Anda di halaman 1dari 21

“IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA

PT. PLN (Persero)”


(Diajukan untuk memenuhi t u g a s mata kuliah Sistem Informasi
Manajemen)
Dosen Pengampu Mata Kuliah : Nendar Amrullah, ST., M.T

Disusun Oleh :

- Anggareni Safitri NE20255085


- Ai Dayanti NE20255027
- Piusman Laia NE20255136
- Asnawaty Sri Wahyuni NE20255166
- Riska Pujianti NE20255168
- Erik Ibrahim NE20255111
- Febermanhulu NE20255076
- Renata Agustiani NE20255029

JURUSAN ADMINISTRASI PUBLIK SEKOLAH TINGGI ILMU


ADMINISTRASI CIMAHI

2023
KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami panjatkan puji syukur atas rahmat dan ridho Allah SWT,
karena atas Rahmat dan Ridhonya, kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah
ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen.
Dalam kesempatan ini kami ingin mengucapkan terimakasih kepada dosen saya
Nendar Amrullah, ST., M.T yang membimbing kami dalam mengerjakan tugas
makalah ini.

Makalah ini kami membahas agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang
“Implementasi Sistem Informasi Manajemen Pada PT. PLN (Persero)”. Di dalam
makalah ini terdapat latar belakang, tujuan, formulasi isi tulisan dan bagaimana
membuat kesimpulan dan saran mengenai “Implementasi Sistem Informasi
Manajemen Pada PT. PLN (Persero)”ini yang telah kami pelajari. kami menyadari
bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, namun demikian telah
memberikan manfaat bagi kami selaku penyusun, semoga makalah ini dapat
memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Oleh karena itu kami
menerima segala kritik dan saran dari para pembaca agar saya dapat memperbaiki
makalah selanjutnya.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang “Implementasi Sistem
Informasi Manajemen Pada PT. PLN (Persero)” ini dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi terhadap para pembaca.

Bandung, 15 januari 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
B A B I PENDAHULUAN
1. Latar belakang...........................................................................................................................1
2. Rumusan masalah......................................................................................................................2
3. Tujuan Masalah.........................................................................................................................2
B A B II LANDASAN TEORI
A. Sistem...........................................................................................................................................4
B. Informasi......................................................................................................................................5
C. Konsep Dasar Sistem Informasi.................................................................................................6
D. Komponen Sistem Informasi......................................................................................................7
E. Jenis – jenis Sistem Informasi....................................................................................................7
F. Pengembangan Sistem Informasi..............................................................................................9
G. Analis Sistem..............................................................................................................................9
B A B III PEMBAHASAN
1. Tentang PT. PLN (Persero).......................................................................................................12
2. Visi dan Misi PT. PLN (Persero)................................................................................................12
3. Sistem Informasi Manajemen PT. PLN (Persero).....................................................................12
4. Hambatan dan tantangan penerapan sistem informasi manajemen pada PT. PLN.................15
B A B IV PENUTUP
1. Kesimpulan..............................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………………………………………………………18

ii
BABI

PENDAHULUAN

1. Latar belakang

Dalam era globalisasi pada saat ini memacu perkembangan teknologi, salah satunya
dalam bidang teknologi informasi. Setiap perusahaan baik yang bergerak dalam bidang
produk maupun jasa perlu adanya sistem informasi untuk menunjang aktivitas bisnis
perusahaan tersebut, untuk memberikan informasi yang efektif, efesien, dan akurat ke
berbagai bagian yang ada pada perusahaan tersebut seperti karyawan, manager dan pihak
lainnya yang berkepentingan di perusahaan tersebut.

Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan bidang ilmu yang semakin


berkembang. Perkembangan bidang ini semakin cepat dan penting untuk diterapkan dalam
setiap organisasi. Permasalahan Sistem Informasi Manajemen (SIM) selalu menjadi kendala
dan hambatan dalam pengembangan disetiap organisasi. Indentifikasi masalah yang ada dapat
menjadi perbaikan dalam pengembangan Sistem Informasi Manajemen (SIM).

Artikel ini dibuat untuk menyediakan informasi mengenai konsep sistem informasi
manajemen suatu perusahaan. Berbagai praktek dan pilihan dipertimbangkan untuk
perencanaan dan implementasi. Sistem Informasi PT. PT. Perusahaan Listrik Negara PLN
(Persero) dimulai dari proses penerapan, hingga hambatan dan tantangan yang dihadapi
perusahaan.

Informasi merupakan salah satu hal yang harus dipenuhi oleh umat manusia, karena
informasi merupakan suatu kebutuhan primer. Tanpa informasi internal maupun eksternal,
sulit bagi para menajer untuk mengambil berbagai keputusan dalam perusahaan. Informasi
internal harus disiapkan sendiri oleh berbagai unsur perusahaan, sedangkan informasi
eksternal diperoleh baik dari alat-alat komunkasi modern. Kemajuan alat komunikasi pada

iii
milenium ketiga semakin mempermudah perolehan informasi dari berbagai sumber untuk
berbagai kepentingan terutama dalam berbagai pengambilan keputusan didalam perusahaan,
itulah sebabnya sangat dirasakan pentingnya mengelolah informasi secara terintegrasi pada
setiap organisasi perusahaan.

Sistem informasi manajemen telah ada jauh sebelum teknologi informasi yang
berbasiskan komputer hadir. Akan tetapi dengan adanya komputer sebagai salah satu bentuk
revolusi dalam teknologi informasi, komputer telah dengan menakjubkan mampu memproses
data secara cepat dan akurat bahkan menyajikan informasi yang tidak memerlukan waktu
berhari-hari bahkan berminggu-minggu untuk mengolahnya. Peran Sistem Informasi
Manajemen akan lebih terasa bagi perusahaan-perusahaan besar. Oleh karena itu, dalam
aplikasinya suatu perusahaan perlu mempertimbangkan kepentingan penggunaan sistem
informasi ini diantaranya berdasarkan dari skala perusahaan, jumlah tenaga kerja, pola
komunikasi serta jaringan perusahaan dalam dunia bisnis dalam lingkungannya.

PT. PLN (Persero) adalah Perusahaan Listrik Negara yang menjadi bagian dari Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) dan merupakan satu-satunya penyedia layanan tenaga listrik
bagi masyarakat umum di Indonesia yang tujuannya diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP)
No. 23 Tahun 1994 yaitu meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil
dan merata serta mendorong kegiatan ekonomi, mengusahakan keuntungan agar dapat
membiayai pengembangan penyediaan tenaga listrik untuk melayani kebutuhan masyarakat,
mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi, dan salah satu
perusahan besar yang sudah menggunakan teknologi sistem informasi yang baru untuk
membatu mempermudah pekerjaan.

2. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini
adalah :
 Bagaimana implementasi/penerapan sistem informasi yang terjadi di lapangan,
serta proses penerapan, hingga hambatan dan tantangan yang dihadapi oleh PT
PLN ?

3. Tujuan Masalah

iv
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah disampaikan, maka tujuan penelitian
ini adalah :

 Untuk mengetahui bagaimana penerapan sistem informasi, mulai dari proses


hingga hambatan dan tantangan yang dihadapi oleh PT PLN.

v
B A B II

LANDASAN TEORI

Sistem Informasi Manajemen merupakan sebuah bidang yang mulai berkembang


sejak tahun 1960an. Walaupun tidak terdapat konsensus tunggal, secara umum Sistem
Informasi Manajemen didefinisikan sebagai sistem yang menyediakan informasi yang
digunakan untuk mendukung operasi, manajemen, serta pengambilan keputusan sebuah
organisasi. Sistem Informasi Manajemen juga dikenal dengan ungkapan lainnya seperti:
“Sistem Informasi”, “Sistem Pemrosesan Informasi”, “Sistem Informasi dan Pengambil
Keputusan”. Sistem Informasi Manajemen menggambarkan suatu unit atau badan yang
khusus bertugas untuk mengumpulkan berita dan memprosesnya menjadi informasi untuk
keperluan manajerial organisasi dengan memakai prinsip sistem. Dikatakan memakai prinsip
sistem karena berita yang tersebar dalam berbagai bentuk dikumpulkan, disimpan serta diolah
dan diproses oleh satu badan yang kemudian dirumuskan menjadi suatu informasi (Sentranet,
2013).

A. Sistem

Semua sistem memiliki 3 (tiga) unsur atau kegiatan utama, yaitu :


1. Menerima data sebagai masukan ( input).
2. Memprosesn data dengan melakukan perhitungan, penggabungan unsur data,
pemutakhiran perkiraan dan lain-lain.
3. Memperoleh informasi sebagai keluaran(output).

Prinsip ini berlaku baik untuk sistem informasi manual, elektromekanis maupun komputer.

vi
Secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan
dari unsur, komponen atau variabel-variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling
tergantung satu sama lain dan terpadu untuk mencapai suatu tujuan. Unsur-unsur yang
mewakili suatu sistem secara umum adalah masukan (input), pengolahan (proses) dan
keluaran (output). Di samping itu sistem senantiasa tidak lepas dari lingkungan sekitarnya,
maka umpan balik (feedback) dapat berasal dari output akan tetapi dapat juga berasal dari
lingkungan sistem yang dimaksud.

Suatu sistem dapat terdiri dari sistem-sistem bagian (subsystem). Misalnya, sistem
komputer terdiri dari subsistem perangkat keras dan subsistem perangkat lunak. Masing-
masing subsistem dapat terdiri dari subsistem-subsistem yang lebih kecil lagi atau terdiri
dari komponen- komponen. Subsistem perangkat keras (hardware) dapat terdiri dari alat
masukan, alat pemroses, alat keluaran dan simpanan luar . Subsistem-subsistem saling
berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau
sasaran sistem tersebut dapat tercapai. Interaksi dari subsistem-subsistem sedemikian rupa,
sehingga dicapai suatu kesatuan yang terpadu atau terintegrasi (integrated). Anda dapat
membayangkan, bagaimana seandainya sistem komputer yang Anda miliki, masing-
masing komponennya saling beker ja sendiri-sendiri tidak terintegrasi, maka tujuan dari
sistem komputer tersebut tidak akan tercapai.

B. Informasi
Didalam organisasi sangat penting dalam mengelola sumberdaya-sumberdaya
utama seperti buruh, dan bahan mentah, tapi saat ini informasi juga merupakan
sumberdaya yang tidak kalah pentingnya harus dikelola. Para pembuat keputusan
memahami bahwa informasi tidak hanya sekedar produk sampingan bisnis yang sedang
berjalan, namun juga sebagai bahan pengisi bisnis dan menjadi faktor kritis dalam
menentukan kesuksesan atau kegagalan suatu usaha.
Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi. Sehingga
informasi merupakan salah satu bentuk sumber daya utama dalam suatu organisasi yang
digunakan oleh manager untuk mengendalikan perusahaan dalam mencapai tujuan.
1. Definisi informasi adalah :
Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang
menerimanya. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian–kejadian dan
kesatuan yang nyata. Atau data adalah representasi dunia nyata yang mewakili suatu objek

vii
seperti manusia (pegawai, mahasiswa, pelanggan), hewan, peristiwa, konsep, keadaan dll,
yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya.

2. Siklus informasi
Data yang masih merupakan bahan mentah yang harus diolah untuk
menghasilkan informasi melalui suatu model. Model yang digunakan untuk
mengolah data tersebut disebut model pengolahan data atau dikenal dengan siklus
pengolahan data (siklus informasi).

3. Kebutuhan informasi didasarkan pada :


• Kegiatan bisnis yang semakin komplek.
• Kemampuan komputer yang semakin meningkat.
• Output komputer berupa informasi dapat digunakan oleh manager, non
manager ataupun perorangan dalam suatu perusahaan.

C. Konsep Dasar Sistem Informasi

Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam pengambilan
keputusan.

1. Definisi sistem informasi adalah :

suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan


transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari
suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang
diperlukan.

viii
2. Definisi lain sistem informasi adalah :

Kerangka kerja yang mengkoordinasikan sumber daya (manusia dan komputer) untuk
mengubah masukan (input) menjadi keluaran (informasi) guna mencapai sasaran-
sasaran perusahaan.

D. Komponen Sistem Informasi

Ada beberapa komponen sistem informasi, yaitu


1) Komponen input. input merupakan data yang masuk ke dalam sistem informasi.
2) Komponen model. kombinasi prosedur, logika, dan model matematika yang
memproses data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah di tentukan
untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3) Komponen output. output informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang
berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
4) Kompone teknologi. teknologi merupakan alat dalam sistem informasi, teknologi
digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan
mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan output dan memantu
pengendalian sistem.
5) Komponen basis data. merupakan kumpulan data yang saling berhubungan yang
tersimpan didalam komputer dengan menggunakan software database.
6) Komponen kontrol. pengendalian yang dirancang untuk menanggulangi gagguan
terhadap sistem informasi.

E. Jenis – jenis Sistem Informasi

Berdasarkan departemen perusahaan, sistem dibagi atas beberapa jenis:

1. Sistem Informasi Akuntansi (Accounting Information System) menyediakan


informasi dari transaksi keuangan.
2. Sistem Informasi Pemasaran (Marketing Irformation System) menyediakan
informasi untuk penjualan, promosi penjualan, kegiatan-kegiatan pemasaran dan
lain sebagainya.
3. Sistem Informasi Persediaan (Inventary Management Information System)
4. Sistem Informasi Personalia (Personal Information System)

ix
5. Sistem Informasi Distribusi (Distribution Information System)
6. Sistem Informasi Pembelian ( Purchasing Information System)
7. Sistem Informasi Kekayaan ( Treasing Information System)
8. Sistem Informasi Analisis Kredit (Credit Analysis System)
9. Sistem Informasi Penelitian dan Pengembangan (Research Development)
10. Sistem Informasi Teknik (Engineering Informsation System).

• Sistem Informasi menurut Level Organisasi


1. Sistem informasi departemen
Contoh : Sistem Informasi SDM (HRIS)
2. Sistem informasi perusahaan (enterprise information system)
Contoh : sistem informasi perguruan tinggi
3. Sistem informasi antarorganisasi
Contoh : E-Commerce

• Sistem Informasi Fungsional

Sistem informasi berdasarkan area fungsional

Ditujukan untuk memberikan informasi bagi kelompok orang yang berada pada
bagian tertentu dalam perusahaan.

Contoh :

1. Sistem Informasi Akuntansi


SI yang menyediakan informasi yang dipakai oleh fungsi akuntansi
(departemen/bagian Akuntansi) Mencakup semua transaksi yang berhubungan
dengan keuangan dalam perusahaan
2. Sistem Informasi Keuangan
SI yang menyediakan informasi pada fungsi keuangan yang menyangkut
keuangan perusahaan. Misal : Cash Flow dan informasi pembayaran.

• Klasifikasi SI berdasarkan fungsi (Jeffrey L. Whiiten)


1. Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing System/TPS)

x
Sebuah sistem yang meng-capture dan memproses data transaksi bisnis.
Misalnya: pesanan, kartu absensi, pembayaran, KRS, reservasi dll
2. Sistem Informasi Manajemen (Managemen Information System/MIS)
Sistem informasi yang menyediakan pelaporan yang berorientasi manajemen
berdasarkan pemrosesan transaksi dan operasi organisasi.
3. Sistem Pendukung Keputusan (Decissin Support System/DSS)
Sistem informasi yang menindentifikasi berbagai alternatif keputusan atau
menyediakan informasi untuk membantu pembuatan keputusan.

