4149 10633 1 SM
4149 10633 1 SM
Abstrak
Penelitian ini untuk mengetahui bagaimana perbandingan rata-rata kehilangan minyak terhadap kondisi normal
perusahaan dan berapakah kehilangan minyak yang melebihi standar perusahaan selama November 2020 sampai
Januari 2021. Bagaimana batas kendali kehilangan minyak pada periode yang sama. Apa saja faktor-faktor
penyebab terjadinya oil losses sehingga rendemen dapat ditingkatkan. Jenis penelitian ini adalah merupakan
penelitian deskriptif kuantitatif yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena yang ada dengan menggunakan
angka-angka untuk menggambarkan karakteristik individu atau kelompok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa:
Setelah dilakukan pengolahan data, diketahui bahwa selama November 2020 sampai Januari 2021. Rata-rata
kehilangan minyak dari tandan kosong sebesar 2,71% lebih tinggi dibandingkan dengan kndisi normal
perusahaan yaitu sebesar 2,55% didapatkan selisih sebesar 0,15%. Rata-rata kehilangan minyak dari press
sebesar 4,04% lebih rendah di bandingkan dengan norma perusahaan dimana oil losses sebesar 4,45% dan dan
di dapatkan selisih 0,41%. Rata-rata kehilangan minyak dari Faffit sebesar 0,42% dan normal perusahaan
sebesar 0,50% dan memiliki selisih 0,07%. Diagram sebeb akibat menunjukkan bahwa kehilangan minyak pada
saat pengolahan CPO dapat disebabkan oleh factor manusia, mesin, material maupun metode yang digunakan
ataupun proses pengolahannya yang masih perlu diteliti lebih lanjut.
Kata-Kata Kunci : Kehilangan Minyak, Crude Palm Oil, Statistical Process Control
1. Perbanding
Control Chart atau dalam bahasa Indonesia
Perolehan
data dari
Pengolahan anOil sering disebut dengan “Peta Kendali” adalah salah
data losses satu alat yang digunakan oleh Produksi untuk
perusahaan terhadap
menggunakan mengendalikan Proses Produksi secara Statistik atau
kondisi
seven tool
1. Data normal lebih dikenal dengan Istilah Statistical Process
pengolaha yang
1. Histogram melebihi Control (SPC). Control Chart (Peta Kendali) juga
n
2. Data 2. Peta standar merupakan salah satu alat dari 7 alat Pengendalian
pada
norma kendala
periode
Kualitas (QC 7 Tools) yang sudah dikenal umum.
perusahaa 3. Fishbone Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
November
diagram
n 2020 a. Menghitung rata – rata :
sampai
3. Data oil
Σx
losses Januari
X̅ =
tandan 2021. n
kosong 2. Keterangan :
Mengetahu
i batas 𝑋̅ = Rata-rata
kendali Oil Σ𝑥 = Sigma X
Losses
pada
𝑛 = Total dari data
periode b. Menghitung standart deviasi :
September-
Desember
𝜎=√Σ(𝑥− 𝑥̅ )2 𝑛
2020. Keterangan :
𝜎 : Standar Deviasi
Gambar 1. Metode Penelitian Σ(𝑥− 𝑥̅ ) : sigma total 𝑋2
c. Menghitung UCL dan LCL:
𝑈𝐶𝐿 : 𝑋̅+3.𝜎
3. Literatur 𝐿𝐶𝐿 : 𝑋̅−3.𝜎
Teknik ini merupakan pengumpulan data yang
bersumber dari teori-teori yang bisa didapatkan di 3. Mengetahui faktor-faktor penyebab
buku-buku yang bersangkutan dengan penelitian, terjadinya kehilangan minyak dengan
buku-buku ini bisa didapat dari perpustakan dan juga menggunakan Diagram Ikan
bisa dari buku pelajaran yang sudah dipelajari di mata Fishbone digunakan untuk mengidentifikasi
kuliah. berbagai sebab potensial dari satu efek atau masalah,
Untuk mencapai suatu tujuan dalam penelitian, dan menganalisis masalah tersebut melalui sesi curah
