Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI GORONTALO

PEMBERIAN PAKAN PADA AYAM PETELUR FASE GLOWER

UD. KELOMPOK TERNAK LAYER MANDIRI


DESA SUKA MAJU KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN BOALEMO

DI SUSUN
O
L
E
H

NAMA : WINDRAWATY RAHMAN


PROGRAM KEAHLIAN : AGRIBISNIS TERNAK UNGGAS

SMK NEGERI 1 BONE RAYA


KECAMATAN BONE RAYA KABUPATEN BONE BOLANGO
PROVINSI GORONTALO TAHUN 2022
LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL : PEMBERIAN PAKAN PADA AYAM PETELUR FASE GLOWER

DI SUSUN OLEH :

WINDRAWATI RAHMAN

NIS :

PROGRAM KEAHLIAN : AGRIBISNIS TERNAK UNGGAS

DI SAHKAN OLEH

PEMBIMBING SEKOLAH PEMBIMBING INDUSTRI

RATNIATI GAIB, S.Pd FENDRY A. HULIMA

MENGETAHUI

KETUA KEPALA
PROGRAM KEAHLIAN SMK NEGERI 1 BONE RAYA

RATNIATI GAIB, S.Pd HJ. FATRAH D. EJATO, M. Pd


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah–Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan akhir ini, dengan judul “Pemberian
Pakan Pada Ayam Petelur Fase Glower” Laporan akhir ini merupakan laporan praktek kerja
industry di Perusahaan Layer Mandiri wonosari, tanpa ada halangan apapun sesuai dengan waktu
yang telah ditentukan. Laporan ini disusun berdasarkan pengalaman dan ilmu yang saya peroleh
selama melaksanakan Praktek Kerja Industri ( PRAKERIN )
Penyusunan Laporan Praktek Kerja Industri ( PRAKERIN ) ini adalah salah satu syarat
untuk mengikuti Ujian Akhir Sekolah ( UAS ) dan Ujian Akhir Nasional ( UAN ) dan laporan ini
sebagai bukti bahwa penulis telah melaksanakan atau menyelesaikan Praktek Kerja Industri di
Layer Mandiri Wonosari. Laporan Pelaksanaan Praktek Kerja Industri ( PRAKERIN ) yang telah
saya susun ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas dari Sekolah dan sebagai bahan
pertanggungjawaban atas kegiatan Praktek Kerja Industri di dunia usaha dan di dunia industri.
Dalam penyelesaian laporan ini tidak lepas akan adanya bantuan dari berbagai pihak.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :
1. Ibu Hj. Fatrah D. Ejato, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Bone Raya
2. Ibu Ratniati Gaib, S.Pd
3. Bapak Fendry A. Hulimo selaku Pembimbing
4. Guru-guru SMK Negeri 1 Bone Raya
5. Semua Pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan Praktek Kerja
Industri ( PRAKERIN ) dari awal sampai akhir yang tidak dapat di sebutkan satu
per satu
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan Praktek Kerja
Industri oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan masukan untuk memperbaiki laporan
Praktek Kerja Industri ini. Dan pada akhirnya penulis berharap semoga laporan Praktek Kerja
Industri ini bermanfaat bagi penulis khususnya, dan bagi para pembaca pada umumnya.
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL.......................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................................ii
KATA PENGANTAR........................................................................................................iii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................................1
1.2 Tujuan Masalah.......................................................................................................2
1.3 Rumusan Masalah...................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sejarah Singkat.......................................................................................................3
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan.............................................................................4
3.2 Prosedur Kerja........................................................................................................4
3.3 Metode Pelaksanaan................................................................................................4
3.4 Hasil........................................................................................................................4
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan.............................................................................................................6
4.2 Saran.......................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................7
LAMPIRAN........................................................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Usaha budidaya ayam ras petelur dalam menyediakan pangan sumber protein hewani
mampunyai peluang yang sangat menguntungkan jika ditinjau dari kondisi pasar dalam negeri,
namun produksi ayam ras petelur dalam negeri secara kumulatif masih belum mencapai
kapasitas produksi yang optimal. Produksi ayam ras petelur dalam negeri hanya mampu
memenuhi 65 persen kebutuhan pasar nasional, 35 persen masih dipenuhi dari telur ayam
kampung, puyuh dan itik. Menurut Widaningsih et al. (2017) populasi ayam ras petelur tahun
2015 di Indonesia mencapai 161,35 Juta ekor yang masih terpusat di Pulau Jawa 54,58 persen,
Pulau Sumatra 20,33 persen, Pulau Sulawesi 9,94 persen, Bali 3,29 persen dan daerah lain 11,85
persen. Data ini menunjukan, populasi ayam ras petelur masih sangat terpusat di Pulau Jawa,
sehingga membuka peluang yang bagus untuk daerah lain di Indonesia dalam mengembangkan
usaha budidaya ayam ras petelur, khususnya Provinsi Nusa Tenggara. Ayam ras petelur
merupakan salah satu jenis ayam yang dipelihara khusus untuk menghasilkan telur secara
komersil.
Ayam ras petelur merupakan hasil persilangan dan seleksi dari bangsa-bangsa ayam yang
mampunyai produktivitas tinggi dalam menghasilkan telur. Ayam ini mulai produksi pertama
kali pada umur ± 18 minggu dan lama produksi telur sampai umur 100 minggu (Hy-line, 2
2016). Ayam ras petelur menghasilkan telur sebanyak 250-300 butir/ekor/tahun dengan rata-rata
berat telur per butir 57,9 g (Susilorini et al., 2008).
Secara garis besar ayam ras petelur dibedakan menjadi dua macam, yaitu yaitu tipe
medium dan tipe ringan. Tipe medium umumnya bertelur dengan warna kerabang cokelat
sedangkan tipe ringan bertelur dengan warna kerabang putih (North and Bell, 1990). Ayam ras
petelur cokelat lebih diminati dibandingkan dengan ayam ras petelur putih, karena dapat
digunakan sebagai penghasil daging setelah masa produksi telurnya habis. Salah satu perusahaan
yang mengembangkan ayam ras petelur adalah Perusahaan Layer Mandiri wonosari yang
berlokasi di Desa Suka Maju Kecamatan Wonosari Kabupaten Boalemo Provinsi Gorontalo.
1.2 Tujuan Masalah
Untuk menambah wawasan Siswa/siswi dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan dalam mengelola usaha ayam petelur.
1.3 Rumusan Masalah
Kurangnya wawasan Siswa/siswa tentang keterampilan dalam mengelolah usaha ayam
petelur.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah Singkat

