Anda di halaman 1dari 4

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas (SMA)

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : XI/Ganjil

Pokok Bahasan : Kesetimbangan Kimia

Topik : 1. Kesetimbangan Kimia dalam Kehidupan sehari –

Hari dan Industri

Alokasi Waktu : 8 x 35 Menit

Pertemuan : IV (Keempat)

Tahun Pelajaran : 2017/2018

A. Standar Kompetensi
3. Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan
industri.
B. Kompetensi Dasar

3.5 Menjelaskan penerapan prinsip keseimbangan dalam kehidupan sehari-


hari dan industri

C. Indikator Pembelajaran
1. Menjelaskan kondisi optimum untuk memproduksi bahan kimia di
industri yang didasarkan pada reaksi kesetimbangan melalui diskusi.

D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan kondisi optimum untuk memproduksi bahan
kimia di industri yang didasarkan pada reaksi kesetimbangan melalui
diskusi.
E. Materi Pembelajaran
Banyak proses industri zat kimia yang didasarkan pada reaksi kesetimbangan.
Agar efesien, kondisi reaksi haruslah diusahakan sedemikian sehingga menggeser
kesetimbangan ke arah produk dan meminimalkan reaksi balik. Misalnya:

Industri Pupuk Urea

Bahan dasar pembuatan urea adalah amonia cair. Amonia direaksikan dengan
karbon dioksida menghasilkan urea dengan reaksi sebagai berikut.

2NH3(g) + CO2(g) CO(NH2)2(s) + H2O(aq) (urea)

Amonia dapat diperoleh dengan cara mereaksikan gas notrogen dan gas hidrogen.
Dasar teori pembuatan amonia dari nitrogen dan hidrogen ditemukan oleh Fritz
Haber (1908), seorang ahli kimia dari Jerman. Sedangkan proses industri
pembuatan amonia untuk produksi secara besar-besaran ditemukan oleh Carl
Bosch, seorang insinyur kimia juga dari Jerman. Agar dihasilkan gas NH3 dalam
jumlah maksimum, reaksi harus selalu bergeser ke kanan. Oleh karena itu, kondisi
reaksi perlu diatur sebagai berikut:

Volume diperkecil;

Tekanan diperbesar;

Suhu diturunkan.

Namun, timbul masalah jika suhu terlalu rendah, yakni laju reaksi menjadi lambat.
Oleh karena itu, tekanan dan suhu harus diatur sedemikian rupa pada kondisi
optimum sehingga diperoleh jumlah gas NH3 sebanyak-banyaknya. Selain itu,
agar reaksi ke kanan berlangsung lebih cepat, ke dalam reaksi dapat ditambahkan
katalis seperti:

Logam platina;

Besi oksida yang sedikit mengandung kalium oksida;

Aluminium oksida.

1. Pembuatan asam Sulfat (H2SO4) menurut Proses Kontak


Gas belerang trioksida (SO3) digunakan sebagai bahan dasar pembuatan asam
sulfat (H2SO4). Asam sulfat merupakan bahan kimia yang paling banyak
diproduksi di seluruh dunia. Zat kimia ini dipakai secara luas diberbagai industri
dan juga untuk keperluan rumah tangga. Contohnya, penggunaan asam sulfat
sebagai air aki.

Pembuatan gas SO3 dilakukan dengan mereaksikan gas belerang dioksida (SO2)
dan gas oksigen. Cara ini disebut proses kontak. Reaksi kimia yang berlangsung
dapat diringkas sebagai berikut:

Belerang dibakar dengan udara membentuk belerang dioksida

S(s) + O2(g) SO2(g)

Belerang dioksida dioksidasi lebih lanjut menjadi belerang trioksida.

2SO2(g) + O2(g) 2SO3(g)

Belerang trioksida dilarutkan dalam asam sulfat pekat membentuk asam


pirosulfat.

H2SO4(aq) + SO3(g) H2S2O7(l)

a) Asam pirosulfat direaksikan dengan air membentuk asam sulfat pekat.


H2S2O7(l) + H2O(l) H2SO4(aq)
Seperti pembuatan gas NH3, proses pembuatan SO3 juga memerlukan
suatu keadaan optimum agar reaksi selalu berlangsung ke kanan. Katalis
yang digunakan adalah vanadium pentaoksida (V2O5). Asam sulfat yang
dihasilkan dari proses ini merupakan asam sulfat pekat dengan kadar 98%.

F. Strategi Pembelajaran
1. Model Pembelajaran
Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran
kooperatif Student Team Achievement Division (STAD). Langkah –
langkahnya adalah sebagai berikut :
a. Penyampaian motivasi dan tujuan pembelajaran
b. Menyajikan informasi
c. Mengorganisasi siswa dalam kelompok
d. Membimbing kelompok bekerja
e. Evaluasi
2. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang digunakan adalah ceramah dan diskusi
G. Media dan Sumber Belajar
1. Media
a. Papan tulis
b. Alat tulis
c. Lks
d. Bahan bacaan
2. Sumber Belajar
a. Johari, J., 2009, Kimia SMA dan MA Untuk Siswa Kelas XI, Esis ;
Jakarta
b. Sudarmo, U.,2013, Kimia Untuk SMA Kelas XI, Erlangga ; Jakarta

Anda mungkin juga menyukai