Pemeriksaan Kesehatan Dan Imunisasi. Adinkes K3. Agustina P. 19082022.
Pemeriksaan Kesehatan Dan Imunisasi. Adinkes K3. Agustina P. 19082022.
Peserta mampu
BIOLOGI
KIMIA
ERGONOMI
FISIKA
PSIKOSOSIAL
Bahaya Potensial di Faskes PAK DAN KK
BIOLOGI KIMIA FISIKA ERGONOMI PSIKOSOSIAL
PAJANAN
Kerja manual/manual handling (Mengangkat,
Mendorong, Menarik) GANGGUAN OTOT RANGKA
Gerakan Berulang (Repetitif) AKIBAT KERJA (GOTRAK)
Postur janggal/Awkward Position (Twisting,
Bending, Reaching)
Posisi statis (duduk/berdiri lama)
Kerja fisik berat (forceful exertion)
Kerja lama dengan computer/monitor (Prolonged
VDT work)
Work-Related Musculoskeletal Disorders
GANGGUAN OTOT RANGKA AKIBAT
KERJA (GOTRAK)
Source: Adapted from Leka, Griffiths & Cox (2003) Health Impact of
Psychosocial Hazards at Work : an Overview, WHO 2010
PAK PAJANAN FISIKA
DAMPAK
▪ Heat Stroke/Heat Sinkope Akibat Kerja
▪ Sindoma Mata Kering Akibat Kerja
▪ Fotokeratitis Akibat Kerja (pajanan UV)
▪ Tuli Sensorineural Akibat Bising di Tempat Kerja
▪ Hand-Arm Vibration Syndrome Akibat Kerja
▪ Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh radiasi pengion :
❖ Kanker tulang dan tulang rawan persendian akibat kerja
❖ Karsinoma sel basal akibat kerja
❖ Karsinoma sel skuamosa akibat kerja
❖ Leukemia akibat kerja
❖ Anemia Aplastik Akibat Kerja
❖ Polineuropati Akibat Kerja
❖ Radiodermatitis akut akibat kerja
Akibat
Peluang Keterangan
1 2 3 4 5
A H H E E E E = Extreme Risk
B M H H E E H = High Risk
C L M H E E M= Moderate Risk
D L L M H E L = Low Risk
E L L M H H
Peluang Akibat
A = Hampir pasti akan terjadi 1 = Tidak ada cedera/sakit, kerugian
materi kecil
B = Cenderung untuk terjadi 2 = Cedera/sakit ringan , kerugian materi
sedang
C = Mungkin dapat terjadi 3 = Hilang hari kerja, kerugian cukup
besar
D = Kecil kemungkinan terjadi 4 = Cacat, kerugian materi besar
E = Jarang terjadi 5 = Kematian, kerugian materi sangat
besar
PRINSIP PENGENDALIAN RISIKO
4. PELAKSANAAN
STANDAR KESEHATAN KERJA
PP 88 Th 2019
A. STANDAR KESEHATAN KERJA UPAYA
PREVENTIF (PENCEGAHAN PENYAKIT)
B. STANDAR KESEHATAN KERJA UPAYA
PROMOTIF (PENINGKATAN KESEHATAN)
C. STANDAR KESEHATAN KERJA UPAYA
KURATIF (PENANGANAN PENYAKIT)
Imunisasi
karyawa
n
D. PEMERIKSAAN KESEHATAN AKHIR KERJA /PENSIUN
❖PEMERIKSAAN :
-ANAMNESIS TERMASUK ANAMNESIS OKUPASI
-PEMERIKSAAN FISIK LENGKAP
- PEMERIKSAAN PENUNJANG BERDASARKAN HRA (HEALTH RISK ASSESMENT)
❖REVIEW DAN KONSULTASI HASIL MCU
❖PENILAIAN KELAIKAN KERJA
❖ANALISA DATA MCU
Penentuan Parameter Pemeriksaan Penunjang
dalam MCU Pekerja
• MCU Dasar:
➢ Hematologi Rutin
➢ Urine Rutin
➢ Foto Rontgen Thoraks
• Indikasi pemeriksaan Hematologi Lengkap + Gambaran Darah Tepi: bila terdapat hazard penyebab
kelainan darah di tempat kerja, seperti: radiasi pengion, timbal, benzene, formaldehyde, arsen,
arsine, aniline, nitrobenzene, trinitrotoluene, tributyltin, dan naphthalene.
