlokoh Kecamatan Kokop

Kabupaten Bangkalan., karena metode demonstrasi memegang

peranan penting dalam mendukung kegiatan belajar mengajar,

karena penggunaan metode tersebut yang dianggap tepat dan

efektif untuk mencapai sasaran. Karena guru memandang bahwa

metode demonstrasi dapat memecahkan dan merangsang peserta

didik tekun dan serius mengikuti pembelajaran.

Demikian pula hasil wawancara oleh Abd Kadir, S.Pd.I guru


Agama mengatakan bahwa:
42

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam adalah materi


pembelajaran yang harus diamalkan, sehingga materi-materi
yang diajarkan harus betul-betul siswa mengetahui baik dari
segi ilmu pengetahuan dan tidak kalah pentingnya cara
mengamalkanya. Menurut saya selaku guru agama, sangat
tepat pembelajaran Agama Islam diajarkan dengan
melakukan metode demonstrasi terutama jika hal yang di
bahas itu berkenaan dengan hal yang dipelajari.31

Hal yang senada juga di ungkapkan oleh Muhammad Jamali,

S.Pd.I dalam wawancara ia menjelaskan bahwa:

Beberapa metode pembelajaran yang sering saya


gunakan dalam proses belajar diantaranya metode ceramah,
metode tanya jawab, memberikan tugas, diskusi dan metode
demonstrasi, namum dalam hal ini yang sering saya gunakan
dalam mengajar adalah metode demonstrasi karena siswa lebih
mudah dan lebih cepat paham apa yang telah diajarkan dan
terbukti.32

Dengan demikian berdasarkan wawancara yang

dilakukan maka ditemukan hasil bahwa pelaksanaan

pembelajaran dengan metode demonstrasi dalam kegiatan

pembelajaran Pendidikan Agama Islam berjalan dengan baik dan

efektif. Salah satu metode yang sering digunakan dalam kegiatan

,Wawancara, Abd Kadir.S.Pd.I, 10, Agustu,2020


31

32
Wawancara, Muhammad. Jamali. S.Dd.I, 11, Agustus 2022
43

pembelajaran adalah metode demonstrasi cukup efektif digunakan

pada pokok pembelajaran dengan kejelasan untuk dapat

meningkatkan minat belajar siswa di Kelas VIII Madrasah

Tsanawiyah (Mts) Sa Najmul Ulum Al-Mursyidiyah Gersik.

Tlokoh Kecamatan Kokop Kabupaten Bangkalan.

Penggunaan metode demonstrasi dalam pembelajaran

Pendidikan Agama Islam terhadap pandangan siswa terhadap

penggunaan metode pembelajaran dalam pelajaran PAI

menjadi pilihan mayoritas siswa pemberian tugas. Dari

sekian banyak metode pembelajaran yang digunakan dalam

setiap kegiatan pembelajaran peserta didik merupakan

pilihan yang disenangi sehingga metode demosntrasi tepat

untuk diterapkan pada pembelajaran Pendidikan Agama

Islam Kelas VIII Madrasah Tsanawiyah (Mts) Sa Najmul

Ulum Al-Mursyidiyah Gersik. Tlokoh Kecamatan Kokop

Kabupaten Bangkalan.

Pernyataan peserta didik tersebut diatas, relavan

dengan peryataan Moh Da’I S.Pd dalam wawancara ia

menjelaskan bahwa:

Seperti yang saya ungkapkan sebelumnya bahwa


menggunakan metode demonstrasi, peserta didik
lebih mudah dan lebih cepat memahami apa yang
telah diajarkan dan terbukti setelah evaluasi dengan
cara diberikan tugas berbentuk soal, tulisan dan
praktek, mereka dapat mengerjakan dengan baik dan
sesuai dengan apa yang diharapkan. Hal ini
44

menggambarkan bahwa dengan menggunakan


metode demonstrasi dapat meningkatkan mutu
pembelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah.33

Efektifitas metode demonstrasi dalam Peningkatan

minat belajar siswa di Kelas VIII Madrasah Tsanawiyah

(Mts) Sa Najmul Ulum Al-Mursyidiyah Gersik. Tlokoh

Kecamatan Kokop Kabupaten Bangkalan.telah membantu

anak didik belajar lebih baik. Dari hasil wawancara tidak

terstruktur yang berkaitan dengan efektifitas metode

demonstrasi telah membantu peserta didik belajar dengan

baik, hal ini juga sesuai peryataan responden dengan

tanggapan sangat baik dan baik. Penggunaan metode

demonstrasi tersebut selain harus mempertimbangkan tujuan

yang ingin dicapai, juga harus memperhatikan bahwa

pelajaran yang akan diberikan. Sementara itu wawancara

dengan kepala sekolah, tentang efektivitas metode

demonstrasi dalam meningkatkan Pendidikan Agama Islam

di Kelas VIII Madrasah Tsanawiyah (Mts) Sa Najmul Ulum

Al-Mursyidiyah Gersik. Tlokoh Kecamatan Kokop

Kabupaten Bangkalan.dengan minat belajar siswa

mengatakan bahwa:

Strategi pembelajaran dengan menggunakan metode


demonstrasi adalah salah satu metode yang baik dan
efektif digunakan dalam proses pembelajaran
Pendidikan Agama Islam dan meningkatkan minat

, Wawancara, Moh Da’I. SPd, 12, Agustu 2022


33
45

belajar siswa di Kelas VIII Madrasah Tsanawiyah


(Mts) Sa Najmul Ulum Al-Mursyidiyah Gersik.
Tlokoh Kecamatan Kokop Kabupaten Bangkalan. ini.
Karena metode demonstrasi dapat meningkatkan
minat belajar siswa hal ini terlihat jelas saat guru PAI
dalam kegiatan pembelajaran siswa sangat serius dan
efektif mengikuti kegiatan pembelajaran setelah guru
terbukti ketika saya adakan superpisi kelas