4. Sistem Informasi Eksekutif (Executive Information System/EIS)

Sistem informasi yang diperuntukkan oleh manajer eksekutif untuk mendukung


perencanaan bisnis dan menilai performa rencana tersebut.

5. Sistem Pakar (Expert System)


Sistem informasi yang meng-capture dan menghasilkan kembali pengetahuan ahli
pemecahan masalah atau para pengambil keputusan dan mensimulasikan kembali
“pemikiran” ahli tersebut.
6. Sistem Komunikasi dan Kolaborasi (Communication and Collaboration System)
Sistem yang memungkinkan komunikasi lebih efektif antara orang-orang dalam
maupun luar organisasi untuk meningkatkan kemampuan berkolaborasi.
7. Sistem Otomatisasi Kantor (Office Automation System)
Sistem informasi yang mendukung aktifitas bisnis kantor secara luas yang
menyediakan aliran kerja yang diperbaiki antar personil.

F. Pengembangan Sistem Informasi

Pengembangan sistem dapat berati menyusun suatu sistem yang baru untuk
menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem telah
ada. Sistem yang lama perlu diperbaiki/diganti disebabkan beberapa hal, yaitu:
a. Adanya permasalahan-permasalahan yang timbul di sistem yang lama,
permasalahan yang timbul dapat berupa ketidakberesan, pertumbuhan organisasi,
b. Untuk meraih kesempatan-kesempatan.
c. Adanya instruksi-instruksi (dari pimpinan atau dari luar organisasi misalnya
pemerintah).

xi
Pengembangan sistem informasi yang berbasis komputer dapat merupakan tugas
kompleks yang membutuhkan banyak sumber daya dan dapat memakan waktu yang
lama untuk menyelesaikannya.

G. Analis Sistem

• Definisi Analisis Sistem


Menurut Yogiyanto (1995) analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem
informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk
mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang
terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan.

Menurut Kristanto (2003) analisis sistem adalah suatu proses mengumpulkan dan
menginterpretasikan kenyataan-kenyataan yang ada, mendiagnosa persoalan dan
menggunakan keduanya untuk memperbaiki sistem.
• Analis Sistem
Menurut Yogiyanto (1995) analis sistem (analis informasi) adalah orang yang
menganalis sistem (mempelajari masalah-masalahan yang timbul dan
menentukan kebutuhan pemakai sistem) untuk mengidentifikasikan pemecahan
permasalahan tersebut.
Menurut Kristanto (2003) analis sistem adalah orang yang mempunyai
kemampuan untuk menganalisis sebuah sistem, memilih alternatif pemecahan
masalah dan menyelesaikan masalah tersebut dengan menggunakan komputer.
• Peranan Analis Sistem
Analis sistem secara sistematis menilai bagaimana fungsi bisnis dengan cara
mengamati proses input dan pengolahan data serta proses output informasi untuk
membantu peningkatan proses organisasional. Dengan demikian, analis sistem
mempunyai tiga peranan penting, yaitu :
a. Sebagai konsultan
b. Sebagai ahli pendukung
c. Sebagai agen perubahan
• Tugas Analis Sistem

xii
Adapun tugas-tugas yang dilakukan oleh seorang analis sistem adalah :
1. mengumpulkan dan menganalisis semua dokumen, file, formulir yang
digunakan pada sistem yang telah berjalan.
2. menyusun laporan dari sistem yang telah berjalan dan mengevaluasi
kekurangan-kekurangan pada sistem tersebut dan melaporankan semua
kekurangan tersebut kepada pemakai sistem.
3. merancang perbaikan pada sistem tersebut dan menyusun sistem baru.
4. menganalisis dan menyusun perkiraan biaya yang diperlukan untuk sistem
yang baru dan memberikan argumen tentang keuntungan yang dapat
diperoleh dari pemakian sistem yang baru tersebut.
5. mengawasi semua kegiatan terutama yang berkaitan dengan sistem yang
baru tersebut.

