Anda di halaman 1dari 3

Nama : MENDY TUTUARIMA

NIM : 2112070334

Rangkuman Tanya Jawab Presentasi Kelompok 2 “Teori Permintaan Uang”


1. Pertanyaan:
Dalam penganganan krisis ekonomi pada tahun 2008 dan 2020 terdapat kebijakan bank
sentral untuk meningkatkan uang yang beredar di masyarakat atau dikenal istilah quantitative
easing. Apakah kebijakan tersebut sudah sesuai dengan teori permintaan uang? Lalu apa
dampak yang ditimbulkan dari kebijakan tersebut?

Jawaban:
• Quantitaive Easing (QE) merupakan kebijakan moneter dimana bank sentral berusaha
untuk meningkatkan uang beredar dengan cara membeli surat berharga milik pemerintah
di pasar uang.
• Dampak positifnya, kebijakan tersebut akan menurunkan suku bunga sehingga
memudahkan masyarakat untuk mendapatkan pinjaman. Kebijakan QE diterapkan pada
saat awal pandemi dimana kondisi masyarakat mengalami perubahan yang cukup ekstrim
contohnya kehilangan pekerjaan.
• Dampak negatif dari QE antara lain inflasi karena adanya peningkatan jumlah uang yang
beredar. Jika uang yang beredar tidak berhasil masuk melalui bank kebijakan QE menjadi
tidak efektif, kecuali kebijakan QE digunakan untuk memfasilitasi kebijakan fiskal seperti
memfasilitasi pembiayaan defisit belanja pemerintah.
• Dampak negatif selanjutnya dari kebijakan QE, yaitu penurunan nilai tukar mata uang
yang menyebabkan nilai impor lebih tinggi sehingga meningkatkan biaya produksi dan
berdampak pada meningkatkan harga barang.
• Keterkaitan kebijakan QE dengan teori permintaan uang, yaitu bahwa kebijakan QE terkait
dengan teori Keynes (motif transaksi dan berjaga-jaga). Teori Keynes sangat berkaitan
erat dengan tingkat pendapatan. Pada saat awal pandemi, kondisi masyarakat yang
kehilangan pekerjaan menyebabkan sumber pendapatan menurun sementara kebutuhan
tetap perlu dipenuhi, sehingga permintaan terhadap uang meningkat.
• Kebijakan QE jika dikaitkan dengan kebijakan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN),
terdapat batasan yang agak kabur antara kebijakan moneter dan kebijakan fiskal sehingga
kebijakan QE terlihat kurang efektif. Namun jika dilihat secara luas, kebijakan tersebut
perlu dilakukan untuk mengurangi dampak ekonomi dari pandemi.

2. Pertanyaan:
Bagaimana keterkaitan permintaan uang dengan Kurva IS-LM?
Jawaban:
• Kurva IS-LM merupakan kurva yang menunjukkan hubungan antara pasar barang dan
pasar uang. Kurva IS (Investment-saving) menggambarkan keseimbangan antara
investasi (bunga) dan saving (pendapatan). Kurva LM menggambarkan hubungan antara
permintaan dan penawaran uang sebagaimana teori Keynes.
• Keterkaitan kurva IS-LM dengan permintaan uang, yaitu terdapat pada kurva LM. Ketika
terjadi peningkatan pendapatan, uang yang beredar di masyarakat semaking banyak dan
menyebabkan kurva LM bergesar ke kanan sehingga tingkat bunga turun.
• Ketika terdapat kebijakan kenaikan tingkat suku bunga, masyarakat akan lebih suka untuk
menyimpan uangnya di bank sehingga akan memperlambat pertumbuhan ekonomi.
Perlambatan pertumbuhan ekenomi akan menurunkan tingkat output nasional sehingga
kurva LM bergeser ke kiri.
3. Pertanyaan:
Sebagaimana teori permintaan uang dari Keynes, permintaan uang untuk transaksi yang
dipengaruhi oleh besarnya pendapatan nasional. Semakin tinggi kegiatan transaksi ekonomi,
maka akan semakin tinggi permintaan uang untuk kebutuhan transaksi. Berdasarkan teori
tersebut, apa respon moneter pertama yang seharusnya dilakukan ketika transaksi ekonomi
menjadi sangat terbatas. seperti ketika masa pandemi kemarin?
Jawaban:
• Stimulasi moneter untuk dunia bisnis melalui penurunan suku bunga acuan. Tujuannya
untuk menurunkan tingkat suku bunga di bank, sehingga usaha dapat mendapatkan
pinjaman dengan biaya yang murah untuk meningkatkan bisnisnya.
• Menjaga stabilitas rupiah melalui intervensi pasar oleh Bank Indonesia. Tujuannya agar
likuiditas rupiah tetap terjaga.
• Mengendalikan inflasi melalui kebijakan moneter.

