Anda di halaman 1dari 8

KOMISI INFORMASI PUSAT

REPUBLIK INDONESIA

Jakarta, 21 Desember 2021

Nomor : 1059 /KIP/XII/2021


Sifat : Penting
Lampiran : 1 (satu) bundel
Perihal : Undangan Diskusi tentang Optimalisasi Layanan Informasi Publik Untuk
Percepatan Vaksinasi Covid-19

Kepada Yth.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kab./Kota
Masing-masing
di
Tempat

Dengan hormat,
Sebagaimana diketahui pada akhir Desember 2021, Pemerintah menargetkan pelaksanaan
vaksinasi Covid-19 dosis pertama sebesar 70 % total warga sasaran vaksinasi untuk menciptakan
herd immunity. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan tanggal 15 Desember 2021, tercatat
baru 13 Provinsi yang mencapai target tersebut. Untuk mendorong capaian vaksinasi, Komisi
Informasi Pusat bermaksud mengadakan panel diskusi bertema Optimalisasi Layanan Informasi
Publik Untuk Percepatan Vaksinasi Covid-19 guna mendorong peran dan fungsi proaktif Pejabat
atau Lembaga yang membidangi Urusan Komunikasi dan Informasi. Kegiatan tersebut diarahkan
untuk mengoptimalkan layanan informasi publik sebagai sarana sosialisasi, edukasi dan
partisipasi publik dalam mempercepat program vaksinasi Covid-19.
Kami mengundang Bapak/Ibu untuk hadir dalam Diskusi secara virtual yang akan
diselenggarakan pada:

Hari/Tanggal : 27 Desember 2021


Waktu : Pukul 09.00 WIB – selesai
Tempat/link : Link : https://bit.ly/DiskusiVaksin2021
Meeting ID : 894 7000 4669
Passcode 201420

Demikian undangan ini sampaikan atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.

Narahubung : Arif Yulianto (hp. 0818-0414-3452)

Wisma BSG Lt.9, Jl. Abdul Muis No.40 Jakarta Pusat Telp : 021 - 34830741/Faks : 021 - 34830757
JADWAL ACARA
OPTIMALISASI LAYANAN INFORMASI PUBLIK
UNTUK PERCEPATAN VAKSINASI COVID-19
KOMISI INFORMASI PUSAT
27 Desember 2021

Timeline Alur Kegiatan Keterangan


Start End Dur
08.45 09.00 14’59’’ Registrasi Verifikasi Peserta
09.00 09.04 03’59’’ Pembukaan dan Lagu Indonesia Raya MC
09.04 09.08 03’59’’ Sambutan Ketua Komisi Informasi Pusat
09.08 09.13 04’59’’ Pengantar Diskusi Moderator
Panel
09.13 09.33 20’00’’ Percepatan Vaksinasi Covid-19 Untuk Keynote Speaker
Pemulihan Kesejahteraan Menko PMK RI
Prof.Dr.Muhadjir
Effendy,M.A.P
09.33 09.53 20’00’’ Upaya Pemerintah Dalam Menghadapi Keynote Speaker Menko
Varian Baru Omicron Marves RI Bapak Jenderal
(Purn) Luhut Binsar Panjaitan
09.53 10.13 20’00’ Mengelola Komunikasi Publik Untuk Gubernur Jawa Tengah
Pencapaian Target Vaksinasi Covid-19 H.Ganjar Pranowo, SH,M.I.P
(Pengalaman Jawa Tengah dalam capaian
target vaksinasi umum dan lansia)
10.13 10 .33 20’00’’ Tanya Jawab Moderator
Panel 2
10.33 10.53 20’00’’ Urgensi Percepatan Vaksinasi Untuk Deputi II Kantor Staf Presiden
Ketahanan Kesehatan dan Ekonomi Bangsa Abetnego Tarigan
10.53 11.13 20’00’’ Optimalisasi Layanan Informasi Publik Untuk Komisioner KIP
Mendorong Vaksinasi Covid-19 Arif Adi Kuswardono
11.13 11.33 20’00’’ Manajemen Digital Badan Publik Untuk Head of Government and
Mendukung Percepatan Vaksinasi Covid-19 Public Sector Google
(Lesson Learn dari Google Covid-19) Indonesia
Danny Ardianto
11.33 11.53 20’00’’ Tanya Jawab Moderator
11.53 12.09 01’59 ’’ Closing/ Penutupan MC

Ket : * Jadwal sewaktu-waktu dapat berubah


Term Of Reference Kegiatan
Optimalisasi Pelayanan Informasi Publik Untuk Percepatan
Vaksinasi Covid-19

