Anda di halaman 1dari 3

KUE PUKIS

Filosofi :

Asal-usul : berasal dari kabupaten banyumas di Jawa Tengah. Kisah ini bermula saat masa penjajahan,
masyarakat Sampang Kebumen yang diculik penjajah saat itu. Penjajah mewajibkan mereka yang diculik
untuk bekerja membuat kue pukis. Dulunya, resep kue pukis sendiri tidak pernah diceritakan kepada siapa
pun. Tapi, entah mengapa seseorang di antara mereka ada yang mendapatkan bocoran tentang apa saja
bahan yang digunakan untuk membuat pukis dan bagaimana cara pengerjaannya.

Makna :

Tahapan/proses :

Bahan Kue:

 250 gr tepung terigu


 2 butir telur ayam
 200 gr gula pasir
 1 sendok makan ragi instan
 1/2 sendok teh garam
 1/2 sendok teh vanili bubuk
 1/2 sendok teh pasta vanili
 20 gr margarin
 125 ml santan kelapa
 50 ml air hangat

Bahan Taburan:

 keju
 Susu kental manis
 Meses
 Oreo
 Selai/saos (manis)

Langkah :

 Seperti bahan bahan yang dibutuhkan, cara membuat pukis sangat sederhana sekali.
Langkah pertama siapkan panci kecil dan masukkan 180 ml santan yang sudah
dipersiapkan. Nyalakan kompor dengan api kecil sedang dan aduk aduk santannya
sampai mendidih. Jangan sampai berhenti mengaduk supaya santan tidak pecah.
 Siapkan satu wadah kecil. Masukkan ragi dan air yang sudah dipersiapkan. Aduk dan
campur kedua bahan tersebut sampai tercampur rata dan airnya berbuih.
 Ambil satu wadah lagi agak besar. Masukkan 3 butir telur ayam dan campur dengan gula
pasir yang sudah dipersiapkan. Aduk dan kocok kedua bahan tersebut sampai rata dan
mengembang.
 Masukkan tepung terigu yang mempunyai kandungan protein tingginya sedikit demi
sedikit sambil tetap diaduk aduk sampai benar benar tercampur rata. Proses pengadukan
bisa menggunakan spatula. Ulangi sampai semua bahan tepung terigunya habis dan
pastikan tidak ada gumpalan gumpalan di adonan.
 Ambil air yang sudah dicampur dengan ragi diatas dan masukkan ke dalam adonan
tepung sedikit demi sedikit sambil tetap diaduk supaya adonan tercampur rata.
 Masukkan santan ke adonan di atas sedikit demi sedikit sambil tetap diaduk. Ulangi
sampai bahan santan habis dan adonan tercampur rata.
 Diamkan adonan diatas kurang lebih selama 15-16 menit supaya mengembang.
 Siapkan cetakan kue pukis atau bisa juga menggunakan cetakan kue yang lain. Hidupkan
dengan api kecil sedang dan olesi cetakan menggunakan margarin atau minyak sedikit
saja supaya tidak lengket.
 Tuang adonan resep kue pukis ke dalam cetakan, tetapi jangan sampai penuh.
 Tunggu sampai adonan agak matang dan taburi hiasan atau topingnya (adonan tidak perlu
dibalik).
 Angkat setelah matang dan pinggiran cetakan kering.

TARI REMO

Filosofi :

Asal-usul : Secara kultur tari Remo merupakan salah satu tarian untuk penyambutan tamu yang
ditampilkan baik oleh satu atau lebih. Tarian ini berasal dari Provinsi Jawa Timur. Tepatnya
berasal dari Kabupaten Jombang dimana tempat pesantren dan ulama berada. Apabila dirunut
lebih dalam lagi tarian ini berasal dari Desa Ceweng di Kecamatan Diwek, tarian ini diciptakan
oleh orang yang berprofesi sebagai penari jalanan di kala itu, memang banyak profesi tersebut di
Jombang, kini tarian ini pada akhirnya merupakan tarian yang digunakan sebagai pengantar
tarian ludruk.

Makna : Tari Remo juga merupakan tarian yang menggambaran keberanian seorang pangeran gagah yang
telah berhasil memenangkan peperangan di medan pertempuran.

Tahapan/proses :

1.  Gedruk

Pertama, ada gerakan yang bernama gedruk dan menjadi gerakan utama pada tarian remo. Penari
remo memulai tariannya dengan hentakan kaki yang sangat solid dan dinamis.

Nah, hentakkan kaki dari gerakan gedruk ini mempunyai simbol bahwasannya nafas yang
diberikan oleh manusia di bumi harus disadari.
Manusia harus menyadari keberadaannya di alam semesta ini.

2. Kuda-kuda

Kuda-kuda, merupakan sebuah gerakan yang membuat penari harus melakukan ancang-ancang.

Kaki dan lutut digunakan oleh penari untuk menciptakan gerakan kuda-kuda sambil tetap
mengikuti irama musik yang mengiringi.

Setiap kaki para penari remo disematkan sebuah gelang lonceng sehingga menambahkan suara
setiap kali penari menghentakkan kakinya.

3. Lambaian Sampur

Salah satu kostum wajib yang harus digunakan oleh penari adalah lambaian sapur atau
selendang.

Nah, selendang ini digunakan oleh penari untuk melakukan gerakan-gerakan melambai dengan
memainkan ekspresi wajah.

Selendang digunakan oleh penari di bagian pinggang untuk kemudian dijadikan gerakan menari.

4. Gendawa

Gendawa adalah gerakan tangan yang sangat cepat oleh penari yang seolah melepaskan panah
dari busurnya, sambil menghentakkan kakinya di atas panggung.

Gerakan ini mempunyai filosofi bahwasannya manusia adalah orang yang cepat dalam bertindak.

5. Tepisan

Tepisan ini adalah sebuah gerakan tangan dan selendang yang begitu cepat. Filosofi gerakan
tepisan ini adalah bahwa manusia adalah sosok yang cekat dan cepat.

6. Ngore Remo

Ngore remo hampir seperti gerakan merias wajah dan tangan di mana tangan sang penari seolah
sedang bersolek dan mengusap-usap rambutnya.

Arti dari gerakan ini adalah bahwasannya telapak tangan yang digunakan untuk bersolek dan
mengusap rambut ini merupakan bentuk penyatuan diri manusia pada kekuatan-kekuatan lain
yang hadir di bumi ini.

Anda mungkin juga menyukai