Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Sistem Informasi Pembayaran Tagihan Rekening Air Di Kantor PDAM Tirta


Sakti Kabupaten Kerinci

Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen

Disusun Oleh : Kelompok 1

Gestia Lara Ismi Juliar 2110078411004


Kurnia Walip Pratama 2110078411045
Sindia Anggun Mayla 2110078411029
Siska Emilia Putri 2110078411003
Ajitias Darsa 2210078411015
Muliyati 2110078411016

Dosen Pengampu :

Arieska, S.Kom. M.Kom

SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI NUSANTARA SAKTI

(STIA-NUSA) SUNGAI PENUH

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PERKANTORAN

T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugerah-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan penulisan makalah Sistem Informasi Pembayaran Tagihan Rekening Air Di
Kantor Pdam Tirta Sakti Kabupaten Kerinci

Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan Tugas selain untuk menyelesaikan tugas
yang diberikan oleh Dosen pengampu, juga untuk lebih memperluas pengetahuan para
mahasiswa khususnya bagi penulis.

Penulis telah berusaha untuk dapat menyusun Tugas ini dengan baik, namun penulis pun
menyadari bahwa kami memiliki akan adanya keterbatasan kami sebagai manusia biasa. Oleh
karena itu jika didapati adanya kesalahan-kesalahan baik dari segi teknik penulisan, maupun dari
isi, maka kami memohon maaf dan kriktik serta saran dari dosen pengampu bahkan semua
pembaca sangat diharapkan oleh kami untuk dapat menyempurnakan tugas ini terlebih juga
dalam pengetahuan kita bersama.

Penulis

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.....................................................................................................................i

Daftar Isi .............................................................................................................................ii

BAB I

PENDAHULUAN ..............................................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah .........................................................................................1


B. Rumsan masalah .....................................................................................................3
C. Tujuan penelitian ....................................................................................................3

BAB II

PEMBAHASAN..................................................................................................................5
a. Teori ..................................................................................................................4
b. Hasil Penelitian .................................................................................................5
BAB III

PENUTUP...........................................................................................................................8

a. Kesimpulan........................................................................................................8
b. Saran .................................................................................................................8
DOKUMENTASI ...............................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................................11

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah


Teknologi komputer dan internet saat ini bukan lagi suatu hal yang mahal dan sulit dicari
melainkan telah menjadi suatu kebutuhan dasar dalam pengolahan dan pertukaran informasi baik
lokal maupun secara global. Penggunaannya pun tak terbatas pada satu tujuan melainkan untuk
berbagai tujuan dan kegunaannya baik itu pemanfaatan untuk bisnis maupun yang lainnya.
Dewasa ini tidak dapat dipungkiri bahwa informasi menjadi salah satu sumber daya utama pada
suatu organisasi untuk meningkatkan daya saing terhadap para pesaingnya. Oleh karena itu
setiap organisasi mencoba untuk menerapkan sistem atau teknologi informasi agar dapat
meningkatkan efesiensi dan efektifitas dalam proses pengelolaan organisasinya, selain itu agar
mampu memberikan nilai tambah yaitu berupa competiteve advantage dalam persaingan
dengan organisasi sejenis (Triwiyono&Meirawan,2013).
Sering terdengar ungkapan bahwa dunia dewasa ini berada dalam era informasi. Dan
masyarakat modern dikenal sebagai masyarakat informasional. Pandangan demikian memang
benar karna seperti diketahui salah satu fenomena yang dewasa ini sudah “mendunia” dan
berlangsung dengan kepesatan yang sangat tinggi ialah pcrkembangan dan berbagai terobosan di
bidang teknoiogi Informasi. Aplikasinya dalam “dunia kenyataan” pun sudah sangat beragam
sehingga dapat dikatakan bahwa tidak ada lagi segi kehidupan dan penghidupan yang tidak
disentuh oleh informasi. Baik pada tingkat individual, kelompok, semua jenis organisasi
pada tingkat negara, dan bahkan dalam hubungan antar organisasi dan antar negara. Salah satu
“produk” perkembangan tersebut ialah tumbuhnya disiplin ilmiah baru yang kini dikenal dengan
istilah "Infortmatika". Meskipun benar bahwa sebagai disiplin ilmiah “Inforrmtika” masih relatif
baru. Karena mulai berkembang pada dekade tujuh puluhan yang lalu, tapi ia tumbuh dengan
sangat pesat sehingga dalam waktu yang sangat singkat sudah mampu memberikan kontribusi
substansial dan bahkan menumbuhkan kesadaran pada berbagai pihak tentang pentingnya
informasi sebagai suatu resource organisasi yang strategis. Salah satu kelompok di masyarakat
yang merasakan makin pentingnya informasi ialah para manajer yang menduduki jabatan
pimpinan dalam herbagai jenis organisasi, seperti organisasi politik, organisasi kenegaraan,
organisasi angkatan bersenjata, organisasi niaga, organisasi sosial, organisasi swadaya

