Anda di halaman 1dari 17

PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA TERHADAP

PENDIDIKAN KARAKTER SISWA DI MAN 2 PROBOLINGGO

OLEH:
 Syarfidil Hamidil Hasan

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kepada Alalh SWT, bersamaan dengan
rahmat-Nya kami dapat menyusun proposal ini dengan judul” Pengaruh Implementasi
Kurikulum Merdeka Terhadap Pendidikan Karakter Siswa Di Man 2 Probolinggo”.

Dengan pengajuan proposal ini yang akan mengakaji tentang bagaimana pengaruhnya
implementasi kurikulum merdeka terhadap pendidikan karakter siswa di MAN 2 Probolinggo
yang sekiranya bisa memberikan dampak postif terhadap perkembangan lembaga, siswa dan
mutu pendidikannya.

Dengan pengajuan proposal tersebut, kami sangat berharap dan mengucapakan terimakasih
kepada pimpinan dan segenap guru MAN 2 Probolinggo atas partisipasi dan motivasinya atas
terlaksananya penelitian sebagai bentuk pengabdian dalam mengambangkan kehasanaan
keilmuan dalam bidang pendidikan.

Demikainlah, semoga proposal ini terkabul dan kami ucapkan terimakasih atas perhatian
kerjasamanya, dan apa bila ada kata-kata yang kurang sempurna mohon maaf, atas saran dan
kritik secara konstruktif.

Probolinggo, 1 Januari 2023

Penulis/Peneliti

i
Halaman Judul

Cover .......................................................................................................................................... i

Kata Pengantar ........................................................................................................................... ii

Halaman Judul ........................................................................................................................... iii

Abstraksi .............................................................................................................................… iv

Judul proposal ............................................................................................................................

A. Pendahuluan..................................................................................................................1
1. Latar Belakang ...............................................................................................................
2. Rumusan Masalah ..........................................................................................................
3. Batasan Masalah ............................................................................................................
4. Tujuan Penelitian ...........................................................................................................
5. Manfaat Penelitian .........................................................................................................
6. Definisi Operasional ......................................................................................................
7. Sistematika Penulisan.....................................................................................................
B. Tinjauan Pustaka

1. Pengertian Kurikulum Merdeka ....................................................................................


2. Implementasi Kurikulum Merdeka di MAN .................................................................
3. Pengertian Pendidikan Karakter.....................................................................................
4. Implementasi pendidikan karakter terhadap Siswa di MAN .........................................
5. Pengaruh implementasi kurikulum merdeka terhadap pendidikan karakter siswa di MAN
C. Metode Penelitian ........................................................................................................
D. Jadwal Penelitian .........................................................................................................
E. Daftar Pustaka

ii
ABSTRAKSI

Pengaruh Implementasi Kurikulum Merdeka Terhadap Pendidikan Karakter Siswa di MAN 2


Probolinggo

Kata Kunci: Kurikulum merdeka, pendidikan karakter,siswa

Dalam meningkatkan kualitas pendidikan pada satuan pendidikan tentunya tidak lepas
dari pelaksanaan kurikulum. Kurikulum merupakan rohnya program proses belajar mengajar di
satuan pendidikan. Oleh karena itu, setiap lembaga pendidikan diharapkan dapat menentukan
kurikulum apa yang tepat guna untuk diterapkan pada lembaga di MAN ini. Sementara, pada
masa ini, pemerintah sudah mencanangkan akan menerapkan kurikulum merdeka. IKM
(Implementasi Kurikulum Merdeka ) memberikan kesempatan kepada lembaga sejauh manakah
lembaga mampu menerapkan kurikulum merdeka tersebut. Kirukulum merdeka ini lebih
mengutamakan konten yang esensial dan meningkatkan kompetensi pada setiap capaian
pembelajaran.