Hal yang sama dikatakan oleh wali kelas Kelas VIII

Madrasah Tsanawiyah (Mts) Sa Najmul Ulum Al-Mursyidiyah

Gersik. Tlokoh Kecamatan Kokop Kabupaten Bangkalan. dalam

wawancara ia menjelaskan bahwa:

Berbicara tentang efektifitas metode demonstrasi kaitanya dengan

minat belajar siswa, menurut pengalaman dan pengamatan saya selama

menjadi wali kelas Kelas VIII Madrasah Tsanawiyah (Mts) Sa Najmul

Ulum Al-Mursyidiyah Gersik. Tlokoh Kecamatan Kokop Kabupaten

Bangkalan. ini. Metode demonstrasi sangat efektif digunakan dalam

proses pembelajaran dengan penggunaan metode demonstrasi ini

perhatian siswa terfokus pada materi yang diajarkan.

Dari hasil Pengamatan partisipasi yang penulis lakukan,

dengan cara terlibat langsung ke dalam objek penelitian dan

mengambil peran sebagai peserta didik dan menguji hasil

pembelajaran dengan metode demonstrasi yang telah dilakukan

oleh guru dan siswa, diperolah data bahwa pembelajaran

Pendidikan Agama Islam dengan menggunakan metode

demonstrasi berlangsung efektif, karena dengan waktu relatif


46

singkat 2 jam pembelajaran, anak yang pada awalanya susah

melakukan gerakan-gerakan sholat yang benar, berwudhu sesuai

dengan hukum dan urutanya, mulai melakukan dengan benar dan

juga semakin baik. Setelah peneliti mencoba mangadakan tes

secara acak, hasilnya teryata siswa hampir semuanya dapat

mempraktekkan dengan cara baik dan benar.

Dari paparan diatas ditemukan hasil bahwa pembelajaran

Pendidikan Agama Islam di kelas Kelas VIII Madrasah

Tsanawiyah (Mts) Sa Najmul Ulum Al-Mursyidiyah Gersik.

Tlokoh Kecamatan Kokop Kabupaten Bangkalan.dengan

menggunakan metode demonstrsi cukup efektif dalam

meningkatkan mutu pembelajaran peserta didik. Hasil wawancara

yang berkaitan dengan metode demonstrasi dapat membantu

peserta didik memahami pelajaran lebih cepat. Hal ini dapat

terlihat pada efektifitas metode demonstrasi mempercepat siswa

dalam memahami pelajaran berdasarkan kategori jawaban

responden yang memilih jawaban sangat baik berada pada urutan

teratas kemudian disusul dengan jawaban baik, kurang baik dan

tidak baik.

Berdasarkan hasil wawancara di atas yang peneliti dapatkan

simpulkan bahwa efektivitas metode demonstrasi dapat membantu

para siswa kelas VIII MTs memahami pelajaran lebih cepat

dengan demikian juga tanggapan responden pada umumnya


47

mengatakan sangat baik, dalam metode demonstrasi hendaknya

tidak hanya terfokus pada aktivitas guru melainkan juga pada

aktivitas siswa sesaui dengan paradigma pendidikan yang

memperdayakan, maka sebaiknya metode pengajaran demonstrasi

tersebut sebaiknya dapat mendorong timbulnya motivasi,

kreativits siswa untuk berinovasi, berimajinasi, berinspirasi dan

berpasrtisipasi. Dengan cara tersebut siswa tidak hanya menguasi

akan tetapi memahami materi yang di ajarkan.

Efektivitas metode demonstrasi telah membantu para siswa

kelas VIII meningkatkan prestasi belajar lebih baik. Sebagaimana

hasil observasi dan wawancara langsung dengan Guru yang

mengajar Kelas VIII Madrasah Tsanawiyah (Mts) Sa Najmul

Ulum Al-Mursyidiyah Gersik. Tlokoh Kecamatan Kokop

Kabupaten Bangkalan.bahwa:

Dengan menggunakan Metode demonstrasi pada


kegiatan pembelajaran Pendidikan Agama Islam, sekalipun
materi yang diajarkan masuk dalam kategori berat, susah
dan butu pemahaman dan pendalaman dalam memberikan
pelajaran kepada siswa tetapi setelah kegiatan pembelajaran
dengan menggunakan metode demonstrasi yang telah
dijelaskan. Siswa langsung mengikuti apa yang telah
diajarkan. Setelah itu saya memanggil siswa yang dianggap
lebih paham tentang pelajaran tersebut untuk memperagakan
apa yang menjadi tema pelajaran pada saat ini. Teryata hal
ini cukup efektif dan mambantu siswa dalam memahami
materi yang diajarkan.

Sejalan dengan pernyataan diatas, dalam wawancara


48

dengan Kholis S.Pd. (wali kelas) mengemukakan tentang

efektivitas metode demonstrasi dalam meningkatkan prestasi

peserta didik pada pelaksanaan pembelajaran PAI di kelas

Kelas VIII Madrasah Tsanawiyah (Mts) Sa Najmul Ulum

Al-Mursyidiyah Gersik. Tlokoh Kecamatan Kokop

Kabupaten Bangkalan.adalah sebagai berikut:

Prestasi siswa Kelas VIII Madrasah Tsanawiyah (Mts) Sa Najmul

Ulum Al-Mursyidiyah Gersik. Tlokoh Kecamatan Kokop Kabupaten

Bangkalan. cukup membanggakan dalam meningkatkan minat belajar

Pendidikan Agama Islam, semua siswa dikelas ini minat belajarnya

jauh lebih baik selama menggunakan metode demonstrasi dalam

proses belajar.

Hal ini senada dengan hasil wawancara yang peneliti

lakukan dengan beberapa siswa kelas Kelas VIII Madrasah

Tsanawiyah (Mts) Sa Najmul Ulum Al-Mursyidiyah Gersik.

Tlokoh Kecamatan Kokop Kabupaten Bangkalan. dengan

kapasitas siswa di dalam kelas tentang Pemahaman siswa terhadap

materi demostrasi di kelas. Adapun yang menjawab jelas berada

pada urutasn teratas yang merupakan pilihan siswa yang daya

tangkapnya berada dibawah, siswa yang memilih jawaban pertama

dan kedua sama-sama memperoleh pemahaman namun yang

dirasakan siswa pertama lebih jelas dibandingkan siswa yang

memilih jawaban yang kedua dan siswa yang menjawab biasa saja
49

dan tidak seorang pun yang memilih jawaban tidak jelas dalam

pelajaran PAI yang di demonstrasikan.

Pemahaman siswa terhadap materi pelajaran dengan

penggunaan metode demonstrasi, tergambar dengan jelas

sebagaimana hasil dari wawancara tersebut diatas, bahwa metode

demonstrasi yang digunakan guru PAI dalam meningkatkan minat

belajar pada materi yang sulit siswa dengan konsentrasi penuh

mengikuti apa yang diperagakan oleh guru, pada akhirnya peserta

didik dapat memahami yang diajarkan dengan baik dan sistimatis.

Hasil wawancara penelitian di atas dapat dipersepsikan

bahwa, metode demonstrasi yang digunakan dalam kegiatan

pembelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas Kelas VIII

Madrasah Tsanawiyah (Mts) Sa Najmul Ulum Al-Mursyidiyah

Gersik. Tlokoh Kecamatan Kokop Kabupaten Bangkalan. telah

memberikan semangat atau minat belajar siswa sangat baik karena

metode ini siswa mudah memahami dan menerima materi yang

disampaikan oleh guru.

Kegiatan pembelajaran akan menjadi menarik jika metode

pembelajaran yang digunakan guru tepat sesuai dengan materi yang

diajarkan sehingga kegiatan dan minta belajar siswa tercipta dengan

komunikasi yang baik antara guru dengan siswa. Oleh karena itu, pada

pembahasan sebelumnya telah disebutkan bagaimana gambaran

tentang pelaksanaan penerapan metode demonstrasi yang digunakan


50

oleh guru dari beberapa metode yang digunakan ternyata efektif serta

dapat dipahami dengan baik oleh siswa kelas Kelas VIII Madrasah

Tsanawiyah (Mts) Sa Najmul Ulum Al-Mursyidiyah Gersik. Tlokoh

Kecamatan Kokop Kabupaten Bangkalan. dan ternyata metode

demonstrasi yang lebih berhasil dalam meningkatkat minat dan

pemahaman bagi siswa, sebab para siswa melihat langsung bagaimana

cara pelaksanaan aplikasi terhadap materi yang diajarkan apalagi

ketika metode demonstrasi di padukan dengan ceramah dimana inti

metode ceramah adalah memberikan penjelasan secara verbal tentang

maksud materi yang dimaksud maka metode demonstrasi terasa sangat

baik bagi siswa kelas Kelas VIII Madrasah Tsanawiyah (Mts) Sa

Najmul Ulum Al-Mursyidiyah Gersik. Tlokoh Kecamatan Kokop

Kabupaten Bangkalan..

2. Faktor Pendukung dan Penggunaan Metode Demonstrasi dalam

PembinaanKemampuan pembelajaran Di Madrasah Tsanawiyah (Mts) SA

Najmul Ulum Al-Mursyidiyah

Berdasarkan praktik pelaksanaan kegiatan pembelajaran


menggunakan metode demonstrasi, maka tidak jarang pula temui faktor
penghambat dan juga pendukung. Faktor pendukung dan penghambat
dalam pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi Di
Madrasah Tsanawiyah (Mts) SA Najmul Ulum Al-Mursyidiyah, tidak
lepas dari waktu, materi, sarana dan prasarana, siswa dan dalam
pembelajaran Di Madrasah Tsanawiyah (Mts) SA Najmul Ulum Al-
Mursyidiyah, faktor pendukungnya adalah sebagai berikut:
1) Faktor Internal
51

Setiap metode pembelajaran baik itu tradisional maupun modern pastilah

ada faktor-faktor yang mempengaruhi baik itu faktor pendukung dan

faktor penghambat, Di Madrasah Tsanawiyah (Mts) SA Najmul Ulum Al-

Mursyidiyah, juga ada beberapa faktor-faktor pendukung dalam

melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi.

Faktor pendukung dan penghambat dalam pembelajaran fiqih

dengan menggunakan metode demonstrasi Di Madrasah Tsanawiyah

(Mts) SA Najmul Ulum Al-Mursyidiyah, faktor internal ini meliputi:

a) Keinginan santri untuk belajar ilmu fiqih, jika keinginan belajar

ilmu fiqih siswa kuat maka proses pembelajaran pun berjalan efektif

b) Kesungguhan siswa, jika seorang siswa sungguh-sungguh maka

pembelajaran fiqih pun tidak akan mersa terbebani.

c) Keadaan fisik siswa, jika keadaan fisik siswa baik maka

pelaksanaan pembelajaran pun akan efektif.

d) Kesungguhan pengajar, jika pengajarnya bersungguh-sungguh

membimbing dan mengarahkan siswa, kemudian pengajar

melakukan persiapan, maka pembelajaran pun berlangsung

efektif.

e) Keadaan fisik pengajar, keadaan fisik seorang pengajar juga sangat

mempengaruhi jalannya pembelajaran, jika fisik dari pengajar sedang

tidak ada masalah maka proses pelaksanaan pembelajaran pun

berjalan efektif.

f) Kompetensi pengajar, kompetensi seorang pengajar sangatlah


52

mempengaruhi efektifnya dan baiknya pelaksanaan pembelajaran,

jika pengajar berkompeten maka pembelajaran pun berlangsung

dengan sangat baik.

