PR Iii
PR Iii
SITOHISTOTEKNOLOGI
Bahan
X. Cara kerja
1. Membuat sediaan apus dengan sampel cairan pleura
2. Sediaan apus setelah benar benar kering fiksasi dengan methanol
selama 5 menit,
3. Masukkan kedalam larutan pewarna giemsa yang telah di encerkan
selama 30 menit, angkat lalu cuci dengan air mengalir, lalu
keringkan di udara terbuka
4. Masukkan ke xylol selama 15 menit, lalu angkat kemudian
dikeringkan.
5. Amati preparate
XI. Hasil Pengamatan
XII. Pembahasan
Pewarnaan Giemsa merupakan salah satu teknik pewarnaan untuk
pemeriksaan sitologi. Prinsip pewarnaan Giemsa adalah presipitasi hitam
yang terbentuk dari penambahan larutan methylene blue dan eosin yang
dilarutkan di dalam metanol, Eosin dan methylene blue. Pada praktikum
ini dilakukan pewarnaan giemsa dengan menggunakan methanol. Metanol
absolut ini merupakan larutan fiksasi yang digunakan untuk sediaan
berbasis cairan. Penggunaan larutan ini sebenarnya baik karena
menghasilkan sediaan yang tidak begitu menyusut jika dibandingkan
dengan alkohol 95-96%.
Selanjutnya sediaan apus direndam di larutan pewarnaan giemsa,
Terdapat 3 teknik pengenceran Giemsa yaitu 1 bagian Giemsa : 4 bagian
buffer dengan waktu pengecatan 10-15 menit, 1 bagian Giemsa : 9 bagian
buffer dengan waktu pengecatan 20-25 menit, 1 bagian Giemsa : 19 bagian
buffer dengan waktu pengecatan 30 menit. Pada praktikum ini
menggunakan pengenceran 1:19 untuk pemeriksaan sitogenetik dan
histopatologi parasit memperlihatkan morfologi sel seperti nukleus dan
sitoplasma.
Preparat di rendam pada larutan xylol selama 15 menit. Xylol,
Merupakan larutan penjernih yang memiliki karakteristik berwarna jernih
dan memiliki bau yang menyengat. Tujuan dari perendaman dalam xylol
ini agar sel dan jaringan yang akan diamati terlihat jernih dan transparan.
Fungsi utama dari xilol adalah sebagai penjernih dan medium pelarut
entelan, kemudian preparat dikeringakan di udara terbuka.
XIII. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan
bahwa pewarnaan giemsa berfugsi untuk pemeriksaan sitogenetik dan
histopatologi parasit memperlihatkan morfologi sel seperti nukleus dan
sitoplasma secara jelas.