Disusun Oleh :
PADANGSIDIMPUAN
2022
i
ii
ST Spray Sebagai Upaya Pencegahan Sick Building Syndrome (SBS)
untuk Mewujudkan Masyarakat yang Sehat dan Sejahtera
(Nafisah Amelia Lubis,Salwa Umairoh Rangkuti,Winda Sari Siregar)
(SMA Swasta Nurul Ilmi) (nafisahamelialubis@gmail.com)
ABSTRAK
Manusia dituntut untuk mampu menyelesaikan pekerjaan dengan
kemajuan teknologi yang tersedia dalam mencapai indikator-indikator
Sustainable Development Goals (SDGs). Segala bentuk pekerjaan dapat
diselesaikan dengan peralatan elektronik yang sistematis sehingga
mengharuskan manusia untuk beraktivitas di dalam sebuah ruang kerja pada
era new normal seperti saat ini. Hal ini dapat memicu peningkatan akumulasi
polutan di dalam sebuah ruangan. Sick Building Syndrome adalah situasi
dimana penghuni sebuah ruangan mengalami permasalahan kesehatan akibat
buruknya kualitas Indoor Air Quality ( IAQ ) karena polusi udara yang biasanya
disebabkan oleh buruknya ventilasi udara, emisi gas buang dari alat kantor,
polusi dari komponen perabot dan panel kayu, asap rokok, gas polutan seperti
CO, NOx, Sox, dan lainnya. Pembuatan ST (Sansevieria trifasciata) Spray
bertujuan untuk mencegah maupun meminimalisir peningkatan akumulasi
polutan di ruangan. ST Spray dibuat melalui tahapan ekstraksi
maserasi Lidah Mertua (Sansevieria trifasciata), dan penyampuran
ekstrak dengan bahan lainnya untuk menghasilkan spray yang bekeja secara
otomatis. Berdasarkan hasil kajian yang dilakukan oleh NASA (National
Aeronautics and Space Administration) Amerika Serikat menunjukkan
bahwa tumbuhan Sansevieria trifasciata mampu menyerap lebih dari 107
unsur polutan berbahaya yang ada di udara. Keistimewaan lain Sansevieria
trifasciata adalah mampu menyerap bahan-bahan beracun, seperti karbon
dioksida (CO2), benzene, formaldehyde, trichloroethylene dan lainnya .
Kandungan ekstrak Lidah Mertua (Sansevieria trifasciata) berupa pregnance
glycoside akan menguraikan zat-zat polutan pada ruangan dan akan
meningkatkan kualitas udara. ST Spray akan membuat ruangan menjadi lebih
sehat dan mencegah timbulnya Sick Building Syndrom.
Kata Kunci: Lidah Mertua (Sansevieria trifasciata), Spray, Sick Building
Syndrom.
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah dari-
Nya kami dapat menyelesaikan Fullpaper tentang “ST Spray Sebagai Upaya
Pencegahan Sick Building Syndrome (SBS) untuk Mewujudkan Masyarakat
yang Sehat dan Sejahtera”.
Hormat kami,
Tim penulis
iv
DAFTAR ISI
Lembar pengesahan i
Surat Pernyataan ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi v
Daftar Tabel vi
Daftar Gambar vii
BAB I Pendahuluan 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 3
1.3 Tujuan 3
1.4 Manfaat 3
BAB II Tinjauan Pustaka 4
2.1 Tanaman Lidah Mertua ( Sansevieria trifasciata ) 4
2.2 Jeruk Nipis(Citrus aurantiifolia) 10
2.3 Spray 11
BAB III Metode Penelitian 13
3.1 Jenis Penelitian 13
3.2 Tempat dan Waktu 13
3.3 Alat dan Bahan 13
3.4 Prosedur Penelitian 14
3.5 Teknik Pengumpulan Data 19
BAB IV Pembahasan 21
4.1 Hasil Penelitian 21
4.2 Pembahasan 22
BAB V Penutup 25
5.1 Kesimpulan 25
5.2 Saran 25
Daftar Pustaka 26
Lampiran Riwayat Hidup Peserta 28
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1
yang dirasakan tidak spesifik yang dapat mengganggu kesehatan dan
berkaitan dengan kondisi gedung. tertentu. Selain itu SBS juga dapat
diartikan menjadi kondisi gedung sakit, kondisi ini berkaitan dengan
keluhan atau gangguan kesehatan yang tidak spesifik dialami oleh
penghuni. Sick building syndrome juga dapat diartikan menjadi beberapa
kumpulan gejala yang sehubungan dengan waktu yang dihabiskan dalam gedung
yang dialami oleh penghuni gedung itu sendiri, namun dari gejala tersebut tidak
dapat terindikasi penyakit maupun penyebab khusus yang dapat di
identifikasi. Keluhan yang dirasakan dari penghuni ada kemungkinan
dapat tersebar pada seluruh bagian gedung.
Sick Building Syndrome atau sindrom gedung sakit ini baru dapat
dipertimbangkan bila lebih dari 20% atau bahkan 50% pengguna suatu
gedung mempunyai keluhan-keluhan seperti yang telah disebutkan
sebelumnya (Aditama, 2002). Penyakit yang terkait dengan sick building
sindrome ini diakibatkan dengan kurangnya ventilasi dalam gedung atau kinerja
air conditioner (AC)dalam ruangan buruk. Perlu di ketahui suhu air conditioner
(AC) dalam gedung ataupun ruangan terlalu dingin yaitu berkisar 18-20°C.
Rekayasa suhu udara inilah yang membuat bakteri-bakteri merugikan seperti
chlamydia, escheriachia dan legionella spleluasa bergerilia di saluran pernapasan.
Sisanya, 17% disebabkan pencemaran zat kimia yang ada di dalam gedung,
misalnya mesin foto kopi, pengharum ruangan, larutan pembersih, atau bahan kain
pelapis dinding.
Para ahli memprediksikan bahwa kualitas udara dalam ruangan akan berada
di garis terdepan dari manajemen pada dekade mendatang dan akan muncul
bukan saja di negara maju tetapi juga di negara yang sedang berkembang
khsusunya di negara beriklim panas. Oleh karena itu,lidah mertua(sansevieria
trifisciata)dapat meleburkan zat kimia yang berbahaya yang ada dalam ruang
dengan menggunakan spray room. Zat yang berbahaya dapat di leburkan
menjadi zat tidak berbahaya dengan menggunakan metode yang banyak
diantaranya meserasi. Lidah
2
mertua(sansevieria trifisciata)banyak mengandung zatkimia yang
bermanfaat bagi kesehatan udara dalam sebuah ruangan yang
menggunakan air conditioner(AC)diantaranya alkaloids, carotenoids,
flavonoids, flavones, phytates, saponins, dan tannins lain yang mempunyai
kemampuan sebagai antioksidan. Dengan adanya penelitian ini kita dapat
memanfaatkan lidah mertua sebagai spray room atau penyegar ruangan bagi
kesehatan masyarakat yang sejahtera.
3
BAB I
PENDAHULUAN
2.1. Lidah Mertua (Sansevieria trivasciata)
4
Gambar 2.1 Gambar Mortofologi Lidah Mertua
5
dalam mempertahankan diri dalam lingkungan yang
berpolusi.Kemampuan tanaman dalam menyerap dan mengakumulasi polutan
dipengaruhi oleh karakteristik morfologi daun, seperti: ukuran, bentuk, dan
tekstur daun (Starkman 1969). Selain itu proses penyerapan polusi udara terjadi
di daun yang terdapat banyak stomata (Gardner et al. 1991). Tanaman yang
mempunyai stomata banyak dan tumbuh cepat merupakan tanaman yang
baik digunakan dalam penyerapan polutan (Fakuara 1996). Mekanisme
masuknya polutan ke dalam daun terjadi pada siang hari saat daun melepas uap
air dan mengambil CO2 serta gas lainnya termasuk polutan yang ada di daun
melalui stomata.