Kalau faktor pendukung sendiri mayoritas siswa disinikan

mukim dan kebanyakan tidak kuliyah, jadi dalam pengendalianya

lebih mudah dari pada siswa yang tidak mukim dan tidak kuliyah,

kemudian siswa disini sudah dewasa jadi tingkat kesadaran sudah

tertanam dalam dirinya masing-masing.

Tidak lepas dari waktu, materi, sarana dan prasarana, siswa

dan dalam pembelajaran fiqih. Faktor ini timbul dari dalam

pribadi diri sendiri, baik dari pengajarnya maupun dari siswanya,

seperti dikatakan oleh Abd Kadir yaitu

Kalau dalam metode demonstrasi sebenarnya yang lebih


berperan yaitu siswanya sendiri itu kan apa yang menjadikan
demonstrasi yang lebih efektif dari sisawanya sendiri kalau
siswanya belajarnya sungguh-sungguh, benar-benar
materinya dihafalkan dan dipahami nanti kalau udah selesai
tidak mudah lupa, lebih efektif dari pada pandangan, kalau
pandangan Cuma mendengarkan, menulis, terkadang malah
sama temennya
gonjekan, (bercanda)34

Sedangkan penjelasan Kholis juga berpendapat:

Faktor pendukung dalam metode demonstrasi itu ada


penyimak dan ada yang disimak, yang disimak berarti
siswanya, faktor penyuksesnya yaitu dari siswa harus
menguasai materi yang akan dibacakan kepada penyimak itu
dari fiqihnya maupun dari isi bam dari pelajaran fiqihnya,
kemudian dari penyimaknya juga suksesnya harus
menguasai terlebih dahulu pelajaran yang akan di simak
kemudian juga sudah mengerti atau sudah paham dengan
yang diterangkan.
34
Ibid., 18
53

Faktor internal lainnya yaitu kompetensi seorang35

pengajar jika pengajar berkompeten maka pelaksanaan

pembelajaran fiqih dengan menggunakan metode demonstrasi

berlangsung secara efektif, seperti yang dikatakan oleh

Samsudin,M. S.Pd.I:36

“Ya kalau persiapan untuk penyimak persiapan tidak ada,


karena penyimak sendiri sudah bisa, karena sudah pernah
mempelajari fiqih yang sudah diujikan, jadikan masih ingat, jadi
tidak usah ada persiapan lagi.

Berdasarkan uraian di atas dapat dijelaskan bahwaa faktor

pendukung internal adalah siswa disini sudah dewasa jadi

tingkat kesadaran sudah tertanam dalam dirinya masing-

masing siswa belajarnya sungguh-sungguh, benar-benar

materinya dihafalkan dan dipahami, siswa harus menguasai

materi yang akan dibacakan kepada penyimak itu dari fiqih

maupun dari babnya , kemudian dari penyimaknya juga

suksesnya harus menguasai terlebih dahulu pelajaran yang

akan disimak kemudian, pelaksanaan pembelajaran fiqih

dengan menggunakan metode demonstrasi berlangsung

secara efektif.

2) Faktor Eksternal

Selain faktor internal yang mendukung jalannya

pembelajaran fiqih dengan menggunakan metode

, Wawancara, Kholis, 13, Agustu 2022


35

36
Wawancara, Samsudin.M. SPd.I 114, Agustu 2022
54

demonstrasi, ada juga faktor eksternal. Selain faktor internal

faktor eksternal juga mempengaruhi jalannya pelaksanaan

pembelajaran, sebagaimana pendapat Ali Sofrowi, faktor

eksternal meliputi:

a) Kordinator TU sekoalah jugs berpendapat, figur seorang

di Madrasah Tsanawiyah (Mts) SA Najmul Ulum Al-

Mursyidiyah, ini berpengaruh, karena Kordinator terjun

langsung memantau jalannya pembelajaran.

b) Lingkungan, lingkungan Madrasah Tsanawiyah (Mts) SA

Najmul Ulum Al-Mursyidiyah, jauh dari jalan raya, sehingga

terhindar dari kebisingan suara mator yang lewat, hal ini

menjadikan lingkungan pondok pesantren mempengaruhi

efektifnya pembelajaran

c) Teman, teman adalah salah satu faktor yang bisa

mempengaruhi keinginan siswa untuk bisa lebih bisa giat

belajar, dan apabila siswa belum tahu tentang materi yang

tidak bisa menanyakan kepada teman satu kelompoknya

d) Waktu, waktu pelaksanaan pembelajaran fiqih dengan

menggunakan metode demonstrasi di Madrasah Tsanawiyah

(Mts) SA Najmul Ulum Al-Mursyidiyah, merupakan salah

satu faktor yang mempengaruhi, karena pelaksanaannya

dilakukan setelah duha, sehingga para siswa masih

mempunyai jeda waktu untuk bisa beristirahat dan belejar


55

setelah kegiatan pondok.

