XI MIPA 5
Pengaruh Deterjen terhadap Pertumbuhan Akar Bawang Merah (Allium cepa L.)
BAB 1
PENDAHULUAN
Sekarang ini Dertergen tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Detergen
merupakan produk pembersih penyempurnaan dari sabun. Kelebihan detergen
dibandingkan sabun adalah kemampuannya dalam mengatasi air sadah dan larutan asam.
Detergen mengandung 25 macam bahan yang secara umum dibagi menjadi empat
bagian, yaitu surfaktan, builder, bleaching agents, dan additives. Berdasarkan bentuknya,
detergen dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu detergen bubuk, cair, krim, dan detergen
kapsul. Dari jenis detergen tersebut yang paling sering digunakan adalah detergen bubuk.
Pemakaian detergen akan menghasilkan limbah karena setelah pemakaian, air bekas
cucuian yang telah mengandung deterjen dibuang di lingkungan. Formulasi awal
detergen mengandung surfaktan nonbiodegradabel. Air limbah detergen termasuk
polutan bagi lingkungan karena mengandung zat ABS (alkyl benzene sulphonate) yang
tergolong keras. Surfaktan sebagai komponen utama dalam detergen memiliki rantai
kimia yang didegradasi alam.
Bawang merah atau Allium ceppa L. adalah salah satu bumbu masak utama dunia
yang berasal dari Iran, Pakistan, dan pegunungan-pegunungan di sebelah utaranya, tetapi
kemudian menyebar ke berbagai penjuru dunia, baik sub-tropis maupun tropis.
Wujudnya berupa umbi yang dapat dimakan mentah, untuk bumbu masak, acar, obat
tradisional, kulit umbinya dapat dijadikan zat pewarna dan daunnya dapat pula
digunakan untuk campuran sayur. Morfologi fisik bawang merah bisa dibedakan menjadi
beberapa bagian yaitu akar, batang, daun, bunga, buah dan biji. Bawang merah memiliki
akar serabut dengan sistem perakaran dangkal dan bercabang terpencar, pada kedalaman
antara 15-20 cm di dalam tanah dengan diameter akar 2-5 mm.
Bawang merah merupakan salah satu tanaman yang sering ditanam oleh masyrakat di
Indonesia. Oleh karena itu, keadaan lingkungan sangat berpengaruh pada pertumbuhan
bawang merah. Apabila keadaan lingkurangn buruk, maka pertumbuhan bawang merah
akan sangat terganggu. Keadaan lingkungan salah satunya dipengaruhi oleh adanya
limbah. Baik limbah rumah tangga, maupun limbah industri. Salah satu contoh limbah
yang sering ditemukan adalah limbah detergen. Limbah detergen ini bisa berasal dari
rumah tangga maupun laundry. Apabila limbah detergen ini dibuang sembarangan tanpa
diolah, maka akan menyebabkan pencemaran lingkungan. Air dan tanah akan
mengandung bahan-bahan kimia yang terdapat pada limbah detergen. Kandungan
tersebut dapat terserap oleh tanaman maupun makhluk hidup lain. Salah satu contohnya
tanaman bawang merah. Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka
perlunya peneliti melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Detergen terhadap
Pertumbuhan Akar Bawang Merah (Allium Cepa L.)”.