6
dimanfaatkan untuk menyerap racun asap buangan kendaraan dari knalpot.
Sementara itu sebagai tanaman hias, Sansevieria bisa menangani sick building
syndrome, yaitu keadaan ruangan yang tidak sehat akibat tingginya konsentrasi
gas karbondioksida, zat nikotin dari asap rokok, dan penggunaaan AC dalam
ruangan (Purwanto, 2006;Trubus,2013).
7
menyatakan bahwa giberelin adalah suatu golongan ZPT dengan rangka ent-
gibberellins yang berfungsi merangsang pembelahan sel,
pemanjangan sel, dan fungsi pengaturan lain. Penggunaan komposisi
media tanam yang sesuai serta aplikasi ZPT GA3 dengan konsentrasi yang
tepat,diharapkan dapat menstimulasi pertumbuhan vegetatif tanaman
Sansevieria, mengingat Sansevieria merupakan tanaman hias daun, maka
pertumbuhan vegetatifnya lebih diutamakan dibandingkan pertumbuhan
generatifnya.Penelitian ini bertujuan untuk menget Perbanyakan
Sansevieria pada umumnya dilakukan secara vegetatif, seperti: pisah anakan,
stek daun, potong pucuk, cacah daun, cabut pucuk, stek rimpang, dan kultur
jaringan (Purwanto, 2006). Perbanyakan secara vegetatif banyak dilakukan
karena lebih cepat menghasilkan anakan dibandingkan perbanyakan secara
generatif. Budidaya tanaman Sansevieria memerlukan komposisi media tanam
yang cocok, sehingga dapat memberikan pertumbuhan yang baik. Penggunaan
media tanam yang tepat bagi Sansevieria perlu diteliti sehingga dapat
menghasilkan tanaman yang memiliki penampilan menarik dan
pertumbuhan yang baik. Lingga (2005) menyatakan bahwa media tanam yang
baik bagi Sansevieria adalah media yang bersifat porous, sedikit kandungan
bahan organik dan tidak cepat melapuk. Pertumbuhan daun yang cenderung
lambat pada Sansevieria terkadang menjadi kendala yang dialami para pebisnis
dibidang tanaman hias daun yang memiliki banyak manfaat ini. Harjadi (2009)
dan Wattimena (1988) menyatakan bahwa giberelin adalah suatu golongan ZPT
dengan rangka ent-gibberellins yang berfungsi merangsang pembelahan sel,
pemanjangan sel, dan fungsi pengaturan lain. Penggunaan komposisi media
tanam yang sesuai serta aplikasi ZPT GA3 dengan konsentrasi yang tepat,
diharapkan dapat menstimulasi pertumbuhan vegetatif tanaman Sansevieria,
mengingat Sansevieria merupakan tanaman hias daun, maka
pertumbuhan vegetatifnya lebih diutamakan dibandingkan pertumbuhan
generatifnya.
8
2.2. Jeruk Nipis (Citrus aurantiifolia)
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Sapindales
Famili : Rutaceae
Genus : Citrus
Spesies : C. aurantifolia
9
86,0 gram air, 0,8 gram protein, 0,3 gram lemak, 12,3gram karbohidrat, 40 mg
kalsium, 22 gram fosfor, 0,6 mg zat besi, 0,04 mgvitamin B1, 27 mg vitamin
C, dan 37 kalori energi. Bagian yang dapatdimakan sekitar 76% dari bobot
keseluruhan.
2.3. Spray
10
haluskan lidah mertua sampai terlihat menjadi bubuk.Kemudian timbang seberat
10g bubuk lidah mertua.Setelah itu campurkan 100ml etanol kedalam wadah
dan aduk bersama bubuk lidah mertua. Wadah yang disiapkan harus
berwarna gelap agar proses pelarutan berlangsung dengan baik. Tunggu
selama 6 jam, lalu aduk hingga tercampur.Lakukan pengadukan selama 6 jam
sekali dalam jangka waktu 2 hari.Setelah 2 hari akan terbentuk 2
lapisan.Kemudian dilakukan tehnik pemanasan.