peneliti menggunakan metode sebagai berikut : pendapat (brainstorming). Langkah-langkah
pembuatan diagram sebab-akibat adalah sebagai
1. Mengetahui perbandingan rata-rata berikut:
kehilangan minyak terhadap kondisi normal a. Identifikasi dan tetapkan dengan jelas masalah
perusahaan dengan menggunakan Diagram atau akibat dari penyebab yang harus
Batang diidentifikasi;
b. Tetapkan masalah atau akibat di kanan atau di
Langkah- langkah untuk menyusun diagram atas diagram;
batang adalah sebagai berikut : c. Identifikasi semua luas area masalah;
a. Menentukan batas-batas observasi, misalnya d. Tulis semua kemungkinan penyebab dari
perbedaan antara nilai terbesar dan terkecil masalah;
b. Memilih kelas-kelas atau sel-sel. Biasanya, e. Setiap penyebab yang teridentifikasi harus
dalam menentukan banyaknya kelas, apabila n diperhatikan;
menunjukkan banyaknya data, maka f. Liat diagram dan evaluasi penyebab utama;
banyaknya kelas ditunjukkan dengan √. g. Atur tujuan-tujuan yang harus diambil tindakan
c. Menentukan lebar kelas-kelas tersebut. dari penyebab utama
Biasanya, semua kelas mempunyai lebar yang
sama. Lebar kelas ditentukan dengan membagi III. HASIL DAN PEMBAHASAN
range dengan banyaknya kelas.
d. Menentukan batas-batas kelas. Tentukan 1. Mengetahui perbandingan rata-rata
banyaknya observasi pada masing-masing kehilangan minyak terhadap kondisi normal
kelas dan yakinkan bahwa kelas-kelas tersebut perusahaan dengan menggunakan
tidak saling tumpang tindih. Histogram
e. Menggambar frekuensi dan menyusun diagram Pada periode November s.d Desember 2020
batangnya. dan Januari 2021 pabrik kelapa sawit PTPN IV
Adolina melakukan pengolahan sebanyak 92
96 SEMNASTEK UISU 2021
ISBN : 978-623-7297-39-0
hari dan terdapat tiga pengukuran losses, dari ke sehingga akan didapatkan batas kendali atas dan
tiga pengukuran tersebut dengan satuan ukur batas kendali bawah.
persen maka di dapatkan total dan juga rata-rata 1) Menghitung rata-rata :
Σx
dari keseluruhan pengolahan sebagai berikut : ̅
X= n
= 249.06/ 92
Perbandingan Rata - Rata Kehilangan = 2.71
5 Dengan Kondisi Normal
Minyak 2) Menghitung standart deviasi :
4 𝜎=√Σ(𝑥̅−𝑥)2 /n
Axis Title
3 = √0.96/92
= √0.01
2
= 0.1
1 3) Menghitung UCL dan LCL:
0 𝑈𝐶𝐿 : 𝑋̅+3.𝜎= 2.71 + (3 x 0.1) = 3.01
Tang
Press Faffit 𝐿𝐶𝐿 : 𝑋̅−3.𝜎= 2.71 - (3 x 0.1) = 2.4
kos
Rata Rata 2,7 4,04 0,42
4
Max 2,55 4,45 0,5
𝐿𝐶𝐿 : 𝑋̅−3.𝜎= 4.04- (3 x 0.49) = 2.58 𝐿𝐶𝐿 : 𝑋̅−3.𝜎= 0.42 - (3 x 0.07) = 0.2
6
0,7
5
Kehilangan Minyak (%)
0,6
Dari pengolahan data press didapatkan UCL Gambar 5. Grafik Kehilangan Minyak pada Fatfit
(Upper Control Limit) sebesar 5.51 dan LCL (Lower
Dari pengolahan data Fatfit didapatkan UCL
Control Limit) sebesar 2.57, R merupakan norma dari
(Upper Control Limit) sebesar 0.63 dan LCL (Lower
perusahaan yaitu sebesar 4.45, sedangkan X adalah Control Limit) sebesar 0.21, R merupakan norma
data kehilangan minyak dari press. Dilihat dari dari perusahaan yaitu sebesar 0.50, sedangkan X
gambar 4.3 grafik dari pengolahan data press semua adalah data kehilangan minyak dari press. Dilihat
data berada dalam UCL dan LCL tetapi tidak semua dari gambar 4.4 grafik dari pengolahan data press
data di bawah norma perusahaan. semua data berada dalam UCL dan LCL tetapi tidak
semua data di bawah norma perusahaan.
