LP Askep Ketidakberdayaan
LP Askep Ketidakberdayaan
KELOMPOK 6 B15-B
KADEK ADI WIDIADA (223221357)
PANDE PUTU NIE (223221353)
I GEDE ARIX EKA BUANA (223221338)
NI WAYAN SUMIARI (223221308)
NI KADEK ENDANG PUSPAWATI (223221313)
A. MASALAH UTAMA
Ketidakberdayaan
5. Penatalaksanaan
a) Penatalaksanaan Keperawatan
a. Menciptakan lingkungan yang terapeutik
Untuk mengurangi tingkat kecemasan, kepanikan dan
keputusasaan pasien akibat ketidakberdayaan, sebaiknya pada
permulaan pendekatan di lakukan secara individual dan usahakan
agar terjadi kontak mata, kalau bisa pasien di sentuh atau di
pegang. Begitu juga bila akan meninggalkannya hendaknya pasien
di beritahu. Pasien di beritahu tindakan yang akan di lakukan.
b. Menggali permasalahan pasien dan membantu mengatasi masalah
yang ada
Setelah pasien lebih kooperatif dan komunikatif, perawat
dapat menggali masalah pasien yang merupakan penyebab kenapa
pasien mengalami perasaan ketidakberdayaan serta membantu
mengatasi masalah yang ada. Pengumpulan data ini juga dapat
melalui keterangan keluarga pasien atau orang lain yang dekat
dengan pasien.
c. Melibatkan keluarga dan petugas lain dalam proses perawatan
Keluarga pasien dan petugas lain sebaiknya di beritahu
tentang data pasien agar ada kesatuan pendapat dan
kesinambungan dalam proses keperawatan, misalny dari
percakapan dengan pasien di ketahui bila merasa tidak berdaya ini
perlu dukungan dari prtugas kesehatan dan keluarga
6. Komplikasi
a. Muncul masalah harga diri rendah akibat ketidakberdayaan pasien.
b. Pasien dengan ketidakberdayaan cendrung akan menjadi putus asa.
1. Diagnosa Keperawatan
Ketidakberdayaan
2. Intervensi
Inisial Klien : Tn. R - Keluhan Utama saat MRS : pasien dikeluhkan frustasi dan tidak mampu
melaksanakan aktivitas kesehariannya
Usia : 60 Tahun
No Reg : 00000000
Tgl MRS : 20 November 2022
Tgl Masuk : 20 November 2022
Ruangan I : - Kondisi saat ini : Kondisi pasien saat ini secara fisik mengalami gangguan system
Ruangan II : - pernapasan akibat COVID-19 yang dialaminya, pasien mengatakan frustasi karena
Ruangan III : - tidak mampu mengatasi situasi
Tgl Pengkajian : 20 November 2022
Keterangan : Klien memiliki 1 istri dan 2 orang anak tinggal bersama klien
: Klien dalam satu rumah
: Perempuan
: Laki-laki
Keterangan:
: perempuan
: laki-laki
: klien
: cerai
: garis keturunan
: garis perkawinan
DIAGNOSA
STRESSOR KOGNITIF AFEKTIF FISIOLOGIS PERILAKU SOSIAL KEPERAWAT
AN
1. Klien Depresi terhadap TD : 1. Klien murah 1. Klien enggan Ketidakberdayaa
Biologis mengatakan penurunan fisik 160/100mmHg marah, sedih, dan bercerita kepada n
(Covid-19) keraguan tentang yang terjadi karena Rr : 22x/menit cepat tersinggung anaknya tentang
kondisi sekarang tidak rutin Mengalami 2. Klien setiap perasaannya
yang semakin pengobatan dan gangguan tidur bercerita tidak sebenarnya
memburuk terapi tenang dan tampak 2. Klien tida
2. Klien ragu Merasa bersalah gelisah mampu
terhadap terhadap anak dan 3. Klien sering bersosialisasi
penampilan serta istri karena menyendiri dan dengan orang
perannya sebagai ketidakmampuan melamun lain karena
kepala keluarga memenuhi afasia motorik
kebutuhan atau gangguan
keluarga dalam
Cemas akan masa berkomunikasi
depan keluarganya
karena usia
semakin menua
dan keadaan fisik
menurun
Psikologis Klien tahu bahwa Takut dan khawatir Tampak lemas Tampak cemas, Hubungan Ansietas
Cemas dengan badannya Kurang percaya Kaki klien gelisah dan tida klien dengan Gangguan
keadaanya dan menjadi lemas diri tampak tenag istri baik Citra tubuh
masa dan tidak bisa membengkak Klien sedih saat
depannya bergerak bercerita
karena usia merupakan Klien kurang
yang makin dampak dari percaya diri
menua penyakit yang Kontak mata
Klien kurang dideritanya kurang
percaya diri Klien tahu bahwa
dengan perubahan fungsi
perubahan fisiknya membuat
fungsi fisik klien tidak
yang dialami percaya diri dan
seperti kaki malu
membengkak
dan tidak bisa
berjalan
Sosial Budaya Klien merasa Merasa sedih dan Tampak lemah Tampak sedih Hubungan Tn Penampilan
bersalah dan merepotkan Pucat Ekspresi wajah R dengan istri peran tidak
Merasa bersalah kasihan dengan keluarga Klien tampak klien khawatir baik efektif
dan kasihan istrinya karena kurang tidur
dengan istrinya sejak ia Kantong mata
mengalami sakit tampak hitam
covid-19 klien
tidak bisa
memenuhi
perannya sebagai
kepala keluarga
3. SUMBER KOPING
DIAGNOSA MATERIAL
PERSONAL ABILITY SOSIAL SUPPORT BELIEF TERAPI
KEPERAWATAN ASSET
Ketidakberdayaan 1. Mampu mengendalikan 1. Mendapatkan 1. Mempunyai 1. Memiliki 1. Terapi
keterbatasan fisik dukungan dari kartu BPJS motivasi tinggi kognitif
2. Mampu mencari informasi dan keluarga dan dan
identifikasi masalah masyarakat, 2. Mampu bersemangat 2. Terapi
3. Mempunyai pengetahuan dan diterima menjadi mengakses menjalani hidup kognitif
intelegensi yang cukup untuk bagian dari pelayanan perilaku
menghadapi stressor keluarga dan kesehaatan 2. Mempunyai
yang ada keyakinan 3. Logoterapi
4. Mempunyai pedoman hidup masyarakat
yang realistis 2. Ikut dalam bahwa lebih
4. Terapi
perkumpulan di baik mencegah
penerimaan
masyarakat dari pada
komitmen
3. Tidak ada mengobati
pertentangan nilai
budaya
Penampilan peran Klien dapat menyebutkan Klien mendapat Ekonomi Tn Klien selalu Terapi
tidak efektif penyebab penampilan peran dukungan dari R menengah berdoa untuk generalis :
tidak efektif keluarga untuk Pengobatan kesembuhan
Klien menganggap istri tidak kesembuhannya ditanggung penyakitnya SP 1-2
mampu sebagai pengganti terutama dari istri Klien yakin, penampilan
akibat kondisi yang berubah suaminya Jarak rumah bila ia peran tidak
Tn. R mengikuti efektif
dengan petunjuk dan
tempat saran dari Terapi
pelayanan petugas spesialis :
kesehatan
kesehatan ± maka ia akan Behavior
2 KM cepat sembuh therapy,
Klien yakin rerapi
istri dan suportif
keluarga
mendukung
supaya lekas
sembuh
Klien
berharap
cepat sembuh
agar tidak
merepotkan
keluarga nya
Gangguan citra Klien kurang percaya diri Klien medapat Sosial Klien percaya Terapi
tubuh dengan perubahaan fungsi dukungan dari istri ekonomi bahwa generalis:
fisik yang dialaminya dan keluarga klien petugas gangguan
Keluarga klien menengah kesehatan citra tubuh
selalu Sarana dan akan
menyemangati prasarana membantuny Terapi
klien tersedia a spesialis:
Biaya Klien Terapi
pengobatan berharap kognitif
ditanggung cepat sembuh
oleh istri agar percaya
diri lagi
Klien selalu
berdoa untuk
kesembuhan
penyakitnya
4. MEKANISME KOPING
ANALISA/KESAN
UPAYA YANG DILAKUKAN
KONSTRUKTIF DESTRUKTIF
1. Klien bercerita dengan istrinya saat merasa keadaannya tidak baik
2. Bila sakit klien berobat ke pelayanan kesehatan √
3. Klien taat menjalankan ibadah sesuai keyakinannya
5. STATUS MENTAL
1. Penampilan Penampilan klien rapi dan bersih seperti pakaian biasa pada umumnya
2. Pembicaraan Pembicaraan dengan klien lambat dimana klien setiap berbicara sulit untuk berkomunikasi