Ayam petelur pada umumnya di bagi tiga fase pemeliharaan berdasarkan umur, yaitu fase
starter, fase glower, dan fase layer. Fase starter adalah pertumbuhan ayam umur 0 – 6 minggu
atau masa yang paling penting untuk menentukan kelangsungan hidup ayam, hal yang harus di
perhatikan pada pemeliharaan fase starter adalah suhu kandang, pembenaan pakan, populasi
ayam dan biosecurity. Fase glower adalah ayam berumur 7 – 13 minggu sistem pemeliharaan
fase glower hampir sama dengan fase starter tetap, fase glower umumnya meningkat maka lebih
tahan dengan suhu lingkungan yang ada dan mulai beradaptasi ( Banong, 2012 ), fase pra layer
atau puuat ayam berumur 12 minggu sampai 20 minggu, fase ini memerlukan penanganan yang
lebih serius, sebab fase ini sangat menentukan produktivitas ayam petelur. Fase layer adalah
dimana tujuan utamanya untuk menghasilkan telur, fase ini ayam sudah mengalami dewasa
kelamin biasanya berumur 20 – 21 minggu.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Waktu Dan Tempat Pelaksanaan

Pelaksanaan PKL dilaksanakan kurang lebih 3 Bulan terhitung sejak tanggal 04 Februari
sampai dengan 09 Mei Tahun 2022, di UD Kelompok Ternak Layer Mandiri.

3.2 Prosedur Kerja

Pemberian pakan merupakan salah satu kegiatan rutin yang dilakukan dalam usaha
pemeliharaan ayam ras petelur, pakan disajikan pada tempat pakan palarol sesuai dengan jumlah
yang ditentukan pakan diratakan dengan tangan atau alat perata pakan agar konsumsi per ekor
ayam merata sesuai kebutuhan, pemberian pakan dilakukan 2 kali sehari yaitu pada pukul 06:30
Wita dan untuk kandang 1 dengan populasi 890 ekor adalah 35 kg pada pemberian pagi dan 60
kg pada pemberian sore, jadi total konsumsi pakan secara kumulatif kandang 1 adalah 95 kg /
hari.

3.3 Metode Pelaksanaan


1. Wawancara dengan pembimbing
2. Melakukan wawancara secara langsung
3.4 Hasil

Dengan melakukan Prosedur yang ada, ayam petelur fase glower di UD Kelompok
Ternak Layer Mandiri.

Tabel :

Jumlah Ayam Pakan ( gr/ekor ) Berat Badan ( kg )


Umur Tanggal
Mati Sisa Std Act Std Act
Minggu 7 4
50 -
51 -
52 -
53 - 50 650 – 690
54 -
55 3
56 -
Minggu 8 3
57 -
58 -
59 1 54 740 – 775
60 -
61 2
62 -
63 1
Minggu 9
64 -
65 -
66 3
67 - 58 830 – 865
68 2
69 -
70 -
Minggu 10
71 -
72 -
73 -
74 - 61 910 – 950
75 2
76 -
77 -
Minggu 11
78 -
79 -
80 3
81 2 64 1010 – 1040
82 -
83 -
84 -
Minggu 12
85 3
86 2
87 -
88 1 67 1085 – 1130
89 -
90 -
91 -
Minggu 13
92 7
93 -
94 -
95 1 70 1170 – 1220
96 -
97 -
98 1
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Pemberian pakan pada ayam petelur fase glower pada dasarnya sudah cukup baik karena
beberapa hal telah memenuhi standar yang baik. Pakan pada ayam petelur yang berumur 7 – 13
minggu, jumlah pakan yang rendah 50, 54, 58 kg dan jumlah pakan yang tinggi 61, 64, 67 kg.
Bobot ayam petelur yang rendah 650 – 690, 740 – 775, 830 – 865, 910 – 950, 1010 – 1040, 1085
– 1130, 1170 – 1220.
4.2 Saran
Dari kesimpulan hasil pelaksanaan praktek kerja lapangan ( PKL ), proses dalam
pemberian pakan seharusnya dilakukan dengan hati-hati pemberian pakan juga harus dikontrol
agar pakan yang diberikan sama rata sehingga pertumbuhan dan produksi ayam dapat baik.
DAFTAR PUSTAKA

 North, M. O. and D. D. Bell. 1990. Commercial Chicken Production Manual. 4th Edition.
Van Nosterand Rainhold. New York.
 Susilorini, T. E., et al. 2008. Budidaya Ternak Potensial. Penebar Swadaya. Jakarta.
 Widaningsih, R., Suwandi, A. A. Susanti, Akbar, V. S. Bonavira. 2017. Outlook Telur
Komoditas Pertanian Sub Sektor Peternakan. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Sekretaris Jendral Kementrian Pertanian. Jakarta
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai