Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MEMAHAMI HAKIKAT AL-QUR’AN DAN HADITS

DOSEN PENGAMPU: Ria Maharani, M.Pd


MATA KULIAH
Al-Qur’an dan Hadits
disusun oleh :
Siti Rakina : 2111203218

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MA’ARIF JAMBI


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Assalamu‟alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan
rahmat, taufik, hidayah dan inayah-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikanpembuatan makalahSejarah Pendidikan Islam yang berjudul
“Memahami Hakikat Al-qur‟an dan Hadits”. Sholawat dan salam selalu
tercurahkan dan dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, serta
keluarga, sahabatdan pengikutnya.

Pemakalah menyadari tanpa bantuan dari semua pihak, penulisan makalah


ini mungkin tidak dapat terlaksana. Oleh karena itu, pemakalah mengucapkan
terima kasih kepada :

1. Dosen pengampu mata kuliah Praktik Ibadah yakni Ibu Ria Maharani, M.Pd
2. Teman-teman semuanya yang telah memberikan motivasinya serta semua
pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah ini.

Pemakalah menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam


penyusunan makalah ini, karena keterbatasan kemampuan yang pemakalah miliki.
Oleh karena itu, pemakalah mohon kritik dan sarannya. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi semuanya.

Jambi,

Penyusun

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. i

DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan Makalah .......................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN

A. Hakikat Al-Qur’an ........................................................................................................ 2


B. Hakikat Hadits ............................................................................................................. 4
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................................................. 7
B. Saran ........................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Islam merupakan agama rahmatan lil‟alamin. Al-Qur‟an dan Hadits yang di


bawa oleh Rasulullah SAW, menjadi penerang bagi setiap umat manusia. Di
dalamnya terdapat berbagai macam ilmu yang dijadikan sebagai pengetahuan
dasar, bukan hanya ilmu keislaman saja yaitu sebagai petunjuk, hukum dan kisah-
kisah terdahulu tetapi juga banyak teradapat ilmu lainnya, seperti ilmu alam,
teknologi dan sebagainya. Ilmu pengetahuan dalam Al-Qur‟an dan Hadits
menyangkut tentang segala aspek pengetahuan yang ada dijagad raya ini, mulai
dari proses terbentuknya bumi hingga berakhirnya kehidupan di jagad raya. Ilmu
pengetahuan dalam Al-Qur‟an dan Hadits tidak perlu lagi diragukan kebenarannya
karena kebenarannya bersifat ilmiah atau dapat dibuktikan. Semakin intensif
manusia menggali Al-Qur‟an dan Hadits maka akan semakin banyak pula isyarat
keilmuan yang di dapatkan, sehingga manusia dapat terlepas dari masa
kebodohan.
Adapun judul besar dalam makalah ini adalah tentang hakekat Al-qur‟an
hadits sebagai pengetahuan dasar.
B. Rumusan Masalah

1. Apa Hakikat Al-qur‟an?


2. Apa Hadits?

C. Tujuan Penulisan Makalah


1. Mengetahui Hakikat Al-qur‟an
2. Mengerti apa itu Hadits

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hakikat Al-Qur’an

Allah Swt di dalam surah Arrahman menyebutkan beberapa ciptaan dan


sejumlah nikmat-Nya baik materi maupun immateri; nikmat terkait dunia maupun
akhirat, manusia, malaikat dan jin, perjalanan kesempurnaannya, tentang surga
dan kebahagiaan abadi juga nikmat-nikmat lahir dan batin…
َّ ‫اْل ْوسانَ َخهَقَ ْانقُ ْزآنَ َعهَّ َم‬
ُ‫انزحْ مه‬ ِ ْ ُ ً‫ْانبٍَانَ َعهَّ َم‬
Di urutan pertama dari nikmat-nikmat tersebut setelah menegaskan sifat kasih
sayang-Nya, Allah menyebutkan tentang nikmat diajarkannya Alquran. Dzat
Yang Maha Pengasih. Telah mengajarkan Alquran, mencipta manusia dan
mengajarkannya Albayan. 1 Ayat-ayat mulia ini menegaskan bahwa Alquran
adalah nikmat Allah pertama, terpenting dan paling bernilai; karena manusia tanpa
ajaran dan bimbingan Allah berupa Alquran tidak akan mungkin sampai kepada
kesempurnaan finalnya, tanpa Alquran tidak ada seorang pun yang mampu
singgah di posisi kemanusiaannya yang semestinya.
Nikmat terbaik Allah yang tidak lain adalah Alquran juga merupakan Ahsanul
hadis / kalam terbaik. Dia merupakan ucapan terindah baik dari segi lafaz,
ungkapan, kefasihan dan balaghah. Sebagaimana ia juga kalam terbaik dari segi
kekayaan kandungan dan nilai-nilai kemanusiaan. Jika ada kalam yang lebih baik
darinya pastilah akan diturunkan oleh Allah kepada Nabi terakhir Muhammad
Saw.
Jika tidak dilakukan-Nya bisa jadi karena tiga hal; ketidaktahuan,
ketidakmampuan dan kebakhilan. Tiga hal ini yang merupakan sifat-sifat Salbiah
yang tidak mungkin disandang Alah dan pasti ternafikan dari sisi-Nya.
Pertama, wujud Allah adalah ilmu itu sendiri dan sama sekali tidak ada hal
yang luput dari pengetahuan dan ilmu-Nya, Ilmu Allah meliputi segala sesuatu.
Kedua, tentang ketidakmampuan sebagai penyebab asumsi ini pun juga tidak

1
QS; Arrahman: 1-4.

2
3

benar, mengingat Allah zat Yang Mahakuasa atas segala sesuatu. Ketiga, Allah
juga merupakan zat yang tidak kikir mengingat Dia adalah Dzat yang
kesempurnaannya tidak terbatas.
Alquran Tajalli / Jelmaan Dzat Allah
Dalam menggambarkan keagungan Alquran, Allah Swt menegaskan:
ُْ َ‫صذِّعا ً خا ِشعا ً نَ َزأ َ ٌْتًَُ َج َب ٍم َعهى ْانقُ ْزآنَ ٌذَا أ َ ْوزَ ْنىا ن‬ َّ ََ َ‫اس وَض ِْزبٍُا ْاْل َ ْمثا ُل ِت ْهك‬
َ َ ‫َّللا ِ َخ ْش ٍَ ِة ِم ْه ُمت‬ ِ َّ‫نَ َعهَّ ٍُ ْم ِنهى‬
‫ٌَتَفَ َّك ُزَ َن‬
“Kalau sekiranya Kami menurunkan Al Qur‟an ini kepada sebuah gunung,
pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan takut kepada Allah.
Dan perumpamaan- perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka
berpikir.”2 Ketidakmampuan gunung dan hancurnya makhluk yang kokoh ini
tidak lain karena Alquran adalah tajjali dan jelmaan wujud Allah Swt sendiri.
Dalam kisah Nabi Musa as ketika beliau didesak oleh kaum Bani Israel untuk
memperlihatkan wujud asli Allah Swt, jawaban Allah datang dengan menegaskan:
ََ ‫ظ ْز أ َ ِروً َربّ ِ قا َل َربًُُّ َكهَّ َمً ُ ََ ِنمٍقاتِىا ُمُسى جا َء نَ َّما‬ ُ ‫ظ ْز ن ِك ِه ََ ت َزاوً نَ ْه قا َل ِإنٍَْكَ أ َ ْو‬ ُ ‫فَإ ِ ِن ْان َجبَ ِم ِإنَى ا ْو‬
‫ف َمكاوًَ ُ ا ْستَ َق َّز‬ َ ُْ ‫س‬َ ‫ص ِعقًا ُمُسى خ ََّز ََ دَ ًّكا َج َعهًَ ُ ِن ْه َجبَ ِم َربًُُّ تَ َجهَّى َف َه َّما ت َزاوً َف‬ َ .
Dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan Kami) pada waktu yang
telah Kami tentukan dan Tuhan telah berfirman (langsung) kepadanya, berkatalah
Musa:” Ya Tuhanku, tampakkanlah ( diri Engkau ) kepadaku agar aku dapat
melihat kepada Engkau”. Tuhan berfirman:” Kamu sekali- kali tidak sanggup
melihat- Ku, tapi lihatlah ke bukit itu, maka jika ia tetap di tempatnya ( sebagai
sediakala ) niscaya kamu dapat melihat- Ku”. Tatkala Tuhannya menampakkan
diri kepada gunung itu, dijadikannya gunung itu hancur luluh dan Musa pun jatuh
pingsan”3
Mabda’ Turunnya Alquran
Hal ini tidak terlalu mengherankan, karena sumber Alquran yang tak lain
Allah mensifati dirinya sebagai penurun kitab suci dengan berbagai asma / nama
beragam yang luar biasa. Mayoritas ayat-ayat yang menjelaskan hal tersebut

2
Q.S. Alhadid;21
3
Q.S. Al‟araf: 143.
4

terdapat dalam permulaan Hawamin Sab‟ah (tujuh surat Alquran yang didahului
dengan huruf Muqathaah “Ha‟ dan mim”.
Sesuai ayat-ayat tersebut Alquran diturunkan oleh Allah yang memiliki sifat-
sifat: Mahahidup Dan Maha Berdiri sendiri,4 Tuhan semesta alam,5 Dzat Pengajar
Dan Yang Memuliakan,6 Maha Pengasih dan Maha penyayang,7 Yang
Mahaberkah,8 Yang Maha Agung dan Mahatahu,9 Yang Mahaagung dan
Mahabijak,10 Yang Mahabijak dan Maha Terpuji11 dan Yang Mahatinggi dan
Mahabijak.12

B. Hakikat Hadits

Sunnah menurut bahasa adalah thoriqoh atau jalan, baik mupun buruk.13
Sunnah menurut istilah mempunyai beberapa istilah :14
Berkata Ibnu Mandzur : “Di dalam hadis telah berulang-ulang disebutkan kata
sunnah dan apa yang berhubungan dengannya, adapun asalnya adalah cara dan
jalan. Dan jika diartikan secara syar‟i, maka yang di maksud dengan sunnah
adalah apa-apa yang di perintahkan, dilarang dan dianjurkan oleh Nabi
Muhammad saw dari perkataan dan perbuatan yang tidak disebutkan Al Qur‟an,
dengan demikian dikatakan bahwa adillah as syariyah adalah kitab dan sunnah
yaitu Al Qur‟an dan As Sunnah.”
Berkata Imam Syatibi : “Lafadz Sunnah juga diartikan sebagai lawan dari
bid‟ah, maka dikatakan : si fulan diatas sunnah jika dia sesuai dengan apa yang
dikerjakan Nabi saw, dan dikatakan : si fulan diatas kebid‟ahan apa bila dia
beramal menyelesihi Nabi saw”

4
Q.S. Ali imran, 3.
5
Q.S. Alwaqi‟ah, 80
6
Q.S. „Alag, 1-5
7
Q.S. Fushilat, 2
8
Q.S. Dukhan, 1-3
9
Q.S. Ghafir, 1-2
10
Q.S. Syura, 3
11
Q.S. Fushilat, 42
12
Q.S. Zukhruf, 4
13
Al Mu‟jamul Wasit, Maktabah Islamiyah juz : I hal : 456
14
Tadwinu Sunnah Nabawiyah DR. Muhammad bin Mathot Az Zahroni Maktabah As Shodiq cet
: I hal : 12
5

Kemudian dia berkata : “Yang dimaksud dengan lafadz sunnah adalah apa
yang dikerjakan sahabat, ditemuikan dalam kitab atau pun tidak dikarenakan hal
tersebut sebagai bentuk dalam mengikuti sunnah yang ditetapkan kepada mereka
yang tidak sampai kepada kita atau pun sebagai bentuk ijtihad bersama
terhadapnya dari mereka ataupun dari pemimpin mereka. Berdasarkan sabda Nabi
saw :
‫……ان مٍ تذٌ ه ان زا شذٌ ه ان خ ه فاء َ س ىة ب س ى تً ع ه ٍ كم‬.. (‫داَد َأب ُ أحمذ رَاي‬
‫)َان تزم ٍذي‬
”Seiring dengan berkembangnya Ilmu islam, maka makna sunnah pun
mempunyai perkembangan diantaranya :
Sunnah menurut Ulama‟ usul: apa-apa yang bersumber dari nabi Muhammad
saw dari perkataan atau perbuatan atau penetapan (taqrir).15
Sunnah menurut Fuqoha‟ (ahli fiqh): segala sesuatu yang telah ditetapkan dari
Nabi Muhammad saw dan bukan dalam perkara fardlu dan bukan pula dalam
perkara wajib dan sunnah adalah jalan yang harus diikuti dalam agama dari selain
fardlu dan wajib.16
Sunnah menurut Ahli Hadis: segala sesuatu yang ditinggalkan Nabi
Muhammad saw dari perkataan atau perbuatan atau sifat-sifat kholqiyah atau
khuluqiyah atau perjalanan hidup beliau meskipun itu sebelum beliau diutus atau
sesudahnya.17
Dari pengertian-pengertian di atas, dapat di pahami bahwa sunnah adalah
ajaran Nabi SAW, atau dengan kata lain, As Sunnah ialah sinonim dari kata Islam.