Adapun pengaruh kurikulum merdeka itu tentunya juga memberikan pengaruh terhadap
kepribadian siswa. Jelasnya, yaitu akan membentuk karakter siswa. Apa bila MAN 2
Probolinggo dapat menerapkannya, tentu akan mengalami perubahan sikap yang lebih baik.
Dikarenakan banyak hal dalam kurikulum merdeka itu memberikan kebebasan dalam
melaksankan proses pembelajaran secara terbuka, akan tetapi tetap dalam aturan yang berlaku
sesuai dengan regulasi yang berlaku di MAN 2.

iii
PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA TERHADAP
PENDIDIKAN KARAKTER SISWA DI MAN 2 PROBOLINGGO

A. Pedahuluan
1. Latar Belakang Masalah
Dalam meningkatkan kualitas sumberdaya manusia faktor yang sangat
mendukung adalah pendidikan. Pendidikan merupakan sebuah usaha sadar untuk
mengikuti pembelajaran dalam menerima ilmu pengetahuan, bimbingan, pengalaman
baru dan penanaman nilai-nilai moral yang mengarah kebaikan dalam upaya
meningkatkan kompetensi individu dan menjadikan insan kamil.
Sebagai bentuk operasional dalam melaksanakan program pembelajaran dalam
setiap satuan pendidikan diperlukan memiliki pedoman yaitu kurikulum. Kurikulum
sebagai pedoman bagi guru untuk dapat melaksanakan program pengajaran di kelas.
Di masa kini, kurikulum yang mulai digunakan adalah kurikkulum meredeka.
Kurikulum merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam
di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk
mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Sebagai bentuk penerapan kurikulum
merdeka tentunya ada dampak terhadap pola pikir dan perilaku siswa terutama di tingkat
Madarasah Aliyah (MA).
Sebagai bentuk upaya membentuk karakter siswa di dalam pendidikan perlu
ditanamkan nilai-nilai karakter sehingga dapat dilakukan dengan pembiasaan di
madrasah. Sebenarnya, pendidikan karakter sesungguhnya sudah tercermin dalam
Undang-undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang
berbunyi :

”Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak


serta peradaban bangsa, yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab”.1

Dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional tersebut, karakter penting


yang semestinya dibangun adalah agar anak didik menjadi manusia yang beriman dan

1
Sisdiksnas, Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional RI,Bandung,2010,h.6

1
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal penting inilah yang semestinya
mendapatkan perhatian dalam pendidikan. Dengan demikian, semakin dikuatkan dengan
pengembangkan karakter, berupa berakhlak mulia. Maka semakin kukuhlah kepribadian
dari anak didik berkarakter sebagaimana yang diharapkan.
Pendidikan karakter merupakan suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter
warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan
tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
diri sendiri, sesama, lingkungan maupun kebangsaan.2 Dalam pendidikan karakter di
sekolah, semua komponen harus dilibatkan, termasuk komponen-komponen pendidikan
itu sendiri, yaitu isi kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian, kualitas hubungan,
penanganan atau pengelolaan aktivitas atau kegiatan ekstrakurikuler, pemberdayaan
sarana dan prasarana, pembiayaan, dan etos kerja seluruh warga dan lingkungan sekolah.

Sehingga dapat dikatakan bahwa pendidikan karakter mempunyai peran penting dan
tujuan terhadap pendidikan,3 di antaranya adalah :
1) Memfasilitasi penguatan dan pengembangan nilai-nilai tertentu sehingga terwujud
dalam perilaku anak, baik ketika proses sekolah maupun setelah proses sekolah
(setelah lulus dari sekolah)
2) Mengoreksi perilaku peserta didik yang tidak bersesuaian dengan nilai-nilai yang
dikembangkan sekolah.
3) Membangun koneksi yang harmonis dengan keluarga dan masyarakat dalam
memerankan tanggung jawab pendidikan karakter.
Berdasarkan hasil observasi di MAN 2 Probolinggo diketahui bahwa dalam
mengimplementasikan pendidikan karakter terhadap siswa masih kurang, hal ini dapat
dilihat bahwa peserta didik dalam berperilaku dilingkungan madrasah khususnya pada
saat pembelajaran belum menunjukkan sikap jujur, seperti saat diadakan ulangan harian,
sikap bertanggung jawab, seperti saat diberikannya PR (pekerjaan rumah) tidak tepat
dalam mengumpulkan tugasnya, ada beberapa siswa yang mengatakan lupa bahwasanya
ada PR yang harus dikumpulkan tepat waktu yang telah ditentukan oleh guru.
2
Doni Koesuma, Pendidikan Karakter:Strategi Mendidik Anak di Zaman Global, Jakarta, Grasindo, 2007, h.
15
3
Dharma Kesuma, dkk., Pendidikan Karakter:Kajian Teori dan Praktek di Sekolah, Bandung,PT Remaja
Rosdakarya, 2011, h. 4

