2. Faktor biologis
Pada faktor ini, penyakit kronis berperan sebagai penyebab klien tidak
mampu melakukan perawatan diri. Defisit perawatan diri disebabkan oleh
adanya penyakit fisik dan mental yang menyebabkan pasien tidak mampu
melakukan perawatan diri. Selain itu, faktor herediter (keturunan)berupa
anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa, juga turut menjadi
penyebab.
3. Faktor sosial
Faktor sosial ini berkaitan dengan kurangnya dukungan dan latihan
kemampuan perawatan diri lingkungannya.
B. Faktor Presipitasi
Faktor pesipitasi defisit perawatan diri, meliputi kurangnya motivasi,
keusakan kognitif atau perseptual, cemas, dan kelelahan yang dialami klien.
C. Mekanisme Koping
Mekanisme koping berdasarkan penggolongan dibagi menjadi 2 yaitu :
1) Mekanisme koping adaptif
Mekanisme koping yang mendukung fungsi intergrasi pertumbuhan
belajar dan mencapai tujuan. Kategori ini adalah klien bisa memenuhi
kebutuhan perawatan diri secara mandiri.
Sumber Koping
Sumber koping defisit perawatan diri mencakup kemampuan personal
(personal anility) akan:
1. Kemampuan klien dalam melakukan kebersihan diri secara mandiri
2. Berhias dan berdandan secara baik
3. Melakukan makan dengan baik
4. Melaksanakan BAB/BAK secara mandiri
5. Mengidentifikasi perilaku kebersihan diri yang maladaptif
6. Kemampuan klien dalam mengubah perilaku maladaptif menjadi perilaku
adaptif.
D. Rentang Respon
1) Pola perawatan diri seimbang: saat pasien mendapatkan stressor dan
mampu ntuk berperilaku adatif maka pola perawatan yang dilakukan klien
seimbang, klien masih melakukan perawatan diri.
2) Kadang melakukan perawatan diri kadang tidak: saat pasien mendapatan
stressor kadang-kadang pasien tidak menperhatikan perawatan dirinya.
3) Tidak melakukan perawatan diri: klien mengatakan dia tidak perduli dan
tidak bisa melakukan perawatan saat stressor.
Gangguan pemeliharaan
kesehatan
DATA MASALAH
Subjektif :
V. RENCANA TINDAKAN
Diagnosa Perencanaan
Keperawatan
Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Tuk/Tum
Defisit TUM: Pasien menunjukan Bina hubungan saling Kepercayaan
perawatan diri: Pasien dapat tanda tanda dapat percaya dengan prinsip dari pasien
kebersihan memlihara atau membina hubungan komunikasi terapeutik, merupakan hal
diri, merawat saling percaya yaitu: yang akan
berdandan, kebersihan sendiri dengan perawat, 1.1 Sapa pasien memudah
makan, secara mandiri. yaitu: dengan ramah perawat dalam
BAK/BAB a. Ekpresi baik verbal melakukan
TUK 1: wajah maupun pendekatan
Pasien dapat bersahabat. nonverbal. keperawatan
membina b. Pasien 1.2 Perkenalkan diri atau intervensi
hubungan saling menunjukan dengan sopan. selanjutnya
percaya. rasa senang. 1.3 Tanyakan nama terhadap
c. Pasien lengkap pasien pasien.
bersedia dan nama
berjabat panggilan.
tangan. 1.4 Jelaskan tujuan
d. Pasien pertemuan.
bersedia 1.5 Jujur dan
menyebutka menepati janji.
n nama. 1.6 Tunjukan sikap
e. Ada kontak empati dan
mata. menerima pasien
f. Pasien apa adanya.
berseia 1.7 Beri perhatian
duduk pada pemeuhan
berdamping kebutuhan dasar
an dengan pasien.
perawat.
g. Pasien
bersedia
mengutarak
an masalah
yang
dihadapinya
Meemberikan
kesempatan
jepada
keluarga untuk
membantu
pasien.
TUK 6: Kriteria Evaluasi: 6.1 Diskusikan Memberikan
Keluarga mampu Keluarga dapat dengan akeluarga kesempatan
merawat anggota mengetahui defisit tentang fasilitas kepada
keluarganya yang perawatan diri kebersihan diri keluarga untuk
mengalami pasien dan cara yang dibutuhkan membantu
masalah kurang memberikan oleh pasien untuk pasien dan
perawatan diri. dukungan dalam menjaga memberikan
memberikan perawatan diri motivasi.
dukungan pada pasien.
pasien dalam 6.2 Anjurkan Keluarga
melakukan keluarga untuk sebagai sistem
perawatan diri. terlibat dalam penduung
merawat diri berperan
pasien dan penting dalam
membantu membantu
meningkatkan pasien.
pasien dalam
merawat diri
(sesuai dengan
yang telah di
sepakati).
6.3 Anjurkan
keluarga untuk
memberikan
pujian atas
keberhasilan
pasien dalam
merawat diri.