Faktor eksternal yaitu faktor yang timbul dari luar pribadi

seseorang, seperti yang dikatakan oleh Samuji:37

Pertama sangat mendukung sekali yaitu faktor Guru,


walaupun beliau sangat sibuk sekali beliau selalu hadir dalam
majlis demonstrasi, itu faktor yang sangat mendukung sekali
bagi para
siswa tinggal siswanya saja ingin belajar atau tidak, yang
kedua faktor yang mendukung yaitu lingkungan, lingkungan
kita tahu lingkungan pondok pesantren,

Sedangkan menurut pendapat Mat Sahidi S.Pd.

I.bahwa:

Banyak santri yang belajar-belajar dipinggir-pinggir


dan santri yang lain istilahnya itu melihat, dengan
adanya melihat mungkin mereka itu tertarik dan juga
terjadi interaksi, yang belum tahu ditanyakan kepada
yang sudah tahu untuk nanti diajikan kedalam sistem
demonstrasi, dan juga sistem hafalan, hafalan kitab,
itu sangat membantu sekali dalam proses demonstrasi
terutama bagi anak-anak yang dimana anak-anak
tersebut masih perlu menghafalkan kitab tersebut
sebagai syarat naik ketingkat selanjutnya. 38

Kemudian faktor eksternal yang lainnya yaitu waktu

pelaksanaan pembelajaran fiqih dengan menggunakan

metode demonstrasi juga menjadikan faktor eksternal

lainnya, waktu pelaksanaannya di laksanankan setiap selesai

jamaah Sholat duha, dengan waktu para siswa masih

mempunyai jeda waktu untuk bisa beristirahat dan bisa

mempelajari pelajaran fiqih yang dibaca. Seperti yang

37
Wawancara. Samuji, 15, Agustu 2022
38
Wawancara, Mat Sahidi. SPd, 16, Agustu 2022
56

dikatakan oleh Moh Da’I S.Pd:

Metode demonstrasi itu kan siswa harus menguasai


materi pelajaran itu terlebih dahulu, tidak sepenuhnya,
kebanyakan siswa disini sekolah, habis sekolah ada yang
belajar dan istirahat, kemudian pelaksanaannya setelah solat
dzuhur yaitu dengan cara pak Asatidz itu menjadi imam
sholat sekaligus pengampu demonstrasi kemudian para siswa
itu langsung melaksanakan demonstrasi,39
Pendapat lain juga ditambahkan oleh Samsudin.M.

S.Pd. I Beliau menambahkan bahwa:

Untuk faktor pendukungnya, selain karena siswa


bermukim disini, yaitu karena dari kemampuan para nya.
Alhamdulillah mayoritas disini berlatar belakang dari
pesantren. Sehingga mereka mudah dan mahir dalam
menggunakan metode demonstrasi. Selain itu kelengkapan dari
sarana dan prasarana yang ada di Pondok Pesantren juga
merupakan salah satu faktor pendukung dari penggunaan
metode demonstrasi,40
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa

faktor pendukung yang lebih utama adalah santri yang

mukim lebih mudah untuk dikendalikanya sehingga dalam

pelaksanaan pembelajaran sangat efektif, kesadaran yang

muncul dan tertanam dari diri siswa karena sudah besar,

sehingga siswa tersebut dalam melaksanakan pembelajaran

ilmu fiqih yang menggunakan metode demonstrasi, lebih

mudah karena tidak ada unsur paksaan melainkan rasa ingin


39
Wawancara, Moh Dai. SPd, 17, Agustu 2022
40
Ibid, 56
57

mendalami pelajaran tersebut.

b. Faktor Penghambat Penggunaan Metode Demonstrasi dalam

Pembinaan Kemampuan Belajar Ilmu Fiqih di Madrasah

Tsanawiyah (Mts) SA Najmul Ulum Al-Mursyidiyah,

Faktor penghambat dalam pembelajaran fiqih dengan

menggunakan metode demonstrasi, yaitu:

1) Faktor Internal

a. Seperti yang dikatakan oleh Hanafi. S.Pd menegenai faktor

internal yang menghambat pelaksanaan pembelajaran fiqih di

Madrasah Tsanawiyah (Mts) SA Najmul Ulum Al-Mursyidiyah,

sperti berikut:

Kalau hambatan biasanya datangnya waktu


demonstrasi itu sering terlambat, apabila belum
belajar ketika demonstrasi tidak lancar ketika dikasih
pertanyaan kebingungan, kemudian kalau belum
belajar siswa tersebut terkadang tidak berani hadir,
biasanya ijin dengan alasan keluar pondok karena ada
urusan, ada yang bilang sakit, dan ada yang tidur,
namun saya paham dengan alasanya tersebut, dan itu
akan menghambat pada proses pembelajaran,
kemudian demonstrasi perlu pesiapan lama
sedangkan siswa memepersiapkan hafalan 41

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat

disimpulkan bahwa faktor yang meghambat pembelajaran

fiqih dengan menggunakan metode demonstrasi di madrasah

tsanawiyah antara lain waktu belajar sangat sedikit,

sedangkan pembelajaran yang lain padat dan pembelajaran

dengan menggunakan metode demonstrasi membutuhkaan


41
Wawancara, Hanafi, SPd, 18, Agustu 2022
58

waktu yang lama.

Adapun usaha-usaha yang dilakukan oleh untuk

mengatasi kendala tersebut dengan tujuan siswa dapat selalu

aktif mengikuti pembelajaran fiqih dengan menggunakan

metode demonstrasi, seperti yang telah diungkapkan oleh

Kholis dalam wawancaranya sebagai berikut:

Intinya sering-sering mengingatkan kepada siswa

untuk selalu belajar demonstrasi fiqih dengan sungguh dan

membagi waktu belajar dengan maksimal, kemudian

mengingatkan sisw jika waktunya demonstrasi harus tepat

waktu supaya dalam kegiatan pembelajaran demonstrasi

lebih maksimal.

