Anda di halaman 1dari 7

Nama : Nurmala Hayati

Kelas : Bahasa 03

PTK ID : 7000065563

UTS MK : Teknologi Baru dalam Pengajaran dan Pembelajaran

1. Setelah Anda memahami tentang backward design dalam UbD, tentulah ditemukan sebuah pola


yang berbeda dari yang selama ini dilaksanakan dalam pembelajaran. Untuk itu analisis apa
perbandingan dari implementasi kurikulum menggunakan UbD dengan model pengembangan
kurikulum lainnya (Tyler, Taba, Oliva). Tunjukkan dalam bentuk tabel!

2. Jelaskan dalam bentuk artikel pendapat Anda terkait kurikulum menggunakan kerangka UbD.


Anda dapat membahas terkait beberapa hal berikut:

a. Bagaimana UbD diimplementasikan dalam pembelajaran.

b. Analisis implementasi UbD di Indonesia.

c. Bagaimana hasil pembelajaran peserta didik yang diharapkan dalam kerangka UbD.

d. Bagaimana peran guru dalam implementasi UbD.

Anda dapat mengembangkan topik tersebut sesuai dengan hal-hal yang sudah anda dapatkan selama
proses perkuliahan maupun rujukan sumber lainnya. Selain itu sertakan rujukan yang sesuai dalam
artikel yang anda kembangkan.

3. Rumuskanlah lima hasil yang diinginkan sesuai dengan aspek pemahaman dalam UbD serta


tentukan bukti penilaiannya?!
Jawaban:
1. Analisis perbandingan dari implementasi kurikulum menggunakan UbD dengan model
pengembangan kurikulum Tyler, Taba, Oliva.

Komponen UbD Tyler Taba Olivia

Tujuan Proses
Fokus Pemahaman Kompetensi
pembelajaran Pembelajaran

Kompetensi yang Stadar Kualitas


Sasaran Hasil Belajar
ingin dicapai pembelajaran Pembelajaran

Terdepan Integrasi disiplin


Pendekatan Terbalik (Backward) Partisipasi aktif
(Forward) ilmu

Konstektual dan Standard an Perkembangan


Sumber Kebutuhan praktis
relevan spesifikasi tugas peserta didik
Tahap  Mengidentifikasi  Tujuan  Diagnosis  Pernyataan filsafat
Pengembangan tujuan Pendidikan kebutuhan  Spesifikasi
pembelajaran  Proses  Tujuan kebutuahn siswa
 Menentukan pembelajaran Pendidikan khusus
penilaian/Asesmen  Organisasi  Seleksi isi  Spesifikasi
 Merencanakan pengalaman  Organisasi isi kebutuhan
kegiatan belajar  Seleksi masyarakat khusus
 Evaluasi pengalaman  Spesifikasi
pembelajaran belajar kebutuhan disiplin
 Organisasi ilmu
pengalaman  Spesifikasi tujuan
belajar umum kurikulum
 Evaluasi  Spesifikasi tujuan
khusus kurikulum
 Organisasi dan
implementasi
kurikulum
 Seleksi strategi
pembelajaran
 Seleksi
pendahuluan
teknik evaluasi
 Implementasi
pengajaran/strategi
 Evaluasi
pembelajaran
 Evaluasi
kurikulum

