Diajukan Oleh :
RIOQOSA SAKEMADEKO
02219091
1
LEMBAR PENGESAHAN
RIOQOSA SAKEMADEKO
02219091
15 JANUARI 2021
TELAH DI SETUJUI
OLEH :
DOSEN PEMBIMBING
NIDN: 0604027503
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................................2
DAFTAR GAMBAR................................................................................................................3
DAFTAR TABEL....................................................................................................................4
BAB I........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN....................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.............................................................................................................3
1.3. Batasan Masalah...............................................................................................................3
1.4.Tujuan Penelitian...............................................................................................................3
1.5. Manfaat Penelitian............................................................................................................3
BAB II......................................................................................................................................5
TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................................5
2.1.Tinjauan Pustaka................................................................................................................5
2.2. Teori Penunjang................................................................................................................6
2.2.1. Definisi Perbaikan.........................................................................................6
2.2.2. Ventilator........................................................................................................6
2.2.3. Kerangka Pemikiran....................................................................................15
BAB III...................................................................................................................................16
METODELOGI PENELITIAN..............................................................................................16
3.1. Jenis Penelitian...............................................................................................................16
3.2. Waktu dan Tempat..........................................................................................................16
3.3. Alat dan Bahan................................................................................................................17
3.3.1Alat ......................................................................................................................17
3.3.2 Bahan ......................................................................................................................17
3.3.3Tahap Penelitian...........................................................................................................17
3.4. Pengujian dan Analisa....................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................22
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
DAFTAR TABEL
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Paru-paru adalah bagian dari sistem pernapasan. Fungsinya adalah memasok oksigen
dan mengeluarkan udara kotor agar seluruh sistem dan organ tubuh dapat berfungsi dengan
baik. Paru-paru terletak di kedua sisi dada. Keduanya dipisahkan oleh mediastinum (rongga
yang berisi esofagus, trakea, dan jantung), dan dilindungi oleh tulang rusuk.
Penyakit paru-paru adalah kondisi yang membuat paru-paru tidak dapat berfungsi secara
normal. Beberapa yang paling umum, di antaranya asma, penyakit paru obstruktif kronis
(PPOK), pneumonia, tuberkulosis, dan kanker paru. Penyakit tersebut dapat berasal dari
genetik, kebiasaan merokok, polusi udara, dan paparan bahan kimia di tempat kerja.
Penyakit-penyakit ini umumnya menunjukkan gejala yaitu sulit bernapas, batuk kronis,
mengi, dan nyeri dada. Kondisi yang sudah parah dapat menyebabkan pasien batuk
berdarah, infeksi kronis yang tidak sembuh setelah diobati, dan kegagalan pernapasan.
Ventilasi mekanik (ventilator) memegang peranan penting bagi dunia keperawatan
kritis, dimana perannya sebagai pengganti bagi fungsi ventilasi bagi pasien dengan gangguan
fungsi respiratorik (Sundana, 2014).
Alat ventilator berfungsi mendorong oksigen masuk ke paru-paru pasien dan
mengeluarkan karbon dioksida dari dalam tubuh. Alat ini akan dihubungkan dengan selang
yang dimasukkan ke saluran napas melalui mulut atau hidung pasien. Proses medis ini
disebut intubasi.
v
tersebut. Setelah melakukan observasi, ditemukan penyebab mengapa Ventilator
tersebut tidak dapat digunakan. Menurut user, gejala kerusakan yang terjadi adalah pada
saat alat digunakan layar monitor tidak dapat menyala sehingga alat Ventilator tidak
dapat digunakan sama sekali.
Mengacu pada latar belakang diatas, penulis bermaksud untuk melakukan
perbaikan Alat ventilator merk PINDAD VRM di Rumah Sakit Tentara dr.
Soedjono Magelang. Maka dari itu penulis bermaksud mengambil judul :
“PERBAIKAN VENTILATOR MEREK PINDAD VRM DI RST DR.
SOEDJONO MAGELANG”
Sesuai fungsi dari profesi elektromedik berdasarkan Keputusan Mentri Kesehatan
Republik Indonesia (kepmeskes) nomor 371/MENKES/SK/111/2007 yaitu teknisi
elektromedik memerlukan kompetensi untuk melakukan perbaikan alat kesehatan baik
di rumah sakit maupun perusahaan. Pada pelaksanaanya teknisi elektromedik
melakukan perbaikan alat kesehatan dengan tujuan mampu menganalisa dan memahami
serta dapat memperbaiki alat kesehatan seperti contohnya Ventilator.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari pemaparan latar belakang di atas, penulis dengan ini
merumuskan rumusan masalah yang penulis akan kaji sebagai berikut :
1. Bagaimana cara menganalisa kerusakan alat Ventilator Merk PINDAD
VRM ?
2. Bagaimana cara memperbaiki alat Ventilator Merk PINDAD VRM?
3. Bagaimana cara uji fungsi alat Ventilator Merk PINDAD VRM?
1.3. Batasan Masalah
Guna menghindari kesalah pahaman dan meluasnya masalah yang diteliti, maka
penulis membatasi pembahasan sebagai berikut :
1. Ventilator merek Pindad tipe VRM di RST dr. Soedjono Magelang
2. Permasalahan hanya membahas mengapa layar LCD Ventilator merek Pindad
VRM tidak dapat menyala
1.4.Tujuan Penelitian
Adapun dasar masalah yang ditulis dalam perumusan masalah diatas, maka
tujuan penelitian ini adalah :
1. Dapat menganalisa kerusakan pada Ventilator Merk PINDAD VRM.
2. Dapat memperbaiki alat Ventilator yang mengalami kerusakan milik
RST dr. Soedjono Magelang.
vi
3. Dapat melakukan uji fungsi pada alat Ventilator Merk PINDAD VRM yang
telah diperbaiki.
1.5. Manfaat Penelitian
Berikut merupakan beberapa manfaat yang dapat diambil pada pembuatan
tugas akhir ini :
Bagi penulis
1) Dapat menerapkan ilmu yang di dapat selama proses perkuliahan.
2) Sebagai pedoman ilmu yang didapat selama menempuh program D3
elektromedik di Akademi Teknik Elektro Medik Semarang untuk
menghadapi dunia kerja.
Bagi institusi
1) Dapat digunakan sebagai literatur dalam proses pembelajaran.
2) Sebagai media belajar mahasiswa atau pembaca dari teori dasar,
perbaikan dan analisa kerusakan alat kesehatan khusus nya alat
Ventilator.
Bagi masyarakat
Memberikan pelayanan yang sesuai dengan fungsinya karena alat sudah
selesai diperbaiki
vii
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Tinjauan Pustaka
vii
i
Dari jenis servis diatas ditentukan biaya perbaikan sesuai tingkat kesulitannya.
2.2.2. Ventilator
Ventilator adalah alat bantu pertukaran udara dalam paru-paru pasien.Digunakan
untuk pasien yang mengalami gagal nafas sebagai terapi paru-paru atau terapi oksigen
dengan memberikan trigger agar paru-paru dapatbekerja secara normal. Terapi paru-paru
yang dimaksud dalam hal ini adalahuntuk pasien yang tidak bisa melakukan inspirasi dan
ekspirasi secara mandiri dan membutuhkan alat bantu untuk mentrigger paru-paru
agarbekerja secara normal kembali.
Ventilator merupakan alat bantu pernafasan bertekanan negatif atau positif yang
menghasilkan udara terkontrol pada jalan nafas sehingga pasien mampu mempertahankan
ventilasi dan pemberian oksigen dalam jangka waktu lama. Dimana tujuan dari pemasangan
ventilator tersebut adalah mempertahankan ventilasi alveolar secara optimal untuk
memenuhi kebutuhan metabolik pasien, memperbaiki hipoksemia, dan memaksimalkan
transport oksigen (Purnawan. 2010).
Secara umum terdapat tiga tipe nafas buatan yang diberikan ventilator, antara lain :
Pernafasan terkendali (Controlled respiration)
Pernafasan pasien diambil alih sepenuhnya oleh ventilatordengan kata lain pasien
tak bernafas sama sekali (apnoe).Ventilator memberikan udara inspirasi sementara
expirasi berjalan pasif.
Pernafasan dibantu sebagian (Assisted ventilation respiration):Sebagian inspirasi
pasien dibantu ventilator untuk mencukupinya. Dalam hal ini pasien masih
bernafas spontan hanya tidak cukup kuat sehingga perlu dibantu ventilator,dengan
syarat usaha inspirasi pasien masih bisa memberikan trigger(stimuler).Ventilator
memberikan sejumlah udara pernafasan, hal ini hanya terjadi jika pernafasan
pasien tak terlalu lemahatau cepat
Pernafasan wajib (Intxermittent mandatory ventilation)
Ventilator memberikan ventilasi dengan frekuensi tertentu tetapitak setiap kali
bernafas seperti assisted ventilation. Dalam hal ini ventilasiyang diberikan
ventilator bisa berdasarkan pacuan atau trigger dari usahainspirasi pasien seperti
assisted ventilation disebut synchronousintermittent mandatory ventilation
(SIMV) tetapi bisa langsung tanpa Trigger (controlled ventilation) disebut
intermittent mandatory ventilation ( IMV).