1
masyarakat, organisasi nirlaba, dan bahkan orgisasi keagamaan. sebagai tanggapan terhadap
fenomena tersebut, para pakar telah mengembangkan orientasi baru dalam bidang informasi
yang dikenal dengan nama “Sistem Informasi Manajemen” (Siagian, 2005:1).
Selain pernyataan diatas Gambaran tentang fenomena juga dilukiskan oleh John Naisbitt
dalam tulisannya yang berjudul Megatrends: Ten Directions Transforming Our Lives dalam
Kumurotomo dan Margono (2004:2) mengatakan bahwa kita telah menapaki zaman baru yang
dicirikan oleh adanya ledakan informasi (imformation explosion beserta sepuluh kecenderungan
pokok yang sesungguhnya menunjukkan bahwa kita telah beralih dari kini tergantung kepada
produksi, manajemen, dan pemanfaatan informasi. Semakin banyak organisasi atau perusahaan
yang mencurahkan perhatian utamanya pada penciptaan informasi yang bermanfaat bagi
manajemen. Namun ciri yang lebih penting lagi ialah bahwa hanya perusahaan atau organisasi
yang mampu mencari dan mendapatkan informasi secara efektif yang akan berhasil. Banyak
kaum profesional sekarang ini yang bekerja sebagai knowledge workers, orang-orang yang
menghabiskan sebagian besar waktunya untuk menciptakan, mendistribusikan dan
memanfaatkan informasi. Dalam pada itu, para manajer sekarang ini dituntut kemampuan
mereka untuk dapat memanfaatkan informasi yang membanjiri organisasi dan membuat
keputusan secara tepat berdasarkan informasi-informasi tersebut.
Berbagai perkembangan tersebut menyebabkan perusahaan harus menyesuaikan diri. dengan
sendirinya, saat ini muncul profesi – profesi baru, yang memperlukan tenaga kerja dengan
kemampuan – kemampuan yang sesuai. tenaga kerja yang dimaksud disini tidak sekedar tenaga
kerja operator yang harus mampu menginput data ke komputer, tetapi juga para manajer dan
konsultan, yang juga harus memahami sistem informasi, sehingga merekapun dapat
mengembangkan perusahaan dengan memanfaatkan teknologi dan sistem informasi.
Penerapan sistem informasi manajemen sangat penting dalam mendukung operasi
manajemen sehari-hari, yang terdiri dari sumber daya sistem informasi untuk membantu
perencanaan taktis, dan pengambilan keputusan, untuk mendukung perencanaan dan perumusan
kebijakan oleh tingkat manajemen. Jadi jelaslah bahwa sistem informasi manajemen merupakan
suatu sistem informasi yang memungkinkan pimpinan organisasi mendapatkan jumlah dan mutu,
serta saat yang tepat untuk dipergunakan dalam rangka meningkatkan kinerja pegawai. Dalam
usaha meningkatkan kinerja pegawai dibutuhkan manajemen dan informasi yang baik karena
pada hakekatnya manajemen dapat diartikan sebagai kemampuan atau keterampilan untuk

2
memperoleh hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain
(Machmud,2013:78).
Adapun penelitian Machmud (2013:80) mengatakan dengan berkembangnya aplikasi sistem
informasi manajemen yang di dukung oleh data yang akurat dan lebih cepat mendukung kinerja
pegawai. Sistem informasi manajemen dapat membantu manajemen lebih cepat meningkatkan
upaya akuntabilitas, efisien dan kinerja lainya yang secara jangka panjang lebih ekonomis.
Sistem informasi manajemen merupakan cara-cara untuk mengelola pekerjaan informasi dengan
menggunakan pendekatan sistem yang berdasarkan dalam prinsip-prinsip manajemen. Penerapan
Sistem informasi manajemen memiliki beberapa faktor yang akan mempengaruhi kinerja
pegawai yaitu: 1) faktor teknis, 2) operasional, 3) ekonomi.
2. Rumusan masalah
Berdasarkan pada uraian latar belakang masalah penelitian diatas, maka rumusan masalah
penelitian ini sebagai berikut :
1. Apa aplikasi yang digunakan untuk menginput data rekening air ?
2. Bagaimana sistem penggunaan software ?
3. Siapa yang mengelola aplikasi MMR ?
4. Apakah pernah terjadi gangguan disaat penginputan data?
5. Bagaimana sistem informasi manajemen mengetahui jika ada pelanggan yang telat
melakukan pembayaran ?
6. Siapa saja yang bisa menginput data rekening air ?
7. Siapa yang bisa membuka aplikasi PPM?
8. Dimana masyarakat semurup dapat membayar tagihan rekening air ?
9. Bagaimana cara penginputan data pelanggan baru ?
10. Seperti apa bentuk tagihan yang sudah di bayar ataupun yang belum dibayar ?
3. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui sistem informasi manajemen yang digunakan PDAM Tirta Sakti