2. Artikel terkait kurikulum menggunakan kerangka UbD

Understanding by Design
Nurmala Hayati

Pernacangan dan Pengembangan Kurikulum


Pendidikan Profesi Guru Prajabatan 2022
Email: nnurmalahayati08@gmail.com

A. Pengertian Understanding by Design backward yaitu pengembangannya menitik


beratkan pada tujuan akhir dari
Menurut Wati (2022), pendekatan pembelajaran. Tujuan akhir tersebut bisa
Understanding by Design merupakan terlihat dari hasil belajar dan cara berpikir
salah satu sudut pandang atau perspektif peserta didik selama proses pembelajaran
dalam merencanakan dan melaksanakan berlangsung. Kerangka UbD merupakan
proses belajar mengajar dengan
model pengembangan kurikulum namun
memandang suatu pembelajaran adalah
berangkat dari hasil belajar. UbD
sebuah kiat dalam mendorong dan
mencapai pemahaman peserta didik dipersiapkan untuk berfikir jangka pendek,
dengan metode backward design, yang jangka panjang, atas apa yang akan dicapai.
mana dalam perencanaan dan menentukan Adapun langkah – langkah pada UbD
scenario pembelajaran dilalui dengan
yaitu:
menentukan dan menetapkan hasil belajar
yang ingin tercapai dan diperoleh terlebih a) Mengidentifikasi Tujuan
dahulu. Pembelajaran
Understanding by Design (UbD) Pada tahap ini dilakukan perumusan
merupakan metode pembelajaran yang tujuan yang akan dicapai secara hierarki.
menekankan pada tujuan pembelajaran itu Penentuan tujuan ini harus disusun dengan
sendiri. UbD dijadikan solusi alternatif memperhatikan prioritas materi pelajaran
untuk meningkatkan kualitas yang akan diajarkan serta memperhatikan
pembelajaran dengan menyelaraskan
tingkat kebutuhan siswa terhadap materi
tujuan pembelajaran, tahapan dan
penilaian. tersebut. Dalam perumusan tujuan, model
pengembangan UbD menekankan adanya
B. Implementasi UbD dalam tujuan transfer yaitu penerapan materi yang
Pembelajaran sudah dipelajari dalam kehidupan siswa.
Sehingga diharapkan siswa memahami
Pendekatan UbD merupakan materi yang diajarkan dengan baik. Terdapat
pendekatan yang menggunakan alur beberapa cara agar siswa memahami materi
dengan baik seperti siswa harus terlibat 2. Kegiatan apa yang akan membekali
dalam pembelajaran. Hal ini dapat dilakukan siswa? Pengetahuan dan keterampilan
dengan guru menyiapkan pertanyaan penting apa yang dibutuhkan?
dalam pembelajaran dan menyusun materi 3. Apa yang perlu diajarkan dan dilatih?
dari dasar-dasar konsep yang harus dipelajari bagaimana sebaiknya diajarkan jika
hingga ke materi yang lebih kompleks. berdasarkan tujuan kinerja?
b) Menentukan Penilaian/Asesmen 4. Bahan dan sumber daya apa yang
Tujuan dari tahap ini ialah untuk paling cocok untuk mencapai tujuan
ini?
menentukan bentuk penilaian apa yang
akan digunakan agar menunjukkan bahwa 5. Apakah desain keseluruhan koheren
peserta didik memperoleh pengetahuan, dan efektif?
pemahaman, dan keterampilan selama
proses pembelajaran berlangsung. C. Implementasi UbD di Indonesia
Pengumpulan bukti dapat dilakukan Pendidikan yang berkualitas dapat diketahui
dengan berbagai cara yaitu secara formal melalui pengembangan kurikulum yang
maupun non formal, baik dengan tugas memiliki tujuan untuk membentuk lingkungan
kinerja, observasi, tes atau kuis, dialog belajar yang nyaman sehingga tujuan belajar
pertanyaan, penilaian diri, dan lain-lain. dapat tercapai. Pengembangan kurikulum
Bukti pemahaman ditujukan melalui harus disusun berdasarkan landasan yang
kinerja, yaitu ketika peserta didik dapat kokoh dan jelas sehingga tujuan
menerapkan keterampilan ke dalam penyelenggaraan pendidikan dapat tercapai.
konteks yang baru dengan menggunakkan Agar kurikulum dapat berfungsi dengan baik,
fase satu atau lebih mengenai model yang sesuai dengan keadaan masyarakat
kepemahaman. pada umumnya dapat dipilih oleh para
c) Merencanakan Pembelajaran pengembang kurikulum tersebut.
Setelah mengidentifikasi tujuan Di Indonesia, understanding by design telah
pembelajaran dan menentukan penilaian, banyak dilakukan penelitian dan
kemudian langkah berikutnya yang harus diimplementasikan sebagai pendekatan dalam
dilakukan adalah merencanakan kegiatan perencanaan proses pembelajaran. Pola pada
pembelajaran. Pada tahap ini, hal yang pendekatan UbD sendiri sangat tepat apabila di
dilakukan yaitu terkait pada metode terapkan di Indonesia, mengingat pelaksaan
pengajaran, urutan pelajaran, dan juga bahan pembelajaran pada pendekatan ini yang
sumber untuk mencapai hasil yang diinginkan. melihat kepada keberhasilan peserta didik. Hal
tersebut merupakan salah satu hal penting dan
Ada beberapa pertanyaan yang harus
sesuai dengan pandangan pendidikan di
dipertimbangkan guru pada pembuatan
Indonesia. Kemudian, kerangka kurikulum
rencana pembelajaran, yaitu (Wiggins &
UbD sendiri mengacu pada pemahaman dan
McTighe, 2005):
ide siswa yang dapat dialirkan ke kehidupan
1. Pengetahuan yang memungkinkan nyata dan kemasyarakat. Sehingga diharapkan
(fakta, konsep, dan prinsip) dan peserta didik mampu memanfaatkan ilmu yang
keterampilan (prosedur) apa yang diperolehnya agar bermanfaat bagi dirinya dan
dibutuhkan siswa untuk tampil secara orang lain sehingga hal ini juga membawa
efektif dan mencapai hasil yang perubahan pendidikan Indonesia yang ke arah
diinginkan? lebih baik.
1. Mampu Menjelaskan (Explanation)
2. Mampu Menginterpretasikan
(Interpretation)
3. Mampu Mengaplikasikan (Application)
4. Memiliki Sudut Pandang (HasPerspective)
5. Mampu Berempati (Empathy)
6. Memiliki Pengetahuan Diri (Has Self
D. Hasil pembelajaran peserta didik Knowledge)
yang diharapkan dalam kerangka
UbD
Understanding by Design (UbD) memiliki E. Peran Guru Dalam Implementasi
fokus pembelajaran yang menekankan pada UbD.
tujuan pembelajaran itu sendiri. Adapun desain Guru memegang peran penting dalam
dari UbD dibuat dengan mempertimbangkan implementasi pembelajaran berorientasi tujuan
cara mengatasi miskonsepsi peserta didik yaitu (UbD) di kelas. Karena guru memegang
dengan perancangan tujuan dan evaluasi peranan penting yaitu menyusun rancangan
terlebih dahulu sebelum membuat langkah pembelajarannya, sehingga guru harus menjadi
pembelajaran, sehingga apa yang diinginkan pusat dalam mengembangkan kerangka UbD
oleh guru terhadap peserta didik dapat dari fase awal hingga akhir. Guru juga harus
terpenuhi. mendapatkan segala informasi yang diperlukan
untuk dapat mendapingi masing-masing
Model pengembangan kurikulum UbD peserta didik sesuai dengan kondisi real
sendiri bukanlah suatu model atau strategi mereka secara pribadi termasuk strategi
pembelajaran, akan tetapi lebih kepada desain perbaikan agar siswa dapat menguasi materi
pembelajaran atau kerangka kerja dengan baik dan pembelajaran dapat
pembelajaran.Dalam penyusunan kerangka berlangsung dengan sesuai dengan yang telah
rencana pembelajaran, guru diminta terlebih di rancang.
dahulu menyusun tujuan yang hendak dicapai
dalam suatu tema pembelajaran. Lalu, dari Rancangan pembelajaran yang dirangkai
tujuan pembelajaran itu, guru harus membuat oleh pendidik akan mengutamakan
suatu cara atau instrumen penilaian sebagai pertumbuhan dan kebutuhan murid dalam
bukti bahwa murid sudah mencapai tujuan setiap proses pembelajarannya. Kemudian,
tersebut. Terakhir, baru lah guru menyusun guru perlu melakukan evaluasi rancangan
rancangan pembelajarannya yang tertuang untuk menilai apakah rancangan tersebut
dalam instruksi-instruksi pembelajaran. Bukti sesuai dan efektif diterapkan untuk
seorang siswa memahami dalam pendekatan menigkatkan kualitas pembelajaran atau tidak.
UbD ditunjukkan melalui 6 aspek sebagai
berikut (Wiggins dan McTighe, 2006):
Daftar Pustaka