Kemudian peneliti juga mewawancarai siswa yang

mengikuti pembelajaran dengan metode demonstrasi tentang

faktor pedukung dan penghambat, siswa bernama Mualli

Zain mengungkapkan, yaitu:

Menurut saya pribadi, keinginan mempelajari dan mengkaji

pelajaran fiqih sangat penting karena berkaitan dengan praktis

ibadah, dan ingin lebih bisa menguasai dalam pelajaran

tersebut, kemudian ingin memperdalam karena pembelajaran

yang menggukanan metode tersebut dari segi prakteknya

langsung faham kalau salah atau kurang tepat langsung ditegur

dan bimbing sama guru .


59

Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan

tentang faktor yang mendukung siswa yaitu keinginan

mempelajari dan mengkaji pelajaran fiqih sangat tinggi, dan

keinginan untuk memperdalam pelajaran tersebut, peraktek

adalah alat yang paling utama digunakan dalam mengajarkan

Ada dari penyimaknya dan ada dari siswanya sendiri,

contohnya siswanya males menghafalkan materi sebelum

ngaji jadi saat maju tidak bisa, kadang dari penyimaknya

juga ada ketika ditanya siswanya kurang paham terus

penyimaknya tidak bisa jawab.

Selain itu, Abd Kadir juga menambahkan sebagai

berikut: “Kalau hambatan jarang, kalau kita serius mungkin

bisa

Hambatan yang paling besar yaitu mungkin tentang


masalah pada diri sendiri yaitu apakah dalam diri seorang
siswa tersebut ingin benar-benar mengaji itukan hambatan
yang paling dasar. Menurut saya jikalau dalam diri siswa itu
tertanam hati ingin ngaji pasti dalam proses demonstrasi itu
tidak ada yang namanya hambatan, yang kedua hambatan,
yang menurut saya hambatan juga sekaligus sebagai kunci
demonstrasi yaitu siswa harus terlebih paham dahulu apa
yang diajarkan kepada siswa ketika diproses demonstrasi itu
juga hambatan, karena harus memahami, menghafalkan dan
mengerti apa isi dari pelajaran tersebut juga sekaligus
menjadi kunci keberhasilan demonstrasi. Terus hambatannya
itu kembali dari pribadinya masing-masing, atau perasaan
60

dan fisik lah, kalau fisiknya tidak enak ya tidak efektif.42


2) Faktor Eksternal

Selain faktor internal, ada juga faktor eksternal yang

menghambat efektifnya pelaksanaan pembelajaran fiqih

dengan menggunakan metode demonstrasi di Madrasah

Tsanawiyah (Mts) SA Najmul Ulum Al-Mursyidiyah, seperti

yang dikatakan oleh Samsudin.M. S.Pd.I

Kalau kelemahannya yaitu masalah waktu ketahui bahwa


siswanya banyak sedangkan sistem demonstrasi siswa itu
satu persatu, bisa dibayangkan? Antrinya itu banyak sekali
tidak mungkin satu siswanya itu dilayani sepenuhnya
mengenai materi-materi yang diajarkan dalam proses
demonstrasi tersebut. 43
Selain itu pengajar yang membantu pengajaran fiqih

pun terbatas, sehingga hal ini juga menjadikan suatu

kelemahan jalannya pembelajaran belajar ilmu fiqih dengan

menggunakan metode demonstrasi. Kemudian faktor

penghambat dalam pembelajaran fiqih melalui metode

demonstrasi menurut Haidir yaitu:

Ketika demonstrasi pas sampai bab yang sulit


menjadi malas untuk demonstrasi kerena belajarnya
membutuhkan waktu yang agak lama untuk
menguraikannya dan penguasaan saya terhadap ilmu
fiqih sangat kurang, sehingga saya sangat kesulitan
ketika menguraikan ilmu fiqih meskipun
adapandangan kitab fuqih yang lain. Kemudian waktu
belajar sangat sedikit, karena kegiatan pembelajaran
yang lain sangat padat sehingga belajar menjadi
malas.44
42
Ibid., 60
43
Ibid., 60

, Wawancara, Haidir, 19, Agustu 2022


44
61

Adapan usaha-usaha yang dilakukan siswa untuk

mengatasi kendala dalam kegiatan pembelajaran fiqih

melalui metode demonstrasi tersebut, seperti yang telah

diungkapkan oleh Mualli Zain sebagai berikut:

Untuk mengatasi kendala tersebut ya dengan cara


mengingat tujuan awal kesini, mengingat orang, dengan
begitu saya dan teman akan menggugah semangat lagi.45

Berdasarkan wawancara, observasi, dan dokumentasi

yang peneliti lakukan dapat disimpulkan bahwa faktor

penghambat yang menghambat penggunaan metode

demonstrasi di Madrasah Tsanawiyah (Mts) SA Najmul

Ulum Al-Mursyidiyah, diantaranya adalah membutuhkan

waktu yang lama untuk mempelajarinya, materi yang

memasuki bab yang sulit akan menjadikan siswa menjadi

malas untuk belajar, serta adanya pengaruh dari temannya,

yaitu apabila ada teman yang mengajak untuk tidak

mengikuti pembelajaran, tidak jarang siswa yang juga ikut

terpengaruh.