xiii
B A B III

PEMBAHASAN

1. Tentang PT. PLN (Persero)

Perusahaan Listrik Negara (disingkat PLN) atau nama resminya adalah PT. PLN (Persero)
adalah sebuah BUMN yang mengurusi semua aspek kelistrikan yang ada di Indonesia.
Direktur Utamanya adalah Sofyan Basir (sebelumnya adalah Direktur Utama Bank Rakyat
Indonesia, menggantikan Nur Pamudji. Maksud dan Tujuan PT. PLN (Persero) Untuk
menyelenggarakan usaha penyediaan tenaga listrik bagi kepentingan umum dalam jumlah
dan mutu yang memadai serta memupuk keuntungan dan melaksanakan penugasan
Pemerintah di bidang ketenagalistrikan dalam rangka menunjang pembangunan dengan
menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.

2. Visi dan Misi PT. PLN (Persero)

• Visi

Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang Bertumbuh kembang,

Unggul dan terpercaya dengan bertumpu pada Potensi Insani.

• Misi
a) Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada
kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham.
b) Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan
masyarakat.
c) Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.
d) Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.
e) Moto PT. PLN (Persero) Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik.

3. Sistem Informasi Manajemen PT. PLN (Persero)

Program pengembangan sistem informasi manajemen PLN memprioritaskan

xiv
implementasi aplikasi perusahaan dan manajemen pelanggan. Aktivitas yang

telah dilakukan perusahaan antara lain :

a) Enterprise Resource Planning (ERP)


Operasi sepenuhnya dari sistem ERP dimulai dari 4 projek awal (pilot project), antara
lain:
1. kantor utama,
2. distribusi bali,
3. distribusi Jakarta Raya, dan
4. Tangerang dan PLN P3B.

Inisiasi implementasi program Go Live Support Extension (GLSE) Dengan


pembuatan aplikasi Enterprise Resources Planning (ERP), yang telah dilakukan pada
kantor utama, distribusi Bali, distribusi Jakarta Raya dan Tangerang dan PLN P3B
dan ditujukan sebagai program implementasi awal dari Go Live Support Extension
(GLSE) yang ditujukan untuk mendukung perubahan sistem informasi manajemen
secara luas dalam operasional PLN yang sebelumnya belum maksimal dalam
menerapkan ERP.

b) Information Technology Master Plan (ITMP)

Pembuatan aplikasi Enterprise Resources Planning (ERP), dimana salah satunya


adalah corporate and shared services (CSSC – Corporate Share Services Center).
Pengaturan dari skenario yang terbesar dari pengembangan sebuah Customer
Information System (CIS). Selain telah menerapkan ERP, PLN juga sedang
mengembangkan salah satu

aplikasi ERP yang mencakup rencana pembuatan beberapa aplikasi yang termasuk
dalam Information Technology Master Plan (ITMP) (rencana utama teknologi
informasi) yang mencakup rencana pembuatan aplikasi corporate and shared services
(CSSC – Corporate Share Services Center) yang menunjukkan integrasi antar unit
PLN di satu wilayah operasi yang akan memudahkan pertukaran informasi antar unit
PLN dalam wilayah operasi tersebut. Cakupan pengembangan aplikasi menurut ITMP
lainnya adalah pengaturan dari scenario yang terbesar dari pengembangan sebuah
Customer Information System (CIS) yang tentu saja akan memudahkan pengaturan
seluruh data pelanggan, dan untuk memudahkan penentuan beban tarif yang akan

xv
ditagih pada pelanggan, sebab dengan cara manual sudah sangat tidak memungkinkan
dengan bertambahnya jumlah pelanggan PLN. Dalam mengimplementasikan CIS ini,
PLN telah membentuk tim untuk merancang kebijakan dan aktivitas untuk
mengimplementasikan aplikasi CIS.

