Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN

PASIEN DENGAN KETIDAKBERDAYAAN

KELOMPOK 6 B15-B
KADEK ADI WIDIADA (223221357)
PANDE PUTU NIE (223221353)
I GEDE ARIX EKA BUANA (223221338)
NI WAYAN SUMIARI (223221308)
NI KADEK ENDANG PUSPAWATI (223221313)

PROGRAM ALIH JENJANG


STUDI ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
WIRA MEDIKA BALI
2022
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN
DENGAN KETIDAKBERDAYAAN

A. MASALAH UTAMA
Ketidakberdayaan

B. KONSEP DASAR KETIDAKBERDAYAAN


1. Pengertian
Ketidakberdayaan juga didefinisikan sebagai kondisi ketika
individu atau kelompok merasakan kurangnya control personal terhadap
sejumlah kejadian atau situasi tertentu akan mempengaruhi tujuan dan
gaya hidupnya (Carpenito, 2009).
Ketidakberdayaan adalah persepsi yang menggambarkan perilaku
seseorang yang tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap hasil;
suatu keadaan di mana individu kurang dapat mengendalikan kondisi
tertentu atau kegiatan yang baru dirasakan (Stuart, 2007)
Ketidakberdayaan adalah persepsi bahwa tindakan seseorang
tidakakan mempengaruhi hasil secara signifikan; persepsi kurang kontrol
pada situasi saat ini atau yang akan datang (SDKI, 2017).
2. Penyebab
Menurut SDKI, 2017 adapun penyebab ketidakberdayaan adalah:
a. Program perawatan atau pengobatan yang kompleks atau jangka
panjang
b. Lingkungan yang tidak mendukung perawatan atau pengobatan
c. Interaksi interpersonal tidak memuaskan
3. Tanda Gejala
Menurut Carpenito, 2009:
a. Menyatakan frustasi atau tidak mampu melaksanakan aktivitas
sebelumnya
b. Bergantung pada orang lain
c. Merasa diasingkan
d. Menyatakan keraguan tentang kinerja peran
e. Menyatakan kurang kontrol
f. Menyatakan rasa malu
g. Merasa tertekan

4. Rentang Respons Pasien dengan Ketidakberdayaan

5. Penatalaksanaan
a) Penatalaksanaan Keperawatan
a. Menciptakan lingkungan yang terapeutik
Untuk mengurangi tingkat kecemasan, kepanikan dan
keputusasaan pasien akibat ketidakberdayaan, sebaiknya pada
permulaan pendekatan di lakukan secara individual dan usahakan
agar terjadi kontak mata, kalau bisa pasien di sentuh atau di
pegang. Begitu juga bila akan meninggalkannya hendaknya pasien
di beritahu. Pasien di beritahu tindakan yang akan di lakukan.
b. Menggali permasalahan pasien dan membantu mengatasi masalah
yang ada
Setelah pasien lebih kooperatif dan komunikatif, perawat
dapat menggali masalah pasien yang merupakan penyebab kenapa
pasien mengalami perasaan ketidakberdayaan serta membantu
mengatasi masalah yang ada. Pengumpulan data ini juga dapat
melalui keterangan keluarga pasien atau orang lain yang dekat
dengan pasien.
c. Melibatkan keluarga dan petugas lain dalam proses perawatan
Keluarga pasien dan petugas lain sebaiknya di beritahu
tentang data pasien agar ada kesatuan pendapat dan
kesinambungan dalam proses keperawatan, misalny dari
percakapan dengan pasien di ketahui bila merasa tidak berdaya ini
perlu dukungan dari prtugas kesehatan dan keluarga
6. Komplikasi
a. Muncul masalah harga diri rendah akibat ketidakberdayaan pasien.
b. Pasien dengan ketidakberdayaan cendrung akan menjadi putus asa.

C. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN


1. Pengkajian
A. Data yang Perlu Dikaji
a. Alasan masuk RS
Seperti masalah kesehatan yang dialami saat ini dan riwayat
kesehatan terdahulu
b. Faktor psikologis
Mudah kecewa, mudah putus asa, kecemasan tinggi, menutup
diri, ideal diri tinggi, harga diri rendah, identitas diri tidak jelas,
krisis peran, gambaran diri negatif dan koping destruktif.
c. Pemeriksaan fisik
Yang dikaji adalah tanda-tanda vital (suhu, nadi, pernafasan dan
tekanan darah), berat badan, tinggi badan serta keluhan fisik yang
dirasakan pasien.
1. Status mental
a. Penampilan
b. Pembicaraan
c. Aktivitas motorik
d. Afek
e. Persepsi
f. Proses pikir
g. Isi pikir
h. Tingkat kesadaran
i. Kemampuan konsentrasi dan berhitung
2. Mekanisme koping
a. Regresi
b. Proyeksi
c. Menarik diri
3. Masalah psikososial dan lingkungan: masalah berkenaan
dengan ekonomi, pekerjaan, pendidikan dan perumahan atau
pemukiman.

Masalah dan Data yang Perlu Dikaji


Masalah Keperawatan Data yang Perlu Dikaji
Ketidakberdayaan a. Data Subjektif
Gejala dan Tanda Mayor
- Pasien menyatakan frustasi atau
tidak mampu melaksanakan
aktivitas sebelumnya
Gejala dan Tanda Minor
- Pasien merasa diasingkan
- Pasien menyatakan keraguan
tentang kinerja peran
- Pasien menyatakan kurang kontrol
- Pasien menyatakan rasa malu
- Pasien merasa tertekan (depresi)
b. Data Objektif
Gejala dan Tanda Mayor
- Pasien bergantung pada orang lain
Gejala dan Tanda Minor
- Pasien nampak tidak berpartisipasi
dalam perawatan
- Pengasingan