Sunah menurut Al-Qur’an


Dalam Al Qur‟an Allah swt tidak menyebutkan kata sunnah Nabi atau sunnah
Rasul, akan tetapi Allah menyebutkan dalam Al Qur‟an dengan kata hikmah
seperti firman Allah :

15
Al Labab fi usulil fiqih Sofwan Adnan Dawudi Darul Qolam cet : I hal : 199
16
Syarkhu Sunnah Abi Muhammad Khusain bin Mas‟ud Al Baghiwi Darul Kutub Ilmiyah cer : II
juz : I hal : 12
17
Ibid. hal : 12
6

“dan ingatlah nikmat Allah padamu, dan apa yang Telah diturunkan Allah
kepadamu yaitu Al Kitab dan Al hikmah (As Sunnah). Allah memberi pengajaran
kepadamu dengan apa yang diturunkan-Nya itu.”18
“dan Allah Telah menurunkan Kitab dan hikmah kepadamu, dan Telah
mengajarkan kepadamu apa yang belum kamu ketahui”19
Imam Syafi‟i berkata : “Allah swt menyebutkan Al Kitab yaitu Al Qur‟an dan
Allah juga menyebutkan Al Hikmah. saya mendengar dari orang yang pandai
dalam ilmu Al Qur‟an berkata : Al Hikmah adalah sunnah Rasulullah saw dan ini
sesuai apa yang difirmankan Allah. Wallah a‟lam.20
Dan Allah swt memerintahkan untuk mentaati Rasulullah saw. Allah swt
berfirman: “apa yang diberikan Rasul kepadamu, Maka terimalah. dan apa yang
dilarangnya bagimu, Maka tinggalkanlah..”21
“Barangsiapa yang mentaati Rasul itu, Sesungguhnya ia Telah mentaati Allah.
dan barangsiapa yang berpaling (dari ketaatan itu), Maka kami tidak mengutusmu
untuk menjadi pemelihara bagi mereka”22
Demikianlah Allah swt menjelaskan dalam kitab-Nya bahwa antara Al Qur‟an
dan sunnah Nabi saw adalah dua dalil yang harus saling beriringan, tidak boleh
menafikan satu dengan yang lain.

18
Al Baqarah : 231
19
Annisa’ : 113
20
Syarkhus Sunnah Abi Muhammad Khusain bin Mas’ud Al Baghiwi juz : 1 hal :13
21
Al Hasr : 7
22
Annisa’ : 80
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Mulai dari proses terbentuknya bumi hingga berakhirnya kehidupan di jagad


raya. Al-Qur'an dan Hadits yang di bawa oleh Rasulullah SAW, menjadi penerang
bagi setiap umat manusia. Mengaku Alquran, Allah Swt menegaskan ada hal yang
luput dari pengetahuan dan ilmu-Nya, Ilmu Allah meliputi segala sesuatu. Kedua,
tentang ketidakmampuan sebagai penyebab asumsi ini pun juga tidak benar,
mengingat Allah zat Yang Mahakuasa atas sehali. Maksud dengan sunnah adalah
apa-apa yang di perintahkan, dilarang dan dianjurkan oleh Nabi Muhammad saw
dari perkataan dan perbuatan yang tidak disebutkan Al Qur'an, dengan demikian
dikatakan.
Sunnah adalah ajaran Nabi SAW, atau dengan kata lain, As Sunnah ialah
sinonim dari kata Islam. Adalah jalan yang harus diikuti dalam agama dari selain
fardlu dan wajib.
B. Saran

Dalam penulisan makalah ini penulis menyadari masih jauh dari


kesempurnaan, masih banyak terdapat kesalahan-kesalahan baik dalam
bahasannya, materi dan penyusunannya, oleh karena itu penulis
sangamengharapkan kritik, saran dan masukan yang dapat membangun
penulisanmakalah ini selanjutnya.

7
DAFTAR PUSTAKA
Q.S. Alhadid;21
Q.S. Al‟araf: 143.
Q.S. Ali imran, 3.
Q.S. Alwaqi‟ah, 80
Q.S. „Alag, 1-5
Q.S. Fushilat, 2
Q.S. Dukhan, 1-3
Q.S. Ghafir, 1-2
Q.S. Syura, 3
Q.S. Fushilat, 42
Q.S. Zukhruf, 4
Al Mu‟jamul Wasit, Maktabah Islamiyah juz : I hal : 456
Tadwinu Sunnah Nabawiyah DR. Muhammad bin Mathot Az Zahroni Maktabah
As Shodiq cet : I hal : 12
Al Labab fi usulil fiqih Sofwan Adnan Dawudi Darul Qolam cet : I hal : 199
Syarkhu Sunnah Abi Muhammad Khusain bin Mas‟ud Al Baghiwi Darul Kutub
Ilmiyah cer : II juz : I hal : 12
Al Baqarah : 231
Annisa‟ : 113
Syarkhus Sunnah Abi Muhammad Khusain bin Mas‟ud Al Baghiwi juz : 1 hal
:13
Al Hasr : 7
Annisa‟ : 80

Anda mungkin juga menyukai