3
BAB II

PEMBAHASAN

1. Teori
Air merupakan sumber kehidupan yang sangat penting bagi setiap manusia dan seluruh
makhluk hidup di dunia. Saat ini keberadaan sumber air dan cara pendistribusian air semakin
mendapatkan perhatian seluruh pihak yang berkepentingan karena semakin terbatasnya sumber
air yang layak untuk kehidupan manusia dan kesadaran bahwa air merupakan hak setiap warga
yang harus disediakan oleh pemerintah.
Air dalam jumlah cukup (kuantitas), dengan kandungan unsur yang memenuhi syarat
kesehatan (kualitas), tersedia setiap saat dibutuhkan (kontinuitas) dan dengan biaya wajar
(keterjangkauan) merupakan harapan seluruh masyarakat pengguna air. Rendahnya salah satu
persyaratan dari empat persyaratan pelayanan air tersebut mengakibatkan tidak puasnya
masyarakat terhadap pelayanan air. PDAM harus berpacu menambah pelanggan agar tingkat
cakupan tidak menurun karena penambahan penduduk yang lebih cepat dari kemampuan
pengembangan pelayanan. Di sisi lain rata-rata tingkat pendidikan yang lebih tinggi dan
keterbukaan informasi mengakibatkan PDAM Tirta Sakti harus siap menghadapi tuntutan
masyarakat untuk menyediakan pelayanan sesuai standar yang ditentukan oleh peraturan yang
berlaku.
Perusahaan yang dikelola dengan efektif dan efisien oleh manajemen yang profesional akan
mampu memperoleh keuntungan yang wajar. Sesuai ketentuan yang berlaku maka Perusahaan
akan memberikan kontribusi berupa bagian laba untuk mendukung Pendapatan Asli Daerah yang
akan dipergunakan untuk pembangunan Kabupate Kerinci dan kepentingan masyarakat.

Dengan semakin luasnya pelayanan Perusahaan kepada seluruh masyarakat Kabupaten


kerinci maka Perusahaan turut berperan aktif dalam mendukung peningkatan derajat kesehatan
masyarakat melalui penyediaan air minum yang memenuhi syarat kesehatan sehingga
masyarakat terhindar dari penyakit dan lebih produktif. Perusahaan juga akan berperan aktif
dalam upaya pelestarian lingkungan baik yang secara langsung maupu tidak langsung
mempengaruhi ketersediaan air baku melalui kerja sama dengan instansi terkait dan kelompok
masyarakat.

4
2. Hasil Penelitian

PDAM Kabupaten Kerinci menerapkan MMR (Mobile Meter Reading) sebagai aplikasi
yang digunakan untuk penginputan data rekening air. Salah satu tujuan penerapan MMR adalah
untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan dalam hal pembacaan angka meter. Tetapi
upaya perbaikan dan peningkatan pelayanan baca meter air dengan MMR belum berjalan secara
efektif. Hal ini ditandai dengan masih banyaknya pelanggan yang merasa tagihan air mereka
tidak sesuai dengan apa yang ditunjukkan meteran air. Maka pencapaian tujuan dari suatu
kegiatan organisasi yang dilaksanakan perlu adanya efektivitas pelayanan, dimana efektifitas
merupakan alat ukur tingkat keberhasilan suatu organisasi dalam pencapaian hasil. Sehingga bila
dikaitkan dengan MMR maka keberhasilan dapat diukur sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai
atau ditetapkan.

Berikut gambar aplikasi MMR (Mobile Meter Reading)

Sumber : pdam kab. kerinci 1

Sistem penggunaan sofware yang digunakan MMR (Mobile Meter Reading) melalui
handphone menggunakan jaringan internet yang dikirim ke server. Aplikasi MMR ini dikelola
oleh IT, Hubungan Langganan dan Cabang.

