Anda di halaman 1dari 3

SLIDE: 35

pendekatan Edward Deming dalam lingkaran PDCA


(Plan/Perencanaan, Do/Pelaksanaan, Check/Pemeriksaan/,
Act/Tindakan Perbaikan).

1. Perencanaan
Perencanaan merupakan kunci utama dalam pencapaian
mutu, dalam perencanaan. Target program harus dirumuskan
secara SMART (Specific, Measureable, Achievable, realistic,
Time-Bound). Evaluasi dalam program PKB ini
diarahkan untuk memastikan bahwa dalam perencanaan
sudah dirumuskan target peningkatan/keberhasilan secara rinci
dan dapat diukur melalui instrumen evaluasi, pemantauan
maupun penjaminan mutu.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan adalah implementasi dari perencanaan program
dalam melaksanakan program PKB. Layanan setiap kegiatan
bagi guru, kepala dan pengawas madrasah dicatat dan
didokumentasikan melalui instrumen
3. Pemeriksaan terhadap data dan informasi
Pemeriksaan terhadap data dan informasi dari pelaksanaan
kegiatan dilakukan perbandingan anatara sebelum dengan data
setelah kegiatan. Data yang lengkap akan memudahkan
penyusunan strategi dan perencanaan peningkatan hasil
pembelajaran pada kegiatan PKB tahap berikutnya. Strategi dan
perencanaan tahap lanjut inilah yang akan menuntun
langkah-langkah dalam tindakan perbaikan mutu PKB.
4. Tindakan perbaikan
Tindakan perbaikan peningkatan hasil pelatihan lebih lanjut dapat
menggunakan pendekatan PDCA kembali agar menjadi
sebuah proses peningkatan mutu yang berkelanjutan bersifat
terus menerus.
Slide 41:
a. Kriteria keberhasilan kegiatan PKB di Kementerian Agama
menggunakan standar peningkatan reaksi minimal 60%. Untuk
mengetahui tingkat reaksi peserta PKB di KKG,MGMP/MGBK,
dapat digunakan instrumen: a) Smiley Face, b) Bull Eyes, c)
QualityImportant Grid (Salib Sumbu Penting dan Berkualitas), dan
d) Relevansi-Efektivitas

b. Kriteria keberhasilan kegiatan PKB di Kementerian


Agama akan menggunakan standar peningkatan perubahan
perilaku minimal 36% , untuk mengetahui perubahan perilaku
peserta PKB di tingkat kelompok kerja, penyelenggara dapat
menggunakan Instrumen Perubahan yang Paling Signifikan
atau Most Significant Change (MSC) dari setiap individu
peserta PKB.

c. Kriteria keberhasilan kegiatan PKB di Kementerian


Agama menggunakan standar peningkatan perubahan
organisasi minimal 22%, untuk mengetahui perubahan organsasi
di tempat kerja peserta PKB pada tingkat kelompok kerja dapat
dilakukan dengan menggunakan Instrumen Penilaian Kinerja
Program PKB

Slide 43:
instrumen pemantauan dan evaluasi dalam rangka untuk
mengetahui:
(1) efektivitas program perencanaan dan workshop/pelatihan
yang disediakan program PKB;
(2) relevansi materi/konten program terhadap kebutuhan peserta
PKB di tempat kerja mereka;
(3) keterlaksanaan program dan pelatihan yang menyenangkan
dan sesuai bagi pembelajaran orang dewasa,kenyamanan ruang
kegiatan, kesesuaian ruang kelas,kualitas penginapan, ketersediaan
alat dan bahan latihan,kualitas bahan ajar, kecukupan konsumsi,
kualitas pelayanan panitia; keterjangkauan program dan pelatihan
baik dari segi jarak maupun biaya bagi peserta PKB.
Slide 53:
Pengolahan data dan instrumen pada pelaksanaan evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses atau pada setiap tahapan
kegiatan pembelajaran. Evaluasi bersifat komprehensif dan
utuh, sehingga bukan hanya hasil (output) yang dinilai
melainkan juga dampak atau (outcome) dari sebuah proses
atau kegiatan.
Dalam melakukan evaluasi, diperlukan ketersediaan
bahan, data, informasi, keterangan, dan alat bukti yang
menjadi objek evaluasi. Bahan tersebut dikumpulkan dari
formulir catatan/rekaman (Smiley Face, Bull Eyes, QIG dll)
Setiap hari fasilitator sebagai pelaksana evaluasi
menyebarkan instrumen kepada peserta dan merekap hasil
dari pelaksanaan evaluasi.
Fasilitator menghitung effect size untuk mengetahui besar
keefektifan dari model pembelajaran yang dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai