Anda di halaman 1dari 8

➢ Hipertensi

• Usia < 60 tahun :


TD <140/90

• Usia > 60 tahun :


TD < 150/90

• DM + CKD (semua umur) : TD <140/90


• Terapi HT + DM : ACEi/ARB, CCB
• HT + Gagal jantung : ACEI/ARB + B-Bloker + Diuretik + Spironolakton
• HT + Infark Miokart : ACEi + B-Bloker
• HT + CKD (gagal ginjal) : ACEi/ARB

• Hipertensi Emergensi
Firs line : Na-nitroprusid
Second line : Nikardipin
• Hipertensi Gestasional : Labetalol, Nifedipin, Metyldop

• Patofisiologi : Premier (tidak di ketahui penyebabnya) dan Sekunder (disebabkan


oleh penyakit lain dan obat)
➢ DIABETES MELITUS (DM)
Kapan dikatakan DM ?
• HbA1c >6,5
• GDP >126 mg/dl
• GD2PP >200 mg/dl
• GDA > 200mg/dl

HbA1C < 7,5% : Monoterapi dengan Biguanid (Metformin)

HbA1C > 7,5% : Kombinasi 2 obat dengan aksi berbeda. Jika belum mencapai target
dalam 3 bulan tambahkan obat ke-3 (kombinasi 3 obat)

DM Tipe 2 : Resistensi insulin dan atau penurunan sekresi insulin oleh sel ꞵ-Pankreas.
Terapi 1st line dengan ADO

DM Gestasional : DM saat trimester 2 atau 3 pada bumil. Terapi 1st line dengan insulin

HbA1C 9 % : gunakan insulin long acting ± obat jenis lain

TERAPI HIPOGLIKEMIA :

o Glukosa 10-15 g secara oral pada pasien sadar


o Dextrose 40% IV pada pasien tidak sadar

➢ DISLIPIDEMIA
• NORMAL
KOLESTROL : 200 mg/dl
HDL : >60 mg/dl
LDL : <100 mg/dl
TG : < 150 mg/dl

o Kolestrol ↑ : Gol Statin


o Trigliserida ↑ : Fibrat
o Kolestrol ↑ + Trigliserida ↑ : Statin
o Urgent Dislipidemia : Gol. Asam Nikotinat (Niasin) dan Gol Fibrat (fenofibrate)
o Fibrat diberikan saat kadar TG > 500mg/dl

GOLONGAN OBAT EFEK SAMPING


STATIN Miopati, kombinasi dengan gol fibrat dapat
menigkatkan resiko rabdomiolisis peningkatan
enzim hati
BILE ACID Gangguan pencernaan, flatulen, konstipasi,
SEQUESTRANT penurunan obat lain
(RESIN)
ASAM NIKOTINT Flusing (kulit memerah), GOUT, hiperglikemia,
hiperurisemia, ganggua pencernaan dan
hepatotoksik
FIBRAT Dispesia, batu empedu, miopati, Ki pada gangguan
hepar, ginjal dan empedu
EZETEMIBE Diare, athralgia, KI pada pasien hepar
INHIBITOR PCSK9 Faringitis, influenza, ISK, diare, bronckitis, myalgia,
gatal pada daerah suntikan
ASAM LEMAK Peningkatan LDL dan pemanjangan waktu
OMEGA-3 pendarahan

KATEGORE RISIKO KARDIOVASKULAR :


1) Resiko sangat tinggi komorbid HT,DM, dan CKD (target LDL < 70 mg/dl)
2) Resiko tinggi komorid DM (target LDL <100 mg/dl)
3) Resiko menengah dan rendah (target LDL < 115 mg/dl)

➢ STORE
STROKE ISKEMIK
❖ Terapi Akut
o Altaplase (trombolitik) golden time 3-4,5 jam dan Aspirin (24 jam setelah
Altaplase)

❖ Terapi pemeliharaan
o Pelancar aliran darah : Aspirin(antiplatelet)/clopidogrel(antikogulan)
o Antihiperlipidemia : gol statin
o Antihipertensi : ACEi/ARB + Diuretik

STROKE HEMORAGIK
• Terapi : Vit K (kogulan)/faktor pembekuan darah + warparin( mencegah
Cardioembolik)
• Pemantauan Laboratorium
-Penggunaan warfarin : INR (0,8 – 1,1 ) semakin tinggi nilai INR maka semakin
encer darah, semakin rendah INR maka semakin kental darah(lebih mudah
menggumpal)
-Fondaparinux dan heparin : APtt (mendeteksi kelainan dari faktor-faktor
pembekuan darah)

