082 - Ni Putu Dian Wela Kusuma - Tugas Praktikum Pertemuan 5 Dan 6 - IVB
082 - Ni Putu Dian Wela Kusuma - Tugas Praktikum Pertemuan 5 Dan 6 - IVB
Dosen Pengampu :
Oleh:
P07134019082
IV B
TAHUN 2021
"Identifikasi Jamur Secara Makroskopis dan Mikroskopis"
Topografi : Umbonate
Tetesan: -
3. Warna : Koloni putih yang
tumbuh lebat
Garis konsentris : -
Tetesan :-
4. Warna : Filamen putih kemudian
Aerial Hyphae
10 Pseudoparenkim : jalinan
hifa yang padat dan
seragam
Pseudoparenkim
11. Rizomorf/ Sklerotium : jalinan
hifa yang padat dan berguna
untuk mengatasi kondisi terburuk
keadaannnya.
Sklerotium
12. Misellium : potongan –potongan
hifa
Fragmentasi hifa
Miselium
13. Berinti tunggal
Memiliki sekat yang membagi
hifa menjadi ruang-ruang
Setiap ruang memiliki satu inti
sel.
Septat Hifa
14. Tumbuh bercabang
Dapat membentuk hifa sejati
Berbentuk bulat lonjong dan
bercabang.
Pseudohifa
15. Merupakan kuncup pada sel
khamir
Blastospora
16. Spora bersel Satu
Terputus-putus
Sel 1 terbentuk akibat putusan
hifa.
Artrospora
17. Klamidospora memiliki dinding
tebal, dihasilkan pada ujung
miselium yang sudah tua atau
didalam makrokonidia,
Terdiri dari 1-2 septa dan
merupakan fase atau spora
bertahan pada lingkungan yang
Klamidiospora
kurang baik
Terbentuk dari pelebaran Hifa
18.
Spora yang dibentuk didalam
kantong spora (sporangium)
Sporaiospora
19.
Spora terbentuk pada
hifa/penebalan
Berbentuk elips (bulat telur)
Tidak berwarna/hialin
Oodiospora
20. Jamur ini memiliki konidia
dengan bentuk seperti bulan sabit
dan memanjang
Memiliki makrokonidia
mempunyai bentuk yang khas,
melengkung seperti bulan sabit
Terdiri dari 3-5 septa,
Cresent Form Bersifat selulolitik
Memiliki spora dengan struktur
yang menyerupai benang
21. Terjadi penebalan pada ujung
hifa
Koloni jamur Basidiophora sp
berbentuk bulat memanjang
berwarna kuning kemerahan
dengan tepi tidak rata
Seperti kapas halus bewarna
Basidiospora
putih.
Warna balik koloni kuning
kemerahan.
Genus Basidiophora memiliki ciri
yaitu konidiofor ada yang tidak
bercabang dan ada yang
bercabang
Setiap konidiofor menyokong
satu konidia.
Rhizopus oligosporus
26. Hifa : tidak bersekat
Spora : sporangiospore
Tangkai spora : sporangiophore
Kotak spora : sporangium
Absidia
27. Hifa tidak bersekat
Konidiofor sederhana atau
bercabang,
Konidia berwarna bening,
Cunninghamella
28. Sporangium utama membentuk
cabang-cabang lateral yang
membengkok dan masing-masing
membawa vesikula terminal yang
seluruh permukaannya terbentuk
merosporangia.
Syncephalastrum
29. Memiliki sporangiofor dengan
cabang-cabang yang berputar
mengandung kantong
sporangium
Circinella
30. Sporangia berbentuk labu dengan
venter bulat dan leher panjang
yang berbeda,
Collumellae menonjol dan
berbentuk kubah.
Sporangiospora berukuran kecil,
Saksenaea lonjong,
31. Meiospora bersarang
Mortierella
32. Sel yeast berbentuk ogival.
Saccharomyces
33. Bentuk sel (bulat, oval, silinder,
ovoid, sperikal, spheroid
Memiliki pseudohifa atau hifa
sejati (miselium).
Hansenula
34. Microsporum audouinii
menghasilkan hifa dan
mikrokonidia.
Makrokonidia yang halus, kurang
berkembang, tebal berdinding
dan berbentuk tidak teratur
Microsporum Audoinii
spindle jarang dijumpai.