11
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini dilakukan berdasarkan jenis penelitiannya yaitu
penelitian eksperimen.
12
8. Botol Kaca Gelap Aluminium Foil
9. Aluminium Foil Kertas Saring
10. Kertas Saring Gelas Ukur
11. Gelas Ukur Spatula/Sendok
12. Spatula/Sendok Pisau
1. Penyiapan bahan
13
tercampur rata, setelah itu diamkan larutan selama 3 hari 3 malam dan diaduk
8 jam sekali yang akan menghasilkan ekstrak yang pekat,lalu panaskan air
sampai mendidih menggunakan baker glass dengan ukuran 750 ml, kemudian
ekstrak pekat yang sudah didiamkan tersebut dimasukkan kedalam baker
glass yang ukuran 250 ml dan diletakkan di air yang sudah mendidih dengan suhu
air 100⁰C dan etanol yang terkandung didalam ekstrak akan menguap dan
meninggalkan ekstrak murninya dan metode ini disebut metode ekstraksi
maserasi, dan ekstrak murni yang didapatkan merupakan ekstrak yang sempurna.
Gambar 3.1 Lidah mertua sebelum Gambar 3.2 Lidah mertua setelah
dipotong-potong dipotong-potong
Gambar 3.3 Penghalusan lidah mertua Gambar 3.4 Hasil dari penghalusan
setelah kering
14
Gambar 3.5 Penimbangan serbuk lidah Gambar 3.6 Pemasukan serbuk lidah
mertua yang sudah dihaluskan mertua kedalam botol yang berwarna
gelap
Gambar 3.9 Pemisahan Etanol 96% dan Gambar 3.10 Hasil dari metode
Ekstrak murni dengan metode maserasi maserasi
15
3. Pembuatan ekstrak kulit jeruk nipis
Limbah kulit jeruk nipis yang memiliki kualitas yang bagus dicuci
menggunakan air mengalir hingga bersih,kemudian kulit jeruk dikeringkan
menggunakan oven dengan suhu 50 derajat dalam waktu 120 menit,lalu kulit
jeruk yang sudah kering di haluskan menggunakan blender,dan hasilnya
dimasukkan kedalam botol kaca berwarna gelap yang sudah dibungkus
dengan aluminium foil dan dimasukkan juga etanol 96% dan masukkan
bubuk kulit jeruk nipis,kemudian larutan diaduk hingga tercampur rata
dan diaduk selama 2 hari dalam kurun waktu 8 jam sekali,dan hasilnya
disaring menggunakan kertas saring,kemudian siapkan air didalam baker glass
yang ukuran 750 ml dan hasil saringan larutan dimasukkan kedalam baker
glass yang ukuran 250 ml,dan dimasak dengan tujuan untuk memisahkan
ekstrak kulit jeruk nipis dengan etanol 96% dan menghaslkan ekstrak yang
sempurna atau esensial oil kulit jeruk nipis.
Gambar 3.11 Kulit jeruk nipis yang sudah Gambar 3.12 Hasil penghalusan kulit
dikeringkan jeruk nipis
Gambar 3.15 Pemisahan Etanol 96% dan Gambar 3.16 Hasil ekstraksi yang
Ekstrak murni dengan metode maserasi sempurna
16
4. Pembuatan Spray
Siapkan ekstrak lidah mertua, ekstrak kulit jeruk nipis, air, dan botol spray
matic, kemudian masukkan satu persatu bahan-bahan kedalam wadah spray
mulai dari air sebanyak 100ml, ekstrak lidah mertua sebanyak 20 tetes
dan yang terakhir masukkan esensial oil jeruk nipis dengan takaran 20 tetes,
setelah itu aduk hingga semua bahan-bahan tercampur dengan rata. Kemudian
ST Spray sudah dapat digunakan dan dimanfaatkan untuk menyegarkan
ruangan yang terus-menerus menggunakan air conditioner dengan tujuan untuk
menanggulangi atau mencegah terjadinya Sick Building Syndrom(SBS)
dan menjadikan manusia mampu menyelesaikan pekerjaan dengan kemajuan
teknologi yang tersedia dalam mencapai indikator-indikator Sustainable
Development Goals (SDGs).
17
3.6. Teknik Pengumpulan Data
1.Observasi
2.Tinjauan pustaka
3.Eksperimen
4.Dokumentasi
18
BAB 4
PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
Berikut ini merupakan tabel hasil ekstraksi pada daun lidah mertua
(Sansiviera trivasciata).
Pada table 4.1 dapat di lihat bahwa bubuk lidah mertua yang
berjumlah 10 gr menghasilkan 2 ml ekstrak kental dengan metode
ekstraksi maserasi.
Berikut ini merupakan tabel hasil ekstraksi pada kulit jeruk nipis
(Citrus aurantiifolia).
Pada table 4.2 dapat di lihat bahwa bubuk kulit jeruk yang
berjumlah 10 gr menghasilkan 2 ml ekstrak kental dengan metode
ekstraksi maserasi.
19
.
Pada table 4.3 dapat dilihat bahwa komposisi ST Spray terdiri dari 100
ml air, 20 tetes ekstrak Sansiviera trivasciata dan 20 tetes ekstrak Citrus
aurantiifolia.
4.2. Pembahasan
Spray lidah mertua ini setelah diekstrak dan dikelola menjadi spray
otomatis, kandungan dari ekstraknya akan dilepas ke ruang udara yang ada di
ruangan, setelah itu akan terjadi reaksi antara zat aktif pada ekstrak dengan
polutan dan zat-zat kimia lain diudara. Maka akan terjadi reaksi kimia seperti
karbon dioksida yang diurai oleh zat aktif pada ekstrak menjadi karbon dan
oksigen yang dilepas ke udara.
20
Selain menyerap polutan, spray ini juga ditambah dengan aroma
ekstrak kulit jeruk nipis yang semakin menyegarkan udara di ruangan, dan spray
ini juga bisa diisi ulang kembali.
21
yang lebih lama di dalam ruangan. Karena berdasarkan hasil penelitian yang
telah dilakukan oleh NASA sebelumnya, bahwa lidah mertua ternyata memiliki
kemampuan menyerap polutan yang ada di udara dan mampu mengubah
beberapa polutan tersebut menjadi oksigen yang siap dilepaskan ke udara
kembali.
22
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
23
DAFTAR PUSTAKA
24
Amiarsi,D.et al.2006.Pengaruh Jenis dan Perbandingan Pelarut terhadap Hasil Ekstraksi Minyak Atsiri
Mawar,in J.hort 16(4):356-359.
25
LAMPIRAN
Biodata Ketua
A. Identitas Diri
B.Riwayat
Biodata Anggota 1
A.Identitas Diri
26
B.Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama MIN SMP S NURUL ILMI SMA S NURUL ILMI
Institusi PANOBASAN PADANGSIDEMPUAN PADANGSIDEMPUAN
Jurusan - - IPA
Tahun 2012-2018 2018-2021 2021-Sekarang
Masuk-
Biodata Anggota 2
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Winda Sari Siregar
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. NISN 0061121645
4. Tempat dan Tanggal Padangsidimpuan,20 juni 2006
5. Lahir
E-mail Saniafitria7@gmail.com
6. Nomor Telepon/HP 083877465829
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama SDN SMPN 1 SMA S NURUL ILMI
Institusi 200214 PADANGSIDIMPUAN PADANGSIDEMPUAN
Jurusan PSP
- - IPA
Tahun 2012-2018 2018-2021 2021-Sekarang
Masuk-
27