1. Diagnosa Keperawatan
Ketidakberdayaan
2. Intervensi

No Waktu Diagnosa Perencanaan


Keperawatan Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
1 - Ketidakberdayaan TUM : Pasien
mampu mengontrol
rasa
ketidakberdayaan
Setelah dilakukan 1. Beri salam Hubungan saling
TUK 1 : pasien dapat tindakan 1x15 menit 2. Perkenalkan diri, percaya merupakan
membina hubungan dalam 2x pertemuan tanyakan nama serta dasar untuk
nama panggilan yang
saling percaya diharapkan interaksi disukai kelancaran hubungan
dengan perawat pasien : interaksi selanjutnya.
3. Jelaskan tujuan
1. Mau menerima interaksi
kehadiran perawat 4. Yakinkan pasien
disampingnya dalam keadaan aman
dan perawat siap
2. Menyatakan mau
menolong dan
menerima bantuan mendampingi
perawat 5. Yakinkan bahwa
3. Tidak menunjukan kerahasiaan pasien
akan tetap terjaga
tanda-tanda curiga
6. Tunjukkan sikap
terbuka dan jujur
7. Perhatikan kebutuhan
dasar dan beri bantuan
untuk memenuhinya
TUK 2: Assesmen Setelah dilakukan 1. Mengetahui
1. Membantu pasien
Ketidakberdayaan tindakan 1x15 menit faktor penyebab
mengidentifikasi
dan Latihan Berpikir dalam 2x pertemuan ketidakberdayaa
faktor-faktor yang
Positif. diharapkan interaksi n
dapat menimbulkan
pasien :
ketidakberdayaan.
1. Pasien mampu 2. Mengetahui
mengenali dan 2. Mengidentifikasi kemampuan dan
mengekspresikan kemampuan dan aspek positif
emosinya aspek positif yang yang dimiliki
2. Pasien mampu dimiliki pasien, serta pasien
memodifikasi memperluas
pola kognitiif
yang negative kesadaran diri. 3. Menilai
3. Pasien mampu kemampuan
3. Membantu pasien
berpartisipasi yang dimiliki
menilai kemampuan
dalam pasien
pasien yang dapat
pengambilan 4. Memberikan
dilakukan saat ini.
keputusan yang kegiatan sesuai
berkenaan dengan 4. Membantu pasien dengan
perawatan pasien. memilih kegiatan saat kemampuan
4. Pasien mampu ini yang akan dilatih yang dimiliki
termotivasi untuk sesuai dengan pasien
aktif mencapai kemampuan pasien. 5. Melatih pasien
tujuan realistis.
5. Melatih kegiatan yang
6. Mengurangi rasa
dipilih.
ketidakberdayaa
6. Menganjurkan pasien n dengan
memasukkan dalam aktivitas yang
jadwal kegiatan terjadwal
harian.
TUK 3: Evaluasi Setelah dilakukan 1. Membantu pasien 1. Mengevaluasi
Ketidakberdayaan, tindakan 1x15 menit mengevaluasi ketidakberdayaa
Manfaat dalam 2x pertemuan ketidakberdayaan. n pasien
Mengembangkan diharapkan interaksi 2. Membantu pasien 2. Mengembangkan
Harapan Positif dan pasien : mengembangkan manfaat harapan
Latihan Mengontrol 1. Pasien mampu manfaat harapan positif pasien
Perasaan membina positif
Ketidakberdayaan hubungan saling 3. Membantu pasien 3. Mengontrol
percaya mengontrol perasaan ketidakberdayaa
2. Pasien mampu keridakberdayaan n pasien
mengembangkan 4. Menganjurkan pasien 4. Mengurangi rasa
harapan positif memasukkan dalam ketidakberdayaa
3. Pasien mampu jadwal kegiatan n dengan
mengontrol harian. aktivitas yang
perasaan terjadwal
ketidakberdayaan.
TUK 4: Penjelasan Setelah dilakukan 1. Mendiskusikan 1. Mendiskusikan
Kondisi Pasien dan tindakan 1x15 menit kondisi pasien: kondisi pasien
Cara Merawat. dalam 2x pertemuan ketidakberdayaan, dengan keluarga
diharapkan interaksi penyebab, proses
pasien : terjadi, tanda dan
1. Keluarga mampu gejala, akibat.
mengenal masalah 2. Melatih keluarga 2. Melatih keluarga
ketidakberdayaan merawat dalam merawat
pada anggota ketidakberdayaan pasien
keluarganya. pasien.
2. Keluarga mampu 3. Melatih keluarga 3. Melatih keluarga
merawat anggota melakukan follow up. agar dapat
keluarga yang melakukan
mengalami follow up
ketidakberdayaan.
3. Keluarga mampu
memfollow up
anggota keluarga
yang mengalami
ketidakberdayaan.
TUK 5: Evaluasi Setelah dilakukan 1. Membuat kontrak 1. Membuat
peran keluarga tindakan 1x15 menit ulang: latihan kontrak ulang
merawat pasien, cara dalam 2x pertemuan lanjutan cara dengan keluarga
latihan mengontrol diharapkan interaksi merawat dan pasien
perasaan pasien : follow up.
ketidakberdayaan 1. Keluarga mampu 2. Menyertakan 2. Melibatkan
dan follow up mengenal masalah keluarga saat keluarga dalam
ketidakberdayaan melatih pasien melatih pasien
pada anggota latihan
keluarganya. mengontrol
2. Keluarga mampu perasaan tidak
merawat anggota berdaya.
keluarga yang
mengalami
ketidakberdayaan.
3. Keluarga mampu
memfollow up
anggota keluarga
yang mengalami
ketidakberdayaan.
ASUHAN KEPERAWATAN

Inisial Klien : Tn. R - Keluhan Utama saat MRS : pasien dikeluhkan frustasi dan tidak mampu
melaksanakan aktivitas kesehariannya

Usia : 60 Tahun
No Reg : 00000000
Tgl MRS : 20 November 2022
Tgl Masuk : 20 November 2022
Ruangan I : - Kondisi saat ini : Kondisi pasien saat ini secara fisik mengalami gangguan system
Ruangan II : - pernapasan akibat COVID-19 yang dialaminya, pasien mengatakan frustasi karena
Ruangan III : - tidak mampu mengatasi situasi
Tgl Pengkajian : 20 November 2022