Sedangkan untuk faktor yang mendukung penggunaan metode

demonstrasi di Madrasah Tsanawiyah (Mts) SA Najmul Ulum

Al-Mursyidiyah, diantaranya adalah karena siswa bermukim di

pondok pesantren, kemampuan yang dimiliki oleh para , sarana

dan prasarana yang ada serta keinginan dari siswa untuk

,Wawancara, Mualli Zain, 20 Agustu 2022


45
62

mempelajari dan mengkaji ulang dalam pelajaran tersebut.

a. Upaya Menghadapi Hambatan Penggunaan Metode


Demonstrasi dalam Pembinaan Kemampuan Belajar Fiqih di
Madrasah Tsanawiyah (Mts) SA Najmul Ulum Al-
Mursyidiyah,

Setelah pembahasan tentang penggunaan metode


demonstrasi, maka perlu adanya pembahasan tentang
mengapa metode demonstrasi dipakai sebagai salah satu
metode di Madrasah Tsanawiyah (Mts) SA Najmul Ulum
Al-Mursyidiyah, Upaya menghadapi hambatan metode
demonstrasi dipakai dalam pembelajaran Sekolah tidak lepas
dari visi dan misi dari Sekolah sendiri. Berdasarkan beberapa
pelaksanaan tersebut untuk menanggapi hambatan yang
dimiliki pada pembelajaran dengan metode demonstrasi
dalam pembinaan kemampuan belajar ilmu fiqih yaitu:
A. Faktor Internal

Pelaksanaan pada pembelajaran ilmu fiqih dengan

menggunakan metode demonstrasi dibagi menjadi 2 model.

Ruangan yang digunakan dalam demonstrasi ini adalah kelas

/kamar pemukiman di pondok pesantren yang nantinya akan

dibimbing langsung oleh Guru,

Pembagian ruangan tersebut dimaksudkan agar siswa

merasa nyaman dalam demonstrasi dan tidak terganggu oleh

siswa lain yang demonstrasi diruangan yang lain. Siswa

dapat dipilah sesuai dengan tingkat kemampuan siswa,

dengan demikian penjelasan dan pembagian siswa dapat


63

dikategorikan sesuai dengan tingkat kemampuan siswa dan

pembagian . Siswa senior yang membimbing siswa junior

dapat menjaga hafalan demonstrasi yang telah dipelajari. Hal

tersebut sesuai dengan yang diungkapkan oleh Mat Sahidi

yaitu sebaigai berikut:

Demonstrasi ba’da subuh yang dilaksanakan di Pondok


Pesantren Najmul Ulum Al-Mursyidiyah, siswa senior
dibimbing langsung oleh Guru di mukim/pekelas, karena
siswa senior mempunyai taraf kemampuan yang lebih
tinggi dan tingkat kemampuan analisa yang lebih tinggi.
Sedangkan ruangan ke-2 di ruangan kelas yang dibimbing
oleh ataupun siswa senior, siswa senior diminta untuk
membantu demonstrasi bertujuan untuk menjaga hafalan
yang diperoleh dan efisiensi waktu dikarenakan
banyaknya siswa dan kurangnya tenaga pengajar.46
Sedangkan yang sudah dijelaskan pada pembahasan yang

sama Mat Ahmad Rahman S.Pd menambahkan:

Pembagian tempat untuk demonstrasi terbagi menjadi 2


model, yang pertama dengan Guru di
remukiman/perkamar dan yang kedua diruang kelas. Hal
tersebut dimaksudkan untuk menghemat waktu dan
mempercepat jalannya demonstrasi. Karena sebelum
diterapkan sistem dua kelas tersebut, sistem demonstrasi
di fokuskan hanya kepada Guru yang berdampak pada
terlalu siangnya waktu demonstrasi disekolah, bahkan
pernah demonstrasi selesai, padahal dari mayoritas siswa
adalah pelajar. Disisi lain kesibukan Guru tidak hanya
mengurus Madrasah tsanawiyah saja, akan tetapi ada
kesibukan yang lain. 47

b. Pelaksanaan pembelajaran di Madrasah Tsanawiyah (Mts)


SA Najmul Ulum Al-Mursyidiyah, adalah praktik ibadah
berdasarkan disiplin ilmu yang dikaji pada saat demonstrasi.
Praktik ibadah ini selain memang instruksi langsung dari

,Ibid.,63
46

47
Wwancara Ahmad Rahman, 20, Agustu 2022
64

Guru juga memang diprogramkan untuk mengamalkan teori


dari teori yang diperoleh dari prlsjsrsn yang dikaji pada saat
demonstrasi. Dalam pelaksanaan praktik ibadah tersebut
dilaksanakan di sekolsh. Tahap awal dalam praktik tersebut
adalah dengan menggunakan metode demonstrasi kemudian
praktik. Hal itu sesuai dengan wawancara bersama
Samsudin sebagai kepala sekolah.
Praktik ibadah merupakan instruksi langsung dari sekolah.

Dilaksanakan Dilaksanakan di sekolah dengan memberi contoh

dihadapan siswa dan kemudian meminta beberapa siswa untuk

praktik secara bergiliran. Praktik ibadah tersebut dikhususkan

pada ibadah haji seperti tawaf, dan juga syarat dan rukun tawaf.

Setelah menerima teori dan praktik sekilas keesokan harinya

masing-masing siswa praktik langsung di bawah bimbingan

Guru.

Praktik ibadah bertujuan untuk mempraktekkan dari hal

yang sudah dipelajari oleh para siswa. Dalam hal ini disiplin

ilmu yang dikaji oleh para siswa pada saat demonstrasi. Dengan

kata lain para siswa belajar teori dengan demonstrasi pelajaran

ilmu fiqh kepada Guru, kemudian dipraktekkan dalam

kehidupan nyata.

B. Faktor Internal

Pelaksanaan pada pembelajaran fiqih dengan

menggunakan metode demonstrasi berdasarkan tingkatan

kemampuan. Siswa yang baru naik pada kelas VIII diwajibkan


65

untuk mengikuti demonstrasi, apabila siswa sudah pernah

mengenyam pendidikan di Mts sebelumnya, maka siswa diberi

kebebasan untuk memilih pelajaran yang dibuat demonstrasi,

dan apabila siswa belum mampu dalam pelajaran fikih yang

dipelajarari kelas VIII maka tingkatan pelajaran fiqih yang di

tekankan.