Pendahuluan
Setelah hampir dua tahun berjuang, sejak pandemi Covid-19 diumumkan pemerintah, angka
kasus dan penderita Covid-19 telah berhasil ditekan turun. Di ASEAN dan dunia, angka laju
pertumbuhan penderita Covid-19 di Indonesia, berhasil ditekan turun ke level menengah.
Indonesia bahkan disebut sebagai salah satu negara padat penduduk yang berhasil
mengendalikan penyebaran Covid-19.
Namun tentunya kewaspadaan kita tidak boleh mengendur. Kasus penyebaran Covid-19
belum sepenuhnya aman dan perlu ditekan ke posisi lebih rendah lagi. Apalagi telah
ditemukan varian baru Covid-19, yang kini dikenal sebagai varian Omicron. Varian yang
pertama kali ditemukan di Afrika Selatan ini penyebarannya setidaknya 5 (lima) kali lebih
cepat dibanding varian Delta, yang ditemukan awal di India.
Kebijakan pemerintah untuk membangun ketahanan kesehatan secara komunal atau herd
immunity, harus terus didorong. Kegagalan mengendalikan Covid-19 dapat berakibat pada
kemunduran ekonomi, kesejahteraan dan kemajuan suatu bangsa. Fakta bahwa tingkat
vaksinasi yang cepat, berkat kerjasama berbagai elemen masyarakat, telah berhasil menekan
penyebaran Covid-19. Vaksinasi merupakan satu-satunya cara yang dapat
dipertanggungjawabkan secara medis untuk mengendalikan penyebaran Covid-19. Kecepatan
program vaksinasi ini masih harus diringkatkan. Karena angka-angka capaian/target vaksinasi
belum sepenuhnya mencapai apa yang diharapkan.
Sejak vaksinasi pertama disuntikkan pada 13 Januari 2021, pemerintah menargetkan 70 %
populasi telah mendapat vaksinasi dosis satu pada 31 Desember 2021. Data per 15 Desember
2021 sebagaimana diumumkan oleh Kementerian Kesehatan, dari target yang dicanangkan
oleh Presiden Joko Widodo ini, baru 13 Provinsi yang berhasil melampauinya. Provinsi-
provinsi tersebut tersebar di Pulau Jawa dan Luar Jawa, yang memiliki karakteristik
penduduk yang berbeda-beda, ternyata berhasil mengejar capaian target vaksinasi. Total
jumlah penduduk yang telah divaksin per 17 Desember 2021 adalah lebih dari 108 juta jiwa
atau separuh lebih dari total target herd immunity. Ada setengah populasi lagi yang harus.
Mendapat vaksin. Komisi Informasi tentunya berkewajiban, sesuai dengan kewenangannya,
membantu dan memberikan solusi untuk mendorong kinerja vaksinasi Covid-19 ini.
Begitu pun vaksinasi lanjut usia (lansia), dengan target 60 % jumlah lansia. Tercatat, baru 9
provinsi yang berhasil mencapainya. Dan ditengah upaya mengejar kedua target capaian ini,
pemerintah meluncurkan program vaksinasi untuk anak 9 – 12 tahun dengan target 26,4 juta
dosis . Vaksinasi untuk anak di usia pertumbuhan dini ini wajib dilakukan untuk melindungi
dan menciptakan generasi penerus yang sehat dan kuat. Program vaksinasi berikutnya adalah
pemberian vaksinasi ketiga atau vaksin booster untuk tenaga kesehatan. Rencananya, vaksin
booster ini akan dimassalkan pada tahun 2022.
Di luar berbagai program vaksinasi tersebut, Badan Publik dituntut untuk terus mengingatkan
dan meningkatkan kepatuhan masyarakat terhadap Protokol Kesehatan (Prokes). Kedisiplinan
penerapan Prokes ini menjadi salah satu faktor penting suksesnya pengendalian Covid-19.
Kompleksitas tuntutan ini membutuhkan kemampuan manajemen informasi publik yang baik
dan optimal.
Komisi Informasi, dalam hal ini melalui Komisi Informasi Pusat, terus berusaha
berkontribusi membantu kesuksesan vaksinasi Covid-19. Tidak lama setelah Presiden
mengumumkan situasi darurat Covid-19 melalui Keppres Nomor 12 Tahun 2020 Tentang
Penetapan Bencana Non-Alam Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19 Sebagai
Bencana Nasional tanggal 13 April 2020, Komisi Informasi Pusat segera melakukan langkah
kontribusi membantu mengatasi pandemi.
Pada akhir April 2020. Komisi Informasi menginisiasi Pemantauan dan Pendampingan