2
Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis teropsesi untuk membuat judul sebagai
berikut, “Pengaruh Implementasi Kurikulum Merdeka Terhadap Pendidikan Karakter
Siswa di MAN 2 Probolinggo”.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis dapat merumuskan dengan rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh Implementasi kurikulum merdeka terhadap pendidikan
karakter siswa di MAN 2 Probolinggo?
2. Bagaimana hasil pendidikan karakter siswa dalam mengimplementasikan kurikulim
merdeka di MAN 2 Probolinggo?

3.Batasan Masalah
Adapun batasan masalah yang sesuai dengan judul di atas adalah sebagai berikut:

1. Membahas tentang pengaruh penerapan kurikulum merdeka di MAN 2 Probolinggo.

2. Membahas tentang pendidikan karakter terhadap siswa di MAN 2 Probolinggo.

4.Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian:

a. Untuk mengetahui pengaruh Implementasi kurikulum merdeka terhadap pendidikan


karakter siswa di MAN 2 Probolinggo.

b. Untuk mengetahui hasil pendidikan karakter siswa dalam mengimplementasikan


kurikulim merdeka di MAN 2 Probolinggo.

5.Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
1. Hasil dari penelitian ini untuk menambah wawasan tentang implementasi
pendidikan karakter terhadap siswa.

3
2. Hasil dari penelitian ini untuk menambah wawasan berpikir luas tentang
implementasi kurikulum merdeka.

b. Manfaat Praktis
1. Dapat dijadikan sebagai bacaan dalam meningkatkan mutu siswa terhadap
implementasi pendidikan karakter.
2. Dapat dijadikan sebagai kekhazanaan keilmuwan dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan
6. Definisi operasional
Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang
beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu
untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.

Pengertian pendidikan karakter adalah suatu usaha manusia secara sadar dan
terencana untuk mendidik dan memberdayakan potensi peserta didik guna membangun
karakter pribadinya sehingga dapat menjadi individu yang bermanfaat bagi diri sendiri
dan lingkungannya.

Pendidikan karakter adalah suatu sistem pendidikan yang bertujuan untuk


menanamkan nilai-nilai karakter tertentu kepada peserta didik yang di dalamnya terdapat
komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, serta tindakan untuk melakukan nilai-
nilai tersebut.

7. Sitematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan dalam penelitian ini sebagai berikut:

Cover

Kata Pengantar

Halaman Judul

Abstraksi

Judul proposal

A. Pendahuluan
4
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Batasan Masalah
4. Tujuan Penelitian
5. Manfaat Penelitian
6. Definisi Operasional
7. Sistematika Penulisan
B. Tinjauan Pustaka
Pengertian Kurikulum Merdeka
1. Implementasi Kurikulum Merdeka di MAN
2. Pengertian Pendidikan Karakter
3. Implementasi pendidikan karakter terhadap Siswa di MAN
4. Pengaruh implementasi kurikulum merdeka terhadap pendidikan karakter siswa di MAN
C. Metode Penelitian
D. Jadwal Penelitian
E. Daftar Pustaka

B.Tinjauan Pustaka

1.Pengertian Kurikulum Merdeka

Kurikulum adalah suatu rencana yang disusun untuk melancarkan proses belajar
mengajar di bawah bimbingan dan tanggung jawab sekolah atau lembaga pendidikan
beserta staf pengajarnya.4 Dalam perencanaan kurikulum itu tidak hanya mencakup
pembentukan secara intelektual saja tetapi juga pembentukan pribadi siswa secara utuh.
Baik secara intelektualnya, afektifnya maupun pembentukan tingkah lakunya sehingga
siswa dapat hidup di dalam masyarakat. Sistem yang digunakan dalam perecanaan
kurikulum adalah pembelajaran yang dialami oleh siswa itu sendiri.