Alamat : Jln. Ayani utara

1. FAKTOR PREDISPOSISI DAN PRESIPITASI

FAKTOR PREDISPOSISI FAKTOR PRESIPITASI STRESSOR


Nature Origin Number – Timing
Biologi 1. TD : Internal : Dapat menerima 1. Waktu Covid-19
1. Tidak ada riwayat kembar dengan orang tua 160/100mmHg perubahan fisik dan terjadinya
gangguan jiwa 2. Tidak ada psikologis yang terjadi stressor : usia
2. Tidak ada riwayat terjadi kelainan kromosom 6, 4, riwayat kembar 1. Enggan mengungkapkan 58 – 60 tahun
8, 5, dan 22 dengan orang perasaan sebenarnya 2. Jumlah &
3. Riwayat status nutrisi baik tua gangguan 2. Ketergantungan terhadap kualitas stressor
4. Tidur berlebihan jiwa orang lain yang dapat : semua stressor
5. Klien merupakan perokok aktif 3. tidak ada mengakibatkan yang ada selama
6. Melakukan chack up selama 6 bulan sekali riwayat terjadi ketidaksukaan, marah dan usia tumbuh
7. Klien mengalami hipertensi sejak 2 kelainan rasa bersalah kembang
tahun terakhir kromosom 3. Gagal mempertahankan
4. Tidak ada ide yang berkaitan dengan
riwayat orang lain ketika
keturunan mendapatkan perlawanan
(kedua orang 4. Adaptif dan pasif
tua, saudara dan 5. Ekspresi muka murung
keluarga lapis 6. Bicara dan gerakan lambar
dua) 7. Tidur berlebihan
8. Menghindari orang lain
FAKTOR PREDISPOSISI FAKTOR PRESIPITASI STRESSOR
Nature Origin Number – Timing
Psikologi 1. Pasien merasa Internal Waktu terjadinya Covid-19
1. Inteligensi : IQ normal (90-100) tidak mampu stressor : sejak usia
2. Mampu berkomunikasi verbal dan non verbal melakukan 58 – 60 tahun
3. Bicara lambat ekspresi muka murung tanggung jawab
4. Bicara dan gerakan lambat sebagai kepala
5. rasa bersalah, marah, ketidaksukaan keluarga
6. Frustasi 2. Pasien merasa
7. Keragu-raguan, tidak puas malu dan
8. Mengungkapkan tidak mempunyai kemampuan rendah diri
mengendalikan situasi karena
9. Menggungkapkan tidak dapat menghasilkan ketidakmampua
sesuatu n melakukan
10. Ketidakmampuan melakukan tugas aktivitas sehari-
11. Mengungkapkan keragu-raguan terhadap hari
penampilan peran
12. Mengatakan ketidakmampuan perawatan diri
Sosiocultural 1. Pasien tinggal 1. Pasien mengatakan tidak Waktu terjadinya Covid-19
1. Usia 60 tahun dirumah sendiri mampu kegereja untuk stressor sejak : usia
2. Laki-laki bersama istri dan beribadah 58-60 tahun
3. Pendidikan SMA dan mempunyai status ekonomi 2 orang anaknya 2. Tidak mampu
yang stabil 2. Pasien tidak berpartisipasi dalam
4. Menghindari orang lain, enggan bergaul mampu bekerja kegiatan bakti sosial
5. Berpartisipan dalam kegiatan kemasyarakatan dan tidak masyarakat
memiliki
penghasilan
Genogram Keterangan Genogram :

Keterangan : Klien memiliki 1 istri dan 2 orang anak tinggal bersama klien
: Klien dalam satu rumah

: Perempuan

: Laki-laki

Keterangan:

: perempuan

: laki-laki

: klien

: cerai
: garis keturunan

: garis perkawinan

: tinggal serumah dengan klien


2. PENILAIAN TERHADAP STRESSOR

DIAGNOSA
STRESSOR KOGNITIF AFEKTIF FISIOLOGIS PERILAKU SOSIAL KEPERAWAT
AN
1. Klien  Depresi terhadap  TD : 1. Klien murah 1. Klien enggan Ketidakberdayaa
Biologis mengatakan penurunan fisik 160/100mmHg marah, sedih, dan bercerita kepada n
(Covid-19) keraguan tentang yang terjadi karena  Rr : 22x/menit cepat tersinggung anaknya tentang
kondisi sekarang tidak rutin  Mengalami 2. Klien setiap perasaannya
yang semakin pengobatan dan gangguan tidur bercerita tidak sebenarnya
memburuk terapi tenang dan tampak 2. Klien tida
2. Klien ragu  Merasa bersalah gelisah mampu
terhadap terhadap anak dan 3. Klien sering bersosialisasi
penampilan serta istri karena menyendiri dan dengan orang
perannya sebagai ketidakmampuan melamun lain karena
kepala keluarga memenuhi afasia motorik
kebutuhan atau gangguan
keluarga dalam
 Cemas akan masa berkomunikasi
depan keluarganya
karena usia
semakin menua
dan keadaan fisik
menurun
Psikologis  Klien tahu bahwa  Takut dan khawatir  Tampak lemas  Tampak cemas,  Hubungan  Ansietas
 Cemas dengan badannya  Kurang percaya  Kaki klien gelisah dan tida klien dengan  Gangguan
keadaanya dan menjadi lemas diri tampak tenag istri baik Citra tubuh
masa dan tidak bisa membengkak  Klien sedih saat
depannya bergerak bercerita
karena usia merupakan  Klien kurang
yang makin dampak dari percaya diri
menua penyakit yang  Kontak mata
 Klien kurang dideritanya kurang
percaya diri  Klien tahu bahwa
dengan perubahan fungsi
perubahan fisiknya membuat
fungsi fisik klien tidak
yang dialami percaya diri dan
seperti kaki malu
membengkak
dan tidak bisa
berjalan
Sosial Budaya  Klien merasa  Merasa sedih dan  Tampak lemah  Tampak sedih  Hubungan Tn  Penampilan
bersalah dan merepotkan  Pucat  Ekspresi wajah R dengan istri peran tidak
Merasa bersalah kasihan dengan keluarga  Klien tampak klien khawatir baik efektif
dan kasihan istrinya karena kurang tidur
dengan istrinya sejak ia  Kantong mata
mengalami sakit tampak hitam
covid-19 klien
tidak bisa
memenuhi
perannya sebagai
kepala keluarga
3. SUMBER KOPING

DIAGNOSA MATERIAL
PERSONAL ABILITY SOSIAL SUPPORT BELIEF TERAPI
KEPERAWATAN ASSET
Ketidakberdayaan 1. Mampu mengendalikan 1. Mendapatkan 1. Mempunyai 1. Memiliki 1. Terapi
keterbatasan fisik dukungan dari kartu BPJS motivasi tinggi kognitif
2. Mampu mencari informasi dan keluarga dan dan
identifikasi masalah masyarakat, 2. Mampu bersemangat 2. Terapi
3. Mempunyai pengetahuan dan diterima menjadi mengakses menjalani hidup kognitif
intelegensi yang cukup untuk bagian dari pelayanan perilaku
menghadapi stressor keluarga dan kesehaatan 2. Mempunyai
yang ada keyakinan 3. Logoterapi
4. Mempunyai pedoman hidup masyarakat
yang realistis 2. Ikut dalam bahwa lebih
4. Terapi
perkumpulan di baik mencegah
penerimaan
masyarakat dari pada
komitmen
3. Tidak ada mengobati
pertentangan nilai
budaya
Penampilan peran  Klien dapat menyebutkan  Klien mendapat  Ekonomi Tn  Klien selalu Terapi
tidak efektif penyebab penampilan peran dukungan dari R menengah berdoa untuk generalis :
tidak efektif keluarga untuk  Pengobatan kesembuhan
 Klien menganggap istri tidak kesembuhannya ditanggung penyakitnya  SP 1-2
mampu sebagai pengganti terutama dari istri  Klien yakin, penampilan
akibat kondisi yang berubah suaminya  Jarak rumah bila ia peran tidak
Tn. R mengikuti efektif
dengan petunjuk dan
tempat saran dari Terapi
pelayanan petugas spesialis :
kesehatan
kesehatan ± maka ia akan  Behavior
2 KM cepat sembuh therapy,
 Klien yakin rerapi
istri dan suportif
keluarga
mendukung
supaya lekas
sembuh
 Klien
berharap
cepat sembuh
agar tidak
merepotkan
keluarga nya
Gangguan citra  Klien kurang percaya diri  Klien medapat  Sosial  Klien percaya Terapi
tubuh dengan perubahaan fungsi dukungan dari istri ekonomi bahwa generalis:
fisik yang dialaminya dan keluarga klien petugas gangguan
 Keluarga klien menengah kesehatan citra tubuh
selalu  Sarana dan akan
menyemangati prasarana membantuny Terapi
klien tersedia a spesialis:
 Biaya  Klien  Terapi
pengobatan berharap kognitif
ditanggung cepat sembuh
oleh istri agar percaya
diri lagi
 Klien selalu
berdoa untuk
kesembuhan
penyakitnya
4. MEKANISME KOPING

ANALISA/KESAN
UPAYA YANG DILAKUKAN
KONSTRUKTIF DESTRUKTIF
1. Klien bercerita dengan istrinya saat merasa keadaannya tidak baik
2. Bila sakit klien berobat ke pelayanan kesehatan √
3. Klien taat menjalankan ibadah sesuai keyakinannya

5. STATUS MENTAL
1. Penampilan Penampilan klien rapi dan bersih seperti pakaian biasa pada umumnya
2. Pembicaraan Pembicaraan dengan klien lambat dimana klien setiap berbicara sulit untuk berkomunikasi
3. Aktivitas motorik Klien tampak tremor pada jari – jari dan kaki klien
4. Interaksi selama wawancara Kontak mata tidak tetap
5. Alam perasaan Pasien terlihat menunjukkan eksprei tak berdaya, malu dan gelisah
6. Afek Ekspreksi klien labil saat diamati karena emosi klien berubah-ubah
7. Persepsi Tidak ada gangguan persepsi dan sensori
8. Isi pikir Tidak ada gangguan persepsi dan sensori
9. Proses pikir Pasien berbicara dengan jelas
10. Tingkat kesadaran Normal
11. Daya ingat Normal
12. Kemampuan berhitung Normal
13. Penilaian Klien mampu mengambil keputusan saat berasa sakit klien ke RS
14. Daya tilik diri Klien tahu penyebab keadaan tidak berdayanya
6. DIAGNOSA DAN INTERVENSI
Diagnosa utama
1) Ketidak berdayaan
2)
No Waktu Diagnosa Perencanaan Intervensi
Keperawatan Tujuan Kriteria Hasil
1 10.00 Ketidakberdayaan TUM : Pasien Setelah dilakukan
wita mampu tindakan 1x15 menit Promosi Harapan (I.09307)
mengontrol rasa dalam 2x pertemuan Observasi
ketidakberdayaan diharapkan keberdayaan
1. Identifikasi harapan pasien dan
meningkat dengan
keluarga dalam pencapaian
TUK 1 : pasien kriteria hasil : hidup
dapat membina 4. Mau menerima Terapeutik
kehadiran perawat
hubungan saling
disampingnya
1. Sadarkan bahwa kondisi yang
percaya dengan 5. Menyatakan mau
dialami memiliki nilai penting
menerima bantuan
perawat 2. Pandu mengingat Kembali
perawat
kenangan yang menyenangkan
6. Tidak
3. Libatkan pasien secara aktif
menunjukan tanda-
dalam perawatan
tanda curiga
4. Kembangkan rencana perawatan
7. Verbalisasi
frustasi menurun yang melibatkan tingkat
8. Ketergantungan pencapaian tujuan sederhana
pada orang lain sampai dengan kompleks
menurun 5. Berikan kesempatan kepada
pasien dan keluarga terlibat
dengan dukungan kelompok
6. Ciptakan lingkungan yang
memudahkan mempraktikkan
kebutuhan spiritual
Edukasi