Berikut adalah kriteria dari pengguna alat kesehatan Ventilator:
1. Pasien Dengan Gagal Napas
ix
Pasien Dengan Gagal Napas Pasien dengan Pasien dengan distres distres pernafasan
pernafasan gagal napas, henti napas (apnu) dan hipoksemia yang tidak teratasi dengan
pemberian oksigen merupakan indikasi yang tidak teratasi dengan pemberian oksigen
merupakan indikasi ventilasi mekanik. Idealnya pasien telah mendapatkan intubasi dan
pemasangan ventilasi mekanik. Idealnya pasien telah mendapatkan intubasi dan pemasangan
ventilasi mekanik sebelum terjadi gagal napas yang sebenarnya mekanik sebelum terjadi
gagal napas yang sebenarnya.Distress pernapasan disebabkan ketidaklancaran ventilasi atau
oksigenasi. Prosesnya distress pernapasan disebabkan ketidak lancaran ventilasi atau
oksigenasi. Prosesnya dapat berupa kerusakan paru (pada pneumonia) maupun kelemahan
otot pernapasan dada dapat berupa kerusakan paru (pada pneumonia) maupun kelemahan
otot pernapasan dada (kegagalan memompa udara karena distrofi otot).
2. Insufiensi Jantung
Insufiensi Jantung tidak semua pasien dengan ventilator memiliki kelainan
pernapasan primer, pada tidak semua pasien dengan ventilator memiliki kelainan pernapasan
primer, Pada pasien dengan shock kardiogenik dan CHF, peningkatan kebutuhan aliran
darah pada kardiogenik dan CHF, peningkatan kebutuhan aliran darah pada sistem
pernapasan (sebagai akibat peningkatan kerja napas dan konsumsi oksigen) dapat
mengakibatkan jantung kolaps. Fungsi ventilator di sini untuk mengurangi beban kerja
sistem pernapasan sehingga beban kerja jantung juga berkurang sistem pernapasan sehingga
beban kerja jantung juga berkurang.
3. Disfungsi Neurologis
Disfungsi Neurologis Pasien dengan GCS 8 atau kurang yang beresiko mengalami
pasien dengan GCS 8 atau kurang yang beresiko mengalami apnea berulang juga
mendapatkan ventilator. Selain itu, fungsi ventilator pada indikasi ini adalah untuk
mendapatkan ventilator. Selain itu, fungsi ventilator pada indikasi ini adalah untuk menjaga
jalur napas pasien serta memungkinkan pemberian hiperventilasi pada klien menjaga jalur
napas pasien serta memungkinkan pemberian hiperventilasi pada klien dengan peningkatan
tekanan intra cranial dengan peningkatan tekanan intra cranial.
4. Tindakan Operasi
Tindakan operasi yang membutuhkan penggunaan anestesi dan sedative sangat
terbantu dengan keberadaan alat ini. Resiko terjadinya gagal napas selama operasi akibat
pengaruh obat sudah bisa tertangani dengan pengaruh obat sudah bisa tertangani dengan alat
ventilator.
x
Berikut ini merupakan gambar Ventilator merk pindad VRM ditunjukkan pada gambar
2.1
xi
Gambar 2.2 Bagian depan Ventilator Merk PINDAD VRM
( Sumber : Manual Book Servis Ventilator PINDAD VRM)
Bagian-Bagian Ventilator Merk Pindad VRM
Panel depan ventilator berisi Display dan Indikasi Lampu Led sebagai berikut :
1. LED AC/Power, fungsinya adalah indikasi led untuk Power AC, akan berwarna
merah jika sumber tegangan terhubung ke AC (Listrik PLN) dan led akan off
jika sumber tegangan AC di putus.
2. Led DC/Battery, fungsinya adalah indikasi led untuk power DC. Warna led ini
akan berubah warna sesuai dengan kapasitas baterainya jika power AC di putus/
lepas.Warna lampu led ini dibedakan menjadi 3 status warna yaitu green/hijau
(100%), Yellow/kuning (60%) dan red/merah (50%).
3. Emergency stop, fungsinya adalah untuk menghentikan sistem ventilator jika
dalam ventilator dalam keadaan tidak terkontrol atau dalam keadaan emergency
4. Press. Alarm atau pressure Alarm, adalah indikasi led untuk alarm yang
berhubungan dengan tekanan/pressure. Led ini akan berubah warna sesuai
dengan alarm yang dimilikinya. Warna lampu led ini dibedakan menjadi 3
bagian warna yaitu purple/ungu (disconnect), red/merah (high pressure), dan
yellow/kuning (low pressure).
5. Volume alarm adalah indikasi led untuk alarm yang berhubungan dengan
volume. Led ini akan berubah warna sesuai dengan alarm yang dimilikinya.
xii
Warna lampu led dibedakan menjadi 2 bagian warna yaitu red/merah (high
volume) dan yellown/kuning (low volume).
6. O2 atau oxygen inlet connector/konektor untuk input oksigen.
7. Press. Inhale / pressure input atau inhalation porting block/port untuk tekanan
udara input pernapasan.