3. Aktivitas motorik Klien tampak tremor pada jari – jari dan kaki klien
4. Interaksi selama wawancara Kontak mata tidak tetap
5. Alam perasaan Pasien terlihat menunjukkan eksprei tak berdaya, malu dan gelisah
6. Afek Ekspreksi klien labil saat diamati karena emosi klien berubah-ubah
7. Persepsi Tidak ada gangguan persepsi dan sensori
8. Isi pikir Tidak ada gangguan persepsi dan sensori
9. Proses pikir Pasien berbicara dengan jelas
10. Tingkat kesadaran Normal
11. Daya ingat Normal
12. Kemampuan berhitung Normal
13. Penilaian Klien mampu mengambil keputusan saat berasa sakit klien ke RS
14. Daya tilik diri Klien tahu penyebab keadaan tidak berdayanya
6. DIAGNOSA DAN INTERVENSI
Diagnosa utama
1) Ketidak berdayaan
2)
No Waktu Diagnosa Perencanaan Intervensi
Keperawatan Tujuan Kriteria Hasil
1 10.00 Ketidakberdayaan TUM : Pasien Setelah dilakukan
wita mampu tindakan 1x15 menit Promosi Harapan (I.09307)
mengontrol rasa dalam 2x pertemuan Observasi
ketidakberdayaan diharapkan keberdayaan
1. Identifikasi harapan pasien dan
meningkat dengan
keluarga dalam pencapaian
TUK 1 : pasien kriteria hasil : hidup
dapat membina 4. Mau menerima Terapeutik
kehadiran perawat
hubungan saling
disampingnya
1. Sadarkan bahwa kondisi yang
percaya dengan 5. Menyatakan mau
dialami memiliki nilai penting
menerima bantuan
perawat 2. Pandu mengingat Kembali
perawat
kenangan yang menyenangkan
6. Tidak
3. Libatkan pasien secara aktif
menunjukan tanda-
dalam perawatan
tanda curiga
4. Kembangkan rencana perawatan
7. Verbalisasi
frustasi menurun yang melibatkan tingkat
8. Ketergantungan pencapaian tujuan sederhana
pada orang lain sampai dengan kompleks
menurun 5. Berikan kesempatan kepada
pasien dan keluarga terlibat
dengan dukungan kelompok
6. Ciptakan lingkungan yang
memudahkan mempraktikkan
kebutuhan spiritual
Edukasi
1. Anjurkan
mengungkapkan perasaan
terhdap kondisi dengan realistis
2. Anjurkan
mempertahankan hubungan
(mis: menyebutkan nama orang
yang dicintai)
3. Anjurkan
mempertahankan hubungan
terapeutik dengan orang lain
4. Latih menyusun tujuan
yang sesuai dengan harapan
5. Latih cara
mengembangkan spiritual diri
6. Latih cara mengenang
dan menikmati masa lalu (mis:
prestasi, pengalaman)
IMPLEMENTASI EVALUASI
Tanggal: 20 november 2022 Jam: 10.00 wib S:
Klien mengatakan hal yang membuatnya tidak
Mengidentifikasi tanda dan gejala ketidakberdayaan berdaya
A: Ketidakberdayaan (+)
P Klien:
Klien melakukan latihan cara mengendalikan
pikiran
PPerawat :
Latih peran yang dapat dilakukan
jadwal kegiatan
terapi kognitif
menganjurkan mempertahankan hubungan (mis: menyebutkan nama Klien mengatakan belum mampu mengatasi
masalahnya
orang yang dicintai)
Klien mengatakan aktivitas dan kebutuhannya
menganjurkan mempertahankan hubungan terapeutik dengan orang lain masih di bantu oleh istrinya
melatih menyusun tujuan yang sesuai dengan harapan
O:
melatih cara mengembangkan spiritual diri
Klien tampak menceritakan hal yang membuat
melatih cara mengenang dan menikmati masa lalu (mis: prestasi, ia cemas
P : lanjutkan intervensi
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, L.J. 2009. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta: EGC.
Keliat.B.A. 2011. Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas (CMHN). Jakarta:
EGC.
SDKI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator
Diagnostik Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
Stuart, G.W. 2007. Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi 5. Jakarta. EGC.