➢ ASMA DAN PPOK(penyakit paru obstruktif kronis)


❖ ASMA :
Mtermiten -Tidak dibutuhkan pengobatan harian
-ketika terjadi eksasarbasi cukup diberi
short acting ꞵ agonis (SABA berbentuk
inhaler seperti Albuterol dan m
Metaproterenol
Asma Ringan -Pengobtan utama
Dosis terendah inhalasi kartikosteroid
-Alternatif pengobatan
Teofilin dan kromolin dengan SR
dengan konsentrasi serum 5-15 meg/ml
Asma Sedang -Pengobatan utama
Dosis terendah menengah inhalasi
kartikosteroid dan inhalsi long acting ꞵ
agonis
-Alternatif pengobatan : modifikasi
teofilin dan leukotrien
Asma berat -Dosis tinggi inhalasi kartikosteroid
- inhalsi long acting ꞵ agonis dan jika
dibutuhkan
-pemakaian berulang dapat mereduksi
kartikosteroid sistemik dan untuk
pemeliharaan guna kartikosteroid dosis
tinggi

❖ PPOK :
o Antibiotic diberikan jika minimal 2 gejala yaitu sesak napas (dyspnea)
meningkat,volum sputum meningkat
o Tanpa konplikasi : Doksisiklin, Sefalosporin generasi 2/3
(azitromisin/klaritomisin)
o PPOK + dengan komplikasi (5-7 hari) atau pasien ranap : Amoxiclap,
levofloxacin/moxifloxacin (jika alergi penisilin : bisa diberikan sefalosporin
generasi 3/4 tapi lebih aman jika diganti dengan golongan lain.
o Terapi Eksaserbasi Ringan dan sedang
- 1st line : doxsisiklin, Cotrimoxazol, amoxiclap
- 2st line : Makrolida, Levo,/Moxi/Gatifloxacin

o PPOK + Hipersekresi mucus (berikan eksfektoran dan mukolitik)


Ekspektoran : GG, Ammonium klorida, Bromheksin, succus, liquiritae
Mukolitik : Ambroxol, Asetilsistein
➢ EPILEPSI
o Pemeberian untuk ibu hamil : Valproat, KBZ, Fenobarbital, dan fenitoin
memiliki ES pada janin, sehingga perlu diberikan asam folat dosis tinggi
o Gabapentin : obat epilepsi yang aman untuk pasien pada gangguan hati

➢ PNEUMONIA
❖ Pneumonia komunitas (rawat jalan)
Terapi pada dewasa :
-1st line : Amoxicilin, sefadroxsil
-2st line : Co-Amoxiclap
-3st line : klaritromisin, Azitromisin
Terapi pada Anak : Amoxicilin, Eritromisin, atau klaritromisin

❖ Pneumonia komunitas (rawat inap non-ICU)


Terapi pada dewasa :
-1st line : levofloxacin (1-3 hari)
-2st line : sefatoxim (2-5 hari) + klaritrimisin
-3 st line : Ampisinlin sulbactam + Azitromisin
Terpai pada anak : Ampisilin dan gentamisin
❖ HAP Tanpa paktor resiko
Firs line : levofloxacin (7-20 hari)
❖ HAP dengan faktor resiko
Firs line : levofloxacin atau amikasin (7-14 hari)
❖ VAP (ventilator associated pneumonia)
Firs line : levofloxacin/amiksin

❖ Obat MRSA : doxyciciline (vibramicin)


❖ Obat VRSA : linezolid, delfopristin
-Levofloxacin menyebabkan rupture tendon pada janin

➢ TB
❖ Obat obat TB :
- Isoniazid(H) : ES Nuritisperifer/kesemutan (diberi vit B6)
- Rimfapisin (R) : ES urine merah
- Pirazinamid (Z) : nyeri sendi(beri Aspirin/NSAID lain) dan peningkatan asam
urat (beri Alpurinol)
- Streptomisin (S) : gangguan pendengaran
- Etambutol (E) : gangguan penglihatan

Efek hepatotoksik paling tinggi terdapat pada Rimfapisin(berikan kurkumin


dan hentikan Rimfapisin)
• Katagori 1 : 2HRZE/4H3R3
• Kategori 2 : 2HRZES/HRZE/5H3R3E3
• Kategori 3 : 2HRZ/4H3R3

Obat Streptomisin tidak tepat untuk ibu hamil

Anda mungkin juga menyukai