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi.
Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri, pedoman wawancara dan catatan lapangan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa efektivitas penerapan MMR belum dapat digunakan secara
optimal. Hal ini dapat diketahui dari aspek kepastian waktu penyelesaian dan kemudahan

5
akses/kemudahan dalam penggunaan,faktor penghambat yang mempengaruhi penerapan MMR
yaitu faktor teknis dan faktor geografis yang mengakibatkan pelaksanaan MMR sering berjalan
lambat karena mengandalkan koneksi internet yang sangat rentan. Rekomendasi untuk mengatasi
permasalahan tersebut adalah perlu adanya upaya perbaikan dan peningkatan pelayanan PDAM
kebupaten kerinci, misalnya perbaikan teknis jaringan berdasarkan jangkauan geografis dan
memindah atau mengirim hasil angka meter air ke sistem program komputer secara manual
dengan tetap dilengkapi hasil perekaman stand angka meter air pelanggan sebagai bukti
pendukung, serta tidak lagi mengandalkan koneksi internet yang sangat rentan. Dan saat ini,
untuk mengatasi kendala yang terjadi pada saat penginputan data harus dengan mencatat meter
secara manual.

Jika ada pelanggan yang belum membayar tunggakan akan terbaca secara otomatis di
aplikasi MMR ini di bagian info tagihan. Setelah mengetahui adanya pelanggan yang
menunggak petugas PDAM menyurati pelanggan tersebut untuk segera membayar
tunggakannya.

Data rekening air ataupun data pelanggan hanya bisa di input oleh petugas PPM (Petugas
Pembaca Meter). Karena PPM ini mempunyai akun sendiri dengan password yang berbeda di
aplikasi MMR. Jadi aplikasi MMR ini hanya bisa dibuka oleh PPM dengan hubungan langganan,
pusat dan cabang.

Sumber : pdam kabupaten kerinci 1

Setelah mengetahui adanya aplikasi MMR dan cara penggunaannya, muncul pertanyaan
bagaimana sih cara menginput data pelanggan baru yang ingin menggunakan air dari PDAM?.

6
untuk pelanggan baru penginputan data bisa dilakukan di aplikasi yang disebut billing, yang
dilakukan oleh bagian IT. Berikut dibawah ini adalah gambar aplikasi billing.

Sumber : pdam kabupaten kerinci 2 (billing)

Tempat pembayaran tagihan air di semurup yaitu dikantor PDAM cabang semurup, dan ada
pihak ketiga Perumda di pos Denos, dan di pos Wulan. Dibawah ini adalah gambar bentuk
tagihan rekening air yang sudah dibayar.

Sumber : pdam kabupaten kerinci 3

7
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Sistem Informasi Manajemen di PDAM Tirta Sakti Kabupaten Kerinci sudah terealisasi
dengan baik, sehingga masyarakat merasa terbantu dalam pembayaran tagihan rekening air.
Walaupun ada terjadi kendala pada gangguan jaringan internet yang sangat rentan dan PLN (mati
lampu). Kendala tersebut biasa diatasi dengan menginput data secara manual.
2. Saran
Rekomendasi untuk mengatasi permasalahan gangguan internet yang sangat rentan adalah
perlu adanya upaya perbaikan dan peningkatan pelayanan PDAM kebupaten kerinci, misalnya
perbaikan teknis jaringan berdasarkan jangkauan geografis dan memindah atau mengirim hasil
angka meter air ke sistem program komputer secara manual dengan tetap dilengkapi hasil
perekaman stand angka meter air pelanggan sebagai bukti pendukung, serta tidak lagi
mengandalkan koneksi internet yang sangat rentan.

8
DOKUMENTASI

9
10
DAFTAR PUSTAKA

Rozieneni (2001) yang berjudul strategi pengolahan bagaimana yang sebaiknya dilakukan oleh
PDAM Tirta Dharma Kota Bengkulu.

Indrawati Sri M. 2010. Analisis Higene Sanitasi dan Kualitas Air Minum
Berdasarkan Sumber Air Baku Pada Air MinumDi Kota Medan 2009.

I’tishom M. 2010. Pengelolahan Penyediaan Air Bersih Oleh Masyarakat Di


Kawasan Jetisharjo Kota Yogyakarta. Thesis Program

PascasarjanaMagister Teknik Pembangunan Wilayah Dan Kota. Semarang


Universitas Diponegoro Semarang.

Jamaludin, Agus S, Joko H. 2007. Higiene Dan Sanitasi Air Minum Analisis
Kualitas Air Minum Isi Ulang Di Kota Langsa Aceh Darussalam. Thesis Program Magister
Kebijakan Dan Manajemen Pelayanan Kesehatan
Yogyakarta. Universitas Gajah Mada.

11

Anda mungkin juga menyukai