Layanan Informasi Publik Darurat Kesehatan Covid-19. Program ini bertujuan mendampingi
Badan Publik dalam memberikan pelayanan informasi Covid-19 yang seketika dibutuhkan
publik secara sederhana, cepat dan mudah diakses. Karena pada saat itu masih banyak Badan
Publik tidak mengetahui bahwa mereka ‘dipaksa’ untuk secepatnya menyampaikan informasi
terkait bahaya Covid-19 dan bagaimana mitigasi yang harus dilakukan di lingkungan Badan
Publik tersebut atau masyarakat. Program ini berjalan selama dua gelombang dan bertujuan
meningkatkan ‘awareness’ Badan Publik atas kewajiban layanan informasi publik yang
‘baru’ dan mendorong kompetensi para Pejabat Pengelola Informasi Publik (PPID) agar
peran proaktif mereka melayani informasi publik berjalan optimal.
Komisi Informasi Pusat juga menerbitkan Surat Edaran Nomor 02 Tahun 2020 Tentang
Pelayanan Informasi Publik Dalam Masa Darurat Kesehatan Masyarakat Akibat Corona
Virus Disease-19 (Covid-19) sebagai panduan Badan Publik menjalankan kewajiban
pelayanan informasi publik (yang tetap harus berjalan) di masa darurat kesehatan. Bahkan
juga mendorong agar informasi publik berbagai kegiatan dan program terkait Covid-19
diprioritaskan untuk disampaikan ke publik dengan pelayanan online.
Sebagaimana diketahui salah satu tujuan keterbukaan informasi publik, seperti termaktub
dalam Pasal 3 huruf g UU 14 Tahun 2008, adalah meningkatkan pengelolaan dan pelayanan
informasi di lingkungan Badan Publik untuk menghasilkan layanan informasi yang
berkualitas. Terkait kewajiban pelayanan informasi publik, Komisi Informasi memiliki tugas
menetapkan kebijakan umum pelayanan informasi publik (vide Pasal 26 Ayat 1 UU 14/2008).
Badan Publik sendiri dalam rangka mewujudkan pelayanan informasi publik yang
berkualitas, berkewajiban : membangun dan mengembangkan sistem informasi dan
dokumentasi untuk mengelola Informasi Publik secara baik dan effisien sehingga dapat
diakses dengan mudah (vide Pasal 7 ayat 3 UU 14/2008). Dan dalam rangka memenuhi
kewajiban sebagaimana diamanatkan Pasal 7 UU 14/2008, Badan Publik dapat
memanfaatkan sarana dan/atau media elektronik dan nonelektronik (vide Pasal 7 ayat 6).
Dan ditengah situasi Pandemi Covid-19 saat ini, muncul mandat dan kebutuhan baru layanan
informasi publik yang harus dipenuhi oleh Komisi Informasi dan Badan Publik. Mandat baru
tersebut, misalnya regulasi. Seperti amanat UU Karantina Kesehatan, dimana diatur
pembatasan sosial dari skala rumah, wilayah hingga skala besar. Ketika pembatasan
dilakukan, jaminan atas kebutuhan pokok dan kebutuhan hidup warga tidak boleh terganggu.
Warga berhak mengetahui dan pemerintah daerah selaku penanggungjawab harus
menyediakan informasi akses pendidikan, ekonomi, sosial dan keamanan terdekat.
Demikian pula mandat UU Kesehatan dan UU Rumah Sakit, bahwa data penderita Covid-19
merupakan data pribadi mutlak milik pasien dan wajib dilindungi. Data tersebut hanya dapat
diakses oleh otoritas dengan dalih hukum dan kepentingan umum yang sudah jelas dasar
hukumnya. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan mengatur data-data penderita Covid-
19 yang akan dioptimasi untuk keperluan mitigasi harus dilakukan encapsulation
(pembungkusan), sehingga hanya dapat diketahui oleh pejabat dengan otoritas tertentu saja.
Selain itu, ada pula mandat karena keputusan pemeritah. Semisal terkait kewajiban
keterbukaan anggaran (open budget) dan pengadaan barang dan jasa (open procurement)
yang mengalami perubahan karena refocusing untuk mengatasi pandemi. Perubahan sesuai
mandat Inpres No. 4 Tahun 2020 Tentang Refocussing Kegiatan, Realokasi Anggaran, Serta
Pengadaan Barang dan Jasa Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease
2019 (Covid-19), yang kemudian dkuatkan dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang No. 1 Tahun 2020 Tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem
Keuangan untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan/atau
dalam Rangka Menghadapi Ancaman yang Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau
Stabilitas Sistem Keuangan (kemudian diubah menjadi UU No. 2 Tahun 2020 Tentang
Penetapan Perpu Nomor 1 Tahun 2020 Tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas
Sistem Keuangan Untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease -2019 (Covid- 19)
dan/atau Dalam Rangka Menghadapi Ancaman yang Membahayakan Perekonomian Nasional
dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan Menjadi Undang-Undang)
Perubahan kebijakan dan alokasi anggaran ini harus diinformasikan dengan cepat dan
lengkap pada masyarakat agar dapat dipahami dengan baik. Dengan mandat tini dapatlah
disimpulkan bahwa Komisi Informasi dan Badan Publik harus bekerjasama dalam
meningkatkan kulaitas layanan informasi publik dalam menjawab persoalan/tantangan yang
timbul akibat pandemi Covid-19.
Pada tanggal 6 Desember 2020 dan 18 Januari 2021, menyongsong vaksinasi massal yang
akan dilakukan pada akhir Januari 2021, Komisi Informasi menyelenggarakan Literasi
Umum Vaksin Covid-19 (General Vaccin Literate) pada Badan Publik seluruh Indonesia.
Bekerjasama dengan Kementerian Dalam Negeri, Komisi Informasi Pusat mengundang
Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten untuk mengikuti program yang bermaterikan dua
hal : informasi terkini terkait vaksin Covid-19 (pada waktu itu baru tersedia Sinovac dari
China) dan manajemen pengelolaan informasi publik. Tujuan General Vaccin Literate saat itu
adalah menciptakan prolog atau foreground prerequisit (pengkondisian) program vaksinasi
massal yang menargetkan sekitar 208 juta jiwa warga Indonesia. Sebuah program vaksinasi
masif yang belum pernah dilakukan dalam sejarah mitigasi wabah di Indonesia. Ruang publik
ketika itu masih dipenuhi wacana penolakan vaksin, dalam bentuk hoax dan fake news,
sehingga produksi berita positif melalui Badan Publik perlu digenjot sesegera mungkin agar
program vaksinasi dapat dijalankan dengan baik.
Program General Vaccin Literate dinilai berhasil dan kini setelah hampir setahun berjalan,
program serupa dipandang perlu dilakukan untuk memperkuat (reminding) pelayanan
informasi publik dalam soal vaksinasi. Berbagai perkembangan telah terjadi dan Komisi
Informasi merasa perlu, bersama-sama Badan Publik, mengidentifikasi hambatan yang terjadi
dan saling bekerjasama untuk memperbaiki layanan informasi publik terkait vaksinasi.
Perbaikan ini urgent dilakukan mengingat capaian vaksinasi dosis 1 dan 2, akan menjadi
basis bagi pemberian vaksinasi dosis ke-3 yang akan dilakukan pada tahun 2022 dan sejak
awal harus tersosialisasi secara baik untuk mengedukasi masyarakat.
Untuk mendorong ketersediaan informasi publik penanganan pandemi Covid-19 dan
menguatkan peran Badan Publik sebagai agen informasi, sosialisasi, edukasi dan partisipasi
publik, Komisi Informasi Pusat telah memasukkan pelayanan informasi Covid-19 sebagai
salah satu parameter Monitoring dan Evaluasi Badan Publik sejak tahunn 2020. Jumlah
Badan Publik yang memiliki menu informasi Covid-19 pun menjadi meningkat drastis.
Dengan berbagai upaya ini, ketersediaan informasi publik terkait penanganan Covid-19
(dalam berbagai aspeknya) menjadi mudah diakses oleh masyarakat. Ketersediaan informasi
publik ini sangat membantu masyarakat menjaga dan memulihkan kesehatan dirinya,
keluarga maupun lingkungannya. Peran dan fungsi layanan informasi publik ini kini harus
makin didorong untuk mendukung program vaksinasi Covid-19 dengan meng-update
manajemen informasi publik yang telah ada.
Berkenaan dengan hal tersebut, maka Komisi Informasi bermaksud menyelenggarakan open
ended meeting dalam sebuah panel diskusi. Kegiatan ini diharapkan memberikan perspektif