• Indikasi pemeriksaan Fungsi Hati (SGOT, SGPT, Gamma GT, dan Alkali Fosfatase): bila terdapat zat-
zat kimia hepatotoksik di tempat kerja, seperti: yellow phosphorus, arsen, karbon tetraklorida,
kloroform, trichloroethylene, tetrachloroethylene, dan vinyl chloride.
• Indikasi pemeriksaan Urine Lengkap: bila terdapat hazard:
• Bahan kimia → logam berat (cadmium, chromium, timbal, merkuri organik), berilium,
arsine, karbon disulfida, karbon tetraklorida, kloroform, trikloroetilen, etilen glikol, stibine,
dan paraquat.
• Lingkungan udara tempat kerja panas atau terdapat risiko terjadinya batu saluran kemih
30
• Indikasi pemeriksaan Fungsi Ginjal (Ureum/BUN dan Kreatinin kadang-kadang diperiksa
juga Cystatin C dan e-GFR): bila terdapat zat-zat kimia nefrotoksik di tempat kerja,
seperti: logam berat (cadmium, chromium, timbal, merkuri organik), berilium, arsine,
karbon disulfida, karbon tetraklorida, kloroform, trikloroetilen, etilen glikol, stibine,
dan paraquat.
• Indikasi pemeriksaan Asam Urat: terutama bila terdapat pajanan timbal di tempat kerja.
• Indikasi pemeriksaan Glukosa Darah: pekerja di atas 40 tahun yang bekerja secara shift
atau mengalami stressor psikososial di tempat kerja
• Indikasi pemeriksaan Profil Lemak (Kolesterol Total, LDL, HDL, dan Trigliserida): bila
terdapat zat-zat kimia di tempat kerja yang berpotensi menyebabkan dislipidemia,
seperti: arsen, karbon disulfida, dan gas karbon monoksida (dari pembakaran tidak
sempurna pada batu bara, mesin diesel, genset listrik) juga pada pekerja shift
• Indikasi Pemeriksaan Rontgen Foto ILO Radiograph of Pneumoconioses: paparan debu
(silika, asbes dll)
31
• Indikasi pemeriksaan Imunoserologi Hepatitis (HBsAg, Anti HBs, Anti HCV) dan HIV rapid
test: pada tenaga kesehatan
• Indikasi pemeriksaan skrining Covid-19: Swab Antigen atau PCR SARSCoV-2
• Indikasi pemeriksaan Kultur Rectal Swab, Feses Lengkap, AntiHAV: pada food handlers.
• Indikasi pemeriksaan Audiometri Okupasi: pekerja yang terpajan bising di tempat kerja
• Indikasi pemeriksaan Spirometri Okupasi: bila terdapat zat-zat kimia di tempat kerja
berikut ini: asbes, debu yang mengandung silika, talk, batu bara, debu kayu, debu
kertas, debu aluminium, bauxite fume, debu grafit, berilium, debu timah oksida, debu
mineral non fibrogenik campuran, timbal, debu/fume oksida besi, hard metal, debu
kapas, debu organik lainnya (seperti debu dari gandum, zat-zat allergen di tempat
kerja, zat-zat iritan saluran pernapasan di tempat kerja, debu organik atau aerosol
yang tercemar jamur, spora jamur, dan bahan-bahan kimia lainnya yang mampu
mempengaruhi fungsi paru
32
TABEL
CONTOH JENIS PEMERIKSAAN MCU BERKALA SDM FASYANKES
Khusus SDM RS di area infeksius Covid-19 :
pemeriksaan swab Antigen/PCR SARSCoV-2
MCU KHUSUS
Managemen Pasca Pajanan
- Hepatitis B -
Vaksinasi dan respon Status infeksi Sumber Pajanan