4. Pertanyaan:
Menurut kelompok 2, teori permintaan uang mana yang saat ini diterapkan di Indonesia?
Apakah kebijakan tersebut sudah tepat dalam implementasinya? Adakah saran yang dapat
membuat kebijakan moneter di Indonesia menjadi lebih baik?
Jawaban:
Menurut kelompok 2, teori yang cocok diterapkan di Indonesia yaitu teori Keynes. Teori ini
menyatakan bahwa kebutuhan uang tidak hanya untuk transaksi tetapi juga untuk sesuatu di
luar perencanaan seperti ketika sakit (motif berjaga-jaga).

5. Pertanyaan:
Bagaimana cara mengatasi keadaan permintaan uang yang lebih besar dibandingkan
penawaran uang. Jika menggunakan teori permintaan uang, manakah yang relevan
digunakan?
Jawaban:
Permintaan uang yang lebih besar dibandingkan dengan penawaran uang bisa juga dikenal
sebagai inflasi. Kebijakan yang diambil ketika inflasi antara lain dengan meningkatkan tingkat
suku bunga. Jika dilihat dari teori permintaan uang, kebijakan menaikkan suku bunga akan
menurunkan keinginan masyarakan untuk menyimpan uang kas lebih rendah dan memilih
untuk membeli surat berharga. Hal ini berkaitan dengan motif spekulasi pada teori permintaan
suku bunga.

6. Pertanyaan:
Jelaskan Teori Permintaan yang diungkapkan oleh Friedman dan Keyne! Jelaskan juga
perbedaannya menurut keduanya!
Jawaban:
• Menurut Keynes, permintaan uang yang dipengaruhi oleh pendapatan nasional
merupakan hal yang tidak bisa dibantah. Jadi, semakin tinggi kegiatan ekonomi semakin
tinggi permintaan uang untuk transaksi.
• Menurut Friedman, permintaan uang sejalan dengan permintaan barang sehingga prinsip
dasar permintaan uang sama dengan permintaan barang.
• Perbedaannya terletak pada motifnya. Menurut Keynes motif permintaan uang yaitu untuk
transaksi, berjaga-jaga, dan spekulasi. Sedangkan, menurut friedman permintaan uang
dipengaruhi oleh jumlah kekayaan dimiliki, harga dan keuntungan, serta selera dan
preferensi.

7. Pertanyaan:
Apa keterkaitan antara teori permintaan uang dengan redenominasi rupiah?
Jawaban:
Redenominasi tidak akan berpengaruh pada permintaan uang di masyarakat karena
redenominasi hanya terkait dengan administrasi dalam bentuk penyerderhanaan nilai
pecahan mata uang tanpa mengurangi nilai tukarnya. Hal yang dapat memengaruhi
permintaan uang, yaitu pemotongan nilai mata uang (sanering)/devaluasi.

8. Pertanyaan:
Diantara teori Keynes dan teori klasik, teori manakah yang faktual diterapkan di kehidupan
nyata?
Jawaban:
• Menurut kelompok 2, yang lebih faktual saat ini yaitu teori Keynes karena
memperhitungkan beberapa variabel seperti tingkat suku bunga dan motivasi orang dalam
memegang uang. Teori klasik hanya mempertimbangkan volume transaksi yang
berbanding lurus dengan permintaan uang atau juga permintaan barang berbanding lurus
dengan permintaan uang.
• Dalam kenyataannya pasar tidak hanya berupa pasar barang dan jasa tetapi juga pasar
modal. Dalam pasar modal, orang dapat berspekulasi untuk mengembangkan
kekayaannya berdasarkan tingkat suku bunga.

Tanggapan Ibu Adek:


Teori campuran antara teori klasik dan teori Keynes yaitu teori IS-LM. Untuk saat ini, teori
yang paling faktual untuk diterapkan yaitu teori IS-LM karena memperhitungkan pasar barang
dan pasar modal. Teori klasik dan teori keynes relevan diterapkan pada zamannya.

Anda mungkin juga menyukai