c) Information Technology Detail Implementation Plan (ITDP)

Penyelesaian laporan dari awal, yaitu pengisian kuesioner untuk DisCo(Distribusi),


TransCo(Transmisi), dan GenCo(Generasi), dan kemudian akan dilanjutkan dengan
studi komparatif pada praktek terbaik sebelum kompilasi akhir dari dokumen
perencanaan detail IT (IT Details Plan document).

d) Customer Information System (CIS)

Pembentukan tim koordinasi CIS PLN yang menyusun dan menyiapkan rencana
kebijakan dan aktivitas untuk mengimplementasikan aplikasi CIS PLN.

e) E-Procurement
Pengembangan sistem infomasi lainnya yang diimplementasikan adalah E-
procurement, yaitu pengadaan barang secara online. Di sini, para supplier harus
mendaftarkan perusahaannya terlebih dahulu pada PLN, setelah mendaftarkan
perusahaan, PLN akan memberikan ID dan Password bagi perusahaan tersebut. ID
dan Password ini digunakan untuk masuk ke web site pengadaan PLN dan kemudian
akan memberikan penawaran pada PLN. PLN kemudian akan melakukan
perbandingan dengan perusahaan lain yang juga telah memberikan penawaran dengan
modul KHS (Unit Price Agreement / persetujuan harga unit). Supplier yang keluar
sebagai pemenang akan diberitahukan melalui email, web site PLN maupun telepon.
Aplikasi yang digunakan adalah aplikasi SIMAT yang menggunakan aplikasi data
pendukung dari keseimbangan supply material untuk e-Proc dalam 17 unit. Hal ini
berarti bahwa jika salah satu jenis stock barang yang saling bergantung telah hampir
habis, maka aplikasi ini akan memberitahukan untuk segera melakukan pengadaan
material yang telah hampir habis tersebut. Sebagai contoh, satu buah tiang listrik
harus menampung 5 kabel listrik. Jika kabel listrik sisa 4 maka sistem akan segera
memberitahukan untuk melakukan pengadaan kabel listrik agar segera menjadi 5
untuk memenuhi syarat sebuah tiang listrik tersebut.

xvi
Modul KHS (Unit Price Agreement) dari aplikasi e-Proc telah beroperasi
dalam beberapa bagian unit PLN. Ruang lingkup eProcurement PT. PLN dibagi
menjadi 3 (tiga) kebutuhan utama, antara lain :
1) Cataloging Information System, Pada kebutuhan Cataloging Information
merupakan pemenuhan kebutuhan atas terbentuknya database katalog material
(MDU, sparepart, SCADA, Pembangkit, Bahan Bakar, dll); sharing informasi
dari persediaan, bursa, harga satuan, HPS, daftar pemasok; menyusun daftar
rencana pengadaan material.
2) Supply Chain Management (SCM) System, Pada kebutuhan SCM System
merupakan perwujudan dari pengadaan material melalui bursa antar Unit PT.
PLN, pengadaan barang/jasa melalui e- bidding dan e-auction.
3) Portal e-Procurement PT. PLN. Sarana portal e-Procurement merupakan usaha
untuk memberikan hosting portal kepada pihak lain yang inign menggunakan jasa
layanan pengadaan barang/jasa, memberikan layanan promosi/iklan melalui
portal e-Procurement, dan menjadi pusat penyedia informasi.
f) I-SMS
Penyelesaian dari Service Cooperation Agreement untuk I-SMS 8123 untuk periode
tahun 2006-2007 antara PT PLN (Persero) dan operator selular sebagai penyedia
konten (Content Provider). Layanan ini akan memberitahukan jumlah pemakaian
listrik dalam satu periode, cara dan tempat pembayaran yang bisa dipilih pelanggan,
dan cabang-cabang PLN yang ada dalam wilayah tertentu. Layanan I-SMS juga hanya
terbatas pada daerah Jawa dan itu juga belum maksimal serta belum dikembangkan
hingga seluruh Indonesia.