Pemilihan pelajaran yang dijadikan demonstrasi

mempunyai tingkat kesulitan sendiri-sendiri. Pemilihan tersebut

dimaksudkan agar Guru dapat membagi dan menentukan atau

siawa senior yang diminta bantuan.

Hal tersebut sesuai dengan pendapat dari Abd Kadir,

selaku kepala komite di Madrasah Tsanawiyah (Mts) SA

Najmul Ulum Al-Mursyidiyah,

Jika ada siswa yang baru pindah sekolah sebelumnya,


secara otomatis mereka mendapat tanggung jawab demonstrasi
pelajaran fiqih, akan tetapi jika siswa baru tersebut pernah
belajar mitode demontrasi maka diberi kebebasan memilih
pelajaran yang akan dibuat demonstrasi, jikalau siswa tersebut
belum siap dengan apa yang dia pilih maka tarafnya diturunkan.
Pembagian tersebut mempermudah sekolah dalam membagi
ataupun siswa senior yang mengajarkan demonstrasi kepada
siswa junior. pelajaran yang dibuat demonstrasi dari yang awal
sampai akhir. 48
Sesuai dengan yang diungkapkan oleh kholis selaku kepala

II yaitu:

, Ibid.,66
48
66

Setiap siswa yang sudah belajar pelajaran seoerti disini


diwajibkan demonstrasi langsung kepada pak Guru.
Karena dalam pembahasan fiqih sudah mencakup hal-hal
yang detail dan lebih kompleks, dan tidak jarang para
siswa yang sudah demonstrasi fiqih seperti disini mereka
melakukan tanya jawab dengan Pak Guru terkait tentang
hukum-hukum yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari.

Sedangkan penjelasan dari Abd Rohim menambahkan

sebagai berikut:

Para siswa yang demonstrasi kepada Guru bergantian


dengan siswa senior yang lain, karena siswa senior juga diberi
tanggung jawab menerima demonstrasi dari adik siswanya.
Tidak jarang siswa yang demonstrasi kepada Guru memerlukan
waktu hingga lebih dari setengah jam setiap siswanya, Karena
permasalahan yang dikajinya.49

C. Pembahasan Temuan

Setelah dijelaskan beberapa temuan penelitian di

Madrasah Tsanawiyah (Mts) SA Najmul Ulum Al-Mursyidiyah,

mengenai penggunaan metode demonstrasi dalam

Pembinaan Kemampuan Belajar Ilmu Fiqih, Adapun

pembahasannya sebagai berikut:

1. Penggunaan Metode Demonstrasi dalam Pembinaan Kemampuan

Belajar Ilmu Fiqih di Madrasah Tsanawiyah (Mts) SA Najmul

Ulum Al-Mursyidiyah,

Pelaksanaan metode demonstrasi dalam membaca kitab

49
Wawancara, Abd Rohi, 21, Agustu 2022
67

di Madrasah Tsanawiyah (Mts) SA Najmul Ulum Al-Mursyidiyah,

dapat diklasifikaskan menjadi beberapa bagian, diantaranya: waktu

pelaksanaan Setelah Shalat duha, dan ba’da Shahalat Ashar Di

pondok. Penggunaan demonstrasi di bedakan menjadi dua yaitu

demonstrasi Ilmu Fiqih Di Kelas dan demonstrasi Ilmu Fiqih Di

pondok (Perkamar), sedangkan siswa dibedakan atas 2 tingkatan

yakni: siswa senior, dan siswa junior, dan siswa colokan dan siswa

mukim/pondokan.

Secara prosedural, pelaksanaan metode demonstrasi di

Madrasa tsanawiyah (Mts) ini, Pertama-tama siswa Harus masuk

kelas dengan waktu yang telah ditentukan dan masing-masing

siswa membawa buku pelajaran yang hendak dikaji sambil

menunggu Guru/. Seorang siswa yang mendapat giliran langsung

menghadap secara tatap muka kepada Guru atau pengajar,

kemudian dia membuka bagian yang akan dikaji. Setelah itu siswa

membaca dan Guru mendengarkan bacaan siswa, bila dalam

pembacaan siswa itu terdapat kesalahan maka guru langsung

membenarkannya, selesai siswa membaca kemudian Guru

membaca/menambah bacaan, selanjutnya Siswa mendengarkan dan

mengulangi bacaannya.

Mengaji pelajaran fiqih yang ditarapkan di Madrasah

Tsanawiyah (Mts) SA Najmul Ulum Al-Mursyidiyah, itu harus ada

gurunya, karena sekarang banyak sekali kuri kulum yang kurang


68

sesuai penempatan kuri kulum 2013. Selain itu melihat pada zaman

nabi, sahabat, dan tabi’in. Rasulullah memberikan ilmunya kepada

sahabat secara langsung, kemudian sahabat memberikan ilmu

rasulullah kepada tabi’in, dan tabi’in memberikan ilmunya dari

generasi ke generasi Islam hingga akhirnya sampai ke para ulama,

dan kita menimba ilmu dari para ulama’ tersebut. Selama ini, pihak

pondok pesantren kebanyakan masih mempertahankan metode

tradisional dalam pengajaran kitab. Metode baru yang masuk ke

dalam sistem pengajaran di Madrasah Tsanawiyah (Mts) SA

Najmul Ulum Al-Mursyidiyah, sering diragukan oleh Guru.

Anda mungkin juga menyukai