Implementasi Kurikulum, dalam Oxford Advance Learner's Dictionary


dikemukakan bahwa implementasi adalah: “put something intoleransi effect”, (penerapan

4
Usman dan Nurdin, Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2002), 70.

5
sesuatu yang memberikan efek atau dampak).5 Implementasi sebagai suatu proses
penerapan ide, konsep, kebijakan, atau inovasi dalam suatu tindakan praktis sehingga
memberikan dampak, baik berupa perubahan pengetahuan, ketrampilan, maupun
nilai dan sikap.6 Implementasi bermuara pada aktivitas, aksi, tindakan, atau adanya
mekanisme suatu sistem. Implementasi bukan sekedar aktivitas, tetapi suatu kegiatan
yang terencana dan untuk mencapai tujuan kegiatan. Dari penjelasan diatas dapat
disimpulkan bahwa implmentasi sebagai proses aktivitas yang dilakukan secara
terencana berdasarkan suatu pedoman dan dilakukan atas dasar untuk mencapai
tujuan dalam suatu kegiatan. Implementasi tidak dapat berjalan dengan baik tanpa
adanya keterkaitan dengan objek lain.

Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang


beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu
untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Guru memiliki keleluasaan untuk
memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan
kebutuhan belajar dan minat peserta didik. Projek untuk menguatkan pencapaian profil
pelajar Pancasila dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh
pemerintah. Projek tersebut tidak diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran
tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran.

2. Implementasi Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka ini punya banyak keunggulan, tentunya akan semakin baik jika
bisa menerapkan kurikulum ini. Tahapan implementasi Kurikulum Merdeka ini tentu
berbeda di tiap jenjang satuan pendidikan. Namun, secara garis besar, ada tiga tahapan
umum dalam mengimplementasikan kurikulum ini.

a. Mandiri Belajar

Mandiri belajar ini artinya memberikan kebebasan kepada satuan pendidikan dalam
melaksanakan pembelajaran yang berlandaskan Kurikulum Merdeka. Pada satuan PAUD,
5
Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2008), 93-94.
6
Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pelajaran
(KTSP) dan Persiapan Menghadapi Serttifikasi Guru (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007),
221.

6
Kelas I, VII, dan X, boleh menerapkan beberapa prinsip dalam Kurikulum Merdeka tanpa
harus mengganti kurikulum yang dipakai sebelumnya.

b. Mandiri Berubah

Pada mandiri berubah ini, satuan PAUD, Kelas I, VII, dan X boleh menggunakan
perangkat ajar yang sudah disediakan dalam melaksanakan kurikulum merdeka.

c. Mandiri Berbagi

Di mandiri berbagi ini, setiap satuan pendidikan diberikan kesempatan untuk bisa
membuat sendiri perangkat ajar dalam melaksanakan kurikulum merdeka. Ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan tahapan implementasi kurikulum merdeka
ini. Dilansir dari E-Modul Tahapan Implementasi Kurikulum Merdeka di Satuan
Pendidikan, beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan tahapan
implementasi Kurikulum Merdeka adalah sebagai berikut.Tahapan implementasi
Kurikulum Merdeka ini bukanlah suatu ketetapan yang baku. Setiap sekolah dan/atau
pemerintah daerah dapat mengembangkan tahapan implementasi sesuai dengan kondisi
dan kekhasan masing-masing.

Setiap guru dan sekolah memiliki kapasitas dan kesiapan yang beragam sehingga dapat
mulai mengimplementasikan Kurikulum Merdeka pada tahap yang berbeda-beda, serta
beranjak ke tahap berikutnya dengan kecepatan yang berbeda-beda pula. Kurikulum ini
dapat diterapkan secara bertahap sesuai dengan kemampuan masing-masing sekolah.
Tahapan implementasi Kurikulum Merdeka ini digunakan sebagai bahan refleksi diri
tentang kesiapan guru dan/atau sekolah sehingga tidak digunakan sebagai alat atau
instrumen untuk mengukur kinerja guru dan/atau sekolah yang membawa dampak pada
karier atau kesejahteraan mereka. Implementasi Kurikulum Merdeka dibuat sesuai tahap
yang disepakati bersama tidak sepatutnya memberikan dampak apa pun terhadap guru
dan satuan sekolah. Oleh karena itu, tahapan ini bukanlah alat untuk membanding-
bandingkan kualitas sekolah dan/atau guru.

7
Kepala sekolah serta pemerintah mendukung proses refleksi diri guru dan sekolah
sehingga tidak mengarahkan untuk menerapkan Kurikulum Merdeka pada tahap tertentu.
Tahapan implementasi Kurikulum Merdeka ini digunakan sebagai bahan diskusi
antarguru dalam sekolah dan dalam komunitas belajar guru. Diskusi tersebut membahas
hal-hal apa yang perlu dilakukan untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka
sesuai tahap masing-masing. Kepala sekolah serta pemerintah daerah perlu mendukung
guru dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka sesuai dengan tahap kesiapan
pendidik, serta memberikan dukungan agar guru bisa berangsur-angsur meningkatkan
tahap implementasinya.

Kurikulum Merdeka adalah kurikulum baru. Wajar jika harus dilakukan penyesuaian
terlebih dahulu. Dengan terus belajar dan bekerja sama antara semua pihak pendidikan,
implementasi Kurikulum Merdeka ini tidak akan susah. Kurikulum Merdeka bisa
diimplementasikan dengan baik,hingga mencapai tujuan besarnya, yakni, meningkatkan
kualitas pendidikan di Indonesia.

3. Pengertian Pendidikan Karakter


Pemahaman tentang pendidikan karakter tetap menjadi fenomena yang sulit untuk
didefinisikan, karena mencakup pendekatan yang sangat luas dengan target tujuan,
strategis pedagogis, dan orientasi filosofis.7 Mengidentifikasi perbedaan pendidikan
moral dan pendidikan karakter. Pendidikan moral focus pengajarannya pada
pengembangan penalaran rasa keadilan dan moralitas terhadap keperdulian antar
individu. Pendidikan karakter fokus pengajarannya pada pengembangan karakter dari
dalam (rohani) dan pengembangan karakter dari luar (jasmani) individu.8
Menurut Sardiman pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai
karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau
kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan
Yang Maha Esa (YME), diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga

7
Ratna,Megawangi, Pendidikan Karakter Solusi untuk Membangun Bangsa. Jakarta, Grasindo. 2004,
h. 65
8
Muhibbin Syah,2010, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
h.11.

8
menjadi manusia insan kamil.9 Menurut Zamroni, pendidikan karakter merupakan proses
untuk mengembangkan pada diri setiap peserta didik kesadaran sebagai warga bangsa
yang bermartabat, merdeka, dan berdaulat serta berkemauan untuk menjaga dan
mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan tersebut.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan
karakter merupakan upaya-upaya yang dirancang dan dilaksanakan secara sistematis
untuk membantu peserta didik memahami nilai-nilai perilaku manusia yang terwujud
dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma
dalam kehidupan sehari-hari.
Pendidikan karakter sangat penting diterapkan dalam penyelenggaraan pendidikan
nasional dalam usaha pencapaian Sumber Daya Manusia yabg berkualitas, karena
pendidikan karakter bukan saja dapat membuat seorang peserta didik mempunyai
akhlak yang mulia, tetapi juga dapat meningkatkan keberhasilan akademiknya.
Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa ada kaitan erat antara keberhasilan
pendidikan karakter dengan keberhasilan akademik, serta perilaku pro-sosial anak,
sehingga dapat membuat suasana sekolah dapat begitu menyenangkan dan kondusif
untuk proses belajar-mengajar yang efektif. Anak-anak yang berkarakter baik adalah
mereka yang mempunyai kematangan emosi dan spiritual tinggi, sehingga dapat
mengelola stressnya dengan lebih baik, yang akhirnya dapat meningkatkan kesehatan
fisiknya.

4.Implementasi pendidikan karakter terhadap Siswa


Pelaksanaan Pendidikan karakter di sekolah yang dikemukakan oleh para ahli
pendidikan karakter dikemukakan berbagai cara atau metode adalah bahwa Pertama,
menggunakan metode pembidanan. Socrates dalam Ratna Megawangi
mengemukakan perlunya formula 4 M dalam pendidikan karakter ,yaitu: Mengetahui
(knowing the good), mencintai ( loving the good), mengingin kan (desiring the good),10
9
Lickona, Thomas, Educating for Character How Our Schools Can Teach Respect and
Responsibility, New York: Bantam Books. 1991, h.54