c. Fatfit
Data ini berisikan data pencarian UCL dan LCL
3. Mengetahui faktor-faktor penyebab
dan juga untuk mencari standar deviasi, berikut data terjadinya kehilangan minyak dengan
yang digunakan : menggunakan Diagram Tulang Ikan
1) Menghitung rata – rata :
Σx Fishbone diagram merupakan diagram yang
̅
X= berbentuk tulang ikan. Diagram ini berisikan tentang
n
= 38.92/ 92 = 0.42 sebab-sebab terjadinya kehilangan minyak, Diagram
ini didapatkan melalui wawancara dengan beberapa
2) Menghitung standart deviasi :
orang dari karyawan perusahan, berikut ini
𝜎=√Σ(𝑥̅−𝑥)2 /n merupakan fishbone diagram dari penyebab-
= √0.004 = 0.07 penyebab dari kehilangan minyak.
3) Menghitung UCL dan LCL:
𝑈𝐶𝐿 : 𝑋̅+3.𝜎= 0.42+ (3 x 0.07)= 0.63
MESIN
SDM
Kurangnya
Pengawasan Suhu
Banyak Pengeceran
buah luka
Minyak
Temperatur
Buah belum siap kurang baik
panen, telalu tua Alat ukur
atau belum matang rusak
MATERIAL METODE
Diagram seabab akibat ini merupakan diagram 3 Faktor-faktor penyebab oil losses pada saat
yang digunakan untuk mengetahui penyebab- pengolahan CPO dapat dilihat dari segi SDM,
penyebab dari kehilangan minyak, dapat dilihat dari Mesin, Material dan juga dari segi Metode
data di atas bahwasanya ada empat faktor yang dapat pengerjaan ataupun proses pengolahannya.
mempengaruhi kehilangan minyak yaitu dari faktor Dari masing masing faktor tersebut terdapat
SDM, Mesin, material dan juga dari segi Metode rincian dari penyebab oil losses. Dari ke empat
pengerjaan ataupun proses sebagai berikut: faktor tersebut, faktor yang paling dominan
a. Faktor SDM yaitu faktor SDM dan Material, hal ini sangat
1) Operator loeder kurang dalam perlakuan berpengaruh terhadap oil losses.
buah, hal ini terjadi dikarenakan operator tidak
mempertimbangkan buah sehingga banyak buah 4.2 Saran
yang luka saat operator bekerja. Pihak perusahaan hendaknya menaikkan
2) Kurang pengawasan, pengawas dari proses standar norma pada tandan kosong sehingga dapat
pengolahan kurang memperhatikan lebih baik nilai produksinya dari perusahaan lainnya
bawahannya. dan perusahaan lebih unggul dari perusahaan lainnya
b. Mesin dan pihak perusahaan hendaknya lebih teliti lagi
1) Kurangnya perawatan, dibagian tadan kosong, karena masih ada data yang
2) Jadwal perawatan tidak teratur sehingga berada di luar batas kendali dan juga berada di luar
dapat mempengaruhi pada proses produksi. norma dari perusahaan, sehingga kehilangan minyak
c. Material dapat diminimalkan dan rendemen dapat
Banyak buah yang luka, buah yang terlindas ditingkatkan.
loeder akan luka dan akan mengeluarkan minyak dan
juga buah yang terjadi geseran dengan buah lannya DAFTAR PUSTAKA
akan juga akan luka, hal ini akan berpengaruh pada
kehilangan minyak. [1]. Clau, Millenia, 2017, Kelapa Sawit,
d. Metode www.Artikel Kelapa Sawit.
1) Kurangnya perhatian terhadap suhu [2]. Daniel, Alfin, dkk, 2008, Jurnal Quality
pengenceran minyak Engineering, http://qualityengineering.
2) Pada pengenceran minyak suhu yang wordpress. com/2008/06/29. statistical-
digunakan kurang baik sehingga minyak yang process-control-spc/.
dihasilkan kurang bagus dan juga tidak [3]. Kata Data, 10 Negara dengan Konsumsi
maksimal Minyak Sawit Terbesar Dunia, indexmundi,
Nov 2019, https://databoks. katadata.co.id
IV. KESIMPULAN DAN SARAN /datapublish /2019/12/16/10-negara-dengan-
konsumsi-minyak-sawit-terbesar-dunia
4.1 Kesimpulan [4]. D. Vera, Murwiji, 2014, Analisis Kehilangan
Kesimpulan ini berisikan poin-poin tentang hasil Minyak pada Crude Palm Oil (CPO) dengan
keseluruhan dari penelitian yang dilakukan, dapat Menggunakan Metode Statistical Prosess
dilihat di bawah ini: Control, Jakarta.
1 Perbandingan rata-rata kehilangan minyak [5]. D. Vera.dkk, 2016, Pengendalian Kualitas
terhadap kondisi normal perusahaan, pengolahan Kertas dengan Mengguakan Statistical Process
data keseluruhan kehilangan minyakpada Control di Paper achine 3, Jakarta.
periode November 2020 sampai Januari [6]. G. Rika, dkk., 2015, Analisis Pengendalian
2021.rata-rata kehilangan minyak dari tandan Kualitas Produk Bakery Box Menggunakan
kosong sebesar 2.71% lebih tinggi di bandingkan Metode Statistical Process Control (SPC),
dengan norma dari perusahaan yaitu sebesar Universitas Diponegoro, Semarang.
2.55% didapatkan selisih sebesar 0,15%. rata- [7]. Helia, Tri Maiyuni, 2018, Skripsi : Analisis
rata kehilangan minyak dari press sebesar 4.04% Kehilangan Minyak (Oil Losses) Pada Proses
lebih rendah di bandingkan dengan norma Pengolahan Cpo (Crude Palm Oil) Dengan
perusahaan dimana kehilangan minyak sebesar Metode Spc (Statistical Proces Control) Studi
4.45% dan dan di dapatkan selisih 0.41%. rata- Kasus Di PT.Pabrik Nusantara (Ptpn) 6 Solok
rata kehilangan minyak dari Faffit sebesar 0.42% Selatan”, Padang : STTIND Padang.
dan norma perusahaan sebesar 0,50% dan [8]. K. Ryo, 2014, Belajar Tentang CPO,
memiliki selisih 0.07%. http://belajartentang CPO.htm.
2 Pada periode November 2020 sampai Januari [9]. M. Mufrida, dkk, 2017, Analisis pengendalian
2021 dilihat dari ketiga sampel yang telah Kualitas pada Produk SMS (Sumber Minum
dianalisis terdapat pada sampel tandan kosong Sehat) dengan Metode Statistical Process
yang mengalami kehilangan minyak terbanyak, Control (SPC), Universitas Putra Indonesia,
hal ini mengakibatkan rendemen menurun Padang.
apabila pada periode selanjutnya tidak ada [10]. Zagloel, & Nurcahyo. TQM, 2013, Manajemen
tindakan penanggulangan oleh perusahaan. Kualitas Total dalam Perspektif Teknik
Industri. Jakarta: PT. Indeks.