1. Anjurkan
mengungkapkan perasaan
terhdap kondisi dengan realistis
2. Anjurkan
mempertahankan hubungan
(mis: menyebutkan nama orang
yang dicintai)
3. Anjurkan
mempertahankan hubungan
terapeutik dengan orang lain
4. Latih menyusun tujuan
yang sesuai dengan harapan
5. Latih cara
mengembangkan spiritual diri
6. Latih cara mengenang
dan menikmati masa lalu (mis:
prestasi, pengalaman)
IMPLEMENTASI EVALUASI
Tanggal: 20 november 2022 Jam: 10.00 wib S:
 Klien mengatakan hal yang membuatnya tidak
 Mengidentifikasi tanda dan gejala ketidakberdayaan berdaya

 Menjelaskan proses terjadinya ketidakberdayaan  Klien senang diberikan tindakan


O:
 Latihan cara mengendalikan situasi
 Klien tampak menceritakan
ketidakberdayannya

 Klien tampak paham dengan penjelasan yang


diberikan
A: Ketidakberdayaan (+)
P Klien:
 Klien melakukan latihan cara mengendalikan
situasi saat pasien merasa gelisah dan tidak
berdaya
PPerawat :
 Latihan cara mengendalikan pikiran

 Latihan peran yang dapat dilakukan


Tanggal : 20 november
S:
2022 Jam : 10.00 wib
 Klien mengatakan dapat mengenali tanda dan
 menyadarkan bahwa kondisi yang dialami memiliki nilai penting gejala ketidak berdayaan
 memandu mengingat Kembali kenangan yang menyenangkan
Klien senang diberian tindakan
 melibatkan pasien secara aktif dalam perawatan
 mengembangkan rencana perawatan yang melibatkan tingkat O:
pencapaian tujuan sederhana sampai dengan kompleks
Klien tampak menceritakan
 memberikan kesempatan kepada pasien dan keluarga terlibat dengan
ketidakberdayannya
dukungan kelompok
 menciptakan lingkungan yang memudahkan mempraktikkan kebutuhan Klien tampak paham dengan penjelasan yang
spiritual diberikan

A: Ketidakberdayaan (+)
P Klien:
Klien melakukan latihan cara mengendalikan
pikiran
PPerawat :
Latih peran yang dapat dilakukan
 jadwal kegiatan

 terapi kognitif

 terapi kognitif perilakulogoterapi


 terapi penerimaan komitmen
Tanggal : 20 november S:
2022 Jam : 10.00 wib
 Klien mengatakan hal yang membuatnya
cemas
 menganjurkan mengungkapkan perasaan terhdap kondisi dengan
realistis  Klien senang diberikan tindakan

 menganjurkan mempertahankan hubungan (mis: menyebutkan nama  Klien mengatakan belum mampu mengatasi
masalahnya
orang yang dicintai)
 Klien mengatakan aktivitas dan kebutuhannya
 menganjurkan mempertahankan hubungan terapeutik dengan orang lain masih di bantu oleh istrinya
 melatih menyusun tujuan yang sesuai dengan harapan
O:
 melatih cara mengembangkan spiritual diri
 Klien tampak menceritakan hal yang membuat
 melatih cara mengenang dan menikmati masa lalu (mis: prestasi, ia cemas

pengalaman)  Klien tampak paham dengan penjelasan yang


diberikan
A: tujuan 1,2,3,4,5, belum tercapai masalah belum
teratasi

P : lanjutkan intervensi

DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, L.J. 2009. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta: EGC.
Keliat.B.A. 2011. Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas (CMHN). Jakarta:
EGC.
SDKI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator
Diagnostik Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
Stuart, G.W. 2007. Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi 5. Jakarta. EGC.

Anda mungkin juga menyukai