antibodi dari Petugas HBsAg (+) HbsAg (-) Tidak Diketahui
Kesehatan
Belum divaksinasi 1 dos HBIg + seri vaksinasi Seri vaksinasi hepatitis B Seri vaksinasi hepatitis B
hepatitis B Sumber pajanan berisiko
tinggi → obati seperti pada
HBsAg positif
Pernah divaksinasi
Diketahui sebagai responder Tidak perlu PPP Tidak perlu PPP Tidak perlu PPP
Diketahui sebagai non 1 dosis HBIg + ulangan seri Tidak perlu PPP Sumber pajanan berisiko
vaksinasi hepatitis B atau 2 dosis tinggi → obati seperti pada
responder HBIg HBsAg positif
Tidak diketahui status Anti-HBs terpajan Tidak perlu PPP Anti-HBs terpajan
• Cukup : Tidak perlu PPP • Cukup : Tidak perlu
antibodinya • Tidak cukup : 1 dosis HBIg PPP
+ vaksin booster • Tidak cukup : 1 dosis
HBIg + vaksin booster
➢ Bila HBsAg (+) pasca paparan: Bukan Akibat luka tusuk saat ini
Alur Profilaksis Pasca Pajanan
- HIV -
Pajanan Sumber Tidak Sumber Positif Sumber Positif Regimen
Diketahui Resiko Tinggi
Hepatitis B X
Hepatitis A X X
Thypoid X X
Varicella X X
Influenza X X X X
MMR X X
Pertusis X X
Meningococcus X X
Difteri X X
Covid-19 X X X X
JADWAL DAN DOSIS IMUNISASI
Imunisasi Rekomendasi
Hepatitis B 3 dosis (bulan ke-0,1, dan 6)
Hepatitis A 2 dosis (bulan ke-0, dan 6-18)
Thypoid 2 dosis (interval 4 minggu)
Varicella 2 dosis (bulan ke-0 & 4-8 minggu kemudian)
Influenza Quadrivalent/Trivalent 1 dosis setiap tahun
MMR 1 atau 2 dosis (jeda minimum 28 hari)
Tetanus, Difteri dan Pertusis (Td dan 1 dosis booster Td/Tdap diberikan setiap 10 tahun
Tdap)
Meningococcus 1 dosis
COVID-19 4 dosis (untuk booster selanjutnya menunggu
penelitian lanjut dan rekomendasi pemerintah)
7. KESIMPULAN
Pemeriksaan kesehatan karyawan dan imunisasi untuk
petugas pelayanan kesehatan merupakan standar
pelayanan kesehatan kerja yang harus dilakukan untuk
upaya pencegahan penyakit pada SDM fasilitas kesehatan
sehingga produktivitas tetap terjaga
REFERENSI
PP Nomor 88 Tahun 2019 tentang Kesehatan Kerja. 2019
PMK Nomor 66 Tahun 2016 tentang K3RS
Panduan Imunisasi Untuk Perlindungan dan Upaya Peningkatan Produktivitas Pekerja. Perdoki.2017
Pedoman Imunisasi Pada Orang Dewasa.PAPDI.2017
Pedoman Standar Perlindungan Dokter di Era Pandemi Covid-19 Edisi 3.PB IDI.2021
Modul Pelatihan K3RS. Direktorat Kesjaor Kemkes RI. 2018
Slide Presentasi PAK Pada Petugas Kesehatan Dr.dr. Dewi Soemarko, MS,SpOk. Kapsel IDI Bogor. 2018
Slide Presentasi Preventive Program Against Hepatitis In The Workplace. Agustina Puspitasari. PIT
Perdoki.2018
Slide Presentasi Tatalaksana PAK Pajanan Biologi. Agustina Puspitasari.Perdoki.2021
Slide Presentasi Upaya Kerja Kuratif dan Rehabilitatif di RS di Masa Pandemi Covid-19. Agustina
Puspitasari. PIT Perdoki. 2021
Slide Presentasi MCU Bagi Pekerja . David RW. 2022
Slide Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Kerja Pada SDM Rumah Sakit. Agustina Puspitasari dan
Ariningsih 2022
TERIMAKASIH