Scribd Logo
Unggah

Selamat datang di Scribd!

  • Risalah Devi Anugrah - BIANG JARAK

    Diunggah oleh

    risalah devi anugrah
    16 tayangan2 halaman
    Puisi ini menceritakan tentang kerinduan akan seseorang yang telah pergi. Walaupun orang tersebut telah menghilangkan kenangan dengan tawa dan canda, namun kerinduan masih tetap ada. Kerinduan itu semakin bertambah besar setelah waktu berlalu.

    Deskripsi Asli:

    Judul Asli

    Risalah Devi Anugrah_BIANG JARAK

    Hak Cipta

    © © All Rights Reserved

    Format Tersedia

    DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd

    Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

    Apakah konten ini tidak pantas?

    Laporkan Dokumen Ini
    Puisi ini menceritakan tentang kerinduan akan seseorang yang telah pergi. Walaupun orang tersebut telah menghilangkan kenangan dengan tawa dan canda, namun kerinduan masih tetap ada. Kerinduan itu semakin bertambah besar setelah waktu berlalu.

    Hak Cipta:

    © All Rights Reserved
    Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
    Tandai sebagai konten tidak pantas
    16 tayangan2 halaman

    Risalah Devi Anugrah - BIANG JARAK

    Diunggah oleh

    risalah devi anugrah
    Puisi ini menceritakan tentang kerinduan akan seseorang yang telah pergi. Walaupun orang tersebut telah menghilangkan kenangan dengan tawa dan canda, namun kerinduan masih tetap ada. Kerinduan itu semakin bertambah besar setelah waktu berlalu.

    Hak Cipta:

    © All Rights Reserved
    Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
    Tandai sebagai konten tidak pantas
    dari 2

    BIANG JARAK

    Oleh : Risalah Devi Anugrah

    Rinai melodius dari netramu merupa doa, purna

    Menyimpul kain dalam daksa itu sempurna

    Dan seolah mampu kau lenyapkan duka

    Di balik canda tawa

    Belum sempat ku raut sajak di keningmu

    Namun ekuinoks ketiga lebih dulu

    Merajah sengkarut biang jarak

    Membalut memori di pangkal waktu

    Dan damar-damar kerinduan menitikkan segera

    Meski kau hempaskan dalam-dalam daksa itu

    Bukankah tiada kisah yang usang

    Setelah dimasak waktu?

    Anda mungkin juga menyukai