Arifin, S. Zainal. 2011. Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung: Rosda.
Hilda Taba, 1962. Curriculum Development: Theory and Practice New York: Hartcourt, Brace
&
Wolrd, Inc
Kuntari, F. R., Rondonuwu, F. S., & Sudjito, D. N. 2019. Understanding by Design (UbD) for
the Physics Learning about Parabolic Motion. Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya
(JPFA), 9(1): 32-43.
Wiggins, Grant and McTinghe, Jay. 2006. Understanding by Design. New Jersey: Pearson
Education
Wati. 2022. Analisis Pengembangan Rancangan Pembelajaran dengan Pendekatan
Understanding by Design Pada Pembelajaran PAI SMP Negeri 11 Bengkulu Tengah,
Vol.2, No. 4, 373-379.
3. Rumusan lima hasil yang diinginkan sesuai dengan aspek pemahaman dalam
UbD serta tentukan bukti penilaiannya

1) Mampu menjelaskan

Ada beberapa cara mengukur kepahaman siswa diantaranya yaitu seperti saat proses
tanya jawab dikelas, saat siswa menjelaskan terkait materi dan juga saat siswa berhasil
menjawab tes tulis. Seperti contoh saat siswa dimintai untuk menyebutkan karakteristik
hewan atau benda – benda apa saja yang berada didalam kelas menggunakan Bahasa
Inggris, dan siswa secara aktif menjawab pertanyaan tersebut meskipun memiliki
keterbatasan atau hambatan saat menjawabnya.
2) Mampu menafsirkan
Cara mengukur pemahaman siswa yaitu dengan memberikan kesempatan bagi siswa
untu memberikan penafsiran. Contohnya yaitu ketika guru menampilkan atau
menunjukkan beberapa gambar hewan, dan siswa mampu menafsirkan perbedaan pada
gambar baik berupa karakteristik, habitat hewan dan mampu menceritakan isi dari gambar
tersebut menggunakan Bahasa Inggris. Maka, dapat disimpulkan bahwa peserta didik
mampu memahami pembelajaran tersebut
3) Mampu menerapkan
Cara mengukur pemahaman peserta didik juga dapat dilihat saat peserta didik dapat
menerapkan pembelajarannya. Sebagai contoh, saat peserta didik dapat mengungkapkan
ungkapan meminta tolong menggunakan Bahasa Inggris bersama dengan teman.
4) Memiliki perspektif
Contoh peserta didik telah melakukan persepektif yaitu saat siswa telah mampu
memahami dan menyelesaikan masalah dari sudut pandang dirinya sendiri. Adapun
ketika siswa telah mampu membedakan antara teks report dan juga descriptive teks.
5) Memiliki empati
Cara mengukur pemahaman peserta didik dapat dilihat saat peserta didik mampu
berempati. Contohnya yaitu saat siswa mampu menyampaikan gagasan dengan jelas dan
sistematis. Kemudian juga ketika peserta didik membantu teman untuk menyampaikan
pendapatnya atau menerima kritikan dan saran saat temannya mengkoreksi jawabannya
terkait unsur kebahasan yang terdapat dalam report text.
6) Memiliki pengetahuan diri
Contoh ketika siswa memiliki pengetahuan diri yaitu ketika siswa dapat menuliskan
atau menyampaikan pengalaman pribadi yang berkaitan dengan pembelajaran tentang
recount text. Misalnya ketika guru meminta siswa menuliskan teks recount tentang
liburan, maka siswa mengingat kembali terkait pengalamannya saat berlibur ke suatu
daerah, lokasi atau tempat.

Anda mungkin juga menyukai