baru dan updating program dan kebijakan vaksinasi Covid-19, motivational practices dari
pejabat/pimpinan Badan Publik yang sukses mencapai target vaksin (baik target umum
maupun lansia) dan review teknis (know how) terkait optimalisasi pelayanan informasi publik
digital. Dalam kegiatan ini, para peserta juga diharapkan dapat menyampaikan pengalaman,
kendala dan tantangan spesifik yang dihadapi agar mendapatkan masukan dan saran terbaik
dari panelis. Diskusi ini juga akan menjadi masukan Komisi Informasi untuk mendesain
program dan kegiatan agar sesuai dengan kebutuhan masing-masing daerah (customized
programme) terkait percepatan pencapaian target vaksinasi Covid-19.
Pelaksanaan Kegiatan
Agar manfaat kegiatan dapat diterima seluas-luasnya. Kegiatan diskusi akan dilaksanakan
secara online (dan akan di-live streaming-kan melalui Channel TV Desa) pada :
Hari/Tanggal : Senin, 27 Desember 2021
Jam : 09.00 WIB – selesai
Tempat : Virtual Zoom Meeting
Link : https://bit.ly/DiskusiVaksin2021
Meeting ID : 894 7000 4669
Passcode : 201420
Narasumber dan Peserta :
1. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI
Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P (Keynote Speaker)
Tema : Percepatan Vaksinasi Covid-19 Untuk Pemulihan Kesejahteraan
2. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Selaku koordinator
pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Jawa – Bali
Bapak Jenderal (Purn) Luhut Binsar Panjaitan
Tema : "Upaya Pemerintah Dalam Menghadapi Varian Baru Omicron"
3. Gubernur Jawa Tengah
H. Ganjar Pranowo, SH.,MIP.
Tema : Mengelola Komunikasi Publik Untuk Pencapaian Target Vaksinasi Covid-
19 (Pengalaman Jawa Tengah dalam capaian target vaksinasi umum dan lansia)
4. Deputi II Pembangunan Manusia Kantor Staf Presiden
Abetnego Tarigan
Tema : Urgensi Percepatan Vaksinasi Untuk Ketahanan Kesehatan dan Ekonomi
Bangsa
5. Komisi Informasi Pusat
Arif Adi Kuswardono
Tema : Optimalisasi Layanan Informasi Publik Untuk Mendorong Vaksinasi
Covid-19
6. Head of Government and Public Affairs Google Indonesia
Danny Ardianto
Tema : Manajemen Digital Badan Publik Untuk Mendukung Percepatan
Vaksinasi Covid-19 (Lesson Learn dari Google Covid-19)
7. Moderator : Anggia Ebony (TV Host)
Peserta kegiatan adalah Badan Publik, terutama Badan Publik di daerah (yang
bertanggungjawab dan mengelola manajemen informasi publik Covid-19) dan Komisi
Informasi Provinsi, Kabupaten/Kota. Diharapkan dari para peserta dapat berbagi pengalaman
dan masukan untuk melakukan optimalisasi/perbaikan pelayanan informasi publik.
Sesuai dengan bentuk diskusi, narasumber diharapkan sudah dapat menyampaikan outline
paparan dan para peserta sudah menyiapkan pertanyaan dan masukan sebelum diskusi
berlangsung (H-1). Pertanyaan dapat dikirimkan lebih dahulu melalui panitia atau
chatboard/room diskusi. Panitia akan melakukan sistematisasi pertanyaan agar diskusi/respon
narasumber dapat mengarah pada langkah solusi.
Adapun peserta yang terlibat adalah :
1. Pejabat Pengelola Informasi Dan Komunikasi (PPID) Pemerintah Provinsi atau Dinas
Komunikasi dan Informatika Provinsi, Kabupaten/Kota
2. Dinas Kesehatan Provinsi
3. Komisi Informasi Provinsi, Kabupaten/Kota
4. Kementerian/Lembaga Pemerintah
5. Publik (Perguruan Tinggi, Asosiasi Media dsb)
Penutup
Demikian TOR Optimalisasi Layanan Informasi Publik Untuk Percepatan Vaksinasi Covid-
19 ini disusun. Kegiatan ini merupakan kontribusi simultan yang akan terus dilakukan oleh
Komisi Informasi Pusat untuk mendorong program vaksinasi massal Covid-19 dan
menciptakan ketahanan kesehatan nasional (herd immunity). Program ini juga meningkatkan
kontribusi Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) serta Badan Publik dalam
mengoptimalkan peran pelayanan informasi publik di masyarakat. Salam sehat untuk seluruh
bangsa.
---ooo000ooo---

Anda mungkin juga menyukai