Bab Senam Irama
Bab Senam Irama
Kelompok (3)
1) Alfat’han Nurkayla Nisa’/01
2) Auliya Zakiyyatu Rosyidyah/04
3) Chwlsy Shopia Agatha/05
4) Lely Dwi Aprilia/10
Pembahasan
2. Tujuan dan Manfaat
3. Kesimpulan
Adapun penjelasan isi dari masing-masing sub bab dijelaskan dibawah
ini.
1 Pendahuluan
Senam irama atau disebut juga senam ritmik adalah senam dengan gerakan yang
mengikuti irama yang berupa tepukan tangan, ketukan, nyanyian musik, dan
sebagainya. Senam irama dilakukan secara perorangan atau kelompok untuk
memperlihatkan koreografi yang kental dengan akrobatik dengan atau tanpa alat bantu
senam yang berupa bola, pita, tali, gada, dan simpai.[1] Senam irama atau senam ritmik
merupakan salah satu alternatif metode yang digunakan untuk meningkatkan
konsentrasi anak melalui gerakan-gerakan tubuh. Yang menyebabkan aliran darah ke
otak berjalan dengan lancar dan otak mendapatkan oksigen yang banyak sehingga otak
berfungsi secara optimal.[2] Senam irama memadukan gerakan tari dan balet yang
terdiri dari gerakan pemanasan, bagian inti, dan bagian pendinginan. Unsur-unsur yang
terdapat dalam senam irama meliputi keluwesan, kesinambungan gerakan, dan
ketepatan irama untuk melatih kelenturan, ketangkasan, kelincahan, serta daya tahan
untuk seluruh anggota tubuh.[3] Olahraga ini sudah menjadi cabang olahraga yang
dilombakan di berbagai ajang besar, seperti Olimpiade dan pertandingan skala
internasional lainnya.[1] Salah satu senam irama yang banyak dikenal adalah senam
dengan menggunakan pita seperti yang sering dilakukan pada pertandingan Olimpiade.
[3]
Senam ritmik akan berlangsung di National Gymnastics Arena (NGA).
Karakteristik utama senam berirama sebagai komposisi disiplin adalah hubungan
gerakan akrobatik yang paling sulit yang membutuhkan fleksibilitas kopral dan aktivitas
motorik yang sangat tinggi yang dihadirkan oleh pesenam dalam harmoni yang
sempurna dengan musik. Feminitas dan keanggunan serta ekspresi artistik pesenam
yang tidak pernah gagal mempesona publik.[4]
2 Pembahasan
Irama yang digunakan biasanya lagu-lagu berbirama 3/4 atau 6/8, seperti lagu
Desaku atau Kelinciku. Kemudian dalam perkembangannya, senam ritmik berubah
menjadi lebih bersifat kompetitif, setelah namanya berubah menjadi senam ritmik
modem (modern rhythmic gymnastics). Sejak itu, menghilang dari ruang lingkup
pendidikan jasmani di sekolah. Senam ritmik modem awalnya berkembang di Eropa dan
telah menyebarkan popularitasnya terutama melalui klub-klub dan studio senam pribadi.
Dalam waktu singkat, senam ritmik ini menarik perhatian para penggemar dari Amerika
dan seluruh belahan bumi lainnya termasuk Jepang dan Indonesia. Pada tahun 1984,
senam ini masuk dalam kancah Olimpiade dan pertama kalinya dipertandingkan secara
intemasional. Senam ritmik modem memang menarik, karena elemen dari dansa dan
permainan digunakan untuk menciptakan rangkaian menarik dengan menggunakan
bola, tali, simpai, pita dan gada, yang dimainkan sesuai iringan musik. Indikator kualitas
penampilannya terletak pada irama, aliran, kontras yang dinamis dari seluruh gerakan
yang berupa tarian.[5]
Karakteristik Gerakan:
1. Keterampilan lokomotor adalah gerak berpindah tempat yang dilakukan
secara dinamis, seperti jalan, lari, lompat, berderap, jingkat, leaping, skipping
dan sliding.
2. Keterampilan non-lokomotor adalah gerak yang tidak berpindah tempat dan
mengandalkan ruas-ruas persendian tubuh yang membentuk berbagai posisi
berbeda namun tetap tinggal di satu titik. Contoh gerakan non-lokomotor adalah
mengayunkan kedua tangan ke samping badan, menekuk lutut dengan cara
berdiri tegak, jongkok, berdiri dan dilakukan berulang dan menyilangkan dan
merentangkan tangan.
3. Keterampilan manipulatif adalah keterampilan untuk memanipulasi objek
tertentu dengan anggota tubuh seperti lengan, kaki atau kepala. Keterampilan
yang termasuk manipulatif adalah menangkap, melempar, memukul, menendang
dan mendribling.[6]
4 Kesimpulan
Gerakan mengayun bisa dilakukan dengan lengan lurus dan gerakan diawali
dari bahu. Kalau sampai diayunkan ke bidang frontal silang di depan badan.
Akan lebih baik kalau memakai pegangan yang menghadap ke belakang.
Gerakan mengayun simpai ini bisa memakai satu tangan atau dua tangan.
Gerakan melompat dilakukan apabila simpai diayun ke depan dan lompatan
dalam simpai, usahakan lengan lurus. Keluar dari simpai lengan bisa
bengkok dan di akhir, lengan harus lurus lagi.
Gerakan melingkar dimulai dari pergelangan tangan dengan simpai berputar
ke dalam sampai ke luar.
Gerakan melambung dimulai dari bahu atau pergelangan tangan.[7]
Referensi