8. Exhale atau breathing circuit exhale connector selang output
9. Inhale atau breathing circuit inhale connector selang input pernapasan
10. Sensor O2 , fungsinya untuk mendeteksi konsentrasi oksigen yang digunakan
ventilator
11. Display touch screen dengan lebar 7 inch (800x400), resolusi 800x480 pixel
untuk melihat pengaturan, informasi status sistem, data pasien real time dan
alarm.
xii
i
7. Ethernet connector / konektor ethernet digunakan untuk setingan default ventilator
8. Car battery input.
Latar belakang
Permasalahan
Alat dinyatakan rusak dikarenakan, saat alat dihidupkan layar LCD tidak
menyala
Tujuan Penelitian
Pembahasan
Kesimpulan
Gambar 2.5 Kerangka pemikiran
xi
v
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu penelitian terapan.
Penelitian terapan adalah penelitian yang dilakukan dengan cara menerapkan
teori-teori yang telah didapatkan kedalam sebuah praktik langsung. Untuk
menerapkan ilmu tersebut, penulis kemudian melakukan penelitian yaitu
perbaikan alat Ventilator merk Pindad VRM milik RST dr. Soedjono Magelang.
3.2. Waktu dan Tempat
Dalam melakukan penelitian perbaikan Ventilator merk Pindad VRM di
laksanakan pada waktu Desember 2022 – April 2022. Penulis melakukan
penelitian bertempat di ruang IPSRS RST dr. Soedjono Magelang yang akan di
tunjukan pada table 3.1 berikut ini :
Bulan
No. Kegiatan Desember Januari Februari Maret April
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Pembuatan
Proposal
2. Pengajuan
Proposal
3. Perizinan
peminjaman
alat
4. Perbaikan
alat
5. Pengujian
Alat
6. Pembuatan
KTI
xv
3.3. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam melakukan perbaikan alat
Ventilator merk Pindad VRM sebagai berikut :
3.3.1 Alat
Tabel 3.2 Alat yang digunakan dalam perbaikan
NO Jenis Peralatan
1 Multimeter
2 Solder
3 Timah
4 Toolset
3.3.2 Bahan
Tabel 3.3 Bahan yang digunakan dalam peralatan
NO Bahan
xv
i
Berikut ini merupakan tahapan penelitian dapat dilihat pada diagram 3.1
berikut :
Mulai
Identifikasi Masalah
Studi Pustaka
Proses Perizinan
Proses Troubleshooting
Proses Perbaikan
Hasil Perbaikan
Uji Fungsi
Kesimpulan
Selesai
xv
ii
3.4. Pengujian dan Analisa
Tahap pengujian dan analisa data merupakan suatu langkah yang paling
menentukan dari suatu penelitian. Karena pengujian dan analisa data berfungsi
untuk menyimpukan hasil penelitian. Pengujian dan analisa data dapat dilakukan
melalui tahan berikut :
Kerusakan yang terjadi pada alat ventilator Pindad VRM pada bagian LCD yang
tidak dapat berfungsi dan hidup. Berikut merupakan kronologi kerusakan alat :
xv
iii
Gambar 4.2 ventilator Pindad VRM
Saat mulai dioperasikan alat tersebut menyala dan lampu indikator power menyala
tetapi pada layar LCD tidak menampilkan gambar, dilihat dari gambar diatas layar tidak
menampilkan gambar dan lampu indikator power menyala.
Penulis melakukan pengecekan jalur rangkaian ke LCD apakah ada kabel yang
terputus sehingga menyebabkan LCD tidak menyala, setelah dilakukan pengecekan tidak
terdapat kabel yang terputus atau terlepas.
Beberapa langkah sudah dilakukan salah satunya pengecekan tegangan pada LCD
dengan menggunakan multimeter, saat dilakukan pengecekan tegangan pada LCD
menunjukan bahwa terdapat tegangan yang masuk. Kemudian langkah berikutnya penulis
membersihkan mainboard dari debu dan kotoran. Sejauh ini langkah yang sudah dilakukan
namun alat masih belum bisa digunakan dengan semestinya. Disini penulis menganalisa
kerusakan yang mungkin terjadi pada komponen mainboard LCD.
xi
x
DAFTAR PUSTAKA
http://www.kitomainindonesia.com/article/19/cara-kerja-solenoid-valve (online),
(Diakses 10 Desember 2021)
http://www.academia.edu/31795947/
ASUHAN_KEPERAWATAN_ANAK_DENGAN_RDS_RESPIRATORY_DISTRESS_SI
MDROME (online), (Diakses 10 Desember 2021)
http://www.alodokter.com/acute-respiratory-distress-syndrome (online),
(Diakses 10 Desember 2021)
1
2
3
4