4. Hambatan dan tantangan penerapan sistem informasi manajemen pada PT.


PLN

a) Keterbatasan dana untuk investasi Dalam melakukan pengembangan system informasi


kebutuhan akan anggaran dan dana terhadap kebutuhan teknologi masih sangat
terbatas.
b) Kurangnya sumber daya manusia SDM merupakan sumber utama yang menentukan
keberhasilan suatu teknologi dapat berjalan dengan sukses. sedangkan yang
menguasai system belum tentu banyak di PLN.

xvii
c) Belum diterapkannya IT Government secara menyeluruh Dalam PLN It Government
belum diterapkan masih dalam tahap perencanaan, karena dibutuhkan konsekuensi
dan kerjasama di seluruh unit PLN agar dapat berjalan dengan baik.
d) Faktor kultur perubahan organisasi yang cepat Dalam PLN kultur organisasi bersifat
manual artinya proses untuk mencapai perubahan dalam proses bisnis perusahaan
masih sangat kurang. maka diperlukan system informasi yang mendukung knowledge
management.
e) Beberapa unit bisnis belum melakukan join bisnis dengan www.pln.co.id

xviii
B A B IV

PENUTUP

1. Kesimpulan

Sistem informasi yang melayani tugas utama organisasi harus bersifat silang
fungsional dan harus terus-menerus diperbaiki demi menjaga kesinambungan
efektivitasnya. Sistem pendukung keputusan atau Decision Support System (DSS)
merupakan suatu system berbasis komputer dimana dapat melakukan pengolahan dan
menjadi informasi bagi user sebagai pendukung user dalam pengambilan keputusan dalam
suatu organisasi atau perusahaan. Pada dasarnya DSS merupakan sebuah system dimana
dapat membantu seorang manager untuk mengambil keputusan secara tepat dan akurat
karena DSS telah didukung oleh kemampuan menganalisis yang cermat berdsarkan data-
data dan metodologi yang tepat. Selian itu output yang dihasilkan oleh DSS dapat
disajikan dengan lebih jelas, terperinci dan dapat melibatkan multimedia berupa grafik.
Dalam penerapannya DSS dapat diaplikasikan dalam berbagai bidang, yaitu bidang
pendidikan, social, ekonomi, kesehatan dan sebagainya.

Sistem informasi dalam Manajemen PLN seperti yang telah disebutkan, merupakan
penambahan dari sistem informasi manajemen yang sebelumnya telah ada pada tahun-
tahun sebelumnya. Hal ini dilakukan tentu saja untuk menunjang operasi PLN dalam
menyediakan listrik bagi masyarakat luas seiring dengan perkembangan teknologi dan
tentu saja permintaan listrik dari pelanggan yang semakin besar sehingga diperlukan
sistem informasi manajemen yang harus bisa menunjang permintaan tersebut. Dari sekian
jumlah sistem informasi manajemen baru yang telah diimplementasikan PLN, dapat
dikatakan belum memadai untuk melayani masyarakat, sebab keterbatasan sumber daya
manusia yang menjadi kendala utama sulit untuk diatasi..

xix
DAFTAR PUSTAKA

Putra, Y. M. (2018). Pengantar Sistem Informasi. Modul Kuliah Sistem Informasi


Manajemen. FEB-Universitas Mercu Buana: Jakarta

https://donyprisma.wordpress.com/2013/10/07/konsep-dasar-sistem-informasi/

https://apermana24.wordpress.com/sistem-informasi/jenis-jenis-sistem-informasi/

http://sisteminformasimanajemensim.blogspot.com/p/kajian-teori.html

http://ahmadridha89.blogspot.com/2010/11/studi-kasus-pt-pln-persero-pengaruh.html

xx

Anda mungkin juga menyukai