Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ni Putu Dian Wela Kusuma

NIM : P07134019082

Kelas : III B

Analisa Liquor Cerebrospinalis sendiri dibagi menjadi menjadi 3 bagian yaitu makroskopis,
mikroskopis dan kimia.

1. Pemeriksaan makroskopis meliputi: warna, kekeruhan, bau, bekuan dengan


menggunakan indra manusia dan pH dibaca dengan skala pH.
Penunjang Diagnosis
a. Warna
Tidak berwarna, Kuning muda, Kuning, Kuning tua, Kuning coklat, merah, hitam
coklat. Jika yang normal biasanya tidak berwarna.
b. Kekeruhan
Jernih, agak keruh, keruh, sangat keruh, keruh kemerahan. Jika normal biasanya
jernih.
c. Bekuan
Tidak ada bekuan, ada bekuan. Jika normal biasanya tidak ada bekuan.
d. Ph
7,3 atau setara dengan pH plasma/serum.
e. Berat Jenis
1.000 – 1.010. berat jenis normal biasanya kisaran 1.003 – 1.008
2. Pemeriksaan mikroskopis yaitu pemeriksaan untuk menghitung jumlah, jenis sel dan
bakterioskopi.
Pemeriksaan Hitung Jumlah dan Jenis Sel Pada Cairan Otak : Liquor Cerebro
Spinalis diencerkan dengan larutan turk pekat akan ada sel leukosit dan sel lainnya akan
lisis dan dihitung selnya dalam kamar hitung di bawah mikroskop.

Penunjang Diagnosis
Hitung Jumlah Sel
- Normal = 0-5/ mm3
- Borderline = 6-10/ mm3
- Abnormal = > 10/ mm3
- Anak - anak umur < 5 tahun, Normal = < 20/ mm3
Hitung Jenis Sel
- MN 100% dan PMN 0%
3. Pemeriksaan kimia meliputi: pemeriksaan protein, glukosa, dan klorida

a. Pemeriksaan None-Apelt : Reagen Nonne memberikan reaksi terhadap


protein globulin dalam bentuk kekeruhan yang berupa cincin. Ketebalan
cincin berhubungan dengan kadar globulin, makin tinggi kadarnya maka
cincin yang terbentuk makin tebal.
b. Pemeriksaan Pandy : Reagen pandy memberikan reaksi terhadap protein
(albumin dan globulin) dalam bentuk kekeruhan. Pada keadaan normal tidak
terjadi kekeruhan atau kekeruhan yang ringan seperti kabut.

Penunjang Diagnosis

a. Pemeriksaan None-Apelt

Negatif: tidak terbentuk cincin putih

+1:terbentuk cincin putih sangat tipis, hanya dapat dilihat dengan atar
belakang hitam,bila dikocok akan kembali jernih

+2: cincin putih tampak agak jelas, bila dikocok cairan jadi opalescent

+3: cincin putih tampak jelas, bila dikocok jadi keruh

+4: cincin putih sangat jelas, bila dikocok cairan menjadi keruh sekali

b. Pemeriksaan Pandy

Negatif: bila tidak terjadi kekeruhan (berkabut/ opalescent)

+1:opalescent (kadar protein 50-100 mg%)

+2:keruh (kadar protein 100-300 mg%)

+3:sangat keruh (kadar protein 300-500 mg%)

+4:Keruh seperti susu (kadar protein > 500 mg%)

Untuk konfirmasi diagnosis ada beberapa pemeriksaan penunjang yang bisa


dilakukan diantaranya pemeriksaan mikrobiologi (pengecatan BTA, kultur BTA), uji
kulit tuberkulin (TST), foto thorax, pencitraan (CT scan, MRI).

Anda mungkin juga menyukai