Mikrokonidia juga jarang
dijumpai dan jika dijumpai,
bentuknya adalah bulat telur dan
uniselluler
Terminal Chlamydoconidia
membentuk secara pendek
seperti, memberikan penampilan
runcing di ujungnya.
35. Hifa : lebar dan cukup halus
Macroconidia : terdiri 4-6
sel,bentuk seperti spindle,ujung
atas tumpul,dinding tipis
Microconidia : tidak khas, jarang
Microsporum gypseum Ditemukan
36. Hifa : septate yang menghasilkan
banyak makrokonidia.
Makrokonidia : agak panjang
(10-25 X 35-110 μm), berbentuk
spindle atau fusoid dan
berdinding tebal dengan tekstur
Microsporum Canis echinulte (kasar). Dan biasanya
memiliki enam atau lebih
kompartemen ketika dewasa dan
beberapa makrokonidia
berbentuk klub berdinding halus
dapat diamati di sepanjang hifa.
Mikrokonidia : berdinding halus
dan berbentuk klub jarang terlihat
terbentuk di sepanjang hifa.
Ujungnya biasanya meruncing ke
ujung seperti kenop yang
mungkin agak melengkung di
puncak.
37. Hifa lebar
Makrokonidia terdiri dari 2-4 sel
pada satu konidiopora
Mikrokonidi: jarang ditemukan
Microsporum Grubya
38. Hifa septate
Macroconidia bersel 1 sampai 4
(biasanya 2) dan berdinding tipis
dan berbentuk oval sampai elips.
Mikrokonidia berbentuk klub dan
jumlahnya dapat bervariasi.
Microsporum Obtuse
39. Hifa septate
Macroconidia bersel 1 sampai 4
(biasanya 2) dan berdinding tipis
dan berbentuk oval sampai elips.
Mikrokonidia berbentuk klub dan
jumlahnya dapat bervariasi.
Microsporum Ferrugineum
40. Hifa : lebar
Macroconidia : terdiri dari 6-10
sel,dinding tebal,permukaan
terdapat tonjolan kecil seperti
duri
Microconidia : jarang ditemukan
Microsporum distartum
41. Mikrokonidia berukuran kecil
dan piriformis (berbentuk buah
pir).
Mikrokonidia berdinding tipis,
berbentuk tetesan air.
Hifa yang tersusun oleh
Trichophyton Rubrum
mikrokonidia.
42. Banyak mikrokonidia yang
terbentuk di sepanjang hifa atau
konidiofor pendek yang tumbuh
Mikrokonidia bersifat sessile
(dilekatkan dengan 'alas' daripada
'batang'). Mereka juga bisa sangat
Trichophyton Tonsurans
bervariasi bentuknya mulai dari
pyriform (tetesan air mata)
hingga klavat (seperti klub)
hingga silinder dan bahkan
bentuk bulat seperti balon yang
lebih besar.
Makrokonidia biasanya jarang
dan juga menunjukkan variasi
dalam bentuk & ukuran dari
silinder hingga berbentuk cerutu
(10 - 65 μm kali 4 – 12 μm).
Klamidospora terminal dan
kabisat juga dapat ditemukan,
terutama pada budaya yang lebih
tua.
Menghasilkan hifa septat.
43. Hifa yang luas dan tidak teratur
mengandung terlalu banyak
chlamydospores terminal.
Makrokonidia hanya jarang
diproduksi, tetapi jika hadir akan
Trichophyton Villaceum
47 Hifa dengan knob berbentuk
tanduk rusa
Memiliki banyak klamidokonidia
Tidak ada makrokonidia dan
mikrokonidia terlihat dalam
kultur rutin, namun banyak
Trichophyton Schoenleinii
chlamydoconidia mungkin dapat
terlihat pada kultur yang lebih
lama.
48. Menghasilkan hifa hialin bersepta
dan bercabang serta konidia
Ovoid atau piriformis dengan
diameter 3-5 milimikron di
bagian ujung atau lateral
konidiafora yang melengkung
Blastomyces Dermatitidis
Ditemukan sel yeast berdinding
tebal dan mempunyai celah yang
Lebar
49. Hifa hialin bersepta
menghasilkan mikrokonidia
dengan ukuran 2-5 mikrometer
Makrokonidia berdinding
tebal,bulat dan besar disertai