10
Ratna Megawangi, Pendidikan Karakter Solusi untuk Membangun Bangsa. Jakarta, Grasindo. 2004,
h. 70

9
dan mengerjakan (acting the good) kebaikan secara simultan dan berkesinambungan.
Cara ini menunjukkan bahwa karakter adalah sesuatu yang dikerjakan berdasarkan
kesadaran yang utuh. Sedan gkan kesadaran utuh itu adalah sesuatu yang diketahui
secaara sadar, dicintainya,dan diinginkan. Dari kesadaran utuh ini, barulah tindakan
dapat menghasilkan karakter yang utuh pula. Proses pengajaran yang bermula dari
memberikan pengetahuan peserta didik tentang kebaikan, menggiring atau
mengkondisikan agar peserta didik mencintai kebaikan tersebut, kemudian
membangkitkan peserta didik agar menginginkan karakter yang diajarkan, danterakhir
mengondisikan peserta ddidik agar mengerjakan kebaikan secara sukarela,simultan dan
berkesinambungan. Kedua, metode atau dengan cara pembiasaan. Pembiasaan
merupakan alat penddidikan. Daalam pembiasaan peserta didik dipancing untuk
menyadari karaktertertentu yang telah ditentukan, baru kemudian karakter yang telah
disadari dan diinginkan itu dibiasakan dalam keseharian. Pembiasaan dimulai dengan
menetapkan sikap atau tingkah laku atau karakter yang baik kemudian dilatihkan dan
dibiasakankepada peserta didik. Secara berproses, latihan-latihan yang dilakukan apabila
diikutidengan kesadaran dan mawas diri, lama kelamaan akan menyatu dalam
kepribadian peserta didik dan itu menjadi karakter. Kebiasaan tersebut haarus dilestarikan
sehingga mempribadi atau menyatu dalam kehidupan peserta didik.
C. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan suatu proses atau suatu rangkaian langkah-langkah yang
dilakukan oleh peneliti secara terencana dan sistematis guna mendapatkan pemecahan
masalah atau mendapatkan jawaban mempunyai bobot yang cukup memadai dan
memberikan kesimpulan-kesimpulan yang tidak meragukan:

1. Jenis Penelitian
Penelitian dengan judul Pengaruh Implementasi kurikulum merdeka terhadap
pendidikan karakter siswa di MAN 2 Probolinggo .Ini termasuk jenis penelitian field
research, yaitu jenis penelitian yang digunakan untuk mendapatkan bahan-bahan
dengan jalan terjun langsung ke lapangan untuk mengadakan penelitian.

2. Pendekatan Penelitian

10
Adapun pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, untuk
memperoleh data peneliti lebih banyak menggunakan pengumpulan data Questioner
atau angket dengan orientasi data yang dihasilkan berupa angka.

3. Metode Pengumpulan Data


Untuk kepentingan pengumpulan data, maka penelitian menggunakan beberapa
metode pengumpulan data sebagai berikut :
a) Metode Angket (Kuestioner)
Angkat (Kuestioner) digunakan dalam penelitian ini karena akan digunakan untuk
menggali data tentang Pengaruh implementasi kurikullum merdeka terhadap
pendidikan karakter siswa di MAN 2 Probolinggo.
b) Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk menggali data tentang siswa di MAN 2
Probolinggo serta dokumen-dokumen yang diperlukan dalam penelitian ini.

D. Jadwal Penelitian

No. Nama Kegiatan Bulan


1. Persiapan penyusunan proposal Mei – Juni
2. Seminar proposal Juli
3. Pelaksanaan penelitian Agustus 2022 – Januari 2023
4. Analisis data Februari
5. Penyusunan laporan Maret
6. Seminar hasil penelitian, penyerahan laporan April

11
DAFTAR PUSTAKA

Lickona, Thomas, (1991), Educating for Character How Our Schools Can Teach Respect
and Responsibility, New York: Bantam Books.
Megawangi, Ratna, (2004), Pendidikan Karakter Solusi untuk Membangun Bangsa. Jakarta,
Grasindo.

Muhibbin Syah,2010, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT Remaja


Rosdakarya.

Rini Hadiyanti, 2013, “Implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2003 Tentang
Pedoman Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kota Samarinda”, eJournal Ilmu
Pemerintahan.

12
13

Anda mungkin juga menyukai